• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA MATA KULIAH INSTRUMEN PILIHAN WAJIB (FLUTE) DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN MUSIK FPSD UPI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA MATA KULIAH INSTRUMEN PILIHAN WAJIB (FLUTE) DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN MUSIK FPSD UPI."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana S-1 pada Departemen Pendidikan Musik

Fakultas Pendidikan Seni dan Desain Universitas Pendidikan Indonesia

Disusun Oleh: Dwi Fari Nugroho

1001380

DEPARTEMEN PENDIDIKAN MUSIK FAKULTAS PENDIDIKAN SENI DAN DESAIN

(2)

DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN MUSIK FPSD UPI

Oleh Dwi Fari Nugroho

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Musik

© Dwi Fari Nugroho 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

April 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul Metode Pembelajaran Tutor Sebaya pada Mata Kuliah Instrumen Pilihan Wajib (flute) di Departemen Pendidikan Seni Musik FPSD UPI. Hal yang diungkap dan dideskripsikan dalam penelitian ini adalah konsep, proses dan hasil pelaksanaan Metode pembelajaran tutor sebaya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah wawancara, observasi, studi literatur dan studi dokumentasi. Konsep pembelajaran menggambarkan tentang komponen pembelajaran, yaitu tujuan pembelajaran dan materi pembelajaran. Proses pelaksanaan menggambarkan kegiatan tutor yang dilakukan. Hasil pelaksanaan memperlihatkan perkembangan mahasiswa setelah terlibat dalam proses tutor sebaya.

ABSTRACT

(4)

Dwi Fari Nugroho, 2014

A. Latar Belakang Penelitian ... B. Identifikasi dan Rumusan Masalah Penelitian... C. Tujuan Penelitian ... D. Manfaat Penelitian ... E. Struktur Organisasi Skripsi ... BAB II KAJIAN TEORETIS... A. Pembelajaran ... 1. Makna Pembelajaran ... 2. Materi Pembelajaran ... 3. Metode Pembelajaran ... 2. Teknik Permainan Flute ... 3. Pembelajaran Flute ... E. Teknik Pengumpulan Data ...

(5)

F. Instrumen Penelitian ... 1. Pedoman Wawancara ... 2. Pedoman Observasi ... 3. Dokumentasi ... G. Teknik Pengolahan Data ... BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... A. Hasil Penelitian Metode Pembelajaran Tutor Sebaya pada

Mata Kuliah Instrumen Pilihan Wajib Tiup (Flute) di Departemen Pendidikan Musik FPSD UPI ... 1. Wawancara Konsep Metode Pembelajaran Tutor

Sebaya di Departemen Pendidikan Seni Musik FPSD UPI ... 2. Observasi Proses Pelaksanaan Metode Pembelajaran

Tutor Sebaya di Departemen Pendidikan Seni Musik FPSD UPI ... 3. Observasi Hasil Pelaksanaan Metode Pembelajaran

Tutor Sebaya di Departemen Pendidikan Seni Musik FPSD UPI ... 4. Wawancara Hasil Pelaksanaan Metode Pembelajaran

Tutor Sebaya di Departemen Pendidikan Seni Musik FPSD UPI ... B. Pembahasan Metode Pembelajaran Tutor Sebaya pada Mata Kuliah Instrumen Pilihan Wajib Tiup (Flute) di Departemen Pendidikan Musik FPSD UPI ... 1. Pembahasan Konsep Metode Pembelajaran Tutor

Sebaya pada Mata Kuliah Instrumen Pilihan Wajib Tiup (Flute) di Departemen Pendidikan Musik FPSD UPI ... 2. Pembahasan Proses Pelaksanaan Metode Pembelajaran

Tutor Sebaya pada Mata Kuliah Instrumen Pilihan Wajib Tiup (Flute) di Departemen Pendidikan Musik FPSD UPI ... 3. Pembahasan Hasil Pelaksanaan Metode Pembelajaran

(6)

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Alat musik tiup Flute merupakan termasuk kedalam keluarga alat tiup kayu yang paling kuno dan mengalami banyak perubahan dalam perkembangannya hingga menjadi bentuk yang saat ini populer (Abrashev & Gadjev, 2006, hlm. 155). Begitu pula pada Jurusan Pendidikan Seni Musik FPBS UPI, peminat alat musik ini terbilang cukup banyak. Pada Semester Ganjil Tahun Akademik 2014/2015 tercatat 24 mahasiswa yang terdaftar sebagai peserta mata kuliah Instrumen Pilihan Wajib Tiup Barat. Selain karena alat musik Flute cukup populer untuk dimainkan dalam bentuk combo, juga karena banyaknya permintaan pengajar di sekolah– sekolah musik yang ada di kota Bandung, dan juga permintaan untuk pemain alat musik tiup di bidang pertunjukan musik pada skala lokal maupun nasional cukup tinggi, maka dibutuhkan tenaga–tenaga yang profesional di bidang pendidikan maupun bidang musik hiburan.

(7)

Sejak berdiri pada tahun 1980-an hingga akhir tahun 2008 Jurusan Pendidikan Seni Musik masih berstatus program studi dan berada di bawah naungan Jurusan Pendidikan Sendratasik FPBS UPI. Pada awal tahun 2009 program studi ini resmi menjadi jurusan setelah melalui proses panjang pengusulan ke universitas, hingga akhirnya Senat Universitas memberikan persetujuan perubahan status program studi Pendidikan Seni Musik menjadi jurusan yang ditandai dengan terbitnya SK Rektor nomor 1324/H40/KL/2009.

Departemen Pendidikan Seni Musik merupakan salah satu jurusan yang banyak diminati oleh calon mahasiswa dari berbagai pelosok wilayah sehingga jumlah peminat yang mendaftar ke jurusan ini rata-rata berjumlah 350 orang, sedangkan kuota daya tampung berkisar antara 80-100 orang melalui jalur penerimaan SNMPTN, SBMPTN, dan SM-UPI, Dual Modes, dan jalur Kerja Sama. Lulusan Program Studi Pendidikan Seni yang bergelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) tidak hanya berprofesi sebagai guru, baik di sekolah-sekolah maupun di kursus-kursus seni musik tetapi ada pula yang berprofesi sebagai seniman.

Ide pembentukan mata kuliah Instrumen Pilihan Wajib (IPW) Tiup Barat di jurusan pendidikan musik UPI bermula pada tahun 1995 dimana pada saat itu bapak Herry Supiarza M.Pd masih berstatus sebagai mahasiswa dan tergabung kedalam sebuah grup ansamble yang terdiri dari quartet string ditambah dengan instrumen flute, dimana pada masa itu

(8)

pendidikan musik UPI dan sejak tahun 2004 belum pula kurikulum yang dipakai belum mengalami perubahan sampai saat ini.

Pada dasarnya, mempelajari alat musik Flute membutuhkan kesabaran dan waktu latihan yang cukup panjang. Namun pada kenyataannya keterbatasan waktu kuliah, dan banyaknya peminat mata kuliah pilihan wajib tiup, menjadikan tidak sedikit mahasiswa yang kemudian terhambat proses belajar dan berlatihnya.

Melihat dari permasalahan di atas, dibutuhkan metode yang cukup tepat. Sebab metode sebagai salah satu komponen pembelajaran memiliki andil yang cukup besar dalam menentukan keberhasilan suatu proses pembelajaran. Setiap kegiatan belajar mengajar pasti memiliki metode untuk memotivasi anak didik dari segi eksternal. Sardiman (Djamarah dan Zain, 2002, hlm. 83) menyatakan bahwa, “Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya perangsang dari luar, karena itu metode berfungsi sebagai alat perangsang dari luar yang dapat membangkitkan semangat belajar seseorang”.

Beberapa dari mahasiswa yang terkena dampak seperti ini, kemudian berinisiatif membentuk kelompok–kelompok berlatih kecil untuk menunjang perkembangan keterampilan dalam bermain alat musik tersebut. Dalam kelompok– kelompok belajar tersebut kemudian timbul suasana kompetisi, di mana tiap–tiap individu saling bersaing satu sama lain agar mencapai target latihan dengan baik. Dalam metode sharing seperti ini, akhirnya membutuhkan proses sosial dan komunikasi yang lebih baik dengan partner yang sebaya maupun proses sosial antara mahasiswa antar tingkat.

(9)

dahulu belajar dan memiliki keterampilan yang lebih baik. Namun demikian, intensitas latihan yang belum dapat berjalan rutin juga menjadi salah satu faktor penurunan minat latihan dan belajar sehingga turut memengaruhi perolehan nilai mahasiswa pada mata kuliah instrumen pilihan wajib tiup ini.

Bagi sebagian mahasiswa yang tidak mengikuti UMB atau pun tidak mengikuti kelompok–kelompok belajar tadi, maka menyebabkan turunnya minat belajar, dan pada akhirnya mengalami keterhambatan kelulusan mata kuliah, serta harus mengontrak ulang mat kuliah tersebut. Apabila kejadian tersebut terulang kembali, maka kadang-kadang mahasiswa tersebut, pada akhir masa studinya terpaksa pindah ke mata kuliah Instrumen Pilihan Wajib lainnya. Hal ini cukup memberatkan pada mahasiswa yang terhambat pada mata kuliah instrumen pilihan wajib, sebab setidaknya mata kuliah ini berjenjang selama lima semester terhitung sejak semester dua pada kurikulum 2012, dan terhitung sejak semester tiga pada kurikulum sebelumnya. Artinya, apabila seorang mahasiswa gagal dalam salah satu tingkat jenjang mata kuliah ini, maka dapat mengundur masa studi mahasiswa tersebut selama satu semester.

(10)

Penelitian ini dilakukan karena peneliti melihat perkembangan di bidang pendidikan musik maupun di industri musik berjalan dengan sangat cepat apalagi dengan akan dibukanya Asian Free Trade Area di mana akan banyak investor asing yang datang dan berpromosi sehingga permintaan pasar akan tenaga pendidik maupun profesional di bidang entertaintment sangat tinggi. Selain itu, tenaga pendidik dan profesional di bidang musik yang banyak dicari adalah tenaga–tenaga muda atau fresh – graduate yang kompetitif, professional dan berkualitas.

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Berdasarkan judul penelitian “Metode Pembelajaran Tutor Sebaya Pada Mata Kuliah Instrumen Pilihan Wajib Flute di Jurusan Pendidikan Seni Musik UPI” dan menurut latar belakang yang diungkapkan peneliti di atas, peneliti merumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana konsep metode pembelajaran tutor sebaya pada mata kuliah instrumen pilihan wajib tiup (Flute)?

2. Bagaimana proses pelaksanaan metode pembelajaran tutor sebaya pada mata kuliah instrumen pilihan wajib tiup (Flute) itu dapat berjalan?

3. Bagaimana hasil pelaksanaan metode pembelajaran tutor sebaya pada mata kuliah instrumen pilihan wajib tiup (Flute)?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui tentang konsep metode pembelajaran tutor sebaya pada mata kuliah instrumen pilihan wajib (Flute).

(11)

3. Untuk mengetahui hasil pembelajaran dengan menggunakan metode tutor sebaya pada mata kuliah instrumen pilihan wajib (Flute).

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi Peneliti

Diharapkan peneliti dapat mengetahui ide atau konsep tentang Tutor Sebaya.

2. Bagi Jurusan Pendidikan Musik FPBS UPI

Diharapkan dapat digunakan sebagai acuan untuk membantu mengatasi hambatan–hambatan yang ada pada mata mata kuliah serupa serta dapat dijadikan sebagai media untuk meningkatkan kompetensi alumnus Jurusan Pendidikan Musik FPBS UPI.

3. Bagi Masyarakat Luas

Diharapkan melalui metode ini, lembaga-lembaga pendidikan musik dapat mendapatkan kualitas tenaga pendidik yang lebih baik sehingga dapat memenuhi harapan dan keperluan di masyarakat.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Untuk memperoleh gambaran yang jelas dan mudah dipahami, maka peneliti membuat struktur organisasi skripsi sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN berisi Latar Belakang Masalah, Identifikasi dan Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Struktur Organisasi Skripsi.

(12)

Pembelajaran, Evaluasi Pembelajaran, Pengertian Flute, Teknik Permainan Flute, Pembelajaran Flute.

BAB III METODE PENELITIAN berisi Lokasi dan Subjek Penelitian, Metode Penelitian, Desain Penelitian, Instrumen Penelitian, Teknik Pengumpulan Data, Analisis Data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN merupakan pembahasan terkait dengan Kajian Pustaka dan pengolahan atau analisis data untuk menghasilkan temuan berkaitan dengan Rumusan Masalah, Pertanyaan Penelitian, Tujuan Penelitian dan Pembahasan. Mulai dari konsep, proses, dan hasil pelaksanaan dari metode pembelajaran yang akan di paparkan.

(13)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Jurusan Pendidikan Musik, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Jl. Dr. Setiabudhi No. 229. Bandung, Jawa Barat.

B. Subjek Penelitian

Pada skripsi ini, peneliti akan mendeskripsikan bagaimana metode pembelajaran tutor sebaya pada mata kuliah instrumen pilihan wajib tiup (flute) di jurusan pendidikan musik FPBS UPI. Penelitian dilakukan untuk melihat bagaimana metode pembelajaran tutor sebaya pada mata kuliah instrumen pilihan wajib tiup (flute) di jurusan pendidikan seni musik FPBS UPI dapat berlangsung.

Penelitian ini difokuskan kepada pengajar, 2 mahasiswa yang masih mengontrak kredit mata kuliah tiup, 1 mahasiswa yang telah selesai mengontrak mata kuliah tiup berperan sebagai tutor, peneliti sebagai Observer Participant, dan dosen pengampu mata kuliah tiup. Sebab proses

yang saat ini sedang berjalan adalah tutor dengan beda tingkat yang terjadi antar mahasiswa aktif dan juga seorang dosen pengampu mata kuliah tiup yang juga berpengaruh besar agar terhadap berjalannya metode pembelajaran seperti ini.

C. Desain Penelitian

(14)

Gambar 3.1 Desain Penelitian

1. Tahap Awal

(15)

persetujuan dari dosen pengampu mata kuliah yang akan diteliti, kemudian peneliti menyusun proposal. Adapun langkah-langkah tahapan persiapan adalah sebagai berikut:

a. Observasi awal; peneliti dilakukan untuk memperoleh data awal dan menentukan subjek yang akan diteliti.

b. Perumusan Masalah; peneliti menentukan pertanyaan penelitian sehingga mempermudah penelitian dan membentuk fokus penelitian.

c. Menentukan Metode Penelitian; Setelah menemukan masalah, peneliti menentukan metode penelitian apa yang akan digunakan dalam penelitian ini.

d. Studi Pendahuluan; pengamatan pertama dilakukan oleh peneliti mengenai metode pembelajaran tutor sebaya pada mata kuliah instrumen pilihan wajib (flute) di Departemen Pendidikan Seni Musik FPSD UPI.

e. Penyusunan Instrumen; Peneliti kemudian menyusun instrumen penelitian untuk memperoleh data-data yang penting bagi penelitian ini.

2. Tahap Inti

Pada tahap ini, peneliti melakukan penelitian selama 2 bulan dengan observasi langsung ke lapangan untuk memperoleh data secara langsung mengenai metode pembelajaran tutor sebaya pada mata kuliah instrumen pilihan wajib (flute) di jurusan pendidikan musik FPBS UPI. Adapun tahapan-tahapannya adalah:

(16)

b. Aplikasi Instrumen Penelitian; setelah peneliti melakukan pengumpulan data hasil wawancara dan observasi langsung kemudian dideskripsikan sambil melakukan pemilahan data yang sesuai dengan pertanyaan penelitian dan kemudian disusun sesuai urutan pertanyaan penelitian.

3. Tahap Akhir

Untuk mendapatkan temuan penelitian, peneliti menggunakan beberapa teknik analisis data yang kemudian akan disesuaikan dengan literatur-literatur yang menjadi acuan teoretis dalam penelitian ini. Berikut beberapa langkah akhir peneliti untuk menemukan temuan penelitian:

a. Reduksi Data; reduksi data merupakan langkah awal dalam menganalisis data penelitian. Kegiatan ini meliputi merangkum data, proses dan pernyataan yang dikaji dari seluruh aspek yang diteliti. b. Display Data; display data merupakan penyajian data yang diperoleh

dari hasil penelitian. Data-data tersebut kemudian diklasifikasikan menurut permasalahan penelitian. Setelah itu data-data tadi diuraikan secara deskriptif sehingga memudahkan peneliti melihat keterkaitan antar data.

c. Verifikasi Data; langkah akhir dari analisis data adalah verifikasi yang merupakan tinjauan terhadap catatan lapangan sebelum diadakan penarikan kesimpulan. Peneliti melakukan verifikasi data agar data yang diperoleh valid dan telah melalui proses reduksi dan display data.

D. Metode Penelitian

(17)

pembelajaran yang digunakan pada Mata kuliah Instrumen Pilihan Wajib Tiup (Flute) yang akan diteliti yaitu Metode pembelajaran tutor sebaya mengenai posisi bermain flute, penguasaan teknik, membaca partitur, memainkan karya serta faktor – faktor lingkungan yang memengaruhi proses belajar dan latihan. Menurut Sukmadinata, (2009, hlm. 72) “Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang paling dasar yang ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena-fenomena yang bersifat alamiah ataupun rekayasa manusia”.

Penelitian deskriptif pada dasarnya tidak memberikan manipulasi, tetapi menggambarkan suatu kondisi sesuai dengan apa yang diteliti. Data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata dan gambar. Hal ini disebabkan pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Dengan demikian laporan penelitian akan berisi kutipan data untuk menggambarkan kejadian di lokasi yang diteliti.

Pengolahan data kualitatif cenderung bersifat apa adanya dan sesuai dengan kondisi di lapangan. Data yang diperoleh tidak boleh dimanipulasi oleh peneliti dan kehadiran peneliti tidak mempengaruhi dinamika pada objek penelitian. Sugiyono (2012, hlm 14) mengungkapkan,

“Metode penelitian kualitatif sering disebut metode penelitian

naturalistic karena penelitianya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting); disebutkan juga sebagai metode etnographi, karena pada awalnya metode lebih banyak digunakan untuk penelitian antropologi budaya; disebut sebagai metode kualitatif karena data yang terkumpul dan analisisnya bersifat kualitatif”.

(18)

luas, sehingga mampu bertanya, menganalisis, menginterpretasi dan mendeskripsikan secara jelas dan bermakna.

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam mengumpulkan seluruh data dalam kegiatan penelitian ini diperlukan teknik pengumpulan data yang tepat dan sesuai dengan karakteristik data yang digali. Oleh karena data yang diperlukan berupa informasi dilapangan, maka teknik pengumpulan datanya adalah sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi merupakan kegiatan memantau di lapangan untuk memperoleh data sesuai dengan keadaan atau kondisi di lapangan. Pada penelitian ini, peneliti juga bertindak sebagai observer partisipan yang artinya peneliti dalam hal ini juga merupakan bagian dari penelitiannya. Hal ini sesuai dengan yang di ungkapkan oleh Kuswanto (3 May 2011),

“Observasi partisipasi adalah observasi yang melibatkan peneliti atau observer secara langsung dalam kegiatan pengamatan di lapangan. Jadi, peneliti bertindak sebagai observer, artinya peneliti merupakan bagian dari kelompok yang ditelitinya. Keuntungan cara ini adalah peneliti merupakan bagian yang integral dari situasi yang dipelajarinya sehingga kehadirannya tidak memengaruhi situasi penelitian. Kelemahannya, yaitu ada kecenderungan peneliti terlampau terlibat dalam situasi itu sehingga prosedur yang berikutnya tidak mudah dicek kebenarannya oleh peneliti lain”. 2. Wawancara

(19)

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan kegiatan mengumpulkan data berupa rekaman audio-visual, catatan, dan hasil wawancara yang berkaitan dengan metode pembelajaran tutor sebaya pada instrumen pilihan wajib (flute) di jurusan pendidikan musik FPBS UPI. Dokumentasi ini diambil oleh peneliti untuk menambah data penelitian yang bersumber dari sumber kepustakaan dan juga karya tulis yang menjadi referensi penulis. Pada saat penelitian, peneliti juga mengambil beberapa buah gambar dan video yang kemudian peneliti gunakan untuk data penelitian.

4. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan bertujuan untuk mempelajari sumber kepustakaan yang ada untuk memperoleh gambaran dan referensi tentang metode tutor sebaya dalam buku maupun media lainnya. Hal ini dilakukan untuk memperoleh data yang tidak didapatkan dengan cara wawancara maupun observasi yang dilakukan sebelumnya oleh peneliti.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan suatu komponen dalam metode penelitian agar penelitian yang dihasilkan lebih lengkap dan sistematis. Untuk menghasilkan data tersebut, peneliti menggunakan instrumen penelitian sebagai berikut:

1. Pedoman Wawancara

Mempersiapkan, menyusun pertanyaan penelitian yang akan dipakai pada saat wawancara. Peneliti melakukan wawancara pada setiap narasumber menggunakan masalah penelitian, diantaranya:

(20)

b. Hasil metode pembelajaran tutor sebaya di jurusan pendidikan musik FPBS UPI.

2. Pedoman Observasi

Melakukan observasi dengan mengunjungi langsung kampus Bumi Siliwangi, dengan menggunakan pedoman pengamatan. Observasi yang akan dilakukan peneliti meliputi aspek berikut:

a. Proses pembelajaran dengan metode tutor sebaya.

3. Dokumentasi

Dari semua data yang didapat, dipergunakan sebagai keterangan yang nyata untuk diolah. Alat bantu yang digunakan adalah:

a. Kamera

Berfungsi sebagai alat pengumpul data berupa gambar.

b. Handycam

Dipergunakan untuk mengambil gambar video seluruh paparan informasi yang diperoleh peneliti saat wawancara.

G. Teknik Pengolahan Data

Teknik pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengolahan data kualitatif yang artinya setelah semua data terkumpul kemudian data akan diolah. Pada tahap ini data yang telah diperoleh peneliti dari hasil observasi, wawancara, studi kepustakaan, dan dokumentasi diolah menjadi sekumpulan data yang terpisah. Setelah data terkumpul dalam berbagai bentuk catatan, hasil wawancara, foto, dan betuk lainnya, peneliti menganalisis dan mempelajari data dengan langkah berikut:

(21)

2. Menyesuaikan antara data yang dihasilkan di lapangan dengan data yang dihasilkan sumber lain berupa teori, dan sumber lain yang menghasilkan simpulan serta dapat menunjang penelitian.

3. Mengelompokkan data sesuai dengan permasalahan, yang kemudian data dianalisis untuk menemukan jawaban yan diperlukan dalam penelitian.

(22)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan peneliti mengenai metode pembelajaran tutor sebaya pada mata kuliah instrumen pilihan wajib (flute) di Departemen Pendidikan Seni Musik FPSD UPI, maka pada bab ini peneliti membuat kesimpulan dari hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya. Kesimpulan dari penelitian ini dibagi ke dalam tiga hal utama yang sesuai dengan rumusan masalah penelitian yaitu konsep, proses, dan hasil metode pembelajaran tutor sebaya pada mata kuliah instrumen pilihan wajib (flute) di Departemen Pendidikan Seni Musik FPSD UPI. Berikut adalah kesimpulan dari hasil penelitan yang dilakukan oleh peneliti:

1. Konsep Metode Pembelajaran Tutor Sebaya pada Mata Kuliah Instrumen Pilihan Wajib (Flute) di Departemen Pendidikan Seni Musik FPSD UPI

(23)

kemampuan membaca dan teknik memainkan flute. Terdapat kemungkinan yang lainnya lagi yakni situasi oleh karena keterbatasan waktu kuliah tatap muka, maka mahasiswa berinisiatif untuk belajar dan berlatih dengan mahasiswa lainnya yang sudah lebih paham. Kemungkinan-kemungkinan tadi menimbulkan dasar konsep metode pembelajaran tutor sebaya yang terjadi di lingkungan tersebut.

2. Proses Metode Pembelajaran Tutor Sebaya pada Mata Kuliah Instrumen Pilihan Wajib (Flute) di Departemen Pendidikan Seni Musik FPSD UPI

Pada prosesnya, metode pembelajaran tutor sebaya yang terjadi pada mata kuliah instrumen pilihan wajib (flute) berjalan dengan cukup baik. Pada penelitian ini, terdapat dua model metode pembelajaran tutor sebaya pada prosesnya, yaitu: tutor sebaya dengan interaksi langsung antara tutor dengan objek tutornya dan juga proses tutor sebaya yang terjadi dalam ruang lingkup UMB yang berimplikasi terhadap mata kuliah instrumen pilihan wajib tiup (flute). Perbedaan yang mencolok adalah interaksi yang terjadi antara objek tutor dengan tutornya. Jika pada proses pertama interaksi yang terjadi adalah antara individu dengan individu, maka pada proses kedua interaksi terjadi antara individu dengan kelompok. Pada proses yang pertama tutor dapat menyampaikan dengan baik apa yang ditanyakan oleh objek tutornya. Begitu pula dengan objek tutor yang dapat menerima materi maupun masukan yang diinstruksikan oleh tutornya. Pada proses yang kedua objek tutor lebih banyak menjadikan masukan atau pun saran dari rekan-rekan dalam komunitasnya sebagai motivasi agar dapat mengembangkan potensi diri dengan lebih baik. Keduanya, berlangsung cukup baik dan memperlihatkan perkembangan yang cukup signifikan terhadap kedua objek tutor.

3. Hasil Pelaksanaan Metode Pembelajaran Tutor Sebaya pada Mata Kuliah Instrumen Pilihan Wajib (Flute) di Departemen Pendidikan Seni Musik FPSD UPI

(24)

menyerap baik masukan, saran, materi, maupun motivasi yang disampaikan oleh tutor. Ketika evaluasi berlangsung, objek tutor juga mendapatkan nilai dan poin positif dari dosen pengampu mata kuliah instrumen pilihan wajib (tiup). Mahasiswa yang menjadi objek tutor dapat mengaplikasikan dengan baik apa yang disampaikan oleh tutornya tidak hanya dalam evaluasi namun juga pada pengalaman pertunjukan langsung. Metode pembelajaran semacam ini menarik minat mahasiswa untuk terus mengembangkan potensi dirinya. Selain itu, mahasiswa yang bertindak sebagai tutor juga mendapatkan pengalaman membimbing objek tutornya sehingga dapat diaplikasikan dalam dunia pendidikan.

B.Saran

Berdasarkan kesimpulan penelitian metode pembelajaran tutor sebaya pada mata kuliah instrumen pilihan wajib (flute) di Departemen Pendidikan Seni Musik FPSD UPI yang telah diuraikan di atas, peneliti memiliki beberapa rekomendasi atau saran yang diharapkan dapat dijadikan referensi. Berikut merupakan saran dan rekomendasi peneliti:

1. Lembaga Pendidikan

Departemen Pendidikan Seni Musik FPSD UPI diharapkan dapat mencetak tenaga-tenaga profesional, baik di bidang pendidikan seni musik maupun bidang lainnya. Lulusannya diharapkan memiliki nilai-nilai kejujuran dan kedisiplinan dalam segala hal agar dapat membawa nama baik UPI sebagai lembaga pendidikan dan khususnya Departemen Pendidikan Seni Musik ketika berkarya di masyarakat.

2. Departemen Pendidikan Musik FPSD UPI Bandung

(25)

khususnya dalam bidang musik. Kelengkapan sarana dan prasarana yang menunjang juga perlu diperhatikan agar dapat terus mendukung proses belajar mahasiswa.

3. Dosen

(26)

Daftar Pustaka

Kustap, Muttaqin (2008). Seni Musik Klasik Jilid 2. Jakarta, Direktorat Pembinaan Sekolah Kejuruan.

Hopkin, Bart (1996). Musical Instrument Design. Tucson Arizona, See Sharp Press.

Sutikno, Sobry (2013). Belajar dan Pembelajaran: “Upaya Kreatif

dalam Mewujudkan Pembelajaran Yang Berhasil”.

Lombok, Holistica.

Banoe, Pono (2003). Kamus Musik. Yogyakarta, Kanisius.

Mack, Dieter (2001). Pendidikan Musik. Bandung, UPI dan Masyarakat Musik Indonesia.

W.J.S. Poerwadarminta (1985). “Kamus Umum Bahasa Indonesia, cet. VIII”. Jakarta, Balai Pustaka.

Rahardjito, dkk (2005). “Media Pendidikan”. Jakarta, Pustekkom Dikbud dan PT RajaGrafindo Persada.

Bozhidar Abrashev & Vladimir Gadjev (2006). “The Illustrated Encyclopedia of Musical Instruments”. China, Kӧnemann.

Karen Evan Moratz (2010). “Flute FOR Dummies”. Indianapolis, Indiana, Wiley Publishing, Inc.

(27)

Semiawan, Conny (dkk) (1990). Pendekatan Keterampilan proses. [Online]

Tersedia:http://lib.uin.malang.ac.id/files/thesis/chapter_ii/05

110198.pdf

[Diakses, 16 Juli 2014]

Baiha, Habib (2009). Metode Pembelajaran Menurut Al-Qur’an Surat An-Nahl Ayat 12. [Online]

Tersedia:http://library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/25/ jtptiain-gdl-s1-2006-habibbaiha-1238-bab4_360-3.pdf

[Diakses, 7 Juli 2014]

Vygotsky. Learning From Others: Learning in a Social Context. [Online]

Tersedia:http://www.learner.org/courses/learningclassroom/ support/07_learn_context.pdf

[Diakses, 8 Juli 2014]

Sir James Galway. Masterclass – Embouchure Dallas, Texas 24/02/2007. Diunggah Larry Krantz (03/04/2007) [Online] Tersedia:

http://www.youtube.com/watch?v=NcXRzZZv1mE

[Diakses, 08 September 2014]

Sir James Galway. Masterclass – Practicing Scales Dallas, Texas 24/02/2007. Diunggah Larry Krantz (03/04/2007) [Online] Tersedia:

http://www.youtube.com/watch?v=pob8OTZUcvk

[Diakses, 10 September 2014]

Sir James Galway. Masterclass – Articulation Malibu, California. Diunggah The teaching and artistry of Sir James Galway (7/10/2008) [Online]

(28)

Kuswanto. Observasi (Pengamatan Langsung di Lapangan). [Online]

Tersedia: http://klikbelajar.com/umum/observasi-pengamatan-langsung-di-lapangan

Gambar

Gambar 3.1 Desain Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Bentuk organisasi adalah gambaran struktur hubungan berbagai pihak yang terlibat dalam proyek

Menjadi guru yang professional tidaklah mudah, dibutuhkan kemampuan ( Ability ) dan motivasi ( Motivation ) yang tinggi dalam menjalankan tugas dan.. fungsinya baik

hemodialisis dengan indeks massa tubuh pasien gagal ginjal kronik di RSUD.. Arifin Achmad Provinsi Riau pada bulan mei

[r]

Teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan

[r]

PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) SWASTA DI KECAMATAN CIMAHI UTARA.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Rapat Anggota merupakan perwujudan kehendak para Anggota untuk membicarakan segala sesuatu yang menyangkut kehidupan dan pelaksanaan kegiatan Koperasi, serta memiliki segala