31 A. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan design penelitian Quasi-eksperimental design dengan metode Prettest-posttest Control Group Design. Penelitian ini dilakukan dengan cara subjek diobservasi sebelum dilakukan intervensi, kemudian diobservasi kembali setelah intervensi (Sugiyono, 2016).
Bagan 3.1 Rancangan Penelitian (Sugiyono, 2016) Keterangan :
PR 1 : sebelum dilakukan tindakan terapi akupunktur dan cupping PR 2 : sebelum dilakukan tindakan terapi akupunktur
R1 : subjek penelitian menerima tindakan akupunktur dan cupping R2 : subjek penelitian menerima tindakan terapi akupunktur X : pemberian tindakan terapi akupunktur dan cupping Y : pemberian tindakan terapi akupunktur
PO 1 : sesudah dilakukan tindakan terapi akupunktur dan cupping PO 2 : sesudah dilakukan tindakan terapi akupunktur
B. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampel 1. Populasi
Populasi adalah subjek (misalnya manusia; klien) dalam sebuah penelitian yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan (Nursalam, 2016). Populasi dalam penelitian ini adalah warga dusun Tegalmulyo kelurahan Mojosongo
PR 1 R1 X PO 1
PR 2 R2 Y PO 2
yang mengalami masalah hipertensi. Dimana sebelumnya telah dilakukan studi pendahuluan dan didapatkan data sebanyak 46 orang yang mengalami hipertensi.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang mewakili populasi tersebut sesuai dengan karakteristik dan kriteria yang telah peneliti tentukan (Machfoedz, 2017). Sampel dalam penelitian ini adalah warga dusun Tegalmulyo kelurahan Mojosongo yang mengalami masalah hipertensi yang diambil sesuai dengan kriteria inklusi dan kriteria eksklusi yang telah ditentukan.
a. Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi dalam penelitian ini sebagai berikut:
1) Merupakan warga dusun Tegalmulyo, Mojosongo
2) Bersedia menjadi subjek penelitian dan menandatangani informed consent
3) Subjek penelitian penderita hipertensi kategori ringan dan sedang (sistolik 140-179 mmHg dan diastolik 90-109 mmHg)
4) Subjek penelitian tidak sedang dalam masa pengobatan lainnya
5) Subjek penelitian bersedia menjalani program terapi akupunktur sebanyak 10 kali dengan frekuensi dua kali dalam satu minggu dan cupping sebanyak 4 kali dengan frekuensi dua kali dalam satu bulan.
b. Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi dalam penelitian ini sebagai berikut :
1) Subjek penelitian dalam masa kehamilan yang mengalami hipertensi 2) Subjek penelitian memiliki riwayat penyakit diabetes mellitus
3) Subjek penelitian tidak bersedia menjalani terapi akupunktur sebanyak 10 kali terapi.
3. Teknik Sampel
Besar sampel adalah jumlah dari subjek yang dipilih dari jumlah populasi sehingga membentuk sebuah sampel. Menurut teori “Rule of Thumb”
menyatakan bahwa dalam sebuah penelitian membutuhkan sampel minimal
30 subjek penelitian. Besar sampel pada penelitian ini yang mengalami hipertensi sebanyak 39 subjek penelitian (Murti, 2017).
C. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di dusun Tegalmulyo, Kelurahan Mojosongo. Sedangkan waktu penelitian dimulai pada bulan Oktober 2019 hingga April 2020.
D. Variabel Penelitian
Variabel adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai beda terhadap sesuatu yang berbentuk apa saja yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Hidayat, 2014; Sugiyono 2013). Adapun variabel yang di kaji dalam penelitian ini adalah :
1. Variabel Bebas (Independent)
Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau nilainya menentukan variabel lain (Nursalam, 2016). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas yaitu terapi akupunktur dengan kombinasi titik ST 36 (Zusanli), LV 3 (Taichong), dan cupping pada titik GV 14 (Dazhui).
2. Variabel Terikat (Dependent)
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena variabel bebas (Hidayat, 2014). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat yaitu tekanan darah.
E. Definisi Operasional
Definisi operasional yaitu mendefinisikan variabel secara operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi ataupun pengukuran terhadap suatu objek maupun fenomena (Hidayat, 2009).
Tabel 3.1 Definisi Operasional
Variabel Definisi Operasional
Pengukuran Kriteria Skala Ukur
Terapi akupunktur titik ST 36, LV 3, dan cupping pada titik GV 14
Suatu teknik penusukan Menggunakan jarum akupunktur pada
titik ST 36, LV 3 dan cupping merupakan teknik pengeluaran darah tepat pada titik GV 14
Ketepatan lokasi penusukan dan Ketepatan lokasi cupping
- Tepat - Tidak
tepat
Nominal
Terapi akupunktur titik ST 36 (Zusanli) dan LV 3 (Taichong)
Suatu teknik penusukan Menggunakan jarum akupunktur pada
titik ST 36, LV 3
Ketepatan lokasi penusukan
- Tepat - Tidak
tepat
Nominal
Tekanan darah pada penderita hipertensi
Disebut
Hipertensi jika tekanan darah sistolik ≥ 140
mmHg dan
diastolik ≥ 90 mmHg
Sphygnoma- mometer atau tensimeter
Hipertensi stage 1
(ringan): 140- 159/90-99 mmHg Hipertensi stage 2
(sedang): 160 179/100-109 mmHg
Interval
F. Instrumen Penelitian 1. Lembar observasi
Lembar observasi terdiri dari identitas subjek penelitian dan pengukuran tekanan darah pada kelompok perlakuan dan kontrol sebelum dan sesudah diberikan intervensi. Instrumen penelitian ini menggunakan Sphygmomanometer dan stetoskop.
2. Lembar persetujuan menjadi subjek penelitian (informed consent) 3. Standar Operational Prosedure (SOP)
1) Tahap Pra Interaksi
a) Mengucapkan salam, memperkenalkan diri dan menanyakan nama subjek
b) Menjelaskan tujuan tindakan, mengkontrak waktu dan menjelaskan langkah-langkah yang akan dilakukan
c) Melakukan verifikasi data pada subjek penelitian d) Mempersiapkan tempat
2) Tahap Interaksi
1. Terapi Akupunktur dan Cupping
a) Melakukan pengukuran tekanan darah pada subjek penelitian b) Mengatur posisi subjek agar mendapatkan posisi yang nyaman saat
dilakukan tindakan terapi
c) Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir d) Menggunakan handscoon
e) Melakukan pijatan pada daerah tubuh yang akan dilakukan terapi menggunakan minyak zaitun
f) Melakukan desinfeksi pada daerah tubuh yang akan dilakukan terapi dengan menggunakan kapas alkohol 70%
g) Melakukan penghisapan selama 3-5 menit
h) Melakukan penusukan pada area cupping titik GV 14 (Dazhui) kurang lebih 5-15 kali sedalam 0,3-0,5 cm (dengan tipis dan tidak terlalu dalam)
i) Melakukan penghisapan kembali dan membiarkan darah yang keluar di dalam cup selama 5 menit
j) Membersihkan dan membuang darah yang tertampung di dalam cup, jika perlu menghisap ulang lagi
k) Melakukan desinfeksi kembali pada daerah tubuh yang dilakukan terapi dengan menggunakan kapas dan alkohol 70%
l) Mencuci tangan setelah melakukan terapi cupping
m) Melakukan desinfeksi pada daerah tubuh yang akan dilakukan terapi dengan menggunakan kapas alkohol 70%
n) Melakukan penusukan jarum akupunktur ke titik ST 36 (Zusanli) dan LV 3 (Taichong)
o) Mencabut jarum akupunktur setelah 15 menit
p) Melakukan desinfeksi kembali pada daerah tubuh yang dilakukan terapi dengan menggunakan kapas dan alkohol 70%
2. Terapi Akupunktur
a) Melakukan pengukuran tekanan darah pada subjek penelitian b) Mengatur posisi subjek agar mendapatkan posisi yang nyaman saat
dilakukan tindakan terapi
c) Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
d) Melakukan desinfeksi pada daerah tubuh yang akan dilakukan terapi dengan menggunakan kapas alkohol 70%
e) Melakukan penusukan jarum akupunktur ke titik ST 36 (Zusanli) dan LV 3 (Taichong)
f) Mencabut jarum akupunktur setelah 15 menit
g) Melakukan desinfeksi kembali pada daerah tubuh yang dilakukan terapi dengan menggunakan kapas dan alkohol 70%
3) Tahap Terminasi
a) Melakukan evaluasi perasaan pada subjek
b) Melakukan kontrak waktu untuk terapi selanjutnya c) Pamit dan salam
4. Alat dan Bahan tindakan
a. Jarum akupunktur 1 cun (0,25 x 0,25 mm) b. Kapas steril
c. Alkohol 70%
d. Kom
e. Bengkok (Nierbekken) f. Lancet
g. Tempat jarum bekas h. Sphygmomanometer i. Stetoskop
j. Cupping Kit Sammora Buhang Premium k. Tissue
l. Handscoon m. Minyak zaitun
G. Prosedur Pengumpulan Data 1. Tahap Persiapan
a. Penentuan masalah b. Mempelajari literature
c. Melakukan studi pendahuluan di Dusun Tegalmulyo, Mojosongo d. Menentukan sampel
e. Menyusun proposal penelitian f. Pengujian proposal
2. Tahap Pelaksanaan Penelitan
a. Melakukan identifiksi pada calon subjek yang sesuai dengan kriteria inklusi
b. Penjelasan terkait proses terapi akupunktur kepada subjek c. Mengajukan lembar informed consent atau lembar persetujuan
d. Melakukan pengukuran tekanan darah kepada subjek sebelum diterapi pada kunjungan yang pertama
e. Hasil pengukuran tekanan darah selanjutnya dicatat pada lembar observasi.
f. Melakukan terapi akupunktur pada kelompok I sesuai dengan SOP pada titik ST 36 (Zusanli), LV 3 (Taichong) sebanyak 10 kali dengan frekuensi 2 kali dalam seminggu dan cupping pada titik GV 14 (Dazhui) dilakukan sebanyak 2 kali dalam sebulan dan tindakan akupunktur pada kelompok II titik ST 36 (Zusanli) dan LV 3 (Taichong) sebanyak 10 kali dengan frekuensi 2 kali dalam seminggu.
g. Setelah melakukan terapi akupunktur pada kelompok I selama 10 kali dengan frekuensi 2 kali dalam seminggu dan cupping dilakukan sebanyak 2 kali dalam sebulan, dan terapi akupunktur pada kelompok II dilakukan sebanyak 10 kali dengan frekuensi 2 kali dalam seminggu, maka akan dilakukan pengukuran tekanan darah kembali.
H. Analisis Data
1. Analisis Univariat
Analisis univariat digunakan untuk memperoleh gambaran variabel penelitian yang disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan masing- masing variabel yang diteliti, baik variabel bebas maupun variabel terikat (Sumantri, 2015). Data yang ditampilkan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan dinarasikan dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran suatu kondisi yang obyektif tentang penurunan tekanan darah.
2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat digunakan untuk mengetahui adanya perubahan dari kedua variabel. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah efektivitas terapi akupunktur titik ST 36 (Zusanli), LV 3 (Taichong) dan kombinasi cupping pada titik GV 14 (Dazhui) terhadap penurunan tekanan darah. Maka digunakan uji Independent t-test untuk mengetahui hasil perubahan tekanan darah pada subjek penelitian sebelum dan sesudah dilakukan terapi dengan syarat data berdistribusi normal dan varian datanya
homogen. Jika hasilnya tidak normal maka dilakukan pengujian dengan uji Mann Whitney.
I. Etika Penelitian
Etika penelitian dalam penelitian ini yaitu:
1. Segala data subjek penelitian hanya digunakan untuk kepentingan penelitian dan tidak disalah gunakan untuk kepentingan diluar penelitian
2. Peneliti menjaga kerahasiaan data subjek penelitian.
3. Sebelum dilakukan tindakan terapi, subjek penelitian menandatangani informed consent.
4. Terapi dilakukan tanpa mengganggu jam kerja subjek penelitian.
5. Subjek penelitian dapat merasakan manfaat akupunktur terapi pada kasus hipertensi.
6. Subjek penelitian mendapatkan jaminan keamanaan dan kenyamanan selama menjalani terapi.