BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sistem operasi atau dalam bahasa Inggris : operating system atau OS adalah seperangkat program yang mengelola sumber daya perangkat keras komputer, dan menyediakan layanan umum untuk aplikasi perangkat lunak. Sistem operasi adalah jenis yang paling penting dari perangkat lunak sistem dalam sistem komputer. Tanpa sistem operasi, pengguna tidak dapat menjalankan program aplikasi pada komputer mereka, kecuali program aplikasi booting.
Sistem operasi mempunyai penjadwalan yang sistematis mencakup perhitungan penggunaan memori, pemrosesan data, penyimpanan data, dan sumber daya lainnya.
Untuk fungsi – fungsi perangkat keras seperti sebagai masukkan, keluaran dan alokasi memori, sistem operasi bertindak sebagai perantara antara program aplikasi dan perangkat keras computer, meskipun kode aplikasi biasanya dieksekusi langsung oleh perangkat keras dan seringkali akan menghubungi OS.
1.2 Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk menambah pemahaman pembaca atau mahasiswa tentang kecanggihan teknologi Sistem Operasi terutama di bidang komputer pada masa – masa yang akan datang.
BAB II
SISTEM OPERASI
2.1 Definisi Sistem Operasi
Pengertian sistem operasi secara umum ialah pengelola seluruh sumber-daya yang terdapat pada sistem komputer dan menyediakan sekumpulan layanan (system calls) ke pemakai sehingga memudahkan dan menyamankan penggunaan serta
pemanfaatan sumber-daya sistem computer. Sistem operasi Komputer adalah perangkat lunak komputer atau software yang bertugas untuk melakukan kontrol dan manajemen perangkat keras dan juga operasi-operasi dasar sistem, termasuk menjalankan software aplikasi seperti program-program pengolah data yang bisa digunakan untuk
mempermudah kegiatan manusia.Sistem Operasi dalam bahasa Inggrisnya disebut Operating System, atau biasa di singkat dengan OS.
2.2 Sejarah Perkembangan Sistem Operasi
Sistem Operasi mengalami perkembangan yang dapat dibagi ke dalam 5 generasi. Yaitu :
2.2.1 Generasi ke-1 Vacuum Tubes dan Plugboards ( 1945 – 1955 )
Perkembangan awal Sistem Operasi masih dilakukan secara manual dalam artian belum muncul adanya Sistem Operasi yang secara otomatis, artinya belum mendukung layanan pekerjaan yang dapat dilakukan dalam 1 rangkaian.
Berikut karateristik sistem operasi generasi pertama :
Proses – proses masih sederhana dan diaktifkan melalui console dan tombol – tombol pada panel.
Punch card / paper.
Bahasa mesin.
Buffer, flag register dan control bit lain.
Analytical Engine ( Charles Babbage ).
Calculating Engine menggunakan vacuum tubes.
Belum ada bahasa pemrograman.
Belum ada sistem operasi, system computer diberi instruksi yang harus dikerjakan langsung.
Operasi menggunakan plugboard.
Pengenalan punched card.
2.2.2 Generasi ke-2 Transistor dan Batch System ( 1955 – 1965 )
Di generasi ini sudah diperkenalkannya perkejaan yang dapat dilakukan dalam 1 rangkaian atau biasa disebut dengan Batch proccessing System.
Berikut karateristik sistem operasi generasi kedua :
Teknologi storage : magnetic tape
Tetap belum dilengkapi system operasi, tetapi beberapa fungsi dasar SO sudah ada.
Program dan data dapat disimpan dalam media yang berkapasitas besar dan relatif mudah di load.
Modul – modul perangkat lunak pendukung yang membantu pengoperasian perangkat keras serta memberikan lingkungan yang lebih baik bagi pembuat program aplikasi.
Hasil lebih lanjut : munculnya high level language ( Fortran )
Sehingga penulisan program menjadi jauh lebih mudah.
Pengenalan job ( program atau seperangkat program ) untuk sistem batch sederhana.
Typical operating system : FMS ( Fortran Monitor System ) dan IBSYS ( sistem untuk IBM 7094 ).
Tahapan pemrograman :
Program ( source code ) ditulis dalam bahasa ybs.
Dikompilasi oleh compiler ke dalam assembly.
Ditranslasikan ke dalam bahasa mesin ( object code ) oleh assembler.
Tahapan eksukusi
Load compiler.
Me – load assembler.
Me – load linker.
Run executable code.
Sistem – sistem Batch Sederhana
Operator.
Programmer.
Automatic Job Sequencing.
Resident Monitor.
Kelemahan Batch System
Masih ketergantungan pada operator manusia untuk setup dan sequencing.
CPU lebih banyak idle saat pergantian atau I/O.
2.2.3 Generasi ke-3 IC dan Multiprogramming ( 1965 – 1980 )
Pada generasi ketiga, Sistem Operasi sudah mendukung layanan Multi- User, Multi-Programming dan Batch Proccessing System (Multi-Task).
Berikut karateristik sistem operasi generasi ketiga :
IBM mengenalkan IBM 360 dengan sistem operasi OS/360.
Menggunakan integrated circuit ( IC ).
Dapat menangani komputasi sains dan komersial.
Mengadopsi konsep ‘one family’.
Sistem operasi berukuran besar dan kompleks.
Mengenalkan multiuser ; computer memiliki resource yang dapat digunakan oleh banyak orang sekaligus.
Mengenalkan multiprogramming.
Kebutuhan OS untuk Multiprogramming :
Fungsi/routine untuk I/O disediakan oleh sistem.
Manajemen memori : sistem harus dapat mengalokasikan memori untuk beberapa job.
CPU scheduling : sistem harus mampu mengorganisir penjadualan beberapa job yang di – run.
Pengalokasian devices.
2.2.4 Generasi ke-4 LSI, VLSI dan Personal Computer ( 1980 – 1990 ) Berikut karateristik sistem operasi generasi keempat :
Pengembangan LSI dan VLSI melahirkan PC dan Workstation.
Perangkat lunaknya ‘user friendly’.
Dua sistem operasi yang dominan.
MS-DOS ( pada IBM-PC dengan CPU Intel 8088, 80286, 80386, 80486 ).
UNIX ( pada Non-Intel computer dan workstation ).
RISC Chips.
Network Operating System.
Distributed Operating System.
2.2.5 Generasi ke-5 VLSI, ULSI, Teknologi Nano Second, Internet, dan Multimedia ( 1990 – sekarang )
Berikut karateristik sistem operasi generasi kelima :
Pengembangan VLSI dan ULSI melahirkan PC yang berbasis Pentium untuk server maupun workstation.
Pengembangan sistem operasi windows.
Pengembangan aplikasi yang berbasis Web atau WWW.
2.3 Struktur Sistem Komputer
2.3.1 Parallel System
Sistem multiprocessor di mana terdapat lebih dari satu CPU.
Tightly coupled system-processor membagi bersama ( sharing ) memori dan clock ; komunikasi terjadi biasanya melalui shared memory.
Keuntungan sistem parallel.
Symmetric multiprocessing ( SMP ). Asymmetric multiprocessing.
2.3.2 Struktur Umum Peer-to-Peer
Arsitektur sistem terdistribusi
Tidak ada kontrol tersentralisasi
Node-node memiliki fungsi symmetric.
High capacity
Many disk
Many network connection
Many CPU
2.4 Struktur Sistem Operasi
2.4.1 Struktur Sistem Operasi
Komponen Sistem
Layanan Sistem Operasi
System Calls
Program System
Struktur System
Virtual Machines
System Design dan Implementation2.4.2 Komponen Sistem Umum
Manajemen Proses
Proses adalah sebuah program yang sedang dijalankan ( eksekusi ).
Sistem operasi bertanggung jawab terhadap aktifitas yang berhubungan dengan manajemen proses.
Manajemen Main-Memory
Memory sebagai tempat penyimpanan instruksi/data dari program.
Umumnya main memory bersifat ”volatile”-tidak permanent.Isinya akan hilang jika komputer di matikan.
Manajemen memory
Manajemen Secondary-Storage
Secondary Storage : penyimpanan permanen.
OS bertanggung jawab untuk manajemen disk
Manajemen I/O System
Sering disebut manager.
Komponen OS untuk sistem I/O.
Manajemen File
File : kumpulan informasi yang berhubungan ( sesuai dengan tujuan pembuat file tersebut ).
OS bertanggung jawab, membuat dan menghapus file, membuat dan menghapus directory, dll.
Command-Interpreter System
OS : menunggu instruksi dari user ( command driven ).
Program yang membaca instruksi dan mengartikan keinginan user ( lebih dari sejenis ).2.4.3 Layanan Sistem Operasi
Eksekusi Program
Operasi I/O
Manipulasi File-system
Komunikasi
Deteksi Error
Penggunaan System yang Efisien2.4.4 System Call
Menyediakan interface antara program ( user program yang berjalan ) dan menjadi jembatan antara proses dan OS.
Tipe System Calls
Kontrol Proses
Mengakhiri dan membatalkan.
Mengambil dan eksekusi.
Membuat dan mengakhiri proses.
Menentukan dan mengeset atribut proses.
Wait for time.
Wait event, signal event.
Mengalokasikan dan membebaskan memori
Manipulasi File
Membuat dan menghapus file.
Membuka dan menutup file.
Membaca, menulis dan mereposisi file.
Menentukan dan mengeset atribut file.
Managemen Device
Meminta dan membebaskan device.
Membaca, menulis dan mereposisi device.
Menentukan dan mengeset atribut device.
Informasi Lingkungan
Mengambil atau mengeset waktu atau tanggal.
Mengambil atau mengeset sistem data.
Mengambil atau mengeset proses, file atau atribut-atribut device.
Komunikasi
Membuat dan menghapus sambungan komunikasi.
Mengirim dan menerima pesan.
Mentransfer status informasi.
2.4.5 Program Sistem
Program Sistem
Program sistem menyediakan kemudahan pembangunan program dan eksekusi.
Kebanyakan user memandang sistem operasi sebagai program sistem, bukan sebagai ”actual system calls”.BAB III
MANAJEMEN PROSES
3.1 Konsep Proses
Secara formal, Proses adalah program dalam eksekusi. Suatu proses adalah lebih dari kode progam, dimana kadang kala dikenal sebagai bagian tulisan. Proses juga termasuk aktivitas yang sedang terjadi, sebagaimana digambarkan oleh nilai pada program counter dan isi dari daftar prosesor/ processor’s register. Suatu proses umumnya juga termasuk process stack, yang berisikan data temporer (seperti parameter metoda, address yang kembali, dan variabel lokal) dan sebuah data section, yang berisikan variabel global. suatu program adalah satu entitas pasif, seperti isi dari sebuah berkas yang disimpan didalam disket, sebagaimana sebuah proses dalam suatu entitas aktif, dengan sebuah program counter yang mengkhususkan pada instruksi selanjutnya untuk dijalankan dan seperangkat sumber daya/ resource yang berkenaan dengannya.
3.2 Definisi Proses
Terdapat beberapa definisi mengenai proses, antara lain:
Merupakan konsp pokok dalam operasi, sehingga masalah manajemen proses adalah masalah utama dalam perancangan sistem operasi
Proses adalah program yang sedang dieksekusi.
Proses adalah unit kerja terkecil secara individu memiliki sumber daya dan dijadwalkan oleh sistem operasi.
3.3 Perkembangan Konsep Proses
Konsep proses berkembang sejalan dengan modus operasi sistem komputer :
Fase-fase monoprogramming : pada suatu saat di memori hanya sebuah program yang sedang dijalankan.
Fase-fase multiprogramming : pada suatu saat di memori bisa terdapat beberapa program yang sedang dijalankan.
Konsep Proses Monoprogramming
Program oleh proses monitor di-load ke memori, dieksekusi dan selesai. Kemudian kontrol dikembalikan ke proses monitor.
Status proses direkam dan di-print hanya diperlukan untuk keperluan debugging.
3.4 Istilah Berkaitan Dengan Proses
Multiprogramming ( multitasking )
Manajemen banyak proses pada satu pemroses ( processor ).
Istilah yang digunakan multiprogramming bukan multiprocessing.
Program-program yang dijalankan sebenarnya bersifat :
Saling tak bergantungan ( independen ).
Satu program pada satu saat ( one program at any instant ).
Multiprocessing
Manajemen banyak proses di komputer multiprocessor.
Distributed processing / computin.
Manajemen banyak proses yang dieksekusi di banyak sistem komputer yang tersebar.
3.5 Operasi – operasi Pada Proses
Penciptaan proses ( create a process )
Penciptaan proses melibatkan banyak aktivitas.
Menamai ( memberi identitas ) proses.
Menyisipkan proses pada senarai proses atau tabel proses.
Menentukan prioritas awal proses.
Menciptakan PCB.
Mengalokasikan sumber daya awal bagi proses.
Penghancuran / terminasi proses ( destroy a process )
Penghancuran proses melibatkan pembebasan proses dari sistem.
Sumber daya – sumber daya yang dipakai dikembalikan.
Proses dihancurkan dari senarai atau tabel sistem.
PCB dihapus ( ruang memori PCB dikembalikan ke pool memori bebas ) penghancuran lebih rumit bila proses telah menciptakan proses – proses lain.
Pada beberapa sistem, proses – proses turunan dihancurkan saat proses induk dihancurkan secara otomatis.
Beberapa sistem lain menganggap proses anak independen terhadap proses induk, proses anak tidak secara otomatis dihancurkan saat proses induk dihancurkan.
Penundaan proses ( suspend a process ).
Pelanjutan kembali proses ( resume a process ).
Pengubahan prioritas proses.
Mem – block proses.