• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efek Larvisida Infusa Daun Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) Terhadap Larva Aedes sp.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Efek Larvisida Infusa Daun Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) Terhadap Larva Aedes sp."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

iv

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

EFEK LARVASIDA INFUSA DAUN JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia) TERHADAP LARVA Aedes sp

Maria Alfiani K., 2016; Pembimbing 1 : Prof.Dr.Susy Tjahjani, dr., M.kes Pembimbing 2 : Johan Lucianus, dr., M.Kes.

Demam berdarah endemis di Negara tropis dan sub tropis dengan kepadatan penduduk tinggi seperti Indonesia. Penyakit ini disebabkan virus dengue melalui cucukan nyamuk Aedes sp. Sampai saat ini belum di temukan vaksin maupun obat yang dapat mencegah atau mengobati penyakit DBD, hanya simptomatis dan supportif. Selain DBD nyamuk Aedes berperan dalam penyebaran berbagai penyakit seperti zika, yellow fever, chikungunya, dan fillariasis. Tingginya kematian dan kesakitan DBD menyadarkan pentingnya upaya pencegahan untuk menurunkan angka penderita DBD, metode yang paling efektif yaitu dengan memutus siklus hidup vektor penyakitnya, namun penggunaan larvisida sintetis(temefos) yang beredar di masyarakat telah memicu resistensi dan banyak efek samping, Hal ini mendorong peneliti untuk menemukan biolarvisida ramah lingkungan dan sedikit efek samping yang dapat diterapkan di masyarakat dengan infusa daun jeruk nipis.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek larvisida infusa daun jeruk nipis terhadap larva aedes sp serta efektivitasnya dengan temefos.

Desain penelitian laboratorium sungguhan rancangan acak lengkap bersifat komparatif. Infusa daun jeruk nipis (IDJN) konsentrasi 20%, 10%, 5%, 2,5%, temefos 0,01%, dan akuades masing-masing 100ml diuji terhadap 30 larva Aedes sp dengan 4 ulangan. Perhitungan jumlah larva mati selama perlakuan 24 jam.

Hasil ANAVA menunjukan minimal ada 1 pasang kelompok yang berbeda secara bermakna, dengan uji LSD(α= 0,05) menunjukan IDJN konsentrasi 20%, 10%,dan 5% menunjukan berbeda secara signifikan dengan kontrol (-), sedangkan 2,5% tidak berbeda signifikan dengan kontrol (-), dan konsentrasi 20% tidak berbeda secara signifikan dengan temefos 0,01%.

Simpulan penelitian yaitu Infusa daun jeruk nipis konsentrasi 5%, 10%, dan 20% merupakan konsentrasi yang dapat digunakan untuk pengendalian larva Aedes sp dan konsentrasi 20% memiliki efektivitas setara temefos 0,01%, sedangkan pada konsentrasi yang lebih rendah 2,5% tidak berefek larvisida.

(2)

v

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

LARVICIDES EFFECT OF LIME LEAVES (Citrus aurantifolia) INFUSION TOWARD LARVAE OF Aedes sp

Maria Alfiani K., 2016, 1st Tutor : Prof.Dr.Susy Tjahjani, dr., M.kes. 2nd Tutor : Johan Lucianus, dr., M.Kes.

Dengue fever is endemic in tropical and sub-tropical countries with high population such as Indonesia. The disease is caused by dengue virus via Aedes sp. Until now dengue fever wasn’t vaccine or medicine that can prevent it, beside DHF Aedes role in the spread of various diseases such as zika, yellow fever, chikungunya, and fillariasis. The high morbidity and mortality DHF realize the importance of prevention to reduce dengue fever patients, the most effective method is to break the life cycle of the vector, but using of larvicide synthetic (temefos) in the community has triggered resistance and many side effects, It is encouraging researchers to find environmentally friendly biolarvisida and fewer side effects that can be applied in communities with lime leaves infuse.

The study aims to determine the effect of lime leaves infuse larvicide against Aedes sp larvae and effectiveness with temefos.

This research is real laboratory with comparative randomized complete design. Infuse lime leaves (IDJN) concentration of 20%, 10%, 5%, 2.5%, 0.01% temefos, and aquadest were tested against 30 larvae of Aedes sp in 100ml, with four replications. The result is total calculation of died larva 24-hour’s treatment.

ANOVA’s results showed there are at least one pair of different groups significantly, with LSD (� = 0,05) showed IDJN concentration of 20%, 10%, and 5% showed significantly different from the control (-), 2.5% didn’t differ significantly from the control (-), and 20% concentrations didn’t differ significantly with temefos 0.01%.

The conclusions of research that lime leaves infuse concentration of 5%, 10%, and 20% is the concentration that can be used to control Aedes sp and a concentration of 20% has a similar effectiveness temefos 0.01%, whereas at lower concentrations 2.5% no larvicidal effect.

(3)

vi

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

(4)

vii

2.3.1.1 Epidemiologi ... 10

2.3.1.2 Etiologi dan Penularan ... 12

2.3.1.3 Manifestasi Klinik dan Klasifikasi ... 13

2.3.2 Yellow Fever ... 13

2.3.2.1 Epidemiologi Yellow Fever ... 13

2.3.2.2 Etiologi dan Penularan ... 13

2.3.2.2 Manifestasi Klinik ... 14

2.3.3 Chikungunya ... 15

2.3.3.1 Epidemiologi Chikungunya ... 15

2.3.3.2 Etiologi dan Penularan ... 15

2.3.3.3 Manifestasi Klinik ... 16

2.3.4 Zika ... 17

2.3.4.1 Epidemiologi Zika ... 17

2.3.4.2 Etiologi dan Penularan ... 18

2.3.4.3 Manifestasi Klinik ... 19

2.3.5 Filariasis ... 20

2.3.5.1 Epidemiologi Filariasis ... 20

2.3.5.2 Etiologi dan Penularan ... 20

2.3.5.3 Manifestasi Klinik ... 21

2.4 Pencegahan dan Pengendalian Vektor Penyakit ... 21

2.5 Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) ... 22

2.5.1 Taksonomi ... 22

2.5.2 Morfologi Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) ... 22

(5)

viii

Universitas Kristen Maranatha

(Citrus aurantifolia) ... 23

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN ... 25

4.1 Hasil dan Pembahasan Penelitian ... 30

4.2 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 33

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 34

5.1. Simpulan ... 34

5.1.1 Simpulan Umum ... 34

(6)

ix

Universitas Kristen Maranatha

5.2. Saran ... 34

DAFTAR PUSTAKA ... 35

LAMPIRAN ... 38

(7)

x

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Klasifikasi DBD Menurut WHO 2011 ... 12

4.1 Hasil penelitian jumlah larva mati selama 24 jam ... 30

(8)

xi

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Nyamuk Betina Dewasa Aedes sp... 8

(9)

xii

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Pembuatan Infusa Daun Jeruk Nipis Dan Perhitungan

Konsentrasi ... 39

2 Analisis Statistik Hasil Percobaan ... 41

(10)

1

Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Demam berdarah merupakan penyakit yang banyak terjadi di Negara tropis dan

sub tropis dengan kepadatan penduduk yang tinggi seperti Indonesia. (Aryu

candra, 2010 ; Depkes, 2010 ; Suroso, 1996).

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI (2015) menyampaikan bahwa “Pada Tahun 2014 tercatat 71.668 menderita DBD dengan 641 diantaranya meninggal dunia di 34 provinsi Indonesia. Angka tersebut lebih

rendah dibandingkan tahun sebelumnya, yakni tahun 2013 dengan jumlah penderita 112.511 dengan 871 penderita meninggal dunia.” (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2015).

Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue dengan parasit nyamuk Aedes

aegypti dan Aedes albopictus sebagai vektor penularannya. Penularan dapat

terjadi dari penderita ke orang yang sehat melalui cucukan nyamuk yang telah

infektif. Sampai saat ini belum di temukan adanya vaksin maupun obat yang dapat

mencegah atau mengobati penyakit DBD, pengobatan hanya bersifat simptomatis

dan supportif. (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2015), selain DBD

nyamuk aedes juga berperan dalam menyebarkan berbagai penyakit seperti

filariasis, chikungunya, zika, dan yellow fever.

Hingga saat ini DBD merupakan masalah kesehatan yang terjadi di Indonesia

dengan angka kesakitan dan kematian yang tinggi, hal ini menyadarkan

pentingnya upaya pencegahan untuk menurunkan angka penderita DBD serta

mencegah berbagai penyakit lain yang dapat disebarkan melalui vektor aedes sp.

(11)

2

Universitas Kristen Maranatha membunuh jentik-jentiknya yang biasa hidup di bak air atau tempat-tempat yang

sering digunakan untuk menampung air (Setyaningrum dalam putra et al, 2013).

Temefos merupakan larvisida sintetis yang telah beredar dan di gunakan oleh

masyarakat Indonesia lebih dari 32 tahun, namun penggunaannya yang

berlebihan dan terus-menerus dapat memicu resistensi larva (Intan et al, 2009).

Selain itu penggunaan insektisida sintetis juga banyak menimbulkan efek samping

yang merugikan seperti terjadinya keracunan pada manusia dan hewan ternak,

kontaminasi terhadap kebun sayur dan buah, serta menimbulkan polusi terhadap

lingkungan (Wakhyulianto dalam Putra et al, 2013).

Hal ini mendorong berbagai penelitian untuk menemukan larvisida alami yang

lebih ramah lingkungan dan sedikit efek samping dalam pengendalian larva Aedes

sp.Salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai larvisida nabati adalah daun

jeruk nipis (Citnrs Aurantifulia). Dalam penelitian ini digunakan infusa daun jeruk

nipis karena tanaman ini yang mudah ditemukan dan cara pembuatan infusa yang

mudah diterapkan di masyarakat.

Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Fajrin (2015) mengatakan bahwa

konsentrasi infusa daun jeruk nipis 11,6% dapat membunuh 50% dari 30 larva uji

Aedes aegypti sedangkan konsentrasi 23,5% dapat membunuh 90% dari 30 larva

uji Aedes aegypti (Fajrin, 2015). Dalam murdani (2014) menyebutkan bahwa

Jeruk nipis mengandung bahan beracun limonoida yaitu senyawa golongan

terpenoid yang berfungsi sebagai larvisida. Berdasarkan hal tersebut penelitian ini

dilakukan untuk mengetahui bagaimana pengaruh Infusa daun jeruk nipis terhadap

larva Aedes aegypti sebagai biolarvasida alternatif yang dapat digunakan di

masyarakat (Murdani, 2014).

1.2 Identifikasi masalah

Apa efek larvisida infusa daun jeruk nipis (Citrus aurantifolia) terhadap larva Aedes sp

(12)

3

Universitas Kristen Maranatha 1.3Maksud dan Tujuan penelitian.

1.3.1 Maksud penelitian

Maksud penelitian ini adalah menambah wawasan tentang larvisida

nabati yang efektif untuk larva Aedes sp.

1.3.2 Tujuan penelitian

Mengetahui efek larvisida infusa daun jeruk nipis (Citrus aurantifolia) terhadap larva Aedes sp.

Mengetahui efektivitas infusa daun jeruk nipis (Citrus aurantifolia) yang setara dengan temefos 0,01%.

1.4Manfaat penelitian.

 Manfaat akademis : Menambah pengetahuan tentang larvisida nabati.  Manfaat praktis : Menambah wawasan masyarakat tentang larvisida

alternative yang dapat digunakan untuk pengendalian vektor penyakit.

1.5Kerangka pemikiran dan Hipotesis

1.5.1 Kerangka pemikiran

Daun jeruk nipis (Citrus aurantifolia) mengandung bahan aktif

limonoida yang bekerja sebagai biolarvisida.(Murdani, 2014 ; Wati, 2010).

Limonoida bersifat racun perut yang masuk ke dalam tubuh larva melalui

(13)

4

Universitas Kristen Maranatha (antifeedant) dan mempengaruhi fungsi saraf larva yang mengakibatkan

kejang. Selain itu limonoida dapat masuk ke tubuh larva dengan cara

osmosis ke sel-sel epidermis kulit larva sehingga menghambat pembelahan

dalam proses pergantian kulit. (purwanti dalam Wati, 2010)

Temefos merupakan insektisida sintetik golongan organofosfat yang

menghambat kerja enzim asetilkolinesterase, merupakan enzim pengurai

asetilkolin (neurotransmitter dalam hantaran impuls sel saraf) sehingga

menyebabkan hiperpolarisasi membrane neuron, mengakibatkan kejang

dan kematian.

1.5.2 Hipotesis Penelitian

Infusa daun jeruk nipis (Citrus aurantifolia) mempunyai efek larvisida terhadap larva Aedes sp

(14)

34 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

5.1.1 Simpulan Umum

Infusa daun jeruk nipis mempunyai efek larvisida terhadap Aedes sp dan

mempunyai efektivitas setara temefos 0,01%.

5.1.2 Simpulan Khusus

Infusa daun jeruk nipis konsentrasi 5%, 10%, dan 20% merupakan konsentrasi

yang dapat digunakan untuk pengendalian larva Aedes sp dan konsentrasi 20%

memiliki efektivitas setara temefos 0,01%, sedangkan pada konsentrasi yang lebih

rendah 2,5% tidak berefek larvisida.

5.2 Saran

(15)

EFEK LARVISIDA INFUSA DAUN JERUK NIPIS

(Citrus aurantifolia) TERHADAP LARVA Aedes sp

KARYA TULIS ILMIAH

Karya Tulis Ini Dibuat Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran.

MARIA ALFIANI KUSNOWATI

1310115

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG

(16)

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan

rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan

judul : Efek Larvisida Infusa Daun Jeruk Nipis Terhadap Larva Aedes sp

Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan

program sarjana kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen

Maranatha Bandung. Dalam melakukan penelitian dan penyusunan karya tulis

ilmiah ini, penulis banyak memperoleh dukungan dari berbagai pihak. Penulis

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Prof.Dr.Susy Tjahjani, dr.M.Kes., selaku dosen pembimbing utama yang telah

bersedia meluangkan waktu, pikiran dan tenaga dalam memberi bimbingan,

nasihat dan saran dengan sabar selama penyusunan karya tulis ilmiah ini.

2. Johan Lucianus, dr. M.Si., selaku dosen pembimbing kedua yang telah bersedia

meluangkan waktu, pikiran dan tenaga dalam memberi bimbingan, nasihat dan

saran dengan sabar selama penyusunan karya tulis ilmiah ini.

3. Kedua orangtua saya Bapak Kusno dan Ibu Srodjawati yang selalu

memberikan doa, serta motivasi dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

4. Pak Samuel selaku petugas di Laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran

Universitas Kristen Maranatha Bandung yang telah memberi banyak bantuan

dalam proses pelaksanaan penelitian.

5. Semua pihak dan teman-teman Fakultas Kedokteran Universitas Kristen

Maranatha yang telah membantu dan banyak memberi dukungan dan

semangat, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Semoga Tuhan membalas setiap kebaikan yang telah diberikan kepada penulis.

Penulis berharap Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang

membutuhkan, baik para peneliti, pembaca, pihak fakultas, penulis sendiri, dan

(17)

Penulis menerima saran dan kritik dari pembaca agar kelak dapat dilakukan

penelitian yang lebih baik.

Bandung, November 2016

(18)

35

DAFTAR PUSTAKA

Adrianto H, Y. S. (2014). Efektivitas Ekstrak Daun Jeruk Purut (Citrus hystrix), Jeruk Limau (Citrus amblycarpa), dan Jeruk Bali (Citrus maxima) Terhadap Larva Aedes sp. Dipetik januari 12, 2016, dari Badan litbangkes kemenkes RI: http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/aspirator/article/view/3516

Bmj. (2016). Yellow Fever. Dipetik November 8, 2016, dari

http://bestpractice.bmj.-com/bestpractice/monograph/906/basics/epidemiology.html

Boekoesoe L, J. H. (2015). Pembuatan Larvisida Dari Daun Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia) Sebagai Pengganti Bubuk Abate. Diambil kembali dari http://repository.ung.ac.id/abdi/show/1/75/pembuatan-larvasida-dari-daun-jeruk-nipis-citrus-aurantifolia-sebagai-pengganti-bubuk-abate.html

Candra, A. (2010). Demam Berdarah Dengue: Epidemiologi, Patogenesis dan Faktor Risiko Penularan. Dipetik januari 2016, dari

http://ejournal.litbang.depkes.-go.id/index.php/aspirator/article/download/2951/2136

CRCC. (2014). jeruk nipis (Citrus aurantifolia). Dipetik oktober 2016, dari http://ccrc.farmasi.ugm.ac.id/?page_id=183

Depkes. (2010). Buletin jendela epidemiologi volume 2. Diambil kembali dari www.depkes.go.id/down-load.php?file=download/pusdatin/buletin/buletin-dbd.pdf

Fajrin, Z. (2015). Uji Larvasida Infusa Daun Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) Terhadap Larva Aedes aegypti di Labolatorium. Diambil kembali dari http://etd.repository.ugm.ac.id/index.php?act=view&buku_id=84656&mod=p enelitian_detail&sub=PenelitianDetail&typ=html

Gandhahusada, S., D, H., & P, W. (1998). Parasitologi Kedokteran (3 ed.). Jakarta: FKUI.

Harold, W. B. (1983). Dasar Parasitologi Klinis (3 ed.). Jakarta: Gramedia.

(19)

36

Intan, A., Sita, A., Resti, R., & nova, H. (2009). Status kerentanan Aedes sp (Diptera culicidae) pada tahun 2006-2007 terhadap malation di bandung, jakarta, surabaya, palembang, dan palu. Dipetik januari 2016, dari http://journal.bio.unsoed.ac.id/index.php/biosfera/article/viewFile/119/80

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2016). Mengenal Penyakit Yellow fever. Dipetik november 8, 2016, dari http://kespel.depkes.go.id/news/news-_public/detail/39

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2012). Pedoman Pengendalian Demam Chikungunya. Dipetik november 2016, dari http://www.indonesianpublichealth-.com/pedoman-pengendalian-demam-chikungunya/

Kemkes RI. (2015, Januari 8). DEMAM BERDARAH BIASANYA MULAI MENINGKAT

DI JANUARI. Diambil kembali dari Kementerian Kesehatan Republik

Indonesia: http://www.depkes.go.id/article/print/15011700003/demam-berdarah-biasanya-mulai-meningkat-di-januari.html

Kinanda, M. (2013). Efek ekstrak etanol daun jeruk nipis sebagai larvisida. Bandung: Universitas Kristen Maranatha.

Masrizal. (2013). Penyakit filariasis. Jurnal Kesehatan Masyarakat , 33-37.

Murdani, R. (2014). Keefektivan Daya Bunuh Ekstrak Daun Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) Terhadap Kematian Larva Nyamuk Aedes aegypti Instar III.

Dipetik november 2016, dari

http://eprints.ums.ac.id/29078/10/02._NASKAH-_PUBLIKASI.pdf

Petersen, L., Denise, J., Ann, M., & Margaret, A. (2016). Zika Virus. The New England Journal Of Medicine , 1552-1563.

Purwanti, M. (2010). Efek Larvisida Infusa Batang Serai (Andropogon nardus L.) terhadap Aedes sp. Bandung: Universitas Kristen Maranatha.

Putra, S., & Khayan. (2013). Pengaruh Larvisida Nabati Ekstrak Jeruk Nipis dan Serai Wangi Terhadap Kematian Larva Aedes aegypti. Jurnal ILMU KESEHATAN , 248-252.

Soedarto. (1990). Entomologi Kedokteran. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

(20)

37

Syam, A. (2016). Perbedaan Virus Zika & DBD, Komplikasi, dan Cara Penularannya. Dipetik november 2016, dari http://www.kompasiana.com/doktorari/perbedaan-virus-zika-dbd-komplikasi-dan-cara-penularannya_57cc053ff87a617d4e7bbb46

Turagan, L. (2016). Begini Siklus Hidup Nyamuk Aedes aegypti. Dipetik

november 2016, dari

http://health.kompas.com/read/2016/02/04/155700723/Begini.Siklus.-Hidup.Nyamuk.Aedes.Aegypti.Penyebar.DBD

Wati, A. (2010). Pengaruh Air Perasan Kulit Jeruk Manis (Citrus aurantinum sub spesies sinensis) Terhadap Tingkat Kematian Larva Aedes aegypti Instar III In Vitro. Diambil kembali dari http:digilib.uns.ac.id

Widoyono. (2011). Penyakit Tropis Epidemiologi, Penularan, Pencegahan & Pemberantasannya. Jakarta: Erlangga.

Wiguna, C. (2015). Pencegahan Demam Berdarah Melalui Metode Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Dipetik oktober 2016, dari

http://duniaiptek.com/pencegahan-demam-berdarah-melalui-metode-pemberantasan-sarang-nyamuk-psn/

Gambar

Tabel Halaman
Gambar
Gambar penelitian...................................................................  43

Referensi

Dokumen terkait

Bank BNI Syariah menerapkan beberapa cara dengan berpedoman pada peraturan Bank Indonesia no 13/23/PBI/2011 mengenai penerapan manajemen Risiko pada bank umum syariah dan

Penelitian yang berjudul “ Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Pada Konsep Gangguan Pada

[r]

Program Studi DIII Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang

anggotanya sama dengan kelompok sebelumnya. Jumlah kelompok adalah delapan kelompok dengan masing-masing 5 orang siswa. Selanjutnya siswa bekerja sama dengan kelompok

Sementara untuk negara Uni Eropa tujuan utama ekspor Jawa Timur adalah Belanda dengan nilai ekspor sebesar USD 34,57 juta atau naik 20,91 persen dibanding bulan sebelumnya,

Sosial Facebook”, menunjukkan: (1) Waktu 6 bulan dan 12 bulan menjadi saat-saat “booming” para mahasiswa dalam menampilkan diri di Facebook; (2) Para mahasiswa yang

Jika Anda ingin mengirim pesan pada 2 orang, pada koIom To dan pada kolom Bcc, keduanya akan menerima email tetapi penerima yang ada dikolom To tidak akan mengetahui ( blind )