• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH CITRA DESTINASI KEBUN RAYA CIBODAS SEBAGAI DESTINASI WISATA ALAM TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH CITRA DESTINASI KEBUN RAYA CIBODAS SEBAGAI DESTINASI WISATA ALAM TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG."

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH CITRA DESTINASI KEBUN RAYA CIBODAS SEBAGAI DESTINASI WISATA ALAM TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG

(Survei kepada wisatawan nusantara yang berkunjung ke Kebun Raya Cibodas) SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sidang Sarjana Pariwisata

Oleh Santi 1000942

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PEMASARAN PARIWISATA FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

(2)

Santi, 2015

PENGARUH CITRA DESTINASI KEBUN RAYA CIBODAS SEBAGAI DESTINASI WISATA ALAM TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Santi, 1000942 “Pengaruh Citra Destinasi Kebun Raya Cibodas Sebagai Destinasi Wisata Alam Terhadap Keputusan Berkunjung” (Survei pada wisatawan nusantara yang berkunjung di Kebun Raya Cibodas) dibawah bimbingan HP. Diyah Setyorini, MM. dan Yeni Yuniawati, S.Pd., MM.

Citra Kebun Raya Cibodas mempengaruhi tingkat kunjungan wisatawan untuk berkunjung. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui gambaran citra destinasi Kebun Raya Cibodas sebagai destinasi wisata alam, keputusan berkunjung dan pengaruh dari citra destinasi Kebun Raya Cibodas sebagai destinasi wisata alam terhadap keputusan berkunjung. Populasi dalam penelitian ini adalah wisatawan nusantara yang berkunjung ke Kebun Raya Cibodas sebanyak 100 responden. Metode yang digunakan adalah deskriftif dan verifikatif dengan waktu penelitian kurang dari satu tahun (cross-sectional method). Teknik sampling yang digunakan adalah systematic random sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis regresi berganda. Penelitian ini menunjukan hasi bahwa pengaruh paling tinggi pada citra destinasi adalah sub variabel affective image dan pengaruh paling rendah adalah cognitive image. Pengaruh penilaian paling tinggi pada variabel keputusan berkunjung adalah sub variabel pemilihan perantara, sedangkan penilaian paling rendah adalah sub variabel metode pembayaran. Secara simultan citra destinasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan berkunjung, hal yang sama terjadi pada uji parsial, yaitu terjadi pengaruh yang signifikan antara citra destinasi terhadap keputusan berkunjung.

(3)

Santi, 2015

PENGARUH CITRA DESTINASI KEBUN RAYA CIBODAS SEBAGAI DESTINASI WISATA ALAM TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

Santi, 1000942 "The Influence of Destination Image in Cibodas Botanical Garden as a Natural Destination Toward Visited Decision (Survey of local tourists who are visited to Cibodas Botanical Garden) guided by HP. Diyah Setyorini, MM. dan Yeni Yuniawati, S.Pd., MM.

That image influence the rung of the tourists to visit. The research did to know the destination image of Cibodas Botanical Garden as a natural destination, visiting decision process and the influence of destination image in Cibodas Botanical Garden as a natural destination through visited decision. The population is the local tourists for 100 respondents. The methods used are descriptive and verifikative for one year (cross-sectional method). The sampling technique used is systematic random sampling. The technique of data analysis used is analysis of multiple regression. The result shows that the highest influence of the destination image is sub variable affective image and the lowest influence is cognitive image. Overview the highest rating for visited decision variable is sub variable mediator choice, while the lowest is sub variable payment method. Simultaneously, the destination image has the significant influence to the tourist decision. The thing happens at partial test, there is a significant influence between destination image through the tourist decision.

(4)

Santi, 2015

PENGARUH CITRA DESTINASI KEBUN RAYA CIBODAS SEBAGAI DESTINASI WISATA ALAM TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMAKASIH ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... ... 8

1.3 Tujuan Penelitian ... ... 8

1.4 Kegunaan Penelitian ... ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS ... 10

2.1 Kajian Pustaka ... 10

2.1.1 Konsep Pemasaran Destinasi Wisata Alam ... 10

2.1.1.1Konsep Pemasaran ... 10

2.1.1.2Konsep Pemasaran Pariwisata ... 11

2.1.1.3Konsep Pemasaran Destinasi Pariwisata ... 19

2.1.1.4Konsep Citra Destinasi ... 20

2.1.1.5Konsep destinasi wisata alam ... 23

2.1.1.6Dimensi citra destinasi ... 25

2.1.2 Konsep keputusan berkunjung ... 27

2.1.3 Dimensi keputusan berkunjung ... 28

2.1.4 Pengaruh citra destinasi terhadap keputusan berkunjung ... 30

(5)

Santi, 2015

PENGARUH CITRA DESTINASI KEBUN RAYA CIBODAS SEBAGAI DESTINASI WISATA ALAM TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

2.2 Kerangka pemikiran ... 33

2.3Hipotesis ... 37

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 39

3.1Objek Penelitian ... 39

3.2Metode penelitian ... 39

3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang digunakan ... 39

3.2.2 Operasionalisasi variabel... 40

3.2.3 Jenis dan sumber data ... 44

3.2.4 Populasi, Sampel dan Teknik Sampel ... 45

3.2.4.1Populasi ... 45

3.2.4.2Sampel ... 46

3.2.4.3Teknik sampel ... 47

3.2.5 Teknik pengumpulan data ... 48

3.2.6 Pengujian validitas dan reliabilitas ... 49

3.2.6.1Pengujian validitas ... 49

3.2.6.2Pengujian reliabilitas ... 52

3.2.7 Rancangan analisis data ... 54

3.2.7.1Rancangan analisis data deskriftif ... 54

3.2.7.2Method of successive internal (MSI) ... 54

3.2.7.3Teknik analisis regresi linear berganda ... 55

3.3 Pengujian hipotesis ... 56

3.3.1 Uji asumsi regresi ... 56

3.3.1.1Uji asumsi normalitas ... 56

3.3.1.2Uji asumsi heterokedastisitas ... 57

3.3.1.3Uji asumsi multikolinearitas ... 58

3.3.1.4Pengujian simultan ... 60

3.3.1.5Pengujian parsial ... 60

(6)

Santi, 2015

PENGARUH CITRA DESTINASI KEBUN RAYA CIBODAS SEBAGAI DESTINASI WISATA ALAM TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

4.1 Profil Kebun Raya Cibodas dan Profil Wisatawan Destinasi Wisata Alam

Kebun Raya Cibodas ... 61

4.1.1 Profil Kebun Raya Cibodas ... 61

4.1.1.1Identitas Kebun Raya Cibodas ... 61

4.1.1.2Sejarah singkat Kebun Raya Cibodas ... 62

4.1.1.3Wahana wisata yang ditawarkan ... 63

4.1.2 Karakteristik dan pengalaman wisatawan Kebun Raya Cibodas ... 68

4.1.2.1Karakteristik wisatawan Kebun Raya Cibodas ... 68

4.1.2.1.1 Katakteristik wisatawan berdasarkan jenis kelamin dan usia ... 68

4.1.2.1.2 Karakteristik wisatawan berdasarkan pendidikan dan pekerjaan 68 4.1.2.1.3 Karakteristik wisatawan berdasarkan penghasilan ... 69

4.1.2.1.4 Karakteristik wisatawan berdasarkan kota asal ... 70

4.1.2.2Pengalaman wisatawan Kebun Raya Cibodas ... 72

4.1.2.2.1 Pengalaman wisatawan berdasarkan tujuan berkunjung ... 72

4.1.2.2.2 Pengalaman wisatawan berdasarkan intensitas dan lama tinggal 73 4.1.2.2.3 Pengalaman wisatawan berdasarkan bersama siapa dan jumlah orang yang datang bersama ... 75

4.1.2.2.4 Pengalaman wisatawan berdasarkan biaya yang dikeluarkan selama berwisata ... 75

4.1.2.2.5 Pengalaman wisatawan berdasarkan moda transportasi ... 76

4.2 Tanggapan wisatawan terhadap citra destinasi Kebun Raya Cibodas ... 77

4.2.1 Gambaran dimensi citra destinasi ... 78

4.2.1.1Gambaran cognitive image ... 80

4.2.1.2Gambaran affective image ... 83

4.2.2 Rekapitulasi hasil tanggapan wisatawan terhadap citra destinasi ... 85

4.3Tanggapan keputusan berkunjung wisatawan nusantara yang berkunjung ke Kebun Raya Cibodas ... 86

4.3.1 Gambaran dimensi keputusan berkunjung ... 87

(7)

Santi, 2015

PENGARUH CITRA DESTINASI KEBUN RAYA CIBODAS SEBAGAI DESTINASI WISATA ALAM TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

4.3.1.2Gambaran pemilihan merek ... 89

4.3.1.3Gambaran pemilihan perantara ... 90

4.3.1.4Gambaran jumlah kunjungan ... 91

4.3.1.5Gambaran waktu kunjungan ... 92

4.3.1.6Gambaran metode pembayaran ... 94

4.3.2 Rekapitulasi hasil tanggapan wisatawan terhadap keputusan berkunjung ... 95

4.4Pengaruh citra destinasi terhadap keputusan berkunjung wisatawan nusantara ke kebun raya cibodas ... 96

4.4.1 Hasil uji asumsi regresi ... 96

4.4.1.1Hasil uji asumsi normalitas ... 96

4.4.1.2Hasil uji heteroskedastisitas ... 97

4.4.1.3Hasil uji multikolinearitas ... 98

4.4.1.4Hasil uji korelasi dan koefisien determinasi ... 99

4.4.1.5Pengujian hipotesis dan uji signifikansi secara simultan ... 100

4.4.1.6Pengujian hipotesis dan uji signifikansi secara parsial ... 101

4.4.1.7Model persamaan regresi berganda pengaruh citra destinasi terhadap keputusan berkunjung wisatawan nusantara yang berkunjung ke Kebun Raya Cibodas ... 102

4.5Implikasi hasil temuan ... 103

4.5.1 Temuan hasil penelitian yang bersifat teoritik ... 103

4.5.2 Temuan hasil penelitian yang bersifat empirik ... 104

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 105

5.1Kesimpulan ... 105

5.2Rekomendasi ... 106

(8)

Santi, 2015

PENGARUH CITRA DESTINASI KEBUN RAYA CIBODAS SEBAGAI DESTINASI WISATA ALAM TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

1.1 Daftar destinasi wisata di kabupaten cianjur ... ... 3

1.2 Data kunjungan wisatawan ke Kebun Raya Cibodas tahun 2009-2013 . ... 5

2.1 Definisi pariwisata menurut para ahli ... ... 12

2.2 Definisi citra destinasi menurut para ahli ... ... 21

(9)

Santi, 2015

PENGARUH CITRA DESTINASI KEBUN RAYA CIBODAS SEBAGAI DESTINASI WISATA ALAM TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

3.1 Operasionalisasi variabel ... ... 41

3.2 Jenis dan sumber data ... ... 45

3.3 Teknik pengumpulan data... ... 49

3.4 Hasil pengujian validitas instrumen penelitian ... ... 50

3.5 Hasil pengujian reliabilitas ... ... 54

4.1 Sarana dan prasarana Kebun Raya Cibodas ... ... 67

4.2 Wisatawan berdasarkan jenis kelamin dan usia... ... 68

4.3 Wisatawan berdasarkan pendidikan dan pekerjaan ... ... 69

4.4 Daftar kota asal wisatawan Kebun Raya Cibodas ... ... 72

4.5 Intensitas kunjungan dan lama tinggal wisatawan... ... 74

4.6 Bersama siapa dan jumlah orang yang berkunjung ... ... 75

4.7 Tanggapan wisatawan terhadap citra destinasi kebun raya cibodas berdasarkan cognitive image... ... 81

4.8 Tanggapan wisatawan terhadap citra destinasi kebun raya cibodas berdasarkan affective image ... ... 84

4.9 Rekapitulasi hasil tanggapan wisatawan nusantara terhadap citra destinasi .... 85

4.10 Tanggapan wisatawan terhadap keputusan berkunjung wisatawan berdasarkan pemilihan produk ... ... 88

4.11 Tanggapan wisatawan terhadap keputusan berkunjung wisatawan berdasarkan pemilihan merek ... ... 89

4.12 Tanggapan wisatawan terhadap keputusan berkunjung wisatawan berdasarkan pemilihan perantara ... ... 90

4.13 Tanggapan wisatawan terhadap keputusan berkunjung wisatawan berdasarkan jumlah kunjungan ... ... 92

(10)

Santi, 2015

PENGARUH CITRA DESTINASI KEBUN RAYA CIBODAS SEBAGAI DESTINASI WISATA ALAM TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

4.15 Tanggapan wisatawan terhadap keputusan berkunjung wisatawan

berdasarkan metode pembayaran ... ... 94

4.16 Rekapitulasi hasil tanggapan wisatawan nusantara terhadap keputusan berkunjung ke kebun raya cibodas ... ... 95

4.17 Uji normalitas dengan menggunakan rumus Kolmogorov – Smirnov ... ... 96

4.18 Uji heteroskedastisitas ... ... 98

4.19 Uji multikolinearitas ... ... 98

4.20 Coefficient correlations ... ... 99

4.21 Uji korelasi dan koefisien determinasi ... ... 99

4.22 Hasil output ANOVA ... ... 100

(11)

Santi, 2015

PENGARUH CITRA DESTINASI KEBUN RAYA CIBODAS SEBAGAI DESTINASI WISATA ALAM TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

2.1 Gambaran pariwisata ... ... 24

2.2 Atribut affective image ... ... 26

2.3 Hubungan cognitive, affective dan conation ... ... 27

2.4 Buyer decision process ... ... 28

2.5 Kerangka pemikiran pengaruh citra destinasi Kebun Raya Cibodas sebagai destinasi wisata alam terhadap keputusan berkunjung ... ... 36

2.6 Paradigma penelitian pengaruh citra destinasi Kebun Raya Cibodas sebagai destinasi wisata alam terhadap keputusan berkunjung ... ... 37

3.1 Regresi linier berganda ... ... 59

4.1 Karakteristik wisatawan berdasarkan penghasilan ... ... 70

4.2 Karakteristik wisatawan berdasarkan asal kota ... ... 71

4.3 Pengalaman wisatawan berdasarkan tujuan berkunjung ... ... 73

4.4 Pengalaman wisatawan berdasarkan pengeluaran ... ... 76

4.5 Pengalaman wisatawan berdasarkan moda transportasi ... ... 77

4.6 Citra destinasi Kebun Raya Cibodas pada garis kontinum ... ... 80

4.7 Keputusan berkunjung wisatawan pada garis kontinum ... ... 87

4.8 Normal probability plot ... ... 97

(12)

Santi, 2015

PENGARUH CITRA DESTINASI KEBUN RAYA CIBODAS SEBAGAI DESTINASI WISATA ALAM TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Pariwisata menjadi sebuah elemen penting yang harus dikembangkan oleh pemerintah saat ini. Tingkat perekonomian yang semakin meningkat menjadikan pelaku bisnis mencari alternatif untuk mengembangkan dirinya. Hal tersebut menjadikan sektor pariwisata semakin berkembang sejalan dengan tingginya kemajuan dan perubahan teknologi informasi serta transportasi yang dituntut untuk meningkatkan pengelolaannya. Hal ini menuntut pasar pariwisata internasional untuk bergerak cepat dalam memasarkan produk pariwisata dengan meningkatkan daya tarik dan daya saing yang menyangkut penyiapan dan pengemasan produk, tuntutan kualitas fisik serta kualitas pelayanan dan harga.

Pariwisata kini menjadi sektor penting dalam meningkatkan devisa suatu Negara, hal itu disebabkan pertumbuhannya yang sangat pesat dan menjanjikan. Kini setiap Negara berlomba-lomba untuk mengembangkan potensi pariwisata negaranya masing-masing dengan cara yang berbeda dan unik. Negara-negara di ASEAN kini menjadi daerah tujuan wisata tourist mancanegara setelah Eropa, ini sangat menguntungkan dalam perkembangan negara-negara ASEAN termasuk Indonesia. (www.kompasiana.com diakses pada 6 Januari 2015)

Industri pariwisata dunia pada tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar 5% dengan jumlah kunjungan mencapai 1,087 miliar wisatawan, dibandingkan pada tahun 2012 yang berjumlah 1,035 miliar wisatawan. Peningkatan pertumbuhan pariwisata pada saat ini merupakan hal yang ada diluar perkiraan di tengah tantangan global. Wilayah Asia Pasifik mengalami pertumbuhan 6% diikuti dengan Eropa sebesar 5% dan Asia Tenggara mengalami pertumbuhan pariwisata tertinggi yaitu sebesar 10%, dengan kontribusi Indonesia yang meningkat delapan persen selama lima tahun terakhir. (www.beritaempat.com diakses pada tanggal 2 Januari 2015).

(13)

Santi, 2015

PENGARUH CITRA DESTINASI KEBUN RAYA CIBODAS SEBAGAI DESTINASI WISATA ALAM TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara. Sedangkan pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan pemerintah daerah.

Kementrian Pariwisata telah memiliki berbagai event untuk mengembangkan dan mempromosikan kebudayaan Indonesia. Event yang diselenggarakan pada tahun 2014 diantaranya Festival Sandeq 2014, Festival Danau Toba, Festival Adventure Indonesia, Lovina Festival, Festival Pulau Moyo 2014 dan banyak event-event lainnya yang akan diselenggarakan diberbagai daerah di Indonesia. (www.pegipegi.com diakses pada tanggal 6 Januari 2015)

Provinsi di Indonesia yang kini pengembangan pariwisatanya sangat pesat adalah provinsi Jawa Barat. Pernyataan tersebut dilihat dari banyaknya destinasi wisata yang berkembang dan banyaknya wisatawan nusantara maupun mancanegara yang datang ke jawa Barat. Jawa Barat memiliki berbagai jenis kategori wisata seperti wisata belanja, wisata olah raga, wisata kuliner dan wisata petualangan atau wisata alam yang memberikan pengalaman yang berbeda kepada setiap pelakunya.

(14)

Santi, 2015

PENGARUH CITRA DESTINASI KEBUN RAYA CIBODAS SEBAGAI DESTINASI WISATA ALAM TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

budaya yang dilestarikan di Cianjur, tembang sunda cianjuran menjadi andalan utama dari kesenian Cianjur. Maenpo merupakan bentuk bela diri yang lebih dikenal sebagai silat.

Banyaknya destinasi wisata yang disuguhkan memberikan kesegaran baru bagi wisatawan yang datang ke Kabupaten Cianjur. Tabel 1.1 berikut merupakan daftar destinasi wisata yang ada di Kabupaten Cianjur.

TABEL 1.1

DAFTAR DESTINASI WISATA DI KABUPATEN CIANJUR No Destinasi wisata Atraksi wisata Jenis wisata 1 Taman nasional gunung gede

pangrango

Pendakian, penelitian Wisata alam

2 Mandala wangi Camping Wisata alam

3 Curug cibeureum Penjelajahan Wisata alam

4 Curug maleber Penjelajahan Wisata alam

5 Curug citambur Penjelajahan Wisata alam

6 Leuwi soro Rekreasi, camping Wisata alam

7 Telaga biru Rekreasi, penjelajahan Wisata alam 8 Kebun raya cibodas Kebun raya, konservasi,

rekreasi

Wisata alam dan rekreasi

9 Taman bunga nusantara Taman bermain Wisata rekreasi 10 Istana kepresidenan cipanas Penjelajahan Wisata sejarah 11 Situs megalitikum gunung

padang

Trekking,

camping,penelitian

Wisata sejarah

12 Makam dalem cikundul Ziarah Wisata religi

13 Pantai jayanti Pantai Wisata bahari

14 Pantai apra Pantai Wisata bahari

15 Pantai ciloneng Pantai Wisata bahari

16 Pantai batu kukumbung Pantai Wisata bahari

17 Wisata tirta jangari Memancing Wisata Tirta

18 Sentra tauco Membuat tauco cianjur Wisata kuliner

19 Manisan cianjur Membuat manisan

cianjur

Wisata kuliner 20 D’jhon acuatic Waterbom Wisata tirta dan

rekreasi 21 Bumi perkemahan mandala

kitri

(15)

Santi, 2015

PENGARUH CITRA DESTINASI KEBUN RAYA CIBODAS SEBAGAI DESTINASI WISATA ALAM TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

22 Curug cicalobak Trekking Wisata alam

Sumber: Modifikasi data oleh penulis dari berbagai literature, 2015

Berdasarkan Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa Kabupaten Cianjur memiliki destinasi wisata yang cukup beragam. Dominasi oleh wisata alam menjadikan Kabupaten Cianjur terasa lebih sejuk dan dingin sehingga memberikan aksen berbeda dengan daerah-daerah yang ada di sekitar Kabupaten Cianjur. Persaingan daerah yang semakin tajam mengharuskan pemerintah daerah Kabupaten Cianjur melakukan beberapa pengembangan dalam pengelolaan destinasi wisata, hotel, restaurant, dan infrastruktur agar tetap terjaga dan menarik minat wisatawan

untuk berkunjung ke Kabupaten Cianjur.

Wisatawan datang ke Kabupaten Cianjur dengan berbagai tujuan diantaranya untuk berwisata alam, penelitian, rekreasi, bertemu dengan teman/keluarga bahkan hanya untuk sekedar berbelanja sayuran atau oleh-oleh khas Cianjur. Cianjur memiliki Istana Kepresidenan yang memiliki nilai sejarah tinggi, selain itu ada pula Taman Bunga Nusantara yang merupakan salah satu taman bunga terbesar di Indonesia. Taman Nasional Gunung Gede Pangrango yang berdiri diantara tiga wilayah yaitu Cianjur Sukabumi dan Bogor juga memberikan konstribusi yang tinggi dalam menyumbangkan wisatawan ke kabupaten Cianjur. Lokasi wisata ini banyak dikunjungi wisatawan minat khusus seperti pendaki, penjelajah hutan, trekking, penelitian dan kegiatan wisata minat khusus lainnya.

(16)

Santi, 2015

PENGARUH CITRA DESTINASI KEBUN RAYA CIBODAS SEBAGAI DESTINASI WISATA ALAM TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Cibodas menjadi lebih mandiri sebagai Unit Pelaksana Teknis Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas di bawah Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor dalam Kedeputian Ilmu Pengetahuan Hayati-LIPI. Tanggal 11 April 2006 Kebun Raya Cibodas mulai dibuka untuk umum dan mulai dikenakan biaya tiket masuk. (Sumber: Unit Jasa dan Informasi Kebun Raya Cibodas, 2014)

Wisatawan mulai menjadikan Kebun Raya Cibodas sebagai daftar tujuan wisata mereka. Lokasi yang strategis dan suhu yang sangat sejuk menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Koleksi tanaman langka yang dikemas menjadi sebuah tempat konservasi dipadukan dengan hamparan pemandangan hijau yang memanjakan mata membuat wistawan ingin berlama-lama di Kebun Raya Cibodas. Tingkat kunjungan setiap tahun ke Kebun Raya Cibodas relatif stabil dan selalu mengalami peningkatan. Tabel 1.2 menunjukan data kunjungan wisatawan ke Kebun Raya Cibodas tahun 2009-2014.

TABEL 1.2

DATA KUNJUNGAN WISATAWAN KE KEBUN RAYA CIBODAS TAHUN 2009-2014

Tahun Jumlah Wisatawan Pertumbuhan

2009 481.936 0,00 %

2010 453.790 -5,84 %

2011 510.653 12,53 %

2012 603.279 18,14 %

2013 474.727 -21,31 %

2014 409.135 -13,82 %

Sumber: pengolahan data tahun 2015

(17)

Santi, 2015

PENGARUH CITRA DESTINASI KEBUN RAYA CIBODAS SEBAGAI DESTINASI WISATA ALAM TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

tetap menunjukan eksistensinya dalam menarik minat wisatawan. Namun pada tahun 2014 tingkat kunjungan wisatawan mengalami penurunan yang cukup tinggi yaitu -13,82%, hal ini disebabkan oleh beberapa hal diantaranya banyaknya destinasi wisata lain yang menyelenggarakan event, dibangunnya beberapa destinasi wisata baru, dan beberapa faktor alam yang membuat wisatawan enggan untuk bepergian dan melakukan kegiatan wisata.

Menurut observasi yang dilakukan wisatawan Kebun Raya Cibodas didominasi oleh masyarakat lokal yang melakukan rekreasi mengisi waktu libur, pada hari kerja lebih banyak dikunjungi oleh siswa dan siswi yang melakukan study tour dari berbagai sekolah baik dari kawasan Cianjur maupun luar Cianjur. Wisatawan yang berkunjung rata-rata telah melakukan kunjungan ke Kebun Raya Cibodas lebih dari satu kali, hal ini disebabkan karena jarak yang cukup dekat dengan tempat tinggal mereka dan memiliki tempat yang sangat luas untuk berkumpul bersama dengan keluarga dan sanak saudara. Beberapa wisatawan yang berasal dari luar kota mengunjungi Kebun Raya Cibodas untuk mendapatkan kesegaran udara kerena terlalu penat dengan udara kota yang penuh dengan polusi.

Citra yang melekat pada Kebun Raya Cibodas adalah destinasi wisata alam yang menyuguhkan hamparan hijaunya tumbuhan yang dapat memberikan kesegaran dan melepas kejenuhan. Wisatawan menyebutkan bahwa Kebun Raya Cibodas merupakan kawasan konservasi tanaman langka dan unik ada pula yang menyebutnya hutan lindung (sumber: wawancara langsung dengan lebih dari 15 orang wisatawan yang berkunjung pada selasa, 6 Januari 2015).

(18)

Santi, 2015

PENGARUH CITRA DESTINASI KEBUN RAYA CIBODAS SEBAGAI DESTINASI WISATA ALAM TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

setelahnya. Satu contoh yang dapat dilihat adalah diberbagai taman nasional kini telah dikunjungi ribuan wisatawan seperti pendaki dan penikmat alam, hal tersebut memberikan dampak buruk bagi kawasan taman nasional tersebut. Dampak yang ditimbulkan berupa sampah yang berserakan dan ekosistem yang terganggu.

Konsep wisata alam memiliki tiga karakteristik menurut Dowling (1979) dalam Newsome et,al (2002) yaitu:

1. Pariwisata di lingkungan, misalnya wisata petualangan

2. Pariwisata tentang lingkungan, misalnya pariwisata berbasis alam dan satwa liar

3. Pariwisata bagi lingkungan, misalnya ekowisata.

Berdasarkan tiga konsep tersebut Kebun Raya Cibodas termasuk kedalam pariwisata tentang alam yaitu pariwisata berbasis alam yang kegiatan didalamnya termasuk menikmati keindahan alam, bentang alam dan pengamatan mengenai flora dan fauna.

Citra destinasi ini memberikan dampak positif bagi KRC karena dapat menarik wisatawan untuk terus melakukan kunjungan ke KRC. Crompton (1979) dalam Tavitiyaman dan Hailin Qu (2013) menjelaskan citra destinasi sebagai jumlah keyakinan, ide dan kesan seseorang terhadap suatu destinasi. Menurut Milman dan Pizam (1995) dalam Tivitayaman dan Qu (2013) citra destinasi terdiri dari tiga komponen yaitu: 1. produk (misalnya, kualitas dan berbagai atraksi dan harga), 2. perilaku dan sikap karyawan dalam melayani wisatawan, 3. lingkungan seperti cuaca, pemandangan dan keselamatan. Peneliti lain dalam sumber jurnal yang sama menyebutkan bahwa dimensi citra destinasi dapat dikategorikan kedalam lima faktor yaitu: tourism resources, amenities, supporting factors, travel environtment, dan service quality (Wang & Hsu 2010 dalam Tivitayaman dan Qu 2013).

(19)

Santi, 2015

PENGARUH CITRA DESTINASI KEBUN RAYA CIBODAS SEBAGAI DESTINASI WISATA ALAM TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

dilihat dari atribut pariwisatanya, dengan adanya atraksi wisata yang lengkap dan sarana prasaran yang baik dapat memberikan kenyamanan untuk wisatawan. Dengan adanya citra yang baik dari suatu destinasi diharapkan wisatawan akan berkunjung kembali dan merekomendasikan KRC kepada keluarga, teman maupun kerabatnya untuk mendorong melakukan wisata.

Berdasarkan penjelasan tersebut perlu dilakukan penelitian mengenai “Pengaruh Citra Destinasi Wisata Alam Terhadap Keputusan Berkunjung ke Kebun Raya Cibodas” survey pada wisatawan nusantara yang berkunjung ke Kebun Raya Cibodas.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana citra destinasi Kebun Raya Cibodas sebagai destinasi wisata alam 2. Bagaimana keputusan berkunjung wisatawan ke Kebun Raya Cibodas.

3. Bagaimana pengaruh citra destinasi Kebun Raya Cibodas sebagai destinasi wisata alam terhadap keputusan berkunjung.

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan dari penelitian ini dimaksudkan untuk mendapat temuan mengenai:

1. Citra destinasi Kebun Raya Cibodas sebagai destinasi wisata alam. 2. Keputusan Berkunjung wisatawan ke Kebun Raya Cibodas.

3. Pengaruh citra destinasi Kebun Raya Cibodas sebagai destinasi wisata alam terhadap keputusan berkunjung.

1.4 Kegunaan Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai, maka hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk:

1. Secara Teoritis:

(20)

Santi, 2015

PENGARUH CITRA DESTINASI KEBUN RAYA CIBODAS SEBAGAI DESTINASI WISATA ALAM TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

penelitian ini dapat memberikan wawasan dan pengetahuan bagi penulis untuk mengembangkan ilmu pariwisata.

2. Secara Praktis:

(21)

Santi, 2015

PENGARUH CITRA DESTINASI KEBUN RAYA CIBODAS SEBAGAI DESTINASI WISATA ALAM TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian

Penelitian ini menganalisis mengenai pengaruh citra destinasi Kebun Raya Cibodas sebagai destinasi wisata alam terhadap keputusan berkunjung. Adapun yang menjadi objek penelitian sebagai variabel bebas (independent variable) adalah citra destinasi. Variabel bebas yaitu citra destinasi meliputi cognitive image dan affective image.

Pada penelitian ini, objek yang dijadikan responden adalah pengunjung atau wisatawan domestik maupun yang datang ke Kebun Raya Cibodas. Hal ini disebabkan untuk mengetahui pengaruh citra destinasi Kebun Raya Cibodas sebagai destinasi wisata alam terhadap keputusan berkunjung. Adapun variabel terikat (dependendent variable) adalah keputusan berkunjung yang mengadopsi teori keputusan pembelian yang meliputi beberapa dimensi yaitu pemilihan produk, pemilihan merek, pilihan perantara, jumlah kunjungan dan waktu kunjungan.

Dari kedua objek penelitian ini maka dapat dianalisis: pertama menganalisis citra destinasi Kebun Raya Cibodas, kedua mengukur tanggapan responden mengenai keputusan berkunjung mereka ke Kebun Raya Cibodas, dan mengukur tanggapan responden mengenai pengaruh citra destinasi Kebun Raya Cibodas sebagai destinasi wisata alam terhadap keputusan berkunjung.

3.2 Metode Penelitian

3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang digunakan

Berdasarkan variabel-variabel yang diteliti maka jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. Menurut Sugiyono (2010:11) bahwa,

“Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan, atau

menghubungkan dengan variabel yang lain”. Penelitian ini bertujuan untuk

(22)

Santi, 2015

PENGARUH CITRA DESTINASI KEBUN RAYA CIBODAS SEBAGAI DESTINASI WISATA ALAM TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

gambaran mengenai keputusan berkunjung wisatawan ke Kebun Raya Cibodas yang memiliki lima sub variabel yaitu pemilihan produk, pemilihan merek, pemilihan perantara, jumlah kunjungan dan waktu kunjungan.

Berdasarkan jenis penelitian di atas, maka metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif survey dan explanatory survey. Menurut Ker Linger dalam Sugiyono (2010:7):

Penelitian survei adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data-data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis.

Pada penelitian yang menggunakan metode ini informasi dari sebagian populasi dikumpulkan langsung di tempat kejadian dengan tujuan untuk mengetahui pendapat dari sebagian populasi terhadap objek yang sedang diteliti. Penelitian ini dilakukan dalam kurun waktu kurang dari satu tahun, maka pendekatan yang digunakan menurut Sugiyono (2010:8) cross sectional method adalah metode penelitian yang mempelajari objek dalam kurun waktu tertentu (tidak berkesinambungan dalam jangka waktu panjang).

3.2.2 Operasionalilasi Variabel

Variabel yang dikaji dalam penelitian ini meliputi citra destinasi sebagai variabel bebas (X) yang memiliki dua sub variabel yaitu: cognitive image dan affective image. Sedangkan keputusan berkunjung yang diadopsi dari keputusan pembelian sebagai variabel terikat (Y) yang memiliki sub variabel yaitu: pemilihan produk, pemilihan merek, pemilihan perantara, jumlah kunjungan dan waktu kunjungan.

(23)

Santi, 2015

PENGARUH CITRA DESTINASI KEBUN RAYA CIBODAS SEBAGAI DESTINASI WISATA ALAM TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu TABEL 3.1

OPERASIONALISASI VARIABEL

Variabel / Sub Variabel

Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala Item

1 2 3 4 5 6

Citra Destinasi

Sum of beliefs, impressions, ideas, and perceptions that people hold of objects, behaviors, and events (Crompton dalam Halman et al 2013:95).

Cognitif atraksi wisata di KRC  Tingkat keberagaman

physiography  Tingkat kemenarikan KRC berdasarkan

Infrastructure  Tingkat kualitas kebersihan KRC  Tingkat ketersediaan

fasilitas umum

 Tingkat keinginan meluangkan waktu

Exciting  Tingkat antusias untuk berwisata di KRC  Tingkat kesediaan

Ordinal scale

(24)

Santi, 2015

PENGARUH CITRA DESTINASI KEBUN RAYA CIBODAS SEBAGAI DESTINASI WISATA ALAM TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Variabel / Sub Variabel

Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala Item

terhadap

Relaxing  Tingkat keinginan

wisatawan untuk mendapatkan rasa tenang saat berwisata ke KRC

 Tingkat perasaan senang untuk

Pleasant  Tingkat kenyamanan untuk berwisata di

Suatu keputusan yang dilakukan oleh kebudayaan, kelas social, keluarga dan referensi grup yang akan membentuk sikap pada diri individu kemudian melakukan pembelian. (modifikasi teori keputusan pembelian Kotler-Keller (2012:170))

Pemilihan

1. Tingkat keunggulan destinasi wisata

2. Tingkat keunggulan aktivitas wisata yang ditawarkan

3. Tingkat keunggulan fasilitas wisata yang ditawarkan

1. Tingkat kepopuleran Kebun Raya Cibodas 2. Tingkat kemenarikan

destinasi wisata Kebun Raya Cibodas

(25)

Santi, 2015

PENGARUH CITRA DESTINASI KEBUN RAYA CIBODAS SEBAGAI DESTINASI WISATA ALAM TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Variabel / Sub Variabel

Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala Item

karakteristiknya

1. Tingkat kemudahan dalam membeli tiket masuk

2. Tingkat kemudahan transportasi menuju Kebun Raya Cibodas 3. Tingkat kestrategisan

lokasi atau tempat

1. Tingkat keseringan wisatawan mengunjungi Kebun Raya Cibodas kurun waktu satu tahun 2. Jumlah wisatawan yang

1. Tingkat keinginan wisatawan melakukan kunjungan pada hari

weekday

2. Tingkat keinginan wisatawan melakukan

1. Tingkat keinginan wisatawan untuk melakukan pembayaran tunai.

(26)

Santi, 2015

PENGARUH CITRA DESTINASI KEBUN RAYA CIBODAS SEBAGAI DESTINASI WISATA ALAM TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu Sumber: Hasil pengolahan data, 2015

3.2.3 Jenis dan Sumber Data

Sumber data penelitian adalah sumber data yang diperlukan untuk

penelitian. Menurut Suharsimi (2009:129), “Sumber data adalah subjek dari mana data diperoleh.” Berdasarkan jenis, data dibedakan menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Menurut Sugiyono (2010:193) yang dimaksud dengan data primer dan data sekunder adalah:

1. Data primer

Data primer merupakan data yang dikumpulkan secara langsung oleh peneliti untuk menjawab masalah atau tujuan penelitian yang dilakukan dalam penelitian eksploratif, deskriptif maupun kausal dengan menggunakan metode pengumpulan data berupa survey ataupun observasi.

2. Data sekunder

Data sekunder merupakan struktur data historis mengenai variabel-variabel yang telah dikumpulkan dan dihimpun sebelumnya oleh pihak lain. Sumber data sekunder bisa diperoleh dari dalam suatu perusahaan (sumber internal), berbagai internet, website, perpustakaan umum maupun lembaga pendidikan, membeli dari perusahaan-perusahaan yang memang mengkhususkan diri untuk menyajikan data sekunder.

(27)

Santi, 2015

PENGARUH CITRA DESTINASI KEBUN RAYA CIBODAS SEBAGAI DESTINASI WISATA ALAM TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu TABEL 3.2

JENIS DAN SUMBER DATA

No Data Jenis

Data

Sumber Data

1. Perkembangan Wisatawan Mancanegara Yang Berkunjung Ke Indonesia Tahun 2009-2013

Sekunder Pusdatin Kemenparekraf & Badan Pusat Statistika, 2013 2. Perkembangan Wisatawan

Nusantara Tahun 2008-2013

Sekunder Pusdatin Kemenparekraf & Badan Pusat Statistika, 2013 3 Potensi Kepariwisataan

Kabupaten Cianjur

Sekunder Rencana Strategis Disbudpar Kabupaten Cianjur

4 Data kunjungan wisatawan ke Kebun Raya Cibodas tahun 2009-2013

Sekunder Olahan data LIPI tahun 2014

6 Persepsi wisatawan terhadap citra destinasi Kebun Raya Cibodas sebagai destinasi wisata alam

Primer Wisatawan Kebun raya Cibodas

7 Tanggapan wisatawan mengenai keputusan berkunjung

Primer Wisatawan Kebun Raya Cibodas

Sumber:pengolahan berbagai sumber, 2015 3.2.4 Populasi, Sampel dan Teknik Sampel 3.2.4.1 Populasi

Populasi merupakan sekelompok orang, kejadian, atau segala sesuatu yang memiliki karakteristik tertentu yang ingin mempelajari sifat-sifatnya. Di dalam pengumpulan dan menganalisa suatu data, langkah pertama yang sangat penting adalah menentukan populasi terlebih dahulu. Menurut Sugiyono

(2010:80), “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau

(28)

Santi, 2015

PENGARUH CITRA DESTINASI KEBUN RAYA CIBODAS SEBAGAI DESTINASI WISATA ALAM TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.” Uma Sekaran

(2006:122) menyatakan “Populasi merupakan kumpulan semua elemen dalam

populasi dimana sampel diambil.”

Berdasarkan pengertian populasi di atas, maka populasi pada penelitian ini adalah wisatawan yang berkunjung ke Kebun Raya Cibodas sebanyak 409.135 orang wisatawan pada tahun 2014, data mengenai jumlah wisatawan ini diperoleh dari arsip pengelola balai konservasi tumbuhan Kebun Raya Cibodas tahun 2015. 3.2.4.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2010:73), “Sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.” Bila populasi besar, dan penelitian tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Penarikan sampel ditujukan untuk memudahkan peneliti dalam melakukan penelitian. Sampel merupakan perwakilan dari populasi penelitian. Dengan adanya sampel, maka waktu, tenaga dan biaya yang dikeluarkan oleh peneliti menjadi lebih efisien.

Untuk menjadikan sampel penelitian representatif, maka perlu ditentukan jumlah sampel yang akan digunakan. Menentukan jumlah sampel yang akan diambil pada penelitian ini, menggunakan rumus dari Taro Yamane dalam Riduwan (2013:65) dengan rumus:

Keterangan: n = jumlah sampel N = jumlah populasi

d2 = presisi yang ditetapkan (dalam penelitian ini, presisi yang ditetapkan sebesar 10%)

Berdasarkan rumus diatas maka dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut:

409.135 n =

(29)

Santi, 2015

PENGARUH CITRA DESTINASI KEBUN RAYA CIBODAS SEBAGAI DESTINASI WISATA ALAM TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

409.135 n =

4.092,35

n= 99,98 ≈ 100 Sampel

Berdasarkan perhitungan rumus sampel dari Taro Yamane, maka jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 100 responden.

3.2.4.3 Teknik Sampel

Menurut Sugiyono (2010:81) teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, maka diperlukan teknik sampling dalam menentukan sampel. Teknik sampling pada dasarnya dikelompokan menjadi dua yaitu probability sampling dan non probability sampling. Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur anggota (populasi) untuk dipilih menjaid anggota sampel. Sedangkan non probability sampling ialah teknik sampling yang tidak memberikan kesempatan (peluang) pada setiap anggota populasi untuk dijadikan anggota sampel. Dalam penelitian ini, teknik sampling yang digunakan yaitu systematic random sampling. Systematic random sampling adalah cara pengambilan sampel didasarkan atas urutan dari populasi yang telah diberi nomor urut atau anggota sampel diambil dari populasi pada jarak interval waktu , ruang dengan urutan seragam. Langkah-langkah dalam penarikan sampel dalam penelitian ini, sebagai berikut:

1. Tentukan populasi sasaran. Populasi sasaran dalam penelitian ini yaitu wisatawan nusantara yang datang berkunjung ke Kebun Raya Cibodas, Cianjur.

2. Tentukan tempat checkpoint, dalam penelitian ini tempat untuk check point adalah area Kebun Raya Cibodas.

3. Lakukan orientasi lapangan, dengan memperhatikan secara cermat jumlah wisatawan nusantara yang datang berkunjung.

(30)

Santi, 2015

PENGARUH CITRA DESTINASI KEBUN RAYA CIBODAS SEBAGAI DESTINASI WISATA ALAM TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Jumlah sampel pada penelitian ini sebesar 100 wisatawan nusantara, maka setiap wisatawan nusantara yang berada di Kebun Raya Cibodas dipilih sesuai dengan karakteristik yang dapat dijadikan responden penelitian.

3.2.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data, mengacu pada data yang diperlukan dalam penelitian. Kaitannya dalam hal tersebut, serta dengan melihat konsep analisis dari penelitian ini, maka teknik pengumpulan data yang digunakan dapat melalui kombinasi secara langsung atau tidak langsung.

Sumber data yang diperoleh dalam penelitian ini didapatkan dengan menggunakan teknik sebagai berikut :

1. Wawancara

Sebagai teknik komunikasi langsung dengan pihak Balai Konservasi tumbuhan Kebun Raya Cibodas. Wawancara ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui mengenai gambaran pariwisata di Kebun Raya Cibodas dan mengetahui tingkat kunjungan wisatawan.

2. Observasi

Observasi dilakukan dengan meninjau serta melakukan pengamatan langsung terhadap wisatawan yang datang ke Kebun Raya Cibodas.

3. Angket (kuesioner)

yaitu teknik pengambilan data melalui penyebaran seperangkat daftar pernyataan tertulis, mengenai citra destinasi dan keputusan berkunjung wisatawan, kepada wisatawan yang berkunjung ke Kebun Raya Cibodas. 4. Studi kepustakaan

(31)

Santi, 2015

PENGARUH CITRA DESTINASI KEBUN RAYA CIBODAS SEBAGAI DESTINASI WISATA ALAM TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

penelitian ini baik dari buku, majalah, media massa, atau bacaan lainnya. Studi kepustakaan ini didapat dari sumber sebagai berikut:

a. Perpustakaan UPI, repository. b. Skripsi angkatan terdahulu

c. Media cetak (majalah, koran, brosur dan sebagainya) serta media

1. Wawancara Pihak Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas.

2. Observasi Analisis mengenai citra destinasi dan keputusan wisatawan untuk berkunjung ke Kebun Raya Cibodas

3. Kuesioner Wisatawan yang berkunjung ke Kebun Raya Cibodas

4. Studi Literatur Citra destinasidan keputusan berkunjung wisatawan Sumber : Modifikasi penulis, 2015

3.2.6 Pengujian Validitas dan Reliabilitas 3.2.6.1 Pengujian Validitas

Suharsimi Arikunto, (2009:145), validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang berarti memiliki validitas yang rendah. Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung kevalidan dari suatu instrumen adalah rumus Korelasi Product Moment, yang dikemukakan oleh Pearson sebagai berikut :

(32)

Santi, 2015

PENGARUH CITRA DESTINASI KEBUN RAYA CIBODAS SEBAGAI DESTINASI WISATA ALAM TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu Keterangan :

r = Koefisien validitas item yang dicari

X = Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item Y = Skor total

∑X = Jumlah skor dalam distribusi X

∑Y = Jumlah skor dalam distribusi Y

∑X2 = Jumlah Kuadrat dalam skor distribusi X

∑Y2 = Jumlah Kuadrat dalam skor distribusi Y n = Banyaknya responden

Keputusan pengujian validitas responden menggunakan taraf signifikansi sebagai berikut :

1. Item pertanyaan-pertanyaan responden penelitian dikatakan valid jika rhitung lebih besar atau sama dengan rtabel (rhitung ≥ rtabel).

2. Item pertanyaan-pertanyaan responden penelitian dikatakan tidak valid jika rhitung lebih kecil dari rtabel (rhitung ≤ rtabel).

Selanjutnya perlu diuji apakah koefisien validitas tersebut signifikan pada taraf signifikan tertentu. Sedangkan pengujian keberartian koefiseien korelasi (t) dilakukan dengan taraf signifikasi 5%. Rumus uji t yang digunakan sebagai berikut:

t = r

2

1 2 r n

 

; db = n-2

Perhitungan validitas item instrument dilakukan dengan menggunakan SPSS 20 for windows. Berdasarkan hasil perhitungan dengan SPSS 20 for windows akan diperoleh hasil pengujian validitas dari item pertanyaan yang diajukan peneliti. Berikut ini adalah hasil pengujian validitas dari item pertanyaan yang diajukan peneliti kepada 30 responden penelitian.

TABEL 3.4

HASIL PENGUJIAN VALIDITAS INSTRUMEN PENELITIAN

No Item Pertanyaan r

(33)

Santi, 2015

PENGARUH CITRA DESTINASI KEBUN RAYA CIBODAS SEBAGAI DESTINASI WISATA ALAM TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

No Item Pertanyaan r

hitung r table Signifikansi Keterangan Citra Destinasi - Cognitive Image

1 Atraksi wisata di KRC 0,448 0,3610 0,013 Valid 2 Keberagaman koleksi

tanaman 0,480 0,3610 0,007 Valid

3 Keberagaman aktivitas wisata 0,435 0,3610 0,016 Valid 4 Minat mengunjungi KRC

berdasarkan kenyamanan iklim 0,414 0,3610 0,023 Valid 5 Minat mengunjungi KRC

berdasarkan keindahan alam 0,516 0,3610 0,003 Valid 6 Tingkat kemenarikan bentang

alam 0,590 0,3610 0,001 Valid

7 Tingkat kemenarikan kondisi

alam 0,674 0,3610 0,000 Valid

8 Tingkat kualitas kebersihan 0,671 0,3610 0,000 Valid 9 Tingkat ketersediaan fasilitas

umum 0,662 0,3610 0,000 Valid

10 Tingkat kualitas jalan 0,415 0,3610 0,022 Valid 11 Tingkat keinginan berwisata

berdasarkan harga tiket masuk 0,560 0,3610 0,001 Valid 12

Tingkat keinginan

meluangkan waktu untuk berkunjung ke KRC

0,514 0,3610 0,004 Valid

Citra Destinasi - Affective Image

13 Antusias berkunjung ke KRC 0,740 0,3610 0,000 Valid 14 Kesediaan memilih KRC

menjadi pilihan utama 0,733 0,3610 0,000 Valid

15 Keinginan untuk mendapatkan

rasa tenang 0,587 0,3610 0,001 Valid 16 Perasaan senang saat berwisata

di KRC 0,719 0,3610 0,000 Valid

17 Kenyamanan saat berwisata di

KRC 0,595 0,3610 0,001 Valid

18 Rasa aman saat berwisata di

(34)

Santi, 2015

PENGARUH CITRA DESTINASI KEBUN RAYA CIBODAS SEBAGAI DESTINASI WISATA ALAM TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

No Item Pertanyaan r

hitung r table Signifikansi Keterangan keputusan berkunjung - pemilihan produk

19 Keunggulan KRC 0,748 0,3610 0,000 Valid 20 Keunggulan aktivitas wisata 0,850 0,3610 0,000 Valid 21 Keunggulan fasilitas wisata 0,862 0,3610 0,000 Valid 22 Tingkat layanan jasa yang

diberikan karyawan 0,523 0,3610 0,003 Valid

keputusan berkunjung - pemilihan merek

23 Tingkat kepopuleran KRC 0,496 0,3610 0,005 Valid 24 Tingkat kemenarikan KRC 0,789 0,3610 0,000 Valid 25 Tingkat kemenarikan logo KRC 0,568 0,3610 0,001 Valid

keputusan berkunjung - pemilihan perantara

26 Tingkat kemudahan membeli

tiket masuk 0,764 0,3610 0,000 Valid 27 Tingkat kemudahan transportasi 0,807 0,3610 0,000 Valid 28 Tingkat kestrategisan lokasi 0,748 0,3610 0,000 Valid

keputusan berkunjung - jumlah kunjungan

29 Tingkat keinginan untuk

kembali ke KRC 0,850 0,3610 0,000 Valid 30 Tingkat keseringan wisatawan

mengunjungi KRC 0,791 0,3610 0,000 Valid

keputusan berkunjung - waktu kunjungan

31

Kkeinginan wisatawan

berkunjung pada hari kerja atau

weekday

0,567 0,3610 0,001 Valid

32

Tingkat keinginan wisatawan berkunjung pada hari libur atau weekend

0,861 0,3610 0,000 Valid

33

Tingkat keinginan wisatawan berkunjung pada hari libur nasional

0,843 0,3610 0,000 Valid

keputusan berkunjung - metode pembayaran

34 Keinginan wisatawan untuk

(35)

Santi, 2015

PENGARUH CITRA DESTINASI KEBUN RAYA CIBODAS SEBAGAI DESTINASI WISATA ALAM TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

No Item Pertanyaan r

hitung r table Signifikansi Keterangan

35

Keinginan wisatawan untuk melakukan pembayaran non tunai

0,867 0,3610 0,000 Valid

Sumber: pengolahan data 2015

Berdasarkan Tabel 3.6 dapat diketahui bahwa uji validitas dari setiap item pertanyaan yang berjumlah 41 pada penelitian ini dinyatakan valid. Hal tersebut menyatakan bahwa instrument penelitian tersebut dapat digunakan sebagai alat ukur yang benar.

3.2.6.2 Pengujian Reliabilitas

Reliabilitas merupakan suatu ukuran yang menunjukan bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagi alat pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik. Reliabilitas menunjukan tingkat tertentu (Suharsimi Arikunto 2009:145). Oleh karena itu, digunakan uji reliabilitas yang gunanya untuk mengetahui ketetapan nilai kuesioner, artinya instrumen penelitian bila diujikan pada kelompok yang sama walaupun pada waktu yang berbeda hasilnya akan sama.

Koefisien alpha cronbach (Cσ) merupakan statistik yang paling umum digunakan untuk menguji reliabilitas suatu instrumen penelitian. Suatu instrumen penelitian diindikasikan memiliki tingkat reliabilitas memadai jika koefisien alpha cronbach lebih besar atau sama dengan 0,70 (Hair, Anderson, Tatham &Black, 1998:88). Rumus cronbach alpha menurut Suharsimi Arikunto (2009:196):

Keterangan: = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir pertanyaan

= varians total

(36)

Santi, 2015

PENGARUH CITRA DESTINASI KEBUN RAYA CIBODAS SEBAGAI DESTINASI WISATA ALAM TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Jumlah varians butir dapat dicari dengan cara mencari nilai varians setiap butir terlebih dahulu, kemudian jumlahkan, seperti yang dipaparkan berikut:

∑ ∑

Keterangan: = varians total

= jumlah skor

n = jumlah responden

Setelah melakukan uji reliabilitas dan memperoleh angka reliabilitas, langkah selanjutnya adalah mengkonsultasikan harga tersebut dengan harga r product moment. Kriteria pengambilan keputusan untuk reliabilitas adalah sebagai

berikut:

1. rhitung>rtabel maka instrument dikatakan reliable 2. rhitung< rtabel instrument dikatakan tidak reliable

Berdasarkan uji reliabilitas yang dilakukan menggunakan sistem SPSS 20 for windows item kuesioner yang diteliti dinyatakan reliabel. Tabel 3.5 menunjukan hasil uji reliabilitas dari instrumen penelitian ini.

TABEL 3.5

HASIL PENGUJIAN RELIABILITAS

No Variabel

r hitung (Alpha Cronbach)

r Tabel Keterangan

1 Citra Destinasi 0,740 0,700 Reliabel

2 Keputusan berkunjung 0,760 0,700 Reliabel

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2015

Berdasarkan Tabel 3.5 dapat diketahui bahwa hasil tingkat reliabilitas pada variabel citra destinasi yaitu sebesar 0,740. Sedangkan tingkat reliabilitas variabel keputusan berkunjung wisatawan sebesar 0,760.

3.2.7 Rancangan Analisis Data

3.2.7.1 Rancangan Analisis Data Deskriptif

(37)

Santi, 2015

PENGARUH CITRA DESTINASI KEBUN RAYA CIBODAS SEBAGAI DESTINASI WISATA ALAM TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

pengujian hipotesis dengan menggunakan uji statistik, analisis deskriptif digunakan untuk melihat faktor penyebab sedangkan analisis kuantitatif menitik beratkan dalam pengungkapan perilaku variabel penelitian. Dengan menggunakan kombinasi metode analisis tersebut dapat diperoleh generalisasi yang bersifat komprehensif. Analisis deskriptif digunakan untuk melihat faktor penyebab.

Adapun yang menjadi variabel bebas atau variabel X adalah citra destinasi yang memiliki dua dimensi yaitu cognitive image (X1) dan affective image (X2). Sedangkan yang merupakan variabel terikat atau variabel Y adalah keputusan berkunjung yang terdiri dari pemilihan produk wisata, pemilihan merek, pemilihan perantara, jumlah kunjungan dan waktu kunjungan.

3.2.7.2 Method of successive interval (MSI).

Penelitian ini menggunakan data ordinal. Oleh karena itu, semua data ordinal terkumpul terlebih dahulu ditransformasikan menjadi skala interval dengan menggunakan Method of successive Interval (Harun Al Rasyid, 1994 : 131). Langkah – langkah untuk melakukan transformasi data tersebut sebagai berikut :

1. Menghitung frekuensi (f) pada setiap pilihan jawaban, berdasarkan hasil jawaban responden pada setiap pertanyaan.

2. Berdasarkan frekuensi yang diperoleh untuk setiap pertanyaan, dilakukan perhitungan proporsi (p) setiap pilihan jawaban dengan cara membagi frekuensi dengan jumlah responden.

3. Berdasarkan proporsi tersebut, selanjutnya dilakukan perhitungan proporsi kumulatif untuk setiap pilihan jawaban.

4. Menentukan nilai batas Z untuk setiap pertanyaan dan setiap pilihan jawaban.

5. Menentukan nilai interval rata-rata untuk setiap pilihan jawaban melalui persamaan sebagai berikut :

(38)

Santi, 2015

PENGARUH CITRA DESTINASI KEBUN RAYA CIBODAS SEBAGAI DESTINASI WISATA ALAM TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Data penelitian yang telah berskala interval selanjutnya akan ditentukan pasangan data variabel independen dengan variabel dependen serta akan ditentukan persamaan yang berlaku untuk pasangan-pasangan tersebut.

3.2.7.3 Teknik Analisis Regresi Linear Berganda

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda. Regresi linear berganda adalah suatu alat analisis peramalan nilai pengaruh dua atau lebih variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan kasual antara dua variabel bebas atau lebih. Adapun untuk pengolahan data dilakukan bantuan program SPSS 20 for windows, yang menurut Suliyanto (2005:8) dilakukan sebagai berikut:

a. Masukan data dalam SPSS pada data view, dan pada variabel view dalam kolom label berilah nama masing-masing variabel

b. Klik analyzes, regression, linear. Lalu pindahkan variabel Y sebagai bergantung ke kolom dependent serta variabel X1 dan X2 sebagai variabel bebas ke kolom independent. Klik method pilih enter. Abaikan yang lain kemudian klik ok.

Sebelum mengolah data dengan menggunakan program SPSS 20 for windows. Peneliti harus menentukan terlebih dahulu teknik analisis yang digunakan. Teknik analisis regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda.

Arti kata prediksi bukanlah merupakan hal yang pasti tetapi merupakan suatu keadaan yang mendekati kebenaran. Dampak dari penggunaan analisis regresi dapat digunakan untuk memutuskan apakah naik dan menurunya variabel dependen dapat dilakukan melalui menaikan dan menurunkan keadaan variabel independen atau meningkatkan keadaan variabel dependen dapat dilakukan dengan meningkatkan variabel independen dan sebaliknya (Sugiyono, 2010:204).

3.3 Pengujian Hipotesis

(39)

Santi, 2015

PENGARUH CITRA DESTINASI KEBUN RAYA CIBODAS SEBAGAI DESTINASI WISATA ALAM TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Menurut Wahid Sulaiman (2004:88), untuk memperolah model regresi yang terbaik, dalam arti secara statistik adalah BLUE ( Best Linear Unbiased Estimator), maka model regresi yang diajukan harus memenuhi persyaratan uji

normalitas, uji asumsi heteroskedastisitas, uji asumsi linearitas, uji asumsi nonautokerelasi dan uji asumsi multikolinearitas. Teknik analisis uji asumsi regresi dalam penilitian ini adalah sebagai berikut:

3.3.1.1 Uji asumsi Normalitas

Syarat pertama untuk melakukan analisis regresi adalah normalitas. Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah data yang digunakan memiliki distribusi normal atau mendekati normal dengan melihat normal probability plot. Seperti diketahui bahwa uji t dan uji f mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Bila asumsi ini dilanggar maka uji statistic menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil (Ghozali, 2005:110). Metode pengujian normalitas yang dilakukan menggunakan uji Kolmogrov-Smirnov.

Kriteria probabilitas dari uji normalitas dengan menggunakan uji Kolmogorov – Smirnov adalah sebagai berikut Ghozali (2005:112):

1. Bila nilai signifikansi uji Kolmogrov-Smirnov bernilai di bawah 0,05 maka data tidak berdistribusi normal.

2. Bila nilai signifikansi uji Kolmogrov-Smirnov bernilai di atas 0,05 maka data berdistribusi normal.

Selain itu, bisa juga dengan melakukan analisis grafik. Normalitas dapat dideteksi dengan meilhat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan histogram dari residualnya. Dasar pengambil keputusan sebagai berikut:

1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram menunjukan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

(40)

Santi, 2015

PENGARUH CITRA DESTINASI KEBUN RAYA CIBODAS SEBAGAI DESTINASI WISATA ALAM TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu 3.3.1.2Uji Asumsi Heterokedastisitas

Heteroskedastisitas adalah varian residual yang tidak konstan pada regresi sehingga akurasi hasil prediksi menjadi meragukan. Pada penelitian ini digunakan metode park gleyser, gejala heteroskedastisitas akan ditunjukan oleh koefisien regresi masing-masing variabel independen terhadap nilai absolut residunya (e). untuk pengolahan data dapat dilakukan dengan bantuan program SPSS 20 for windows, yang menurut Suliyanto (2005:73) dilakukan sebagai berikut:

1. Masukan data yang akan diuji heteroskedastisitas di data view, sedangkan di variable view beri nama data tersebut. Kemudian klik analyze, lalu regression, kemudian klik linear, masukan variabel y pada kotak dependent dan variabel x pada kotak independent.

2. Klik save pada residual klik unstandardized, abaikan pilihan lain, lalu klik transform, target variabel diisi dengan abresid, lalu numeric expression diisi dengan ABS(res_1) klik Ok

3. Tampak pada data view terjadi penambahan 2 kolom sebagai akibat proses perhitungan diatas sebagai berikut, klik analyze, lalu regression, lalu linear, masukan variabel abresid, masukan variabel y pada kotak dependent, dan variabel x pada kotak independent, abaikan pilihan lain lau tekan OK. Menurut Suliyanto (205:73) jika nilai probabilitasnya lebih besar dari nilai alphanya (0,05), maka dapat dipastikan model tidak mengandung unsur heteroskedastisitas.

3.3.1.3Uji Asumsi Multikolinearitas

Multikolinearitas merupakan terdapat hubungan linear yang sempurna atau pasti diantara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan model regresi, yaitu terdapatnya lebih dari satu hubungan linear pasti. Untuk mengetahui terjadinya multikolineritas dalam penelitian digunakan VIF dengan batuan SPSS 20 for window yang menurut Suliyanto (2005:73) dilakukan sebagai berikut:

(41)

Santi, 2015

PENGARUH CITRA DESTINASI KEBUN RAYA CIBODAS SEBAGAI DESTINASI WISATA ALAM TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

kemudian klik linear. Masukan variabel y pada kotak dependent dan variabel x pada kotak independen. Setelah itu klik statistic pada regression coefficient. b. Lalu aktifkan covariance matrix dan collinearity, nonaktifkan estimates dan

model fit lalu klik continue.

c. Pada coefficient model dikatakan tidak terjadi multikolinear apabila VIF < 10 dan ouput pada coefficient correlation model dikatakn tidak terjadi multikolinear karena nilai korelasinya antar variabel bebas <0,05.

Penelitian ini menggunakan data interval setelah menggunakan data ordinal seperti dijelaskan dalam operasional variabel sebelumnya, maka setelah data penelitian berskala interval selanjutnya akan ditentukan pasangan data variabel independen dari semua sampel penelitian. Hipotesis yang diajukan yaitu citra destinasi berpengaruh terhadap keputusan berkunjung wisatawan ke Kebun Raya Cibodas Cianjur.

Berdasarkan tujuan penelitian ini, maka variabel yang dianalisis adalah variabel independen yaitu citra destinasi Kebun Raya Cibodas yang terdiri dari cognitive dan affective image. Sedangkan variabel dependen adalah keputusan berkunjung. Untuk bisa membuat ramalan melalui regresi, maka data setiap variabel harus tersedia.

Persamaan regresi berganda linear variabel bebas dirumuskan sebagai berikut:

Keterangan :

Y = Subyek dalam variabel dependen yang diprediksi (keputusan berkunjung) a = Harga Y bila X = 0

b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila (+) maka naik dan bila (-) maka terjadi penurunan.

X = Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu. X1,X2 = variabel penyebab (X1 = cognitive image), (X2 = affective image)

(42)

Santi, 2015

PENGARUH CITRA DESTINASI KEBUN RAYA CIBODAS SEBAGAI DESTINASI WISATA ALAM TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Menurut Sugiyono (2010:277) analisis regresi berganda digunakan bila penelitian bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunya) variabel dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independent sebagai faktor predictor dimanipulasi (dinaik-turunkanya nilai). Analisis regresi berganda akan dilakukan bila jumlah variabel independen minimal dua atau lebih. Menerjemahkan ke dalam beberapa sub hipotesis yang menyatakan pengaruh sub variabel independen yang paling dominan terhadap variabel dependen, lebih

jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3.1 berikut.

GAMBAR 3.1

REGRESI LINIER BERGANDA

Keterangan :

X1.1 = cognitive image X1.2 = affective image 3.3.1.4Pengujian Simultan

Pengujian hipotesis secara simultan dengan menggunakan uji F, yaitu dengan menggunakan rumus (Sudjana, 1996:369)

Keterangan : R = Nilai Korelasi

K = Jumlah variabel independen n = Jumlah Sampel

Kriteria pengambilan keputusan untuk hipotesis yang diajukan adalah : Jika Fhitung < Ftabel maka Ho diterima dan Ha ditolak

Jika Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak dan Ha diterima X1.1

X1.2

(43)

Santi, 2015

PENGARUH CITRA DESTINASI KEBUN RAYA CIBODAS SEBAGAI DESTINASI WISATA ALAM TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Pada taraf kesalahn 0,05 dengan derajat kebebasan dk (n-2) serta pada uji satu pihak, yaitu uji pihak kanan. Secara statistic hipotesis yang akan diuji dalam rangka pengambilan keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis dapat ditulis sebagai berikut :

H0 = 0, tidak terdapat pengaruh yang signifikan citra destinasi Kebun Raya Cibodas terhadap keputusan berkunjung.

Ha ≠ 0, terdapat pengaruh citra destinasi Kebun Raya Cibodas terhadap keputusan berkunjung.

3.3.1.5Pengujian Parsial

Pengujian hipotesis secara parsial dengan menggunakan uji t (Sudjana,1996:62), yaitu sebagai berikut :

Keterangan : r = Nilai Korelasi n = jumlah responden r2 = Besarnya pengaruh

Pengujian hipotesis yang akan diuji dalam rangka pengambilan keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis pada pengujian parsial dapat ditulis sebagai berikut :

Ho = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara cognitive image pada keputusan berkunjung wisatawan nusantara Kebun Raya Cibodas

Ha ≠ 0, terdapat pengaruh yang signifikan antara cognitive image pada keputusan berkunjung wisatawan nusantara Kebun Raya Cibodas

Ho = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara affective image pada keputusan berkunjung wisatawan nusantara Kebun Raya Cibodas

Ha ≠ 0, terdapat pengaruh yang signifikan antara affective image pada keputusan berkunjung wisatawan nusantara Kebun Raya Cibodas

(44)

Santi, 2015

PENGARUH CITRA DESTINASI KEBUN RAYA CIBODAS SEBAGAI DESTINASI WISATA ALAM TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG

Gambar

TABEL 1.1 DAFTAR DESTINASI WISATA DI KABUPATEN CIANJUR
TABEL 1.2 DATA KUNJUNGAN WISATAWAN KE KEBUN RAYA CIBODAS
TABEL 3.1 OPERASIONALISASI VARIABEL
TABEL 3.2 JENIS DAN SUMBER DATA
+4

Referensi

Dokumen terkait

Menempatkan diri dengan tepat sesuai datangnya bola dari lawan merupakan salah satu kunci keberhasilan untuk melakukan passing bawah. Hal ini karena bola dari lawan tidak

Adapun penentuan area berisiko berdasarkan hasil studi EHRA adalah kegiatan menilai dan memetakan tingkat resiko berdasarkan: kondisi sumber air; pencemaran karena

Penentuan komposisi serta pemilihan jenis dari suatu lumpur pemboran yang akan digunakan pada pemboran suatu formasi tertentu harus tepat, sehingga dapat menunjang

Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui kandungan logam berat Kromium (Cr) pada air, sedimen, dan Kerang Kijau (Perna viridis) serta untuk mengetahui

Membuat link yang menuju pada bagian dokumen yang sama dapat dilakukan dengan cara yang sama seperti link absolut atau relatif, namun nama dokumen dalam link diganti

Untuk memproduksi 3 macam produk tersebut perusahaan menggunakan mesin yang sama, gedung pabrik yang sama, gudang bahan baku yang sama, sehingga biaya yang

Sesuai dengan fungsi yang dibutuhkan, rancangan konstruksi pengupas pada mesin pengupas kulit ari kacang tanah terdiri dari beberapa bagian diantaranya: Rangka, Hopper

Salah satu data statistik yang sangat diperlukan untuk mengetahui kondisi ekonomi suatu wilayah dalam suatu periode tertentu ditunjukkan oleh data