• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN ORIENTASI MASA DEPAN ANAK JALANAN : Studi Deskriptif pada 5 Anak Jalanan Usia Remaja Binaan Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus di Kota Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "GAMBARAN ORIENTASI MASA DEPAN ANAK JALANAN : Studi Deskriptif pada 5 Anak Jalanan Usia Remaja Binaan Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus di Kota Bandung."

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

Surayya Hayatussofiyyah, 2014

GAMBARAN ORIENTASI MASA DEPAN ANAK JALANAN

(Studi Deskriptif pada 5 Anak Jalanan Usia Remaja Binaan Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

402/SKRIPSI/PSI-FIP/UPI/01/2014

GAMBARAN ORIENTASI MASA DEPAN ANAK JALANAN (Studi Deskriptif pada 5 Anak Jalanan Usia Remaja Binaan Forum

Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus di Kota Bandung)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Disusun oleh:

Surayya Hayatussofiyyah 0907489

(2)

Surayya Hayatussofiyyah, 2014

GAMBARAN ORIENTASI MASA DEPAN ANAK JALANAN

(Studi Deskriptif pada 5 Anak Jalanan Usia Remaja Binaan Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus di Kota Bandung)

2014

Gambaran Orientasi Masa Depan Anak Jalanan

(Studi Deskriptif pada 5 Anak Jalanan Usia Remaja

Binaan Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus

di Kota Bandung)

Oleh

Surayya Hayatussofiyyah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan

© Surayya Hayatussofiyyah 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Surayya Hayatussofiyyah, 2014

GAMBARAN ORIENTASI MASA DEPAN ANAK JALANAN

(4)

Surayya Hayatussofiyyah, 2014

GAMBARAN ORIENTASI MASA DEPAN ANAK JALANAN

(5)

Surayya Hayatussofiyyah, 2014

GAMBARAN ORIENTASI MASA DEPAN ANAK JALANAN

(Studi Deskriptif pada 5 Anak Jalanan Usia Remaja Binaan Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus di Kota Bandung)

PERNYATAAN

“Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Orientasi Masa

Depan Anak Jalanan (Studi Deskriptif pada 5 Anak Jalanan Usia Remaja

Binaan Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus Kota Bandung)” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini”.

Bandung, 31 Desember 2013 Yang membuat pernyataan,

Surayya Hayatussofiyyah

(6)

Surayya Hayatussofiyyah, 2014

GAMBARAN ORIENTASI MASA DEPAN ANAK JALANAN

(Studi Deskriptif pada 5 Anak Jalanan Usia Remaja Binaan Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus di Kota Bandung)

ABSTRAK

Surayya Hayatussofiyyah (0907489). Gambaran Orientasi Masa Depan Anak Jalanan (Studi Deskriptif pada 5 Anak Jalanan Usia Remaja Binaan Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus di Kota Bandung). Skripsi Jurusan Psikologi FIP UPI, Bandung (2014).

Anak jalanan adalah salah satu generasi penerus bangsa yang memiliki tahapan perkembangan yang harus dilalui. Salah satu tugas perkembangan ini adalah orientasi masa depan yang merupakan gambaran yang dimiliki individu tentang dirinya dalam konteks masa depan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran orientasi masa depan anak jalanan dalam bidang pendidikan, pekerjaan, dan pernikahan. Subjek dalam penelitian ini adalah 5 orang anak jalanan berusia remaja (13-18 tahun) yang merupakan binaan FSLDK di Kota Bandung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus. Data dalam penelitian diperoleh dengan teknik wawancara mendalam dan observasi tak berstruktur serta divalidasi dengan teknik triangulasi dan member check. Hasil penelitian ini adalah gambaran orientasi masa depan yang menunjukkan bahwa kelima subjek memiliki ketertarikan dan motivasi untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, mendapatkan pekerjaan tertentu, dan melakukan pernikahan di masa mendatang. Hanya satu subjek yang telah mulai membuat target dan perencanaan serta melakukan evaluasi untuk mewujudkan keinginannya tersebut, sedangkan empat subjek lainnya baru sebatas memiliki keinginan namun belum mampu menyiapkan rencana dan melakukan aksi nyata dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Faktor kurangnya pengetahuan yang dimiliki membuat anak jalanan ini mengalami kesulitan dalam menyusun rencana untuk masa depannya. Dengan segala hambatan dan dukungan yang ada, kelima subjek tetap merasa yakin dapat mewujudkan segala impian jika mereka terus berusaha untuk mencapainya. Rekomendasi dari penelitian ini adalah agar pemerintah dan instansi yang terkait bekerja sama membuat program yang dapat membantu anak jalanan untuk merancang masa depannya menjadi lebih terarah dan realistis.

(7)

Surayya Hayatussofiyyah, 2014

GAMBARAN ORIENTASI MASA DEPAN ANAK JALANAN

(Studi Deskriptif pada 5 Anak Jalanan Usia Remaja Binaan Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus di Kota Bandung)

ABSTRACT

Surayya Hayatussofiyyah (0907489). A Representation of Future Orientation of Street Children (Descriptive Study on 5 Street Childrens Aged Adolescents Educated in Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus in Bandung). Department of Psychology UPI, Bandung (2014).

Street children are the generation who have developmental stages that must be passed. One task is the development of future orientation is an individual picture of him in the context of the future. This study aims to describe the future orientation of street children in the areas of education, employment, and marriage. Subjects in this study are street children aged adolescents ( 13-18 years old) which is educated in FSLDK in Bandung. This study used a qualitative approach with a design case study. Results were obtained with the technique of in-depth interviews and unstructured observation and validated by triangulation and member check techniques. The results of this study are the picture of future orientation indicate that the five subjects have interest and motivation to continue their education to a higher level, to get a particular job, and getting married in the future. Only one subject that has started to set targets and plan and perform an evaluation to realize these desires, while four other subjects merely have the desire but have not been able to prepare and implement concrete action plans to achieve the expected goals. Factor is the lack of knowledge that makes these street children have difficulty in formulating a plan for his future. With all the existing barriers and support, five subjects continued to feel confident to fulfill all the dreams if they keep trying to achieve it. Recommendations from this study is that the government and related agencies working together to make a program that can help street children to design their future becomes more focused and realistic.

(8)

Surayya Hayatussofiyyah, 2014

GAMBARAN ORIENTASI MASA DEPAN ANAK JALANAN

(Studi Deskriptif pada 5 Anak Jalanan Usia Remaja Binaan Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus di Kota Bandung)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.

ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.

UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI ... vi DAFTAR TABEL ... viii DAFTAR BAGAN ... ix BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.

A. Latar Belakang Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

B. Fokus Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

C. Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

D. Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

E. Struktur Organisasi Skripsi ... Error! Bookmark not defined. BAB II KAJIAN TEORI ... Error! Bookmark not defined.

A. Orientasi Masa Depan ... Error! Bookmark not defined.

1. Definisi Orientasi Masa Depan ... Error! Bookmark not defined.

2. Orientasi Masa Depan sebagai Salah Satu Perkembangan . Error! Bookmark not defined.

3. Teori Orientasi Masa depan ... Error! Bookmark not defined.

4. Minat Remaja pada Bidang Pendidikan, Pekerjaan, dan

Pernikahan ... Error! Bookmark not defined.

B. Anak Jalanan ... Error! Bookmark not defined.

1. Definisi Anak Jalanan ... Error! Bookmark not defined.

2. Karakteristik Anak Jalanan di Kota Bandung .. Error! Bookmark not defined.

3. Faktor Pendorong Anak Hidup di Jalanan Error! Bookmark not defined.

C. Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK)... Error! Bookmark not defined.

(9)

Surayya Hayatussofiyyah, 2014

GAMBARAN ORIENTASI MASA DEPAN ANAK JALANAN

(Studi Deskriptif pada 5 Anak Jalanan Usia Remaja Binaan Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus di Kota Bandung)

E. Kerangka Berpikir ... Error! Bookmark not defined. BAB III METODE PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined.

A. Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

B. Karakteristik Sampel ... Error! Bookmark not defined.

C. Instrumen Penelitian... Error! Bookmark not defined.

D. Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined.

E. Alat Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined.

F. Langkah-langkah pengumpulan data Error! Bookmark not defined.

G. Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.

H. Keabsahan Data ... Error! Bookmark not defined. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined.

A. Profil Subjek Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1. Profil Subjek Penelitian 1 (J) ... Error! Bookmark not defined.

2. Profil Subjek Penelitian 2 (T) ... Error! Bookmark not defined.

3. Profil Subjek Penelitian 3 (A) ... Error! Bookmark not defined.

4. Profil Subjek Penelitian 4 (S) ... Error! Bookmark not defined.

5. Profil Subjek Penelitian 5 (F) ... Error! Bookmark not defined.

B. Deskripsi Data ... Error! Bookmark not defined.

C. Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1. Gambaran Orientasi Masa Depan Bidang Pendidikan ... Error! Bookmark not defined.

2. Orientasi Masa Depan Bidang Pekerjaan .. Error! Bookmark not defined.

3. Gambaran Orientasi Masa Depan Bidang Pernikahan ... Error! Bookmark not defined.

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1. Gambaran Orientasi Masa Depan Bidang Pendidikan ... Error! Bookmark not defined.

2. Gambaran Orientasi Masa Depan Bidang Pekerjaan ... Error! Bookmark not defined.

3. Gambaran Orientasi Masa Depan Bidang Pernikahan ... Error! Bookmark not defined.

(10)

Surayya Hayatussofiyyah, 2014

GAMBARAN ORIENTASI MASA DEPAN ANAK JALANAN

(Studi Deskriptif pada 5 Anak Jalanan Usia Remaja Binaan Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus di Kota Bandung)

A. Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.

B. Rekomendasi ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR TABEL

TABEL 3.1 KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA ... 29 TABEL 4.2 RANGKUMAN GAMBARAN ORIENTASI MASA DEPAN BIDANG PENDIDIKAN

PADA ANAK JALANAN BINAAN FSLDK DI KOTA BANDUNG ... 62

TABEL 4.3 RANGKUMAN GAMBARAN ORIENTASI MASA DEPAN BIDANG PEKERJAAN PADA ANAK JALANAN BINAAN FSLDK DI KOTA BANDUNG ... 84

(11)

Surayya Hayatussofiyyah, 2014

GAMBARAN ORIENTASI MASA DEPAN ANAK JALANAN

(Studi Deskriptif pada 5 Anak Jalanan Usia Remaja Binaan Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus di Kota Bandung)

DAFTAR BAGAN

(12)

Surayya Hayatussofiyyah, 2014

GAMBARAN ORIENTASI MASA DEPAN ANAK JALANAN

(Studi Deskriptif pada 5 Anak Jalanan Usia Remaja Binaan Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus di Kota Bandung)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Anak jalanan merupakan fenomena yang sudah tidak asing lagi di Indonesia. Semakin menjamurnya jumlah anak jalanan yang berkeliaran di jalan tak diragukan lagi merupakan suatu permasalahan yang cukup besar untuk bangsa. Apalagi di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya, pertumbuhan jumlah anak jalanan ini diperkirakan terus meningkat dari tahun ke tahun.

Aktivis Komnas Perlindungan Anak, Aris Merdeka Sirait dalam wawancara dengan Radio Netherland beberapa tahun lalu mengakui jumlah anak jalanan tiap tahun selalu meningkat. Data Dinas Sosial Kota Bandung memperkuat kenyataan ini. Pada tahun 2007 menyebutkan angka 4200 untuk jumlah anak jalanan terdaftar di kota ini. Tahun 2008, jumlah berlipat ganda menjadi 8000 anak. Secara keseluruhan, berdasarkan data tahun 2003, jumlah anak jalanan di Indonesia mencapai lebih dari 50.000 anak (Bajari, 2012).

Menurut Shalahuddin (2000), yang dimaksudkan anak jalanan adalah individu yang berumur di bawah 18 tahun yang menghabiskan sebagian atau seluruh waktunya di jalanan dengan melakukan kegiatan-kegiatan guna mendapatkan uang atau guna mempertahankan hidupnya. Jalanan yang dimaksudkan tidak hanya menunjuk pada “jalanan” saja, melainkan juga tempat -tempat lain seperti pasar, pusat pertokoan, taman kota, alun-alun, terminal, dan stasiun.

Anak turun ke jalan dan menjadi anak jalanan disebabkan oleh adanya kekerasan yang dilakukan anggota keluarga kepada anak, adanya dorongan dari keluarga untuk membantu perekonomian keluarga, adanya keinginan untuk mendapatkan kebebasan dari keluarga, adanya keinginan untuk memiliki uang sendiri, dan adanya pengaruh dari teman sebaya (Shalahuddin, 2000)

(13)

Surayya Hayatussofiyyah, 2014

GAMBARAN ORIENTASI MASA DEPAN ANAK JALANAN

(Studi Deskriptif pada 5 Anak Jalanan Usia Remaja Binaan Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus di Kota Bandung)

faktor kemiskinan menjadi pemicu utama yang mendrong sebagian besar anak-anak hidup di jalanan. Ada beberapa alasan yang biasanya mendorong anak-anak-anak-anak untuk tetap hidup di jalan yaitu: pertama, adanya tuntutan untuk mencari uang guna memenuhi kebutuhan diri sendiri dan keluarganya. Kedua mencari tempat berteduh untuk orang-orang yang memang tidak memiliki tempat tinggal dan bagi mereka yang terbuang dari lingkungannya. Ketiga untuk menyelamatkan diri dari kekerasan dalam rumah tangga atau penolakan dari lingkungan keluarga. Keempat, untuk menghindar dari tuntutan dan peraturan rumah yang dianggap

terlalu mengikat dan mengekang. Kelima, Menghindar dari institusi yang berhubungan dengan anak-anak seperti sekolah yang dianggap tidak menyenangkan dan terlalu banyak aturan.

Lingkaran kemiskinan adalah salah satu faktor utama yang menyebabkan anak turun ke jalan. Badan pusat Statistik (BPS) menyatakan bahwa pada tahun 1999 lebih dari 49 juta jiwa berada di bawah garis kemiskinan. Sebagai dampak dari krisis ekonomi ini ada yang memperkirakan akan terjadinya generasi yang hilang (lost generation). Lost generation yang dimaksud bukanlah hilang dalam arti sesungguhnya, tetapi anak-anak yang tumbuh menjadi dewasa dengan banyak kekurangan, misalnya kurangnya kecerdasan, rentan terhadapa infeksi, bakat penyakit degeneratif yang pada akhirnya menyebabkan tidak produktif sebagai orang dewasa (Mulyadi, 2008).

(14)

Surayya Hayatussofiyyah, 2014

GAMBARAN ORIENTASI MASA DEPAN ANAK JALANAN

(Studi Deskriptif pada 5 Anak Jalanan Usia Remaja Binaan Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus di Kota Bandung)

jalanan akan hak-haknya masih rendah; 8) Rata-rata anak jalanan berasal dari keluarga yang tingkat ekonominya terbatas dan penghasilan orang tua tidak tetap; 9) Faktor-faktor penyebab anak turun ke jalan yaitu ekonomi/kemiskinan, mental, disharmoni keluarga, dorongan orang tua, pendidikan yang rendah, dan lingkungan sosial.

Anak-anak yang hidup di jalan ini sering kali dipandang sebelah mata oleh masyarakat awam. Mereka yang dianggap miskin ini seperti terus menerus dihantui kehidupan jalanan yang seolah tak berpihak pada mereka. Anak-anak jalanan ini seperti tak pernah punya harapan yang besar dalam kehidupan masa depan mereka. Penilaian masyarakat, kondisi lingkungan yang tidak mendukung, serta segala kekurangan fasilitas yang mereka dapatkan dapat menyebabkan anak jalan ini mempunyai konsep diri yang rendah, cenderung merasa rendah diri, dan tidak yakin dengan masa depan seperti apa yang akan mereka dapatkan. Hal ini sesuai dengan wawancara pribadi dengan salah satu anak jalanan di daerah Cipaganti:

Masa depan ya teh, gimana ya? Soalnya udah ngamen dari dulu jadi ya mikirnya sampai punya anak juga ya ngamen aja. Sekolah capek, pusing, gak menghasilkan uang. Mending kerja ngamen aja kan teh”.

(15)

Surayya Hayatussofiyyah, 2014

GAMBARAN ORIENTASI MASA DEPAN ANAK JALANAN

(Studi Deskriptif pada 5 Anak Jalanan Usia Remaja Binaan Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus di Kota Bandung)

Pada hakikatnya, anak-anak jalanan ini juga sama seperti anak dan remaja lain pada umumnya yang tidak tinggal di jalan. Mereka mempunyai tahap dan tugas perkembangan sama hal nya seperti anak dan remaja lain. Perkembangan yang terhambat pada satu tahap, tentu saja akan sangat mempengaruhi bagaimana perkembangan anak tersebut pada tahap-tahap perkembangan selanjutnya.

Masa remaja merupakan salah satu masa perkembangan yang harus dilalui setiap individu. Menurut John W. Santrock (1986) masa remaja adalah masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa awal. Terdapat dua periode masa remaja yaitu masa remaja awal (early adolescence) biasanya berkaitan dengan masa sekolah menengah pertama (SMP) berkisar antara 10-15 tahun, dan masa remaja akhir (late adolescence) biasanya berkaitan dengan masa sekolah menengah atas (SMA) berkisar antara usia 16-22 tahun. Menurut Piaget (dalam Nurmi, 1989), remaja secara kognitif mencapai tahap perkembangan formal operations yaitu kemampuan berpikir jauh melebihi kenyataan yang sebenarnya, pengalaman-pengalaman konkret dan kemampuan berpikir abstrak serta berpikir logis. Pada saat itu para remaja biasanya mulai memikirkan banyak kemungkinan tentang masa depannya dan lebih tertarik pada bagaimana atau akan jadi apa mereka kelak daripada bagaimana mereka sekarang. Mereka memandang dunia sebagai sesuatu yang memiliki kemungkinan-kemungkinan yang tidak terbatas dan seringkali mereka berkhayal ke arah masa depan. Setiap keputusan yang dibuat mulai memperhatikan masa depan seperti pendidikan di masa depan, pekerjaan di masa depan, dan membangun keluarga (Nurmi, 1989).

(16)

Surayya Hayatussofiyyah, 2014

GAMBARAN ORIENTASI MASA DEPAN ANAK JALANAN

(Studi Deskriptif pada 5 Anak Jalanan Usia Remaja Binaan Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus di Kota Bandung)

Berdasarkan hasil penelitian Lofa (2011) mengenai orientasi masa depan dalam bidang pendidikan, didapatkan hasil bahwa sebanyak 7 orang anak jalanan memiliki orientasi masa depan area pendidikan yang optimis, dan 5 orang anak jalanan memiliki orientasi masa depan area pendidikan yang pesimis. Serta didapatkan pula hasil bahwa faktor self esteem merupakan faktor yang paling berpotensi untuk menjadikan seorang anak jalanan memiliki orientasi masa depan area pendidikan yang optimis atau pesimis.

Penelitian oleh Rokayah (2012) menyatakan bahwa anak jalanan di kota Bandung yang berusia 15-29 tahun memiliki self esteem yang sedang (cukup). Anak-anak jalanan ini juga memiliki orientasi masa depan dalam bidang pernikahan yang sedang (cukup). Artinya lebih dari setengahnya anak jalanan di kota Bandung yang belum menikah memiliki keninginan untuk menikah dan hidup berumah tangga seperti individu yang tidak hidup di jalan. Penelitian ini juga menyebutkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara self-esteem dengan orientasi masa depan dalam bidang pernikahan pada anak jalanan di kota Bandung pada usia remaja akhir dan dewasa awal (15-29 tahun).

Orientasi masa depan ini juga merupakan salah satu tugas perkembangan yang harus dilewati seorang anak. Dengan tugas perkembangan yang sama untuk setiap anak, sementara lingkungan yang berbeda tentu akan melahirkan persoalan baru dalam kehidupan anak-anak jalanan. Konsekuensinya, apabila seseorang gagal melalui tugas perkembangan pada usia yang sebenarnya maka pada tahap perkembangan berikutnya akan terjadi masalah pada diri seseorang tersebut (Seligman, 2005).

(17)

Surayya Hayatussofiyyah, 2014

GAMBARAN ORIENTASI MASA DEPAN ANAK JALANAN

(Studi Deskriptif pada 5 Anak Jalanan Usia Remaja Binaan Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus di Kota Bandung)

mendatang, maka bagaimana nasib bangsa ini selanjutnya? Apalagi jika kita melihat fenomena besarnya jumlah anak jalanan di Indonesia, yang pastinya mereka adalah para penerus bangsa kelak.

Menanggapi permasalahan sosial mengenai anak jalanan di Indonesia, Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) Bandung Raya membentuk sebuah program FSLDK Peduli. Salah satu kegiatan dari FSLDK Peduli ini adalah dengan melakukan program Aksi Solidaritas dan Peduli Anak Jalanan (ASPAL). Anak-anak jalanan khususnya di daerah Kiaracondong dan sekitarnya diberikan pembinaan tiap minggunya serta beberapa keterampilan yang diharapkan agar kedepannya mereka tidak akan kembali lagi ke jalan. Program ini merupakan salah satu bentuk kepedulian mahasiswa muslim terhadap permasalahan yang dialami bangsa ini.

Dengan melihat fenomena-fenomena di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai orientasi masa depan yang dikhususkan pada anak jalanan. Orientasi masa depan ini meliputi orientasi bidang pendidikan, pekerjaan, dan pernikahan. Gambaran mengenai masa depan ini tentunya akan mempengaruhi bagaimana kehidupan mereka dan bagaimana nasib bangsa ini di masa mendatang. Penelitian ini akan dilakukan pada anak-anak jalanan berusia remaja (13-18 tahun) yang merupakan binaan Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) di kota Bandung.

B. Fokus Penelitian

(18)

Surayya Hayatussofiyyah, 2014

GAMBARAN ORIENTASI MASA DEPAN ANAK JALANAN

(Studi Deskriptif pada 5 Anak Jalanan Usia Remaja Binaan Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus di Kota Bandung)

mengevaluasi dan mengukur sejauh mana rencana yang ia susun sesuai dengan langkah yang harus ia lakukan untuk mencapai cita-citanya. Orientasi masa depan ini meliputi orientasi dalam bidang pendidikan, pekerjaan, dan pernikahan. Penelitian ini akan melihat gambaran sejauh mana tahapan yang telah dilakukan oleh anak jalanan binaan FSLDK kota Bandung dalam merencanakan masa depannya. Menurut Nurmi (1991), perkembangan orientasi masa depan terlihat lebih nyata ketika individu telah mencapai tahap perkembangan pemikiran operasional formal. Menurut Piaget (dalam Santrock, 1986), pemikiran operasional formal biasanya dimulai pada saat anak berusia sekitar 11 tahun. Jadi subjek dalam penelitian ini adalah 5 orang anak jalanan berusia remaja yaitu 13-18 tahun yang merupakan binaan FSLDK di kota Bandung. Berdasarkan pemaparan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana gambaran orientasi masa depan bidang pendidikan pada anak jalanan binaan FSLDK di kota Bandung?

2. Bagaimana gambaran orientasi masa depan bidang pekerjaan pada anak jalanan binaan FSLDK di kota Bandung?

3. Bagaimana gambaran orientasi masa depan bidang pernikahan pada anak jalanan binaan FSLDK di kota Bandung?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. untuk mengetahui gambaran orientasi masa depan bidang pendidikan pada anak jalanan binaan FSLDK di kota Bandung,

2. untuk mengetahui gambaran orientasi masa depan bidang pekerjaan pada anak jalanan binaan FSLDK di kota Bandung,

3. untuk mengetahui gambaran orientasi masa depan bidang pernikahan pada anak jalanan binaan FSLDK di kota Bandung.

D. Manfaat Penelitian

(19)

Surayya Hayatussofiyyah, 2014

GAMBARAN ORIENTASI MASA DEPAN ANAK JALANAN

(Studi Deskriptif pada 5 Anak Jalanan Usia Remaja Binaan Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus di Kota Bandung)

Penelitian ini memiliki manfaat teoritis dalam perkembangan keilmuan psikologi. Penelitian ini dapat lebih memperdalam mengenai keilmuan psikologi perkembangan, khususnya mengenai orientasi masa depan pada anak-anak jalanan. Selain itu juga berguna untuk keilmuan dalam psikologi sosial yang membahas tentang kajian mengenai anak-anak jalanan.

2. Manfaat Praktis

Selain manfaat teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktis bagi:

a. Anak Jalanan

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan anak-anak jalanan akan lebih mengenali dan mengerti mengenai orientasi masa depan yang mereka miliki dan menjadi lebih optimis untuk mewujudkan segala yang mereka cita-citakan.

b. Orang tua anak jalanan

Orang tua lebih memahami mengenai segala harapan dan keinginan anak akan masa depan yang mereka harapakan serta dapat bekerjasama dalam rangka memotivasi dan mewujudkan segala harapan tersebut.

c. Pemerintah dan LSM yang menangani anak jalanan

Pemerintah dan LSM yang terkait dapat lebih mengetahui mengenai apa yang sebenarnya dirasakan dan dipikirkan oleh anak jalanan mengenai orientasi masa depannya sehingga menjadi bahan pertimbangan dalam merancang program yang sesuai untuk orientasi masa depan anak jalanan ini.

E. Struktur Organisasi Skripsi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian B. Fokus Penelitian

(20)

Surayya Hayatussofiyyah, 2014

GAMBARAN ORIENTASI MASA DEPAN ANAK JALANAN

(Studi Deskriptif pada 5 Anak Jalanan Usia Remaja Binaan Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus di Kota Bandung)

E. Struktur Organisasi Skripsi

BAB II KAJIAN TEORI A. Orientasi Masa depan B. Anak Jalanan

C. Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK)

D. Penelitian Terdahulu tentang Anak Jalanan dan Orientasi Masa Depan

E. Kerangka Pemikiran BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian B. Karakteristik Sampel C. Instrumen Penelitian D. Teknik Pengumpulan Data E. Alat Pengumpulan Data

F. Langkah-langkah Pengumpulan Data G. Teknik Analisis Data

H. Keabsahan Data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Subjek Penelitian

B. Deskripsi Data C. Hasil Penelitian

D. Pembahasan Hasil Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan

(21)

Surayya Hayatussofiyyah, 2014

GAMBARAN ORIENTASI MASA DEPAN ANAK JALANAN

(Studi Deskriptif pada 5 Anak Jalanan Usia Remaja Binaan Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus di Kota Bandung)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan model studi kasus. Creswell (1998, dalam Herdiansyah, 2010) menyatakan bahwa studi kasus (case study) adalah suatu model yang menekankan pada eksplorasi dari suatu "sistem yang berbatas" (bounded system) pada suatu kasus atau beberapa kasus secara mendetail, disertai dengan penggalian data secara mendalam yang melibatkan beragam sumber informasi yang kaya akan konteks. Penelitian kualitatif deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan tema yang dianggap penting. Penelitian ini terfokus pada penyelidikan yang mendalam pada sejumlah kecil kasus yang sesuai dengan tema yang ingin dideskripsikan tersebut (Poerwandari, 2007).

B. Karakteristik Sampel

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teknik purposive sampling dalam menentukan sampel. Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tetertentu (Sugiyono, 2010). Pertimbangan ini didasarkan pada kepentingan subjek dalam memberkan data yang peneliti harapakan dan memudahkan peneliti menjelajah objek atau situasi sosial yang diteliti.

Sampel dalam penelitian ini memiliki karakteristik: 1. merupakan anak jalanan binaan FSLDK,

2. anak jalanan laki-laki dan perempuan, 3. anak jalanan berusia 13-18 tahun,

4. anak jalanan berasal atau tinggal di Bandung,

5. melakukan aktivitas anak jalanan yaitu mengamen, mengemis, mengelap kaca mobil, berjualan koran, mengatur parkir, dan lain sebagainya,

(22)

Surayya Hayatussofiyyah, 2014

GAMBARAN ORIENTASI MASA DEPAN ANAK JALANAN

(Studi Deskriptif pada 5 Anak Jalanan Usia Remaja Binaan Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus di Kota Bandung)

C. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Oleh karena itu peneliti sebagai instrumen juga harus

“divalidasi” seberapa jauh peneliti kualitatif siap melakukan penelitian yang

selanjutnya terjun ke lapangan. Validasi terhadap peneliti sebagai instrumen meliputi validasi terhadap pemahaman metode penelitian kualitatif, penguasaan wawasan terhadap bidang yang diteliti, kesiapan peneliti untuk memasuki obyek penelitian, baik secara akademik maupun logistiknya (Sugiyono, 2010).

Definisi konseptual dari orientasi masa depan adalah orientasi masa depan merupakan kemampuan seorang individu untuk merencanakan masa depan yang merupakan salah satu dasar dari pemikiran seorang manusia. Gambaran orientasi masa depan ini terdiri dari tiga bidang utama yang akan benar-benar fokus dipikirkan oleh seorang individu yaitu bidang pendidikan (pendidikan formal), pekerjaan, dan pernikahan (Nurmi, 1989).

Gambaran orientasi masa depan yang akan dijaring melalui instrumen dalam penelitian ini meliputi sejauh mana anak jalanan melalui tiga tahap proses pembentukan orientasi masa depan. Tiga tahap tersebut adalah yang pertama tahap motivasi yaitu sejauh mana anak jalanan ini mulai menetapkan motif, minat, dan tujuan terhadap masa depannya. Perkembangan motivasi dari orientasi masa depan merupakan suatu proses yang kompleks yang melibatkan beberapa subtahap, yaitu: pertama, munculnya ketertarikan atau minat yang lebih spesifik; kedua, individu mulai mengeksplorasi pengetahuannya yang berkaitan dengan minat baru tersebut; ketiga, menentukan tujuan spesifik, dan terakhir memutuskan kesiapannya untuk membuat komitmen yang berisikan tujuan tersebut (Nurmi, 1991).

(23)

Surayya Hayatussofiyyah, 2014

GAMBARAN ORIENTASI MASA DEPAN ANAK JALANAN

(Studi Deskriptif pada 5 Anak Jalanan Usia Remaja Binaan Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus di Kota Bandung)

subtahap berikutnya. b) Penyusunan rencana. c) Melaksanakan rencana dan strategi yang telah disusun (Nurmi, 1989).

Tahap ketiga adalah evaluation yaitu sejauh mana anak jalanan tersebut mengevaluasi dan mengukur sejauh mana rencana yang ia susun sesuai dengan langkah yang harus ia lakukan untuk mencapai cita-citanya. Tahap evaluasi ini mencakup evaluasi pada usaha yang telah dilakukan serta pandangan terhadap dirinya sendiri dan mengevaluasi berhasil tidaknya usaha yang sudah dilakukan.

Berikut ini kisi-kisi pedoman wawancara yang akan digunakan dalam penelitian ini:

Tabel 3.1

Kisi-Kisi Pedoman Wawancara

1. Pedoman Wawancara untuk Menjaring Data mengenai OMD Pendidikan

Tahapan Butir Pertanyaan

a. Motivasi 1. Apakah anda tertarik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi? Hingga ke jenjang apa anda tertarik untuk melanjutkan pendidikan? Mengapa?

2. Apakah anda sering bertanya atau mencari informasi mengenai pendidikan tinggi? Bagaimana biasanya anda mencari informasi tersebut? Hal-hal apa saja yang biasanya anda cari/tanyakan?

3. Jurusan apa yang akan ditempuh? Mengapa anda memilih jurusan tersebut?

(24)

Surayya Hayatussofiyyah, 2014

GAMBARAN ORIENTASI MASA DEPAN ANAK JALANAN

(Studi Deskriptif pada 5 Anak Jalanan Usia Remaja Binaan Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus di Kota Bandung)

b. Perencanaan 1. Hal apa saja yang anda ketahui mengenai pendidikan tinggi yang anda harapkan tersebut? Apakah target terdekat yang anda buat untuk mencapai pendidikan yang anda harapkan tersebut?

2. Rencana apa saja yang telah anda susun untuk dapat mencapai pendidikan yang anda harapkan? 3. Jika melihat kondisi anda saat ini, langkah apa

saja yang anda lakukan sekarang untuk mencapai pendidikan yang diharapkan?

c. Evaluasi 1. Bagaimana usaha yang telah anda lakukan selama ini, apakah sesuai jika dibandingkan dengan perencanaan anda di awal? Apakah menurut anda usaha yang selama ini dilakukan telah sukses? Mengapa anda menilai seperti itu? 2. Hambatan apa saja yang anda temui selama ini?

Bagaimana anda menghadapi hambatan tersebut? 3. Seberapa banyak dukungan yang anda terima

selama ini? Apakah itu cukup membantu anda dalam melaksanakan segala perencanaan yang telah dibuat?

4. Apakah anda yakin terhadap kemampuan diri anda untuk dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi? Mengapa anda merasa seperti itu?

2. Pedoman Wawancara untuk Menjaring Data mengenai OMD Pekerjaan

Tahapan Butir Pertanyaan

(25)

Surayya Hayatussofiyyah, 2014

GAMBARAN ORIENTASI MASA DEPAN ANAK JALANAN

(Studi Deskriptif pada 5 Anak Jalanan Usia Remaja Binaan Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus di Kota Bandung)

tertarik untuk bekerja di bidang tersebut?

2. Apakah anda sering bertanya atau mencari informasi mengenai pekerjaan yang anda minati tersebut? Bagaimana anda biasanya mencari informasi tersebut? Hal-hal apa saja yang biasanya anda cari/tanyakan?

3. Pekerjaan apa yang ingin anda jalani di masa mendatang? Mengapa anda memilih pekerjaan tersebut?

4. Apakah anda siap untuk melangkah dalam mencapai tujuan yang anda harapkan?

b. Perencanaan 1. Hal apa saja yang anda ketahui mengenai pekerjaan yang anda harapkan tersebut? Apakah target terdekat yang anda buat untuk mencapai pekerjaan yang anda harapkan tersebut?

2. Rencana apa saja yang telah anda susun untuk dapat mendapatkan pekerjaan yang anda harapkan?

(26)

Surayya Hayatussofiyyah, 2014

GAMBARAN ORIENTASI MASA DEPAN ANAK JALANAN

(Studi Deskriptif pada 5 Anak Jalanan Usia Remaja Binaan Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus di Kota Bandung)

c. Evaluasi 1. Bagaimana usaha yang telah anda lakukan selama ini, apakah sesuai jika dibandingkan dengan perencanaan anda di awal? Apakah menurut anda usaha yang selama ini dilakukan telah sukses? Mengapa anda menilai seperti itu?

2. Hambatan apa saja yang anda temui selama ini? Bagaimana anda menghadapi hambatan tersebut? 3. Seberapa banyak dukungan yang anda terima

selama ini? Apakah itu cukup membantu anda dalam melaksanakan segala perencanaan yang telah dibuat?

4. Apakah anda yakin terhadap kemampuan diri anda untuk dapat mencapai pekerjaan yang anda inginkan? Mengapa anda merasa seperti itu?

3. Pedoman Wawancara untuk Menjaring Data mengenai OMD Pernikahan

Tahapan Butir Pertanyaan

a. Motivasi 1. Bagaimana hubungan anda dengan lawan jenis selama ini?

2. Apakah anda tertarik untuk melakukan pernikahan di masa mendatang? Mengapa anda tertarik untuk menikah?

3. Apakah anda sering bertanya dan mencari informasi mengenai pernikahan dan hidup berkeluarga? Bagaimana biasanya anda mencari informasi mengenai hal tersebut? Hal-hal apa saja yang biasanya anda cari/tanyakan?

(27)

Surayya Hayatussofiyyah, 2014

GAMBARAN ORIENTASI MASA DEPAN ANAK JALANAN

(Studi Deskriptif pada 5 Anak Jalanan Usia Remaja Binaan Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus di Kota Bandung)

5. Apakah anda siap untuk melangkah dalam mencapai tujuan yang anda harapkan?

b. Perencanaan 1. Hal apa saja yang anda ketahui mengenai pernikahan yang anda harapkan tersebut? Apakah target terdekat yang anda buat untuk mencapai pernikahan yang anda harapkan tersebut?

2. Rencana apa saja yang telah anda susun untuk dapat mencapai pernikahan yang anda harapkan? 3. Jika melihat kondisi anda saat ini, langkah apa

saja yang anda lakukan sekarang untuk mencapai pernikahan yang diharapkan?

c. Evaluasi 1. Bagaimana usaha yang telah anda lakukan selama ini, apakah sesuai jika dibandingkan dengan perencanaan anda di awal? Apakah menurut anda usaha yang selama ini dilakukan telah sukses? Mengapa anda menilai seperti itu?

2. Hambatan apa saja yang anda temui selama ini? Bagaimana anda menghadapi hambatan tersebut? 3. Seberapa banyak dukungan yang anda terima

selama ini? Apakah itu cukup membantu anda dalam melaksanakan segala perencanaan yang telah dibuat?

4. Apakah anda yakin terhadap kemampuan diri anda untuk dapat melakukan pernikahan seperti yang anda harapkan? Mengapa anda merasa seperti itu?

D. Teknik Pengumpulan Data

(28)

Surayya Hayatussofiyyah, 2014

GAMBARAN ORIENTASI MASA DEPAN ANAK JALANAN

(Studi Deskriptif pada 5 Anak Jalanan Usia Remaja Binaan Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus di Kota Bandung)

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara. Menurut Moleong (dalam Herdiansyah, 2009) wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut.

Jenis wawancara yang akan digunakan oleh peneliti adalah jenis wawancara semi terstruktur. Ada beberapa keuntungan dari wawancara semi terstruktur ini. Pertama, pertanyaan terbuka, namun ada batasan tema dan alur pembicaraan. Kedua, kecepatan wawancara lebih terprediksi. Ketiga, pertanyaan yang diajukan lebih bersifat fleksibel, bergantung situasi, kondisi, dan alur pembicaraan. Keempat, ada pedoman wawancara yang dijadikan patokan dalam alur, urutan, dan penggunaan kata. Kelima, tujuan wawancara semi terstruktur untuk memahami suatu fenomena atau permasalahan tertentu. 2. Observasi

Beberapa informasi yang diperoleh dari hasil observasi adalah ruang (tempat), pelaku, kegiatan, objek, perbuatan, kejadian atau peristiwa, waktu, dan perasaan. Alasan peneliti melakukan observasi adalah untuk menyajikan gambaran realistik perilaku atau kejadian, untuk menjawab pertanyaan, untuk membantu mengerti perilaku manusia, dan untuk evaluasi yaitu melakukan pengukuran terhadap aspek tertentu melakukan umpan balik terhadap pengukuran tersebut.

(29)

Surayya Hayatussofiyyah, 2014

GAMBARAN ORIENTASI MASA DEPAN ANAK JALANAN

(Studi Deskriptif pada 5 Anak Jalanan Usia Remaja Binaan Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus di Kota Bandung)

E. Alat Pengumpulan Data

Menurut Moleong (2002), pengertian instrumen dimaksudkan sebagai alat mengumpulkan data seperti pada penelitian kualitatif. Dalam pengumpulan data-data, peneliti membutuhkan alat bantu (instrumen penelitian). Dalam penelitian ini, penulis menggunakan alat bantu, yaitu:

1. Pedoman Wawancara

Wawancara yang dilakukan adalah wawancara mendalam dengan menggunakan pedoman wawancara.

2. Alat Perekam Suara

Merupakan alat bantu elektronik yang digunakan untuk merekam hasil wawancara yang dilakukan agar peneliti dapat benar-benar berkonsentrasi pada proses pengambilan data tanpa harus berhenti untuk mencatat jawaban-jawaban responden. Dalam mengumpulkan data, alat perekam baru dapat digunakan setelah peneliti memperoleh izin dari subjek untuk menggunakan alat tersebut pada saat proses wawancara berlangsung.

3. Kamera

Kamera digunakan sebagai alat untuk mendokumentasikan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan penelitian.

F. Langkah-langkah pengumpulan data

1. Melakukan identifikasi subjek/partisipan dan lokasi penelitian

Dalam penelitian kualitatif, partisipan dan lokasi penelitian yang dipilih harus benar-benar membantu peneliti dalam memahami central phenomena, bukan hanya sekedar dari permukaan atau kulit yang terlihat.

Identifikasi partisipan dan lokasi penelitian dalam penelitian kualitatif dapat berdasarkan tempat dan individu yang dapat membantu peneliti dalam memahami central phenomena.

2. Mencari dan mendapatkan akses menuju subjek

(30)

Surayya Hayatussofiyyah, 2014

GAMBARAN ORIENTASI MASA DEPAN ANAK JALANAN

(Studi Deskriptif pada 5 Anak Jalanan Usia Remaja Binaan Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus di Kota Bandung)

bahwa surat izin yang berupa akses dan pintu gerbang saja menuju partisipan dan lokasi partisipan. Peneliti harus dapat membina hubungan akrab sebelum melakukan penelitian dan setelah penelitian.

3. Menentukan jenis data yang akan diperoleh

Dalam tahapan ini, peneliti harus merujuk pada fokus kajian, tujuan penelitian, dan pertanyaan penelitian yang hendak dicari jawabannya.

4. Mengembangkan atau menentukan instrumen

Instrumen yang digunakan secara umum dalam metode penelitian kualitatif antara lain adalah wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Sebelum penelitian, maka peneliti harus sudah menentukan instrumen apa yang akan digunakan, namun jika di lapangan ternyata membutuhkan metode tambahan maka pada saat itu juga dapat mengganti dan menyesuaikan dengan kondisi lapangan.

5. Melakukan pengumpulan data

Hal ini merupakan langkah yang terakhir, dalam langkah terakhir ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh peneliti (Herdiansyah, 2010). Pertama, umumnya pengumpulan data dilakukan lebih dari satu kali dan sering. Kedua, dalam pengumpulan data selalu disesuaikan dengan situasi alamiah yang terjadi. Ketiga, melakukan probing (proses ekplorasi yang lebih dalam terhadap suatu hal yang dirasa perlu untuk diungkap) terhadap perilaku yang muncul ketika melakukan pengumpulan data.

G. Teknik Analisis Data

(31)

Surayya Hayatussofiyyah, 2014

GAMBARAN ORIENTASI MASA DEPAN ANAK JALANAN

(Studi Deskriptif pada 5 Anak Jalanan Usia Remaja Binaan Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus di Kota Bandung)

Bagan 3.2

Bagan teknik analisis data model interaktif menurut Miles dan Huberman

Pengumpulan data dilakukan sebelum penelitian, pada saat penelitian, dan bahkan di akhir penelitian. Proses pengumpulan data menjadi suatu yang ideal jika dilakukan ketika penelitian masih berupa konsep atau draft, intinya adalah proses pengumpulan data pada penelitian kualitatif ini tidak memiliki segmen atau waktu tersendiri, melainkan melakukan penelitian sepanjang yang dilakukan proses pengambilan data dapat dilakukan.

Reduksi data ialah proses penggabungan dan penyeragaman segala bentuk data yang diperoleh menjadi suatu bentuk tulisan yang akan dianalisis. Hasil wawancara, observasi, atau studi dokumentasi diubah menjadi bentuk tulisan (script) sesuai dengan formatnya masing-masing.

Display data merupakan langkah selanjutnya yang harus ditempuh ketika semua data telah diformat berdasarkan instrument pengumpulan data yang telah menjadi tulisan (script). Pada prinsipnya, display data adalah mengelola data setengah jadi yang sudah seragam dalam bentuk tulisan dan sudah memiliki alur tema yang jelas kedalam suatu matriks kategorisasi sesuai tema-tema yang sudah dikelompokkan dan dikategorikan, serta akan memecah tema tersebut kedalam bentuk yang lebih konkret dan diakhiri dengan memberikan kode dari subtema tersebut yang sesuai dengan verbatim wawancara yang sebelumnya telah dilakukan.

Pengumpulan data

Reduksi data

(32)

Surayya Hayatussofiyyah, 2014

GAMBARAN ORIENTASI MASA DEPAN ANAK JALANAN

(Studi Deskriptif pada 5 Anak Jalanan Usia Remaja Binaan Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus di Kota Bandung)

Kesimpulan/verifikasi dalam rangkaian penelitian kualitatif menurut model interaktif yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman secara esensial berisi tentang uraian dari seluruh subkategorisasi tema yang tercantum pada tabel kategorisasi dan pengodean yang sudah terselesaikan disertai dengan quote verbatim wawancaranya.

H. Keabsahan Data

Untuk menetapkan keabsahan data (truthworthiness) data diperlukan teknik pemeriksaan. Pelaksanaan teknik pemeriksaan didasarkan atas sejumlah kriteria tertentu. Ada empat kriteria yang digunakan, yaitu derajat kepercayaan (credibility), keteralihan (transferability), kebergantungan (dependability), dan kepastian (confirmability) (Moleong, 2012).

Dalam penelitian ini, untuk menguji keabsahan data, peneliti hanya menggunakan uji kredibilitas, sedangkan uji keteralihan (transferability), uji kebergantungan (dependability), dan uji kepastian (confirmability) tidak digunakan dalam penelitian ini. Berikut ini dua teknik uji kredibiltas yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu teknik triangulasi dan member check.

1. Teknik Triangulasi

Teknik triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi teknik, yaitu teknik yang dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda (Sugiyono, 2010). Triangulasi teknik dalam penelitian ini diperoleh dengan cara melakukan wawancara kemudian dicek melalui observasi dan dokumentasi. Bila dengan tiga teknik pengujian kredibilitas data tersebut, menghasilkan data yang berbeda-beda, maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang bersangkutan atau yang lain, untuk memastikan data mana yang dianggap benar. Atau mungkin semuanya benar, karena sudut pandangnya berbeda-beda (Sugiyono, 2010).

(33)

Surayya Hayatussofiyyah, 2014

GAMBARAN ORIENTASI MASA DEPAN ANAK JALANAN

(Studi Deskriptif pada 5 Anak Jalanan Usia Remaja Binaan Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus di Kota Bandung)

2. Member Check

(34)

Surayya Hayatussofiyyah, 2014

GAMBARAN ORIENTASI MASA DEPAN ANAK JALANAN

(Studi Deskriptif pada 5 Anak Jalanan Usia Remaja Binaan Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus di Kota Bandung)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai orientasi masa depan pada anak jalanan, secara umum subjek telah memiliki motivasi dan menetapkan tujuan namun belum bisa membuat perencanaan yang sistematis dan melakukan tindakan nyata dalam merealisasikannya. Berikut ini adalah kesimpulan yang diperoleh:

1. Gambaran Orientasi Masa Depan Bidang Pendidikan

Kelima Subjek telah memiliki ketertarikan dan motivasi untuk meneruskan hingga ke jenjang yang lebih tinggi. Dua subjek menginginkan untuk dapat menempuh pendidikan hingga ke jenjang SMP, sedangkan tiga yang lain menginginkan agar bisa melanjutkan pendidikan hingga ke jenjang perguruan tinggi. Namun pada tahap perencanaan, empat subjek yaitu J, T, A, dan S belum dapat membuat perencanaan untuk meraih tujuannya tersebut karena kurangnya pengetahuan yang dimiliki mengenai pendidikan yang diinginkannya di masa mendatang. Sedangkan satu subjek yaitu F sudah mulai dapat menentukan target-target dan rencana untuk merealisasikan pendidikan yang diharapkannya. Subjek F juga telah melakukan evaluasi dimana ia menilai bahwa usaha yang ia lakukan saat ini belum sesuai dengan rencana yang telah ia susun. Sedangkan secara keseluruhan, kelima subjek merasa mendapatkan dukungan dalam meraih cita-citanya tersebut dan tetap merasa yakin dapat mencapainya suatu saat nanti.

2. Gambaran Orientasi Masa Depan Bidang Pekerjaan

(35)

Surayya Hayatussofiyyah, 2014

GAMBARAN ORIENTASI MASA DEPAN ANAK JALANAN

(Studi Deskriptif pada 5 Anak Jalanan Usia Remaja Binaan Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus di Kota Bandung)

dicapainya untuk merealisasikan tujuaanya tersebut. F juga sudah mulai mengevaluasi mengenai usaha yang dilakukan dengan target yang ingin ia capai tersebut. Sedangkan secara keseluruhan, kelima subjek merasa mendapatkan dukungan dalam mencapai tujuannya tersebut dan tetap merasa yakin dapat mencapainya suatu saat nanti.

3. Gambaran Orientasi Masa Depan Bidang Pernikahan

Dua subjek yaitu J dan T memiliki ketertarikan untuk menikah namun belum menentukan tujuan seperti apa gambaran pernikahan dan keluarga yang diinginkannya. Sedangkan tiga subjek lainnya yaitu A, S, dan F juga memiliki ketertarikan untuk menikah dan telah membuat gambaran pernikahan dan keluarga yang diinginkannya. Pada tahap perencanaan, ketiga subjek yaitu J, T, dan A saat ini belum menentukan target ataupun perencanaan dalam mencapai pernikahan yang diinginkannya. Sedangkan dua subjek lainnya yaitu S dan F sudah mulai membuat target kapan mereka akan menikah dan hal apa yang akan dilakukan sebelum mencapai pernikahan tersebut. Namun keduanya belum dapat mengevaluasi mengenai usaha yang dilakukan saat ini dengan target yang telah dibuat tersebut. Sedangkan secara keseluruhan, kelima subjek tetap merasa yakin dapat menikah dan berkeluarga suatu saat nanti.

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian dan pengalaman peneliti selama melakukan penelitian, maka rekomendasi yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:

1. Bagi anak jalanan sendiri, bahwa mempunyai harapan dan cita-cita adalah hal yang sangat baik. Tetapi mimpi dan cita-cita itu tentunya hanya akan sekedar menjadi angan-angan belaka jika tidak dibarengi dengan perencanaan yang matang dan usaha yang nyata dalam merealalisasikannya. Teruslah berusaha dan perbanyak informasi mengenai segala hal yang diimpikan agar dapat membuat rencana yang lebih terarah dalam mewujudkan segala harapan yang diinginkan di masa mendatang.

(36)

Surayya Hayatussofiyyah, 2014

GAMBARAN ORIENTASI MASA DEPAN ANAK JALANAN

(Studi Deskriptif pada 5 Anak Jalanan Usia Remaja Binaan Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus di Kota Bandung)

mereka dengan lebih baik. Semangat, nasihat yang baik, dan dukungan dari orang-orang terdekat seperti keluarga dapat memunculkan motivasi pada anak jalanan ini agar bisa hidup dengan lebih baik di masa mendatang.

3. Bagi pemerintah dan LSM yang terkait, khususnya dalam penelitian ini adalah Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) Kota Bandung agar melihat bahwa dari penelitian ini terlihat bahwa sebagian besar anak jalanan yang menjadi subjek penelitian masih mengalami kesulitan dalam hal membuat perencanaan untuk masa depannya. Maka sebaiknya pihak-pihak yang terkait dapat membuat semacam program-program yang dapat membentuk orientasi masa depan anak jalanan lebih terarah dan realistis. Baik dalam hal meningkatkan motivasi, membantu mereka menyusun perencanaan yang sistematis dan mendorong mereka melakukan usaha yang realistis dalam melaksanakan perencanaan tersebut, serta melakukan evaluasi terhadap rencana tersebut jika dibandingkan dengan kenyataan di lapangan.

(37)

Surayya Hayatussofiyyah, 2014

GAMBARAN ORIENTASI MASA DEPAN ANAK JALANAN

(Studi Deskriptif pada 5 Anak Jalanan Usia Remaja Binaan Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus di Kota Bandung)

DAFTAR PUSTAKA

Bajari, A. (2012). Anak Jalanan, Dinamika Komunikasi dan Perilaku Anak Menyimpang. Bandung: Humaniora.

Bungin, B. (2007). Penelitian Kualitatif. Jakarta: Prenada Media Group.

Daniarti, D. (2011). Kebijakan Pemerintah Kota Bandung Dalam Melindungi Hak Anak Jalanan (Studi Kasus di Kota Bandung). Skripsi Pendidikan

Kewarganegaraan FPIPS UPI. Tidak diterbitkan.

Desmita. (2012). Psikologi Perkembangan. Cetakan ketujuh. Bandung: PT. Remaja Rodakarya Offset.

Havighurst, R. J. (1972). Developmental Tasks and Education. New York. Mac kay

Herdiansyah, H. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Salemba Humanika.

Hurlock, E.B. (2002). Developmental Psychology, A Life-Span Approach. New Delhi: Tata McGraw-Hill Publishing Company Ltd.

Lofa, A.Y. (2011). Studi Deskriptif mengenai Orientasi Masa Depan Area Pendidikan pada Anak Jalanan Pengasong di RPA Saudara Sejiwa Bandung

yang Masih Bersekolah . Skripsi Fakultas Psikologi UNISBA. Tidak

diterbitkan.

(38)

Surayya Hayatussofiyyah, 2014

GAMBARAN ORIENTASI MASA DEPAN ANAK JALANAN

(Studi Deskriptif pada 5 Anak Jalanan Usia Remaja Binaan Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus di Kota Bandung)

Mulyadi, S. (2008). Anak Jalanan. Jurnal Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Padjajaran Bandung, 21 (1), pp. 82-92.

Nurmi, J.E. (1991). The Development of Future Orientation in Life Span Content. Helsink: Finnish Society of Science.

Nurmi, J.E. (1989). Adolescent’s Orientation to The Future: Development of Interest and Plans, and Related Atributions and Effects in The Life Span Context.

Helsinski: Finnish Society of Science .

Nuttin, J. (1984). Motivation, Planning, and Action: a relational Theory of Behavior Theory Dynamics. New Jersey: Lawren University an Lawrence Erlbaum Associate.

Pardede, Y. (2008). Konsep Diri Anak Jalanan Usia Remaja. Jurnal Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma, 1 (2), pp. 146-151.

Poerwandari, K. (2007). Pendekatan Kualitatif untuk Penelitian Perilaku Manusia. Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi Fakultas Psikologi Univeritas Indonesia.

Rachmawati, N., Astuti, I. (2010). Tugas Perkembangan: Pekerjaan Rumah SeumurHidup.[Online].Tersedia:http://lptui.com/artikel.php?fl3nc=1&param

=c3VpZDOwMDAyMDAwMDAwNTkmZmlkQ29udGFpbmVyPTY2&cm d=articleDetail. (diakses pada 3 November 2012).

Rokayah, S. (2012). Hubungan Self- Esteem Anak Jalanan Dengan Orientasi Masa Depan Dalam Bidang Pernikahan. Skripsi Psikologi FIP UPI. Tidak diterbitkan.

(39)

Surayya Hayatussofiyyah, 2014

GAMBARAN ORIENTASI MASA DEPAN ANAK JALANAN

(Studi Deskriptif pada 5 Anak Jalanan Usia Remaja Binaan Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus di Kota Bandung)

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualiatatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sallahuddin, O. (2000). Anak Jalanan Perempuan. Semarang: Yayasan Setara.

Wijayanti, P. (2010). Aspirasi Hidup Anak Jalanan Semarang, Sebuah Studi Kualitatif dengan Pendekatan Deskriptif di Daerah Siranda, Semarang.

Skripsi Fakultas Psikologi Universitas Dipenogoro Semarang. Tidak diterbitkan.

Gambar

TABEL 3.1 KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA .......................................................
GAMBARAN ORIENTASI MASA DEPAN ANAK JALANAN (Studi Deskriptif pada 5 Anak Jalanan Usia Remaja Binaan Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus di Kota Bandung)
GAMBARAN ORIENTASI MASA DEPAN ANAK JALANAN (Studi Deskriptif pada 5 Anak Jalanan Usia Remaja Binaan Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah
GAMBARAN ORIENTASI MASA DEPAN ANAK JALANAN (Studi Deskriptif pada 5 Anak Jalanan Usia Remaja Binaan Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah
+7

Referensi

Dokumen terkait

Mengenal dan Mencegah Penyakit Jantung, Kanker, Hipertensi, Stroke. PatofisiologiKonsep Klinis Proses-Proses Penyakit, Edisi 6

Oleh karena itu, masyarakat sipil Islam terutama dari kalangan modernis dan revivalis (kelompok yang menekankan Islam dipraktikan di semua bidang kehidupan termasuk politik),

Dalam mempelajari senyawa antimalaria baru, telah dilakukan penelitian menggunakan etil p-metoksi sinamat dari rimpang Kaempferia galanga yang diuji aktivitasnya

korelasi sebesar 0,615 dengan interprestasi korelasi yang tinggi, sedangkan berdasarkan uji keberartian korelasi diperoleh harga t hitung > t tabel

Pasifik Satelit Jasa Penyedia Jaringan. Nusantara (PSN)

K 1.SI JASA STUDI, PENELITIAN DAN BANTUAN TEKNIK M 101 PENGEMBANGAN PERTANIAN DAN PEDESAAN. M

Pengaruh likuiditas dan profitabilitas terhadap return saham pada sub sektor konstruksi dan bangunan yang terdaftar di bursa efek indonesia.. Universitas Pendidikan Indonesia |