• Tidak ada hasil yang ditemukan

Terminologi SS PV

N/A
N/A
rindaaul utamii

Academic year: 2022

Membagikan "Terminologi SS PV"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Sistem Saraf

1. Abduscen : Otot penggerak bolamata 2. Afasia : Hilangnya daya ingat.

3. Akson (neuron) : Penjuluran sitoplasma yang panjang pada neuron. Akson berfungsi menghantarkan ransangan dari satu neuron ke neuron yang lainnya.

4. Amnesia : Ketidakmampuan seseorang untuk mengingat atau mengenali kejadian yang terjadi dalam suatu periode di masa lampau.

Biasanya kelainan ini akibat guncangan batin atau cidera otak.

5. Arachnoidea mater : Disebut demikian karena bentuknya seperti sarang laba-laba. Di dalamnya terdapat cairan yang disebut liquor cerebrospinalis;

semacam cairan limfa yang mengisi sela sela membrane araknoid.

Fungsi selaput arachnoidea adalah sebagai bantalan untuk melindungi otak dari bahaya kerusakan mekanik.

6. Asesori spinal : Mengkoordinasi gerakan bahu dan leher.

7. Badan sel : Bagian neuron yang banyak mengandung cairan sel (sitoplasma) dan terdapat nucleus (inti sel). Berfungsi sebagai penerima impuls dari dendrit dan menghantarkannya menuju axon dengan perantaraan sitoplasma.

8. Cerebellum : Bagian otak yang terletak dibagian belakang otak besar. Berfungsi sebagai pusat pengaturan koordinasi gerakan yang disadari dan keseimbangan tubuh serta posisi tubuh.

9. Cerebrum : Mempunyai 2 bagianbelahan otak yaitu otak besar, belahan kiri berfungsi mengatur kegiatan organ tubuh bagian kanan.

Kemudian otak besar belahan kanan berfungsi mengatur kegiatan organ tubuh bagian kiri.

10. Cutter : Kelainan di mana penderitanya selalu melukai dirinya sendiri pada saat depresi, stres, atau bingung.

11. Dendrit : Serabut saraf yang berfungsi mengirimkan informasi dalam bentuk rangsanga elektrokimiawi.

(2)

12. Diencephalaon : Bagian otak yang terletak dibagian atas dari batang otak dan didepan mesencephalon.

13. Durameter : Terdiri dari dua lapisan, yang terluar bersatu dengan tengkorak sebagai endostium, dan lapisan lain sebagai duramater yang mudah dilepaskan dari tulang kepala. Di antara tulang kepala dengan duramater terdapat rongga epidural.

14. Epilepsi : Penyakit karena dilepaskannya letusan-letusan listrik ( impuls ) pada neuron-neuron otak.

15. Efektor : Bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh pengantar impuls.

16. Gerak sadar : Gerak yang terjadi karena disengaja.

17. Gerak refleks : Gerak yang berlangsung tanpa disadari.

18. Granula Nissl : Kelompok retikulum Endoplasma kasar yang berhubungan dengan sintesis protein.

19. Impuls : Rangsang atau pesan yang diterima oleh reseptor dari luar lingkungan.

20. Jembatan varol : Jembatan varol berisi serabut saraf yang menghubungkan otak kecil bagian kiri dan kanan, juga menghubungkan otak besar dan sumsum tulang belakang.

21. Lapisan araknoid : Lapisan yang berada dibagian tengah dan terdiri dari lapisan yang berbentuk jaring laba-laba. Ruangan dalam lapisan ini disebut dengan ruang subaraknoid dan memiliki cairan yang disebut cairan serebrospinal. Lapisan ini berfungsi untuk melindungi otak dan medulla spinalis dari guncangan.

22. Lobus frontal : Lobus yang berfungsi sebagai pusat penciuman, indera peraba.

23. Lobus temporal : Lobus yang berungsi sebagai pusat pendengaran 24. Lobus oksipetal : Lobus yang berfungsi sebagai pusat pengliihatan.

25. Lobus parietal : Lobus yang berfungsi sebagai pusat ingatan, kecerdasan, memori, kemauan, nalar, sikap.

26. Medulla oblongata : Sumsum lanjut atau penghubung atau batang otak 27. Medulla spinalis : Sumsum tulang belakang

(3)

28. Mesensefalon : Otak tengah merupakan lobus optikus yang mengatur refleks mata seperti penyempitan pupil mata, dan juga merupakan pusat pendengaran.

29. Neuritis : Radang saraf yang terjadi karena pengaruh fisis seperti patah tulang, tekanan pukulan, dan dapat pula karena racun atau difisiensi vitamin B1, B6, B12.

30. Neuron : Sel yang terpanjang yang dimilki oleh tubuh manusia dan bertugas untuk menerima dan menghantarkan impuls ke tempat yang dituju

31. Neuron asosiasi : Sel saraf yang menghantarkan rangsangan dari neuron sensorik menuju neuron motorik.

32. Neuron bipolar : Neuron yang memiliki satu akson dan satu dendrit.

33. Neuron motorik : Sel saraf yang menghantarkan impuls dari saraf pusat ke otot atau kelenjar.

34. Neuron multipolar : Neuron yang memiliki satu akson dan sejumlah dendrit.

35. Neuron sensorik : Sel saraf yang menghanatarkan impuls dari indera ke saraf pusat.

36. Neurotransmitter : Pembawa pesan kimia dalam menanggapi ransang 37. Neuron unipolar : Neuron yang memiliki satu buah akson yang bercabang.

38. Nodus Ranvier : Bagian dari akson yang tidak terbungkus oleh selubung myelin dan berfungsi untuk mempercepat jalannya rangsangan.

39. Neuropati : Gangguan fungsional atau perubahan patologis pada sistem saraf tepi

40. Neurasthonia : Penyakit ini ada karena pembawaan lahir, terlalu berat penderitanya, rohani terlalu lemah atau karena penyakit keracunan

41. Otak tengah : Otak tengah merupakan lobus optikus yang mengatur refleks mata seperti

42. Ototoksik : Efek buruk terhadap sel saraf pendengaran dan keseimbangan 43. Parese : Kelemahan/kelumpuhan parsial yang ringan ditandai dengan

hilangnya sebagian gerakan atau gerakan terganggu

(4)

44. Parkinson : Penyakit yang disebabkan oleh berkurangnya neurotranslator dopamin pada dasar gangglion dengan gejala tangan gemetaran sewaktu istirahat ( tetapi gemetaran itu hilang sewaktu tidur ), sulit bergerak, kekakuan otot, otot muka kaku menimbulkan kesan seolah-olah bertopeng, mata sulit berkedip dan langkah kaki menjadi kecil dan kaku.

45. Piameter : Lapisan terdalam yang mempunyai bentuk disesuaikan dengan lipatan-lipatan permukaan otak.

46. Pelo : Bicara tidak jelas

47. Poliomielitis : Penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus yang menyerang neuron-neuron motoris sistem saraf ( otak dan medula spinalis ).

48. Reseptor : Alat penerima rangsangan atau impuls.

49. Refleks : Respon otomatis terhadap stimulus tertentu yang menjalar pada rute lengkung refleks.

50. Saraf Abdusen : Jenis saraf Motorik menuju Otot penggerak bola mata fungsi Pergerakan rektus lateral

51. Saraf Facial : Jenis saraf Motorik menuju Lidah bagian oengecap anterior fungsi Mempengaruhi pergerakan otot-otot rahang, wajah, kepala serta ekskresi kelenjar ludah dan air mata.

52. Saraf Glosofaring : Jenis saraf Motorik menuju Lidah pengecap, tonsil langit-langit mulut, kulit telinga fungsi Mempengaruhi pergerakan otot faring dan lidah.

53. Saraf Hipoglosus : Jenis saraf Motorik menuju Otot lidah fungsi Berkaitan dengan kegiatan menelan dan berbicara.

54. Saraf Olfaktori : Jenis saraf Sensorik menuju Pusat pembau fungsi Berkaitan dengan penciuman

55. Saraf Optik : Jenis saraf Sensorik menuju Retina mata fungsi Berkaitan dengan penglihatan

56. Saraf Okulomotor : Jenis saraf Motorik menuju Otot bola mata dan otot kelopak mata fungsi Menggerakan bola mata (kiri dan kanan) Untuk akomodasi dan kontraksi iris

(5)

57. Saraf Otonom : Sistem saraf yang cara kerjanya secara tidak sadar/diluar kehendak/tanpa perintah oleh otak.

58. Saraf Parasimpatik : Sistem saraf yang keluar dari daerah otak.

59. Saraf Simpatik : 25 pasang simpul saraf (ganglion) yang terdapat di medulal spinalis.

60. Saraf Trigeminus : Jenis saraf Motorik menuju Kelopak mata atsa, bola mata, kelenjar lakrimal Mukosa hidung, langit-langit rongga mulut, taring, gigi atas, pipi dan kelopak mata bawah. Lidah bagian atas (bukan pengecap), gigi bawah dan rahang bawah. Membawa impuls yang berkaitan dengan sensai rasa, nyeri, raba dan suhu.

61. Saraf Troklear : Jenis saraf Motorik menuju Oto bola mata fungsi Untuk memutar bola mata

62. Saraf Vagus : Jenis saraf Motorik menuju Faring, laring, trakea, bronkus, pulmo, lengkung aorta fungsi Mempengaruhi pergerakan menelan, stimulasi kelenjar lambung, usus, hati dan pankreas.

63. Sistem Saraf : Sistem yang berhubungan dengan koordinasi saraf 64. Selubung myelin : Selubung bagian dalam yang langsung melapisi akson.

65. Sinapsis : Hubungan antara ujung akson dari sebuah neuron dengan ujung dendrit dari neuron yang laincv

66. Sumsum sambung : Sumsum sambung berfungsi menghantar impuls yang datang dari medula spinalis menuju ke otak.

67. Sitoplasma : Cairan pengisi badan sel. Berfungsi untuk mempercepat penyampaian/penghantaran implus dalam sel.

68. Transeksi : Kerusakan atau seluruh segmen tertentu dari medula spialis.

Misalnya karena jatuh, tertebak yang disertai dengan hancurnya tulang belakang.

Dapus:

http://adamprabowo.blogspot.com/2011/05/istilah-sistem-saraf.html http://leles1991.blogspot.com/2013/06/sistem-saraf-pada-manusia.html http://adriautami.wordpress.com/istilah-penting/

(6)

http://angelicaardi97.blogspot.com/2012/10/sistem-saraf.html

Kelas B:

Indah C. Kadullah Sri Rahayu Kaya Zainun Rauf Maryam Mahmud

Referensi

Dokumen terkait

Melalui  telaah  historis  dan  kaitannya  dengan  gejala‐gejala  kontemporer,  terlihat  jelas  bahwa  asumsi  yang  berlaku  dibalik 

Kesimpulan yang di diperoleh dari pelaksanaan program pengabdian mitra Desa (PPMD) yang dilaksanakan pada tahun 2020, pada kelompok masyarakat yang mempunyai keterkaitan

Dalam studi ini, diphenoxylate hcl bisa dibuktikan sebagai terapi yang efektif untuk mengatasi diare akut non spesifik pada bayi malnutrisi, dan

sendiri (Huntington 1993), merupakan sumber nilai bagi sikap dan perilaku yang kurang mendukung bagi toleransi terhadap pemeluk agama lain, atau bagi kebersamaan antar kelompok

Deskripsi yang tergambar dari hasil penelitian ini bahwa pemahaman mahasiswa tentang himpunan dan operasi biner mempengaruhi pemahaman mahasiswa tentang grup. Mahasiswa yang

Selanjutnya ditelusuri bagaimana kemudian al-Quran merespon langkah-langkah kebijakan politis dan humanis Rasulullah tersebut secara norma- tiv-historis dalam

Karena, “instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel” (Ahmad Tanzeh dan Suyitno, 2006: 38). Alat pengumpulan data yang digunakan dalam