PELAJARAN YG HARUS DIKETAHUI OLEH ORANG-ORANG YANG MENGENTENG- ENTENGKAN KEKAFIRAN.
Sekarang ini banyak muncul pemahaman-pemahaman aneh yang menganggap ringan pengucapan kekafiran atau melakukannya, baik dalam bentuk guraun, ejekan, atau alasan maslahat dakwah dan jihad atau alasan dharurat, padahal semua itu adalah bukan udzur dalam kekafiran dan bukan pula penghalang pengkafiran.
Simaklah nukilan – nukilan Ulama berikut ini.
* Imam lbnu Nujaim rahimahullah berkata :
هدﺎﻘﺘﻋﺎﺑ ةﺮﺒﻋﻻو ﻞﻜﻟا ﺪﻨﻋ ﺮﻔﻛ ﺎﺒﻋﻻ وا ﻻزﺎھ ﺮﻔﻜﻟا ﺔﻤﻠﻜﺑ ﻢﻠﻜﺗ ﻦﻣ نإ
.
"Sesungguhnyabarangsiapamengucapkanucapan kekafiranseraya bergurau atau bercanda, maka dia
kafir menurut semua ulama, dan keyakinannya itu tidak di anggap" ( Al Bahru Ar Ra'iq: 5/134)
Ya, dia kafir dan keyakinannya yang lurus menurut klaimnya tidak usah dihiraukan, karena Allah ta'ala tidak menerima alasan itu pada orang-orang yang memperolok-olok Rasul dan para Sahabatnya saat mereka beralasan :
ﺐﻌﻠﻧ و ضﻮﺨﻧ ﺎﻨﻛ ﺎﻤﻧإ
"Sesungguhnya kami hanya bercanda dan bermain-main" ( At Taubah : 65).
Allah ta'ala berfirman:
ﻢﻜﻧ ﺎﻤﯾإ ﺪﻌﺑ ﻢﺗﺮﻔﻛﺪﻗ اورﺬﺘﻌﺗﻻ
.
"Jangankalianmencarialasan ,sesungguhnyakaliantelahkafirsetelah kalian beriman" ( At Taubah:
66).
Orang yang menjadikan Allah ta'ala, Rasul-Nya atau ajaran-Nya sebagai bahan candaan atau gurauan adalah tidak memiliki ta'zhim ( pengagungan ) kepada Allah ta'ala, apalagi kalau memperolok-olokan.
* Imam Abu Bakar ibnu Al 'Arabiy rahimahullah berkata :
ﺔﻣﻷا ﻦﯿﺑ ﮫﯿﻓ فﻼﺧ ﻻ ﺮﻔﻛ ﺮﻔﻜﻟﺎﺑ لﺰﮭﻟا ﺎﻧﺈﻓ
.
"Karena becanda dengan kekafiran itu adalah kekafiran, tidak ada perselisihan didalamnya diantara umat ini" ( Al jami' li Ahkamil Qur'an 8/197 ).
* Beliau juga berkata:
ﺮﻔﻛ نﺎﻛ ﺎﻤﻔﯿﻛ ﻮھو ، ﻻﺰھ وأ اﺪﺟ ﻚﻟذ ﻦﻣ هﻮﻟﺎﻗ ﺎﻣ نﻮﻜﯾ نأ ﻮﻠﺨﯾ ﻻ
"Apa yang mereka ucapkan dari hal itu tidak lepas dari ( mengucapkannya itu ) dalam rangka serius atau bercanda, dan ia itu bagaimanapun keadaannya adalah kekafiran" ( Al jami' Li Ahkamil Qur'an.4/353 ).
* Syaikh Sulaiman ibnu Abdillah ibnu Muhammad rahimahullah berkata :
ﻓﻮﺧ ﺮﻔﻜﻟا ﺮﮭظا ﻦﻤﺑ ﻒﯿﻜﻓ ﺮﻔﻜﯾ ﮫﻧا ﻻزﺎھ ﺮﻔﻜﻟا مﻼﻜﺑ ﻢﻠﻜﺗ ﻦﻣ نا ﻰﻠﻋ ءﺎﻤﻠﻌﻟا ﻊﻤﺟأ ﺎ
ﺎﯿﻧﺪﻟا ﻲﻓ ﺎﻌﻤط و
.
"Ulama berijma bahwa barang siapa yg mengucapkan kekafiran seraya bercanda maka dia kafir. Maka
bagaimana dengan orang yg menampakan kekafiran karena takut dan ingin dunia" ( Ad dalail : 1 ).
Begitu juga alasan maslahat dakwah atau maslahat jihad bukanlah hal yg melegalkan kekafiran atau menjadi udzur didalamnya, karena didalam kemusyrikan dan kekafiran itu tidak ada maslahat sama sekali.
*Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata :
ﺔﺤﻠﺼﻤﻟا ﻦﻣ ﺊﺷ ﺎﮭﯿﻓ نﻮﻜﯾ ﻻ ﻢﻠﻈﻟاو ﻦﻄﺑ ﺎﻣو ﺎﮭﻨﻣ ﺮﮭظ ﺎﻣ ﺶﺣاﻮﻔﻟاو ﻢﻠﻋ ﺮﯿﻐﺑ ﷲ ﻰﻠﻋ لﻮﻘﻟاو كﺮﺸﻟا نإ
. "Karena sesungguhnyasyirik ,berbicara atasnamaAllahtanpadasarilmu, perbuatan- perbuatan keji baik yg nampak darinya maupun yg tersembunyi, dan kezaliman itu didalamnya tidak ada maslahat sama sekali." ( Majmu Al Fatawa: 14/476 ).
Kerena tujuan yg baik dan mulia itu tidak boleh dicapai dengan cara yg kotor, dikarenakan Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam berkata :
نا ﺎﺒﯿط ﻻإ ﻞﺒﻘﯾ ﻻ ﺐﯿط ﷲ
.
"Sesungguhnya Allah itu Thayyib (baik), dia tidak menerima kecuali yg Thayiib (baik) pula."
(HR. Muslim ).
Hal yg sudah jelas haram apalagi kekafiran tidak boleh dijadikan sebagai sarana untuk ibadah dan ketaatan.
*Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata :
ﺎﻣأ نﺎﺴﻧﻹا ﻲﻓ
ﮫﺴﻔﻧ ﻼﻓ ﻞﺤﯾ ﮫﻟ نأ ﻞﻌﻔﯾ يﺬﻟا ﻢﻠﻌﯾ ﮫﻧأ مﺮﺤﻣ ﮫﻨﻈﻟ ﮫﻧأ ﮫﻨﯿﻌﯾ ﻰﻠﻋ ﺔﻋﺎط ﷲ
"Adapunseseorangpadadirinya,maka tidakhalalbaginya melakukan sesuatu yg dia ketahui bahwa itu dengan anggapan dia bahwa hal itu bisa membantunya terhadap ketaan kepada Allah." ( Majmu Al Fatawa 14/474 ).
Seperti fenomena, orang yg sudah paham suatu masjid dlirar tapi dengan alasan maslahat dakwah dia lakukan shalat dan dakwah didalamnya. Ini yg haram, Apalagi sesuatu kekafiran.
Begitu juga maslahat dunia banyak menjerumuskan dalam kemurtadan.
* Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata:
ﺮﻔﻛ ﺢﺻ دﺎﻘﺘﻋا ﺔﻘﯿﻘﺣ ﺮﯿﻏ ﻦﻣ ﺎﯿﻧد ﺢﻟﺎﺼﻤﻟ ﺮﻔﻜﻟا مﻼﻜﺑ ﻢﻠﻜﺗ ﻮﻟ ﻞﺟﺮﻟا نإ ه
اﺮھﺎظ و ﺎﻨطﺎﺑ
.
"Sesungguhnyaseseorang seandainya mengucapkankekafiranuntukkepentingan-kepentingandunia tanpa disertai hakikat keyakinan, maka sahlah kekafirannya batin dan dzahir." ( Al Fatawa Al Kubra 6/75 ).
Seperti tanda tangan setia kepada UU Thaghut dalam PB (Pembebasan Bersyarat) demi cepat pulang.
Demikian juga alasan dlarurat bukanlah udzur, karena Allah ta'ala telah membedakan antara ikrah dengan dlarurat, dimana pada ikrah ada rukhshahnya dan pada dlarurat pun ada rukhshahnya, masing- masing berbeda dan kemusyrikan itu tidak di rukhshahkan pada kondisi dlarurat, melainkan dalam kondisi ikrah.
* Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata:
نإ تﺎﻣﺮﺤﻤﻟا ﺎﮭﻨﻣ
ﺎﻣ ﻊﻄﻘُﯾ نﺄﺑ عﺮﺸﻟا ﻢﻟ ﺢﺒُﯾ ﮫﻨﻣ ﺎﺌﯿﺷ ﻻ ةروﺮﻀﻟ ﻻو
ﺮﯿﻏ ةروﺮﺿ كﺮﺸﻟﺎﻛ
ﺶﺣاﻮﻔﻟاو
لﻮﻘﻟاو ﻰﻠﻋ ﷲ ﺮﯿﻐﺑ ﻢﻠﻋ ﻢﻠﻈﻟاو ﺾﺤﻤﻟا
"Sesungguhnyahalyg diharamkanituada dua macam, salah satunya adalah sesuatu yg dipastikan bahwa syariat ini tidak membolehkan darinya sesuatupun baik karena dlarurat maupun bukan karena
dlarurat, seperti syirik, fawahisy (perbuatan keji), berbicara atas nama Allah tanpa dasar ilmu dan kedzaliman murni." ( Majmu Al Fatawa : 14.475 ).
Alasan dan tujuan apapun selain ikrah bukanlah udzur dalam menyengaja melakukan kekafiran.
* Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata :
ﻦﻣ ﻞﺑ ،ضاﺮﻏﻷا ﻦﻣ ضﺮﻐﻟ ﺮﻔﻜﻟا ﺔﻤﻠﻜﺑ ﻢﻠﻜﺘﻟا ﻲﻓ نذﻹا ﻻو ﺮﻣﻷا زﻮﺠﯾ ﻻ ﮫﻧأ ﻦﯿﻤﻠﺴﻤﻟا ﻦﯿﺑ فﻼﺧ ﻻ ﮫﻧإ نﺎﻤﯾﻹﺎﺑ ﻦﺌﻤﻄﻣ ﮫﺒﻠﻗو ﮫﻧﺎﺴﻠﺑ ﻢﻠﻜﺘﯿﻓ ﺎھﺮﻜﻣ نﻮﻜﯾ نأ ﻻإ ﺮﻓﺎﻛ ﻮﮭﻓ ﺎﮭﺑ ﻢﻠﻜﺗ
"Sesungguhnya tidak ada perselisihan diantara kaum muslimin bahwa tidak boleh memerintahkan dan tidak boleh mengizinkan mengucapkan ucapan kekafiran untuk ( tujuan apapun ) bahkan siapa saja mengucapkan kekafiran itu maka dia kafir lagi murtad, kecuali bila dia dipaksa terus mengucapkan kekafiran dengan lisannya sedangkan hatinya tentram dengan keimanan." ( Al Fatawa Al Kubra 6/86 ).
Contoh ucapan kekafiran : ucapan orang ( Tauhid itu tidak penting yg penting itu tazkiyatunnafs) atau yg semisal itu.
*Ibnu Qayyim rahimahullah berkata :
ﮫﺒﻠﻗ نﺄﻤطا اذإ هﺮﻜﻤﻟا ﻻإ ضاﺮﻏﻷا ﻦﻣ ضﺮﻐﻟ ﺮﻔﻜﻟا ﺔﻤﻠﻜﺑ ﻢﻠﻜﺘﻟا ﻲﻓ ﺮﻣﻷا زﻮﺠﯾﻻ ﮫﻧأ ﺔﻣﻷا ﻦﯿﺑ فﻼﺧﻻ ﮫﻧأ نﺎﻤﯾﻹ ﺎﺑ
.
"Sesungguhnya tidak ada perselisihan diantara umat ini bahwasanya tidak boleh memerintahkan
pengucapan kalimat kekafiran untuk tujuan apapun kecuali orang yg dipaksa bila hatinya tentram dengan keimanan" ( I' lamul Muwaqqi'in 3/145 ).
Yaa… Untuk tujuan apa saja kecuali ikrah, baik itu klaim maslahat dakwah, dlarurat, politik, mencari simpati ( mudarah ) atau mudahanah ( basa-basi atau tenggang rasa) bercanda atau hal lainnya seperti takut dan mencari dunia.
* Syaikh Sulaiman ibnu Abdillah ibnu Muhammad rahimahullah berkata :
ﻊﻓﺪﻟ ﺔﻨھاﺪﻣو ﻢﮭﻟ ةاراﺪﻣو ﻢﮭﻨﻣ ًﺎﻓﻮﺧ ﻢﮭﻨﯾد ﻰﻠﻋ ﺔﻘﻓاﻮﻤﻟا ﻦﯿﻛﺮﺸﻤﻠﻟ ﺮﮭظأ اذإ نﺎﺴﻧﻹا ّنأ ـ ﷲ ﻚﻤﺣر ـ ﻢﻠﻋا
ﻦﯿﻤﻠﺴﻤﻟاو مﻼﺳﻹا ّﺐﺤﯾو ﻢﮭﻀﻐﺒﯾو ﻢﮭَﻨﯾد هﺮﻜﯾ نﺎﻛ نإو ﻢﮭﻠﺜﻣ ﺮﻓﺎﻛ ﮫّﻧﺈﻓ ﻢھّﺮﺷ
"Ketahuilah - Semoga Allah merahmatimu -bahwa seseorang bila menampakkan dihadapan kaum musyrikin sikap setuju terhadap dien (agama, idiologi, falsafa, Undang-undang, sistem) mereka karena alasan takut dari mereka, atau untuk mencari simpati mereka atau mudahana demi menolak kejahatan mereka, maka sesungguhnya dia itu kafir seperti mereka walaupun yidak melakukan perbuatan mereka, dan walaupun dia menbenci mereka dan membenci dien mereka dan ( walaupun ) dia mencintai islam dan kaum muslimin" ( Ad Dalail: 1).
Contoh mudahanah dalam kekafiran adalah duduk atau diam di majelis kekafiran tanpa ikrah dan ingkar lisan. Allah Ta'ala berfirman
ُﻌْﻘَﺗ َﻼَﻓ ﺎَﮭِﺑ ُأَﺰْﮭَﺘْﺴُﯾَو ﺎَﮭِﺑ ُﺮَﻔْﻜُﯾ ِ ﱠﷲ ِتﺎَﯾآ ْﻢُﺘْﻌِﻤَﺳ اَذِإ ْنَأ ِبﺎَﺘِﻜْﻟا ﻲِﻓ ْﻢُﻜْﯿَﻠَﻋ َلﱠﺰَﻧ ْﺪَﻗَو ﻲِﻓ اﻮُﺿﻮُﺨَﯾ ٰﻰﱠﺘَﺣ ْﻢُﮭَﻌَﻣ اوُﺪ
ِإ ْﻢُﻜﱠﻧِإ ۚ ِهِﺮْﯿَﻏ ٍﺚﯾِﺪَﺣ ْﻢُﮭُﻠْﺜِﻣ اًذ
"DanAllahtelahmenurunkankepadakaliandidalamAlkitab، yaitu apabila kalian mendengar ayat- ayat Allah diingkari dan diperolok-olokan maka janganlah kalian duduk bersama mereka sampai mereka mengalihkan pada pembicaraan yg lain, sesungguhnya kalian bila demikian adalah sama dengan mereka" ( An-Nisa: 140 ).
* Syaikh Sulaiman rohimahulloh menjelaskan ayat An-Nisa: 140:
ﻦﯾﺮﻓﺎﻜﻟا ﺪﻨﻋ ﺲﻠﺠﻓ ،ﺎﮭﺑ أﺰﮭﺘﺴُﯾو ﺎﮭﺑ ﺮﻔﻜُﯾ ﷲ تﺎﯾآ ﻊﻤﺳ اذإ ﻞﺟﺮﻟا نأ ﻮھو ﺎھﺮھﺎظ ﻰﻠﻋ ﺔﯾﻵا ﻰﻨﻌﻣ نإ اﺮﻛإ ﺮﯿﻏ ﻦﻣ ﻦﯿﺋﺰﮭﺘﺴﻤﻟا ﻢﻟ نإو ،ﻢﮭﻠﺜﻣ ﺮﻓﺎﻛ ﻮﮭﻓ هﺮﯿﻏ ﺚﯾﺪﺣ ﻲﻓ اﻮﺿﻮﺨﯾ ﻰﺘﺣ ،ﻢﮭﻨﻋ مﺎﯿﻗ ﻻو رﺎﻜﻧإ ﻻو ه
ﺮﻔﻛ ﺮﻔﻜﻟﺎﺑ ﻰﺿﺮﻟاو ﺮﻔﻜﻟﺎﺑ ﻰﺿﺮﻟا ﻦﻤﻀﺘﯾ ﻚﻟذ نﻷ ﻢﮭﻠﻌﻓ ﻞﻌﻔﯾ.
ﮫﻨﻣ ﻞﺒﻘُﯾ ﻢﻟ ﮫﺒﻠﻘﺑ ﻚﻟذ هﺮﻜﯾ ﮫﻧأ ﻰﻋدا نﺈﻓ ،ﮫﻠﻋﺎﻔﻛ ﺐﻧﺬﻟﺎﺑ ﻲﺿاﺮﻟا نأ ﻰﻠﻋ ءﺎﻤﻠﻌﻟا لﺪﺘﺳا ﺎھﻮﺤﻧو ﺔﯾﻵا هﺬﮭﺑو
،ﺮھﺎﻈﻟا ﻰﻠﻋ ﻢﻜﺤﻟا نﻷ ًاﺮﻓﺎﻛ نﻮﻜﯿﻓ ﺮﻔﻜﻟا ﺮﮭظأ ﺪﻗ ﻮھو
.
"Sesungguhnyamaknaayatini sesuaidzahirnya , yaitu bahwa seseorang bila mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olokan terus dia malah duduk disisi orang-orang kafir yg sedang memperolok-olokan itu tanpa ikrah, tanpa pengingkaran dan tanpa bangkit meninggalkan mereka sampai mereka mengalihkan kepada pembicaraan yg lain, maka dia itu kafir sama dengan mereka walaupun tidak melakukan perbuatan mereka, dikarenakan sikap itu mengandung sikap ridla dengan kekafiran itu adalah kafir. Dan dengan ayat ini dan yg semisalnya ulama berdalil bahwa orang yg ridla dengan dosa itu adalah sama dengan pelakunya. Kemudian bila mereka mengklaim bahwa dia membenci kekafiran itu dengan hatinya, maka klaim itu tidak diterima darinya. Dikarenakan vonis
hukum itu berdasarkan dzahir, sedangkan dia itu telah menampakkan kekafiran maka dia itu menjadi kafir," ( Majmuah At-tauhid : 48 ).
Jadi sikap berada di majelis kekafiran tanpa ikrah dan ingkar itulah dinilai sebagai bentuk penampakan kekafiran, seperti orang yg ikut hadir di majelis sumpah setia kepada hukum Thaghut. Atau didalam upacara yg dilontarkan ucapan atau lagu kekafiran didalamnya tanpa ikrah tapi demi mendapat remisi atau hal lainnya.
* Imam al Qurthubi rahimahullah berkata saat menjelaskan surat An-Nisa 140 itu:
ﻢﻜﻧإ ًاذإ ﻢﮭﻠﺜﻣ يا ﻦﻣ ﻢﻟ ﻢﮭﺒﻨﺘﺠﯾ ﺪﻘﻓ
ﻲﺿر
،ﻢﮭﻠﻌﻓ ﺎﺿﺮﻟاو ﺮﻔﻜﻟﺎﺑ
ﺮﻔﻛ
ﻞﻜﻓ ﻦﻣ ﺲﻠﺟ ﻢﯿﻓ ﺲﻠﺠﻣ ﺔﯿﺼﻌﻣ ﺮﻜﻨﯾ ﻢﻟو
ﻢﮭﯿﻠﻋ نﻮﻜﯾ ﻢﮭﻌﻣ ﻲﻓ رزﻮﻟا
،ءاﻮﺳ ﻲﻐﺒﻨﯾو نأ ﺮﻜﻨﯾ ﻢﮭﯿﻠﻋ اذإ
اﻮﻤﻠﻜﺗ ﺔﯿﺼﻌﻤﻟﺎﺑ اﻮﻠﻤﻋو
،ﺎﮭﺑ نﺈﻓ ﻢﻟ رﺪﻘﯾ ﻰﻠﻋ ﺮﯿﻜﻨﻟا ﻢﮭﯿﻠﻋ ﻲﻐﺒﻨﯿﻓ نأ مﻮﻘﯾ ﻢﮭﻨﻋ ﻰﺘﺣ ﻻ نﻮﻜﯾ ﻦﻣ ﻞھأ هﺬھ
ﺔﯾﻵا
"Sesungguhnya, kalian bila kala demikian adalah sama dengan mereka" yaitu siapa yg tidak menjauhi
mereka maka dia telah ridha dengan perbuatan mereka sedangkan ridla dengan kekafiran itu adalah kekafiran . sehingga setiap orang yg duduk di majlis maksiat dan tidak mengingkari mereka maka ia sama dengan mereka dalam dosa. Bila dia tidak mampu mengingkari mereka maka semestinya dia bangkit meninggalkan mereka supaya tidak tergolong orang yg ada dalam ayat ini" ( Al jami' li ahkamil Qur'an : 5/418 ).
Oleh sebab itu 170 jama'ah masjid di kota kufah pada masa khalifah Ustman radliyallahu a'nhu divonis murtad dengan kesepakatan para sahabat, itu karena salah seorang dari mereka mengucapkan kebenaran kenabian musailamah sedangkan yg lain tidak mengingkari dan tidak pergi, maka semua jama'ah masjid divonis murtad, padahal jama'ah masjid, bagaimana dengan jama'ah upacara dan seminar...?
Jadi kekafiran itu bila dilakukan dengan sengaja tanpa dipaksa adalah menjadikan pelakunya kafir baik itu serius atau main-main atau pun mudahana, bahkan menjanjikan kekafiran walaupun janjinya itu bohong tetap menjadikan pelakunya kafir, dan dalilnya adalah firman Allah ta'ala :
ْﻢُﺘْﺟِﺮْﺧُأ ْﻦِﺌَﻟ ِبﺎَﺘِﻜْﻟا ِﻞْھَأ ْﻦِﻣ اوُﺮَﻔَﻛ َﻦﯾِﺬﱠﻟا ُﻢِﮭِﻧاَﻮْﺧِ ِﻹ َنﻮُﻟﻮُﻘَﯾ اﻮُﻘَﻓﺎَﻧ َﻦﯾِﺬﱠﻟا ﻰَﻟِإ َﺮَﺗ ْﻢَﻟَأ ُﻊﯿِﻄُﻧ َﻻَو ْﻢُﻜَﻌَﻣ ﱠﻦَﺟُﺮْﺨَﻨَﻟ
َﻟ ْﻢُﮭﱠﻧِإ ُﺪَﮭْﺸَﯾ ُ ﱠﷲَو ْﻢُﻜﱠﻧَﺮُﺼْﻨَﻨَﻟ ْﻢُﺘْﻠِﺗﻮُﻗ ْنِإَو اًﺪَﺑَأ اًﺪَﺣَأ ْﻢُﻜﯿِﻓ
َنﻮُﺑِذﺎَﻜ
"Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang munafik yang berkata kepada saudara-saudara mereka yang kafir di antara ahli kitab: "Sesungguhnya jika kamu diusir niscaya kamipun akan keluar bersamamu; dan kami selama-lamanya tidak akan patuh kepada siapapun untuk (menyusahkan) kamu, dan jika kamu diperangi pasti kami akan membantu kamu". Dan Allah menyaksikan bahwa Sesungguhnya mereka benar-benar pendusta". ( Al Hasyr: 11 )
Disini kaum munafikin yg dhahirnya muslim divonis sebagai saudara-saudara orang kafir yg dikafirkan, dengan sebab mereka menjanjikan pertolongan kepada orang-orang yahudi bila mereka diperangi Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam. Padahal janji mereka itu bohong, Demikian Syaikh Sulaiman ibnu Abdillah rahimahullah menjelaskan. Ingatlah bahwa orang berniat untuk kafir atau untuk melakukan kekafiran dimasa mendatang, maka dia menjadi kafir langsung saat niat itu muncul ( saat itu juga ).
* Al Husainiy Asy Syafi'iy penulis kitab kifayatul akhyar berkata :.
ﻦﻣ نا ﻰﻠﻋ ءﺎﻤﻠﻌﻟا ﻊﻤﺟاو لﺎﺤﻟﺎﺑ ﺮﻔﻜﯾ اﺮﻔﻛ ﻞﻌﻓ وا لﺎﻗ
ﻻ ﺗ هرﺪﺻ حاﺮﺸ ﻚﻟاﺬﺑ
ﺎﺿﺮﻟا ﺎﻧﻷ ﺎھﺮﻜﻣ ﻦﻜﯾ ﻢﻟﺎﻣ
اﺬﻛ ،لﺎﺤﻟﺎﺑ ﺮﻔﻛ ﺮﻔﻜﯾ ﻞھ ددﺮﺗﻮﻟ اﺬﻛو ،لﺎﺤﻟﺎﺑ ﺮﻔﻛ ﺮﻔﻜﻟا ﻰﻠﻋ مﺰﻌﻟاو ،ﺮﻔﻛ ﺮﻔﻜﻟاﺎﺑ ﯿﻠﻌﺗ
ﻘ ﻞﺒﻘﺘﺴﻓ ﺮﻣﺄﺑ ﺮﻔﻜﻟا ﮫ
لﺎﺤﻟﺎﺑ ﺮﻔﻛ
.
"Danulamatelahijmabahwabarang siapa mengucapkan atau melakukan kekafiran maka dia kafir
saat itu pula karena pelapangan dadanya dengan hal itu selagi dia tidak mukrah, karena ridla dengan kekafiran itu adalah kekafiran, berazam ( berniat ) untuk ( melakukan ) kekafiran adalah kafir saat itu pula, begitu pula seandainya dia bimbang apakah kafir atau jangan, maka dia kafir saat itu pula. Begitu juga penggantungan dengan hal yg akan datang adalah kekafiran saat itu pula," ( kifayatul Akhyar: 22 ).
Beda halnya dengan orang yg berazam atau berniat untuk masuk islam dimasa mendatang, maka dia belum menjadi muslim disaat niat itu muncul, tapi menunggu pembuktian yg nyata dari niat itu dalam ucapan dan perbuatan , karena orang itu menjadi orang beriman bila terkumpulnya tiga unsur itu semuanya, niat, ucapan dan amalan, yg bila salah satu unsur darinya tidak terbukti pada diri seseorang itu maka dia bukan orang yg beriman.
*Al Imam Asy Syafi'iy berkata:
ا نﻮﻟﻮﻘﯾ ﻢھﺎﻨﻛردأ ﻦﻣو ﻢھﺪﻌﺑ ﻦﻣ ﻦﯿﻌﺑﺎﺘﻟاو ﺔﺑﺎﺤﺼﻟا ﻦﻣ عﺎﻤﺟﻹا نﺎﻛو ئﺰﺠﯾﻻ ﺔﯿﻧو ﻞﻤﻋ و لﻮﻗ نﺎﻣﻹ
او ﺪﺣ
ﻦﻣ
تﻼﺜﻟا
.ﺮﺧﻵﺎﺑ ﻻإ
"Telahadaijmadari para sahabat, tabi'in sesudah mereka dan orang - orang yg kami dapati mereka, mereka mengatakan, iman itu ucapan, amalan dan niat yg mana salah satu dari tiga hal itu sah kecuali dengan yg lainnya," ( syarah ushul i'tiqad al-lalikai : 5/886).
Jadi intinya dan saripatinya adalah, siapa saja yg sengaja melakukan atau mengucapkan kekafiran maka dia kafir apapun alasannya dan apapun motifnya, kecuali orang yg mukrah mulji' dengan syarat- syaratnya.
* Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata:
ﺔﻠﻤﺠﻟﺎﺑو ءﺎﺷ ﺎﻣ ﻻإ ﺮﻔﻜﻟا ﺪﺣا ﺪﺼﻘﯾ ﻻ ذإ اﺮﻓﺎﻛ نﻮﻜﯾ نأ ﺪﺼﻘﯾ ﻢﻟ ناو ﻚﻟﺬﺑ ﺮﻔﻜﯾ ﺮﻔﻛ ﻮھ ﺎﻣ ﻞﻌﻓ وأ لﺎﻗ ﻦﻤﻓ
ﷲ
.
"Dansecaraumumbarangsiapamengucapkan suatu yg merupakan kekafiran maka dia kafir dengan sebab hal itu walaupun tidak berniat kafir, karena tidak ada seorangpun bermaksud untuk kafir kecuali apa yg Allah kehendaki" ( Ash Sharim Al Maslul: 177).
* Ibnu Hubairah rahimahullah berkata:
ﻦﯾد ﻰﻠﻋ ﺎﻨﯾد رﺎﺘﺨﯾ نا ﺮﯿﻏ ﻦﻣو ﮫﻨﻣ جوﺮﺨﻟا ﺪﺼﻘﯾ نا ﺮﯿﻏ ﻦﻣ مﻼﺳﻹا ﻦﻣ جﺮﺨﯾ ﻦﻣ ﻦﯿﻤﻠﺴﻤﻟا ﻦﻣ . مﻼﺳﻹا
"Diantarakaummusliminituadaygkeluar dari islam dengan tanpa bermaksud untuk keluar darinya dan dengan tanpa memilih agama lain diluar agama islam.” (Fathul bari: 11/301)
* Ibnu Jarir Ath Thobari rahimahullah berkata saat menjelaskan ayat 103-104 Surat Al kahfi :
ﻌﺗ ﮫﻟﻮﻗ ﻲﻓ {ًﺎﻌْﻨُﺻ َنﻮُﻨِﺴْﺤُﯾ ْﻢُﮭﱠﻧَأ َنﻮُﺒَﺴْﺤَﯾ ْﻢُھَو } : ﻰﻟﺎ
" ﺮﻔﻜﻟا ﻰﻟإ ﺪﺼﻘﯾ ﺚﯿﺣ ﻦﻣ ﻻإ ﺪﺣأ ﺮﻔﻜﯾ ﻻ ﮫﻧأ ﻢﻋز ﻦﻣ لﻮﻗ ﺈﻄﺧ ﻰﻠﻋ ﺔﻟﻻﺪﻟا لدأ ﻦﻣ اﺬھ و
"Iniadalahtermasukdalilygpalingjelasygmenunjukankesalahanorangygmengklaimbahwa tidak seorangpun menjadi kafir kecuali kalau dia bermaksud kafir"
Maka dari itu hendaklah masing-masing kita selalu waspada dan hati-hati saat hendak berbicara atau berbuat , jagalah lisan karena ia banyak menjerumuskan kedalam neraka, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepada mu'ad ibnu jabal seraya memegang lidahnya :
" اﺬھ ﻚﯿﻠﻋ ﻚﺴﻣأ
"Kendalikanlah (lisan) ini".
Mu'adz berkata: Apakah kita akan diberikan sangsi dengan sebab apa yg kita katakan...?
Rasul menjawab:
ﻚﻣا ﻚﺘﻠﻜﺛ ﻻإ رﺎﻨﻟا ﻲﻓ ﻢﮭھﻮﺟو ﻰﻠﻋ سﺎﻨﻟا ﺐﻜﯾ ﻞھو
ﻢﮭﺘﻨﺴﻟأ ﺪﺋﺎﺼﺣ
.
"Kasihan ibumu, bukankan yg menyebabkan manusia dilemparkan kedalam neraka dalam kondisi telungkup itu adalah karena hasil ulah lidah mereka." ( HR. At-Tarmidzi. Hasan shahih).
Abu hurairah radliayallahu 'anhu berkata tentang ahli kitab bani israil yg berkata untuk saudaranya:
Demi Allah , Allah tidak akan mengampuni si fulan," Di mana Allah mengatakan : Siapa orangnya yg berani lancang kepadaku bahwa aku tidak akan mengampuni si fulan, sesungguhnya aku telah mengampuni si fulan dan aku hapuskan amalanmu," ( shahih muslim dari hadits jundub ibnu abdillah).
Abu hurairah berkata tentang orang itu :
ﮫﺗﺮﺣٓاو هﺎﯿﻧد ﺖﻘﺑ وأ ﺔﻤﻠﻜﺑ ﻢﻠﻜﺗ
"Dia telah mengucapkan satu ucapan yg melenyapkan dunia dan akhiratnya"
( diriwayatkan oleh Al Baghawi dalam syarah As Sunnah ).
Juga berkata di dalam shahih Al Bukhari, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata :
ﻢﻨﮭﺟ رﺎﻧ ﻰﻓ ﺎﻤﮭﺑ يﻮﮭﯾﻻﺎﺑ ﺎﻤﮭﻟ ﻰﻘﻠﯾ ﻻ ﷲ ﻂﺨﺳ ﻦﻣ ﺔﻤﻠﻜﻟﺎﺑ ﻢﻠﻜﺘﯾ ﺪﺒﻌﻟا نإ
.
"Sesengguhnyaseoranghambamengucapkansuatu ucapan yg berasal dari kemurkaan Allah seraya dia
tidak perhatikan akibatnya, maka dengan sebabnya dia melayang masuk kedalam neraka jahannam."
Juga waspadalah dalam berbuat, seekor lalat saja bisa menjadikan orang murtad kekal di neraka, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
بﺎﺑذ ﻲﻓ ﻞﺟر رﺎﻨﻟا ﻞﺧد
"Seorang pria masuk neraka karena sebab seekor lalat"
Yaitu dia mempersembahkan seekor lalat kepada berhala demi bisa lepas dari gangguan penyembah berhala itu, didalam hadits Thariq ibnu syihab riwayat Ahmad.
*Syaikh abdurahman ibnu hasan rahimahullah berkata saat menjelaskan hadits di atas :
ٴا يرﺪﯾ ﻻ ﻮھو ﮫﯿﻓ ﻊﻘﺑ ﺪﻓ نﺎﺴﺋﻹا نٴا و كﺮﺸﻟا ﻲﻓ عﻮﻗﻮﻟا ﻦﻣ رﺬﺤﻟا ﮫﯿﻓ ﯾ يﺬﻟا كﺮﺸﻟا ﻦﻣ ﮫﻧ
ﻮ رﺎﻨﻟا ﺐﺟ
.
"Didalamhadits itu ada faidah: waspada dari keterjatuhan kedalam syirik, dan bahwa orang bisa jatuh
kedalamnya sedangkan dia tidak mengetahui bahwa hal itu termasuk syirik yg memastikan masuk neraka," ( fathul majid).
Ini yg ingin saya sampaikan dalam renungan mengisi kesunyian dan khalwat ini, semoga bisa dilanjutkan dalam materi lain.
Abu Sulaiman Al Arkhabiliy.
13 Rajab 1437.
.ﺪﺣأ هاﺮﯾ ﻻو اﺪﺣأ ﮫﯿﻓ ىﺮﯾﻻ نﺎﻜﻣ ﻲﻓ