• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BLENDED LEARNING

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BLENDED LEARNING"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BLENDED LEARNING

NURUL RIYAWATI JANNAH1 Email Nurulriyawati1@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan tujuan : meningkatkan hasil belajar peserta didik pada kelas VIIIa dengan menggunakan metode blended learning yaitu pembelajaran yang dilakukan dengan mengkolaborasikan pembelajaran daring dan luring. Subjek penelitian ini adalah 16 orang peserta didik kelas VIIIa SMP Negeri 4 Tamban, yang mengikuti pembelajaran secara daring. Tindakan penelitian dilakukan dalam 2 siklus mengajar, setiap siklus satu kali pertemuan dan ada beberapa tahapan kegiatan, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif melalui tekhnik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan tes tertulis pada akhir pembelajaran di setiap siklus.

Hasil Penelitian diperoleh pada siklus 1 hanya 50% dari jumlah siswa yang yang memperoleh hasil belajar mencapai nilai KKM. Sedangkan pada siklus 2, hasil belajar siswa yang mencapai KKM adalah 87%.

Kata Kunci: Hasil belajar, Blended learning.

PENDAHULUAN

Dalam kegiatan belajar mengajar sangat diperlukan situasi dan kondisi yang dapat mendukung berjalannya proses belajar mengajar dengan baik.

Menciptakan pola interaksi yang bernilai edukatif, mendorong keaktifan peserta didik untuk terjun langsung dalam menggali pengetahuan, menyenangkan dan menggairahkan. Guru berusaha menjadi pembimbing yang baik dengan peranan

(2)

yang arif dan bijaksana, sehingga tercipta hubungan dua arah yang harmonis antara guru dengan anak didik.

Adanya wabah covid 19 yang melanda seluruh bagian di dunia membuat segala hal terhambat, termasuk kegiatan pendidikan. Hal tersebut tertuang dalam SE Mendikbud nomor 4 tahun 2020 yang diperkuat dengan SE Sesjen nomor 15 tahun 2020 tentang Pedoman Pelaksanaan BDR selama darurat Covid-19, wilayah dengan kategori zona hijau dan kuning diperkenankan untuk melakukan pembelajaran normal atau tatap muka. Wilayah dengan zona orange diberlakukan tatap muka 50%, Sedangkan zona merah ditetapkan untuk full daring. Sesuai peraturan pemerintah tersebut, pembelajaranpun dilaksanakan secara daring online. Pembelajaran daring ini menjadi problem bukan hanya bagi guru, bagi siswa dan juga orang tua siswa. Terbukti dengan menurunnya hasil belajar siswa dibandingkan sebelumnya, yaitu sebelum pembelajaran daring berlangsung.

Kenyataan tersebut membuat guru berpikir keras, bagaimana caranya menyampaikan pembelajaran yang tidak hanya satu arah, namun 2 arah, sehingga siswa ikut serta aktif dalam kegiatan pembelajaran meskipun pembelajarannya hanya dengan tatap muka terbatas. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan metode blended learning.

Menurut Bahasa Blended learning terdiri dari dua kata, yaitu blended yang berasal dari kata blend yang artinya mencampur dan kata learning berasal dari kata learn yang artinya belajar Blended learning merupakan integrasi atau penggabungan dari pembelajaran face-to-face di dalam kelas dengan pengalaman belajar di luar kelas (Garrison dan Kanuka, 2004). Jadi Blended learning adalah percampuran atau kombinasi dari 2 cara belajar, yaitu pembelajaran face to face atau tatap muka dengan pembelajaran daring online. suatu pembelajaran dapat dikatakan menggunakan model blended leing apabila proporsinya 30 % - 79%.

Dimana pada proporsi tersebut ada kombinasi dari 2 model pembelajaran, yaitu tatap muka dan daring online.

Karakteristik Blended learning Berdasarkan pada definisi blended learning oleh Chaeruman (2011) yaitu pembelajaran yang mengkombinasikan pembelajaran synchronous dan asynchronous secara tepat, guna mencapai tujuan pembelajaran, maka karakteristik model blended learning dengan pendekatan konstruktif (construct approach) ini memiliki dua setting pembelajaran, yaitu pembelajaran synchronous dan asynchronous. Adapun karakteristik blended learning ini digambarkan dalam bagan berikut:

(3)

Pembelajaran 2 arah adalah kegiatan yang melibatkan peran aktif siswa dalam kegiatannya. Karena tugas guru bukanlah sekedar menyampaikan tutorial satu arah kepada peserta didik dengan demikian tertanam rasa tanggungjawab untuk belajar aktif dalam kegiatan pembelajaran. Disini guru berfungsi mengarahkan dan memotivasi peserta didik agar senantiasa aktif dalam kegiatan pembelajaran. Sehingga dengan pembelajaran tersebut diharapkan siswa lebih aktif dan tertarik dalam proses pembelajaran dan mampu meningkatkan hasil belajar siswa. (Surawan, 2020: 27)

Adapun maksud penulis mengadakan penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai:

1. Menambah pengetahuan dan wawasan penulis tentang peranan guru dalam meningkatkan pemahaman siswa belajar Pendidikan Agama Islam materi beriman kepada kitab-kitab Allah, mencintai Al-qur’an.

2. Sumbangan pemikiran bagi guru Pendidikan Agama Islam dalam mengajar dan meningkatkan pemahaman siswa belajar Pendidikan Agama Islam semasa pandemi covid 19.

3. Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan metode pembelajaran yang interaktif dan dapat memberikan manfaat bagi siswa.

4. Sebagai penentu kebijakan dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

(4)

5. Menerapkan metode yang tepat sesuai dengan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam pada masa pandemi covid 19.

METODOLOGI PENELITIAN A. Identifikasi Sub Bagian

1. Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan menggunakan tes sebagai alat ukur untuk menguji hipotesis yang diajukan di dalam penelitian.

2. Prosedur pengambilan sampel dengan menggunakan tekhnik purposive sampling yaitu menentukan sampel yang didasarkan pada pertimbangan peneliti mengenai sampel-sampel mana yang dapat mewakili suatu populasi.

3. Karakteristik peserta didik. Peserta didik yang menjadfi subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIIIA di SMP Negeri 4 Tamban yang mengikuti pembelajaran secara daring yaitu berjumlah 16 orang siswa yang terdiri dari 3 orang siswa laki-laki dan 13 orang lainnya siswa perempuan.

B. Desain Penelitian

Sebagaimana penelitian kuantitatif peneliti melakukan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Membuat rumusan masalah 2. Menentukan landasan teori 3. Merumuskan hipotesis

4. Melakukan pengumpulan data - Membuat instrument penelitian - Menguji instrument penelitian 5. Melakukan analisis data

6. menyimpulkan HASIL PENELITIAN 1. Siklus 1

Hasil belajar peserta didik pada siklus 1 belum mencapai target yang ditentukan oleh pendidik yatu minimal 80%. KKM yang dipakai pada pembelajaran ini adalah 75, sedangkan siswa yang tidak mencapai kriteria ketuntasan minimal adalah 50%. Peningkatan hasil belajar metode blended learning pada siklus ini belum menunjukkan keberhasilan. Hasil belajar pada siklus 1 dianggap belum memuaskan dikarenakan beberapa factor, antara lain :

a. Peserta didik belum memahami atau bahkan peserta didik belum membuka link sumber belajar yang sudah peserta didi bagikan.

(5)

b. Hasil belajar klasikal peserta didik pada kegiatan adalah 50%

Dari data tersebut didapatkan bahwa hasil ketuntasan belajar klasikal masih di bawah ketentuan, sedangkan ketentuannya adalah 80%.

Daftar nilai evaluasi siswa daring pada siklus 1 :

No. Nama Siswa Nilai

1. Aisyah Amini 100

2 Alya 100

3 Diah 60

4 Elsa 100

5 Khairunnisa 100

6 M.Nizar 25

7 Muhammad Hidayat 60

8 Nani 65

9 Ningsih 55

10 Paramita 100

11 Putri Khadijah 55

12 Ramadhani Pratiwi 95

13. Huhdari 60

14. Siti Julaiha 100

15. Mulia 60

16. Tiara 90

2. Siklus 2

Pada siklus 2 hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan pembelajaran sebelumnya pada siklus 1. Keaktifan siswa juga bisa dibangkitkan sebagai penyemangat dalam menggali pengetahuan baru.

Keberhasilan tersebut disebabkan oleh beberapa factor yaitu : a. Sebagian peserta didik sudah membuka aplikasi sumber belajar.

b. Siswa sudah mulai aktif dalam pembelajaran.

c. Siswa terbiasa belajar dengan menggunakan aplikasi.

Pada pelaksanaan siklus 2 sudah menunjukkan hasil yang diinginkan oleh peneliti. Ketuntasan belajar klasikal pada siklus ini mengalami peningkatan drastis mencapai 87,5% hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Peningkatan hasil belajar ini menjadi bukti bahwa pembelajaran dengan metode blended learning di masa pandemi covid 19 sangat cocok digunakan, terutama pada tema yang diteliri yaitu:

a. Pengertian iman kepada kitab-kitab Allah

(6)

b. Nama kitab-kitab Allah dan Rasul penerimanya c. Isi pokok ajaran kitab-kitab Allah

No. Nama Siswa Nilai

1. Aisyah Amini 80

2 Alya 90

3 Diah 75

4 Elsa 90

5 Khairunnisa 90

6 M.Nizar 80

7 Muhammad Hidayat 65

8 Nani 90

9 Ningsih 70

10 Paramita 100

11 Putri Khadijah 95

12 Ramadhani Pratiwi 100

13. Huhdari 85

14. Siti Julaiha 95

15. Mulia 80

16. Tiara 100

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan data-data yang diperoleh, maka pembelajaran menggunakan metode blended learning dengan model project based learning mampu meningkatkan keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran, sehingga hasil belajar yang dicapai oleh siswa lebih meningkat.

DAFTAR PUSTAKA

……….(1999).Penelitian Tindakan Kelas (Action Research). Bahan Pelatihan.

Jakarta: Dirjen Dikmenun Depdikbud.

………..(2020). Pengertian dan Manfa’at Model Pembelajaran Blended Learning.Sevima: Aplikasi Online Dunia Kampus.

Allen, I.Elaine.(2010). Class Different Online Education in the United States.

Babson College:USA

Chaeruman, U.A. (2011). Implementing Blended Learning: A Case Based Sharing

Experience. Diunduh dari

http://www.teknologipendidikan.net/2011/06/21/implementing-blended- learning-a-case-based-sharingexperience/pada tanggal 4 februari 2017.

(7)

Garrison, D.R dan Kanuka, H. (2004).Blended Learning: Uncovering Its Transformative Potencial in Higher Education. Internet and Higher Education.

http://doi.org./10.1016/j.iheduc.20 Maret 2017.

Littlejons, Allison dan Pegler Crish. (2007). Preparing for Blended E learning.

Canada.

Poerwardarminto WJS. (2005). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Riyana, Cepi.(2009). Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran Pedoman Bagi Guru. Diunduh melalui http://kurtek.upi.edu/tik/content/blended.pdf pada tanggal 4 Februari 2017

Suharsimi Arikunto. (2011).Managemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Surawan. 2020. Dinamika Dalam Belajar : Sebuah Kajian Psikologi Penelitian. Yogyakarta : K-Media

Syukur, S.B. (2012). Pengaruh Blended Learning terhadap Motivasi Belajar dan Prestasi Belajar SMK. Jurnal Pendidikan Vokasi. Nomor 2.Volume 2.

Wahyuningsih, Dian. (2013). Implementasi Blended Learning By The Constructive approach (BLCA) untuk meningkatkan pemahaman Konsep dan

Kemandirian Belajar Mahasiswa dalam Mata Kuliah Interaksi Manusia dan Komputer Prodi Teknologi Pendidikan FIP UNY .Yogyakarta: Thesis Universitas Negeri Yogyakarta. Tidak diterbitkan

Yansah El Sanusy, Luthfi. (2015). Anda Seorang Guru? Inilah Strategi Mengajar yang bisa diterapkan. Diunduh dari elsanusy@yahoo.com: www.Kompasiana.com

(8)
(9)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil prediksi jumlah hasil tangkapan (CPUE) bahwa pada bulan April daerah potensil penangkapan ikan cakalang berada di bagian utara Teluk Bone, yaitu dari

Namun, untuk penambahan waktu terbang pada quadcopter dengan melakukan pengisian baterai pada saat terbang cukup sulit dan tidak mungkin jika pengisian baterai

Pelaksanaanpraktik mengajar, mahasiswa mendapat kesempatan mengajar mata pelajaran Pembuatan hiasan, pembuatan pola , pembuatan busana costum made dan Dasar

Apakah likuiditas berpengaruh terhadap struktur modal pada perusahaan real estate and property yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-20154. Apakah

kesenjangan kepuasan pada aplikasi Line dan blackberry messenger dengan mean skor GS> GO artinya motif pengguna belum terpenuhi atau kepuasan yang diterima lebih

Adapun hipotesis yang diajukan pada penelitian ini adalah H0 (tidak terdapat hubungan yang signifikan antara Hypotiroid dengan kasus ADHD di Kabupaten Brebes),

prikazane su CIE L*a*b* vrijednosti originala i reprodukcije za boju Process Black – crna za pet mjerenja tijekom tiska naklade.

Sesungguhnya terbuka peluang bagi petani padi di lahan rawa lebak Kabupaten HSU untuk meningkatkan pendapatan rumahtangganya melalui strategi pengalokasian tenaga kerja