• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mengatasi Kecemasan dalam Menghadapi Ujian Melalui Layanan Konseling Rasional Emotif (Studi Kasus pada Siswa di Kelas VIII Imersi SMP N 5 Semarang Tahun Pelajaran 2008/2009).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Mengatasi Kecemasan dalam Menghadapi Ujian Melalui Layanan Konseling Rasional Emotif (Studi Kasus pada Siswa di Kelas VIII Imersi SMP N 5 Semarang Tahun Pelajaran 2008/2009)."

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Kristianingrum, Hagni. 2009. Mengatasi Kecemasan dalam Menghadapi Ujian Melalui Layanan Konseling Rasional Emotif (Studi Kasus pada Siswa di Kelas VIII Imersi SMP N 5 Semarang Tahun Pelajaran 2008/2009). Skripsi. Jurusan Bimbingan dan Konseling. FIP.UNNES. Pembimbing I. Drs. Suharso, M. Pd, Kons, Pembimbing II. Dra. MTH. Sri Hartati, M. Pd.

Kata Kunci: Kecemasan Menghadapi Ujian, Konseling Rasional Emotif

Latar belakang dalam penelitian ini didasarkan pada fenomena yang terjadi di SMP Negeri 5 Semarang. Dari hasil wawancara dan observasi diperoleh bahwa pada saat menghadapi ujian siswa mengalami kecemasan. Cara untuk mengatasinya dengan menggunakan layanan konseling rational emotif.

Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus yaitu metode yang komprehensif, serta digunakan untuk mengungkap data individu. Subyek dalam penelitian ini adalah tiga siswa kelas VIII Imersi yang mempunyai tingkat kecemasan paling tinggi berdasarkan hasil belajar tinggi, sedang, dan rendah. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode wawancara dan observasi. Sedangkan analisis datanya dengan reduksi data, penyajian data, dan verivikasi data.

Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu gambaran kecemasan dalam menghadapi ujian siswa sebelum mendapatkan konseling rasional emotif antara lain merasa takut tidak dapat mengerjakan soal ujian, takut jika nilainya jelek dibawah teman-temannya, khawatir jika ikut remidi, merasa kurang percaya diri terhadap kemampuannya, takut jika dijauhi teman-temannya dan dimarahi oleh orangtuanya, pikiran kacau tidak bisa mengerjakan ujian, mudah marah (tidak dapat mengendalikan emosi), ketakutan dengan nilai yang diperolehnya, pada saat soal ujian dihadapan kadang-kadang lupa dengan pelajaran yang telah dipelajarinya, mengalami kesulitan menerima materi pelajaran dikelasnya, dalam belajar keseharian klien sulit untuk mengingat materi pelajaran yang dipelajari, takut kalah saingan dengan temannya yang mendapat nilai bagus. Sedangkan hasil yang diperoleh setelah siswa mengikuti proses konseling yaitu pikiran; perasaan; dan perilakunya yang irrasional berangsur-angsur berkurang. Hal itu terbukti klien telah menunjukkan perubahan dengan tidak mengalami kecemasan pada saat ujian dan klien telah mendapatkan nilai yang lebih baik dari nilai ujian sebelumnya. Selain itu klien sudah tidak mempunyai pikiran, perasaan, dan perilaku yang irrasional tetapi telah dirubah dengan pikiran, perasaan, dan perilaku yang rasional, dengan menganggap hal tersebut akan memotivasi klien lebih giat belajar untuk mempertahankan nilainya, agar tidak akan mengalami kecemasan lagi.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan disarankan bagi guru pembimbing SMP Negeri 5 Semarang dapat membantu mengatasi kecemasan yang dialami siswa. Salah satu cara untuk mengatasinya dapat menggunakan layanan konseling rasional

Referensi

Dokumen terkait

Disusunnya penelitian ini diharapkan dapat memberikan penjelasan tentang peran dan tugas GPK pada mata pelajaran matematika. Hasil penelitian yang mengambil objek

Penggunaan Metode Multi Criteria Evaluation (MCE) untuk analisis kesesuaian lahan dengan kriteria yang lebih dari satu, penentuan nilai bobot dari kriteria ditentukan secara

Namun secara umum, capaian dakwah kaum perempuan pada masyarakat di Dataran Tinggi Gayo dapat ditinjau dan dianalisis dari beberapa aspek yaitu seberapa besar ruang

Siswa dengan gaya belajar auditori memiliki tingkat kecepatan yang rendah dalam memahami, dan memaknai materi-materi esensial pelajaran Al- Qur’an dan Hadist,

Ada beberapa teknik yang bisa digunakan oleh guru untuk menghindari terjemahan dalam memperoleh arti suatu kata, yaitu dengan pemberian konteks kalimat, definisi

responsibility centers , krn RC mrp alat untuk melaksanakan strategi dan program yg telah diseleksi mll proses perencanaan strategik.. Responsibility centers berperan penting dlm

Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara jenis kelamin laki-laki dan perempuan terhadap

Pemilik pabrik tahu AL, Sumedang dan Super sebaiknya mengambil keputusan untuk memproses produk sampingan yaitu ampas tahu untuk diproses lebih lanjut sebagai keripik