• Tidak ada hasil yang ditemukan

INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG, TRIWULAN III TAHUN 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG, TRIWULAN III TAHUN 2016"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1

NO.75/11/33TH.X,1NOVEMBER2016

PERTUMBUHAN PRODUKSI

INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG, TRIWULAN III TAHUN

2016

I.

PERTUMBUHAN PRODUKSI

(q-on-q)

INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG

TRIWULAN

III TAHUN 2016 DI JAWA TENGAH

Pertumbuhan produksi (q-to-q) industri manufaktur besar dan sedang triwulan III-2016 di

Jawa Tengah turun sebesar (5,04) persen terhadap triwulan II-2016. Triwulan II-2016 mengalami kenaikan sebesar 3,71 persen terhadap triwulan I-2016, sedangkan triwulan I-2016 terhadap triwulan IV-2015 mengalami penurunan 1,62 persen. Triwulan IV-2015 terhadap triwulan III-2015 mengalami kenaikan sebesar 8,21 persen dan triwulan III-2015 mengalami penurunan sebesar 6,75 persen terhadap triwulan II-2015 (tertera pada tabel 1).

Pada triwulan III-2016, penurunan pertumbuhan produksi industri besar dan sedang disumbangkan oleh beberapa kelompok industri, tercatat 8 kelompok industri yang mengalami penurunan dan 4 kelompok industri mengalami kenaikan. Pengelompokan skala industri berdasarkan konsep jumlah tenaga kerja baik tetap maupun tidak tetap, yakni jumlah tenaga kerja 20-99 orang dikelompokkan dalam industri sedang dan jumlah tenaga kerja 100 orang atau lebih dikelompokkan dalam industri besar.

 Pertumbuhan produksi (q-to-q) industri manufaktur besar dan sedang triwulan III tahun 2016 Provinsi Jawa Tengah turun sebesar (5,04) persen dari produksi industri triwulan II tahun 2016.

 Pertumbuhan produksi (y-on-y) industri manufaktur besar dan sedang triwulan III tahun 2016 Provinsi Jawa Tengah naik sebesar 4,85 persen dari produksi industri triwulan III tahun 2015.

 Pertumbuhan produksi industri manufaktur nasional triwulan III tahun 2016 naiksebesar 0,89 persen dari produksi industri triwulan II tahun 2016 (q-to-q) dan naik sebesar 5,07 persen dari produksi industri triwulan III tahun 2015 (y-on-y).

(2)

Gambar 1

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG (q-to-q)

JAWA TENGAH TAHUN 2011 – 2016

3 kelompok industri manufaktur yang mengalami penurunan cukup besar pada triwulan III tahun 2016 terhadap triwulan II tahun 2016 adalah kelompok industri :

 Kimia dan Barang-Barang dari Bahan Kimia turun 11,75 persen

 Pengolahan Lainnya turun 9,35 persen

 Kayu dan Barang dari Kayu dan Gabus, turun 7,71 persen

Sedangkan 3 kelompok industri manufaktur yang mengalami kenaikan cukup besar pada triwulan III tahun 2016 terhadap triwulan II tahun 2016 adalah :

 Furnitur naik 3,87 persen

 Makanan naik 2,82 persen

 Barang Galian Bukan Logam naik 1,73 persen

Dalam lima tahun terakhir, pertumbuhan (q-to-q) produksi industri manufaktur besar dan sedang di Jawa Tengah mengalami perkembangan yang bervariasi. Pola kenaikan pertumbuhan produksi terhadap triwulan sebelumnya ditunjukan pada triwulan II-2011 hingga triwulan II-2016. Pertumbuhan produksi pada triwulan IV-2015 merupakan pertumbuhan tertinggi yaitu sebesar mencapai 8,21 persen dan terendah terjadi pada triwulan IV tahun 2012 hanya sebesar 0,05 persen.

Pola yang sama juga ditunjukkan pada triwulan I-2011 hingga triwulan I-2016 mengalami penurunan pertumbuhan produksi dengan penurunan terbesar terjadi pada triwulan III-2015 terhadap triwulan II-2015 yaitu sebesar -6,75 persen, dan penurunan terkecil sebesar -0,14 persen terjadi pada triwulan IV-2013 terhadap triwulan III-2013.

Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III

2011 2012 2013 2014 2015 2016 Q to Q -1,41 5,34 1,46 0,55 -1,81 3,48 4,9 0,05 -1,87 0,9 5,76 -0,14 -3,48 1,31 -0,86 0,92 -5,68 4,27 -6,75 8,21 -1,62 3,71 -5,04 -10 -8 -6 -4 -2 0 2 4 6 8 10 Pers e n

(3)

3

II.

PERTUMBUHAN PRODUKSI

(y-on-y)

INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG

TRIWULAN III TAHUN 2016

Pertumbuhan produksi industri (y on y) besar dan sedang Jawa Tengah pada triwulan

III-2016 juga mengalami kenaikan sebesar 4,85 persen terhadap triwulan III-2015. Kelompok industri manufaktur yang mengalami kenaikan cukup besar pada triwulan III-2016 dari triwulan III-2015 adalah kelompok industri :

 Makanan naik 9,87 persen

 Logam Dasar naik 8,86 persen

 Tekstil, naik 4,92 persen

 Barang Galian Bulan Logam naik 4,46 persen

Sedangkan kelompok industri manufaktur yang mengalami penurunan pada triwulan III-2016 dari triwulan III-2015 adalah kelompok industri :

 Pakaian Jadi turun 11,12 persen

 Furnitur turun 8,09 persen

 Minuman turun 6,27 persen

 Pengolahan Lainnya turun 6,16 persen

Dari tahun 2011 hingga tahun 2016 dapat dilihat pertumbuhan produksi industri

manufaktur besar dan sedang (y on y) di Jawa Tengah cenderung mengalami kenaikan.

Kecenderungan kenaikan pertumbuhan produksi dapat dilihat pada triwulan IV pada setiap tahunnya. Kenaikan pertumbuhan produksi terbesar terjadi pada triwulan IV-2011 terhadap triwulan IV-2010 sebesar 14,51 persen dan terkecil pada triwulan II-2011 terhadap triwulan II-2010 yakni 0,11 persen. Pola yang sama juga dapat terlihat pada triwulan II dalam setiap tahunnya, kecuali triwulan II-2012 terhadap triwulan II-2011 yaitu turun 6,01 persen yang merupakan penurunan terbesar dalam lima tahun terakhir.

Penurunan pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang hanya terjadi pada 6 triwulan yaitu triwulan I-2011 turun 5,81 persen, triwulan III-2011 turun 0,69 persen, triwulan II-2012 turun 6,01 persen, triwulan I-2014 turun 3,04 persen, triwulan I-2015 turun 4,4 persen dan triwulan III-2015 turun 1,85 persen terhadap tahun sebelumnya pada setiap triwulannya. Besarnya pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang per triwulan mulai tahun 2011 hingga 2016 dapat dilihat pada Tabel 1 dan Gambar 2.

(4)

Tabel 1.

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triwulanan 2011–2016 (persen)

(q-to-q) (y-on-y)

Tahun

Triw I Triw II Triw III Triw IV Triw I Triw II Triw III Triw IV

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 2011 -1.41 5.34 1.46 0.55 -5.81 0.11 -0.69 14.51 2012 -1.81 3.48 4.9 0.05 1.89 -6.01 1.17 7.83 2013 -1.87 0.9 5.76 -0.14 10.95 5.03 5.89 4.57 2014 -3.48 1.31 -0.86 0.92 -3.04 7.76 1.23 4.95 2015 -5.68 4.27 -6.75 8.21 -4.4 0.02 -1.85 2.40 2016 -1.62 3.71 -5.04 3.51 2.95 4.85 Gambar 2.

PERTUMBUHAN (y-on-y) PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR SEDANG TRIWULAN III-2016 DARI TRIWULAN III-2015

-20 -15 -10 -5 0 5 10 15 20 9,87 -6,27 2,59 4,92 -11,12 -3,13 1,75 1,19 4,46 8,86 -8,09 -6,16

(5)

5 Gambar 3.

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG INDONESIA DAN JAWA TENGAH TRIWULAN III TAHUN 2016

-7 -5 -3 -1 1 3 5 7 Q to Q Y on Y -5,04 4,85 0,89 5,07

JAWA TENGAH NASIONAL

III.

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG JAWA

TENGAH DAN INDONESIA

Pertumbuhan (q to q) produksi industri manufaktur besar dan sedang Jawa Tengah triwulan III-2016 terhadap triwulan II-2016 tentunya memberikan andil dalam terbentuknya pertumbuhan nasional. Penurunan pertumbuhan (q to q) produksi Jawa Tengah sebesar -5,04 persen memberikan kontribusi pada kecilnya pertumbuhan produksi nasional triwulan III tahun 2016 yang hanya mencapai 0,89 persen terhadap triwulan II tahun 2016. Andil terbesar dalam pertumbuhan produksi (q to q) produksi industri manufaktur besar dan sedang nasional dipicu oleh turunnya pertumbuhan produksi kelompok industri kayu, barang dari kayu dan gabus sebesar -8,97 persen, serta turunnya pertumbuhan 13 (tiga belas) kelompok industri yang lain, dari 23 (dua puluh tiga) kelompok yang mendukungnya.

Sejalan dengan pertumbuhan (y on y) produksi industri besar dan sedang Jawa Tengah pada triwulan III-2016 terhadap triwulan III-2015 yang memberikan kenaikan pertumbuhan (y on y) produksi sebesar 4,85 persen, secara nasional menunjukkan kenaikan pertumbuhan (y on y) produksi sebesar 5,07 persen. Kelompok industri yang memberikan kontribusi terbesar dalam pertumbuhan produksi nasional (y on y) adalah kelompok industri farmasi, produksi obat kimia dan obat tradisional yang mengalami kenaikkan pertumbuhan sebesar 11,26 persen.

(6)

Tabel 2.

PERTUMBUHAN PRODUKSI (q-to-q) INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG

TRIWULAN III TAHUN 2016 DAN TRIWULAN II TAHUN 2016

KODE

KBLI KELOMPOK INDUSTRI

PERTUMBUHAN

TRIWULAN II/16 (%) TRIWULAN III/16 (%) PERTUMBUHAN

(1) (2) (3) (4)

10 Industri Makanan - manufacture of food products 7.45 2.82

11 Industri Minuman - manufacture of beverages 6.03 -6.70

12 Industri Pengolahan Tembakau - manufacture of

tobacco products

6.54 -6.34

13 IndustriTekstil - manufacture of textiles 9.69 -6.60

14 Industri Pakaian Jadi - manufacture of wearing

apparels

-0.70 -1.75

16 Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (Tidak Termasuk Furnitur) dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya- manufacture of wood and of

products of wood and cork, except furniture;

manufacture of articles of straw and plaiting materials, bamboo, rattan and the like

7.51 -7.71

20 Industri Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia -

manufacture of chemicals and chemical products

-4.19 -11.75

21 Industri Farmasi, Produk Obat Kimia dan Obat

Tradisional - manufacture of pharmaceuticals, medical chemical and botanical products

-2.52 -3.52

23 24 31

Industri Barang Galian Bukan Logam – manufacture of other non-metallic mineral products

Industri Logam Dasar

Industri Furnitur - manufacture of furniture

2.86 15.33 1.57 1.73 0.80 3.87

31 Industri Pengolahan Lainnya – Other manufacture -9.35

Referensi

Dokumen terkait

Adapun tema riset Partisipasi masyarakat dalam pemilu yakni : Masalah Sosial Ekonomi, Kehadiran dan Ketidakhadiran Pemilih di TPS Voter turnout, Perilaku memilih Voting

Mansyur Medan atau di tempat lain yang masih termasuk daerah hukum Pengadilan Negeri Medan, dengan sengaja dan melawan hukum memiliki barang sesuatu yang seluruhnya atau

Penelitian dilakukan dalam dua tahap yaitu: tahap pertama dengan meren- dam larva ikan cupang berumur empat hari ke dalam larutan tepung testis sapi dengan dosis berbeda, dan tahap

Proses perhitungan penggajian yang masih diterapkan di Sentra-Net masih dibilang rumit dan cukup menghabiskan banyak waktu untuk di kerjakan oleh SDM,

Dengan pengujian ini dapat diketahui apakah variabel independen (X) secara tunggal berpengaruh terhadap variabel independen (Y), yaitu dengan membandingkan antara

Pada tahun anggaran berikutnya hendaknya pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Utara dalam penyajian laporan keuangan daerah berpedoman sepenuhnya pada standar

Informasi lain menyebutkan bahwa masalah dari SDM (Sumber Daya Manusia) nya, perlu ditingkatkan serta sarana dan prasarana yang kurang mendukung menghambat pengelolaan

Pada kalimat tersebut pengarang ingin mengingatkan kepada pembaca bahwa kita sebagai orang muslim harus berbakti kepada Tuhan Yang Maha Tunggal dengan cara kita harus selalu eling