• Tidak ada hasil yang ditemukan

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-6 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-6 1"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Abstrak - Kabupaten Sidoarjo merupakan kabupaten yang mempunyai berbagai aktivitas penting di wilayahnya seperti industri, perdagangan, pariwisata, serta usaha kecil dan menengah. Kecamatan Sidoarjo sebagai pusat pemerintahan dan kawasan industri merupakan faktor utama yang memberikan kontribusi pergerakan yang besar terhadap ruang lintas yang tersedia. Dengan demikian maka perlu diupayakan untuk menyediakan pelayanan angkutan umum yang memadai dan dapat mengakomodir kebutuhan pergerakan yang terjadi.

Pembahasan dalam Tugas Akhir ini adalah menganalisis demand, waktu tempuh rata-rata sepanjang rute (travel time), waktu selang keberangkatan antar armada (headway), menganalisis load factor, serta mencari demand dan load factor lima tahun yang akan datang. Sehingga perlu diadakan survei waktu tempuh, okupansi, dan asal tujuan. Untuk mengetahui load factor lima tahun yang akan datang digunakan metode furness.

Dari hasil analisis didapatkan demand terbesar sebanyak 347 orang. Headway sebesar 2,25menit sampai dengan 3,21 menit. Travel time sebesar 116,75 menit.

Load factor terbesar pada Minggu sore sebesar 0,49.

Dengan metode Furness diketahui MAT 2018 untuk menghitung demand dan load factor (LF) 2018. Demand tahun 2018 sebanyak 411 orang dan load factor sebesar 0,65.

Kata kunci : Lyn HB2, Kinerja, Furness, demand, load factor, headway, travel time.

I. PENDAHULUAN

Ka

bupaten Sidoarjo merupakan salah satu kabupaten dengan 18 kecamatan yang mempunyai peranan penting dalam roda perekonomian propinsi Jawa Timur. Berbagai peranan penting kabupaten Sidoarjo ini memberikan keberhasilan perkembangan yang sangat pesat. Keberhasilan ini dicapai karena berbagai potensi yang ada di wilayahnya seperti industri, perdagangan, pariwisata, serta usaha kecil dan menengah dapat dikemas dengan baik dan terarah.

Dengan adanya berbagai potensi daerah serta dukungan sumber daya manusia yang memadai, maka dalam perkembangannya kabupaten Sidoarjo mampu menjadi salah satu daerah strategis bagi pengembangan perekonomian regional.

Seiring dengan pesatnya perkembangan perekonomian, maka meningkat pula pola pergerakan manusia yang terjadi pada suatu wilayah. Sehingga akan berpengaruh terhadap sistem pelayanan angkutan umum di wilayah tersebut.

Dalam hal ini kabupaten Sidoarjo yang berpusat di kecamatan Sidoarjo sebagai pusat pemerintahan dan kawasan industri merupakan faktor utama yang memberikan kontribusi pergerakan yang besar terhadap ruang lintas yang tersedia. Dengan demikian maka perlu diupayakan untuk menyediakan pelayanan angkutan umum yang memadai dan dapat mengakomodir kebutuhan pergerakan yang terjadi.

Angkutan umum yang disediakan saat ini untuk mengakomodir pergerakan lalu lintas di dalam kabupaten Sidoarjo adalah angkutan pedesaan (lyn). Menurut Pedoman Teknis Penyelenggaraan Angkutan Umum Departemen Perhubungan (2002) angkutan pedesaan (lyn) berjenis mikrolet dengan kapasitas 11 sampai 15 tempat duduk dan tidak disediakan tempat untuk berdiri.

Menurut data Dinas Perhubungan Kabupaten Sidoarjo, lintasan trayek Sidoarjo – Wonoayu – Krian sepanjang 28 km ini merupakan lintasan trayek dengan armada terbanyak, yaitu 103 armada. Di dalam trayek ini dioperasikan angkutan pedesaan berkode lintasan HB2. Dengan jumlah armada terbanyak dalam pengoperasian angkutan pedesaaan di kabupaten Sidoarjo, perlu diketahui juga demand pengguna angkutan pada trayek ini.

Jumlah armada yang sangat banyak ini tidak disertai dengan jadwal yang ditetapkan. Angkutan pedesaan ini berangkat dari terminal jika tempat duduk penumpang sudah penuh. Hal ini disebabkan karena pengemudi lyn tidak ingin rugi. Dengan tarif Rp 5.000,00 / orang / trip antar terminal dan setoran Rp 100.000,00 / hari membuat para pengemudi harus selalu menjaga agar penumpang tetap banyak dalam sekali trip perjalanan. Sehingga waktu keberangkatan dan waktu tempuh perjalanan (travel time) angkutan pedesaan lyn HB2 ini cenderung lama. .

Berlatar belakang hal-hal tersebut maka perlu diadakan sebuah kajian untuk mengetahui demand pengguna angkutan pedesaan lyn HB2 dan kajian untuk menganalisis kinerja angkutan pedesaan lyn HB2. Kajian ini meliputi menganalisis demand, waktu tempuh rata-rata sepanjang rute (travel time), waktu selang keberangkatan antar armada (headway), menghitung load factor saat ini, serta mencari load factor lima tahun yang akan datang. Sehingga perlu diadakan survei waktu selang keberangkatan antar armada, waktu tempuh, okupansi, dan asal tujuan. Untuk mengetahui

ANALISIS KINERJA ANGKUTAN PEDESAAN TRAYEK KRIAN-WONOAYU-SIDOARJO-WONOAYU-KRIAN DI

KABUPATEN SIDOARJO

Reksa Renggana dan Hera Widyastuti

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111

Email : reksarenggana2@gmail.com ; hera.widyastuti@yahoo.co.uk

(2)

load factor lima tahun yang akan datang digunakan metode furness.

Tugas Akhir ini diharapkan dapat memberikan gambaran kondisi kinerja angkutan pedesaan lyn HB2 kepada masyarakat. Tugas akhir ini juga dapat digunakan sebagai masukan yang konstruktif bagi operator dan pengguna dan sebagai bahan evaluasi bagi instansi terkait dalam pengoperasian armada dan peningkatan kualitas pelayanan.

Maka atas dasar latar belakang permasalahan itulah penulis mengajukan Tugas Akhir dengan judul “Analisis Kinerja Angkutan Pedesaan Trayek Krian-Wonoayu-Sidoarjo- Wonoayu-Krian Di Kabupaten Sidoarjo”.

Tugas akhir ini mempunyai tujuan sebagai berikut.

1. Menghitung demand angkutan pedesaan lyn HB2.

2. Menghitung dan menganalisis headway angkutan pedesaan lyn HB2.

3. Menghitung dan menganalisis travel time angkutan pedesaan lyn HB2.

4. Menghitung dan menganalisis load factor angkutan pedesaan lyn HB2.

5. Menghitung demand angkutan pedesaan lyn HB2 5 tahun mendatang.

6. Menghitung dan menganalisis load factor angkutan pedesaan lyn HB2 5 tahun mendatang.

Untuk membatasi pembahasan dalam tugas akhir ini agar tidak terlalu meluas, maka diberi batasan masalah sebagai berikut.

1. Wilayah studi hanya di dalam lintasan trayek lyn HB2 (Krian-Wonoayu-Sidoarjo).

2. Menganalisis kinerja angkutan pedesaan lyn HB2 sampai 5 tahun mendatang.

3.Tidak memperhitungkan Biaya Operasional Kendaraan (BOK).

4. Pengambilan data primer (survei) dilakukan pada jam-jam sibuk (peak hour) pagi dan sore, pada hari Senin (untuk mewakili hari kerja) dan Minggu (untuk mewakili hari libur).

II. METODEPENELITIAN

Diagram alir penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1 Metodologi III. PEMBAHASAN Travel Time

Waktu tempuh (travel time) adalah waktu yang dibutuhkan lyn HB2 mulai berangkat dari terminal Krian sampai tiba kembali di terminal Krian atau waktu satu siklus perjalanan lyn HB2. Untuk memperoleh waktu tempuh ini dilakukan survei pada 4 lyn HB2 di hari Minggu pagi, Minggu sore, Senin pagi, dan Senin sore. Berikut ini adalah hasil survei waktu tempuh.

Travel time pada hari Minggu pagi sebesar 113,25 menit sedangkan pada Minggu sore sebesar 114,5 menit dan pada hari Senin pagi sebesar 102,75 menit sedangkan pada Senin sore sebesar 116,75 menit.

Headway

Headway adalah selang waktu dua kendaraan berurutan yang melalui satu titik pengamatan. Selang waktu tersebut dihitung mulai datangnya kendaraan pertama pada satu titik pengamatan sampai datangnya kendaraan kedua pada titik yang sama. Berikut adalah rekap data hasil survei headway yang dilaksanakan pada hari Minggu dan Senin pada bulan Februari pada titik pengamatan di masing-masing kecamatan Krian, Wonoayu, dan Sidoarjo. Berikut adalah headway lyn HB2.

Headway untuk arah Krian-Sidoarjo pada hari Minggu pagi sebesar 2,96 menit sedangkan pada Minggu sore

(3)

sebesar 3,21 menit dan pada hari Senin pagi sebesar 2,25 menit sedangkan pada Senin sore sebesar 2,91 menit. Untuk arah Sidoarjo-Krian, headway pada hari Minggu pagi sebesar 4 menit sedangkan pada Minggu sore sebesar 3,85 menit dan headway pada hari Senin pagi sebesar 2,55 menit sedangkan pada Senin sore sebesar 2,79 menit.

Demand Eksisting

Analisa demand eksisting dianalisa menggunakan Matrik Asal tujuan. dari hasil analisa demand eksisting didapatkan:

a. Arah Krian-Sidoarjo

Hari Minggu - pagi : 333 orang - sore : 282 orang Hari Senin - pagi : 324 orang - sore : 347 orang b. Arah Sidoarjo-Krian

Hari Minggu - pagi : 132 orang - sore : 138 orang Hari Senin - pagi : 80 orang

- sore : 346 orang Load Factor

1. Pembebanan Tiap Ruas dan Load Factor (Tahun 2013)

Berdasarkan analisa demand eksisting didapat Matrik Asal Tujuan penumpang. Dari MAT teesebut dianalisa lagi untuk mengetahui pembebanan tiap ruas dan load factornya.

Berikut ini adalah contoh perhitungan mencari load factor (LF) hari Minggu pagi arah Krian-Sidoarjo:

Frekuensi lyn HB2 : 21 kendaraan/jam Ruas Krian-Jerukgamping : 238,14 penumpang Kapasitas kendaraan (Cv) : 15 penumpang

𝐿𝐹 = 𝑃 𝐶𝑉 𝑥 𝑓 LF Ruas Krian-Jerukgamping

238,14

15 x 21= 0,783

Tabel 1 Load Factor Hari Minggu Pagi Arah Krian-Sidoarjo

Krian

238.14

21 2.93 304

0.7834

Jarak Antar Zona (km)

LF rata-

Zona Jumlah Penumpang (orang) Frekuensi rata

(kend/jam) Headway

(menit) Kapasitas Jalur

(pnp/jam) LF

Katerungan

238.14 0.7834 0.56

Simoanginangin

181.44 0.5968 0.95

Tanggul

185.22 0.6093 0.90

Jerukgamping

238.14 0.7834 0.72

1.15

0.45 Semambung

181.44 0.5968 1.06

Sedenganmijen

211.68 0.6963 0.68

Ketimang

120.96 0.3979 1.58

Jimbaran Wetan

128.52 0.4228 0.90

Jimbaran Kulon

132.3 0.4352 0.63

Wonoayu

166.32 0.5471 0.97

Cemengkalang

113.4 0.3730 1.35

Suko

113.4 0.3730 1.19

Lebo

117.18 0.3855 1.37

Pilang

120.96 0.3979 1.76

Kauman

79.38 0.2611 0.52

Sidoklumpuk

79.38 0.2611 0.77

Bulusidokare

79.38 0.2611 0.41

Magersari

79.38 0.2611 0.86

Jati

124.74 0.4103 1.13

Celep

11.34 0.0373 1.06

Sekardangan

83.16 0.2736 0.72

Larangan

(4)

Tabel 2 Load Factor Hari Minggu Pagi Arah Sidoarjo-Krian

Demand Tahun 2018

Analisa ini digunakan untuk mengetahui jumlah demand penumpang Lyn pada 5 tahun mendatang (2018).

Matrik Asal Tujuan didapat dari Matriks asal tujuan Eksisting.

Dengan metode menggunakan metode furness akan didapatkan jumlah penumpang dimasa depan apakah mengalami kenaikan ataukah penurunan. Analisa load factor untuk tahun 2018 menggunakan metode furness dengan data f penduduk, f PDRB dan Matriks Asal Tujuan Eksisting pada tahun 2013, maka akan didapatkan pembebanan dan load factor pada tahun 2018. Dari f penduduk dan f PDRB dapat disusun Matriks Asal Tujuan dan dilakukan iterasi pada minggu pagi sampai senin sore.

1. Pertumbuhan Penduduk dan Pertumbuhan PDRB Dari data Pertumbuhan Penduduk dan PDRB Kab Sidoarjo dapat diketahui nilai f penduduk dan f PDRB pada tahun 2018. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3 Hasil Regresi Pertumbuhan Penduduk

Tabel 4 Hasil Regresi Pertumbuhan PDRB Kab. Sidoarjo

Load Factor Tahun 2018

Setelah dilakukan iterasi dengan metode furness, maka dapat dilakukan perhitungan load factor 2018. Hasil perhitungan load factor tersaji dalam tabel berikut.

Tabel 5 Load Factor 2018

Kapasitas Jalur

(pnp/jam) LF Jarak Antar

Zona (km) LF rata- Zona Jumlah Penumpang (orang) Frekuensi (kend/jam) Headway (menit) rata

0.2347 0.70

Lemahputro

47.52 0.2112 0.79

225

0.2464 0.95

Cemengkalang 50.16

0.2699 1.13

Jati

0.17 Sidokare

52.8 Larangan

55.44

21 4

0.2229 1.19

Suko

39.6 0.1760 1.37

50.16 0.2229 1.35

Magersari

60.72

0.1173 0.90

Jimbaran Wetan

23.76 0.1056 0.63

Ketimang

26.4

0.1408 1.76

Pilang

29.04 0.1291 1.58

Lebo

31.68

0.1643 0.945 Simoanginangin

34.32 0.1525 0.9

Semambung

36.96

0.0939 0.9675 Wonoayu

23.76 0.1056 1.0575

Jimbaran Kulon 21.12

0.1643 0.72

Jerukgamping

44.88 0.1995 1.15

Katerungan

36.96

Krian

0.1408 0.675 Sedenganmijen

36.96 0.1643 0.5625

Tanggul

31.68

Sidoarjo Wonoayu Krian

2008 179,840 71,592 108,450

2009 201,433 76,981 114,755

2010 213,311 77,177 115,830

2011 200,667 77,862 117,530

2012 206,910 80,420 122,386

2013 216,444 82,367 124,984

2014 221,782 84,221 128,049

2015 227,119 86,075 131,114

2016 232,457 87,928 134,178

2017 237,794 89,782 137,243

2018 243,131 91,636 140,308

f penduduk 1.1233 1.1125 1.1226

Tahun Kecamatan

Sidoarjo Wonoayu Krian

2006 3,710,915,964.00 685,768,931.00 1,833,737,509.00 2007 4,129,404,458.00 847,983,922.00 2,110,737,040.00 2008 4,867,517,824.00 985,517,469.00 2,475,006,182.00 2009 5,571,049,398.00 1,077,333,393.00 2,694,916,935.00 2010 6,313,153,684.00 1,204,215,163.00 3,007,050,698.00 2011 6,912,244,379.60 1,340,036,356.10 3,303,531,554.70 2012 7,576,856,417.60 1,466,660,549.60 3,596,612,182.00 2013 8,241,468,455.60 1,593,284,743.10 3,889,692,809.30 2014 8,906,080,493.60 1,719,908,936.60 4,182,773,436.60 2015 9,570,692,531.60 1,846,533,130.10 4,475,854,063.90 2016 10,235,304,569.60 1,973,157,323.60 4,768,934,691.20 2017 10,899,916,607.60 2,099,781,517.10 5,062,015,318.50 2018 11,564,528,645.60 2,226,405,710.60 5,355,095,945.80

f PDRB 1.403212147 1.397368374 1.376740069

Tahun Kecamatan

Tahun 2013 Tahun 2018 Minggu Pagi 0.45 0.60 Minggu Sore 0.49 0.65 Senin Pagi 0.41 0.53 Senin Sore 0.44 0.60 Minggu Pagi 0.17 0.22 Minggu Sore 0.21 0.26 Senin Pagi 0.09 0.11 Senin Sore 0.38 0.45

Load Factor

1 Krian - Wonoayu - Sidoarjo

2 Sidoarjo - Wonoayu - Krian

No. Trayek Waktu

(5)

Tabel 6 Load Factor Tahun 2018 Hari Minggu Pagi Arah Krian-Sidoarjo

Tabel 7 Load Factor Tahun 2018 Hari Minggu Pagi Arah Sidoarjo-Krian

IV. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada angkutan pedesaan lyn HB2 dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Untuk arah Krian-Sidoarjo, diperoleh demand pada hari Minggu pagi sebanyak 333 orang sedangkan pada hari Minggu sore sebanyak 282 orang dan demand pada hari Senin pagi sebanyak 324 orang sedangkan pada Senin sore sebanyak 347 orang.

Untuk arah Sidoarjo-Krian, diperoleh demand pada hari Minggu pagi sebanyak 132 orang sedangkan pada hari Minggu sore sebanyak 138 orang dan demand pada hari Senin pagi sebanyak 80 orang dan pada hari Senin sore sebanyak 346 orang.

2. Waktu selang (headway)

Berdasarkan hasil survei dan analisis data, diperoleh headway untuk arah Krian-Sidoarjo pada hari Minggu pagi sebesar 2,96 menit sedangkan pada Minggu sore sebesar 3,21 menit dan pada hari Senin pagi sebesar 2,25 menit sedangkan pada Senin sore sebesar 2,91 menit. Untuk arah Sidoarjo- Krian, headway pada hari Minggu pagi sebesar 4 menit sedangkan pada Minggu sore sebesar 3,85 menit dan headway pada hari Senin pagi sebesar 2,55 menit sedangkan pada Senin sore sebesar 2,79 menit.

3. Waktu tempuh (travel time)

Berdasarkan hasil survei dan analisis data, diperoleh travel time pada hari Minggu pagi sebesar 113,25 menit sedangkan pada Minggu sore sebesar 114,5 menit dan pada hari Senin pagi sebesar 102,75 menit sedangkan pada Senin sore sebesar 116,75 menit.

4. Dari hasil analisis dan pengumpulan data primer, yaitu survei asal-tujuan diperoleh load factor untuk arah Krian-Sidoarjo pada hari Minggu pagi sebesar 0,45 sedangkan pada Minggu sore sebesar 0,49 dan load factor pada hari Senin pagi sebesar 0,41 sedangkan pada Senin sore sebesar 0,44. Untuk arah Sidoarjo-Krian diperoleh load factor pada hari Minggu pagi sebesar 0,17 sedangkan pada Minggu sore sebesar 0,21 dan load factor pada Senin pagi sebesar 0,09 sedangkan pada Senin sore sebesar 0,38.

5. Dari peramalan pertambahan penumpang dengan metode Furness, didapatkan Matriks Asal Tujuan 5 tahun mendatang (tahun 2018) sehingga dapat diketahui demand tahun 2018. Untuk arah Krian- Sidoarjo, diperoleh demand pada hari Minggu pagi sebanyak 397 orang sedangkan pada hari Minggu sore sebanyak 340 orang dan demand pada hari Senin pagi sebanyak 386 orang sedangkan pada Senin sore sebanyak 411 orang. Untuk arah Sidoarjo-Krian, diperoleh demand pada hari Minggu pagi sebanyak 166 orang sedangkan pada hari Minggu sore sebanyak 171 orang dan demand pada hari Senin pagi sebanyak 106 orang dan pada hari Senin sore sebanyak 403 orang.

Celep

65 0.2138 1.06

Larangan Kauman

130 0.4276 0.52

Sidoklumpuk

119 0.3914 0.77

Bulusidokare

133 0.4375 0.41

Sekardangan

148 Magersari

116 0.3816 0.86

Jati

168 0.5526 1.13

Cemengkalang

156 0.5132 1.35

Suko

157 0.5164 1.19

Lebo

161 0.5296 1.37

Pilang

166 0.5461 1.76

Ketimang

166 0.5461 1.58

Jimbaran Wetan

174 0.5724 0.90

Jimbaran Kulon

178 0.5855 0.63

Wonoayu

215 0.7072 0.97

Katerungan

289 0.9507

Semambung

231 0.7599 1.06

Simoanginangin

230 0.7566 0.95

Tanggul

233 0.7664 0.90

287 0.9441 0.72

1.15

0.60

0.4868 0.72 0.56 Sedenganmijen

262 0.8618 0.68

Krian

285

21 2.93 304

0.9375 Jarak Antar

Zona (km) LF rata- Zona Jumlah Penumpang rata

(orang)

Frekuensi (kend/jam)

Headway (menit)

Kapasitas Jalur (pnp/jam)

LF

Jerukgamping

(6)

6. Berdasarkan Matriks Asal Tujuan tahun 2018, diketahui pembebanan antar ruas zona sehingga dapat dihitung load factor tahun 2018. Untuk arah Krian-Sidoarjo load factor pada hari Minggu pagi sebesar 0,60 sedangkan pada Minggu sore sebesar 0,65 dan load factor pada hari Senin pagi sebesar 0,53 sedangkan pada Senin sore sebesar 0,60.

Untuk arah Sidoarjo-Krian diperoleh load factor pada hari Minggu pagi sebesar 0,22 sedangkan pada Minggu sore sebesar 0,26 dan load factor pada Senin pagi sebesar 0,11 sedangkan pada Senin sore sebesar 0,45. Dari hasil perhitungan load factor tersebut, kapasitas penumpang masih memenuhi dan layak untuk sampai tahun 2018.

DAFTAR PUSTAKA

Aziz, Abdul. 2007. Ekonometrika, Teori Matematis Dilengkapi Eksperimen dengan Matlab.

Prestasi Pelajar. Jakarta

Departemen Perhubungan. 2002. Pedoman Teknis Penyelenggaraan Angkutan Umum.

Departemen Perhubungan, Jakarta.

Kartika, A. A. G. 2011. Modul Kuliah Transportasi Massal dan Fasilitas Transportasi. Jurusan Teknik Sipil, Institut Sepuluh Nopember, Surabaya.

Morlok, Edward. 1991. Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi. Penerbit Erlangga, Jakarta.

Rasyad, Rasdihan. 2003. Metode Statistik Deskriptif Untuk Umum. Grasindo. Jakarta

Renggana, Reksa. 2014. Analisis Kinerja Angkutan Pedesaan Trayek Krian – Wonoayu – Sidoarjo – Wonoayu – Krian Di Kabupaten Sidoarjo. Surabaya: ITS. (belum dipublikasikan)

Tamin, O.Z. 2000. Perencanaan dan Permodelan Transportasi. ITB, Bandung.

Vuchic, V. R. 1981. Urban Public Transportation System and Technology.University of Pensylvania.

Warpani, S. 1990. Merencanakan Sistem Perangkutan. Institut Teknologi Bandung, Bandung.

Warpani, S. 2002. Pengelolaan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Institut Teknologi Bandung, Bandung.

Gambar

Diagram alir penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1.
Tabel 1 Load Factor Hari Minggu Pagi Arah Krian-Sidoarjo
Tabel 2 Load Factor Hari Minggu Pagi Arah Sidoarjo-Krian
Tabel 6 Load Factor Tahun 2018 Hari Minggu Pagi Arah  Krian-Sidoarjo

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian yang akan dilakukan adalah untuk mengetahui perbedaan signifikan antara pengguna usia muda dan lansia serta sekaligus mengidentifikasi kesulitan pengguna usia

Faktor-faktor yang akan digunakan untuk peramalan jumlah penumpang pesawat terbang dari Bandar Udara Abdulrachman Saleh adalah: pertumbuhan Jumlah Penduduk

menggunakan media pembelajaran yang memiliki kesesuaian antara materi pembelajaran dan media pembelajaran. Guru memilih, merancang, membuat, dan menggunakan media

Adapun beberapa strategi yang dapat diterapkan antara lain: pemerintah desa segera memetakan potensi ekowisata yang ada pada kawasan hutan Selelos dan merancang serta

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah mencurahkan nikmat-Nya, rahmat, karunia serta hidayah-Nya sehingga terselesainya Skripsi ini dengan judul: Pengaruh

Konsentrasi aerosol tinggi dengan indeks aerosol adalah dalam kisaran 7-9 dan 5-7 terjadi di Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Jawa Timur terus Bali dan Lombok, Nusa Tenggara Barat

Pola hidup sehat berarti kegiatan yang dilakukan secara terus menerus dan teratur menjadi kebiasaan dalam gaya hidup dengan memperhatikan hal-hal yang

Namun, karena tahapan dan kondisi pengujian untuk media kontrol dan perlakuan dibuat sama, kolesterol yang terbuang pada keduanya diasumsikan sama, sehingga