• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS KONSELING SINGKAT BERFOKUS SOLUSI DALAM SETTING KELOMPOK UNTUK MENGEMBANGKAN DETERMINASI DIRI MAHASISWA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFEKTIVITAS KONSELING SINGKAT BERFOKUS SOLUSI DALAM SETTING KELOMPOK UNTUK MENGEMBANGKAN DETERMINASI DIRI MAHASISWA."

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

Dodi Suryana, 2015

EFEKTIVITAS KONSELING SINGKAT BERFOKUS SOLUSI DALAM SETTING KELOMPOK UNTUK MENGEMBANGKAN DETERMINASI DIRI MAHASISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

EFEKTIVITAS KONSELING SINGKAT BERFOKUS SOLUSI DALAM SETTING KELOMPOK UNTUK MENGEMBANGKAN DETERMINASI

DIRI MAHASISWA

TESIS

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan dalam Bidang

Bimbingan dan Konseling

oleh Dodi Suryana

NIM 1303151

DEPARTEMEN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN SEKOLAH PASCASARJANA

(2)

Dodi Suryana, 2015

EFEKTIVITAS KONSELING SINGKAT BERFOKUS SOLUSI DALAM SETTING KELOMPOK UNTUK MENGEMBANGKAN DETERMINASI DIRI MAHASISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

EFEKTIVITAS KONSELING SINGKAT BERFOKUS SOLUSI DALAM SETTING KELOMPOK UNTUK MENGEMBANGKAN DETERMINASI

DIRI MAHASISWA

oleh Dodi Suryana

NIM 1303151

M.Pd UPI Bandung, 2015

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada dalam Bidang Bimbingan dan Konseling

© Dodi Suryana 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

Dodi Suryana, 2015

EFEKTIVITAS KONSELING SINGKAT BERFOKUS SOLUSI DALAM SETTING KELOMPOK UNTUK MENGEMBANGKAN DETERMINASI DIRI MAHASISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DODI SURYANA

NIM 1303151

TESIS

EFEKTIVITAS KONSELING SINGKAT BERFOKUS SOLUSI DALAM SETTING KELOMPOK UNTUK MENGEMBANGKAN

DETERMINASI DIRI MAHASISWA

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:

Pembimbing

Dr. Tina Hayati Dahlan, S. Psi.,M. Pd., Psikolog. NIP. 19720419 200912 2 002

Mengetahui,

Ketua Departemen Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Sekolah Pascasarjana

Universitas Pendidikan Indonesia

(4)

Dodi Suryana, 2015

EFEKTIVITAS KONSELING SINGKAT BERFOKUS SOLUSI DALAM SETTING KELOMPOK UNTUK MENGEMBANGKAN DETERMINASI DIRI MAHASISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Dodi Suryana (2015) Efektivitas Konseling Singkat Berfokus Solusi dalam Setting Kelompok untuk Mengembangkan Determinasi Diri Mahasiswa (Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap mahasiswa S1 Universitas Pendidikan Indonesia, Tahun Ajaran 2015/2016)

Penelitian ini dilatarbelakangi dengan mahasiswa memiliki determinasi rendah menunjukan perilaku tidak mampu menyelesaikan tugas dengan baik, mendapat prestasi (IPK) yang lebih rendah, mengakibatkan kongesti dan droup out. Determinasi diri yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan (kompetensi, keterhubungan dan kemandirian) individu dalam bertindak untuk memilih dan mengambil keputusan terkait kegiatan perkuliahan. Upaya untuk mengembangkan determinasi diri yaitu metode konseling singkat berfokus solusi. Tujuan penelitian ini untuk mengindentifikasi efektivitas konseling singkat berfokus solusi dalam setting kelompok untuk mengembangkan determinasi diri. Metode dan teknik yang dilakukan eksperimen kuasi (quasi experiment), dengan desain nonequivalent control group. Hasil penelitian diperoleh nilai m2 = 0.001 karena nilai m2 < 0.05 maka Ho ditolak dan dapat disimpulkan bahwa Konseling Singkat Berfokus Solusi dalam setting kelompok mampu mengembangkan determinasi diri mahasiswa.

(5)

Dodi Suryana, 2015

EFEKTIVITAS KONSELING SINGKAT BERFOKUS SOLUSI DALAM SETTING KELOMPOK UNTUK MENGEMBANGKAN DETERMINASI DIRI MAHASISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

Dodi Suryana. (2015). The Effectiveness of Solution-Focused Brief Counseling in a Group Setting to Develop Students’ Self-Determination (Quasi-Experimental Research to Undergraduate Students of Indonesia University of Education, Academic Year 2015/2016)

The background to the research is students’ low determination as indicated by their inabilities to complete the tasks well and low achievements (GPA), thereby causing “student congestion” and drop out. Self-determination in this research is defined as an individual’s abilities (competencies, interrelationship, and self-reliance) to make choices and decisions related to his or her college activities. One of the efforts of developing self-determination is solution-focused brief counseling method. The research aims to identify the effectiveness of solution-focused brief counseling in a group setting to develop self-determination. It adopted quasi-experimental method and technique with nonequivalent control group design. The research results show that a value of m2 = 0.001 was obtained, and because m2 < 0.05, then Ho was rejected. So, it can be concluded that Solution-Focused Brief Counseling in a group setting is able to develop students’ self-determination.

(6)

Dodi Suryana, 2015

EFEKTIVITAS KONSELING SINGKAT BERFOKUS SOLUSI DALAM SETTING KELOMPOK UNTUK MENGEMBANGKAN DETERMINASI DIRI MAHASISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMA KASIH ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 4

C. Rumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian ... 7

D. Tujuan Penelitian ... 7

E. Manfaat Penelitian ... 7

F. Sistematika Penulisan ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9

A. Kajian Konsep Dasar Determinasi Diri... 9

1. Definisi dan Teori Determinasi Diri ... 9

2. Perkembangan Determinasi Diri Pada Remaja ... 15

3. Aspek-aspek Determinasi Diri ... 16

B. Kajian Konsep Dasar Konseling Singkat Berfokus Solusi dalam setting Kelompok ... 17

1. Definisi Konseling Singkat Berfokus Solusi ... 17

2. Tujuan Konseling Singkat Berfokus Solusi ... 18

3. Proses Konseling Singkat Berfokus Solusi ... 21

4. Konsep Kelompok dan Kelompok Kerja Singkat (Brief Groupwork) ... 22

5. Tahapan-tahapan Dalam Kelompok dan Teknik Konseling Singkat Berfokus Solusi ... 24

6. Keterampilan Konselor Kelompok ... 26

C. Kerangka Berpikir ... 27

D. Asumsi dan Hipotesis Penelitian ... 29

BAB III METODE PENELITIAN ... 32

A. Desain Penelitian ... 32

B. Populasi dan Sampel ... 33

C. Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 34

D. Pengembangan Instrumen Pengumpul Data ... 38

(7)

Dodi Suryana, 2015

EFEKTIVITAS KONSELING SINGKAT BERFOKUS SOLUSI DALAM SETTING KELOMPOK UNTUK MENGEMBANGKAN DETERMINASI DIRI MAHASISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Kisi-kisi Instrumen Pengumpul Data ... 38

3. Prosedur Analisis Item ... 44

a. Penimbangan Instrumen ... 44

b. Uji Keterbacaan Instrumen ... 44

c. Uji Validitas dan Realibilitas Instrumen ... 44

4. Pedoman Skoring ... 46

E. Pengembangan Rancangan Intervensi Konseling Singkat Berfokus Solusi Dalam Setting Kelompok Untuk Mengembangkan Determinasi Diri Mahasiswa ... 47

F. Teknik Analisis Data ... 53

G. Tahap-tahap Penelitian ... 54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 57

A. Hasil Penelitian ... 57

1. Profil Tingkat Determinasi Diri Mahasiswa S-1 UPI Angkatan 2015 Tingkat Universitas ... 57

B. Efektivitas Konseling Singkat Berfokus Solusi dalam Setting Kelompok untuk Mengembangkan Determinasi Diri Mahasiswa ... 59

1. Uji Empirik Efektivitas Konseling Singkat Berfokus Solusi dalam setting kelompok untuk mengembangkan determinasi diri mahasiswa ... 59

2. Uji Empirik Efektivitas Konseling Singkat Berfokus Solusi dalam setting kelompok Berdasarkan Tiga Aspek Determinasi Diri Mahasiswa ... 62

3. Gambaran Efektivitas Konseling Singkat Berfokus Solusi dalam setting kelompok untuk mengembangkan determinasi diri mahasiswa ... 68

C. Hasil Evaluasi dan Indikator keberhasilan efektivitas Konseling Singkat Berfokus Solusi ... 77

D. Keterbatasan Penelitian ... 80

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 81

A. Kesimpulan ... 81

B. Rekomendasi ... 82

1. Bagi Unit Pelaksana Teknik Layanan Bimbingan dan Konseling ... 82

2. Bagi Departemen Psikologi Pendidikan dan Bimbingan ... 82

(8)

Dodi Suryana, 2015

EFEKTIVITAS KONSELING SINGKAT BERFOKUS SOLUSI DALAM SETTING KELOMPOK UNTUK MENGEMBANGKAN DETERMINASI DIRI MAHASISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA ... 84

RIWAYAT HIDUP PENELITI ... 89

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tabel Perbedaan Konseling dan Psikoterapi ... 18

Tabel 2.2 Tabel Perbedaan Terapi Berfokus pada masalah dengan

Terapi Singkat Berfokus Solusi ... 20

Tabel 3.1 Jumlah Responden Penelitian ... 33

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Pengungkap Determnasi diri yang

dicapai mahasiswa ... 38

Tabel 3.3 Kategorisasi Tingkat Determinasi Diri ... 46

Tabel 3.4 Rancangan Intervensi Konseling Singkat Berfokus Solusi

Dalam Setting Kelompok Untuk Mengembangkan

Determinasi Diri Mahasiswa ... 47

Tabel 4.1 Profil Tingkat Determinasi Diri Mahasiswa S-1 UPI

Angkatan 2015 Tingkat Universitas ... 57

Tabel 4.2 Uji Empirik Konseling Singkat Berfokus Solusi Kelompok

Eksperimen dan Kelompok Kontrol ... 59

Tabel 4.3 Profil Peningkatan Determinasi Diri Mahasiswa Setelah

Konseling Singkat Berfokus Solusi ... 60

Tabel 4.4 Uji Empiris Konseling Singkat Berfokus Solusi dalam

setting kelompok ditinjau dari tiga Aspek Determinasi Diri

Mahasiswa ... 62

Tabel 4.5 Uji Rata-rata Ranking Kelompok Eksperimen Ditinjau Dari

Aspek Determinasi Diri Mahasiswa ... 63

Tabel 4.6 Profil Penilaian Anggota Kelompok Terhadap

Proses Kelompok Berdasarkan Tiap Sesi Konseling Singkat

(9)

Dodi Suryana, 2015

EFEKTIVITAS KONSELING SINGKAT BERFOKUS SOLUSI DALAM SETTING KELOMPOK UNTUK MENGEMBANGKAN DETERMINASI DIRI MAHASISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Gambar A Taxonomy of Human Motivation ... 12

Gambar 2.2 Kerangka Berfikir Konseling Singkat Berfokus Solusi dalam setting kelompok untuk mengembangkan determinasi diri mahasiswa ... 29

Gambar 3.1 Nonequivalent control group design ... 32

Gambar 3.2 Pola Skor Opsi Alternatif Jenjang Kontinum ... 46

Gambar 3.3 Hipotesis Statistik ... 53

Gambar 3.4 Tahap-tahap Penelitian ... 54

(10)

Dodi Suryana, 2015

EFEKTIVITAS KONSELING SINGKAT BERFOKUS SOLUSI DALAM SETTING KELOMPOK UNTUK MENGEMBANGKAN DETERMINASI DIRI MAHASISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Pengesahan ... i

Lampiran 2. Lembar Pernyataan ... ii

Lampiran 3. Abstrak ... iii

Lampiran 4. Pedoman Rancangan Intervensi Konseling Singkat Berfokus Solusi dalam setting kelompok untuk mengembangkan determinasi diri mahasiswa ... 1

Lampiran 5. Instrumen Penelitian determinasi diri mahasiswa ... 50

Lampiran 6. Jurnal-jurnal Kegiatan Konseling Singkat Berfokus Solusi dalam setting kelompok ... 53

Lampiran 7. Rancangan Intervensi Konseling Singkat Berfokus Solusi Dalam setting kelompok Untuk mengembangkan determinasi diri mahasiswa ... 77

Lampiran 8. Hasil Olah Data Pengembangan determinasi diri mahasiswa ... 81

Lampiran 9. Hasil Uji Validitas dan Realibiltas Instrumen ... 89

Lampiran 10. Hasil Pengolahan Data SPSS ... 94

(11)

Dodi Suryana, 2015

EFEKTIVITAS KONSELING SINGKAT BERFOKUS SOLUSI DALAM SETTING KELOMPOK UNTUK MENGEMBANGKAN DETERMINASI DIRI MAHASISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

Bab satu membahas mengenai pentingnya determinasi diri pada mahasiswa,

masalah determinasi diri, pendekatan konseling singkat berfokus solusi yang

digunakan untuk mengatasi masalah dan temuan penelitian sebelumnya mengenai

efektivitas konseling singkat berfokus solusi dalam setting kelompok, tujuan

penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

A.Latar Belakang Penelitian

Determinasi diri merupakan unsur yang sangat penting dalam kehidupan

karena merupakan salah satu faktor yang memungkinkan individu untuk:

(1) memiliki kemampuan dan kesempatan dalam berkomunikasi serta membuat

keputusan pribadi; (2) memiliki kemampuan untuk mengemukakan pilihan,

melatih kendali terhadap jenis dan intensitas dukungan yang diterima; (3)

memiliki kekuasaan untuk mengendalikan sumber-sumber dalam dirinya agar

memperoleh hasil yang diinginkan dari suatu tindakan; (4) memiliki kesempatan

untuk berpartisipasi dan berkontribusi terhadap lingkungan; dan (5) dapat

mengadvokasi diri sendiri dan orang lain melalui berbagai aktivitas (Wehmeyer,

dkk. 2010, dalam Loman, dkk. 2010; Vansteenkiste & Sheldon, 2006).

Determinasi diri yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan

seseorang untuk memiliki tindakan mengubah kognitif dan perilaku secara

konstan untuk memunculkan pilihan keputusan yang menyenangkan,

mendatangkan manfaat bagi dirinya dan memperoleh akomodasi fleksibel dari

lingkungan sosial serta dipengaruhi oleh rasa ‘kedirian’ (memaknai, yakin, rasa

senang, optimis, tekad dan semangat) seseorang (Deci & Ryan, 1985; Deci. dkk,

1991; O’Connor & Vallerand 1994).

Pada dasarnya determinasi diri dimiliki oleh setiap individu, determinasi diri

merupakan kemampuan yang dapat ditemukan, dipelajari dan dikembangkan,

(12)

Dodi Suryana, 2015

EFEKTIVITAS KONSELING SINGKAT BERFOKUS SOLUSI DALAM SETTING KELOMPOK UNTUK MENGEMBANGKAN DETERMINASI DIRI MAHASISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(1) pengalaman menjadi sosok yang kompeten dan terdeterminasi; (2) perilaku

untuk memunculkan perasaan senang; dan (3) mendorong interaksi berkelanjutan

dengan lingkungan dalam pencarian dan penaklukan tantangan yang optimal

untuk kapasitas individu (Deci & Ryan, 1985).

Dalam konteks kehidupan di perguruan tinggi, mahasiswa yang memiliki

determinasi tinggi, akan menunjukkan perilaku seperti: ketekunan dan kegigihan

dalam mencapai tujuan, lebih menikmati tugas akademik, kepuasan diri yang

lebih tinggi, berkomitmen terhadap tindakannya, dan hubungan dengan dosen atau

teman yang harmonis serta menunjukan pengetahuan konseptual yang lebih tinggi

(Deci & Ryan, 2000; Deci & Ryan, 2008; Deci, dkk, 1991; Lynch, Vansteenkiste

& Ryan, 2010; Wichmann, 2011; O’Connor & Vallerand, 1994).

Penelitian Deci, dkk (1991) memperoleh temuan bahwa mahasiswa yang

memiliki determinasi diri yang rendah, akan menunjukan perilaku seperti:

membolos kuliah, jenuh dalam belajar, malas mengerjakan tugas, kurang

motivasi, perasaan tidak berdaya, memanjakan diri sendiri, mencela diri sendiri,

sering berpikir negatif dan bergantung pada orang lain serta kurang memadai

self-motivated (Lynch, Vansteenkiste & Ryan, 2010; Roberson, 1985; Deci & Ryan,

2000; Ryan, dkk, 2011).

Hasil studi pendahuluan mengenai perkembangan determinasi diri

mahasiswa S-1 UPI angkatan 2015, menunjukan bahwa: 1) sejumlah 2 mahasiswa

(1,67%) memiliki tingkat determinasi diri pada kategori ekternal regulation, yang

ditandai oleh: a) mahasiswa masuk ke kelas hanya untuk mengisi absensi,

b) mahasiswa bertindak semata-mata agar memenuhi kewajiban, c) mahasiswa

datang ke kampus terlambat, d) mahasiswa mengerjakan tugas atau pekerjaan

karena adanya keinginan untuk membanggakan orang tua, e) mahasiswa lebih

banyak meluangkan waktu untuk memanjakan diri sendiri, dan f) mahasiswa

belum memiliki skala prioritas dalam menentukan tugas yang akan dikerjakan;

2) sejumlah 6 mahasiswa (5%) memiliki tingkat determinasi diri pada kategori

introjected regulation, yang ditandai oleh: a) mahasiswa mengerjakan tugas sesuai

(13)

Dodi Suryana, 2015

EFEKTIVITAS KONSELING SINGKAT BERFOKUS SOLUSI DALAM SETTING KELOMPOK UNTUK MENGEMBANGKAN DETERMINASI DIRI MAHASISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kritik orang lain terhadap tugas yang telah dikerjakan, c) mahasiswa belum

konsisten dalam mempertahankan tekad dan keinginan yang dimiliki,

d) mahasiswa berusaha memperoleh nilai atau IPK tinggi semata-mata untuk

menyenangkan hati orang tua, dan e) mahasiswa belum memiliki rasa senang

untuk mengerjakan tugas perkuliahan dengan baik dan benar; 3) sejumlah

59 mahasiswa (49,17%) memiliki tingkat determinasi diri pada kategori identified

regulation, yang ditandai oleh: a) mahasiswa rela belajar sampai malam agar

berhasil dalam mengerjakan ujian, b) mahasiswa mencari informasi mengenai

UKM di kampus agar dapat menyalurkan kemampuannya, c) mahasiswa

mengerjakan tugas kelompok dengan tanggung jawab, d) mahasiswa berhenti

melakukan kegiatan di luar kampus yang menganggu perkuliahan, dan

e) mahasiswa memperbaiki tugas makalah dengan baik agar memperoleh nilai

tinggi dari dosen; 4) sejumlah 39 mahasiswa (32,5%) memiliki tingkat

determinasi diri pada kategori integrated regulation, yang ditandai oleh:

a) mahasiswa memiliki skala prioritas dalam mengerjakan tugas kuliah,

b) mahasiswa mendahulukan tugas yang mudah untuk dikerjakan, c) mahasiswa

mengutamakan kepentingan akademik dibanding kepentingan organisasi,

d) mahasiswa menanyakan informasi perkuliahan kepada teman atau kakak

tingkat, dan e) mahasiswa mengunjungi perpustakaan saat kekurangan referensi

untuk mengerjakan tugas kuliah; 5) sejumlah 14 mahasiswa (11,67%) memiliki

tingkat determinasi diri pada kategori intrinsic regulation, yang ditandai oleh:

a) mahasiswa mengikuti kuliah tertentu karena menyukai materi di dalamnya,

b) mahasiswa serius dalam menekuni perkuliahan di jurusan saat ini,

c) mahasiswa memperoleh kesenangan pribadi ketika mengikuti perkuliahan,

d) mahasiswa belajar dengan tekun dan konsisten sebagai wujud syukur karena

dapat berkuliah, dan e) mahasiswa merasa bahagia ketika berkumpul dengan

teman untuk mengerjakan tugas kelompok.

Penelitian American College Health Associations (2006, dalam Misra &

McKean, 2000) menyatakan bahwa dari 97.357 mahasiswa menunjukan bahwa

(14)

Dodi Suryana, 2015

EFEKTIVITAS KONSELING SINGKAT BERFOKUS SOLUSI DALAM SETTING KELOMPOK UNTUK MENGEMBANGKAN DETERMINASI DIRI MAHASISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mampu menyelesaikan tugas dengan baik dan mendapat prestasi (IPK) yang lebih

rendah.

Hasil penelitian yang dilakukan Solomon & Rothblum (1984) menyatakan

bahwa indikasi mahasiswa mengalami penundaan akademik atau keterlambatan

studi (kongesti) disebabkan mahasiswa memiliki kurangnya pengembangan

determinasi diri, sehingga mereka mengalami masa studinya 5 tahun atau lebih.

Berdasarkan data biro administrasi perencanaan dan sistem informasi (BAPSI) di

salah satu universitas negeri di indonesia menunjukan bahwa 57% mahasiswa

angkatan 2004/2005 masih terdaftar sebagai mahasiswa pada tahun 2010/2012

atau masa studi lebih dari 6-7 tahun, sehingga mahasiswa tersebut diindikasikan

mengalami keterlambatan penyelesaian studi (kongesti) (Rumiani, 2006). Selain

itu mereka merupakan individu yang kesulitan dalam menyelesaikan studi. Yabu

& Irfan (2013) menyatakan bahwa apabila individu yang mengalami kesulitan

dalam menyelesaikan studi dibiarkan, maka mereka mengalami atau terancam

dropout.

Fenomena mengenai determinasi diri yang sudah dijelaskan di sub-sub

sebelumnya menjadi sumber kekhwatiran dan kekritisan peneliti untuk

menemukan solusi yang tepat dan sesuai dalam mengembangkan determinasi diri

mahasiswa.

B.Identifikasi Masalah Penelitian

Upaya meningkatkan pengembangan determinasi diri mahasiswa

merupakan suatu hal yang seyogianya memperoleh perhatian penting dari

perguruan tinggi antara lain dosen pembimbing akademik (Dosen PA). Di

Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), jika dosen PA kurang memiliki

kesempatan, kemampuan dan keterampilan psikologis untuk membantu

mahasiswa dalam mengatasi permasalahannya, maka sebaiknya dilakukan layanan

referal (alih tangan) kepada dosen konselor yang bertugas di Unit Pelaksana

(15)

Dodi Suryana, 2015

EFEKTIVITAS KONSELING SINGKAT BERFOKUS SOLUSI DALAM SETTING KELOMPOK UNTUK MENGEMBANGKAN DETERMINASI DIRI MAHASISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bimbingan dan Konseling (BK) merealisasikan fungsi pendidikan kepada

upaya membantu mahasiswa menyadari potensi dirinya, memperhalus (refine),

menginternalisasi, memperbaharui, dan mengintegrasikan sistem nilai yang

diwujudkan secara kongruen ke dalam pola perilaku yang mandiri (Kartadinata,

2011). Upaya mengembangkan determinasi diri mahasiswa melalui BK

diperlukan berbagai metode dan teknik psikologis untuk memfasilitasi

perkembangan perilaku mahasiswa.

Salah satu cara BK untuk mengembangkan determinasi diri mahasiswa

adalah dengan memberikan layanan responsif yang bertujuan untuk memenuhi

kebutuhan dan memecahkan masalah yang mengalami hambatan, kegagalan

dalam mencapai tugas-tugas perkembangannya dengan segera. Layanan responsif

yang digunakan yaitu teknik konseling. Konseling merupakan cara membantu

individu dalam menghadapi hambatan atau tekanan dalam kehidupannya,

menekankan perspekif kesehatan dan mencakup pencegahan, memfokuskan pada

kesadaran individu, terstruktur, terarah pada tujuan yang jelas dan efektif

(Cavanagh & Levitov, 2002).

Dalam mengembangkan determinasi diri, hasil kajian literatur ada beberapa

pendekatan konseling yang dapat mengembangkan determinasi diri, yaitu a)

Pendekatan Motivational Interviewing (MI), menjelaskan bahwa pendekatan MI

dapat diterapkan dengan baik untuk mengembangkan determinasi diri pada aspek

competence melalui pendekatan nondirective dan reflection, aspek autonomy

melalui penyediaan informasi, dan aspek relatedness melalui hubungan

komunikasi (Ryan, M. Richard & Deci, L. Edward, 2008), b) Pendekatan Person

Centered memandang individu yang memilki sumber intrinsik dan memilki

kapasitas untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya serta bertanggung

jawab atas kehidupannya, salah satu yang dapat dikembangkan menggunakan

pendekatan person centered yaitu determinasi diri (Loman, Sheldon, et al, 2010),

c) Hasil Penelitian Visser, F. Coert. (2012) menjelaskan mengenai penelitianya di

sebuah survei berbasis web di administrasikan pada 134 praktisi Konseling

(16)

Dodi Suryana, 2015

EFEKTIVITAS KONSELING SINGKAT BERFOKUS SOLUSI DALAM SETTING KELOMPOK UNTUK MENGEMBANGKAN DETERMINASI DIRI MAHASISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berfokus solusi, responden di minta memberi rating sejauh mana konseling

singkat berfokus solusi dapat berguna untuk meningkatkan 9 aspek pada konseli.

3 dari 9 aspek yang diuji adalah aspek determinasi diri. Hasilnya menunjukan

bahwa intensitas penggunaan pendekatan konseling singkat berfokus solusi

berkorelasi terhadap pengembangan 3 aspek determinasi diri yaitu autonomy,

competence, relatedness dan 6 aspek lainnya yaitu existence of past sucess,

stepwise change, positive behaviour, cooperativity, client perspective, dan focus

on what works. d) Hasil penelitian mengindikasikan bahwa SFBT dapat

digunakan terhadap beragam permasalahan dan populasi. Corcoran (2000, dalam

Cunanan, Elnora D. 2003) melaporkan efektivitas penggunaan konseling singkat

berfokus solusi terhadap konseli dari etnis minoritas, sebagaimana dindikasikan

oleh pernyataannya bahwa Konseling sigkat berfokus solusi menghargai

perbedaan kultural melalui nilai-nilai determinasi diri yang dominan dalam diri

konseli, mengjungjung kepercayaan bahwa setiap individu memiliki kekuatan

dan sumber-sumber untuk mengatasi masalahnya sendiri, e) Penelitian Richarson

menunjukan dalam praktiknya konseling singkat berfokus solusi mendorong

keterlibatan individu, melatih individu memiliki determinasi diri yang baik dan

merepresentasikan strength-based approach (pendekatan konseling yang berbasis

pada kekuatan dalam diri individu (National Standard of Social Worker, 2008;

dalam Richarson, 2013). Pengembangan determinasi diri dapat berimplikasi

terhadap tingginya self motivated, internal locus of control, interest dan

integrativeness pada mahasiswa, serta berimplikasi pada penurunan tingkat

anxiety dan learning helplessness (Anggraeni, 2008).

Hasil penelitian ini akan dibahas secara rinci di bab kajian pustaka,

selanjutnya untuk mengembangkan determinasi diri pada mahasiswa, peneliti

memilih konseling singkat berfokus solusi berdasarkan beberapa penelitian yang

memaparkan mengenai kesesuaian konseling singkat berfokus solusi untuk

mengembangkan determinasi diri dalam bentuk kajian literatur, metaanalisis dan

survey, sedangkan penelitian terkait konseling singkat berfokus solusi untuk

(17)

Dodi Suryana, 2015

EFEKTIVITAS KONSELING SINGKAT BERFOKUS SOLUSI DALAM SETTING KELOMPOK UNTUK MENGEMBANGKAN DETERMINASI DIRI MAHASISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bersifat penelitian yang melibatkan eksperimen perlakuan. Dengan demikian,

dalam penelitian ini akan di kaji mengenai efektivitas konseling singkat berfokus

solusi dalam setting kelompok untuk mengembangkan determinasi diri.

C.Rumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang diidentifikasi dalam sub-sub sebelumnya,

maka pertanyaan penelitian dalam tesis ini adalah “Apakah Konseling singkat

berfokus solusi dalam setting kelompok efektif untuk mengembangkan

determinasi diri mahasiswa”.

Sebagai studi pendahuluan untuk menyusun program Konseling Singkat

Berfokus Solusi dalam setting kelompok untuk mengembangkan determinasi diri

mahasiswa pertanyaan penelitian tersebut diatas dirinci menjadi pertanyaan

pertanyaan berikut ini.

1. Bagaimana profil tingkat determinasi diri mahasiswa S1 UPI tahun

akademik 2014/2015 ?

2. Apakah Konseling Singat Berfokus Solusi dalam setting kelompok

efektif untuk mengembangkan determinasi diri Mahasiswa ?

3. Bagaimana program Konseling Singkat Berfokus Solusi dalam setting

kelompok efektif untuk mengembangkan determinasi diri Mahasiswa ?

D.Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan efektivitas konseling

singkat berfokus solusi dalam setting kelompok untuk mengembangkan

determinasi diri mahasiswa.

E.Manfaat Penelitian

Manfaat Penelitian ini dapat ditinjau, secara teoritis dan praktis sebagai

(18)

Dodi Suryana, 2015

EFEKTIVITAS KONSELING SINGKAT BERFOKUS SOLUSI DALAM SETTING KELOMPOK UNTUK MENGEMBANGKAN DETERMINASI DIRI MAHASISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Secara teoritis, penelitian ini menambah khasanah keilmuan mengenai

konseling singkat berfokus solusi dalam setting kelompok untuk

mengembangkan determinasi diri mahasiswa

2. Secara Praktis

a. Bagi Unit Pelaksana Teknis Bimbingan dan Konseling (UPT LBK) UPI,

sebagai bahan pertimbangan dalam mengembangkan layanan konseling

singkat berfokus solusi baik secara individu atau kelompok sehingga

individu dapat mengembangkan determinasi diri secara optimal.

b. Bagi Departemen Bimbingan dan Konseling, untuk mempertajam

pengetahuan mengenai konseling singkat berfokus solusi pada mata

kuliah teori dan praktek teknik konseling, dan teori dan praktek konseling

kelompok.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam tesis ini adalah sebagai berikut:

1. Bab I Pendahuluan: terdiri atas latar belakang penelitian, identifikasi

masalah penelitian, rumusan masalah dan pertanyaan penelitian, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

2. Bab II Kajian Pustaka: terdiri atas kajian pustaka dan hasil penelitian,

kerangka pemikiran, asumsi dan hipotesis penelitian.

3. Bab III Metode Penelitian: terdiri atas desain penelitian, populasi dan

sampel, definisi operasional variabel penelitian, pengembangan instrumen

pengumpul data, pengembangan rancangan intervensi Konseling Singkat

Berfokus Solusi dalam setting kelompok untuk mengembangkan

determinasi diri mahasiswa, teknik analisis data dan tahap penelitian.

4. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan: pemaparan dan pembahasan hasil

penelitian

5. Bab V Penutup: terdiri atas kesimpulan penelitian dan rekomendasi

(19)

Dodi Suryana, 2015

EFEKTIVITAS KONSELING SINGKAT BERFOKUS SOLUSI DALAM SETTING KELOMPOK UNTUK MENGEMBANGKAN DETERMINASI DIRI MAHASISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

Bab tiga membahas mengenai desain penelitian, populasi dan sampel,

definisi operasional variabel, instrumen penelitian, prosedur penelitian dan teknik

analisis data.

A.Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan untuk

menguji teori-teori tertentu dengan cara meneliti hubungan antarvariabel.

Pendekatan kuantitatif pada umumnya memiliki struktur yang ketat dan konsisten

mulai dari pendahuluan, tinjauan pustaka, landasan teori, metode penelitian, hasil

penelitian, dan pembahasan (Creswell, 2008)

Metode penelitian yang digunakan yaitu metode eksperimen kuasi (quasi

experiment), penelitian ini menggunakan kelompok kontrol dan kelompok

eksperimen, namun tidak secara acak (nonrandom assignment) memasukan

partisipan ke dalam dua kelompok tersebut (Creswell, 2008). Desain yang

digunakan dalam eksperimen kuasi adalah nonequivalent control group design.

Pada dua kelompok tersebut, sama-sama dilakukan pretest dan posttest.

Kelompok eksperimen (A) yang di treatment berupa Konseling Singkat Berfokus

Solusi (X), sedangkan kelompok kontrol (B) tidak di treatment dari peneliti

(Creswell, 2009). Berikut dapat dilihat nonequivalent control group design di

(20)

Dodi Suryana, 2015

EFEKTIVITAS KONSELING SINGKAT BERFOKUS SOLUSI DALAM SETTING KELOMPOK UNTUK MENGEMBANGKAN DETERMINASI DIRI MAHASISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.1

Nonequivalent Control Group Design (Creswell, 2008)

B.Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini adalah mahasiswa/i S-1 dibeberapa Departemen

Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) angkatan 2015 berjumlah 120 orang dari

empat Departemen. Pengambilan sampel penelitian menggunakan non-probability

sample. Teknik sampling yang digunakan yaitu purposive sampling dengan

strategi homogeneous sampling. Homogeneous sampling merupakan strategi

pemilihan sample dimana setiap sample memiliki ciri atau karakteristik yang sama

(Creswell, 2012). Berikut data jumlah mahasiswa yang menjadi responden dalam

studi pendahuluan dan uji coba teknik, dapat dilihat pada tabel 3.1.

Tabel 3.1

Jumlah Responden Penelitian

Tahap Penelitian Departemen Jumlah Mahasiswa

Studi Pendahuluan PGPAUD 29

Pend. Bahasa Jerman 23

PKO 36

PKK 32

Jumlah Total 120

Uji Efektivitas Teknik Kelompok Eksperimen 7

Kelompok Kontrol 7

Jumlah Total 14

Pada penelitian ini sampel yang diambil adalah mahasiswa/i semester dua

tahun akademik 2014/2015 yang memiliki determinasi diri belum memadai.

Pertimbangan dalam menentukan sampel dalam penelitian ini sebagai

berikut :

1. Dari empat departemen, diketahui dua departemen yang memiliki uji

rata-rata rendah dan variansi tinggi, dan diperoleh Departemen PGPAUD dan

Pend. Bahasa Jerman.

2. Dari 52 responden, terdapat 14 partisipan yang memiliki kategori ekternal

(21)

Dodi Suryana, 2015

EFEKTIVITAS KONSELING SINGKAT BERFOKUS SOLUSI DALAM SETTING KELOMPOK UNTUK MENGEMBANGKAN DETERMINASI DIRI MAHASISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kategori ammotivation tidak menjadi kajian dalam penelitian ini

berdasarkan pertimbangan bahwa tingkat determinasi diri yang abnormal

tidak termasuk dalam kajian bidang Bimbingan dan Konseling, melainkan

kajian bidang Psikologi.

3. Data laporan observasi non formal bahwa mahasiswa yang menunjukan

perilaku determinasi diri yang rendah, misalnya malas mengerjakan tugas

kuliah, tidak menikmati tugas, kurang motivasi, kurang semangat,

perasaan tidak berdaya, menunda pekerjaan, dan telat masuk kuliah.

4. Mahasiswa semester dua merupakan mahasiswa yang sedang mengalami

suatu perpindahan menuju struktur akademik yang lebih besar, dan lebih

impersonal.

5. Mahasiswa semester dua memiliki tuntutan tekanan akademik untuk

mencapai prestasi, karir dan tekanan sosial.

C.Definisi Operasional Variabel Penelitian

Variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah konseling singkat

berfokus solusi sebagai Independent variable dan determinasi diri sebagai

dependent variable.

Secara rinci dipaparkan definisi operasional masing-masing variabel sebagai

berikut:

1. Determinasi Diri

Menurut O’Connor & Vallerand (1994) menyatakan bahwa determinasi diri

merupakan tindakan yang disengajakan oleh individu sampai batas dimana tindakan tersebut di pengaruhi oleh rasa ‘kedirian’ (memaknai, yakin, rasa senang, optimis, tekad dan semangat) seseorang.

Menurut Deci & Ryan (1985) merumuskan determinasi diri sebagai

kemampuan yang dimiliki dari kebutuhan dasar yaitu competence, relatedness dan

autonomy.

Determinasi dalam penelitian ini mengacu pada teori Deci & Ryan (1985)

(22)

Dodi Suryana, 2015

EFEKTIVITAS KONSELING SINGKAT BERFOKUS SOLUSI DALAM SETTING KELOMPOK UNTUK MENGEMBANGKAN DETERMINASI DIRI MAHASISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengambil keputusan terkait kegiatan perkuliahan yang mendasarkan pilihan atas

manfaat yang diperoleh individu dari pilihan tersebut. Kemampuan tersebut

dipengaruhi oleh tiga kebutuhan dasar individu terhadap hal-hal berikut:

a. Kompetensi yaitu penguasaan atas kecakapan yang memungkinkan individu

menghadapi tantangan, tugas, dan hambatan dilingkungannya secara efektif.

b. Keterhubungan yaitu kepemilikan atas hubungan antar pribadi yang saling

mendukung dan saling menguntungkan.

c. Kemandirian yaitu kemampuan membuat keputusan terkait area penting

dalam kehidupan secara independen dan tanpa pengaruh dari orang lain.

2. Konseling Singkat Berfokus Solusi

Konseling Singkat berfokus solusi dalam penelitian ini pendekatan

konseling yang menelusuri, mengidentifikasi pada sumber daya yang dimiliki

indiviu untuk membangun perubahan cara berfikir dan bertindak secara efektif

dan positif.

Penggunaan pendekatan konseling singkat berfokus solusi mengacu pada

teori Henderson & Thompson (2007) menjelaskan bahwa konseling singkat

berfokus solusi mengidentifikasi pada kekuatan, membangun kepercayaan diri,

membangun perubahan positif dalam hidupnya, pelaksanaan berfokus pada

akuntabilitas tindakan, wawasan akan muncul selama masa konseling, dan

menciptakan perubahan yang jelas, target yang terukur, dan mengevaluasi

kemajuan individu.

Penggunaan konseling singkat berfokus solusi dalam setting kelompok

mengacu pada prinsip dari Sharry (2007) prinsip konseling singkat berfokus

solusi, yaitu: (1) berfokus pada perubahan dan kemungkinan positif,

(2) mengembangkan, melaksanakan, tujuan masa depan yang lebih terarah

(3) perubahan konseli lebih memangun potensi yang dimiliki, (4) lebih fokus

untuk mencari perubahan apa yang baik, (5) imajinasi yang kreatif,

(6) menciptakan kelompok kerja yang kooperatif dan (7) menggunakan rasa

(23)

Dodi Suryana, 2015

EFEKTIVITAS KONSELING SINGKAT BERFOKUS SOLUSI DALAM SETTING KELOMPOK UNTUK MENGEMBANGKAN DETERMINASI DIRI MAHASISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mekanisme pelaksanaan konseling singkat berfokus solusi mengacu pada

teori Jacobs & Harvil (2009) bahwa Konseling Singkat Berfokus Solusi berputar

dalam empat pertanyaan utama dalam setiap sesi konseling. Setiap pertanyaan

yang diajukan akan membantu konseli untuk fokus terhadap solusi dari

permasalahan mereka bukan hanya membiarkan masalahnya begitu saja.

Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan bertujuan untuk membuat konseli paham

mengenai tujuan dan kekuatan yang dimiliki serta membantu konseli untuk fokus

pada kemungkinan terjadinya perubahan.

Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan bertujuan untuk membuat konseli

paham mengenai tujuan dan kekuatan yang dimiliki serta membantu konseli untuk

fokus pada kemungkinan terjadinya perubahan. Berikut bentuk pertanyaan dalam

konseling singkat berfokus solusi

a. Pertanyaan tentang perubahan prakonseling

Pertanyaan prakonseling yaitu pertanyaan yang mendorong perubahan

positif, dan menggali potensi yang dimiliki konseli. Perubahan tersebut

mungkin telah terjadi/dilakukan konseli sebelum mengikuti Konseling

Singkat Berfokus Solusi.

b. Goal setting question

Goal setting question yaitu pertanyaan mengenai tujuan yang ingin dicapai

konseli untuk mengembangkan determinasi diri.

c. Scaling questions

Scaling questions yaitu pertanyaan berupa angka, pertanyaan berskala

membantu kepada konseli yang mengalami kesulitan mengekspresikannya

dengan kata-kata. Scaling questions membantu konseli untuk menilai

kesiapan dan keyakinan dirinya dalam mencari solusi atau tujuan dalam

mengembangkan determinasi diri.

d. Exception questions

Exception questions, yaitu pertanyaan yang mengarahkan konseli untuk

memikirkan ketika dirinya merasa tidak memiliki masalah. Karena masalah

(24)

Dodi Suryana, 2015

EFEKTIVITAS KONSELING SINGKAT BERFOKUS SOLUSI DALAM SETTING KELOMPOK UNTUK MENGEMBANGKAN DETERMINASI DIRI MAHASISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

questions mendorong konseli untuk memikirkan masalahnya secara

berbeda, pertanyaan ini berfokus pada membuat perubahan yang akan

membantu konseli untuk menggapai tujuannya.

e. Miracle question

Miracle question, yaitu pertanyaan yang mengarahkan konseli untuk

berimajinasi apa yang akan terjadi jika masalah yang dihadapinya secara

ajaib terselesaikan. Pertanyaan yang mengajak konseli untuk

memvisualisasikan kondisi atau kehidupan seperti apa yang dinginkan

manakala permasalahan teratasi.

f. Coping questions

Coping questions, yaitu pertanyaan yang meminta konseli mengemukakan

pengalaman sukses dalam menangani masalah yang dihadapi dan

kemungkinan negatif yang akan terjadi. Tujuan dari coping questions adalah

untuk meningkatkan kesadaran konseli akan usaha yang diperlukan untuk

mengatasi masalah yang sama di kemudian hari serta pengakuan terhadap

usahanya sehingga konseli menyadari bahwa dirinya telah melakukan

sesuatu untuk mengatasi permasalahan.

Dalam melakukan intervensi Konseling Singkat Berfokus Solusi dalam

setting kelompok, peneliti menganalisis hasil perubahan dinamika psikologis

konseli dengan menggunakan Jurnal kegiatan, lembar observasi yang di catat oleh

pengamat, format isian dan lembar tugas yang harus diisi konseli selama

mengikuti kegiatan Konseling Singkat Berfokus Solusi. Jurnal kegiatan, lembar

observasi yang di catat oleh pengamat, format isian dan lembar tugas terdiri atas:

a. Format komitmen kelompok mengikuti kegiatan konseling singkat berfokus

solusi dalam setting kelompok.

b. Format 1 sampai dengan 4 adalah jurnal mingguan yang berfungsi untuk

(25)

Dodi Suryana, 2015

EFEKTIVITAS KONSELING SINGKAT BERFOKUS SOLUSI DALAM SETTING KELOMPOK UNTUK MENGEMBANGKAN DETERMINASI DIRI MAHASISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

merupakan hasil modifikasi dari format jurnal kegiatan konseling singkat

berfokus solusi yang dikembangkan oleh Dahlan, T. H (2011).

c. Lembar pengarahan diri, yang terdiri dari lembar tugas format 5a sampai

dengan lembar tugas 5h merupakan lembar isian yang harus diisi oleh

konseli. Lembar tugas merupakan hasil adopsi dari modul konseling singkat

berfokus solusi oleh Dahlan, T. H (2011).

d. Lembar observasi pada format 6a-6c merupakan lembar observasi yang

diadopsi dari modul konseling singkat berfokus solusi oleh Dahlan, T. H

(2011). Lembar observasi ini diisi oleh tim pengamat untuk merekam segala

yang terjadi pada konseli selama sesi konseling.

e. Sesi intervensi yang memodifikasi dari model Konseling Singkat Berfokus

Solusi yang dikembangkan oleh Dahlan, T. H (2011).

D.Pengembangan Instrumen Pengumpul Data

1. Konsep dan Konstruk Instrumen

Skala instrumen dalam penelitian ini menggunakan instrumen skala ordinal,

dengan dasar pertimbangan data penelitian independen, tidak berdistribusi normal

dan peubahnya kontinu (Furqon, 2011).

Konsep instrumen yang akan digunakan untuk menjaring data tentang

tingkat determinasi diri mahasiswa sebelum dan setelah mengikuti konseling

singkat berfokus solusi. Butir pertanyaan determinasi diri diturunkan dari atribut

aspek-aspek kompetensi, keterhubungan dan kemandirian sebagai kebutuhan

dasar yang mengembangkan determinas diri mahasiswa yang mengacu pada

konsep teoritik determinasi diri Deci & Ryan (1985).. Masing-masing butir

pernyataan disajikan ke dalam satu item favorable.

(26)

Dodi Suryana, 2015

EFEKTIVITAS KONSELING SINGKAT BERFOKUS SOLUSI DALAM SETTING KELOMPOK UNTUK MENGEMBANGKAN DETERMINASI DIRI MAHASISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kisi-kisi instrumen pengumpul data dibuat untuk menyusun instrumen

penelitian yang dikemukakan oleh Deci & Ryan, (1985). Secara rinci kisi-kisi

(27)

Dodi Suryana, 2015

EFEKTIVITAS KONSELING SINGKAT BERFOKUS SOLUSI DALAM SETTING KELOMPOK UNTUK MENGEMBANGKAN DETERMINASI DIRI MAHASISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.2

Kisi-kisi Instrumen Pegungkap Determinasi Diri yang Dicapai Mahasiswa

Variabel Aspek Definisi Operasional

Indikator Butir Pernyataan No

Item Determinasi Diri yaitu kemampuan yang dapat membawa individu dalam bertindak untuk memilih dan mengambil keputusan terkait kegiatan perkuliahan yang mendasarkan pilihan atas manfaat yang diperoleh individu dari pilihan tersebut.

Kompetensi Penguasaan atas

kecakapan yang memungkinkan individu menghadapi tantangan, tugas, dan hambatan perkuliahan secara efektif. Rasa memiliki kendali atas hasil dari tindakan yang dilakukan

Saya percaya jika mengerjakan tugas dengan sungguh-sunguh maka akan memberikan hasil yang baik

1

Saya senang datang ke perpustakaan untuk mencari buku atau jurnal agar menambah pengetahuan terkait materi perkuliahan

2

Saya bersungguh-sunguh dalam melakukan pekerjaan kuliah agar menghasilkan dampak positif terhadap diri sendiri

3

Saya mempertimbangkan dampak dari suatu tindakan

terhadap berbagai pihak 4

Kemahiran dalam melakukan tugas tertentu terkait perkuliahan

Saya pandai dalam manajemen waktu belajar 5

Saya memiliki keterampilan menulis makalah 6

Saya memiliki kemampuan mencari bahan referensi

tugas perkuliahan 7

Saya terampil dalam mempersiapkan diri untuk

menghadapi UAS 8

Kemampuan meningkatkan kualitas kinerja melalui proses belajar

Saya melatih kemampuan berkomunikasi melalui

diskusi kelompok 9

Saya dapat menanyakan, menjawab dan menambahkan pengetahuan dengan dosen untuk meningkatkan

pemahaman materi kuliah

(28)

Dodi Suryana, 2015

EFEKTIVITAS KONSELING SINGKAT BERFOKUS SOLUSI DALAM SETTING KELOMPOK UNTUK MENGEMBANGKAN DETERMINASI DIRI MAHASISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Saya mempelajari kembali materi perkuliahan di

rumah/kostan 11

Saya berdiskusi dengan teman mengenai cara-cara

menyelesaikan tugas perkuliahan 12

Kesadaran atas pengaruh diri terhadap lingkungan

Saya dapat mencari bahan referensi untuk

menyelesaikan tugas terkait perkuliahan 13

Saya dapat memberikan pengetahuan materi kuliah di

lingkungan pergaulan kampus 14

Saya dapat berkontribusi terhadap penyelesaian

masalah dalam kelompok diskusi 15

Saya melakukan perbuatan yang disenangi oleh

orang-orang disekitar 16

Kesadaran akan kemampuan diri untuk mengubah situasi menjadi lebih baik

Saya percaya pada kemampuan diri untuk mencari

solusi permasalahan terkait perkuliahan 17

Saya menggunakan kelebihan yang dimiliki untuk

mencapai prestasi yang lebih baik 18

Saya bersedia bekerja keras untuk memperbaiki nilai

kuliah yang rendah 19

Saya melatih keterampilan mengerjakan tugas tepat waktu untuk memperoleh nilai yang tinggi dalam perkuliahan

20

Keterhubungan Kepemilikan atas hubungan antar pribadi yang saling

Penerimaan dari teman sebaya

Saya merasa diapresiasi oleh teman pada saat

menambahkan materi terkait perkuliahan 21

Saya merasa diperhatikan dan dihargai oleh

(29)

Dodi Suryana, 2015

EFEKTIVITAS KONSELING SINGKAT BERFOKUS SOLUSI DALAM SETTING KELOMPOK UNTUK MENGEMBANGKAN DETERMINASI DIRI MAHASISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mendukung dan saling

menguntungkan.

Saya merasa diingatkan oleh teman jika melakukan

kesalahan terkait perkuliahan 23

Saya menghindari pertengkaran dengan

teman-teman di kelas 24

Memperoleh dukungan dari keluarga

Saya didukung sepenuhnya oleh orang tua untuk kuliah

di perguruan tinggi 25

Saya diberikan kebebasan untuk menentukan pilihan

terkait perkuliahan oleh orang tua 26

Saya mendapatkan penghargaan dari orang tua karena

prestasi yang baik 27

Saya memperoleh bimbingan dari orang tua seputar

perkuliahan 28

Memiliki orang dewasa yang dapat diajak berkonsultasi saat individu

mengalami kebingungan

Saya berkonsultasi dengan Dosen yang dapat

membantu menyelesaikan masalah terkait perkuliahan 29

Saya meminta saran dari Dosen pembimbing akademik

terkait hal-hal seputar kontrak kuliah 30

Saya menanyakan informasi seputar tugas kuliah

kepada kakak tingkat 31

Saya meminta bantuan dari konselor perguruan tinggi

untuk mengatasi permasalahan seputar kuliah 32

Memelihara hubungan baik dengan orang yang memberi kontribusi positif

Saya berdiskusi dengan teman yang memberikan

teladan baik 33

Saya menjaga komunikasi dengan teman sekelas yang

dapat memberi informasi seputar perkuliahan 34

Keterlibatan orang lain dalam

Saya memiliki teman yang bersedia membantu pada

(30)

Dodi Suryana, 2015

EFEKTIVITAS KONSELING SINGKAT BERFOKUS SOLUSI DALAM SETTING KELOMPOK UNTUK MENGEMBANGKAN DETERMINASI DIRI MAHASISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memberi bantuan disaat sulit

Saya memiliki komunitas yang dapat membantu

mencari solusi permasalahan yang dialami 36

Kemandirian Kemampuan

membuat keputusan terkait area penting dalam kehidupan secara independen dan tanpa pengaruh dari orang lain.

Mengetahui kebermanfaatan suatu keputusan bagi diri sendiri

Saya dapat mencari bahan tugas perkuliahan di luar

lingkungan kampus 37

Saya dapat mengerjakan tugas perkuliahan setelah

pulang kuliah 38

Saya memutuskan untuk mengerjakan tugas di

perpustakan agar dapat selesai tepat waktu 39

Saya memutuskan untuk menunda liburan agar dapat

mempersiapkan diri mengikuti UAS 40

Menentukan pilihan menurut pertimbangan sendiri

Saya tetap bertahan pada suatu pilihan meski orang lain

menentangnya 41

Saya mempelajari pedoman karya ilmiah agar dapat

mengerjakan makalah dengan baik dan benar 42

Saya memiliki pendirian yang kuat dalam memilih

kegiatan terkait perkuliahan 43

Saya merasa cukup dewasa menentukan pilihan sendiri 44

Memikirkan dengan seksama keputusan yang dibuat

Saya mampu mengambil keputusan dengan terarah dan

terencana 45

Saya dapat menjawab pertanyaan sesuai dengan bahan

referensi 46

(31)

Dodi Suryana, 2015

EFEKTIVITAS KONSELING SINGKAT BERFOKUS SOLUSI DALAM SETTING KELOMPOK UNTUK MENGEMBANGKAN DETERMINASI DIRI MAHASISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

atau dosen sedang menerangkan materi kuliah

Saya mengetahui manfaat yang diambil dari sebuah

keputusan 48

Saya berhati-hati dalam mengambil sebuah keputusan 49

Berani menanggung resiko dari keputusan yang dibuat

Saya menerima dengan lapang dada ketika keputusan

yang diambil memunculkan permasalahan 50

Saya bertanggung jawab atas dampak negatif dari

keputusan yang diambil 51

Saya mencermati berbagai kemungkinan terburuk dari

suatu keputusan 52

Saya melakukan introspeksi diri ketika mengambil

keputusan yang salah 53

Tidak

menyerahkan pengambilan keputusan pada orang lain bahkan disaat-saat sulit

Saya bersikeras memutuskan sesuatu sendiri tanpa

campur tangan orang lain ketika menghadapi kesulitan 54

Saya dapat berpikir dan bertindak positif tanpa bantuan dari teman sekelas pada saat menghadapi permasalahan yang rumit

(32)

Dodi Suryana, 2015

EFEKTIVITAS KONSELING SINGKAT BERFOKUS SOLUSI DALAM SETTING KELOMPOK UNTUK MENGEMBANGKAN DETERMINASI DIRI MAHASISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu a. Penimbangan Instrumen

Penimbangan instrumen dilakukan untuk memperoleh item-item yang valid

yang dapat mengukur tingkat determinasi diri mahasiswa. Instrumen penelitian

ditimbang dengan menggunakan lembar penilaian instrumen yang ditelaah oleh

dua pakar dalam Bidang Bimbingan dan Konseling. Proses penimbangan

instrumen ini berorientasi pada isi, redaksi setiap butir pernyataan, dan kesesuaian

item dengan aspek-aspek yang akan di ungkap.

Dua penimbang tersebut merupakan pakar dalam Bimbingan dan Konseling.

Hasil penimbangan dosen ahli menyatakan bahwa instrumen Determinasi Diri

sudah layak untuk digunakan sebagai alat pengambilan data. Hasil yang telah

memperoleh penilaian, kemudian direvisi berdasarkan saran dan masukan dari

para penimbang.

b. Uji Keterbacaan Instrumen

Uji keterbacaaan instrumen dilakukan pada delapan orang mahasiswa

semester dua yang bukan dijadikan populasi atau sampel penelitian dengan tujuan

untuk mengetahui instrumen yang dibuat dapat dan mudah dipahami oleh

mahasiswa. Setiap masukan yang diberikan mahasiswa dijadikan bahan untuk

perbaikan sehingga instrumen layak untuk diujicobakan.

c. Uji Validitas dan Realibilitas Instrumen

Validitas merupakan tingkat penafsiran kesesuaian hasil instrumen dengan

tujuan yang diinginkan suatu instrumen (Creswell, 2012, hlm. 159). Pengujian

validitas dilakukan pada seluruh butir pernyataan (item) instrumen dengan

menggunakan rumus spearman correlation. Tujuan menggunakan spearman

correlation untuk mengukur keeratan hubungan tiap jawaban responden yang

memiliki skala ordinal, dalam perhitungan validitas butir pernyataan digunakan

bantuan program SPPS 17.0.

Setelah uji validitas setiap item selanjutnya instrumen tersebut diuji tingkat

(33)

Dodi Suryana, 2015

EFEKTIVITAS KONSELING SINGKAT BERFOKUS SOLUSI DALAM SETTING KELOMPOK UNTUK MENGEMBANGKAN DETERMINASI DIRI MAHASISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ketepatannya instrumen sehingga mampu menghasilkan skor-skor secara

konsisten. Dalam pengujian realibilitas instrumen digunakan rumus crobanch’s

alpha dalam proses pengujian realibilitas digunakan bantuan program SPPS 17.0.

Untuk menginterpretasikan hasil perhitungan koefisien validitas dan tingkat

koefisien realibilitas menggunakan klasifikasi menurut Drummond & Jones

(2010). Uji validitas instrumen Determinasi diri mahasiswa dengan bantuan SPSS

17.0. Hasil uji coba perangkat instrumen Determinasi diri pada mahasiswa yang

dilaksanakan pada tanggal 15 dan 17 April 2015 dengan menyebarkan angket

determinasi diri sejumlah 70 responden. Hasil perhitungan dan pengolahan

terhadap 61 butir pernyataan menghasilkan 55 butir pernyataan memiliki indeks

validitas yang signifikan pada p<0,05. Pernyataan yang tidak valid yaitu pertama

aspek keterhubungan dengan indikator memelihara hubungan baik dengan orang

yang memberi kontribusi positif (butir pernyataan nomor 33 dan 34); kedua aspek

keterhubungan dengan indikator keterlibatan orang lain dalam memberi bantuan

disaat sulit (butir pernyataan 39 dan 40); dan ketiga aspek kemandirian dengan

indikator tidak menyerahkan pengambilan keputusan pada orang lain bahkan

disaat-saat sulit (butir pernyataan 58 dan 60)

Untuk menguji konsistensi dan keteradalan hasil ukur instrumen

Determinasi diri, dilakukan uji reliabilias dengan menggunakan metode koefisien

realibilitas Cronbach’s Alfpha dibantu dengan SPSS 17.0. Dari uji reliabilitas

didapatkan koefisien reliabilitas instrumen sebesar 0.926.

Berdasarkan kategori koefisien realibilitas menggunakan klasifikasi

menurut Drummond & Jones (2010) derajat kepercayaan dan keterandalan

instrumen termasuk pada kategori tinggi sekali, dengan demikian peneliti merasa

koefisien realibilitas tersebut diatas sudah cukup memuaskan bagi keperluan

(34)

Dodi Suryana, 2015

EFEKTIVITAS KONSELING SINGKAT BERFOKUS SOLUSI DALAM SETTING KELOMPOK UNTUK MENGEMBANGKAN DETERMINASI DIRI MAHASISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pedoman skor untuk setiap jawaban sesuai dengan sistem yang telah

ditetapkan. Instrumen pengumpul data menggunakan bentuk model respon

jenjang kontinum yang menyediakan 9 alternatif jawaban dengan pernyataan

favorable. Pola skor opsi alternatif jenjang kontinum, dapat dilihat pada gambar

3.2.

Tidak Sesuai

[image:34.595.87.483.432.585.2]

Sangat Sesuai

Gambar 3.2

Pola skor opsi alternatif jenjang kontinum (Azwar. S, 2014 hlm. 46)

Dalam menentukan kategorisasi tingkat Determinasi Diri menggunakan

rentang norm criteria dan kategori mengacu pada teori Deci & Ryan (1985) dapat

dilihat pada tabel 3.3.

Tabel 3.3

Kategorisasi Tingkat Determinasi diri

Rentang Kategorisasi

1-82 Amotivation

83-164 External regulation

165-246 Introjected regulation

247-328 Identified regulation

329-410 Integrated regulation

[image:34.595.88.484.433.583.2]
(35)

Dodi Suryana, 2015

EFEKTIVITAS KONSELING SINGKAT BERFOKUS SOLUSI DALAM SETTING KELOMPOK UNTUK MENGEMBANGKAN DETERMINASI DIRI MAHASISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dalam setting kelompok untuk mengembangkan determinasi diri

Mahasiswa

Pengembangan rancangan intervensi Konseling Singkat Berfokus Solusi

dalam penelitian ini mengacu pada model pengajaran personal (Joyce, Weil &

Calhoun, 2009; dalam Dahlan, 2011) keterakaitan mengenai Konseling Singkat

Berfoku Solusi dengan pengajaran personal yaitu 1) individu memiliki kapasitas

dan potensi yang cukup memadai untuk berubah dan dikembangkan,

2) mendorong individu untuk memiliki kekuatan dan keterampilan baik dalam

berfikir dan bertindak yang lebih baik dan konstruktif, upaya yang dapat

dilakukan dengan mengembangkan kepercayaannya dan menumbuhkan empati

pada orang lain, 3) individu menentukan proses apa yang dilakukan dan

bagaimana cara mempelajarinya, dan 4) mengembangkan cara berfikir kreatif dan

ekspresi diri.

Berikut disajikan pengembangan rancangan intervensi Konseling Singkat

Berfokus Solusi dalam setting kelompok untuk mengembangkan determinasi diri

mahasiswa yang disesuaikan dengan hasil need assesment, tahapan-tahapan

kelompok dan teknik Konseling Singkat Berfokus Solusi, dapat dilihat pada tabel

[image:35.595.70.507.529.721.2]

3.4.

Tabel 3.4

Rancangan Intervensi Konseling Singkat Berfokus Solusi Dalam Setting Kelompok untuk Mengembangkan Determinasi Diri Mahasiswa

Sesi Tahapan Intervensi

Nama Sesi Intervensi

Tujuan Alat dan Bahan Ke-1 Tahap Awal

(beginning a group) tahap dimana anggota kelompok melakukan berbagai orientasi terhadap anggota Perkenalan/ Introduction dan penelusuran determinasi diri

a. Membuat komitmen

kelompok untuk mengikuti kegiatan konseling yang terdiri dari empat sesi, sesi pertama dimulai hari ini dengan mengisi format komitmen anggota kelompok.

b.Menjelaskan maksud dan

tujuan mengikuti kegiatan

(36)

Dodi Suryana, 2015

EFEKTIVITAS KONSELING SINGKAT BERFOKUS SOLUSI DALAM SETTING KELOMPOK UNTUK MENGEMBANGKAN DETERMINASI DIRI MAHASISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu hubungan antar pribadi yang dikehendaki kelompok dan mengeksplorasi untuk mendapatkan reaksi dari anggota lainnya.

c. Memfasilitasi anggota kelompok untuk saling mengenal sehingga mereka dapat berbagi pengalaman secara konstruktif pada setiap sesi

d.Mendorong anggota

kelompok untuk berdialog secara positif dan efektif

e. Menciptakan hubungan yang

kolaboratif dan kooperatif dalam kelompok

f. Membantu anggota

kelompok memahami sumber daya, hambatan atau

permasalahan yang dialami g. Mencipatakan rasa empati

terhadap masing-masing anggota kelompok

h.Menumbuhkan rasa hangat

dalam kelompok

i. Mendorong untuk berfikir dan bertindak secara positif dan efektif

j. Menciptakan suasana saling menghargai, mendengarkan, berpendapat, memberikan masukan atau arahan pada masing-masing anggota kelompok dengan baik k.Mengindentifikasi

permasalahan mengenai determinasi diri yang dialami anggota kelompok

l. Mengidentifikaksi kekuatan dan kelemahan anggota kelompok

m.Menciptakan anggota kelompok untuk saling

(37)

Dodi Suryana, 2015

EFEKTIVITAS KONSELING SINGKAT BERFOKUS SOLUSI DALAM SETTING KELOMPOK UNTUK MENGEMBANGKAN DETERMINASI DIRI MAHASISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu jawab dari apa yang dilakukan

n.Menelusuri usaha yang sudah dilakukan

Ke-2 Tahap Transisi (transition stage) tahap dimana anggota kelompok mempelajari bagaimana mulai bekerja dalam kelompok, anggota kelompok mempelajari karakteristik kepribadian masing-masing, memahami perasaan, membantu orang lain, dan memperlakukan orang lain dalam kelompok.

Siap ingin

memperbaiki diri

a. Memahami kemampuan,

kekuatan dan potensi yang dapat melatih keterampilan anggota kelompok dalam menetapkan tujuan dan mengarahkan dirinya untuk meningkatkan determinasi diri.

b.Mendorong anggota

kelompok untuk saling empati

c. Menciptakan suasana yang hangat dalam menghadapi berbagai hambatan, tekanan atau masalah

d.Mendorong anggota

kelompok untuk saling mendengarkan dan memberi masukan

e. Menciptakan anggota

kelompok untuk bertanggung jawab, teliti, mengingatkan, mengaplikasikan dan

menjalin komunikasi dengan baik pada teman sebaya, orang tua atau dosen

f. Mendorong anggota

kelompok untuk berpikir positif, melakukan tindakan tanpa ada paksaan, dan bertindak dengan rasa

senang, yakin, dan semangat. g.Mengidentifikasi

perbedaan-perbedaan yang dirasakan setelah melakukan kegiatan

Alat tulis, alat perekam, dan kamera Format yang digunakan: Format 2,

format 4,

Format lembar pengarahan diri (5a, 5c, 5d, 5e, 5f,

5g, 5h),

(38)

Dodi Suryana, 2015

EFEKTIVITAS KONSELING SINGKAT BERFOKUS SOLUSI DALAM SETTING KELOMPOK UNTUK MENGEMBANGKAN DETERMINASI DIRI MAHASISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu mendorong anggota kelompok untuk berfokus pada solusi.

h.Melatih kecakapan untuk menghadapi tantangan, tugas, dan hambatan di

lingkungannya secara efektif. i. Melatih keterampilan

kebiasaan dan bertindak secara efektif dan konstruktif. Ke-3 Tahap kerja

(working stage) tahap yang dicirikan dengan produktivitas kinerja meningkat, anggota kelompok mengerjakan tugas secara efektif, dengan mengikuti suasana hubungan kerja yang harmonis, norma kelompok telah disepakati, tujuan dan tugas yang sudah diperoleh dari tahapan-tahapan sebelumnya. (Lanjutan) Selanjtunya merupakan tahap anggota kelompok diarahkan untuk lebih mengenal diri sendiri, anggota Bahagia adalah penghayatan diri internal

a. Mendorong anggota

kelompok untuk mendengarkan, memperhatikan dan memberikan kepercayaan b.Menciptakan anggota

kelompok untuk berfikir kreatif

c. Menciptakan hubungan

dengan anggota kelompok yang bermakna

d.Menjalin kerjasama dengan anggota kelompok yang efektif dan konstruktif

e. Mendorong anggota

kelompok untuk saling memotivasi, menyemangati setiap kegiatan yang

dilakukan

f. Mendorong anggota

kelompok untuk percaya diri, dapat mengandalkan diri, dan mampu mengarahkan diri untuk fokus mencapai tujuan.

g.Mendorong anggota

kelompok untuk mulai memanfaatkan kekuatan, kemampuan, dan potensi diri sebagai sumber daya dalam

(39)

Dodi Suryana, 2015

EFEKTIVITAS KONSELING SINGKAT BERFOKUS SOLUSI DALAM SETTING KELOMPOK UNTUK MENGEMBANGKAN DETERMINASI DIRI MAHASISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu mengintegrasikan pengalaman-pengalaman yang didapatkan dari tahap awal sampai tahap kerja serta memutuskan bagaimana pengalaman yang baru ini didapat menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari. Dalam tahap ini kelompok diarahkan untuk merencakan dan menindaklanjuti

sekaligus akan membantunya dalam mengembangkan determinasi diri.

h.Peka terhadap kemampuan

diri sendiri dan orang lain, yang hidup berdampingan dan saling mendukung satu sama lain.

i. Mendorong untuk memiliki

kendali atas hasil dari tindakan yang dilakukan.

j. Mendorong kebermanfaatan

suatu keputusan bagi diri sendiri.

k.Mampu menerima

tanggungjawab sebagai seorang pribadi yang mandiri dengan segala risiko yang ada di dalamnya.

l. Menguatkan anggota

kelompok bahwa dirinya dapat diandalkan untuk mengatasi suatu

permasalahan.

m. Memandirikan anggota

kelompok dalam mengatasi permasalahannya dan lebih berfokus pada solusi yang dapat diraih berupa tujuan-tujuan hidup yang ingin dicapai.

Ke-4 Tahap terminasi (termination stage) (follow up) tindakan, mempraktekan perubahan perilaku kedalam bentuk tindakan

Live happily for better future

a. Menindaklanjuti hasil dari proses Konseling Singkat Befokus Solusi untuk dianalisis secara akurat mengenai perubahan dinamika psikologis yang terjadi pada anggota kelompok mengenai

Laptop, alat tulis, alat

perekam, dan kamera

(40)

Dodi Suryana, 2015

EFEKTIVITAS KONSELING SINGKAT BERFOKUS SOLUSI DALAM SETTING KELOMPOK UNTUK MENGEMBANGKAN DETERMINASI DIRI MAHASISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hasil validasi rancangan intervensi Konseling Singkat Berfokus Solusi

untuk mengembangkan determinasi diri, diantaranya: 1) Program yang dirancang

disesuiakan dengan kebutuhan mahasiswa pada hasil pretest, 2) Pada sub

pendahuluan dipaparkan mengenai fenomena tingkat determinasi diri hasil studi

pendahuluan, 3) Tujuan intervensi disesuiakan dengan kebutuhan aspek-aspek

determinasi diri mahasiswa, 4) Asumsi dipaparkan secara operasional, 5) Sesi

intervensi disesuiakan dengan ketercapaian aspek determinasi diri,

tahapan-tahapan dalam kelompok, alat dan bahan disesuaikan dengan teliti dan baik,

6) Format-format dalam simulasi pengarahan diri dan jurnal observasi disesuaikan

dan mengacu pada pedoman konseling singkat berfokus solusi oleh Tina Hayati

Dahlan (2011), dan 7) Evaluasi dan indikator keberhasilan dipaparkan secara

operasional perubahan dinamika psikologis dalam mengembangkan determinasi

diri. Masukan dan saran digunakan untuk merevisi rancangan intervensi

Konseling Singkat Berfokus Solusi menjadi rancangan intervensi yang layak

untuk memenuhi tujuan penelitian.

Rancangan intervensi yang sudah direvisi berdasarakan penilaian

selanjutnya diujicobakan untuk memberikan arahan pada pencapaian mahasiswa

dalam mengembangkan determinasi diri secara optimal, dengan melibatkan 6 dalam kehidupan

Gambar

gambar 3.1.
Tabel 3.1 Jumlah  Responden Penelitian
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Pegungkap Determinasi Diri yang Dicapai Mahasiswa
Gambar 3.2 Pola skor opsi alternatif jenjang kontinum (Azwar. S, 2014 hlm. 46)
+3

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini untuk mengindentifikasi efektivitas konseling singkat berfokus solusi dalam setting kelompok untuk mengembangkan determinasi diri.. Metode

EFEKTIVITAS KONSELING SINGKAT BERFOKUS SOLUSI DALAM SETTING KELOMPOK UNTUK MENGEMBANGKAN DETERMINASI DIRI MAHASISWA.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

EFEKTIVITAS KONSELING SINGKAT BERFOKUS SOLUSI DALAM SETTING KELOMPOK UNTUK MENGEMBANGKAN DETERMINASI DIRI MAHASISWA.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

EFEKTIVITAS KONSELING SINGKAT BERFOKUS SOLUSI DALAM SETTING KELOMPOK UNTUK MENGEMBANGKAN DETERMINASI DIRI MAHASISWA. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

EFEKTIVITAS KONSELING SINGKAT BERFOKUS SOLUSI DALAM SETTING KELOMPOK UNTUK MENGEMBANGKAN DETERMINASI DIRI MAHASISWA. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Layanan konseling ringkas berfokus solusi diberikan pada siswa karena konsep tersebut dipandang paling efektif dan percaya akan perubahan perilaku yang

Hasil penelitian menunjukkan hasil positif, dimana secara umum konseling singkat berfokus pada solusi ini terbukti efektif dalam mereduksi perilaku agresif pada empat

Tesis yang berjudul “Efektivitas Teknik Restrukturisasi Kognitif Dalam Konseling KelompokUntuk Meningkatkan Konsep Diri Siswa(Penelitian Eksperimen Kuasi pada Siswa