• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II KAJIAN PUSTAKA"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

6 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu

Penulis mengutip beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti oleh penulis. Dalam penelitian terdahulu ini dapat dijadikan acuan untuk peneliti agar dapat melihat perbedaan antara penelitian lama (yang telah dilakukan) dengan penelitian yang sekarang (yang sedang dilakukan).

Oleh sebab itu, dalam penelitian ini agar memperhatikan kelebihan dan kekurangan antara penelitian lama dengan penelitian yang sekarang.

Pertama, adalah penelitian yang dilakukan oleh Ali Sadikin dan Afreni Hamidah yang berjudul “Pembelajaram Daring di Tengah Wabah Covid-19”.14 Penelitian yang tekah dilakukan oleh Ali Sadikin menggunakan metode penelitian kualitatif yang diselenggarakan di Prodi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi. Penggalian data diperoleh dengan cara menyebarkan link google form yang disebarkan melalui pesan Whatsapp. Penelitian ini menghasilkan seluruh mahasiswa menyukai pembelajaran secara daring. Namun, beberapa mahasiswa tidak memiliki fasilitas yang memadai untuk melakukan pembelajaran secara daring. Beberapa mahasiswa juga memiliki laptop dan handphone, namun beberapa mahasiswa hanya memiliki handphone saja. Kemudian, mahasiswa juga terkendala dalam pengeluaran biaya yang cukup lumayan untuk membeli kuota dan internet.

Mahasiswa setuju sebab waktu pembelajaran yang bisa dilaksanakan secara fleksibel dan lebih nyaman mengemukakan gagasan dan pertanyaan secara daring.

Namun, tidak sedikit mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam memahami materi perkuliahan secara daring.

Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Hikmat, dkk dengan judul Efektivitas Pembelajaran Daring Selama Masa Pandemi Covid-19 : Sebuah Survey Online.15 Penelitian ini merupakan penelitian Kuantitatif deskriptif dengan metode survey secara online. penelitian ini dilakukan di Universitas Negeri Sunan Gunung

14 Ali Sadikin, ibid. 220

15 Hikmat, et.al., ibid. 1

(2)

7

Djati Bandung. Hasil dari penelitian yang telah dilakukan oleh Hikmat dkk, memaparkan hasil bahwa efektivitas belajar yang dilakukan secara daring menggunakan platform Zoom dan Whatsapp di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Polotik UIN Sunan Gunung Djati Bandung menghasilkan bahwa penggunaan media pembelajaran daring akan efektif jika dilakukan dengan matakuliah teori dan teori dan praktikum saja. Sedangkan untuk matakuliah yang berbasis lapangan tidak akan efektif. Sebab, matakuliah praktikum memerlukan tatapmuka. Selain itu, penggunaan hape yang sangat berlebihan sangat di waspadai sebab akan berdampak pada Kesehatan psikis dan fisik.

Ketiga, penelitian skripsi yang dilakukan oleh Ivah Nur Fitriyani dengan judul Model Pembelajaran Online (Daring) Menggunakan Google Classroom pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMPN 4 Ambarawa Tahun Ajaran 2020/2021.16 Penelitian ini menggunakan penelitian Kualitatif dengan teknik deskriptif. Hasil dari penelitian ini: Pembelajaran online kurang cocok untuk mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti sebab, banyak materi keterampilan untuk siswa dan untuk praktek juga kurang efektif. Tetapi jika untuk materi media daring efektif. Untuk menunjang pembelajaran yang dilakukan secara online, pendidik dan memerlukan persiapan mulai dari media daring dengan memberikan jaringan internet dan pelatihan untuk guru menghadapi pembelajaran online. Siswa harus memiliki ponsel sendiri dirumah. Penggunaan waktu dan tempat yang dapat dilaksanakan secara fleksibel. Namun, beberapa faktor hambatan dari siswa adalah kurangnya internet dan ada kendala dalam pengadaan kuota.

Pendidik juga memiliki kendala dimana tidak semua pendidik memiliki kemampuan dalam menggunakan media media digital. Sehingga beberapa pendidik mengalami kesulitan dalam mengalikasikan google classroom. Kemudian, materi- materi yang seharusnya dilakukan secara praktek itu akan kurang maksimal dan keterbatasan waktu. Faktor orang tua, yang tidak dapat selalu membimbing anaknya

16 Ivah Nur Fitriyani, “Model Pembelajaran Online (Daring) Menggunakan Google Classroom Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMPN 4 Ambarawa Tahun Ajaran 2020/2021”. (Skripsi Institut Agama Islam Negeri Salatiga, 2020), 53.

(3)

8

ketiga kegiatan pembelajaran berlangsung karena sibuk dengan pekerjaan rumah.

Anak di tuntut untuk belajar secara mandiri. Solusi dalam permasalahan tersebut adalah adanya kerja sama antara tripusat Pendidikan yaitu dengan mempersiapkan fasilitas, pelatihan kepada siswa, guru, dan orang tua.

Keempat, penelitian yang dilakukan oleh Adriana Damayanthi dengan judul

“Efektivitas Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid-19 pada Perguruan Tinggi Keagamaan Katolik”.17 hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa untuk keadaan darurat selama masa pandemi COVID19, di mana pembelajaran daring menjadi satu-satunya pilihan yang harus diambil oleh perguruan tinggi untuk memastikan proses pembelajaran tetap berlangsung, dinilai dapat menggantikan pembelajaran secara tatap muka. Dengan beberapa alasan seperti kondisi internet yang kurang stabil, teknologi dosen dan mahasiswa dalam menggunakan penyediaan informasi daring, dan penerapan pembelajaran daring yang dilakukan secara mendadak dan tanpa persiapan, tujuan pembelajaran belum dapat tercapai.

Menjadi alasan peserta didik lebih memilih pembelajaran dilakukan secara offline.

Agar pembelajaran menjadi efektif. Sebab apabila dilihat dari efektivitas, pembelajaran daring belum mampu membuat tujuan pembelajaran tercapai.

Kelima, penelitian yang telah dilakukan oleh Aan Widiyono dengan judul

“Efektifitas Perkuliahan Daring (online) pada Mahasiswa PGSD di saat Pademi Covid-19”.18 Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan metode survey yang dilakukan secara online. Dengan menggunakan data primer dalam penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuisioner secara online pada 186 responden yang merupakan mahasiswa prodi PGSD UNISNU Jepara yang terdiri dari semester 4 dan 6. Mengutip penelitian yang telah dilakukan oleh Aan Widiyono ini menghasilkan hasil bahwa perkuliahan yang dilakukan secara daring memberikan mahasiswa kewalahan karena banyaknya tugas, hal ini membuat perkuliahan secara daring kurang efektif. Sedangkan hasil dari beberapa mahasiswa juga siap menghadapi luring dengan aturan baru yaitu the

17 Adriana Damayanthi, “Efektivitas Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid-19 Pada Perguruan Tinggi Keagamaan Katolik.” Jurnal Teknologi Pendidikan EduTech. 19.3 (2020) ,197.

18 Aan Widiyono, “Efektifitas Perkuliahan Daring (online) pada Mahasiswa PGSD di saat Pandemi Covid 19.” Jurnal Pendidikan Vol. 8, No. 2. (Julli:2020), 171.

(4)

9

new normal new live. Sedangkan untuk sistem perkuliahan yang efektif selama pandemi adalah daring dan luring secara bergantian dengan memperhatikan prinsip protocol pencegahan Covid-19. Mahasiswa juga lebih menyukai pembelajaran daring melalui WA grup dan tingkat pemahaman materi yang kurang.

Dari kelima penelitian terdahulu yang dilakukan oleh beberapa peneliti, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media daring banyak digunakan oleh para pendidik di era pandemic covid-19. Setiap metode pembelajaran tidak luput dari kekurangan dan kelebihan metode itu sendiri. Seperti hal nya media daring, yang digunakan dapat menjadi efektif dan tidaknya tergantung dengan pengaplikasian pendidik dalam menyampaikan materi dengan baik, dan media yang mendukung pembelajaran daring agar tercapainya suatu tujuan yang telah di tentukan dalam pembelajaran. Dengan demikian, pendidik dan peserta didik perlu kerjasama yang baik, agar materi materi pembelajaran dapat tersampaikan dengan baik dan mudah, dan harus ada komunikasi yang baik antara pendidik dan peserta didik, agar tidak terjadi miskomunikasi dalam pembelajaran.

Posisi penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti adalah sama-sama mengkaji tentang kefektivitas pembelajaran yang berlangsung selama pandemi covid-19, yang membedakan dari penelitian terdahulu hanya lokasi dan juga jenjang Pendidikan yang dikaji. Dengan demikian, penelitian terdahulu dapat menjadi sebuah gambaran terkait pembelajaran yang dilaksanakan selama pandemi covid-19. Terutama pada Pendidikan yang kurang lebih setahun terakhir ini menggunakan pembelajaran berbasis daring.

(5)

10 B. Kerangka Teoritis

A. MEDIA DARING

1. Pengertian Media Daring

Media daring merupakan “ pembelajaran dalam jaringan merupakan suatu pembelajaran yang memanfaatan teknologi multimedia, kelas virtual, streaming video, pesan suara, teks online, animasi, cd rom, email, telepon konferensi, hingga video streaming online ”.19 Media daring ialah “ alternatif yang sangat membantu pendidik dalam proses kegiatan pembelajaran“.20

Dapat disimpulkan bahwa media daring merupakan pembelajaran berbasis online dengan menggunakan platform yang mendukung terjadinya proses kegiatan pembelajaran tersebut.

2. Ruang lingkup Media Daring (Toheri et al., 2020: 8) mengatakan

Ruang lingkup pembelajaran daring meliputi 5 (lima) aspek, yakni

• Rancangan pembelajaran: rancangan pembelajaran daring merupakan sebuah alur penting yang harus dilakukan secara komprehensif sebelum proses pembelajaran dimulai.

• Kegiatan pembelajaran: materi pembelajaranharus dapat disusun secara berurutan dan terstruktur dengan baik, agar memungkinkan pesertadidik mencapai capaian pembelajaran secara bertahap sesuai dengan gaya dan kecepatan belajar siswa.

• Strategi penyampaian: strategi dalam penyampaian merupakan komponen yang penting dalam konteks pembelajaran daring, seperti halnya menggunakan beragam media dan teknologi, memfasilitasi siswa untuk belajar, dan mengantaran pembelajaran menggunakan beragam media dan teknologi harus dapat berkolaborasi dengan siswa maupun perkembangan individu pesertadidik.

19 Kuntarto, Keefektifan Mode Pembelajaran Daring dalam Perkuliaham Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi, (Journal Indonesian Language Education and Literature: 2017), 102.

20Indiani, B. (2020). Mengoptimalkan proses pembelajaran dengan media daring pada masa pandemi covid-19. Jurnal Sipatokkong Bpsdm Sulsel, 1(3), 227-232.

(6)

11

• Media dan teknologi pembelajaran: media dan teknologi pembelajaran harus dapat menyajikan informasi yang mendukung proses pembelajaran.

• Layanan bantuan belajar untuk siswa

Kemudian “pembelajaran daring meliputi ruang lingkup pembelajaran yang memanfaatkan teknologi yang mendukung proses belajar mengajar jarak jauh.”21

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ruang lingkup media daring ialah sebuah pemanfaat teknologi atau media yang mendukung pembelajaran daring agar tercapai sebuah target dalam pembelajaran yang telah di tentukan sebelumnya.

3. Langkah-langkah penggunaan media daring

Media daring merupakan pilihan alternatif agar pembelajaran tetap terlaksanakan di era pandemi covid-19. Media daring mempermudah interaksi antara siswa dan guru maupun guru dan siswa. Siswa dapat saling berbagi informasi atau pendapat mengenai berbagai hal terkait dengan pelajaran ataupun pengembangan diri siswa.

Berikut langkah-langkah penggunaan media daring: 22 1. memiliki alat elektronik

2. mampu memanfaatkan penggunaan elektornik dengan baik.

3. Guru dan siswa dapat menggunakan bahan ajar atau petunjuk belajar yang terstruktur dan terjadual melalui internet.

4. memahami penggunaan platform pembelajaran.

5. ketersediaan internet memadai

Sebuah kondisi dikatakan daring apabila memenuhi beberapa persyaratan sebagai berikut:23

a) Di bawah pengendalian langsung dari alat yang lainnya.

21 Dimyati, Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran. (Jakarta: Rineka Cipta,2017), 51.

22 Mohammad Yazdi, e-learming sebagai media pembelajaran interaktif berbasis teknologi informasi, Jurnal Ilmiah Foristek, Vol.2, No. 1, Maret 2012

23 Mohammad Fauzi, Strategi pembelajaran masa pandemi covid-19, Al-Ibrah, Vol.2 No.2 Des 2020

(7)

12

b) Di bawah pengendalian langsung dari sebuah sistem.

c) Tersedia untuk penggunaan segera atau real time.

d) Tersambung pada suatu sistem dalam pengoperasiannya, e) Bersifat fungsional dan siap melayani.

B. MATERI PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK DENGAN MEDIA DARING

1.Tujuan Pembelajaran Akidah Akhlak

Akidah memiliki arti kepercayaan dasar, atau keyakinan pokok.24 Sedangkan, akhlak artinya budi pekerti, atau kelakuan.25 Akidah akhlak merupakan sebuah cabang mata pelajaran Agama Islam yang menjelaskan materi materi pembelajaran yang berkaitan dengan keyakinan, adab, dan berbuatan manusia menurut syariat Islam. Pembelajaran akidah akhlak merupakan proses perubahan tingkah laku maupun pengetahuan peserta didik. Akidah akhlak memberikan pembelajaran kepada peserta didik terkait pembiasaan dalam beradab yang baik, dan menghindari akhlak tercela.

Disebutkan dalam Peraturan Menteri Agama RI (Permenag) nomor 02 Tahun 2008, bahwa

akidah akhlak di Madrasah Ibtidaiyyah merupakan salah satu mata pelajaran PAI yang mempelajari tentang rukun iman yang dikaitkan dengan pengenalan dan penghayatan terhadap al-asma’ al-Husna, serta penciptaan suasana keteladanan dan pembiasaan dalam mengamalkan akhlak terpuji dan adab islami melalui pemberian contoh-contoh perilaku dan pengamalannya dalam kehidupan sehari-hari. Secara substansial mata pelajaran akidah akhlak memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada siswa untuk mempraktikkan al-akhlak alkarimah dan adab islam dalam kehidupan sehari-hari sebagai manifestasi dan keimanannya kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir serta qada dan qadar.26

24 dari https://kbbi.web.id/akidah

25 dari https://kbbi.web.id/akhlak

26 Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No 2 Tahun 2008, 21.

(8)

13

2. Keterkaitan akidah akhlak dengan media daring

Menurut istilah etimology (bahasa) perkataan akhlak berasal dari bahasa Arab yaitu, لاخأ yang mengandung arti “budi pekerti, tingkah laku, perangai, dan ق tabiat”. Sedangkan secara terminologi (istilah), makna akhlak adalah suatu sifat yang melekat dalam jiwa dan menjadi kepribadian, dari situlah memunculkan perilaku yang spontan, mudah, tanpa memerlukan pertimbangan.27 Mengutip dari beberapa para ahli yang berpendapat terkait akidah akhlak sebagai berikut:

1) Menurut Ibnu Mazkawaih, akhlak merupakan keadaan jiwa seseorang yang mendorongnya untuk melakukan suatu perbuatan tanpa melalui pertimbangan pikiran dan perencanaan.28 2) Menurut Al-Ghozali: “fakhluqu ibaratu ‘an haiatin fin nafsi raasikhatun anha tashdurul af‟alu bisuhuulatin wa yusrin min ghairi hajaatin ila fikrin wa ru‟yatin”. (akhlak adalah sifat tertanam dalam jiwa yang menimbulkan perbuatan-perbuatan dengan mudah dilakukan tanpa perlu kepada pemikiran dan pertimbangan).29 3) Menurut Rosihan Anwar, akhlak adalah keadaan jiwa seseorang yang mendorong manusia untuk berbuat tanpa melalui pertimbangan dan pilihan terlebih dahulu.30

Dapat ditarik kesimpulan keterkaitan akidah akhlak dengan media daring adalah sebagai sebuah menghantar dalam menyampaikan materi pembelajaran yang dilaksanakan secara online selama pandemi covid-19 demi meminimalisir virus covid-19. Memberikan penanaman-penanaman akhlak yang baik sesuai dengan materi pelajaran akidah akhlak yang diberikan melalui media daring. Penanaman akidah akhlak dilakukan dengan memberikan penanaman akidah akhlak secara kognitif melalui kegiatan pembelajaran.

27 Adjat Sudrajat dkk, Din Al-Islam: Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum, (Yogyakarta: UNY Press, 2008), 88.

28 Ibnu Maskawih, Tahdzib Al-Akhlak wa Thathhir Al-A`raq, (Beirut: Maktabah Al-Hayah li Ath-Thiba`ah wa Nasyr, cetakan ke-2), 51.

29 Al-Ghazali, Ihya‟ Ulumuddin, Juz 3, (Qahirah: Isa Al-Bab Al-Halabi, tt), 52.

30 Rosihan Anwar, Asas Kebudayaan Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 2010), 14.

(9)

14

C. Efektivitas Akidah Akhlak dengan media daring 1. Pengertian Efektivitas pembelajaran

Efektivitas merupakan “ sebuah kemampuan melaksanakan tugas, fungsi (program visi dan misi), daripada suatu organisasi atau sejenisnya yang tidak adanya tekanan atau ketegangan diantara pelaksanaannya ”.31 Sedangkan, menurut Hidayat “ efektivitas merupakan sebuah ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas, dan waktu) telah tercapai. Dimana makin besar presentase target yang dicapai, makin tinggi efektivitasnya ”. 32

Sehingga, dapat disimpulkan bahwa efektivitas merupakan sebuah tolak ukur dalam mencapai sebuah tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

2. Ciri-ciri pembelajaran efektif

Pembelajaran yang dilakukan dengan media daring juga harus dapat dipertimbangkan efektivitasnya, agar pembelajaran tersampaikan sesuai dengan tujuan oembelajaran. Berikut merupakan ciri pembelajaran efektif yakni

“pengorganisasian materi yang baik, komunikasi yang efektif, penguasaan dan antusiasme terhadap materi pelajaran, sikap positif terhadap peserta didik, pemberian nilai yang adil, keluwesan dalam pendekatan pembelajaran, dan hasil belajar peserta didik yang baik.”. 33

Ujang (2016: 68) mengatakan bahwasanya pembelajaran yang efektif ialah memiliki prosedur yang sistematik, hasil belajar ditetapkan secara khusus, penetepan lungkungan secara khusus, ukuran keberhasilan, dan interaksi dengan ligkungan.34

Kesimpulan dari beberapa pengertian diatas ialah bahwasanya pembelajaran yang efektif ialah pembelajaran yang memiliki struktur kegiatan yang telah direncanakan dengan baik, yang melibatkan kolaborasi antara peserta didik dan

31 Agung Kurniawan, Transformasi Pelayanan Publik, (Yogyakarta: 2005), 109.

32 Hidayat. 1986. Teori Efektifitas Dalam Kinerja Karyawan, Yogyakarta:1989), 1.

33 Bistari Basuni Yusuf, Konsep dan IndikatorPembelajaran Efektif, Jurnal Kajian Pembelajaran dan Keilmuan, Vol.1 No, 2, 2 Oktober 2017-maret 2018

34 Ujang S. Hidayat, Model-model Pembelajaran Efektif, (Sukabumi: Yayasan budhi Mulia Sukabumi, 2016), 68-69.

(10)

15

pendidik dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dan tercapainya tujuan pembelaran.

3. Keterkaitan pembelajaran efektif dengan media daring

Efektivitas sendiri memiliki tujuan yakni tercapainya isi materi terhadap peserta didik. Hal demikian dikatakan oleh Miarso (2004) yakni efektivitas merupakan salah satu standarisasi dalam mutu pendidikan dan seringkali menjadi ukuran dari ketercapaian tujuan pembelajaran, atauu juga dapat diiartikan sebagai ketepatan dalam mengelola suastu situasi, “doing the right things”.35 Menurut efektivitas “merupakan sebuah kemampuan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.”36

Daring merupakan kegiatan pembelajaran pengganti tatap muka, yang dilakukan selama masa pandemi covid-19. Daring “merupakan media pembelajaran online atau pembelajaran yang dilakukan dalam internet”.37 “Daring marupakan solusi agar proses pembelajaran teteap terlaksanakan selama masa pandemi covid- 19. Pembelajaran yang dilakukan yaitu melalui aplikasi belajar …. yang dilakukan oleh siswa maupun mahasiswa dengan dampingan orangtua atau orang-orang sekitar yang mempengaruhinya”.38

Keterkaitan efektivitas dengan media daring dapat disimpulkan bahwasanya media daring yang apabila digunakan secara maksimal dapat memberikan hasil yang maksimal sehingga hasil ketercapaian tujuan pembelajaran akan semakin besar. Efektivitas dapat diketahui dengan ciri peserta didik dapat menerapkan perilaku yang baik dari hasil pembelajaran yang telah diterima selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

35 Afifatu Rohmawati, Efektivitas pembelajaran, Jurnal Pendidikan Usia Dini, Vol 9 Edisi 1 April 2015, 16.

36 Irama Erawati, dkk, Efektivitas Kinerja Pegawai pada kantor kec pallangga kab gowa, Jurnal Office, Vol. 3 No.1, 2017, 14.

37 Mustofa, M. I., Chodzirin, M., Sayekti, L., & Fauzan, R. (2019). Formulasi model perkuliahan daring sebagai upaya menekan disparitas kualitas perguruan tinggi. Walisongo Journal of Information Technology, 1(2), 151-160.

38 Haryadi, R., & Selviani, F. (2021). Problematika pembelajaran daring di masa pandemi Covid-19. Academy of Education Journal, 12(2), 254-261.

(11)

16 D. Kerangka Penelitian

Berikut merupakan kerangka berfikir penelitian dapat digambarkan sebagai berikut:

E. Hipotesis

Ha: adanya pengaruh media daring terhadap efektivitas mata pelajaran akidah akhlak di SDIT Nurul Anshar.

Ho: tidak adanya pengaruh media daring terhadap efektivitas mata pelajaran akidah akhlak di SDIT Nurul Anshar.

Media Daring

Efektivitas

Mata Pelajaran Akidah Akhlak

Referensi

Dokumen terkait

Sifat penata yang senang menyendiri, tidak percaya diri dan suka memendam perasaan merupakaan watak yang terdapat pada watak melankolis yang sempurna dan

Jadi kata santri adalah orang yang sedang belajar pada seseorang (guru). Maka istilah santri sama dengan istilah murid. Kajian teoretis di atas mengandung permasalahan

Metode ini memanfaatkan arus listrik bervoltase kecil yang dihubungkan ke benda yang akan dites, dengan memindahkan secara elektrolisis sejumlah kecil sampel ke kertas

Jadi dalam penelitian ini fenomena yang akan diteliti adalah mengenai keadaan penduduk yang ada di Kabupaten Lampung Barat berupa dekripsi, jumlah pasangan usia

dalam rangkaian acara yang digelar hingga 12 Februari ini juga terdapat prosesi pengangkatan jabatan yang dilakukan langsung oleh Dirut Sumber Daya Manusia

Potongan harga merupakan diskon produk atau harga marginal rendah yang diberikan untuk mempengaruhi konsumen dalam berbelanja agar lebih impulsif Iqbal

Menurut Gagne, Wager, Goal, & Keller [6] menyatakan bahwa terdapat enam asusmsi dasar dalam desain instruksional. Keenam asumsi dasar tersebut dapat dijelaskan

Penentuan lokasi zonasi, fungsi dan pemanfaatannya di dalam kawasan konservasi laut di Kabupaten Bombana didasarkan pada data ekologi yang ada, pemahaman prinsip