ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN MASALAH KEPERAWATAN GANGGUAN INTEGRITAS KULIT
PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH
Diajuakan dalam rangka penyelesaian pendidikan Diploma III Keperawatan Universitas Al-Irsyad Cilacap
2021/2022 Oleh
DIANA RISKI PUTRI 106119040
PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AL-IRSYAD CILACAP
2021/2022
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul “Asuhan Keperawatan dengan Masalah Keperawatan Gangguan Integritas Kulit Di RSUD CILACAP ”. Yang dilaksanakan oleh mahasiswa Program Studi D3 Keperawatan Universitas Al- Irsyad Cilacap.
Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapatkan bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu dalam kesempatan ini penyusun menyampaikan terima kasih kepada :
1. Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah memberikan segala curahan kenikmatan dan hidayah tak terhingga, sehingga Proposal Karya Tulis Ilmiah ini dapat tersusun dengan baik.
2. Rosululloh shallalahu ‘alahi wassalam yang telah menjadi tauladan yang baik dan penuntun hidup.
3. Bapak Sarwa, AMK., S.Pd.,M.Kes Selaku ketua Universitas Al-Irsyad Cilacap Yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menimba ilmu di Universitas Al-irsyad Cilacap.
4. Bapak Sodikin,M.Kep., Ns., Sp.Kep.MB selaku Ketua Program Studi D3 Keperawatan Universitas Al-irsyad Cilacap.
5. Ibu Engkartini, M.Kep., Ns. selaku pembimbing I 6. selaku pembimbing II
7. Orang tuaku tercinta Bapak Bagyo, dan Ibu Supriyatin,serta saudaraku Riski Yudi Utomo yang senantiasa memberikan dukungan dan mendoakan penulis setiap waktu.
8. Teman-temanku Mahasiswa program studi D3 Keperawatan Universitas Al- Irsyad Cilacap,
Penulis menyadari terdapat banyak kekurangan dalam pembuatan penyusunan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca supaya penulis dapat membuat laporan ini lebih baik lagi diwaktu yang akan mendatang. Demikian atas perhatian dan apresiasinya, penulis mengucapkan sekian dan terima kasih banyak sebesar- besarnya.
Cilacap, 28 Januari 2022
Diana Riski Putri
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR BAGAN
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
Kulit merupakan organ tubuh yang berupa lapisan atau jaringan paling luar yang membungkus dan melindungi tubuh serta bersifat elastis. Kadangkala disebut integument. Uniknya, kulit adalah organ terbesar manusia. Luas kulit orang dewasa kurang lebih 2 m² dengan berat kira-kira 16% dari berat badan.
Kulit sangat kompleks, elastis dan sensitif, bervariasi pada keadaan iklim, umur,jenis kelamin dan juga bergantung pada bagian tubuh. Rata-rata tebal kulit 1-2mm. Paling tebal terdapat pada daerah telapak tangan dan pada bagian kaki sekitar 6mm dan paling tipis terdapat pada bagian kulit kelamin sekitar 0,5mm. Kulit merupakan komponen terbesar dari sistem imun, kunci dari sistem saraf dan endokrin serta penghasil vitamin sebagai respon dari sinar matahari. (Adhi,2011)
Kulit terdiri dari beberapa lapisan, dari daerah yang luar sampai yang paling dalam,dan kulit tubuh dari satu bagian tubuh dengan bagian yang lain sangat berbeda. Kulit di bagian telapak tangan dan kaki. Kulit menerima stimulus kaki,perabaan dan perubahan temperature. Adapun fungsi kulit yaitu seperti, fungsi termoregulasi, fungsi ekskresi, fungsi persepsi,fungsi pembentukan pigmen, fungsi keratinasi (Syaifuddin,2011). ( Syaifuddin.
(2011) Anatomi & fisiologinkurikulum berbasis kompetensi untuk keperawatan & kebidanan. Edisi 4. Jakarta: EGC. )
Menurut NANDA (2018) Kerusakan integritas kulit adalah kerusakan pada epidermis dan dermis dengan batasan karakteristiknya adalah nyeri akut, gangguan integritas kulit,pendarahan, benda asing yang menusuk permukaan kulit,hematoma,area panas local, kemerahan, Masalah yang muncul dalam kerusakan integritas kulit dikarenakan adanya kelembaban yang berlebihan pada kulit menyebabkan kulit menjadi seperti permiable terhadap bahan kimia dan akan menjadi media yang paling baik untuk pertumbuhan bakteri yang menyebabkan masalah kerusakan integritas kulit. Macam-macam penyebab kerusakan integritas kulit yaitu diakibatkan oleh diare,herpes,lika bakar,fraktur,sindrom nefrotik,skizofrenia. (NANDA, (2018), Diagnosis Keperawatan Definisi & Klasifikasi 2018-2020 Edisi 11 Editor T. Heather herdman, Shigemi Kamitsuru, Jakarta : EGC. )
Adapun Menurut Herdman, (2012) kerusakan integritas kulit adalah perubahan atau gangguan pada epidermis atau dermis. Di Amerika Serikat 40,9% persen menderita gangguan penyembuhan pada luka pasca bedah dimana terjadi infeksi pada luka dengan tingkat kematian 12,7%. Rata-rata biaya yang dikeluarkan akibat bertambahnya lama rawat inap 5.038 Dolar Amerika (Alp et al,2012).
Penyebab terjadinya luka meliputi penyebab yang disengaja,penyebab tidak disengaja dan penyebab yang bisa ditentukan. Penyebab yang disengaja meliputi, luka pembedahan, luka trauma, luka tekan, kekerasan dalam rumah tangga. Penyebab luka yang tidak disengaja meliputi, terbakar, tersiram air panas, bahan kimia, kecelakaan transportasi, luka benda tajam. Luka yang
tidak bisa ditentukan yaitu penyebab yang sulit untuk dimasukan kedalam kelompok penyebab yang disengaja maupun tidak disengaja. Penyebab luka terbanyak yaitu pembedahan (40,9%) dan kecelakaan sepeda sepeda motor (40,6%), selanjutnya penyebab luka karena benda tajam atau tumpul (7,3), transportasi lain (7,1%) dan kejatuhan (2,5%). Sedangkan (1,6%) untuk penyebab yang belum disebutkan proposinya sangat kecil (RISKESDAS, 2013).
Dalam dunia keperawatan seringkali muncul masalah resiko kerusakan integritas kulit dan beberapa cara penangannya dengan observasi kondisi kulit, lakukan medikasi, ajarkan pada pasien tentang perawatan kulit atau medikasi,perawatan dengan menggunakan NaCl dan kasa steril (Nanda 2012).
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dapat dirumuskan masalah “Bagaimana asuhan keperawatan dengan masalah gangguan integritas kulit?”.
C. TUJUAN
1. Tujuan umum
Untuk mengaplikasikan antara ilmu dan teori yang sudah di peroleh selama menempuh pendidikan dikampus, mengenal Asuhan Keperawatan pada pasien Bedah dengan masalah Keperawatan Gangguan integritas kulit di RSUD CILACAP.
2. Tujuan Khusus
a. Penulis mampu melakukan pengkajian pada pasien dengan masalah keperawatan gangguan integritas kulit.
b. Penulis mampu menganalisis diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien dengan masalah keperawatan gangguan integritas kulit.
c. Penulis mampu menyusun rencana asuhan keperawatan pada pasien dengan masalah keperawatan gangguan integritas kulit.
d. Penulis mampu melakukan implementasi keperawatan pada pasien dengan masalah keperawatan gangguan intrgritas kulit.
e. Penulis mampu melakukan evaluasi keperawatan pada pasien dengan masalah keperawatan gangguan integritas kulit.
D. MANFAAT 1. Bagi Penulis
Diharapkan dapat menambah wawasan, pengetahuan dan ketrampilan dalam asuhan keperawatan dengan masalah keperawatan gangguan integritas kulit.
2. Bagi Pembaca
Meningkatkan pengetahuan dan wawasan penanganan pada klien dengan masalah keperawatan gangguan integritas kulit.
3. Bagi Institusi
Diharapkan menjadi referensi di perpustakaan yang dapat menambah ilmu pengetahuan dan informasi serta wawasan bagi mahasiswa Universitas Al- Irsyad Cilacap.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI A. KONSEP GANGGUAN INTEGRITAS KULIT
1. Definisi Integritas Kulit
Gangguan integritas kulit adalah kerusakan kulit (dermis atau epidermis) atau bisa disebut juga sebagai jaringan (contohnya seperti: membran mukosa,kornea,fasia,otot,tendon,tulang,kartilago,kapsul atau sendi dan ligamen) (Tim Pokja SDKI DPP PPNI,2017).
2. Etiologi Integritas Kulit
Menurut Tim Pokja SDKI DPP PPNI,2017 etiologi Gangguan Integritas Kulit yaitu:
a. Perubahan sirkulasi b. Perubahan status nutrisi
c. Kekurangan atau kelebihan volume cairan d. Penurunan mobilitas
e. Bahan kimia iritatif
f. Suhu lingkungan yang ekstrem g. Faktor mekanisme
h. Efek samping terapi radiasi i. Kelembaban
j. Proses penuaan k. Neuropati pigmentasi l. Perubahan pigmentasi
m. Perubahan hormonal
n. Kurang terpapar informasi tentang upaya mempertahankan integritas jaringan
3. Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis menurut (Brunner dan Suddarth,2013), antara lain : a. Eritema : Area kemerahan yang disebabkan oleh peningkatan jumlah
darah yang teroksigenasi pada vaskukarisasi dermal.
b. Ekimosis : Kemerahan yang terlokalsir atau perubahan warna keunguan disebabkan oleh ekstrevasasi darah kedalam jaringan kulit.
c. Ptekie : Bercak kecil dan berbatas tajam kedalam lapisan epidermis.
d. Gambaran pola penyebaran lesi (misalnya permukaan ekstensor, lipatan-lipatan, area terpajan, seluruh tubuh, area popok).
e. Gambaran adanya karakteristik berhubungan dengan : suhu,kelembapan,tekstur,elastistas dan kekerasan kulit secara umum atau pada area lesi.
f. Observasi adanya bukti-bukti subjektif yang berkaitan dengan lesi misalnya : pruitus, nyeri atau nyeri tekan, rasa terbakar, tertusuk, tersengat, anesthesia, hipestesia, diperbesar oleh aktivitas atau situasi khusus.
g. Obsevasi adanya bukti-bukti faktor pemberat misalnya : benda asing seperti serat kayu, serangga.
h. Dikaji faktor pencetus seperti pemajanan terhadap penyakit infeksi kontak dengan zat kimia, tumbuhan, binatang, serangga, sinar matahari.
i. Dapatkan riwayat nutrisi terutama makanan yang dikenal sebagai alergi, bantu dengan prosedur diagnostik misalnya tes kulit,biopsi,kultur, tes darah, pengujian bercak. ( Brunner & Suddarth, (2013). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 volume 2. Jakarta EGC. )
4.