• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pertumbuhan dan Tingkat Kelangsungan Hidup Transplantasi Karang Masif Favia rotundata (Veron, 2000) di Perairan Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Jakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pertumbuhan dan Tingkat Kelangsungan Hidup Transplantasi Karang Masif Favia rotundata (Veron, 2000) di Perairan Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Jakarta"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

1

PERTUMBUHAN DAN TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP TRANSPLANTASI KARANG MASIF Favia rotundata (Veron, 2000) DI PERAIRAN PULAU PRAMUKA, KEPULAUAN SERIBU, JAKARTA

RIANDI ERNANDA

DEPARTEMEN ILMU DAN TEKNOLOGI KELAUTAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

(2)
(3)

iii

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*

Dengan ini saya menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul Pertumbuhan dan Tingkat Kelangsungan Hidup Transplantasi Karang Masif Favia rotundata (Veron, 2000) di Perairan Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Jakarta adalah benar merupakan hasil karya sendiri dengan arahan dari Komisi Pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada Perguruan Tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan tercantum dalam Daftar Pustaka di bagian akhir Skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dan karya tulis ini kepada Institut Pertanian Bogor.

Bogor, Juli 2014

Riandi Ernanda

(4)

iv

RINGKASAN

RIANDI ERNANDA. Pertumbuhan dan Tingkat Kelangsungan Hidup Transplantasi Karang Masif Favia rotundata (Veron, 2000) di Perairan Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Jakarta. Dibimbing oleh DIETRIECH GEOFFREY BENGEN dan BEGINER SUBHAN.

Transplantasi karang merupakan suatu cara memperbanyak koloni karang secara buatan dengan menggunakan fragmen-fragmen yang diletakkan di batu, beton, rak maupun jaring. Fragmen merupakan potongan koloni karang yang di ambil dengan menggunakan proses fragmentasi. Tujuan penelitian ini adalah mengamati tingkat kelangsungan hidup dan pertumbuhan transplantasi karang Favia rotundata (Veron, 2000). Favia rotundata diletakkan pada modul semen yang bersusun pada rak berukuran 1 m². Pemulihan luka fragmen karang Favia rotundata selama enam bulan sudah tidak memperlihatkan adanya bekas pemotongan. Perubahan warna yang terjadi pada fragmen karang Favia rotundata terlihat jelas menjadi lebih cerah. Tingkat kelangsungan hidup fragmen Favia rotundata yang ditransplantasikan adalah 100%. Tingkat pertumbuhan rata-rata koloni karang selama pengamatan enam bulan adalah 0.94 ±0,10 cm², panjang koloni diperoleh sebesar 0,80±0,13 cm, dan lebar koloni 0,87±0,11 cm.. Laju pertumbuhan luas rata-rata fragmen karang Favia rotundata sebesar 0,0039±0,0018 cm²/bulan, laju pertumbuhan panjang rata-rata fragmen karang Favia rotundata sebesar 0,0187±0,0094 cm/bulan, dan laju pertumbuhan lebar rata-rata Favia rotundata sebesar 0,0228±0,0066 cm/bulan.

Kata kunci: Favia rotundata, transplantasi, kelangsungan hidup, laju pertumbuhan ABSTRACT

RIANDI ERNANDA. Survival Rate and Growth of Transplanted Corals Favia rotundata Veron 2000 in Pramuka Island Waters of Thousand Island Jakarta. Supervised by DIETRIECH GEOFFREY BENGEN and BEGINER SUBHAN.

Transplantation is a way of artificial coral colonies reproduction by using fragments which placed in stone, concrete, racks or net. Fragments are pieces of coral colonies taken by using a fragmentation. This research aimed to measure the survival and growth of coral transplants Favia rotundata Veron 2000. Favia rotundata placed on the composite cement module and put on a rack-sized 1 m². Recovery of coral fragment Favia rotundata wounds in six months showed that there was no cutting scars. Coloration change from pale to brownish was observed at the end of observation at the end of observation. Survival rate of transplanted fragment was 100%. The average growth rate of coral colonies during the six months study was 0.94 ±0,10 cm² (area), 0,80±0,13 cm (length) and 0,87±0,11 cm (width). The growth rate of average area was 0,0039±0,0018 cm²/month, the growth rate of average length was 0,0187±0,0094 cm/month, and growth rate of average width was 0,0228±0,0066 cm/month.

(5)

v

PERTUMBUHAN DAN TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP TRANSPLANTASI KARANG MASIF Favia rotundata (Veron, 2000) DI PERAIRAN PULAU PRAMUKA, KEPULAUAN SERIBU, JAKARTA

RIANDI ERNANDA

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Kelautan

pada

Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan

DEPARTEMEN ILMU DAN TEKNOLOGI KELAUTAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

(6)
(7)

vii

SKRIPSI

Judul Skripsi : Pertumbuhan dan Tingkat Kelangsungan Hidup Transplantasi Karang Masif Favia rotundata (Veron, 2000) di Perairan Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Jakarta

Nama : Riandi Ernanda

NIM : C54080056

Program Studi : Ilmu dan Teknologi Kelautan

Disetujui oleh

Prof. Dr. Ir. Dietriech G. Bengen, DEA Beginer Subhan, S.Pi, M.Si

Pembimbing I Pembimbing II

Diketahui oleh

Dr. Ir. I Wayan Nurjaya, M.Sc Ketua Departemen

(8)
(9)

ix

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas semua rahmat dan karunia yang telah diberikan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi berjudul “Pertumbuhan dan Tingkat Kelangsungan Hidup Transplantasi Karang Masif Favia rotundata Veron 2000 di Perairan Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Jakarta”. Penelitian ini merupakan tugas akhir sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar kesarjanaan di Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan yaitu Sarjana Ilmu Kelautan.

Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Prof. Dr. Ir. Dietriech Geoffrey Bengen, DEA dan Bapak Beginer Subhan, S.Pi, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah memberikan arahan dan bimbingan, serta seluruh staf Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan FPIK-IPB yang telah membantu. Di samping itu, penghargaan penulis sampaikan kepada Suryo Kusumo, S.Pi, M.Si. selaku pihak Asosiasi Koral Kerang dan Ikan Hias Indonesia (AKKII) yang telah memberikan dukungan untuk menyelesaikan penelitian, serta Bapak Mahyudin beserta Istri, Bapak Halimun dan Bapak Leo atas bantuan di lapangan. Terima kasih juga penulis ucapkan kepada Fisheries Diving Club (FDC-IPB) atas pendidikan dan pelatihan yang diberikan beserta teman-teman diklat 28 atas kebersamaannya selama ini. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada Ayah Mahrian Subarta, Ibu Erna Setiawati, kedua Adik yaitu Anggun Angraini dan Dinda Triana P serta seluruh keluarga atas doa dan kasih sayangnya.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Juli 2014

(10)

x

Waktu dan Lokasi Penelitian 2

Persiapan Rak dan Substrat 2

Pengambilan Fragmen Karang 3

Penempelan Fragmen Karang 3

Pengukuran Luas, Panjang, dan Lebar Fragmen Karang 3

Pengukuran Parameter Fisika-Kimia Perairan 3

Analisis Data 4

Tingkat Kelangsungan Hidup Fragmen Karang 4

Pertumbuhan Mutlak Fragmen Karang 4

Laju Pertumbuhan Fragmen Karang 5

HASIL DAN PEMBAHASAN 6

Pemulihan Luka dan Perubahan Warna Fragmen Karang 6

Tingkat Kelangsungan Hidup Favia rotundata 7

Pertumbuhan Favia rotunda 8

Pertumbuhan Mutlak 8

Laju Pertumbuhan Luas 9

Laju Pertumbuhan Panjang 10

Laju Pertumbuhan Lebar 11

SIMPULAN DAN SARAN 12

DAFTAR PUSTAKA 13

(11)

xi

DAFTAR GAMBAR

1. Lokasi penelitian di Selatan Pulau Pramuka, Kelurahan Pulau Panggang, Kepulauan

Seribu, Jakarta 2

2. Rak (a) dan substrat (b) pada penelitian transplantasi untuk penempelan fragmen karang 3 3. Pemulihan luka dan perubahan warna pada Favia rotundata 6 4. Tingkat kelangsungan hidup karang Favia rotundata 7 5. Pertumbuhan mutlak fragmen karang Favia rotundata 8 6. Laju pertumbuhan luas (cm²/bulan) fragmen karang Favia rotundata 9 7. Laju pertumbuhan panjang (cm/bulan) fragmen karang 10

8. Laju pertumbuhan lebar (cm/bulan) fragmen karang 11

DAFTAR LAMPIRAN

1. Foto fragmen karang jenis Favia rotundata 15

2. Hasil perhitungan pertumbuhan ukuran panjang dan lebar fragmen karang jenis

Favia rotundata 16

(12)
(13)

1

PENDAHULUAN Latar Belakang

Transplantasi atau propagasi karang merupakan suatu cara memperbanyak koloni karang secara buatan dengan menggunakan fragmen-fragmen yang diletakkan di batu, beton, rak maupun jaring. Transplantasi karang bertujuan untuk memanfaatkan sumberdaya hayati laut yang berkesinambungan dan berimbang serta untuk mempercepat proses rehabilitasi terumbu karang yang rusak atau memperbaiki dan menciptakan habitat terumbu karang. Karang dengan bentuk skeleton, bentuk tentakel, dan kombinasi warna yang indah dapat dimanfaatkan untuk perdagangan (Suharsono, 2008). Oleh karena itu, banyak kegiatan transplantasi karang yang memiliki tujuan untuk perdagangan. Karang dengan berbagai variasi bentuk pertumbuhan, variasi bentuk tentakel, dan variasi warna dapat dimanfaatkan untuk hiasan aquarium. Bahkan karang mati dapat dimanfaatkan sebagai substrat tempat tumbuhnya biota-biota lainnya seperti koralin alga, karang lunak, zoanthid, dan bryozoa (Suharsono, 2008).

Beberapa karang hias yang berhasil ditransplantasikan saat ini sangat banyak. Beberapa jenis telah ditransplantasikan oleh Subhan et al. (2008) pada karang jenis Euphyllia sp dengan nilai kelangsungan hidup 77,78%, Plerogyra sinuosa dengan nilai 33,33%, dan Cynarina lacrymalis dengan nilai 22,22%, kemudian Aziz (2002) melakukan transplantasi pada jenis Trachypillia geoffroyi dan Wellsophyllia radiata di Pulau Pari, Kepulauan Seribu, Jakarta dengan nilai kelangsungan hidup masing-masing jenis sebesar 33,33% dan 66,67%.

Karang dengan bentuk pertumbuhan masif dan yang hidup soliter biasanya lambat pertumbuhannya, sedangkan karang dengan bentuk pertumbuhan bercabang tumbuh lebih cepat. Karang bercabangd dari jenis Acropora merupakan karang yang paling cepat tumbuh dan dapat mencapai 20 cm/th, sedangkan karang masif dari semua jenis Porites, Favia, Favites mempunyai kecepatan tumbuh antara 1,5–2 cm/th (Suharsono, 2008). Transplantasi karang juga memperhatikan tingkat kelangsungan hidup yang dapat dijadikan faktor keberhasilan transplantasi karang. Menurut Harriot dan Fisk (1988) kegiatan transplantasi dikatakan berhasil dari sudut pandang biologis, apabila jumlah karang yang hidup antara 50–100%. Favia merupakan salah satu karang yang diperdagangkan sebagai karang hias (Idris dan Fadillah, 2012), namun penelitian tentang transplantasi ini masih jarang dan masih perlu diteliti lebih lanjut. Perdagangan karang hias diperkirakan memiliki nilai sebesar US $ 7.000 per ton, jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan karang yang diproduksi sebagai bahan kapur yang hanya bernilai sebesar US$ 60 per ton (Wabnitz et al. 2003).

Tujuan

(14)

2

METODE PENELITIAN Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni hingga November 2011. Lokasi penelitian berada di Selatan Pulau Pramuka, Kelurahan Pulau Panggang, Kepulauan Seribu, Jakarta (Gambar 1).

Gambar 1. Lokasi penelitian di Selatan Pulau Pramuka, Kelurahan Pulau Panggang, Kepulauan Seribu, Jakarta

Persiapan Rak, Jaring dan Substrat

Metode transplantasi ini menggunakan rak, jaring dan substrat. Rak yang digunakan berukuran 1 m2 terbuat dari paralon yang berbentuk persegi dan diisi semen padat agar tenggelam di dalam air. Pada bagian atas rak dibentangkan jaring untuk menutupi luasan rak dan dilingkari oleh tali pancing untuk mengaitkan fragmen karang yang akan ditempelkan. Rak yang telah siap dipasangkan penyangga yang terbuat dari pipa paralon berisi semen padat sepanjang 10 cm untuk menjaga jarak terhadap dasar perairan. Ada satu rak yang diletakkan pada kedalaman 15 m.

(15)

3

rotundata. Semen yang digunakan berasal dari campuran semen dengan air laut. Substrat akan didiamkan selama satu minggu di dalam air laut sebelum digunakan agar lebih bersifat alami. Jumlah fragmen karang Favia rotundata yang digunakan sebanyak 16 fragmen yang diletakkan di atas rak.

Gambar 2. Rak (a) dan substrat (b) pada penelitian transplantasi untuk penempelan fragmen karang

Pengambilan Fragmen Karang

Fragmen yang ditranplantasikan berasal dari induk koloni karang alami Favia rotundata berbentuk masif yang ditemukan di Pulau Air dan Pulau Panggang. Induk alami yang ditemukan kemudian dipotong dengan menggunakan pahat dan palu. Koloni karang Favia rotundata yang diambil dimasukkan ke dalam wadah ember besar yang diberi air laut. Perlakuan ini dilakukan agar dapat mengurangi tekanan pada fragmen karang Favia rotundata yang diambil. Meminimalisasi cahaya matahari perlu dilakukan untuk mengurangi tekanan pada fragmen karang Favia rotundata. Tekanan merupakan bentuk perubahan kondisi yang dialami oleh fragmen karang yang dapat dicirikan dengan keluarnya lendir dari karang.

Penempelan Fragmen Karang

Penempelan fragmen karang Favia rotundata pada substrat yang telah disiapkan menggunakan semen yang dicairkan dengan air laut. Penggunaan air laut ini akan lebih memudahkan fragmen karang untuk beradaptasi. Fragmen karang Favia rotundata kemudian dikaitkan pada rak. Jarak antar substrat ±10-15 cm agar fragmen karang Favia rotundata mendapatkan pasokan nutrien yang cukup. Rak berisi substrat dan fragmen karang Favia rotundata diletakkan pada kedalaman 15 m.

Pengukuran Luas, Panjang, dan Lebar Fragmen Karang

(16)

4

mengambil foto fragmen menghadap kedalaman yang lebih dangkal. Selain itu, konsistensi dilakukan dengan menampilkan kode fragmen. Tegak lurusnya saat pengambilan foto antara bidang yang diamati juga menjadi konsistensi dalam pengukuran fragmen karang. Pengukuran panjang diambil dari atas sampai bawah karang, pengambilan lebar diambil dari sisi kiri sampai sisi kanan karang dan pengukuran luas diambil dari pengukuran panjang dan lebar dengan menggunakan sisi terpanjang. Penggaris yang diletakkan di sebelah karang menjadi skala pengukuran, kemudian dilakukan digitasi pada tepian karang dengan menggunakan ImageJ 1.46r (NIH Image, USA).

Pengukuran Parameter Fisika-Kimia Perairan

Parameter fisika-kimia perairan digunakan sebagai data pendukung pertumbuhan, kelangsungan hidup, dan warna karang. Pengambilan data parameter fisika-kimia perairan dilakukan tiap bulannya selama enam bulan penelitian. Parameter fisika-kimia yang diambil adalah suhu (oC), kekeruhan (NTU), oksigen terlarut (mg/l), derajat keasaman, salinitas (‰), nitrat (mg/l), ortofosfat (mg/l), dan amoniak (mg/l).

Analisis Data

Tingkat kelangsungan hidup fragmen karang

Untuk mengetahui persentase fragmen karang yang ditransplantasikan masih tetap hidup dari awal hingga akhir kegiatan penelitian, persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut (Ricker, 1975):

... (i) Keterangan :

SR : Tingkat kelangsungan hidup fragmen (%) N : Jumlah fragmen pada akhir penelitian No : Jumlah fragmen pada awal penelitian

Pertumbuhan mutlak fragmen karang

Pertumbuhan mutlak fragmen karang diketahui dengan menganalisis beberapa parameter terkait pertumbuhannya, yaitu meliputi pertumbuhan panjang, lebar, dan luas. Persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut (Ricker, 1975): ... (ii) Keterangan :

β : Pertumbuhan panjang/lebar/luas fragmen karang (cm)

(17)

5

Laju pertumbuhan fragmen karang

Persamaan yang digunakan untuk menghitung laju pertumbuhan fragmen karang adalah sebagai berikut (Ricker, 1975):

... (iii) Keterangan :

α : Pertumbuhan panjang dan lebar (cm/bulan), atau luasan (cm2/bulan) dL : Pertumbuhan panjang dan lebar (cm), atau luasan (cm2)

(18)

6

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pemulihan Luka dan Perubahan Warna Fragmen Karang

Pengamatan terhadap pemulihan luka dan perubahan warna fragmen karang Favia rotundata bertujuan untuk mengetahui perubahan fragmen karang terhadap luka hasil pemotongan fragmen dan tekanan yang diakibatkan oleh perlakuan didarat. Pemulihan dan perubahan warna karang diamati dengan menggunakan hasil foto yang didapatkan dari pengamatan tiap bulannya (tanda panah berwarna merah). Pemulihan luka karang yang diakibatkan oleh pemotongan koloni (induk karang) menjadi fragmen karang diamati berdasarkan penyembuhan luka serta pelebaran jaringan, sedangkan perubahan warna karang dilihat dengan membandingkan warna karang dari awal penelitian hingga akhir penelitian (Gambar 3).

Gambar 3. Pemulihan luka dan perubahan warna pada Favia rotundata.

(19)

7

Karang jenis Favia rotundata yang ditransplantasikan mengalami perubahan warna dari warna awal yaitu coklat pucat menjadi coklat segar di akhir pengamatan. Perubahan warna karang juga terjadi pada penelitian Ramadhana (2013), dimana karang jenis Acanthastrea echinata pada bulan awal berwarna hijau, kemudian bulan selanjutnya karang berubah menjadi warna hijau pekat lalu berubah menjadi coklat kekuningan hingga bulan terakhir pengamatan. Penelitian Prastiwi (2011), memperlihatkan bahwa karang jenis Lobophytum stritum mengalami perubahan warna pada minggu ke-2, dari warna coklat pucat menjadi warna coklat segar.

Tingkat kelangsungan hidup Favia rotundata

Tingkat kelangsungan hidup memberikan pengaruh terhadap kelestarian ekosistem terumbu karang. Jenis fragmen Favia rotundata yang diteliti mengalami tingkat kelangsungan hidup 100% (Gambar 4). Karang yang ditransplantasikan pada bulan awal mengalami stress akibat luka hasil pemotongan ataupun perlakuan lainnya saat didarat.

(20)

8

kelangsungan hidup. Penelitian yang dilakukan adalah pada lokasi yang sama dan pada kurun waktu yang sama. Transplantasi yang dilakukan oleh Subhan et al. (2008) pada karang masif jenis Euphyllia sp, Plerogyra sinousa, dan Cynarina lacrymalis memiliki tingkat kelangsungan hidup yang baik, yaitu masing-masing sebesar 77,78%, 33,33%, dan 22,22%. Jenis karang masif memiliki daya tahan hidup yang tinggi untuk bertahan hidup.

Pertumbuhan Favia rotundata Pertumbuhan mutlak Favia rotundata

Pertumbuhan merupakan proses perubahan ukuran baik panjang, lebar, tinggi, maupun luas yang dapat mencirikan sifat hidup dari suatu individu atau spesies. Pertumbuhan fragmen karang Favia rotundata mengalami peningkatan pada akhir penelitian (Gambar 5).

Gambar 5 . Pertumbuhan mutlak fragmen karang Favia rotundata ± SB selama enam bulan pengamatan

Nilai pertumbuhan karang dilihat dari nilai rata-rata panjang, lebar dan luas. Selisih nilai panjang pada akhir penelitian sebesar 0,80±0,13 cm/enam bulan, lebar sebesar 0,87±0,11 cm/enam bulan dan luas sebesar 0,94 ±0,10 cm2/enam bulan (Lampiran 3). Ramadhana (2013) melakukan penelitian mengenai kelangsungan karang keras Acanthastrea echinata memiliki nilai panjang sebesar 1,94 cm/enam bulan, dan nilai lebar sebesar 1,51 cm/enam bulan. Sadewa (2013) juga melakukan penelitian mengenai kelangsungan hidup karang keras Favites paraflexuosa memiliki nilai panjang sebesar 1,72 cm/enam bulan, nilai lebar 1,57 cm/enam bulan, dan nilai luas sebesar 1,73 cm2/enam bulan. Pertumbuhan ini tergolong lambat, sama halnya seperti yang diungkapkan Suharsono (2008), bahwa karang dengan bentuk pertumbuhan masif dan karang yang hidup soliter biasanya lambat pertumbuhannya.

(21)

9

penyembuhan yang cukup lama yang berpengaruh terhadap pertumbuhan luas, panjang dan lebar (Lampiran 3), dan juga adanya ganguan lingkungan terutama alga yang disebabkan adanya nutrien (nitrat dan ortofosfat) yang cukup tinggi pada perairan membuat pertumbuhan karang terhambat. Luka yang diderita oleh karang memerlukan waktu sekitar 4 bulan untuk penyembuhan. Pertumbuhan Favia yang ditransplantasikan yang diteliti oleh Damar et al. (2011) mempunyai pertumbuhan 2,2 cm/thn.

Laju pertumbuhan luas Favia rotundata

Laju pertumbuhan luas fragmen karang Favia rotundata (Gambar 5) mengalami nilai peningkatan luasan tertinggi sebesar 0,0040±0,0020 cm²/bulan pada bulan Agustus, sedangkan nilai terendah sebesar 0,0037±0,0017 cm²/bulan pada bulan Okober (Gambar 6). Laju pertumbuhan luas fragmen karang Favia rotundata mengalami penurunan dari bulan kedua sampai bulan selanjutnya berturut-turut 0,0038±0,0017 cm²/bulan, dan 0,0037±0,0017 cm²/bulan (Gambar 6). Laju pertumbuhan rata-rata luas fragmen karang Favia rotundata adalah sebesar 0,0039±0,0018 cm²/bulan.

Kisaran nilai tertinggi laju pertumbuhan luas selama pengamatan menunjukkan adanya hubungan dengan parameter fisika dan kimia perairan. Nilai amoniak yang merupakan salah satu komponen dalam nutrien ini juga mendukung dan meruasak dalam pertumbuhan fragmen karang. Amoniak merupakan salah satu senyawa kimia yang bersifat racun bagi biota perairan jika jumlahnya berlebihan di dalam perairan (Effendi,2003)

Gambar 6. Laju pertumbuhan luas (cm²/bulan) fragmen karang Favia rotundata ±SB

(22)

10

ortofosfat, yang berperan penting dalam proses fotosintesis yang dilakukan oleh endosimbiosis karang (Paytan dan McLaughlin, 2007).

Laju pertumbuhan panjang Favia rotundata

Laju pertumbuhan panjang fragmen karang selama penelitian menunjukkan naik turunnya laju pertumbuhan. Pertumbuhan panjang dilihat dari bulan Juli sampai bulan November menunjukan nilai yang stabil (Gambar 7).

Gambar 7. Laju pertumbuhan panjang (cm/bulan) fragmen karang Favia rotundata ± SB

Laju pertumbuhan rata-rata panjang fragmen karang Favia rotundata sebesar 0,0187±0,0094 cm/bulan. Pertumbuhan fragmen karang Favia rotundata pada awal bulan mencapai 0,0289±0,0126 cm/bulan dan terjadi penurunan perubahan panjang pada akhir bulan pengamatan. Laju pertumbuhan terendah sebesar 0,0174±0,0067 cm/bulan yang terjadi pada bulan November. Penurunan pertumbuhan pada bulan Agustus diduga akibat penurunan kandungan oksigen terlarut di sekitar perairan. Oksigen terlarut di perairan Selatan Pulau Pramuka pada bulan Agustus mencapai 4,87 mg/l. Semakin besar oksigen terlarut, maka derajat pengotoran semakin kecil. Gas oksigen terlarut dalam air sangat penting untuk keberadaan organisme air yang hidup di dalamnya. Oksigen adalah komponen kunci dalam respirasi selular untuk kehidupan baik di air dan di darat. Perubahan kandungan oksigen terlarut perairan dapat mempengaruhi respirasi di perairan. Konsentrasi oksigen terlarut, di perairan merupakan indikator penting kualitas air (Suhartini, 2008).

(23)

11

Laju pertumbuhan lebar Favia rotundata

Laju pertumbuhan lebar fragmen karang Favia rotundata menunjukkan peningkatan pada bulan September dan penurunan pada dua bulan berikutnya (Gambar 8). Laju pertumbuhan rata-rata lebar fragmen karang Favia rotundata sebesar 0,0228±0,0066 cm/bulan. Laju pertumbuhan lebar tertinggi selama penelitian sebesar 0,0244±0,0087 cm/bulan yang terjadi pada bulan September dan laju pertumbuhan lebar terendah selama penelitian adalah 0,0203±0,0062 cm/bulan yang terjadi pada bulan November.

Gambar 8. Laju pertumbuhan lebar (cm/bulan) fragmen karang Favia rotundata ± SB

(24)

12

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Seluruh fragmen karang yang ditransplantasikan memiliki tingkat kelangsungan hidup yang baik, karena tidak ada fragmen karang yang mati hingga akhir penelitian. Kemampuan hidup yang tinggi dan didukung oleh kondisi lingkungan yang sesuai menjadikan sintasan fragmen karang dapat bertahan hidup hingga akhir penelitian. Laju pertumbuhan rata-rata luas, panjang, dan lebar fragmen karang Favia rotundata adalah masing-masing sebesar 0,0039±0,0018 cm²/bulan, 0,0187±0,0094 cm/bulan, dan 0,0228±0,0066 cm/bulan.

Pertumbuhan mutlak luas, panjang, dan lebar fragmen karang selama enam bulan penelitian masing-masing sebesar 0,94 ±0,10 cm2/enam bulan, 0,80±0,13 cm/enam bulan, dan 0,87±0,11 cm/enam bulan. Pemulihan luka akibat pemotongan fragmen karang masih terlihat pada bulan ketiga pengamatan, namun pada bulan selanjutnya luka yang ditimbulkan oleh pemotongan sudah mulai ditutupi oleh lendir dan pada akhir pengamatan sudah muncul polip karang baru.

Saran

(25)

13

DAFTAR PUSTAKA

Aziz, A. M. 2002. Tingkat Kelangsungan Hidup, Laju Pertumbuhan, dan Rasio Pertumbuhan Beberapa Jenis Karang Batu dan Karang Api yang Ditransplantasikan di Perairan Pulau Pari, Kepulauan Seribu, Jakarta. [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Damar, A., B. Subhan, N.D. Adi, A.A Taurusman, A. Gunawan, Husnileili, A. Trihandoyo. 2011. Pemantauan dan Pemeliharaan Berkelanjutan Program Peningkatan Kualitas Lingkungan Kepulauan Seribu. Working Paper PKSPL dan IPB.Vol. 2 No. 3 Juli 2011.

Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan Perairan. Edisi Kelima. Kanisius. Yogyakarta. 35 hlm.

Harriot, V.J. dan D. A. Fisk. 1998. Coral transplantation as reef management option. Proceeding of 6th International Coral Reef Symposium (2):375-379.

Idris dan Fadillah. 2012. Panduan Pengenalan Karang Keras yang Diperdagangkan. Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan. Jakarta. 87 hlm.

Kamalikasari, L. 2012. Pengaruh adaptasi fragmen karang keras berpolip besar jenis Blastomussa wellsi pada kedalaman berbeda di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu. [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Legendre, L dan P. Legendre. 1983. Numerical Ecology. Developments in Environmental Modelling. V. 3. Elsevier : 870 pp.

Matjik, A.A. dan I.M. Sumertajaya. 2002. Perancangan Percobaan dengan Aplikasi

SAS dan Minitab. Edisi kedua. Bogor : Institut Pertanian Bogor Press.

Paytan, A dan K. McLaughlin. 2007. The Oceanic Phosphorus Cycle. Chem. Rev. 107(2): 563-576.

Prastiwi, D. I. 2011.Pertumbuhan Karang Lunak Lobophytum strictum Hasil Transplantasi pada Sistem Resirkulasi dengan Kondisi Cahaya yang berbeda. [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Ramadhana, H.C. 2013. Pertumbuhan dan Kelangsungan hidup karang keras Acanthastrea echinata (Dana 1846) di PUlau Pramuka, Kepulauan Seribu. [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Ricker, W. E. 1975. Computation and Interpretation of Biological Statistic of Fish Population. Departement of Environmental. Fisheries and Marine Service. Ottawa : 401 pp.

Sadewa, S. 2013. Sintasan dan Laju Pertumbuhan Transplantasi Karang Massive Jenis Favites paraflxuosa Veron 2000 di perairan Pulau Pramuka, Kep Seribu, Jakarta. [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

(26)

14

Suharsono. 2008. Bercocok Tanam Karang dengan Transplantasi. COREMAP Program, Pusat Penelitian Oseanografi. Jakarta : 67 hal.

Suhartini. 2008. Pengelolaan Lingkungan. Yogyakarta : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan. Universitas Negeri Yogyakarta.

Sutika, N. 1989. Ilmu Air. Universitas Padjadjaran. UNPAD Bandung. Bandung Veron, J. 2000. Corals of the World (Volume 3). Australian Institute of Marine

Science and CRR Qld Pty Ltd. Australia : 490 pp.

(27)

15

LAMPIRAN

Lampiran 1. Foto fragmen karang jenis Favia rotundata

Juni Juli Agustus

September Oktober November

1

(28)

16

Lampiran 2 . Hasil pengukuran panjang dan lebar fragmen karang Favia rotundata

Ket Panjang fragmen (cm) Lebar fragmen (cm)

Juni Juli Agustus September Oktober November Juni Juli Agustus September Oktober November F1 10.65 10.81 11.17 11.57 11.85 12.01 5.63 5.83 6.15 6.57 6.96 7.25 F2 7.47 7.68 7.97 8.35 8.67 8.91 6.16 6.35 6.58 6.93 7.30 7.56 F3 13.41 13.64 13.99 14.48 14.84 15.05 8.32 8.52 8.89 9.29 9.64 9.85 F4 10.05 10.37 10.81 11.34 11.65 11.89 8.42 8.63 8.94 9.31 9.70 10.02 F5 8.97 9.28 9.70 10.23 10.61 10.80 9.66 9.90 10.28 10.70 11.04 11.29 F6 8.29 8.52 8.84 9.33 9.64 9.90 8.35 8.58 8.96 9.36 9.66 9.87 F7 6.05 6.34 6.74 7.24 7.54 7.76 7.40 7.64 8.03 8.48 8.80 9.02 F8 11.64 11.94 12.34 12.78 13.10 13.31 11.33 11.54 11.93 12.38 12.71 12.97 F9 6.55 6.77 7.23 7.74 8.12 8.39 8.11 8.31 8.68 9.16 9.47 9.67 F10 4.44 4.78 5.23 5.73 6.08 6.34 5.92 6.14 6.53 6.98 7.37 7.65 F11 11.49 11.79 12.20 12.66 13.05 13.33 8.11 8.31 8.68 9.08 9.42 9.63 F12 8.46 8.68 8.96 9.35 9.69 9.92 8.21 8.46 8.84 9.29 9.56 9.72 F13 12.29 12.52 12.82 13.30 13.67 13.92 9.44 9.68 10.03 10.41 10.73 11.02 F14 7.47 7.69 7.91 8.35 8.71 8.94 9.11 9.33 9.71 10.14 10.42 10.63 F15 8.47 8.73 9.03 9.35 9.69 9.95 10.42 10.63 10.93 11.31 11.70 12.00 F16 7.42 7.67 7.92 8.35 8.74 8.96 8.50 8.75 9.20 9.59 9.87 10.10 Simpangan 8.95 9.20 9.55 10.01 10.35 10.59 8.32 8.54 8.90 9.31 9.65 9.89

Baku 2.4627 2.4552 2.45425 2.4561029 2.4579632 2.450640392 1.545 1.55 1.5632 1.5642416 1.55094 1.55142717

(29)

17

Lampiran 3 . Hasil pengukuran luas fragmen karang Favia rotundata

Ket Luas fragmen (cm²)

Juni Juli Agustus September Oktober November F1 49.156 49.426 49.806 50.246 50.636 50.916 F2 30.065 30.355 30.675 31.195 31.555 31.805 F3 78.151 78.391 78.781 79.221 79.601 79.881 F4 75.628 75.928 76.298 76.738 77.158 77.388 F5 74.794 75.074 75.424 75.904 76.244 76.524 F6 58.549 58.849 59.179 59.649 60.019 60.209 F7 52.867 53.147 53.487 53.977 54.307 54.537 F8 92.041 92.341 92.701 93.151 93.521 93.871 F9 39.922 40.171 40.602 41.091 41.453 41.741 F10 26.182 26.432 26.782 27.262 27.632 27.991 F11 52.867 53.147 53.497 53.977 54.357 54.617 F12 57.279 57.589 57.909 58.399 58.749 59.089 F13 75.466 75.776 76.106 76.576 76.956 77.186 F14 58.398 58.658 59.018 59.478 59.868 60.158 F15 62.857 63.147 63.497 63.977 64.347 64.617 F16 46.127 46.397 46.737 47.237 47.597 47.857 Simpangan 58.15 58.43 58.78 59.25 59.63 59.90

Baku 18.034 18.042 18.0438 18.0292947 18.034089 18.03147787

(30)

18

Lampiran 4. Hasil pengukuran parameter fisika dan kimia lokasi penelitian

Sumber: *Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 51 Tahun 2004 Tentang Baku Mutu Air Laut Untuk Biota Laut

Keterangan: (1) Diperbolehkan terjadi perubahan sampai <2 oC dari suhu alami

(2) Diperbolehkan terjadi perubahan sampai dengan <5‰ Salinitas rata-rata

Parameter Waktu pengamatan Baku Mutu*

Juni Juli Agustus September Oktober November

Suhu (oC) 29 29 29 29 29 28 28-30

Kekeruhan (NTU) 0,25 0,25 0,37 0,36 1,05 0,56 <5

Oksigen Terlarut (mg/l) 5,04 5,43 4,87 5,01 6,03 5,57 >5

Derajat Keasaman (-) 8,16 8,16 8,17 8,03 8,17 8,18 7-8,5

Salinitas (‰) 30 30 31 30 35 34 33-34

Nitrat (mg/l) 0,157 0,163 0,14 0,354 0,163 0,045 0,008

Ortofosfat (mg/l) <0,005 <0,005 <0,005 <0,005 0,278 0,01 0,015

Amonia (mg/l) 0,305 0,327 0,357 0,35 0,126 0,212 0,3

1

(31)

19

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bogor pada tanggal 02 Desember 1989 dari ayah Mahrian Subarta dan Ibu Erna Setiawati. Penulis adalah putra pertama dari 3 bersaudara. Tahun 2008 penulis lulus dari SMA Negeri 2 Bogor dan pada tahun yang sama penulis lulus seleksi masuk Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur undangan Seleksi Masuk IPB dan diterima di Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.

Gambar

Gambar 1. Lokasi penelitian di Selatan Pulau Pramuka, Kelurahan Pulau
Gambar 3. Pemulihan luka dan perubahan warna pada   Favia rotundata.
Gambar 4. Tingkat kelangsungan hidup karang Favia rotundata
Gambar 5 . Pertumbuhan mutlak fragmen karang Favia
+4

Referensi

Dokumen terkait

b) Memerintahkan kepada Badan Kehakiman yang berwenang untuk mengadakan pengusutan, pemeriksaan dan penuntutan secara hukum. Melihat situasi yang demikian dan kehidupan

Deskripsi dampak negatif maupun positif akan diidentifikasi sesuai temuan empiris di lapangan yang meliputi dampak sosial yaitu hubungan yang terjadi antara

Puji syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Pengaruh Lingkungan

d) Perbedaan yang menyolok antara hak-hak majikan dan pekerja akan menyebabkan masyarakat terbelah menjadi 2 kelompok yang bersaing yang mempunyai

Pendayagunaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SD Swasta Lembah Jaya efektif dalam pembiayaan mutu pendidikan, hal ini juga sesuai dengan program pembiayaan yang

4. Program Kemitraan Lingkungan Hidup, dengan sasaran meningkatnya kemitraan pemerintah, perguruan tinggi, masyarakat, swasta dalam bidang lingkungan hidup, dengan

Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian adalah: (1) Gambaran kompetensi gur u di lapangan secara keseluruhan dilihat dari hasil penelitian yaitu kompetensi pedagogik

Hasil penelitian setelah melalui 3 kali siklus menunjukkan bahwa tindakan yang dilakukan berupa bimbingan belajar kelompok dapat mempercepat penyelesaian skripsi mahasiswa..