• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori 1. Akuntansi Biaya

Menurut (Mulyadi, 2016:7) Siklus akuntansi biaya diawali dengan melakukan kegiatan proses mencatat biaya, mengklasifikasikan atau menggolongkan biaya, dan melalukan peringkasan dan penyajian terhadap biaya dari biaya bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Akuntansi biaya termasuk dalam bagian dari akuntansi keuangan dan biaya objek dari kegiatan akuntansi biaya. Akuntansi biaya merupakan proses terhadap penyajian biaya, pembuatan dan penjualan produk atau jasa dengan melakukan proses pencatatan, penggolongan, peringkasan menggunakan cara-cara tertentu berserta penjelasan terkait biaya tersebut.

Akuntansi biaya meliputi hal-hal terkait tentang pengklasifikasian, pemutusan, penetapan dan pengontrolan terhadap biaya yang berguna untuk pihak manajemen dalam mengambil keputusan mengenai informasi-informasi biaya yang terkait dengan kegiatan produksi.

Informasi biaya tersebut terkait dengan kegiatan produksi meliputi dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik, penyimpanan dan penjualan produk tersebut yang diperlukan oleh pihak manajemen dan perusahan dalam menjalankan produksinya.

2. Pengertian Biaya

Menurut (Sujarweni, 2015: 9) arti luas pada pengerian biaya yaitu sumber dari ekonomi dalam uang dengan usaha agar ada yang pengorbanan tersebut dapat tercapai dengan tujuan yang baik yang sudah terjadi maupun yang suda ada perencanaannya, sedangkan pengertian sempitnnya yaitu mengorbankan ekonomi dalam uang untuk memperoleh asset dan harta pada perusahaan tersebut.

5

(2)

Menurut (Mulyadi, 2015: 8 ) sesuatu yang dapat diukur dengan uang dan dapat dikorbankan untuk sesuatu dalam kegiatan ekonomi pada suatu perusahaan baik yang terjadi maupun akan terjadi yang merupakan bentuk biaya. Unsur yang dalam menjdi pokok dalam pengertian biaya adalah dengan memiliki unsur-unsur pokok yang mengenai biaya tersebut sebagai berikut :

1. Biaya adalah pengorbanan untuk sumber-sumber ekonomi baik yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi

2. Dapat diukur dengan ekonominya

3. Baik yang sudah ada maupun yang akan terjadi 4. Pengorbananya agar tercapainya tujuan tersebut

3. Klasifikasi Biaya

Saat menjalankan suatu usaha pasti ada perhitungan barang atau jasa maka ditentukanlah perhitungan biaya produksi karena laporan pada biaya pembuatan ini akan masuk ke laba rugi sebuah perusahaan, jadi yang dimaskud dalam perhitungan biaya produksi yaitu biaya-biaya yang ada dalam, biaya tersubut meliputi biaya produksi, biaya overhead pabrik, dan biaya tenaga kerja langsung, ketiga unsur biaya ini merupakan komponen penting dalam perhitungan biaya produksi yang di lakukan oleh perusahaan yaitu:

1.

Bahan baku

Bahan yang berbentuk fisik disebut sebagai bahan baku dari barang yang masih di proses menjadi barang jadi dan dapat dilihat asal usulnya sebagai barang jadi dengan dilihat dari harga ekonomis dan sederhana(Sujarweni, 2015:28)

2.

Tenaga kerja langsung

Bahan baku yang dari awalnya bahan mentah menjadi barang jadi dikerjakan oleh tenaga kerja yang melakukan kegiatan tersebut dan bisa digabungkan secara layak ke produk tertentu dalam prosesnya(Sujarweni, 2015:44)

(3)

3.

Biaya Overhead Pabrik

Biaya yang tidak secara langsung pada pengeluaran yaitu biaya overhead pabrik biasanya biaya ini dimasukan ke semua biaya manufaktur tanpa memasukan biaya bahan aku serta biaya tenaga kerja langsung dalam perhitungan biaya overhead pabrik ini(Harnanto, 2017:151)

Menurut Mulyadi (2015: 193-195) Biaya Overhead Pabrik dapat digolongkan dengan tiga cara, yaitu :

a. Biaya Bahan Penolong

Biaya yang tidak menjadi dari bagian produk sudah jadi maupun produk jadi tetapi belum nilainya rendah.

b. Biaya Reparasi dan Pemeliharaan

Biaya reparasi dan pemeliharaan ini terdiri dari biaya suku cadang, pemeliharaan, biaya bahan habis dipakai, harga perolehan jasa dari luar perusahaan untuk keperluan perbaikan maupun pemeliharaan yang digunakan di dalam pabrik

c. Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung

Tenaga kerja yang upahnya tidak dapat diperhitungkan secara langsung kepada produk tertentu, biaya tenaga kerja tidak langsung ini terdiri dari upah, tunjangan, dan biaya kesejahteraan untuk tenaga kerja tidak langsung, tenaga kerja tidak lansgung terdiri dari :

1. karyawan yang bekerja untuk membantu.

2. karyawan yang bekerja di dalam perusahaan produksi bagian administrasi pabrik.

a. Biaya yang timbul sebagai akibat penilaian terhadap aktiva tetap Biaya yang masuk dalam kategori ini yaitu biaya depresiasi emplasemen pabrik, bangunan, mesin, dan aktiva tetap yang dimiliki oleh perusahaan.

b. Biaya yang timbul sebagai akibat berlalunya waktu

(4)

Biaya yang masuk dalam biaya ini yaitu biaya asuransi gedung, asuransi mesin, asuransi kendaraan, asuransi kecelakaan karyawan, dan biaya amortisasi kerugian uji coba.

c. Biaya overhead pabrik lain yang secara langsung mengeluarkan uang secara tunai

Biayanya yaitu biaya reperasi yang di serahkan kepada pihak perusahaan contoh : biaya listrik & air.

biaya ini harus dipertanggung jawabkan dengan dicatat dan di olah secara teperinci, agar perusahaan tersebut tahu berapa biaya sebenarnya pada proses pembuatan rumah tersubut. PT Graha Mahatama Property merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur yang memproduksi perumahaan tipe 36 ada yang bersubsidi dan tidak subsidi , karena banyaknya permintaan atau pesanan pada perumahaan maka penulis mengambil produk rumah tipe 36, rencana anggaran pada perusahaan belum menggolongkan perhitungan akuntansi biaya yang benar hal ini dapat berpengaruh kepada harga jual dan keuntungan yang diinginkan suatu perusahaan, berdasarkan latar belakang ini penulis sangat tertarik melakukan penelitian tugas akhir yang berjudul “perhitungan harga pokok produksi rumah tipe 36 menggunakan metode harga pokok pesanan Full-Costing pada PT. Graha Mahatama Property.

4. Tujuan Akuntansi Biaya

Tujuan dari akuntansi biaya menurut Surjadi (2013:1) adalah memberikan informasi terkait biaya untuk kepentingan manajemen sehinggan membantu dalam mengelola perusahaan dan bagian-bagiannya yaitu :

a. Melakukan rencana keuntungan melalui keuangan

b. Mengendalikan dan mengakumulasikan biaya biaya yang ada

c. Memperhitungkan keuntungan yang ada pada saat waktu yang ditentukan dengan dimasukkannya penilaian persediaan akhir

(5)

d. Menolong dan menerapkan harga penjualan dan keputusan harga

e. Memberi data yang bersangkutan untuk diprogres Analisa pada pengambilan suatu keputusan yang ada berdasarkan tujuan yang ada, akuntansi biaya ini memiliki tujuan pokok.

Menurut (Mulyadi, 2016: 7).Tujuan pokok tersebut memiliki tiga tujuan terkait dengan hal-hal yang berhubungan dengan akuntasi biaya.

Tiga tujuan pokok dalam akuntansi biaya yaitu: akuntasi biaya bertujuan dalam penentuan kos produk, bertujuan untuk pengendalian biaya, dan tujuan penting dalam pengambilan keputusan khusus. Untuk mencapai sesuatu dalam menentukan suatu produk, di dalam akuntansi biaya melakukan sesuatu seperti serangkaian seperti mencatat, mengelompokan, dan meringkas biaya pada pembuatan suatu produk dan jasa, biaya tersebut akan di gabungkan dan ditampilkan sebagai biaya yan telah ada pada waktu terdahulu dan menjadi histori. Pada akuntansi biaya untuk menentukan suatu produk ini di tampilkan bahwa untuk memenuhi semua kebutuhan yang ada pada pihak yang berada.

Untuk memenuhi semua kebutuan yang ada di luar perusahaan maka akuntansi biaya untuk menentukan suatu produk harus tunduk pada prinsip-prinsip akuntansi yang sudah biasa, dalam hal itu pula untuk memenuhi kebutuhan manajemen, penentuan suatu produk untuk memenuhi suatu kebutuhan dilayani oleh ahlinya yaitu akuntansi manajemen yang mana tidak selalu terhubung dengan prinsip akuntansi yang biasanya.

5. Pergolongan Biaya

Penggolongan biaya ini termasuk dalam aspek terpenting yang ada di dalam suatu akuntansi biaya yang mana terdapat banyak metode dalam melakukan penggolongan biaya tersebut untuk perusahaan dan pihak manajemennya untuk kegiatan produksi ini.

Penggolongan biaya di dalam akuntansi biaya yang dapat di lakukan berbagai cara dan dapat ditentukan berdasarkan tujuan serta

(6)

hal-hal yang dapat dicapai dalam hal yang ingin di capai, oleh karena itu berikut beberapa penggolongan biaya yang ingin di golongkan dalam akuntansi biaya sebagai berikut diantaranya yaitu:

a. Pergolongan Biaya Menurut Pengeluaran

Dimana penggolongan ini menggunakan nama yaitu pengeluaran sebagai dasar dalam mengelola biaya, misalkan nama objek pengeluaran adalah bahan baku maka di semua pengeluaran yang berhungan dengan bahan baku maka disebut dalam “biaya bahan baku”

(Mulyadi, 2016: 13).

b. Pergolongan Biaya Menurut Fungsi Pokok dalam Perusahaan Di dalam fungsi pokok perusahaan terdapat tiga fungsi di dalam perusahaan manufaktor yaitu fungsi produksi, fungsi pemasaran, dan fungsi administrasi dan umum, di dalam perusahaan yang bergerak manufaktur maka biaya dapat di golongkan menjadi tiga kelompok yaitu:

1) Biaya Produksi

Biaya roduksi ini merupakan salah sau biaya-biaya yang dapat dijadikan untuk dapat diolahkan dari barang belum jadi menjadi barang jadi yang berguna dan siap dipasarkan atau di jual.

2) Biaya pemasaran

Biaya pemasaran ini adalah biaya-biaya yang ikut serta membantu perusahaan untuk kegiatan pemasaran barang produksi perusahaan.

3) Biaya administrasi dan umum

Biaya administrasi dan umum ini yaitu biaya-biaya untuk melaksanakan kegiaan usaha. Misalnya gaji, telepon, listrik, air, gas, perlengkapan kantor, peralatan, serta alat tulis kantor.

(mulyadi, 2016: 14).

c. Pergolongan Biaya Menurut Hubungan Biaya dengan Susuatu yang dibiayai

(7)

Sesuatu barang yang dapat dibiayai berupa produk atau dapartemen, di dalam hubungannnya dengan sesuatu apa yang dibiayai, biaya ini dapat di golongkan menjadi dua golongan, yaitu:

1) Biaya langsung (direct cost)

Biaya ini terjadi karena adanya yang harus dibiayai, jika tidak ada sesuatu yang harus di biayai maka tidak adanya biaya langsung, sehingga mempermudah biaya langsung untuk diidentifikasi biaya produksinya, biaya produksi langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung, biaya langsung daparemen adalah semua yang ada pada biaya yang terdiri dalam sebuah daperetmen.

2) Biaya tidak langsung (indirect cost)

Biaya yang terjadi tidak semestinya biaya yang harus dibiayai, biaya yang tidak langsung dalam hubungan dengan produk tersebut dengan isilah biaya produksi tidak langsung atau biaya overhead pabrik , biaya ini tidak mudah menentukan atau meidentifikasi dengan produk tertentu , biaya yang tidal langsung biasanya akan dimasukan ke dalam beban dalam suatu dapertemen tetapi manfaatnya dirasakan oleh lenih dari sau dapartemen.

(Mulyadi 2016:14-15)

d. Pergolongan Biaya Menurut Perilakunya dalam Hubungannya dengan Perubahan Volume Aktivita

Berdasarkan apa yang ada pada perubahan volume aktivitas, biaya dapat di golongkan menjadi empa bagian, yaitu:

1) Biaya Variabel

Biaya Variabel ini merupakan biaya yang jumlahnya berubah sebanding dengan keadaan pada perubahan volume suatu kegiatan tersebut.

2) Biaya Semivariabel

Biaya ini biasanya merupakan biaya yang perubahannya tidak sebanding dengan keadaan pada perubahan volume suatu kegiaan tersebut.

(8)

3) Biaya semifixed

Biaya semifixed ini adalah biaya yang tetap pada tingkat volume kegiatan tersebut sehingga perubahan tidak sinifiktan dengan volume tersebut

4) Biaya tetap

Biaya tetap ini merupakan biaya yang jumlahnya tidak berubah-rubah atau tetap dengan keadaan volume kegiatan tersebut. (mulyadi, 2016: 15-16)

e. Pergolongan biaya atas dasar jangka waktu manfaatnya

Berdasarkan dengan dasar jangka waktu manfaatnya biaya ini biasanya dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu:

1) Pengeluaran modal

Pengeluran modal yaitu biaya yang digunakan dalam proses biasanya manfaatnya lebih dari satu periode akuntansi (periode akuntansi untuk satu tahun kelender). Dan untuk saat itu terjadilah pengeluaran modal untuk dibebankan sebagai kos aktiva, dan juga dibebankan dengan cara didepresiasi , diamortisasi, atau juga dideplesi untuk tahun-tahun berjalan yang dapat dinikmati manfaat kegunaanya. (mulyadi,2016: 16).

2) Pengeluaran pendapatan

Pengeluaran pendapatan yaitu biaya yang akan digunakan untuk mempunyai manfaatnya dalam periode akuntansi terjadi beberapa pengeluaran. Dibebankan biaya yang telah terjadi pegeluaran pendapatan dan ditemukan juga dengan pendapatan yang di dapat oleh pengeluaran biaya tersebut. (mulyadi,2016: 16).

6. Pengertian Harga Pokok Produksi

Harga pokok produksi dalam memproduksi suatu barang biasanya diperhitungkan menggunakan perhitungan perkumpulan biaya yang terdiri dari biaya produksi, tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik dengan menggunakan metode harga pokok produksi.

(9)

Harga pokok produksi ini biasanya dalam pengeluaran barang yang akan diperoleh dari pembelian yang akan dibiayai dan diolah sampai dengan selesai, untuk waktu sebelum ataupun sesudah pada saat masa periode kelender akuntansi berjalan biaya tersebut dapat disebut sebagaia biaya persediaan. Biaya persediaan dapat dimaksud dengan biaya yang semua produknya dapat dianggap sebagai aktiva dalam sebuah neraca ketika terjadi dan selanjutnya dapat menjadi harga pokok penjualan ketika produk itu akan dijual. Harga pokok penjualan ini dapat mencakup semua aspek dalam biaya produksi yang terjadi pada perusahaan barang yang akan di jual kepada konsumen (Dewi dan Kristianto, 20144:21)

7. Penentuan biaya Produksi

Penentuan pada unsur-unsur biaya produksi dapat berupa hal yang penting dalam melakukan perhitungan didalam suatu kegiatan produksi.

Untuk melakukan suatu perhitungan pada biaya produksi produk ini ada beberapa cara untuk dapat mengitungnya,

Memperhitungan unsur-unsur biaya ke dalam kos produksi, unsur- unsur biaya ini terdapat dua pendekatan yaitu sebagai berikut:

1) Pendekatan full-costing

Pendekatan full-costing ini biasanya menggunakan seluruh biaya variabel dan biaya tetap pada suatu perhitungannya, biaya di dalam full- costing ini terdiri dari bahan baku, biaya tenaga kerja langsung serta biaya overhead pabrik baik yang menggunakan variabel ataupun tetap.

Pendekatan full-costing ini biasanya menggunakan metode dengan cara menentukan suatu kos pada suatu produknya yang mana memperhitungkan suatu biaya produksi ke dalam kos produksi. Oleh karena itu kos produksi menurut metode full-costing terdiri dari beberapa unsur biaya produksi sebagai berikut:

Biaya Bahan Baku xxx

Biaya Tenaga Kerja Langsung xxx Biaya Overhead pabrik tetap xxx

(10)

Biaya Overhead pabrik Variabel xxx

Kos Produksi xxx

Kos produknya dapat dihitung dengan menggunakan pendekatan full- costing dengan terdiri dari unsur-unsur kos produksi biaya yaitu : biaya produksi, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.

(Mulyadi,2016: 17-18)

2) Pendekatan Variabel-Costing

dengan menggunakan metode pendekatan variabel-costing dapat dihitung menggunakan penentuan kos produksi hanya dengan memperhitungkan biaya-biaya produksi yang berperilaku variabel ke dalam kos produksi, dengan hal ini kos produksi menggunakan metode pendekatan variabel-costing terdiri dari biaya produksi sebagai berikut ini:

Biaya Bahan Baku xxx

Biaya Tenaga Kerja Langsung xxx Biaya Overhead Pabrik Variabel xxx

Kos Produksi xxx

Kos produk yang dapat diatas dengan pendekatan variabel-coting terdiri dari beberapa unsur variabel yaitu: biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung serta biaya overhead pabrik. Ditambah dengan biaya non produksi seperti: biaya pemasaran variabel dan biaya administrasi dan umum variabel. Dan juga biaya tetap yaitu: biaya overhead pabrik tetap, biaya pemasaran tetap, biaya adminitrasi dan umum tetap. (mulyadi,2016: 18-19)

8. Metode Harga Pokok Produksi

Banyak perusahaan biasanya bergerak dalam hal manufaktur, biasanya biaya produksinya di tanggungjawabi oleh salah satu ataupun dua jenis system akumulasi biaya, dan dalam system perhubungan biaya berdasarkan

(11)

hasil proses, bahan baku, tenaga kerja langsung, serta biaya overhead pabrikdi bebankan ke dalam inti biaya, inti biaya ini biasanya adalah dapertemen tetapi dapat juga diproses ke dalam satu dapertemen saja.

(Firdaus Ahmad Dunia, Wasilah Abdulah, 2012)

Di dalam suatu perusahaan yang akan memproduksi massal maka karakteristik produksinya sebagai beriut, yaitu:

1. Prouk yang akan di buat adalah produk standar atau umum yang sering dibuat leh perusahaan

2. Produk yang dihasilkan oleh perusahaan dari bulan ke bulan sama maupun dari tahun ke tahun

3. Kegiatan produksinya dapat dimulai dari diterbitkannya suatu perintah oleh perusahaan untuk memproduksi yang isinya adalah rencana produksi yang bebentuk standar untuk jangka waktu yang akan di tentukan.(Widilestari dkk, 2012)

9. Metode Harga Pokok Pesanan

Metode Harga Pokok pesanan yaitu metode dengan memproduksi suatu barang yang akan di buat dan juga menentukan harga pokok produk suatu perusahaan berdasarkan hasil pesanan dari konsumen. (sujarweni, 2015:71)

Metode harga pokok pesanan ini biasanya sering digunakan di perusahaan produksi yang memproduksi suatu barang sehari-harinya berdasarkan pesanan yang sedang di pesan konsumen, pesanan tersebut biasanya berasal dari luar perusahaan maupun dari dalam perusahaan. Karakteristik suatu perusahaan berdasarkan usaha perusahaan tersebut yaitu sebagai berikut :

a. Produk yang akan di dapat sesuai bentuk pesanan atau permintaan si konsumen tersebut.

b. Persediaan barang yang ada digudang hanya untuk memenuhi konsumen yang akan memesan barang tersebut.

(12)

c. Karena barang hanya untuk konsumen yang memesan saja maka kalau tidak ada konsumen yang akan memesan maka system produksinya akan terputus-putus, dan berjalan lagi jika ada pesanan dari konsumen.

d. Produk yang sudah jadi akan langsung diberikan kepada konsumen.

e. Biaya produksinya dikumpulkan untuk dapat memenehui kebutuhan jika ada pesanan yang baru lagi sehingga bertujuan agar dapat menghitung harga pokok pesanan dengan rinci.

Dihubungkan dalam perhitungan akuntansu biaya yang akan di bebankan harga pokok produk ini, metode ini biasanya hanya dapat digunakan yaitu:

1. Harga pokok pesanan historis yaitu biayanya hanya untuk digunakan dalam bentuk niaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan juga untuk biaya overhead pabrik harus digunakan tarif biayanya dapat di hitung di awal pembuatan.

2. Untuk semua biaya yang ada biaya produksi ini biasanya juga dapat digunakan sebagai mestinya yaitu system harga pokok produksi yang di tentukan muka.

f. Biaya produksi dalam menentukan metode harga pokok pesanan dapat di bagi menjadi dua, yaitu:

1. Biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung biasanya biaya langsung, biaya langsung ini biasanya juga sering dihitung terhadap masing-masing pesanan berdasarkan hasil biaya yang sebenarnya.

2. Biaya produksi selain pada biaya bahan baku dan tenaga kerja langsung biasanya masuk pada biaya tidak langsung, biaya tidak langsung ini di bebankan ke dalam pesanan yang termasuk tariff yang di tentukan di awal.

g. Cara untuk mengumpulkan semua biaya produksi dilakukan dalam kartu biaya pesanan sehingga yang membuat rincian ini yaitu masing-

(13)

masing pesanan. Berikut yaitu pencatatan dalam melakukan harga pokok pesanan menggunakan metode full-costing:

1. Untuk mencatat pembelian bahan baku Persediaan bahan baku Rp xxx

Hutang dagang Rp xxx

2. Rencana dalam pemakaian bahan baku

Barang dlm proses-by bahan baku Rp xxx

Pers bahan baku Rp xxx

3. rencana dalam menghitung biaya tenaga kerja

a. mencatat pada biaya tenaga kerja yang terutang oleh perusahaan

Gaji dan Upah Rp xxx

Hutang gaji dan upah Rp xxx

b. mencatat dalam hal distribusi biaya tenaga kerja biaya tenaga kerja langsung Rp xxx Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Rp xxx Biaya Administrasi umum Rp xxx

Biaya Pemasaran Rp xxx

Gaji dan upah Rp xxx

c. mencatat dalam hal pembayaran gaji dan upah hutang dan gaji upah Rp xxx

kas Rp xxx

4. mencatat untuk biaya overhead pabrik

a. mencatat pada biaya overhead pabrik yang dibebankan kepada suatu produk

biaya overhead pabrik Rp xxx

biaya overhead pabrik yang di bebankan Rp xxx b. mencatat pada biaya overhead pabrik sesungguhnya

(14)

BOP-dalam proses Rp xxx

BOP-yang dibebankan Rp xxx

c. untuk jurnal penutup biasanya untuk dapat mengetahui apakah biaya overhead pabrik yang akan di bebankan berdasarkan harga pokok pesanan tarif penyimpananya dari biaya overhead pabrik sesungguhnya , saldo rekening biaya overhead pabrik sesungguhnya.

BOP-di bebankan Rp xxx

BOP-Sesungguhnya Rp xxx d. untuk mencatat selisih hasil

Selisih BOP Rp xxx

BOP-Sesungguhnya Rp xxx 5. mencatat dalam harga pokok produk di jual

harga pokok penjualan Rp xxx

persediaan produk jadi Rp xxx 6. mencatat untuk pendapatan penjualan produk

piutang dagang Rp xxx

penjualan Rp xxx

(Sujarweni, 2015:73-76)

10. Kartu Harga Pokok Pesanan

Kartu harga pokok merupakan catatan yang sangat diperlukan dalam metode harga pokok pesanan, kartu ini berfungsi untuk rekening pembantu yang digunakan untuk beberapa biaya-biaya yang dikumpulkan dalam biaya produksi setiap ada pesanan produk, biaya produksi ini untuk mengerjakan pesanan tertentu dan dicatat secara terperinci ke dalam kartu harga pokok pesanan.(Mulyadi, 2016:44)

Table 2.1 yaitu kartu persediaan harga pokok

(15)

Kartu Pokok Pesanan

No Pesanan : Pemesan :

Jenis Produk : Sifat Pesanan :

Tanggal Pesan : Jumlah :

Tanggal Selesai : Harga Jual :

Biaya Bahan Baku Biaya Tenaga Kerja Biaya Overhead Pabrik Tgl No.BPBG Ket Jumlah Tgl No. Kartu

Jam Kerja Jumlah Tgl Jam Mesin Tarif Jumlah

Sumber : Mulyadi (2016:45)

Di dalam suatu perusahaan yang memproduksi menggunakan metode pesanan, informasi pada harga pokok produksinya per pesanan manfaatnya untuk manajemen yaitu:

a) Menentukan harga yang akan di jual untuk dibebankan kepada pemesan

Pada perusahaan yang system produksinya menggunakan system pesanan proses produknya berdasrkan apa yang sudah ditentukan oleh konsumen, oleh karena itu untuk harga jualnya pun dibebankan kepada konsumen tersebut yang ditentukan besarnya biaya produksi yang akan dikeluarkan untuk memproduksi berapa harga produksinya, jadi inilah perhitungan untuk harga jual yang akan di bebankan kepada konsumen yaitu:

Memntukan taksiran harga jual kepada konsumen

Taksiran biaya produksi untuk pesanan Rp xxx Taksiran biaya nonproduksi yang dibebankan konsumen Rp xxx

Taksiran total biaya pesanan Rp xxx

Laba yang diinginkan perusahaan Rp xxx

Taksiran harga jual yang dibebankan kepada konsumen Rp xxx Sumber : Mulyadi(2016:39)

Untuk dapat menaksir harga untuk memproduksi yang akan dikelaurkan biayanya untuk produksi pesanan yang akan di pesan perlu perhitungan untuk biaya berikut ini :

(16)

Taksiran biaya bahan baku

Taksiran biaya tenaga kerja langsung Taksiran biaya overhead pabrik Total Taksiran Biaya Produksi

Rp xxx Rp xxx Rp xxx Rp xxx

Taksiran Biaya Produksi terhadap suatu pesanan Sumber : Mulyadi (2016:40)

b) Untuk beberapa pertimbangan dalam penerimaan atau penolakan pesanan

Untuk kemungkinan apakah pesanan tersebut dapat di ambil atau di tolak ada memerlukan beberapa keputusan, perusahaan memerlukan beberapa informasi tambahan mengenai total harga pokok pesanan untuk memberikan dasar terhadap perlindungan bagi perusahaan agar untuk menerima suatu pesanan perusahaan tidak mengalami kerugian dalam menerima pesanan tersebut.

Menentukan biaya produksi Biaya Produksi Pesanan :

Taksiran Biaya Bahan Baku Taksiran Biaya Tenaga Kerja Taksiran Biaya Ovehead pabrik

Total Taksiran Biaya Produksi Biaya Non Produksi:

Taksiran Biaya Administrasi & Umum Taksiran Biaya Pemesanan

Taksiran Biaya Non Produksi

Total Taksiran Harga Pokok Pesanan

Rp xxx Rp xxx Rp xxx +

Rp xxx

Rp xxx Rp xxx +

Rp xxx + Rp xxx Sumber: Mulyadi (2016:40)

c) Memantau taksiran biaya produksi

Taksiran biaya pada produksi pesanan dapat di tentukan dengan sebagai dasar dari penetapan harga jual yang akan dibebankan kepada

(17)

konsumen, perhitungan biaya produksinya dapat dilakukan

menggunakan metode harga pokok pesanan, perhitunga biaya produksi sesungguhnya tetrtentu dilakukan dengan cara, yaitu:

Menentukan harga produksi sesungguhnya Biaya Bahan Baku Sesungguhnya

Biaya Tenaga Kerja langsung Taksiran Biaya Overhead pabrik Total Biaya Produksi

Rp xxx Rp xxx Rp xxx + Rp xxx Sumber: Mulyadi (2016:41)

Pesanan ini dibebankan ke biaya overhead pabrik untuk tarif yang sudah ditentukan di awal karena harga pokok pesanan dapat dihitung pada saat pesanan selesai di buat, padahal tidak semua biaya overhead pabrik dihitung pada saat membuat produk.

d) Memperhitungkan biaya laba atau rugi tiap pesanan

Perusahaan memerlukan informasi tambhan terhadap biaya produksi yang telah dikeluarkan untuk produksi pesanan suatu barang, informasinya tiap pesanan dapat dilihat laba rug bruto pesanan diperlukan dalam kontribusi setiap pesanan dalam menutup biaya nonproduksi dan akhirnya dapat mengetahui apakah pesanan tersebut laba atau rugi.

Menentukan laba atau rugi setiap pesanan Harga Jual yang dibebankan kepada konsumen

Biaya Produksi Pesanan Biaya Bahan Baku

Biaya Tenaga Kerja Langsung Sesungguhnya Taksiran Biaya Overhead Pabrik

Total Biaya Produksi Pesanan

Rp xxx

Rp xxx Rp xxx Rp xxx +

Rp xxx

(18)

Laba Bruto Rp xxx Sumber : Mulyadi (2016:41)

Tahap-tahap untuk memproduksi proses produksi terjadi tiga tahap : 1. Kerjaan yang belum di mulai / bahan baku mentah

2. Kerjaan akan di mulai tetapi belum selesai / pekerjaan masih dalam proses

3. Pekerjaan yang sudah selesai / barang yang sudah jadi

11. Depresiasi

Depresiasi yaitu suatu metode untuk mengalokasikan harga perolehan aktiva ke periode akuntansi. Istilah ini sering digunakan dalam menunjukan alokasi harga perolehan aktiva tetap berwujud yang dapat dilihat seperti, tanah, gedung, mesin, kendaraan dan alat-alat lainnya.

Menurut Baridwan (2013, 306) ada terdapat tiga factor yang dapat diperlukan dalam mempertibangkan sesuatu dalam menntukan hal untuk mebebankan depresiasi setiap periode, yaitu:

a. Harga perolehan

Harga perolehan dalam depresiasi ini yaitu duit yang dikeluarkan dalam bentuk tunai atau utang yang timbul dalam biaya-biaya yang terjadi karena memperoleh suatu aktiva dan dapat menetapkannya supaya dapat digunakan sebagai mestinya

b. Nilai sisa suatu aktiva

Nilai sisa suatu aktiva tetap yang akan didepresiasi yaitu jumlah yang diterima bila suatu aktiva itu dijual, ditukarkan, atau dengan cara lain ketika aktiva tersebut sudah tidak dapat dipergunakan lag, dikurangi dengan beberapa biaya-biaya yag terjadi pada saat dijual atau ditukarkan.

c. Taksiran umur kegunan

(19)

Masa manfaat pada taksiran umur kegunaan suatu aktiva dipengaruhi beberapa carapemeliharaan atau kebijakan yang digunakan dalam reparasi, taksiran umur ini dapat dinyatakan dalam satuan periode yang sudah ditentukan umur taksirannya.

Keputusan Meteri Keuangan Nomor 59/KMK.6/2013 tentang masa manfaat dalam penyusutan asset tetap pada PSAP 7 paragraf 53 menyatakan bahwa penyusutan adalah penyusutan suatu nilai asset tetap yang dapat disusutkan selama masa manfaat asset yang bersangkutan. PSAP 7 paragraf 57 memperkenalkan tiga jenis metode penyusutan yaitu :

a. Metode garis lurus (straight line metodhe)

Metode ini merupakan penyusutan yang palin sederhana karena beban penyusutan dibagi rata selama masa umur manfaatnya.

Rumus Penyusutan :

Nilai perolehan – Nilai Residu Umur Manfaat

Biasanya metode ini digunakan untuk asset tetap yang diperkirakan umur manfaatnya panjang.

b. Metode saldo Menurun Ganda (double declining balance method)

metode ini biasanya menghitung berdasarkan dari nilai buku dengan tariff dua kali tariff penyusutan menggunakan metode garis lurus.

Rumus Penyusutan :

(Nilai yang dapat disusutkan – Akumulasi penyusutan periode sebelumnya) x tarif Penyusutan

Metode ini biasanya digunakan asset tetap yang setiap tahun nilai ekonomisnya semakin turun .

c. Metode Unit Produksi (unit of production method)

(20)

Metode ini biasanya digunakan untuk jumlah produksi per periode di bagi dengan jumlah produksi keseluruhan yang diestimasi.

Rumus Penyusutan :

Produksi per periode x tarif penyusutan

Metode penyusutan ini biasanya digunakan dalam asset tetap yang dihitung produktifitasnya seperti alat berat

(Baridwan, 2015:308-312)

Jadi dapat disumpulkan bahwa perhitngan yang dapat digunakan untuk menghitung metode depresiasi bisa menggunakan metode tersebut yaitu metode garis lurus (straight-line method). Metode jam jasa, dan juga metode garis lurus, dan yang akan di pakai penulis dalam melakukan penelitian di PT. Mahatama ventura Property ini yaitu menggunakan metode garis lurus (straight-line method) dikarenakan metode garis lurus ini yang paling sederhana pengerjannya dan banyak digunakan di perusahaan lain juga, dalam hal ini cara untuk mebebankan depresiasinya tiap periode jumlahnya sama kecuali kalo ada beberapa penyesuaian yang terjadi.

B. Hasil Penelitian Terdahulu

Hasil perbandingan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang adalah sebagai berikut:

(21)

Tabel 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu Aspek Intan Melani

Kusuma Astuti (2019)

Devi Aprilia Kartika (2020)

Risa angelina Putri (2021)

Judul Perhitungan Harga Pokok Produksi Rumah Tipe 36 Menggunakan Tipe 36 Menggunakan Metode Harga Pokok Pesanan Full- Costing Pada PT.

Jofa Dini Lestari Banjarmasin.

Perhitungan Harga Pokok Produksi Rumah Tipe 36 Menggunakan Tipe 36 Menggunakan Metode Harga Pokok Pesanan Full- Costing Pada PT.Rizky Bumi Persada Indah Berabai.

Perhitungan Harga Pokok Produksi Perumahan Tipe 36 Menggunakan Metode Harga Pokok Pesanan Full-Costing Pada PT. Graha Mahatama Property.

Tempat Penelitian

PT. Jofa Dini Lestari Banjarmasin

PT.Rizky Bumi Persada Indah

Berabai

PT. Graha Mahatama Property

Rumusan Masalah

1. Bagaimana penggolongan biaya yang tepat dalam perhitungan harga pokok produksi rumah tipe 36 menurut akuntansi biaya pada PT Jofa Dini Lestari

Banjarmasin?

2. Bagaimana perhitungan harga pokok produksi rumah tipe 36 yang sesuai dengan metode harga pokok pesanan full- costing pada PT Jofa Dini Lestari Banjarmasin.

1. bagaimana unutuk mengetahi

pergolongan biaya dalam perhitungan harga pokok produksi dalam rumah tipe 36 yang tepat menurut akuntansi biaya.

2. bagaimana perhitungan harga pokok produksi perumahan tipe 36 yang sesuai dengan metode pokok pesanan pada PT Rizky Bumi Persada Indah Barabai.

Berdasarkan uraian yang ada di atas Rmusan Masalahnya adalah Bagaimana mengitung Harga Pokok Produksi menggunakan Harga Pokok Pesanan Metode Full-Costing tipe 36 pada PT.

Graha Mahata Property ini.

Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui

1. Untuk mengetahui

1.Perhitungan harga pokok produksi yang

(22)

penggolongan biaya dalam perhitungan harga pokok produksi rumah tipe 36 yang tepat menurut akuntansi biaya pada PT Jofa Dini Lestari

Banjarmasin.

2. Untuk mengetahui perhitungan harga pokok produksi rumah tipe 36 yang sesuai dengan metode harga pokok pesanan full- costing pada PT Jofa Dini Lestari Banjarmasin.

penggolongan biaya dalam perhitungan harga pokok produksi rumah tipe 36 yang tepat menurut akuntansi biaya pada PT Rizky Bumi Persada Indah Barabai 2. Untuk

mengetahui perhitungan harga pokok produksi rumah tipe 36 yang sesuai dengan metode harga pokok pesanan pada PT Rizky Bumi Persada Indah Barabai.

tepat untuk

memproduksi rumah tipe 36 menurut akuntansi biaya pada PT Graha Mahatama Property

2. Menggunakan perhitungan akuntansi biaya dengan metode harga pokok produksi rumah tipe 36 dengan metode harga pokok pesanan full-costing dengan tepat pada PT.

Graha Mahatama Property.

Metode Penelitian

mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit.

mengumpulkan bahan-bahan referensi, literatur, wawancara atau dating langsung ke perusahaan,

mengumpulkan data dan mengumpulkan data dengan

pengamatan secara langsung terkait teori-teori yang memiliki

hubungannya dengan permasalahan.

menggambungkan bahan referensi dari berbagai buku, studi lapangan, wawancara dan observasi yang mana melakukan penelitian

menggunakan indra dan juga melakukan dokumentasi adanya kaitan bagi penulis untuk melakukan penelitian tersebut.

Hasil Penelitian

Perhitungan Harga Pokok Produksi Perumahan Tipe 36 Menggunakan Metode Harga Pokok Pesanan Full-

Perhitungan Harga Pokok Produksi Perumahan Tipe 36 Menggunakan Metode Harga Pokok Pesanan Full-

Perhitungan Harga Pokok Produksi Perumahan Tipe 36 Menggunakan Metode Harga Pokok Pesanan Full-

(23)

Costing. Costing. Costing.

Inten melani (2019),Devi Aprilia Kartika (2020), Risa Angelina Putri.

Gambar

Tabel 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu  Aspek  Intan Melani

Referensi

Dokumen terkait

Pada masing-masing pengerjaan model terdapat perubahan jumlah stasiun kerja yang digunakan sehingga berakibat pada peningkatan efisiensi lini perakitan dan penurunan

Setelah dilakukan analisis kesesuaian lahan, Kelurahan Bungus Barat, Bungus Timur, Bungus Selatan, dan Teluk Kabung Utara sangat sesuai (S1) ditanami durian, kakao, dan

Identifikasi variabel yaitu untuk dependen variabel (Y) kepuasan kerja, dan independen variabel (X) terdiri dari beban kerja, keterlibatan kerja dan konflik kerja;

Berdasarkan kriteria penilaian kebaikan metode penggerombolan pada Tabel 7, penggerombolan dengan metode Fuzzy C-means lebih baik daripada metode ward untuk

Praktek Quality Control di UKM “Chrisna Snack” Karanganyar yang memproduksi keripik kenikir dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui proses pembuatan keripik

Pemenang akan mengambil laibiliti dan bertanggungjawab penuh sekiranya berlaku sebarang liabiliti, kecelakaan, kecederaan, kerugian, kerosakan, tuntutan atau kemalangan

Didasarkan pada nilai betha dari masing-masing variabel bebas tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel jaminan yang paling dominan berpengaruh terhadap kinerja

Pelayanan nasabah atau yang sering kita dengar sebagai customer service officer berasal dari dua kata yaitu customer berarti pelanggan dan service berarti pelayanan .Customerservice