• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

8

LANDASAN TEORI

2.1 Kajian Pustaka

Kajian pustaka adalah sumber bacaan yang dibuat dalam ringkasan ataupun rangkuman yang ada kaitanya dengan tema yang akan diangkat oleh peneliti yang di dalamnya terdapat referensi dari semua jenis referensi seperti buku, jurnal papers, artikel, disertasi, tesis, skripsi, hand out, laboratati manuals, dan karya ilmiah, lainya yang dikutip.

2.1.1 Landasan Empiris

Landasan empiris adalah menurut (NORMAN K DENZIN, 2009:253) terbentuk oleh komitmen paradigmatik dan isu-isu yang berkembang bahwa pradigma apa pun, atau perspektif interpretif, selalu mempertanyakan tentang pengalaman manusia. Para ahli teori kritis, misalnya, mengkaji kondisi-kondisi material dan sistem-sistem ideologi yang memproduksi struktur-struktur kelas.

Suatu referensi yang didasarkan pada penelitian sebelumnya oleh peneliti lain dan pada jenis penelitian yang sama yang akan dijadikan sebagai sebuah acuan dan pandangan lain dalam penyusunan penelitian ini. Landasan empiris yang digunakan dalam penyusunan penelitian ini diantaranya adalah sebagai berikut :

(2)

Tabel II. 1

Perbedaan Dengan Penelitian Sebelumnya

No Nama atau

Universitas atau Tahun

Judul Penelitian Hasil Penelitian

1 Mella Loliari C Fakultas Ilmu Sosial danPolitik

Universitas Sebelas Maret Surakarta 2016

Peran Pemandu Wisata

dalam upaya

meningkatkat sektor Pariwisata

Hasil Penelitian yang diperoleh dari peran pemandu wisata dalam upaya meningkatkan sektor pariwisata di Kota Solo, didapatkan kesimpulan bahwa peran sebagai pemandu wisata meliputi sebagai orang yang memperkenalkan objek wisata yang berada di Kota Solo yang turut membantu wisatawan mengenal lebih jauh mengenai Kota Solo,

pemandu wisata juga

memperkenalkan budaya lokal yang masih kental nilai tradisionalnya dengan bangunan – bangunan bersejarah seperti Keraton Kasunanan Surakarta dan Pura Mangkunegaran.

2 Yoserizal, Yoserizal Universitas Andalas Kota Padang 2013

Peran Pramuwisata dalam Pelayanannya terhadap Wisatawan

Hasil penelitian Pramuwisata yang berada pada barisan terdepan dalam sistem kepariwisataan nasional, karena berhadapan langsung dengan wisatawan terutama wisatawan mancanegara. Sangat dituntut peranannya sebagai pelayan dalam memberikan informasi mengenai objek wisata kepada wisatawan.

Yang datang ke Indonesia, terutama Sumatera Barat (Padang).

3. Sulistiyo Wisaksono Program Studi Pariwisata Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Airlangga Surabaya 2012

Studi Deskriptif Tentang peran Pramuwisata

Berkategori Khusus di Surbaya

Hasil Penelitian Keberadaan seorang guide (pemandu wisata) atau yang dalam istilah pariwisatanya dikenal dengan sebutan pramuwisata merupakan

(3)

suatu instrumen terpenting di dalam industri kepariwisataan baik buruknya citra atau opini yang terbentuk mengenai objek wisata ataupun negara yang dikunjungi wisatawan sepenuhnya bergantung dari kemampuan seorang guide

4. Ridho Hendri Yalnis Jurusan Administrasi Niaga, Program Studi Usaha Perjalanan Wisata Padang 2017

Tijauan Peranan Pramuwisata Pada Museum Adityawarman Provinsi Sumatera Barat

Hasil Penelitian yang diperoleh dari Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan Pramuwisata yang terdapat di Museum Adityawarman. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dengan metode deskriptif kualitatif menggunakan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dokumentasi dan studi kepustakaan.

Sumber: Mella Loliari C, Yoserizal, Sulistiyo, Ridho Hendri Yalnis 2018

2.1.2 Landasan Teoritis

1. Pariwisata

a. Pengertian Pariwisata

Pariwisata terbukti memberi dampak positif bagi kehidupan ekonomi masyarakat seperti : menciptakan peluang kerja baru, meningkatkan kesempatan berusaha, meningkatkan pendapatan masyarakat lokal, meningkatkan pendapatan

daerah melalui retrubusi dan pajak dan lain sebagainya (Hermawan 2016 dalam Hariyanto).

(4)

Kepariwisataan adalah setiap peralihan tempat bersifat sementara dari seseorang atau beberapa orang, dengan maksud memperoleh pelayanan yang diperuntukkan bagi kepariwisataan itu oleh lembaga-lembaga yang digunakan untuk maksud tersebut”. Dalam batasan ini Hans Buchli menekankan bahwa setiap perjalanan merupakan peralihan tempat untuk sementara waktu dan mereka yang mengadakan perjalanan tersebut memperoleh pelayanan dari perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam industri pariwisata. ( Hans Buchli 2000 Dalam Syarifuddin )

Pariwisata telah terbukti dapat mendorong pertumbuhan perekonomian melalui peluang investasi, peluang kerja,peluang berusaha dan pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.(Sopa Martina 2014)

Dari ketiga teori diatas ditegaskan setiap perjalanan merupakan peralihan tempat untuk sementara waktu dan mereka yang mengadakan perjalanan tersebut memperoleh pelayanan dari perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam industri pariwisata. Dapat mendorong pertumbuhan perekonomian

Pariwisata merupakan sektor unggulan dengan pertum-buhan tercepat di dunia dalam pertumbuhan ekonomi. Dan sector pariwisata juga salah satu industri yang paling berpotensi untuk dikembangkan di Idonesia, mengingat semakin meningkatnya permintaan produk wisata di Indonesia dari tahun ke tahun terbukti memberi dampak positif bagi kehidupan ekonomi masyarakat seperti : menciptakan peluang kerja baru, meningkatkan kesempatan berusaha, meningkatkan pendapatanmasyarakat lokal, meningkatkan pendapatan daerah melalui retrubusi dan pajak dan lain sebagainya

(5)

b. Jenis-jenis Wisata

Menurut pendapat dari (Liga Suryadana 2015) Wisata berdasarkan jenis-jenisnya dapat dibagi ke dalam dua kategori yaitu Wisata Alam, yang terdiri dari :

a. Wisata Pantai (Marine Tourism) merupakan kegiatan wisata yang ditunjang oleh sarana dan prasarana untuk berenang,memancing,menyelam dan olahraga lainnya, termasuk sarana dan prasarana akomodasi, makan dan minum.

b. Wisata etnik (Etnic Tourism) merupakan perjalanan untuk mengamati Perwujudan kebudayaan dan gaya hidup masyarakat yang dianggap menarik

c. Wisata Agro, merupakan jenis wisata yang mengorganisasikan perjalanan ke proyek-proyek pertanian, perkebunan dan ladang pembibitan dimana wisata rombongan dapat mengadakan kunjungan dan peninjauan untuk tujuan studi maupun menikmati segarnya tanaman di sekitarnya

d. Wisata Sosial- Budaya, yang terdiri dari :

1) Peninggalan sejarah kepurbakalaan dan monumen, wisata ini termasuk golongan budaya, monumen nasional, gedung bersejarah, kota, desa, bangunan-bangunan keagamaan, serta tempat-tempat bersejarah lainnya seperti tempat bekas pertempuran (battle fields) yang merupakan daya tarik wisata utama di banyak negara

2) Museum dan fasilitas budaya lainnya merupakan wisata yang berhubungan dengan aspek alam dan kebudayaan di suatau kawasan atau daerah tertentu. Museum dapat dikembangkan berdasarkannya pada temannya, antara lain museum arkeologi,

(6)

sejarah, etnologi, sejarah alam, seni dan kerajinan, ilmu pengetahuan dan teknologi, industri ataupun dengan tema khusus lainnya.

2. Pramuwisata

Pengertian pramuwisata (tour guide) dapat kita pelajari dari fungsi tugas dan tanggung jawab nya dalam membawa rombongan wisatawan (group tourists). Dari sisi tour operator dimana seorang pramuwisata bekerja, ia tidak lain adalah seorang karyawan yang ditugaskan melakukan pemanduan (guiding) untuk rombongan wisatawan yang membeli paket wisata pada tour operator yang bersangkutan secara umum pengertian pramuwisata (tour guide) adalah seorang yang berprofesi sebagai pemandu yang menemani wisatawan dalam perjalanan wisatawan (tour) mengunjungi melihat serta menyaksikan objek dan atraksi wisata pada suatu destinasi tertentu.(Yoeti 2013)

Pramuwisata adalah seseorang yang bertugas memberikan bimbingan, penjelasan dan petunjuk tentang obyek wisata serta membantu keperluan wisatawan lainnya Pada umumnya, pramuwisata atau tour guide Diartikan sebagai setiap orang yang memimpin kelompok yang terorganisir untuk jangka waktu singkat maupun jangka waktu yang panjang. Tugas Tour Guide memiliki beberapa spesifikasi tergantung dari tugas apa yang sedang dia lakukan (sesuai dengan kemampuannya).

Seorang guide khusus di lokasi yang khusus/tertentu disebut Local Guide yang biasanya menjadi petugas tetap di lokasi tersebut seperti Museum, Botanical garden, Zoo.

(7)

Prof. E Amato dari ILO ,Guiding Technique menyatakan : “Tour Guide is a person employed either by the travelers, a travel agency or any others tourist organization, to inform, direct and advice the tourist organization, to inform, direct and advice the tourists before and during their short visits”.

Pramuwisata adalah seorang yang bekerja untuk wisatawan, biro perjalanan, ataupun lembaga kepariwisataan lain untuk memberikan informasi,memimpin perjalanan atau memberi saran-saran kepada wisatawan sebelum atau selama kunjungan-kunjungan singkatnya.

Dari beberapa pengertian tentang pramuwisata tersebut dapat diberikan batasan bahwa pramuwisata adalah orang yang bertugas memberikan bimbingan, informasi dan petunjuk tentang atraksi atau destinasi.Pekerjaan memandu wisatawan mengundang kesan sebuah pekerjaan yang bersifat mewah dan menyenangkan dengan imbalan yang besar, padahal pramuwisata merupakan salah satu profesi (mendapatkan bayaran yang layak atas kemampuannya) yang unik, karena profesi ini membutuhkan kemampuan berbahasa (sesuai yang dibutuhkan), dapat berinteraksi dengan wisatawan, memiliki pengetahuan luas, fleksibel, penuh pengertian dan kedewasaan berpikir serta kesehatan yang prima/kekuatan phisik/jasmani.

Pramuwisata merupakan duta bagi perusahaan dan bangsa serta mengemban citra budaya bangsa, karena mereka adalah ujung tombak dari keberhasilan promosi pariwisata. Tugas seorang pramuwisata adalah memimpin pelaksanaan suatu kegiatan kunjungan / wisata mulai dari persiapan sampai pada akhir kegiatan sesuai dengan ketentuan dalam fasilitas paket tour atau peraturan/ ketentuan yang telah disepakati antara Perusahaan Perjalanan Wisata dengan Wisatawan.

(8)

Pendapat menurut (Suyitno, 2005:1-3) dalam bukunya menerangkan bahwa pemandu wisata atau yang disebut pramuwisata adalah seseorang yang menemani, memberikan informasi dan bimbinganya serta saran keapada wisatawan dalam melakukan aktivitas wisatanya.

Sebagai bahan kajian, berikut ini disajikan beberapa pengertian pramuwisata menurut beberapa sumber.

1. Oxford Advance Leaner’s Dictionary of Currnet English A Person employed to point out intersting sights on a journey or visit

2. R.S Damardjati Seorang yang telah memiliki sertifikat tanda lulus ujian profesi dari instansi atau lembaga resmi pariwisata dan telah memiliki tanda pengenal (badge), sehingga berhak untuk menyelenggarakan bimbingan perjalanan serta pemberian penerangan tentang kebudayaan, keyakaan alam dan aspirasi kehidupan bangsa Indonesia atau penduduk suatu wilayah.

Dari pengertian diatas dapatlah ditarik beberapa kesimpulan diatas sebagai berikut :

1. Pemandu adalah seseorang yang mengarahkan sebuah tur.

2. Pemandu adalah seseorang yang memimpin wisatawan dan memberikan

Informasi tentang segala sesuatu yang memiliki daya tarik bagi wisatawan

3. Pemandu adalah sebuah profesi, sebab untuk menyandang gelar dan melakukan kegiatannya ia harus melalui proses pendidikan.

(9)

Guide adalah pemandu tour bukanlah semata sebuah posisi tetapi lebih kepada fungsi, sehingga guide adalah siapapun yang ada di jajaran pengelola museum. Dalam keadaan-keadaan tertentu yang mendesak dapat pula memanggil ahli dari luar museum dengan memodifikasi Special Exhibitions and Tours di terbitan I love Museum (Council 2010)

Ada beberapa jenis guide sesuai dengan tour yang dilakukan yaitu : 1. Museum Curatour’s Tour:

Tour ini dipandu oleh ahlinya yang berasal dari museum tersebut, sehingga dapat sangat detil dalam menjelaskan dan biasanya untuk pengunjung khusus, seperti tamu negara dan ilmuwan atau akademisi. Curatour’s Tour dilakukan oleh kurator museum, namun dapat pula dilakukan oleh kepala museum apabila yang bersangkutan juga memahaminya. Apabila diperlukan dapat pula memanggil ahli dalam bidang ilmu tertentu.

2. Museum Group Tours.

Tour ini adalah gaya klasik dari museum dengan menempatkan petugas khusus yang akan memandu rombongan yang masuk ke museum. Banyaknya pengunjung yang dipandu bervariasi, namun sebaiknnya satu orang pemandu maksimal memandu 20 orang. Jumlah klompok yang terlalu besar akan menyulitkan pemandu itu sendiri baik dalam penyampaian materi maupun mengarahkan perjalanan kelompok.

(10)

3. Museum Individual Tour.

Tour ini diinginkan oleh pengunjung dengan kebutuhan khusus dan tidak ingin privasinya ternganggu. dipandu oleh pengelola museum yang memiliki pengetahuan dan akses yang dibutuhkan oleh si pengunjung. Pengunjung kategori ini kadang juga ingin melihat ruang kerja pengelola atau behind the museum.

a. Jenis-jenis Informasi Dalam Pemanduan 1. Sejarah

a. Peristiwa sejarah perjuangan bangsa Indonesia dan negara lain, dari zaman peradaban batu hingga yang terkini, seperti zaman kolonial Belanda, perang salib, revolusi industri, dan lain-lain.

b. Tokoh-tokoh perjuangan yang terkenal dari negara atau daerah tertentu, seperti Soekarno – Hatta sebagai proklamator bangsa Indonesia, cerita perjuangan dengan masa tahunnya, dimana perjuangan dimulai serta peninggalan-oeningggalan yang berkaitan dengan perjuangan beliau dan tokoh-tokoh lainnya.

c. Monumen, museum, gedung bersejarah serta souvenir (termasuk makanan) yang khas seperti museum nasional yang mengoleksi prasasti dari kerajaan Kutai, Tugu Khatulistiwa di Pontianak, dan lain-lain.

d. Kebudayaan bersejarah, seperti tarian tradisional dan modern, lukisan, nyanyian, pakaian, adat istiadat atau budaya, dan sebagainya.

(11)

2. Peristiwa atau Hal-hal Baru yang Hangat Dibicarakan

a. Festival-festival besar yang hanya diselenggarakan dalam satu atau dua kali dalam setahun, seperti festival seni nasional, festival makanan daerah, perang atau konflik antara negara di jagat raya ini, dan sebaainya.

b. Upacara-upacara khusus kenegaraan, kompetisi nasional atau tingkat daerah, event-event olahraga ataupun kesenian.

c. Hari-hari khusus agama yang dirayakan oleh masyarakat dengan penampilan istimewa, seperti Lebaran, Nyepi, Galungan, Natal, Satu Syuro, dan sebagainya.(Wardhani, Viverawati 2008)

b. Peran, tanggung jawab, Pemandu Wisata

Dalam tugasnya, pemandu harus memahami batas wewenang dan tanggung jawab sesuai dengan perjanjian / peraturan kerja / deskripsi pekerjaan yang berlaku untuk perusahaan tempat ia bekerja dan mematuhi pedoman perilaku pemandu.

Pekerjaan membimbing adalah pekerjaan yang diperlukan untuk mengembangkan jaringan penyedia layanan yang terkait dengan layanan pemandu wisata, termasuk:

1. Teman-teman sejawat industri Seorang pramuwisata harus bergabung dengan teman-teman sekerja;jangan melakukan aktivitas-aktivitas yang dapat mempermalukan teman-teman sekerja; harus membagi informasi secara terbuka, yang dapat memajukan pekerjaan bidang pramuwisata

2. Masyarakat lokal (pertimbangan budaya dan lingkungan) Seorang pemandu harus menghormati penduduk lokal, hak dan keyakinan mereka. Anggota kelompok / wisatawan harus diberitahu tentang adat istiadat setempat. Mereka

(12)

perlu diberikan pengetahuan tentang sifat khusus dari budaya lain, dan upaya dilakukan untuk memahami hal ini di antara para peserta

c. Jenis-Jenis Pramuwisata

Secara spesifik, (Mancini 2001:5) membagi jenis-jenis tour guide ke dalam klasifikasi:

a. On-site guide

Pelaksanaan perjalanan wisata oleh tour guide jenis ini biasanya dengan berjalan kaki atau menggunakan kendaraan wisata khusus. Jenis tour guide ini merupakan pramuwisata yang mendapatkan pembayaran yang relatif ”minim”, bahkan beberapa diantaranya bekerja sukarela dikarenakan kecintaan dan pengabdiannya untuk menjelaskan area tertentu seperti keraton,museum dll.

b. City Tour Guide

Pramuwisata sedang memberikan informasi mengenai hal-hal penting dan detail dalam sebuah kota. Walaupun sebenarnya Tour menggunakan bis wisata (minibus atau kendaraan jenis van) namun karena dalam program ada kegiatan yang di beberapa kota pelaksanaannya dengan berjalan kaki mungkin untuk berbelanja,mendekati objek wisata/gedung bersejarah ataupun membeli souvenir.

Kehati-hatian dalam keselamatan wisatawan sangat diutamakan.

Pramuwisata melakukan peran ganda , baik sebagai pramuwisata maupun sebagai pengemudi, sehingga pada jenis city tour guide/tour coach.Tentu saja pemanduan jenis ini memiliki kelemahan yaitu tidak dapat berkomunikasi secara efektif dengan

(13)

wisatawan (tanpa eye contact dan body langguage) dan hanya memberikan informasi utama secara formal, hal ini dilakukan untuk keamanan dalam mengemudi.

c. private guide

Pemanduan yang disebut dengan exclusive tour, dimana mereka menawarkan perjalanan wisata sendiri dengan menggunakan jenis transportasi seperti taksi untuk berkeliling kota.Walaupun city guide jarang melaksanakan pekerjaannya lebih dari satu hari, namun pramuwisata jenis ini dituntut pula memiliki penguasaan yang akurat dan tepat untuk menginformasikan hal-hal yang berkaitan dengan sebuah kota.

Untuk hal tersebut seringkali pramuwisata jenis ini harus mengikuti pengujian yang dilaksanakan oleh pemerintah dan mendapatkan lisensi untuk menjalankan kegiatannya.

d. Specialized guide

Pramuwisata yang mempunyai keahlian atau keterampilan yang unik atau spesial. Sebagai contoh pramuwisata yang memandu wisata petualangan khusus yang memerlukan pengalaman khusus (seperti penyelaman, arung jeram, petualangan di padang luas atau trekking). Pramuwisata jenis ini dapat berkerja untuk perusahaan besar atau melakukan pekerjaan secara independen Umumnya wisatawan menyewa pramuwisata jenis ini sebagai pekerja paruh waktu (free lance) dan sebagai specialists. Pramuwisata jenis ini biasa juga disebut dengan step-on guides.

(14)

d. Fungsi Pramuwisata

Fungsi:

a. Membimbing perjalanan bersama wisatawan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sesuai dengan tugas pramuwisata

b. Memberikan informasi, bila perlu menjadi penterjemah mengenai perjalanan secara keseluruhan khususnya mengenai obyek-obyek wisata yang dikunjungi c. Memperkenalkan hal-hal yang dirasakan baru bagi wisatawan atau yang perlu

diketahui serta dijumpai selama perjalanan

d. Memberikan saran kepada wisatawan untuk melakukan sesuatu

tindakan atau kegiatan yang mungkin timbul dan ada sangkut pautnya dengan perjalanan yang sedang dipandunya.

e. Dimensi Tour Guide / Tour Leader

“Tour Guide Performance and Tourist Satisfaction: a Study of the Package Tours in Shanghai” menyatakan dimensi Tour Guide/Tour Leader Performance, (Songshan Huang 2012:19) antara lain:

1. Professional Competence

Kemampuan seorang Tour Guide/Tour Leader untuk memiliki pengetahuan mengenai daya tarik wisata, budaya, destinasi wisata dan gaya hidup masyarakat lokal. Faktor ini juga menuntut seorang Tour Guide/Tour Leader memiliki selera humor yang baik, memiliki kesadaran yang tinggi akan kebutuhan peserta tour, serta memiliki keterampilan komunikasi yang baik.

(15)

2. Interpersonal Skills and Organization

Seorang Tour Guide/Tour Leader memiliki kemampuan untuk mengatasi komplain dari peserta tour. Memiliki sikap dan penampilan yang sopan.

Selain itu Tour Guide/Tour Leader dituntut untuk dapat bekerja sama dengan tim, kemampuan berorganisasi, serta kemampuan dalam mengatur waktu.

3. Empathy

Faktor ini dapat digambarkan sebagai pribadi seorang pemandu wisata yang dapat merawat dan memenuhi kebutuhan psikologis para peserta tour. Selain itu juga harus menunjukan passion atau semangat pada pekerjaan mereka sebagai pemandu wisata.

4. Problem Solving

Faktor terakhir yaitu seorang pemandu wisata dituntut sigap dalam mencari solusi pada setiap masalah dan konflik yang tak jarang muncul dalam pengaturan wisata.

3. Wisata Edukasi

Wisata edukasi adalah kegiatan wisata minat khusus yang menjadi tren baru dalam industri pariwisata yang memberikan pengalaman belajar. Model wisata edukasi dapat untuk meningkatkan daya saing pariwisata berkelanjutan dan menumbuhkan wirausaha baru, berkeunggulan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi serta penciptaan lapangan kerja. (Rustiono Dedy, Trimurti 2014)

(16)

Sedangkan (Cohen 1984) mengemukakan aktivitas wisata studi, meliputi pembelajaran tentang sejarah, geografi, bahasa, agama, dan budaya, melalui kunjungan situs penting, keterlibatan dalam penelitian, maupun konferensi.

Tujuan utama wisata edukasi yakni pendidikan dan penelitian, sehingga sekolah atau perguruan tinggi dan situs sejarah menjadi destinasi utama dalam wisata edukasi (Wang dan Li, 2008 dalam Wijayanti A 2017b.). Sebagian besar wisatawan edukasi terdiri dari mahasiswa dan pelajar yang memanfaatkan waktu liburan untuk jalan- jalan dan mendapatkan pengetahuan

Wisata edukasi adalah suatu program dimana pengunjung dalam kegiatan wisata khususnya anak-anak tersebut melakukan perjalanan wisata pada kawasan wisata dengan tujuan utama men-dapatkan pengalaman belajar secara langsung yang terkait dengan kawasan wisata yang dikunjungi. (Soepardi Harris, Atie Ernawati 2014)

Dari tiga peneliti tersebut dapat ditegaskan bahwa wisata edukasi merupakan sarana khususnya untuk anak-anak tersebut melakukan perjalanan wisata pada kawasan wisata dengan tujuan utama men-dapatkan pengalaman belajar secara langsung yang terkait dengan kawasan wisata yang dikunjungi. Selain itu anak-anak belajar tentang sejarah, geografi, bahasa, agama, dan budaya, dan sambil memahami objek-objek yang berada di sekitar wisata edukasi yang dikunjungi nya

Wisata Edukasi atau Wisata Pendidikan adalah suatu program yang menggabungkan unsur kegiatan wisata dengan muatan pendidikan didalamnya.

Program ini dapat dikemas sedemikian rupa menjadikan kegiatan wisata tahunan atau

(17)

kegiatan ektrakulikuler memiliki kualitas dan berbobot. Materi-materi dalam pemanduan telah disesuaikan dengan bobot siswa dan kurikulum pendidikan. Setiap kali mengunjungi obyek wisata akan disesuaikan dengan ketertarikan obyek dan bidang ilmu yang akan dipelajari.

a. Program Wisata Edukasi

Keanekaragaman budaya dan obyek wisata dapat membuat besarnya kemungkinan wisatawan datang berkunjung. Program Wisata Edukasi yang telah lama diluncurkan sehingga menjadi suatu kebutuhan bagi sekolah untuk membina dan mendidik para siswa. Selain program pembelajaran di dalam kelas, Program wisata Pendidikan telah terbukti efektif untuk meningkatkan pola pembelajaran dan sosialisasi para siswa. Program Wisata Edukasi juga didukung oleh para kalangan akdemisi perguruan tinggi dalam menyampaikan materi dilapangan. Sehingga program ini betul-betul disusun untuk memenuhi kegiatan wisata sekolah dengan berkualitas. Program wisata edukasi sudah saatnya dikembangkan di setiap sekolah sebagai proses pembelajaran siswa tentang cinta bangsa, negara dan tanah air.

Idealnya wisata edukasi didesain khusus untuk memenuhi kapasitas ilmu pengetahuan para pelajar untuk mengisi wawasan kebangsaan melalui kegiatan perjalanan, mengenal wilayah dan potensi sumber daya lokal antarkabupaten, provinsi serta antarpulau di Indonesia. Kegiatan perjalanan dalam tur wisata pelajar akan berdampak luas bagi pengembangan ekonomi di daerah karena dapat mendukung pergerakan ekonomi rakyat sekaligus membuka kantong-kantong seni dan budaya yang perlu diketahui pelajar.

(18)

Sangat diharapkan kegiatan wisata edukasi dapat menjadi sarana pelajar untuk melestarikan budaya dan mengenalkan nilai luhur sejarah dan budaya bangsa Indonesia.

b. Prospek Wisata Edukasi

Prospek wisata edukasi berbasis pelajar sekolah di Indonesia diprediksikan makin cerah. Jika jumlah pelajar di tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) di Indonesia sebanyak 39,2 juta orang seperti yang dicatat Badan Pusat Statistik (BPS), bisa dibayangkan besarnya potensi wisata pendidikan di Indonesia. Dengan pergerakan pelajar sebanyak itu ke berbagai daerah di Indonesia, bisa dibayangkan nilai rupiah yang bisa berputar karena dibelanjakan oleh mereka saat beriwisata di objek wisata di berbagai daerah di negeri ini.(Sekolah Wisata 2016)

Berdasarkan muatan di dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP 2006) sarat dengan pengajaran inquiry dan berdasarkan pengalaman terajar. Konsep dasar edukasi menjadi sebuah singkatan dimana merujuk kepada sebuah system pembelajaran yang efektif, yaitu:

a. E = Eksplorasi b. D = Demonstrasi c. U = Uraian (Konsep) d. K = Kontemplasi e. SI = Aplikasi

(19)

2.2 Kerangka Pemikiran

Sumber : Peneliti 2018

Gambar Kerangka Pemikiran 2.1

Kegiatan atau aktivitas pemandu di museum Pos Indonesia Bandung yaitu meliputi Bimbingan, Bentuk Penjelasan dalam (Yoeti 2013) edukasi yaitu sesuatu yang bersifat mendidik, memiliki unsur pendidikan, wisata studi, meliputi pembelajaran tentang sejarah, geografi, bahasa, agama, dan budaya,

Konsep dasar edukasi menjadi sebuah singkatan dimana merujuk kepada sebuah system pembelajaran yang efektif, yaitu: eksplorasi, demonstrasi uraian (konsep) kontemplasi, aplikasi (KTSP edukasi 2006)

Kegiatan Memandu 1. Bimbingan 2. Penjelasan 3. Petunjuk

Edukasi 1. Eksplorasi 2. Demonstrasi 3. Uraian/konsep 4. Kontemplasi 5. Aplikasi

(20)

Referensi

Dokumen terkait

Memimpin dan mengoordinasikan kegiatan Subbagian Tata Usaha dan melakukan ketatausahaan berdasarkan ketentuan untuk pelaksanaan tugas agar dapat berjalan

Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi mempunyai tugas pokok memimpin, membina dan mengendalikan tugas-tugas di bidang pengkoordinasian, pengkomandoan dan pelaksanaan

Buku Pemantauan dan Evaluasi Tugas Akhir (Skripsi) dimaksudkan sebagai dokumentasi tentang rencana dan kegiatan penelitian mahasiswa mulai dari persiapan penyusunan

Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang pendapatan dana bagi hasil sesuai dengan tugas dan fungsinyad. Memimpin pelaksanaan tugas seksi bagi

Tahapan penelitian menjelaskan tentang tahapan yang akan dilakukan dalam pengerjaan penelitian tugas akhir mulai dari tahap persiapan, dan pengumpulan data yang didalamnya

Memimpin pelaksanaan tugas Dinas Pendapatan Daerah yang meliputi Sekretariat, Bidang Pendaftaran dan Pendataan, Bidang Penetapan, serta Bidang Pengendalian.. Menyelenggarakan

Sehingga pada akhirnya setiap komponen saling berkaitan dalam rangkaian wisata perjalanan mulai dari daya tarik wisata, kegiatan wisata, sampai dengan fasilitas

Camat mempunyai tugas memimpin pelaksanaan tugas organisasi Kecamatan dalam rangka : menyiapkan bahan pengorganisasian penyelenggaraan pemerintahan di wilayah kecamatan,