• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS STRATEGI INDOFOOD DI PASAR INTERNASIONAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ANALISIS STRATEGI INDOFOOD DI PASAR INTERNASIONAL"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS STRATEGI INDOFOOD DI PASAR INTERNASIONAL

Penyusun : Kartika Dwi Puspita

Muhamad Gunawan Hendro Martoyo Novita Wardhani

Rayhan Sayyid al-Ayyubi

PROGRAM S1 EKSTENSI BIDANG STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS INDONESIA

▸ Baca selengkapnya: visi perusahaan indofood

(2)

i

STATEMENT OF AUTHORSHIP

“ Kami yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa makalah/tugas terlampir merupakan murni hasil dari pekerjaan saya/kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang saya/kami gunakan tanpa menyebutkan sumbernya.

Materi ini belum/tidak pernah dasajikan/digunakan sebagai bahan makalah/tugas mataajaran lain kecuali makalah/tugas ini saya kumpulkan dapat diperbanyak dan dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagarisme.”

Nama : Kartika Dwi Puspita NPM : 1406645576

Tanda Tangan :

Nama : Muhamad Gunawan Hendro Martoyo NPM : 1406645765

Tanda Tangan :

Nama : Novita Wardhani NPM : 1406645872 Tanda Tangan :

Nama : Rayhan Sayyid al-Ayyubi NPM : 1406645986

Tanda Tangan :

Mata Kuliah : Bisnis Global

Judul Makalah : Analisis Strategi Indofood di Pasar Internasional Tanggal : Senin, 07 Desember 2014

Dosen : Dian Nastiti S.E., Ak., M.Com.

(3)

ii

DAFTAR ISI

STATEMENT OF AUTHORSHIP ... i

DAFTAR ISI ... ii

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Tujuan Penulisan ... 2

BAB 2 PEMBAHASAN 2.1 Company Profile PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ... 3

2.2 Sejarah ... 3

2.3 Perkembangan Produk ... 5

2.4 Strategi Marketing Mix PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ... 6

2.4.1 Production Strategy (Strategi Produksi) ... 6

2.4.2 Placement Strategy (Strategi Penentuan Lokasi) ... 9

2.4.3 Promotion Strategy (Strategi Promosi) ... 11

2.4.4 Pricing Strategy (Strategi Penentuan Harga) ... 19

2.5 Corporate Social Responsibility (CSR) Strategy ... 20

2.6 Kerja Sama Internasional ... 23

2.6.1 Lisensi ... 23

2.6.2 Join Venture ... 23

BAB 3 PENUTUP 3.1 Kesimpulan ... 26

DAFTAR PUSTAKA ... 27

(4)

1

BAB 1

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Di jaman yang serba cepat ini manusia selalu menginginkan sesuatu secara instan dengan harga yang terjangkau, tidak terkecuali dengan makanan.

Jika menyangkut makanan yang instan, cepat saji dan harga yang murah tentu mie instan adalah pilihan utamanya. Hampir semua orang mengenal dan menyukai mie instan, bahkan ada yang sudah menganggap mie instan sebagai makanan pokok, seperti yang terjadi di beberapa negara di timur tengah dan di nigeria.

Produk mie instan yang digemari di Indonesia kebanyakan berasal dari produk PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (Sarimi,Indomie,Pop Mie). Tapi yang mengejutkan ternyata tidak hanya orang Indonesia yang menyukai produk mie instan dari Indofood, tapi nyaris semua orang di seluruh penjuru dunia menggemari Indofood. Hal itu bisa dibuktikan dari produk mie instan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk yang sudah menembus pasar luar negeri seperti Asia, Australia, Eropa, Amerika Serikat hingga Afrika. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbkjuga telah membuka fasilitas produksi mie instan di berbagai negera, diantaranya yaitu di Jeddah, Saudi Arabia, dan Nigeria. Maka jangan heran jika Indofood disebut sebut sebagai produsen mie instan paling terkemuka dan paling besar di dunia.

Kita sebagai warga indonesia tentu harus bangga dengan pencapaian PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. PT Indofood menjadi salah satu dari hanya beberapa perusahaan Indonesia yang mampu menguasai pasar internasional. Salah satu strategi yang menjadi kunci kesuksesan PT Indofood di pasar internasional adalah mix marketing strategy serta bagaimana PT Infodood bekerja sama dengan perusahaan lain baik dari perusahaan lokal ataupun internasional, seperti melalui akuisisi, lisensi, joint venture, investasi, dan lain lain. Untuk itu kami akan mencoba menganalisa strategi dari PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk di

(5)

2

pasar internasional terutama untuk produk mie instanya, strategi yang tidak hanya membuat mereka menjadi nomor satu di Indonesia tapi juga di dunia.

1.2 Rumusan Masalah

Menurut Purnomo Setiady Akbar M.Pd dan DR. Husaini Usman, rumusan masalah adalah suatu usaha untuk menyatakan secara tersurat pertanyaan- pertanyaan penelitian apa saja yang spesifik dan perlu dijawab. Dalam makalah ini terdapat rumusan masalah sebagai berikut ini:

a. Bagaimana sejarah dan perkembangan Indofood di Indonesia dan di dunia?

b. Apakah marketing mix strategy yang digunakan oleh Indofood di pasar internasional?

c. Bagaimana implementasi marketing mix strategy yang digunakan oleh Indofood di pasar internasional?

d. Bagaimana kerja sama internasional yang dilakukan Indofood?

1.3 Tujuan Penulisan

Dalam penulisan sebuah makalah terdapat tujuan yang akan dalam penulisannya.Tujuan tersebut berguna sebagai pengetahuan terhadap permasalahan dalam tulisan. Dari rumusan maslah tersebut di atas maka makalah ini memiliki tujuan sebagai berikut ini:

a. Mengetahui sejarah dan perkembangan Indofood di Indonesia dan dunia.

b. Memaparkan marketing mix strategy yang digunakan oleh Indofood di pasar internasional.

c. Menjelaskan implementasi marketing mix strategy Indofood di pasar internasional.

d. Menjelaskan kerja sama internasional yang dilakukan Indofood

(6)

3

BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Company Profile PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.

PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk merupakan produsen berbagai jenis makanan dan minuman yang bermarkas di Jakarta, Indonesia. Awalnya mereka hanya berfokus untuk memproduksi dan mengembangkan produk mie instan, tapi seiring dengan kesuksesan produk mie instanya, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk juga mulai bergerak ke bidang makanan yang lain atau bahkan minuman . Perusahaan ini didirikan pada tanggal 14 Agustus 1990 oleh Sudono Salim dengan nama PT. Panganjaya Intikusuma yang pada tanggal 5 Februari 1994 menjadi Indofood Sukses Makmur. Perusahaan ini mengekspor produk dan bahan makanannya hingga Australia, Asia, Afrika, Amerika, hingga Eropa. Salah produknya yang terkenal adalah mie instan.

Dalam beberapa dekade ini Indofood telah bertransformasi menjadi sebuah perusahaan total food solutions dengan kegiatan operasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan, mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di rak para pedagang eceran.

2.2 Sejarah

Perusahaan ini didirikan dengan nama PT Panganjaya Intikusuma berdasarkan Akta Pendirian No.228 tanggal 14 Agustus 1990 yang diubah dengan Akta No.249 tanggal 15 November 1990 dan yang diubah kembali dengan Akta No.171 tanggal 20 Juni 1991, semuanya dibuat dihadapan Benny Kristanto, SH., Notaris di Jakarta dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No.C2-2915.HT.01.01Th.91

(7)

4

tanggal 12 Juli 1991, serta telah didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dibawah No.579, 580 dan 581 tanggal 5 Agustus 1991, dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.12 tanggal 11 Februari 1992, Tambahan No.611. Perseroan mengubah namanya yang semula PT Panganjaya Intikusuma menjadi PT Indofood Sukses Makmur, berdasarkan keputusan Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham yang dituangkan dakam Akta Risalah Rapat No.51 tanggal 5 Februari 1994 yang dibuat oleh Benny Kristianto, SH., Notaris di Jakarta,

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. merupakan salah satu perusahaan mie instant dan makanan olahan terkemuka di Indonesia yang menjadi salah satu cabang perusahaan yang dimiliki oleh Salim Group.

Pada tahun 1994, terjadi penggabungan beberapa anak perusahaan yang berada di lingkup Indofood Group (PT Sanmaru, PT Supermi, dan PT Panganjaya), sehingga mengubah namanya menjadi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. yang khusus bergerak dalam bidang pengolahan mie instan. Divisi mie instan merupakan divisi terbesar di Indofood dan pabriknya tersebar di 15 kota, diantaranya Medan, Pekanbaru, Palembang, Tangerang, Lampung, Pontianak, Manado, Semarang, Surabaya, Banjarmasin, Makasar, Cibitung, Jakarta, Bandung dan Jambi, sedangkan cabang tanpa pabrik yaitu Solo, Bali dan Kendari. Hal ini bertujuan agar produk yang dihasilkan cukup didistribusikan ke wilayah sekitar kota dimana pabrik berada, sehingga produk dapat diterima oleh konsumen dalam keadaan segar serta membantu program pemerintah melalui pemerataan tenaga kerja lokal. PT Indofood tidak hanya mempunyai pabrik di Indonesia, tapi pabrik mereka juga tersebar di seluruh dunia seperti di Saudi Arabia, Kenya, Serbia, dan yang terbaru yaitu pembangunan pabrik di Kazhakstan yang rencananya akan dilakukan tahun 2015 nanti. Hal ini dilakukan untuk mempermudah PT Indofood dalam memproduksi dan mendistribusikan produk mie instanya ke luar negeri

(8)

5

2.3 Perkembangan Produk

Indomie memang merupakan produk Indofood yang paling dikenal, baik di Indonesia atau di dunia internasional. Tapi produk mie instan yang pertama kali dciptakan di Indonesia bukanlah Indomie tetapi Supermi pada tahun 1968.

Supermi merupakan produk mie instan yang diproduksi oleh salah satu perusahaaan yang nantinya akan bergabung dengan Indofood yaitu PT Supermi Indonesia.

Pada 9 September 1970 Indomie pertama kali diproduksi oleh PT Sanmaru Foods Manufacturing Co Ltd dan dipasarkan ke konsumen sejak tahun 1972 dengan rasa Ayam dan Udang. Selain dipasarkan di Indonesia, pada tahun 1980 Indomie juga mulai dipasarkan secara cukup luas di mancanegara, antara lain di Amerika Serikat, Australia, berbagai negara Asia dan Afrika serta negara- negara Eropa; hal ini menjadikan Indomie sebagai salah satu produk Indonesia yang mampu menembus pasar internasional . Di Indonesia sendiri, sebutan

"Indomie" sudah umum dijadikan istilah generik yang merujuk kepada mi instan.

Indomie diklaim sebagai makanan yang sehat dan bergizi oleh produsennya.

Produk mi instan ini disebut memiliki berbagai kandungan gizi seperti energi, protein, niasin, asam folat, mineral zat besi, natrium, dan berbagai vitamin seperti vitamin A, B1, B6, dan B12. Meskipun begitu, konsumsi Indomie yang terlalu sering tidak dianjurkan, sebab Indomie mengandung pewarna tartrazine yang tidak baik bagi kesehatan apabila dikonsumsi dalam jangka panjang.

Setelah Indomie pertama kali dipasarkan pada tahun 1982, PT Sarimi Asli Jaya memproduksi mie instan dengan merek Sarimi. Produk Sarimi cukup sukses dan digemari oleh masyarakat indonesia waktu itu. Dan setelah menganggap sebagai ancaman bagi produk Indomie, PT Sanmaru akhirnya memutuskan untuk mengakuisis PT Sarimi Asli Jaya pada tahun 1984 (kedua perusahaan ini nantinya akan bergabung dengan Grup Salim dan membentuk PT Indofood CBP Sukses Makmur)

(9)

6

Beberapa tahun setelah mengakuisisi PT Sarimi Asli Jaya yaitu pada tahun 1987, PT Sanmaru meluncurkan mi instan dalam bentuk cup bermerek Pop Mie.

Setelah pada tahun 1986 PT Supermi Indonesia diakuisisi oleh Grup Salim dan pada tahun 1992 PT Sanmaru juga diambil alih seluruh sahamnya oleh Grup Salim. Keempat produk mie instan yang dijelasin diatas resmi menjadi milik Grup Salim, dan agar tidak menjadi ribet dalam pengurusan produksi maupu pemasaranya, Grup Salim pada tahun 1994 menggabungkan perusahaan- perusahaan mie instanya dengan perusahaan pangan miliknya PT Panganjaya Intikusuma yang didirikan Suyodono Salim pada tahun 1994.

Sejak saat itu produksi mie instan mulai meningkat baik untuk keperluan masyarakat Indonesia sendiri ataupun untuk keperluan ekspor, dan keempat produk mie instan tadi mampu mencapai sukses baik di pasar lokal ataupun internasional terutama produk Indomie

2.4 Strategi Marketing Mix PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk

Dalam menghadapi pasar global yang semakin kompleks PT Indofood CBP Sukses Makmur perlu mengembangkan strategi khusus terutama di bidangproduksi, pemasaran, penjualan, dan penetapanharga (pricing), serta CSR Policy.

2.4.1 Production Strategy ( Strategi Produksi )

Sebagai makanan instan yang praktis namun memiliki cita rasa yang kuat, Indomie menguasai pasar mie instan di Indonesia. Kepopuleran Indomie ternyata tidak hanya di Indonesia, tapi gaungnya sudah sampai ke mancanegara. Lebih dari 20 tahun, PT Indofood Sukses Makmur Tbk memperkenalkan Indomie, produk mie instant ke pasar internasional.

Kini, lndomie bukan hanya dikenal di negara tetangga dekat seperti Singapura, Malaysia, Hong Kong hingga Taiwan. Namun, Indomie sudah terbang jauh ribuan kilometer, menjangkau lebih dari 80 negara, baik di Eropa, Timur

(10)

7

Tengah, Afrika hingga Amerika. Di Sudan dan Libanon, Indomie hampir ada di setiap toko retail dan super market. Bahkan, Indofood juga membangun pabrik di sejumlah negara, seperti di Malaysia, Saudi Arabia, Nigeria, Suria hingga Mesir.

Berikut ini adalah strategi produksi yang dilakukan oleh Indofood untuk menembus pasar internasional:

1. Melakukan inovasi terus menerus

Inovasi dari segi kualitas dan rasa terus dikembangkan dengan menyesuaikan pada hasil riset terhadap keinginan dan selera konsumen.

Dengan pasarnya yang luas hingga ke mancanegara, Indofood juga mengembangkan rasa Indomie berdasarkan wilayah. Untuk pasar Indonesia, Indomie memiliki beberap macam cita rasa di antara lain:

 Indomie Goreng Spesial

 Indomie Goreng Spesial Plus (Bawang Goreng Lebih Banyak dan Lengkap dengan Saus Cabe)

 Indomie Goreng Cabe Ijo

 Indomie Goreng Pedas

 Indomie Goreng Iga Penyet

 Indomie Goreng Rendang

 Indomie Goreng Sate

 Indomie Goreng Rasa Cakalang

 Indomie Goreng Rasa Rendang Pedas Medan

 Indomie Rasa Cakalang

 Indomie Rasa Coto Makassar

 Indomie Rasa Empal Gentong

 Indomie Rasa Kari Ayam Medan

 Indomie Rasa Mi Celor

 Indomie Rasa Mi Kocok Bandung

 Indomie Rasa Sop Buntut

 Indomie Rasa Soto Banjar

Referensi

Dokumen terkait

Tidak adanya perbedaan penilaian responden terhadap sikap petugas kesehatan menunjukkan adanya persamaan perlakuan petugas kesehatan kepada responden yang memiliki

54 persediaan bahan bakar dalam melaut, persediaan es balok, mengganti mesin rusak dan memperbaiki kapal sehingga layak untuk dibawa melaut serta memiliki alat tangkap

entry). Berdasarkan ketiga ciri tersebut monopolis mempunyai kekuatan untuk mengontrol harga dan kuantitas dalam pasar baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka

Fenomena inilah yang mendorong penulis untuk melakukan penelitian mengenai “Perbandingan Pendapatan Usahatani Cabai Rawit dengan Menggunakan Pupuk Anorganik dan

Prinsip dasar mereka bukan membuat Wireless ISP (WISP), tapi membuat program router yang handal dan dapat dijalankan di seluruh dunia. Latvia hanya merupakan

Dukungan lingkungan sosial budaya terhadap kemampuan petani sekitar hutan dalam pengelolaan hutan kemiri, pada saat ini, secara umum dapat dikatakan tergolong

Cairan (warna biru) yang di tuangkan di atas wafer saat diputar adalah sebuah proses dari photo resist yang sama seperti yang kita kenal di film untuk fotografi.. Wafer diputar

Kemudian dalam analisis data teknik yang digunakan adalah Teknik analisis data metode semiotika Roland Barthes dengan signifikasi dua tahap, yang akan menggali