BAB I P E N D A H U L U A N
1.1. LATAR BELAKANG
Sebagai implementasi Nomor 7 Tahun 1999, bahwa setiap instansi pemerintah diwajibkan untuk membuat proses manajemen dengan paradigma manajemen kinerja yang didahului melalui tahap perencanaan yang disebut Rencana Strategi (RENSTRA) dan diakhiri evaluasi yang dalam hal ini evaluasi kinerja yang juga merupakan umpan balik dalam perencanan berikutnya.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Nomor 9 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabuaten Musi Banyuasin dan Peraturan Bupati Musi Banyuasin Nomor 75 Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Musi Banyuasin.
Sebagai awal dari proses manajemen adalah pelaksanaan dan fungsi perencanaan, dengan perencanaan yang baik artinya jelas, terukur dan telah dibuat atas identifikasi dari berbagai aspek akan mengantarkan pada pencapaian tujuan yang lebih efektif dan efisien.
Namun demikan mungkin saja masih terdapatnya beberapa aspek serta variabel yang belum teridentifikasi dalam Rencana Kerja Tahun 2017 terutama dari perolehan input (sumber-sumber) yang muncul pada proses pelaksanaan, sehingga dalam pencapaian tujuannya tidak seperti yang ditetapkan sebagaimana dalam perencanaan.
1. Kedudukan
(1) Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi, adalah unsur pelaksana Pemerintah Daerah dibidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi sesuai dengan kewenangan Pemerintah Daerah serta berdasarkan Peraturan Perundang-undang yang berlaku;
(2) Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi dipimpin oleh seorang kepala dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
2. Tugas Pokok dan Fungsi
Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi mempunyai tugas pokok pemerintah dibidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi sesuai dengan kewenangannya dan tugas lain yang dilimpahkan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Musi Banyuasin.
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada peraturan Bupati Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Musi Banyuasin, mempunyai fungsi :
a. Pengelolaan unsur kepegawaian, keuangan, umum dan perlengkapan;
b. Penyusunan rencana dan penjabaran kebijakan teknis, pemberian bimbigan dan penyuluhan dibidang tenaga kerja dan transmigrasi, perencanaan yang meliputi segala usaha dan kegiatan untuk merencanakan, mempersiapkan, mengelola, menelaah serta menyusun kebijakan teknis dan program dibidang tenaga kerja dan transmigrasi.
c. Koordinasi yang meliputi segala usaha dan kegiatan guna mewujudkan kebenaran yang berhubungan dengan peningkatan tugas dibidang tenaga kerja dan transmigrasi;
d. Penyusunan yang meliputi segala usaha dan kegiatan untuk melaksanakan penyusunan teknis atau pelaksanaan tugas pokok sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah daerah serta peraturan perundang-undangan yang berlaku;
e. Penelitian dan pengembangan yang meliputi segala usaha dan kegiatan untuk menyelenggarakan, mengelola, meneliti dan meningkatkan tugas dibidang tenaga kerja dan transmigrasi;
f. Perumusan dan penjabaran kebijakan teknis dan pemberian bimbingan dibidang ketenagakerjaan dan transmirasi;
g. Melakukan bimbingan teknis penetapan sistem pembinaan terhadap peningkatan kesejahteraab ketenagakerjaan dan transmigrasi;
Melaksanakan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh Bupati.
1.2. STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrsi Kabupaten Musi Banyuasin berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 75 Tahun 2016 Tentang Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Musi Banyuasin.
1. Kondisi Kepegawaian
Sumber Daya Manusia yang dimiliki oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Musi Banyuasin merupakan kumpulan dari berbagai jenis tingkatan pendidikan yang terdiri dari berbagai disiplin ilmu, pangkat/golongan serta masa kerja dalam rangka menunjang peningkatan kinerja serta optimalisasi target kinerja berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2012-2017.
a. Jumlah pegawai berdasarkan Tingkat Pendidikan
Distribusi Pegawai Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Musi Banyuasin berdasarkan tingkat pendidikan, dapat dilihat pada tabel 1.1. Komposisi Pegawai Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Tabel.1.1
Daftar Pegawai Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Musi Banyuasin berdasarkan Pendidikan
No Tingkat Pendidikan Jumlah
Pegawai Keterangan
1.
2.
3.
4.
5.
S2 S1
DI/DII/DIII SMA Sederajat SD
17 7 6 12
1
Jumlah Pegawai 43
Berdasarkan Tabel.1.1 Daftar Pegawai Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Musi Banyuasin berdasarkan tingkat pendidikan yaitu pendidikan Strata 2 (S2) sebanyak 17 orang, Strata 1 (S1) sebanyak 7 orang, DIII/DII/DI sebanyak 6 orang, SMA sederajat 12 orang, dan SD 1 orang. Jumlah Pegawai pada Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Musi Banyuasin sebanyak 43 orang.
b. Jumlah Pegawai Berdasarkan Pangkat dan Golongan
Untuk mengetahui secara detail jumlah pegawai berdasarkan pengkat dan golongan, dapat dilihat pada tabel 1.2 sebagai berikut :
Tabel.1.2
Daftar Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pangkat dan Golongan
No Tingkat Pangkat/Golongan Jumlah
Pegawai Keterangan 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Pembina Utama Muda, (IV/c) Pembina Tingkat I, (IV/b) Pembina, (IV/a)
Penata Tk. I, (III/d) Penata, (III/c)
Penata Muda Tk. I, (III/b) Penata Muda (III/a) Pengatur Tk. I (II/d) Pengatur, (II/c)
Pengatur Muda Tk. I, (II/b) Pengatur, (II/a)
1 1 8 7 6 6 1 3 3 2 3 Sumber : Data Kepegawaian Disnakertrans Tahun 2018
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Nomor 75 Tahun 2016 Tentang Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Musi Banyuasin sebagai berikut :
i. Kepala Dinas;
ii. Sekretariat, membawahi :
1. Subbagian Umum dan Kepegawaian;
2. Subbagian Perencanaan, Keuangan dan Pelaporan;
iii. Bidang Penempatan dan Perluasan Kerja, membawahi:
1. Seksi Informasi Pasar Kerja dan Penempatan Kerja;
2. Seksi Perluasan Kerja;
3. Seksi Tenaga Kerja Asing dan Purna Kerja;
iv. Bidang Pelatihan dan Produktifitas Tenaga Kerja, membawahi : 1. Seksi Pelatihan Pemerintah dan Swasta;
2. Seksi Sertifikasi dan Produktifitas Tenaga Kerja;
3. Seksi Pembinaan Kelembagaan dan Permagangan;
v. Bidang Hubungan Industrial dan Kesejahteraan Tenaga Kerja, membawahi : 1. Seksi Pembinaan Kelembagaan Hubungan Industrial dan Kesejahteraan
Tenaga Kerja;
2. Seksi Perselisihan Hubungan Industrial;
3. Seksi Hubungan Kerja dan Syarat Kerja;
vi. Bidang Penyiapan Pembangunan Permukiman dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi, membawahi;
1. Seki Penyiapan Permukiman, Penempatan dan Pelayanan Pertanahan;
2. Seksi Pengembangan Usaha, Pelatihan dan Potensi Kawasan Transmigrasi;
3. Seksi Sosial Budaya dan Kelembagaan.
vii. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD); dan viii. Kelompok Jabatan Fungsional
Struktur organisasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Musi Banyuasin lebih jelas dapat dilihat pada bagan sebagai berikut:
Untuk melaksanakan tugas Kepala Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi mempunyai fungsi:
a. Pengelolaan unsur kepegawaian, keuangan, umum dan perlengkapan;
b. Penyusunan rencana dan program kerja kedinasan;
c. Pelaksanaan memimpin, membina dan mengendalikan pelaksanaan tugas dinas;
d. Pengesahan dan menandatangani naskah dinas sesuai dengan kewenangannya.
e. Pemberian rekomendasi dan perizinan teknis serta pelayanan umum sesuai dengan kewenanganya.
f. Pelaksanaan pembinaan pegawai di lingkungan dinas
g. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi lainnya dalam rangka pelaksanaan tugas
h. Pemberian saran dan pertimbangan teknis kepada Bupati dalam pelaksanana sebagaian urusan pemerintahan sesuai dengan tugasnya.
i. Pembuatan dan penyampaian laporan pelaksanana tugas kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
j. Penyusunan rencana dan penjabaran kebijakan teknis, pemberian bimbingan dan penyuluhan dibidang tenaga kerja dan transmigrasi, perencanaan yang meliputi segala usaha dan kegiatan untuk merencanakan, mempersiapkan, mengelola, menelaah serta menyusun kebijakan teknis dan program dibidang tenaga kerja dan transmigrasi.
k. Pelaksanaan Koordinasi yang meliputi segala usaha dan kegiatan guna mewujudkan kebenaran yang berhubungan dengan peningkatan tugas dibidang tenaga kerja dan transmigrasi.
l. Penyusunan yang meliputi segala usaha dan kegiatan untuk melaksanakan penyusunan teknis atau pelaksanaan tugas pokok sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah daerah serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.
m. Penelitian dan pengembangan yang meliputi segala usaha dan kegiatan untuk menyelenggarakan, mengelola, meneliti dan meningkatkan tugas dibidang tenaga kerja dan transmigrasi.
n. Perumusan dan penjabaran kebijakan teknis dan pemberian bimbingan dibidang tenaga kerja dan transmigrasi.
o. Pelaksanaan bimbingan teknis penetapan sistem pembinaan terhadap peningkatan
p. Perumusan dan penetapan kebijakan teknis dibidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
q. Pengkoordinasian dan pengendalian pelaksanaan tugas dinas, dan r. Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh pimpinan.
Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan pelayanan dibidang Kesekretariatan, menyelenggarakan urusan umum perlengkapan dan kepegawaian, perencanaan, keuangan dan pelaporan, hubungan masyarakat, serta mengkoordinasikan bidang-bidang dan unit pelaksana teknis dinas dalam lingkungan Dinas Tenaag Kerja Dan Transmigrasi.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Sekretaris mempunyai tugas sebagai berikut :
1) Pembagian tugas dan memberikan petunjuk kepada sub bagian yang dibawahinya sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya;
2) Penyusunan rencana program kerja dan kegiatan sesuai dengan lingkup tugasnya untuk diusulkan ke Kepala Dinas;
3) Pembinaan, memotivasi dan melakukan pengawasan melekat terhadap sub bagian dan staf dibawahinya;
4) Pengelolaan dan pembinaan administrasi umum, keuangan dan kepegawaian;
5) Pemberian dukungan administratif bagi unit organisasi di lingkungan dinas;
6) Menyusun program dinas;
7) Pengkoordinasian pelaksanaan tugas unit organisasi di lingkungan dinas;
8) Pengkoreksian dan memerintahkan perbaikan konsep naskah dinas yang diajukan oleh sub bagian yang dibawahinya;
9) Pemberian paraf naskah sesuai dengan kewenangannya;
10) Penelaahan dan menindaklanjuti petunjuk yang diberikan oleh Kepala Dinas;
11) Pengumpulan bahan Koordinasi kegiatan Tata usaha kepala Dinas;
12) Penyelenggaraan pembinaan dan pengelolaan administrasi keuangan;
13) Penyelenggaraan pembinaan dan pengelolaan administrasi kepegawaian;
14) Penyusunan laporan pertanggungjawaban kepala dinas;
15) Pengkoordinasian kegiatan ketatausahaan dengan perangkat daerah lainnya atau instansi yang terkait untuk kelancaran pelaksanaan tugas;
16) Penilaian prestasi kerja staf;
17) Pemberian saran-saran dan pertimbangan-pertimbangan kepada kepala dinas tentang langkah-langkah yang perlu diambil dalam bidang tugasnya;
18) Penyusunan dan penyampaian laporan pelaksanaan tugas, dan 19) Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh pimpinan.
(1) Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas:
1. Menerima dan mencatat surat-surat masuk dan keluar serta menyampaikan kepada yang berkepentingan dan mengarsipkannya;
2. Melaksanakan tugas-tugas dibidang Perlengkapan dan Pengadaan Barang yang diberikan oleh Sekretaris;
3. Menyelenggarakan segala Kegiatan Pelayanan Administrasi;
4. Menyelenggarakan Hubungan Masyarakat dan Protokol;
5. Mengurus dan menyusun rencana kebutuhan sarana dan prasarana 6. Mencatat dan membuat Laporan Barang Inventaris dan Aset Dinas;
7. Menyiapkan rencana kebutuhan dan pengembangan pegawai;
8. Melaksanakan urusan perawatan/pemeliharaan Aset Bergerak dan Tak Bergerak Dinas;
9. Melaksanakan menyiapkan rencana, pembinaan organisasi dan ketatalaksanaan kepegawaian serta kesejahteraan pegawai di lingkungan Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi;
10. Menyiapkan daftar hadir pegawai setiap harinya;
11. Membuat rekapitulasi dan laporan daftar hadir pegawai secara berkala (mingguan dan bulanan) ; 12. Menyiapkan administrasi usul kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, satya lencana,
pengembangan karier, surat peringatan, usul pensiun pegawai di lingkungan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi;
13. Membuat surat tugas dan penomoran surat perjalanan dinas di lingkungan Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi;
14. Menyimpan dan memelihara arsip dan surat menyurat yang berkaitan dengan kepegawaian;
(2) Sub Bagian Perencanaan, Keuangan Dan Pelaporan mempunyai tugas:
1. Mengumpulkan dan mengola data untuk penyusunan program kerja dan hasil pelaksanaan program kerja;
2. Menyusun program kerja jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang;
3. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan secara akuntabilitas berdasarkan ukuran keberhasilan dan indikator kinerja;
4. Mengumpulkan dan penyajian data ke instansi pemerintah di daerah maupun swasta dalam rangka menyusun informasi ketenagakerjaan dan transmigrasi;
5. Mengumpulkan dan penyusunan serta penyajian informasi ketenagakerjaan daerah melalui analisis statistik ketenagakerjaan sebagai bahan pengambilan keputusan bagi pimpinan;
6. Menyusun rencana dan program pembangunan, melakukan pengawasan, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program, menyiapkan dan mengkoordinir revisi anggaran dan program, serta sistem manajemen tenaga kerja dan transmigrasi;
7. Menyusun buku tentang data situasi ketenagakerjaan di daerah;
8. Melaksanakan penyiapan penyusunan anggaran Dinas, pembukuan, perhitungan anggaran, verifikasi, akuntansi perbendaharaan dan administrasi keuangan lainnya di lingkungan Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi.
9. Selaku Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK) SKPD pengelolaan keuangan pada Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi;
10. Menyusun rencana anggaran belanja di lingkungan Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi;
11. Membuat pelaporan keuangan pada Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi;
12. Memberikan saran-saran dan pertimbangan-pertimbangan kepada Sekretaris tentang langkah- langkah dan tindakan-tindakan yang perlu diambil dalam bidang tugasnya;
13. Menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas;
14. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Sekretaris Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Musi Banyuasin;
Bidang Penempatan dan Perluasan Kerja mempunyai tugas menyusun dan melaksanakan program pembinaan informasi pasar kerja, penempatan/ penyediaan tenaga kerja, penyaluran tenaga kerja, usaha mandiri dan terapan teknologi tepat guna perluasan lapangan kerja, pembinaan terhadap tenaga kerja asing dan purna kerja. Bindang Penempatan dan Perluasan Kerja mempunyai fungsi :
1. Penyusunan program informasi pasar kerja melalui kegiatan pendaftaran pencari kerja, bursa kerja, antar kerja lokal, antar kerja daerah, antarkerja negara;
2. Pembinaan dibidang pengembangan pasar kerja, penempatan tenaga kerja dalam dan luar negeri, perluasan kesempatan kerja dan pengendalian tenaga kerja asing serta purna kerja;
3. Penyiapan pedoman, kriteria, prosedur di bidang pengembangan pasar kerja, penempatan tenaga kerja dalam dan luar negeri, perluasan kesempatan kerja dan pengendalian tenaga kerja asing serta purna kerja;
4. Penyusunan pedoman dan bimbingan serta analisis jabatan;
5. Penyusunan pedoman bimbingan tenaga kerja khusus (pemuda, wanita, penyandang cacat, dan usia lanjut);
6. Penyusunan pedoman pembinaan perizinan penggunaan tenaga kerja asing, pendatang.
7. Penyusunan pedoman pembinaan program usaha manidiri dan bimbingan atau bantau pada masyarakat, instansi, lembaga yang akan atau sedang melaksanakan kegiatan usaha mandiri;
8. Penyusunan pedoman terapan teknologi tepat guna, pertanian dan non pertanin guna perluasan kerja di pedesaaan dan perkotaan;
9. Pembinaan program perluasan kerja bagi calon tenaga kerja mandiri lulusan SLTA dan Sarjana, Penganggur, dan Setengah Menganggur.
10. Penyusunan pedoman pemberdayaan petugas pengantar kerja;
11. Penyusunan bahan monitoring dan evaluasi pelaksanaan ahli Teknologi Pengguna Tenaga Kerja Asing.
12. Pembagian tugas dan memberikan petunjuk kepada seksi-seksi yang ada dalam lingkungannya dan bertanggungjawab atas kelancaran pelaksanaan tugasnya.
13. Pengevaluasi dan penilaian pelaksanaan tugas bawahan, dan 14. Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh pimpinan.
Seksi Informasi Pasar Kerja dan Penempatan Tenaga Kerja, mempunyai tugas : 1. Membantu kepala bidang dalam bidang tugasnya.
2. Melaksanakan kegiatan informasi pasar kerja, pendaftaran pencari kerja, antar kerja lokal, antar kerja daerah, antar kerja negara dan penempatan tenaga kerja pemerintah.
3. Melaksanakan kegiatan pembinaan, bimbingan dan perizinan bura kerja swasta dan lembaga penepatan tenaga kerja swasta.
4. Melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data jabatan dan informasi pasar kerja, informasi bursa kerja, informasi jabatan dan analisis jabatan.
5. Melaksanakan kegiatan pembinaan penempatan tenaga kerja pemuda, wanita, penyandang cacat dan usia lanjut
6. Memberikan saran-saran dan pertimbangan-pertimbangan kepada Kepala Bidang tentang langkah-langkah dan tindakan-tindakan yang perlu diambil dalam bidang tugasnya, dan 7. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh pimpinan.
Seksi Perluasan Kerja mempunyai tugas :
1. Membantu kepala bidang dalam bidang tugasnya.
2. Melaksanakan penyusunan pedoman pembinaan pendaftaran seleksi bagi calon tenaga kerja mandiri lulusan SLTA dan Sarjana.
3. Mengumpulkan dan mengolah data yang berhubungan dengan program pembinaan usaha mandiri profesional lulusan SLTA dan Sarjana.
4. Memberikan subsidi kepad abjek-objek yang disetujui pemerintah yang memberikan sebanyak munkin pekerjaan kepada Penganggur.
5. Melakukan usaha-usaha produktif serta pengembangan program padatkarya yang bermanfaat bagi kesejahteraan penganggur.
6. Melaksanakan bimbingan dan bantuan kepada masyarakat, instansi atau lembaga yang akan atau seang melaksanakan kegiatan usaha mandiri.
7. Menyiapkan bahan penyusunan sistem dan perangkat lunak terapan teknologi tepat guna pertanian dan non pertanian.
8. Menyiapkan bahan penyusunan sistem dan bahan pembinaan perluasan lapangan kerja di pedesaan dan perkotaan.
9. Melaksanakan pengumpulan data informasi potensi SDM dan SDA dalam ragka penerapan teknologi tepat guna untuk perluasan lapangan kerja.
10. Melaksanakan monitoring terhadap pelaksanaan program usha mandiri, terapan teknologi tepat guna, program padat karya yang dilaksanakan masyarakat, instansi dan lembaga lainnya.
11. Memberdayakan petugas pengantar kerja
12. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh pimpinan, dan
13. Memberikan saran-saran dan pertimbangan-pertimbangan kepada Kepala bidang tentang langkah-langkah dan tindakan yang perlu diambil dalam bidang tugasnya.
Seksi Tenaga Kerja Asing dan Purna Kerja mempunyai tugas:
1. Membantu kepala bidang dalam bidang tugasnya.
2. Melaksanakan kegiatan perizinan tenaga kerja asing.
3. Melaksanakan pembinaan pengunaan tenaga kerja asing
4. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan ahli teknologi penggunaan tenaga kerja asing.
5. Membina tenaga kerja purna kerja dan berwirausaha dalam rangka menciptakan kesempatan kerja baru.
6. Melaksanakan pendataan tenaga kerja purna kerja.
7. Melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap tenaga kerja purna kerja yang telah berwirausaha.
8. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh pimpinan dan
9. Memberikan saran-saran dan pertimbangan-pertimbangan kepada kepala bidang tentang langkah-langkah dan tindakan-tindakan yang perlu diambil dalam bidang tugasnya.
Bidang Pelatihan dan Produktifitas Tenaga Kerja, mempunyai tugas menyusun dan melaksanakan program pelatihan kerja, pembinaan sertifikasi dan produktivitas tenaga kerja, pembinaan pemagangan.
1. Dalam melaksanakan tugasnya Bidang Pelatihan dan Produktifitas Tenaga Kerja mempunyai tugas:
2. Pembinaan instruktur dan lembaga pelatihan serta sarana pelatihan kerja.
3. Pembinaan sertifikasi dan peningkatan produktivitas tenaga kerja.
4. Pembinaan program pelatihan dan standarisasi Kompetensi Pelatihan.
5. Pembinaan pemagangan bagi peserta pelatihan.
6. Melaksanakan kebijakan dibidang standarisasi Kompetensi dan program pelatihan.
7. Penyusunan pedoman sertifikasi dan standarisasi.
8. Pedoman dan pembinaan kelembagaan, instruktur, pelatih, proram dan sistem pelatihan tenaga kerja.
9. Penyusunan program pembinaan lembaga latihan swasta/ pemerintah, lembaga latihan perubahaan, dan lembaga uji keterampilan.
10. Penyusunan program program pengembangan pemagangan di perusahaan dan lembaga latihan 11. Penyusunan program pembinaan, pengembangan serta pelatihan dan bimbingan produktivitas
dan
12. Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh pimpinan.
Seksi Pelatihan Pemerintah dan Swasta, mempunyai tugas:
1. Membantu kepala bidang dalam bidang tugasnya.
2. Menyiapkan bahan pembinaan pelatihan yang sesuai standar kompetensi.
3. Melaksanakan pembinaan pelatihan berdasarkan norma, prosedur, kriteria dan standar kompetensi terhadap lembaga pemberintah dan swasta.
4. Melaksanakan pengawasan terhadap lembaga pelatihan pemerintah dan swasta.
5. Melaksanakan evaluasi pelaksanaan pelatihan yang diselenggarakan oleh lembaga pelatihan pemerintah dan swasta.
6. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan pimpinan.
7. Memberikan saran-saran dan pertimbangan-pertimbangan kepada kepala bidang tentang langkah-langkah dan tindakan-tindakan yang perlu dimabil dalam bidang tugasnya.
Seksi Sertifikasi dan Produktivitas Tenaga Kerja mempunyai tugas:
1. Membantu kepala bidang dalam bidang tugasnya.
2. Mengiventarisasi sertifikasi kelembagaan pelatihan, tenaga kerja yang mencakup jenis sertifikasi yang berlaku, jumlah tenaga kerja menurut sertifikasi, jumlah lembaga sertifikasi menurut akreditasi.
3. Melaksanakan pembinaan dibidang pelatihan produktifitas, sertifikasi tenaga kerja dan akreditasi kelembagaan pelatihan.
4. Melaksanakan pembinaan kelembagaan pelatihan yang menyangkut program dan sertifikasi tenaga kerja serta lembaga latihan kerja.
5. Melaksanakan penyuluhan, monitoring dan evaluasi penerapan program sertifikast tenaga kerja serta akreditasi lembaga pelatihan, dan
6. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh pimpinan.
7. Memberikan saran-saran dan pertimbangan-pertimbangan kepada kepala bidang tentang langkah-langkah dan tindakan-tindakan yang perlu diambil dalam bidang tugasnya.
Seksi Pembinaan Kelembagaan dan Pemagangan mempunyai tugas:
1. Membantu kepala bidang dalam bidang tugasnya
2. Mengiventariasi jumlah peserta pemagangan menurut jenis, kualifikasi, data instruktur latihan kerja dan tenaga pelatih menurut jenis dan kualifikasinya serta kelembagaan, tenaga pelatihan, program dan kegiatan pengembangan produktivitas.
3. Mengiventarisasi lembaga pelaksana pemagangan, lembaga pelaksana produktifitas yang mencakup program, jenis sertifikasi serta pendanaanya.
4. Menyiapkan bahan pembinaan dibidang program pemagangan, bidang kelembagaan dan program pengembangan produktivitas serta bidang instruktur dan tenaga pelatih.
5. Melaksanakan bimbingan pemagangan instruktur dan tenaga pelatuhan serta bimbingan produktifitas.
6. Melaksanakan monitoring dan evaluasi penetapan program pemagangan, pendayagunaan instruktur dan tenaga pelatih serta program pengembangan produktifitas.
7. Melaksanakan pembinaan kemitraan pemagangan oleh perusahaan.
8. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh pimpinan, dan
9. Memberikan saran-saran dan petimbangan-pertimbangan kepada kepala bidang tentang langkah-langkah dan tindakan-tindakan yang perlu diambil dalam bidang tugasnya.
Bidang Hubungan Industrial dan Kesejahteraan Tenaga Kerja mempunyai tugas membantu kepala dinas dalam bidang tugasnya melakukan pembinaan organisasi pekerja dan pengusaha, lembaga kerja sama bipartit dan tripartit, pembinaan hubungan industrial, pelaksanaan hubungan kerja dan persyaratan kerja, pembinaan pengupahan, kesejahteraan tenaga kerja, jaminan sosial tenaga kerja serta penyelesaian perselisihan hubungan industrial, merencanakan dan melaksanakan program pembinaan ketenagakerjaan, melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan tugas.
Bidang Hubungan Industrial dan Kesejahteraan Tenaga Kerja, mempunyai fungsi:
1. Perumusan bahan petunjuk teknis pelaksanaan pembinaan hubungan industrial, persyaratan kerja, pengupahan dan kesejahteraan pekerja.
2. Pembinaan hubungan industrial dan pelaksanaan persyaratan kerja 3. Pembinaan organiasi pekerja dan organisasi pengusaha.
4. Pembinaan lembaga kerjasama Bipartite dan Tripartite, 5. Pelaksanaan sidang-sidang lembaga kerjasama Tripartite.
6. Pembinaan persyaratan kerja (perjanjian kerja), peraturan dan perjanjian kerja bersama (PKB).
7. Penyelesaian perselisihan hubungan industrial
8. Pelaksanaan pembinaan pengupahan, kesejahteran tenaga kerja.
9. Pelaksanaan pembinaan dan pelayanan kesehatan, pendidikan keterampilan pekerja, ruang beristirahat, ruang makan, ruang ganti pakaian, ruang ibadah, koperasi pekerja dan ruang penitipan bayi/anak-anak pekerja.
10. Pembinaan Pengangkutan dan transportasi pekerja, perpustakaan pendidikan, kursus, dan olahraga pekerja.
11. Pembinaan perumaham balai-balai pertemuan/ istirahat para pekerja dan asuransi di luar jam kerja, dan
12. Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Pimpinan.
Seksi Pembinaan Kelembagaan Hubungan Industrial dan Kesejahteraan Tenaga Kerja mempunyai tugas:
1. Membantu kelapa bidang dalam bidang tugasnya
2. Melaksanakan pembinaan pengembangan organisasi pekerja dan organisasi pengusaha.
3. Melaksanakan pembinaan pengembangan lembaga kerjasama Bipartite dan lemabaga kerjasama Tripartite.
4. Merencanakan dan melaksanakan sidang-sidang lembaga kerjasama Tripartite Kabupaten.
5. Melaksanakan inventarisasi dan verifikasi organisasi pekerja dan organisasi pengusaha serta lembaga kerjasama Bipartite dan Tripartite.
6. Membina perusahaan-perusahaan tentang pelayanan kesejateraan bagi tenaga kerja, pendidikan, ruang istirahat/ makan, ruang ganti pakaian, ruang ibadah, ruang penitipan bayi/
anak-anak pekerja.
7. Membina terbentuknya koperasi pekerja, perpustakaan, pendidikan dan kursus-kursus.
8. Membina dan mengawasi tentang pengangkutan para pekerja, perumahan pekerja, balai pekerja, dan istirahat.
9. Menyiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis.
10. Melaksanakan pembinaan sistem jaminan sosial nasional
11. Memberikan saran-saran dan pertimbangan-pertimbangan kepada kepala bidang tentang langkah-langkah dan tindakan-tindakan yang perlu diambil dalam bidang tugasnya.
12. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh pimpinan.
Seksi Perselisihan Hubungan Industrial, mempunyai tugas:
1. Membantu Kepala Bidang Dalam bidang tugasnya.
2. Melakukan pembinaan, pencegahan dan penyelesaian perselisihan hubungan industrial dan pemutusan hubungan kerja (PHK).
3. Membina pelaksanaan hubungan industrial di perusahaan.
4. Mengatur pelaksanaan mediasi oleh Pegawai Mediator Hubungan Industrial.
5. Membina prosedur tata cara penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (PHI).
6. Melakukan inventarisasi dan pendataan perselisihan hubungan industrial dan pemutusan hubungan kerja belum diselesaikan oleh Pegawai Mediator Hubungan Industrial.
7. Menyelesaikan kasus perselisihan hubungan industrial bersama mediator hubungan industrial menangani dan menyelesaikan kasus perselisihan hubungan industrial.
8. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang.
9. Melakukan pembinaan sistem Jaminan Sosial Nasional kepada Seluruh Perusahaan dalam wilayah Kabupaten Musi Banyuasin.
10. Memberikan saran-saran dan pertimbangan-pertimbangan kepada kepala bidang tentang langkah-langkah dan tindakan-tindakan yang perlu diambil dalam bidang tugasnya.
11. Melakukan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Pimpinan.
Seksi Hubungan Kerja dan Syarat-syarat Kerja, mempunyai tugas :
1. Melaksanakan pembinaan pesyaratan kerja pada perusahaan swasta dan BUMN/BUMD.
2. Melakukan pembinaan pencatatan dan pengesagan terhadap pelaksanaan hubungan kerja persyaratan kerja yang meliputi perjanjian kerja, peraturan perusahaan dan perjanjian kerja bersama ( PK, PP dan PKB).
3. Melaksanakan pembinaan syarat kerja di perusahaan.
4. Melaksanakan inventarisasi peraturan perusahaan , perjanjian kerja dan perjanjian kerja bersama.
5. Melakukan kajian dan pendataan kebutuhan hidup layak.
6. Menyiapkan bahan, merencanakan dan melaksanakan sidang Dewan Pengupahan sebagai dasar penetapan usulan upah minimum Provinsi (UMP). Dan Upah Minimum Kabupaten (UMK).
7. Menyusun petunjuk teknis penelitian kebutuhan Hidup Layak, Indek Harga Konsumen dan Harga Pokok.
8. Memberkan saran-saran dan pertimbangan-pertimbangan kepada kepala Bidang tentang langkah-langkah dan tindakan-tindakan yang perlu diambil dalam bidang tugasnya.
9. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh pimpinan.
Bidang Penyiapan Pembangunan, Permukiman dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi, mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi dibidang Penyiapan Pembangunan, permukiman dan Pengembangan kawasan Transmigrasi, sosial budaya dan kelembagaan.
Untuk melaksanakan tugas Bidang Penyiapan Pembangunan, Permukiman dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi mempunyai tugas:
1. Penyediaan tanah dan pelayanan pertanahan 2. Penyiapan pembangunan transmigrasi
3. Penyiapan sarana dan prasarana permukiman transmigrasi 4. Pendaftaran, seleksi dan penempatan transmigrasi
5. Pembinaan kelembagaan transmigrasi
6. Pembinaan pengembangan usaha transmigrasi 7. Pengembangan sosial budaya transmigrasi 8. Pembinaan Potensi Kawasan dan Pelatihan 9. Pembinaan Kerjasama antar daerah dan
10. Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh pimpinan.
Seksi Penyiapan Pembangunan, Permukiman dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi, mempunyai tugas:
1. Membantu Kepala Bidang dalam tugasnya
2. Melakukan penyiapan permukiman pengembangan kawasan transmigrasi 3. Melakukan rencana tata ruang satuan permukiman (RTSM)
4. Menyediakan tanah transmigrasi
5. Memberikan pelayanan pertanahan dengan memfasilitasi hak atas tanah dan sertifikat transmigran.
6. Melakukan pengukuran dan pembagian lahan transmigran.
7. Menyiapkan sarana dan prasarana permukiman.
8. Melakukan pendaftaran, seleksi dan penempatan transmigrasi 9. Melakukan pengendalian dan evaluasi penempatan transmigran 10. Melakukan kerjasama antar daerah
11. Melaksanakan pelepasan kawasna hutan dan
12. Membuat rencana Kawasan Transmigrasi (RKT), dan
13. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh pimpinan
Seksi Pengembangan Usaha, Pelatihan dan Potensi Kawasan Transmigrasi, mempunyai tugas:
1. Membantu kepala dinas dalam tugasnya.
2. Melakukan pembinaan dan bimbingan pengembangan usaha ekonomi, potensi kawasan dan pelatihan.
3. Melaksanakan tugas urusan saprotan paket A, Paket B, dan Paket C.
4. Memberikan fasilitasi bimbingan dan penyuluhan pertanian, peternakan, perkebunan dan produksi unggulan.
5. Melaksanakan urusan sarana prasarana pengembangan usaha ekonomi.
6. Melaksanakan urusan bimbingan dan pembinaan transmigran teladan.
7. Melaksanakan identifikasi dan penyusunan potensi unit permukiman transmigasi.
8. Melakukan promosi dan pameran potensi lokasi transmigrasi.
9. Menyiapkan data, penyusunan dan penyusunan data monografi unit permukiman transmigrasi.
10. Memberikan pelatihan transmigran.
11. Melaksanakan monitoring pembangunan unit permukiman transmigrasi.
12. Melaksanakan koordinasi lintas sektoral pengembangan usaha ekonomi, potensi kawasan dan pelatihan.
13. Memberikan saran-saran dan pertimbangan kepada kepala Bidang tentang langkah-langkah dan tindakan yang perlu diambil dalam tugasnya dan
14. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh pimpinan.
Seksi Sosial Budaya dan Kelembagaan mempunyai tugas : 1. Membantu kepala Bidang dalam tugasnya
2. Melakukan pembinaan dan bimbingan sosial budaya, pendidikan, kelembagaan dan mental spiritual.
3. Melaksanakan pengembangan seni dan budaya
4. Melaksanakan urusan jadub beras dan non beras bagi transmigran.
5. Melaksanakan koordinasi lintas sektoral sosial budaya dan kelembagaan
6. Melakukan pembinaan dan bimbingan kelembagaan desa, organisasi masyarakat dan lembaga lainnya di Unit Permukiman Transmigrasi.
7. Memberikan saran-saran dan pertimbangan kepada Kepala Bidang tentang langkah-langkah dan tindakan yang perlu diambil dan
8. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh pimpinan.
Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)
Pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dapat dibentuk Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)yang pembentukannya diatur sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan;
Pembentukannya, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja UPTD akan diatur dan ditetapkan dengan Peraturan Bupati.
Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas membantu dan melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi sesuai dengan keahlian yang dimiliki;
Kelompok jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang diatur dan ditetapkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.
MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAKIP
Adapun tujuan dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2018 untuk mewujudkan akuntabilitas seseorang atau pimpinan kolektif lembaga/instansi kepada pihak-pihak yang mendapat mandat LAKIP merupakan perwujudan pertanggung jawaban instansi pemerintah dalam mencapai misi tujuan organisasi.
Manfaat penyusunan LAKIP adalah :
1. Meningkatkan akuntabilitas Instansi Pemerintah,
2. Sebagai umpan balik peningkatan kinerja instansi pemerintah;
3. Peningkatan perencanaan diberbagai bidang, baik perencanaan maupun penggunaan sumber daya instansi;
1.3. RENCANA STRATEJIK
Untuk mewujudkan Visi dan menyelenggarakan Misi suatu kinerja dan kebijakan sektor ketenagakerjaan dan ketransmigrasian proyeksi kedepan dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Musi Banyuasin adalah sebagai berikut :
1. Pertumbuhan angkatan kerja lebih diantisipasi dengan perluasan angkatan kerja sebagai sektor, agar pertumbuhannya tidak melonjak.
2. Laju pertumbuhan kesempatan kerja dengan tumpuan penyerapan kesempatan kerja dari beberapa sektor :
a. Pertanian, Perikanan, Peternakan, Perkebunan;
b. Pertambangan dan Penggalian c. Industri Pengolahan
d. Listrik, Gas dan Air
e. Bangunan, Perdagangan Besar, Eceran, Rumah Makan
f. Angkutan, pergudangan dan komunikasi serta jasa kemasyarakatan sosial perorangan.
5. Tersalurnya pencari kerja/pengangguran melalui bursa kerja pemerintah /swasta.
6. Upah minimum Propinsi persektor ditetapkan oleh Dewan Pengupahan Propinsi berdasarkan KHM bergeser berdasarkan KHL.
7. Mendorong terciptanya kesempatan kerja dan kesempatan berusaha bagi masyarakat penganggur guna meningkatkan pendapatan melalui teknologi tepat guna, pengembangan sistem padat karya.
8. Mewujudkan hubungan industrial yang harmonis dinamis dengan cara meningkatkan kualitas hukum hubungan industrial, meningkatkan kualitas prosedur mekanisme pembinaan, perlindungan jaminan sosial tenaga kerja dan peningkatan syarat-syarat kerja, terselesaikannya perselisihan hubungan industrial secara cepat, tepat, adil, melalui musyawarah dan mufakat, terbentuknya Lembaga Kerjasama Bipartit diperusahaan
BAB II PERENCANAAN DAN PENYAJIAN KINERJA
2.1. RENCANA STRATEJIK DAN INDIKATOR UTAMA
Meningkatkan kualitas dan produktifitas tenaga kerja dan masyarakat transmigrasi yaitu menciptakan dan mempersiapkan tenaga kerja dalam hal ini pencari kerja yang memiliki keterampilan agar dapat bersaing dalam pasar kerja serta dipersiapkan untuk menjadi pencipta lapangan kerja.
Mendorong perluasan kesempatan kerja dan menempatkan tenaga kerja yaitu mendorong investor berinvestasi di Kabupaten Musi Banyuasin sehingga lapangan kerja terbuka.
Mewujudkan hubungan kerja yang harmonis, dinamis, bermartabat, dan sejahtera yaitu menciptakan suasana kerja yang kondusif dan saling menunjang.
Meningkatkan kualitas dan produktifitas tenaga kerja dan masyarakat transmigrasi yaitu menciptakan dan mempersiapkan tenaga kerja dalam hal ini pencari kerja yang memiliki ketrampilan agar dapat bersaing dalam pasar kerja serta dipersiapkan untuk menjadi pencipta lapangan kerja.
Mendorong perluasan kesempatan kerja dan menempatkan tenaga kerja yaitu mendorong investor berinvestasi di Kabupaten Musi Banyuasin sehingga lapangan kerja terbuka.
Mewujudkan hubungan kerja yang harmonis, dinamis, bermartabat, dan sejahtera
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten memiliki Rencana Strategis (RENSTRA) dan Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Nomor: 800/ 005/I/
Disnakertrans /SK/2018, didalam RENSTRA disusun indikator kinerja utama dan sasaran renstra, sebagai berikut :
1. Meningkatkan Produktivitas Tenaga Kerja a. Rasio Penduduk yang Bekerja
b. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
2. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Penempatan dan Pemberdayaan Tenaga Kerja a. Persentase Pekerja yang ditempatkan
b. Tingkat Pengangguran Terbuka
3. Meningkatnya Pembinaan Hubungan Industrial dan Kesejahteraan Tenaga Kerja a. Angka Sengketa Pengusaha Pekerja Pertahun
b. Perselisihan Buruh dan Pengusaha Teradap Kebijakan Pemerintah Daerah.
4. Meningkatnya Kualitas Pelayanan Administrasi Perkantoran a. Persentase Pelayanan Jasa Administrasi Perkantoran b. Persentase Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur c. Persentase Tingkat Disiplin Aparatur
d. Persentase Operator yang kompeten di Bidangnya
e. Persentase Jumlah Laporan Keuangan yang disampaikan.
2.2. TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Tujuan
1. Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja dan Mendorong Perluasan Kesempatan Kerja serta Mewujudkan Hubungan Kerja yang Harmonis.
2. Peningkatan Pelayanan dan Taraf Hidup Masyarakat Transmigrasi
3. Terciptanya Pelayanan Aparatur di Bidang Tenaag Kerja Dan Transmigrasi Sasaran
1. Meningkatnya Produktivitas Tenaga Kerja
2. Meningkatkan Pengembangan Kawasan Transmigrasi
3. Meningkatnya Pelayanan Aparatur di Bidang Tenaga Kerja Dan Transmigrasi.
Strategi
1. Program Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Musi Banyuasin Terakomodir 2. Optimalisasi Keberadaan Balai Latihan Kerja (BLK)
3. Mendorong Pengangguran untuk berwirausaha 4. Mendorong Pencari Kerja terampil dan Mandiri 5. Program Padat Karya yang Produktif di Pedesaan 6. Program Bursa Kerja On Line
7. Mendorong LPK Mandiri
8. Mendorong Pengusaha mengurangi kecelakaan kerja 9. Upah Minimum Kabupaten yang layak
10. Program Peraturan Perundang-undangan Ketenagakerjaan di Perusahaan
12. Mendorong Pelayanan Publik yang cepat dan Tepat 13. Mendorong Aparatur Disiplin
14. Mendorong Aparatur bertambah SDMnya
15. Mendorong Aparatur dengan Cepat dan Tepat Membuat Laporan
2.3. RENCANA KERJA SKPD
1. Meningkatkan Kapasitas Ketenagakerjaan dan Perlindungan tenaga kerja, meliputi : a. Program Peningkatan Kualitas dan Produktifitas Tenaga Kerja
b. Program Peningkatan Kesempatan Kerja
c. Program Perlindungan dan Pengembangan ketenagakerjaan
2. Mewujudkan Percepatan Pengembangan Wilayah Transmigrasi dengan pengelolaan Sumber Daya Alam, meliputi :
a. Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi 3. Pelayanan Administrasi Perkantoran dan disiplin :
a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur c. Program Peningkatan disiplin Aparatur
d. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan keuangan
Cara Pencapaian Tujuan 2018
Untuk mewujudkan Visi, Misi Tujuan dan Strategi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi tahun 2018 meliputi :
- Kebijakan Internal
Kebijakan internal Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Musi Banyuasin dalam mengelola pelaksanaan program-program dibidang kesejahteraan ketenagakerjaan dan ketransmigrasian yaitu :
a. Sinkronisasi dan integrasi program kesejahteraan ketenagakerjaan dan ketransmigrasian melalui :
► Peningkatan pembentukan dan pengembangan tenaga kerja yang berkualitas, produktivitas, efisien, dan berjiwa wirausaha sehingga bukan saja untuk dirinya sendiri akan tetapi dapat menyerap tenaga kerja lainnya.
► Pengadaan tenaga kerja yang semakin berkualitas dan mampu meningkatkan daya saing merupakan bagian dari perwujudan kebijaksanaan dan pelaksanaan tenaga kerja yang sekaligus mendorong pemerataan tenaga kerja. Kesempatan kerja mempedomani angkatan kerja yang ada.
► Peningkatan kualitas tenaga kerja melalui pendidikan formal, pelatih kerja dan pengembangan produktivitas ditempat kerja, sebagai satu kesatuan pengembangan SDM. Oleh karena itu haruslah bersifat fleksibel yang mengacu dan berorientasi pada perubahan unit kerja.
► Peningkatan peran serta masyarakat dalam kegiatan pelatihan antara lain melalui Balai Latihan Kerja (BLK) terus menerus dikembangkan baik sistem formal
► Pendayagunaan tenaga kerja produktif di berbagai sektor perlu didukung oleh sistem informasi tenaga kerja yang memadai melalui kegiatan bursa kerja terpadu.
► Peningkatan penempatan tenaga kerja baik program AKAN maupun AKAD dan AKAL sebagai program didalam menyikapi angka pengangguran sekaligus dalam menciptakan kesejahteraan dalam masyarakat tenaga kerja.
► Peningkatan perluasan kesempatan kerja.
b. Peningkatan Harmonisasi Hubungan Kerja melalui :
► Pengembangan hubungan industrial dan perlindungan tenaga kerja wanita dan anak dilindungi terhadap perlakuan diskriminatif, serta terlindungi dari gangguan harkat martabat dan kodratnya.
► Peningkatan fungsi kelembagaan tersebut seperti Organisasi Buruh / Pekerja, Organisasi Pengusaha, LKS Bipartite, LKS Tripartit, Dewan Pengupahan dan P2K3.
► Pembentukan dana peningkatan peran P2K3, peningkatan syarat kerja mengembangkan perjanjian kerja bersama.
► Peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan tenaga kerja dan keluarga melalui pengupahan dan upah minimum setara dengan kebutuhan hidup yang layak (KHL) serta ditunjang dengan upaya peningkatan produktivitas kerja.
► Penanganan perselisihan, unjuk rasa dan mogok kerja sejauh mungkin dapat diselesaikan serta kedua belah pihak dalam wadah LKS Bipartit yang selanjutnya apabila tidak terselesaikan maka dilanjutkan dengan menempuh proses hukum yang berlaku yang paling utama adalah lebih berkeadilan.
- Kebijakan Eksternal
a. Mendorong peningkatan pembentukan pengembangan tenaga kerja yang berkwalitas produktif, efisien dan berjiwa wirausaha.
b. Mendorong menciptakan lapangan kerja formal yang seluas–luasnya.
c. Mengatur mekanisme pemerataan, seleksi dan jaminan penempatan yang sesuai dengan job order bagi TKI.
d. Memfasilitasi dalam upaya penyelesaian perselisihan.
e. Mendorong pembentukan dan peningkatan peran P2K3, peningkatan syarat kerja, pembentukan PP dan PKB.
f. Mendorong kelembagaan ketenagakerjaan supaya agar lebih meningkat fungsinya.
g. Mendorong peningkatan perlindungan terhadap tenaga kerja wanita dan tenaga kerja anak.
h. Memfasilitasi penempatan calon transmigran terkait dengan instansi lintas sektoral.
i. Mendorong peningkatan pelayanan ketransmigrasian.
2.4. PENETAPAN KINERJA TAHUN 2018
Penetapan Kinerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Musi Banyuasin adalah pernyataan komitmen/ janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam masa satu tahun tertentu dengan mempertimbangan SDM. Tujuan Khusus penetapan kinerja antara lain adalah untuk meningkatkan akuntabilitas, transparasi dan profesionalime.
Dokumen penetapan kinerja merupakan suatu dokumen pernyataan kinerja/
kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target
kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Musi Banyuasin.
Tabel.2.1
Perjanjian Kinerja Tahun 2018
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Musi Banyuasin
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
1 2 3 4
1. Meningkatnya Produktivitas Tenaga Kerja
1. Rasio Penduduk yang Bekerja 81 % 2. Tingkat Partisipasi Angkatan
Kerja
67,70 % 2. Meningkatnya Kualitas
Pelayanan Penempatan dan Pemberdayaan Tenaga Kerja
3. Persentase Pekerja yang ditempatkan
50 %
4. Tingkat Pengangguran Terbuka 5,01 3. Meningkatnya Pembinaan
Hubungan Industrial dan Kesejahteraan Tenaga Kerja
5. Angka Sengketa Pengusaha Pekerja Pertahun
6,2 %
4. Meningkatnya Pengembangan Wilayah Transmigrasi
6. Persentase Transmigrasi Umum yang ditempatkan
100 %
5. Meningkatnya Kualitas Pelayanan Administrasi Perkantoran
1. Persentase Pelayanan Jasa Administrasi Perkantoran
100%
2. Persentase Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
100%
3. Tingkat Disiplin Aparatur 100%
4. Persentase Operator yang kompeten di Bidangnya
100%
Adapun Program atau kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2018 adalah sebagai berikut :
Tabel.2.2
Program / Kegiatan Perjanjian Kinerja Tahun 2018
Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Musi Banyuasin
NO URAIAN
ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN
I Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1.425.080.000,00 1 Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik 100.200.000,00 2 Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional 10.000.000,00
3 Penyediaan alat tulis kantor 100.000.000,00
4 Penyediaan barang cetakan dan penggandaan 82.200.000,00
5 Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor 25.000.000,00
6 Penyediaan peralatan rumah tangga 60.000.000,00
7 Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan 25.000.000,00
8 Penyediaan makanan dan minuman 70.440.000,00
9 Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah 200.000.000,00 10 Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam Daerah 50.000.000,00 11 Penyediaan Jasa Pendukung Administarasi/Tehnis Perkantoran 702.240.000,00 II Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 485.000.000,00
12 Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor 100.000.000,00
13 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional 160.000.000,00 14 Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor 25.000.000,00
15 Rehabilitasi Sedang/Berat Gedung Kantor 200.000.000,00
III Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 50.000.000,00
16 Pendidikan dan pelatihan formal 50.000.000,00
IV
Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan
keuangan 100.000.000,00
17 Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD 50.000.000,00
18 Penyusunan Rancangan Kerja dan Penetapan Kinerja 50.000.000,00
V Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja 300.000.000,00
19 Penyusunan Perencanaan Tenaga Kerja 50.000.000,00
20 Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan Bagi tenaga Kerja 250.000.000,00
VI Program Peningkatan Kesempatan Kerja 250.000.000,00
21 Penyusunan informasi bursa tenaga kerja 250.000.000,00
22 Dewan Pengupahan Kab. Muba 250.500.000,00
23 Fasilitasi Permasalahan Ketenagakerjaan Daerah 100.000.000,00
VIII Program pengembangan wilayah transmigrasi 474.000.000,00
24 Pelatihan Produk Unggulan di Unit Permukiman Transmigrasi 100.000.000,00
25 Koordinasi Kerjasama Bidang Ketranmigrasi 80.000.000,00
26
Penyediaan dan Pengelolaan Prasarana Sosial dan Ekonomi di Di Kawasan
Transmigrasi 219.000.000,00
27 Promosi Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian 75.000.000,00
Jumlah 3.434.580.000,00
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak yang berwenang menerima laporan akuntabilitas/pemberi amanah.
Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Musi Banyuasin selaku pengemban amanah masyarakat Kabupaten Musi Banyuasin melaksanakan kewajiban berakuntabilitas melalui penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Musi Banyuasin dibuat sesuai ketentuan yang diamanatkan dalam Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Keputusan kepala LAN Nomor:239/IX/618/2003 tanggal 25 Maret 2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayaguna Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Penyusunan Penetapan Kinerja dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Proses penyusunan LAKIP Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Musi Banyuasin masih banyak mengalami hambatan. Hambatan utama yang dijumpai dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja tahun 2017 ini adalah kesulitan dalam pengumpulan data kinerja yang tersebar pada Bidang-bidang Pada Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Musi Banyuasin. Oleh karena itu di masa yang akan datang, pengembangan sistem
pengukuran kinerja akan menjadi fokus perhatian seluruh bidang Pada Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin.
3.1. Pengukuran Pencapaian Kinerja a. Metode Pengukuran Kinerja
Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan rencana dan realisasi, dengan cara perhitungan sebagai berikut:
1) Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja atau semakin rendah realisasi menunjukkan semakin rendahnya kinerja, digunakan rumus:
Capaian Indikator Kinerja Realisais
x 100%
Rencana
2) Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendahnya kinerja atau semakin rendah realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja, digunakan rumus:
Capaian Indikator Kinerja= Rencana- (Realisasi –Rencana)
x 100%
Kinerja Rencana
Selain membandingkan rencana dengan realisasi, pengukuran kinerja juga capaian sampai dengan tahun ini dengan target pada akhir periode dokumen dilakukan dengan membandingkan realisasi tahun ini dengan realisasi tahun lalu, serta RPJMD.
b. Metode Penyimpulan Capaian Kinerja Sasaran
Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja pada level sasaran. Pengukuran dengan menggunakan indikator kinerja pada level sasaran digunakan untuk menunjukkan secara langsung hubungan antara sasaran dengan indikator kinerja pengukur keberhasilan sasaran yang telah direncanakan.
Hasil pengukuran capaian kinerja disimpulkan baik untuk masing-masing indikator kinerjanya maupun untuk capaian pada tingkat sasaran. Penyimpulan dilakukan dengan menggunakan skala pengukuran ordinal sebagai berikut :
 X > 85 % : Sangat Berhasil
 70 % < X < 85 % : Berhasil
 55 % < X < 70 % : Cukup Berhasil
 X < 55% : Tidak Berhasil
Hasil pengukuran kinerja sesuai mekanisme perhitungan pencapaian kinerja yang diperoleh melalui pengukuran kinerja atas pelaksanaan program/kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi instansi pemerintah. Pengukuran kinerja ini merupakan hasil dari suatu penilaian sistematik yang sebagian besar didasarkan pada kelompok indikator kinerja berupa indikator masukan, keluaran dan hasil.
3.2. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
Hubungan Indikator Kinerja Utama dengan Pencapaian Kinerja Sasaran
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor:
PER/09/M.PAN/05/2007, indikator kinerja utama (IKU) merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah. IKU ditetapkan oleh instansi pemerintah dan digunakan sebagai acuan dalam penetapan indikator dalam Renstra, Renja, Penetapan Kinerja, serta RKA/DPA SKPD. Dengan demikian akan tercipta keselarasan antara indikator kinerja dalam IKU dengan dokumen perencanaan yang ada dalam pemerintahan daerah.
Nilai capaian kinerja sasaran dicerminkan oleh capaian kinerja dari indikator kinerja
indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam dokumen indikator kinerja utama. Target pencapaian indikator kinerja ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja secara definitif setiap tahun. Pengukuran terhadap setiap pencapaian indikator kinerja tersebut dilakukan pada setiap akhir tahun yang diwujudkan dalam bentuk formulir pengukuran kinerja. Dengan demikian pengukuran kinerja sasaran sekaligus menggambarkan pengukuran pencapaian indikator kinerja utama.
1. Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2018
a) Meningkatnya Produktivitas Tenaga Kerja dan Meningkatnya Kesempatan Kerja
Tabel.3.1
Hasil Capaian Indikator Kinerja Meningkatnya Produktivitas Tenaga Kerja dan Meningkatkan Kesempatan Kerja
Tenaga Kerja Tahun 2018
Indikator Kinerja Utama Satuan Rencana
2018 Realisasi % Capaian 1. Rasio Penduduk yang bekerja % 81 % 94,99 % 117,27 % 2. Tingkat Partisiasi Angkatan
Kerja % 67,70 % 77,03 % 113,78 %
3. Persentase Pekerja yang
ditempatkan % 50 % 32,32 % 64,64 %
4. Tingkat Pengangguran
Terbuka % 5,01 % 4,91% 101,9 %
5. Angka Sengketa Pekerja
Pertahun % 6,2 % 7,1% 85,48 %
Gambar 3.1
Grafik Capaian Meningkatnya Produktivitas Tenaga Kerja dan Meningkatnya Kesempatan Kerja Tahun 2018
0 20 40 60 80 100
Target 81 67,7 50 5,01 6,2
Realisasi 94,99 77,03 32,32 4,91 7,1
Rasio Penduduk Bekerja
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
Persentase Pekerja yang ditempatkan
Tingkat Penganguran
Terbuka
Angka Sengketa Pengusaha Pekerja Pertahun
1. Capaian Indkator Rasio Penduduk yang Bekerja pada tahun 2018 dengan target sebesar 81
% adapun realiasi sebesar 94,99% dimana angka tersebut didapat dari perbandingan antara jumlah penduduk yang bekerja sebanyak 290.051 dan jumlah angkatan kerja sebesar 305.344 orang ini berdampak positif bahwa penduduk Kabupaten Musi Banyuasin lebih sudah banyak bekerja.
2. Capaian Indikator Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja pada tahun 2018 dengan target sebesar 67,70% adapun realisasi sebesar 77,03% dimana angka tersebut didapat dari perbandingan antara penduduk angkatan kerja sebanyak 305.344 orang di bagi dengan jumlah penduduk usia kerja sebanyak 396.402 orang.
3. Capaian Indikator Persentase Pekerja yang ditempatkan pada tahun 2018 dengan target realisasi sebesar 50% dengan realisasi capaian sebesar 32,32% dimana angka didapat dari
jumlah pencari kerja yang terdaftar sebanyak 990 orang sedangka penempatan tenaga kerja sebanyak 320 orang. Rendahnya capaian dikarenakan :
- Sedikitnya lowongan kerja
- Lowongan kerja yang tersedia tidak sesuai dengan tingkat pendidikan dan kompetensi pencari kerja.
- Pencari kerja yang terdaftar tidak melaporkan kembali bahwa mereka diterima bekerja diperusahaan.
4. Capaian Indikator Tingkat Pengangguran Terbuka pada tahun 2018 dengan target sebesar 5,01% dan realisasi capaian sebesar 4,91 % didapat dari perbandingan antara jumlah penganggur terbuka usia angkatan kerja sebanyak 14.992 orang dan jumlah penduduk angkatan kerja sebanyak 305.344 Penyebab tingginya tingkat pengangguran terbuka disebabkan :
- Pertumbuhan dunia kerja dari sektor pertanian berkembang kearah agrobisnis akan lebih menggunakan teknologi yang padat modal dari pada padat karya.
- Tingkat Pendidikan dan kompetensi pencari kerja tidak sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.
- Pertumbuhan angkatan kerja yang lebih besar dari pada pertumbuhan kesempatan kerja yang mengakibatkan bertambahnya penganggur.
- Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) oleh Perusahaan.
5. Indikator Angka Sengketa Pengusaha Pekerja Pertahun
Pada tahun 2018 indikator angka sengketa pengusaha pekerja pertahun angka 6,2% dengan realisasi capaian indikator sebesar 7,1 % angka ini didapat dari perbandingan jumlah sengketa perusahaan yang terjadi sebanyak 28 sengketa dan jumlah perusahaan sebanyak 389