• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH FASILITAS HOTEL TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KECAMATAN PACET

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGARUH FASILITAS HOTEL TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KECAMATAN PACET"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

Pariwisata memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia baik sebagai salah satu sumber penghasilan devisa maupun sebagai pencipta lapangan kerja serta kesempatan berusaha. Apabila dibandingkan dengan komoditas yang lain, total penerimaan devisa pariwisata pada tahun 2010 menempati posisi ketiga terbesar setelah komoditas minyak dan gas bumi dan komoditas pakaian jadi, yaitu masing – masing sebesar US$ 19,235 miliar, US$ 4,966 miliar dan US$ 4,591 miliar. Begitupun pada tahun 2012, komoditas pariwisata menempati peringkat ketiga besar setelah komoditas minyak dan gas bumi dan minyak sawit, dengan sumbangan devisa masing-masing sebesar US$ 17,464 miliar, US$ 5,997 miliar dan US$ 5,997 miliar (Depbudpar,2010); Selain sebagai sumber penerimaan devisa negara pariwisata berperan positif dalam kerja merupakan masalah penting dalam pembangunan nasional maupun daerah. Tenaga kerja dapat dijadikan tolak ukur keberhasilan

penyerapan tenaga kerja. Penyerapan tenaga

pembangunan suatu daerah, dengan maksud bahwa penyerapan tenaga kerja mendukung keberhasilan pembangunan nasional secara keseluruhan. Suatu daerah dapat dikatakan maju apbila ditunjang dari segi pengetahuan masyarakat yang tinggi, adanya sumber daya alam yang cukup memadai yang dikelolaoleh sumber daya manusia yang mempunyai potensi besar, guna tercapainya kemajuan pembangunan daerah. Salah

satu indikasinya

adalah minimnya pengangguran di daerah tersebut,apabila pengangguran dapatditekan sedemikian rupa, maka dapat dikatakan daerah tersebut telah memanfaatkan sumber daya manusianya (Hartono, 2010 :23).

Menurut Heriawan (2010), Laju pertumbuhan ekonomi sangat dipengaruhi oleh banyaknya tenaga kerja terserappada sektor-sektor perekonomian, jumlah tenaga kerja yang mengisi sektor perekonomian tersebut mengindikasikan potensi sektor-sektor perekonomian.

Semakin banyak jumlah tenaga kerja yang terserap maka bisa dikatakan bahwa sektor tersebut mempunyai kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional maupun domestik.

PENGARUH FASILITAS HOTEL TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KECAMATAN PACET

Abdul ghofur

Fakultas ekonomi universitas islam lamongan

ABSTRAKSI

Dikabupaten Mojokerto,terjadi peningkatan dalam jumlah kegiatan usaha perhotelan dari tahun ke tahun.tetapi masih banyaknya fasilitas hotel yang ditawarkan kurang maksimal sehingga menyebabkan jumlah pengangguran meningka di kabupataen Mojokerto.Masalah yang hendak dicari dalam penelitian ini adalah ada tidaknya pengaruh fasilitas hotel tehadap penyerapan tenaga kerja dan berapa besarnya pengaruh fasilitas hotel terhadap penyerapan tenaga kerja di Pacet,Mojokerto.sehubungan dengan masalah tersebut diajukan hipotesis sebagai berikut : “Di duga ada pengaruh fasilitas hotel terhadap penyerapan tenaga kerja pada hotel dikecamatan pacet,Mojokerto”. “ Diduga fasilitas hotel berpengaruh sangat besar terhadap penyerapan tenaga kerja pada hotel dikecamatan pacet,Mojokerto”. , Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan menggunakan teknik analisis product moment, Subjek penelitian berjumlah 30orang karyawan hotel di kecamatan Pacet ,Mojokerto.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada uji korelasi dengan menggunakan product moment, fasilitas hotel diperoleh r-hitung sebesar 0,77 lebih besar dari r tabel (0,361) dengan α ≤ 0,05, sedangkan pada uji t diperoleh t-hitung sebesar 9,93 lebih besar dari t tabel ( 1,697) dengan α ≤ 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh yang kuat fasilitas hotel terhadap penyerapan tenaga dikecamatan Pacet, kabupaten Mojokerto.Dari bukti-bukti tersebut dapat di simpulkan bahwa apabila faktor fasilitas hotel (X) mengalami peningkatan sebesar satu satuan nilai maka akan menaikkan Penyerapan tenaga kerja sebesar 0,77 satuan nilai dengan asumsi variabel bebas lain dalam keadaan konstan. Maksudnya adalah faktor fasilitas hotel (X)mengalami peningkatan sebesar 0,71 maka akan menaikkan penyerapan tenaga kerja (Y) sebesar 0,77.dan Koefisien determinasinya r² = (0,77²) = 0,593. Hal ini berarti nilai fasilitas hotel sebesar 59 % ditentukan oleh nilai penyerapan tenaga kerja yang diberikan,melalui persamaan regresi Y = 5,58 + 0,77X. sisanya 41% dipengaruhi factor lain.

Kata Kunci : Karyawan dan Fasilitas Hotel

(2)

Pada tahun 2010 – 2012 sektor pertanian mampu menyerap tenaga kerja sekitar 43 – 48 juta jiwa dari jumlah tenaga kerja di Indonesia. Kemudian diikuti oleh sektor Perdagangan, Hotel yang mampu menyerap sekitar 17-19 juta jiwa. Kemudian juga diikuti oleh sektor Industri Pengolahan yang mampu menyerap sekitar 11-12 juta jiwa. Sektor perdagangan, hotel memiliki kontribusi yang cukup signifikan dalam penerimaan pendapatan dan penyerapan tenaga kerja.

Kedatangan wisatawan akan membuka peluang bagi masyarakat untuk menjadi pengusaha hotel, restoran, perdagangan, jasa penunjang angkutan dalam mengelolaan obyek dan daya tarik wisata sehingga peluang tersebut akan memberikan kesempatan kepada masyarakat akan memperoleh pendapatan dari pekerjaan tersebut (Soekadijo, 2010: 21). Menurut Agus Sulastiyono (2010 : 4), hotel merupakan usaha jasa yang padat modal dan padat karya, dalam arti memerlukan modal yang besar dengan jumlah tenaga kerja yang besar pula.

Kabupaten Mojokerto merupakan salah satu daerah tujuan wisata alam di Jawa Timur yang kaya akan potensi daya tarik wisata seperti wisata alam,wisata budaya (situs peninggalan sejarah), wisata minat khusus (belanja, pendidikan, religi). Dengan banyaknya obyek wisata yang ditawarkan diharapkan dapat menarik minat para wisatawan baik domestik maupun mancanegara untuk berkunjung.

Pada tahun 2011 wisatawan yang berkunjung ke sebanyak 379.151 orang dan mengalami peningkatan yang cukup signifikan di tahun 2012sebanyak 837.219 orang. namun pada tahun 2013, terjadi penurunan jumlah wisatawan menjadi 810.921 orang atau turun sebesar 3,1

% dari tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh dampak dari krisis global dunia sehingga lalu perekonomian terhambat. Pada tahun 2011 jumlah wisatawan yang berkunjung ke beberapa tempat wisata kembali meningkat seiring dengan membaiknya perekonomian di Kabupaten Mojokerto yaitu total sebanyak 941.953 orang, begitu pula di tahun 2012 yang menunjukkan adanya peningkatan mencapai 969.571 orang.

Selama periode tahun 2000 hingga 2012 berdasarkan data diketahui terjadi peningkatan dalam jumlah hotel

dan restoran yang ada di Kabupaten Mojokerto. Kegiatan usaha perhotelan terdapat di beberapa Kecamatan( Pacet, Trawas, Puri dan Mojoanyar ). Di Kecamatan Pacet dan Trawas terdapatklasifikiasi hotel berbintang yaitu Hotel Sativa Sanggraloka ( bintang 4 ), Grand Trawas (Bintang 3) dan Hotel Vanda Gardenia ( bintang 1 ) serta terdapat 69 restoran / rumah makan dengan skala usaha yang cukup besar yang tersebar di seluruh Kabupaten Mojokerto.

Keadaan ini tentunya akan meberikan kesempatan lebih besar bagi penyerapan tenaga kerja, terutama tenaga kerja asli dari kabupaten Mojokerto.

Dengan total penduduk sebanyak 1.085.106 jiwa di tahun 2013 yang 5525 jiwa diantaranya merupakan penduduk produktif maka adanya potensi yang besar di sektor perhotelan dan restoran akan memberikan keuntungan dan diharapkan dapat menurunkan tingkat pengangguran yang ada di kabupaten Mojokerto

Dan tentunya hal ini menjadi salah satu alasan bagi pemerintah daerah kabupaten Mojokerto untuk lebih meningkatkan segala potensi yang ada di daerahnya bagi kesejahteraan penduduk, khususnya yang berada di kabupaten Mojokerto adalah masalah pengangguran. Angka pengangguran di kabupaten di kabupaten Mojokerto cukup tinggi yaitu sebesar 25.694 orang atau 4,7 persen dari total angka kerja sebanyak 538.041 orang pada tahun 2009. Pada tahun 2010 jumlah pengangguran bertambah menjadi 30.329 0rang atau sekitar 5,54 persen dari total angkatan kerja sebanyak 547.465 orang. Pada tahun 2011 jumlah pengangguran di kabupaten Mojokerto jumlahnyasemakin meningkat yaitu sebanyak 31.687 orang atau sekitar 5, 73 persen dari total angka kerja 552. 757 orang. Semakin meningkatnya jumlah pengangguran dari tahun ke tahun merupakan suatu permasalahan penting yang perlu di tanggulangi oleh pemerintah kabupaten Mojokerto.

Sebagai salah satu sektor andalan dalam perekonomian kabupaten Mojokerto, pembangunan disektor hotel dan restoran di kabuaten Mojokerto pada dasarnya diarahkan untuk memecahkan masalah-masalah sosial ekonomi yang mendasar, Yaitu perannya dalam menciptakan kesempatan kerja untuk menanggulangi masalah pengangguran dan memperluas kesempatan berusaha.

Apabila pemerintah dari Kabupaten Mojokerto ingin mengurangi pengangguran dengan berfokus pada

(3)

pengembangan sektor pariwisata dalam hal ini sektor hotel dan restoran, maka dibutuhkan suatu penelitian untuk mengkaji seberapa besar dampak sektor hotel dan restoran terhadap perekonomian kabupaten Mojokerto, khususnya daerah Pacet.

Berdasarkan fenomena tersebut di atas, makadapat dilakukan penelitian dengan judul

“Pengaruh Fasilitas Hotel Terhadap Penyerapan Tenaga KerjaDi Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto “.

METODE PENELITIAN

Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2014 sampai bulan Juni 2014. Setiap hari peneliti datang ke tempat penelitian. Metode ini digunakan agar peneliti dapat lebih akrab dan mendapatkan data yang diperlukan.

Penelitian ini mengambil lokasi di Kecamatan Pacet Mojokerto. Alasan metodologis pemilihan lokasi penelitian ini karena fenomena yang terjadi di Pacet saat ini yaitu perkembangan pariwisata yang cukup pesat, hal ini dilihat dari semakin banyaknya jumlah wisatawan yang berkunjung. Di samping itu pertumbuhan hotel mengalami peningkatan tiap tahunnya. Pendekatan Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif.Menurut Sugiyono (2010;13) yaitu Penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random,

pengumpulan data menggunakan instrument

penelitian,analisis data bersifat

kuantitatif / statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Melihat dari tujuan penelitian ini termasuk dalam jenispenelitian berdasarkan tujuan yaitu penelitian verifikatif yang merupakan penelitian yang berdasarkan mengoreksi ulang penelitian yang sebelumnya.

Kabupaten Mojokerto merupakan salah satu daerah tujuan wisata alam di Jawa Timur yang kaya akan potensi daya tarik wisata seperti wisata alam,wisata budaya (situs peninggalan sejarah), wisata minat khusus (belanja, pendidikan, religi). Dengan banyaknya obyek wisata yang ditawarkan diharapkan dapat menarik minat para wisatawan baik domestik maupun mancanegara untuk berkunjung.

Sektor perdagangan, hotel memiliki kontribusi yang cukup signifikan dalam penerimaan pendapatan dan penyerapan tenaga kerja. Kedatangan wisatawan akan membuka peluang bagi masyarakat untuk menjadi pengusaha hotel, restoran, perdagangan, jasa penunjang angkutan dalam mengelolaan obyek dan daya tarik wisata sehingga peluang tersebut akan memberikan kesempatan kepada masyarakat akan memperoleh pendapatan dari pekerjaan tersebut (Soekadijo, 2010:

21).

Menurut Agus Sulastiyono (2010 : 4), hotel merupakan usaha jasa yang padat modal dan padat karya, dalam arti memerlukan modal yang besar dengan jumlah tenaga kerja yang besar pula.

PEMBAHASAN

Dekripsi penelitian dimulai dengan mengidentifikasi karakteristik responden berdasarkan factor demografi Responden berjumlah 120 orang yang kita ambil dari beberapa hotel yang ada di kec. Pacet Kab. Mojokerto menjadi sampel penelitian dan telah memenuhi criteria yang telah ditentukan. Penelitian ini kan mengidentifikasi karateristik responden berdasarkan jenis kelamin , usia dan masa kerjaKarateristik Responden jumlah presentase jenis kelamin responden dalam peneitian ini yaitu 48 orang atau 40 % responden adalah laki- lakidan 72 orang atau 60% responden adalah perempuan. Hal tersebut dikarenakan perempuan cenderung lebih menyukai berbelanja pada hal –hal yang menyangkut kebutuhan sehari-hari misalnya berbelanja makanan dibandingkan dengan laki –laki .presentase usia responden dalam penelitian ini, yaitu 25

% responden berusia 24 -29 tahun, 34% responden berusia 30- 35 tahun, 20% responden berusia 36 -39 tahun,13 % responden berusia 40 -45 tahun, 8%

responden berusia 46 -51 tahun. jumlah dan persentase usia responden dalam penelitian ini, yaitu 6 orang atau 6% responden memiliki masa kerja 1- 4 tahun, 19 orang atau 19% responden memiliki masa kerja 5 -8 tahun, 26 orang atau 26% responden memiliki masa kerja 9 – 12 tahun, 38 orang atau 38 %memiliki masa kerja 13- 16 tahun, 7 orang atau 7% responden memiliki masa kerja 17 – 20 tahun.

(4)

Berdasarkan indikator fasilitas hotel yaitu Kamar Mewah merupakan Indikator yang memiliki pengaruh kuat , responden menyatakan Bahwa kamar mewah memiliki pengaruh yang kuat.

Berdasarkan indikator fasilitas hotel yaitu kolam renang memilikidaya tarik yang kuat bagi tamu maupun pengunjung,responden menyatakan bahwa kolam renang memiliki pengaruh yang kuat.

berdasarkan indicator fasilitas hotel yaitu Tempat fitnes merupakan tempat olah raga dengan perlengkapan yang cukup lengkap dan mewah.responden menyatakan bahwa tempat fitness memiliki pengaruh yang kuat.

Berdasarkan indicator fasilitas hotel yaitu restoran merupakan tempat dengan berbagai masakan nasional maupun internasional.responden menyatakan bahwa restoran memiliki pengaruh yang kuat.

Berdasarkan indikator Penyerapan tenaga kerja yaitu tingkat gaji atau upah yang diberikan pihak hotel merupakan Indikator yang memiliki pengaruh kuat , responden menyatakan Bahwa penyerapan tenaga kerja memiliki pengaruh yang kuat.

Berdasarkan indikator penyerapan tenaga kerja yaitu jenjang karier memiliki daya tarik yang kuat bagi karyawan ,responden menyatakan bahwa jenjang karier memiliki pengaruh yang kuat.

Berdasarkan indicator penyerapan tenaga kerja yaitu jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan pihak hotel , responden menyatakan bahwa jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan memiliki pengaruh yang kuat.

Berdasarkan indicator penyerapan tenaga kerja yaitu banyaknya tamu yang berkunjung atau menginap,baik dari dalam negri maupun internasional.responden menyatakan bahwa banyaknya tamu yang berkunjung maupun menginap memiliki pengaruh yang kuat.

Berdasarkan indikator penyerapan tenaga kerja yaitu adanya asuransi keja yang diberikan pihak hotel,responden menyatakan bahwa asuransi kerja memiliki pengaruh yang kuat.

Pada penelitian ini digunakan kuisioner untuk mengumpulkan data penelitian. Suatu kuisioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuisioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner tersebut. Dalam uji validitas isi suatu butir pertanyaan atau variabel dinyatakan valid jika r hasil lebih besar dari rtabel.

Suatu variabel dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Dalam uji reliabilitas ini suatu butir variabel dikatakan valid jika ralpha lebih besar dari rtabel Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear sederhana dengan persamaan umum regresi linier sederhana Y = a + b X . Penyerapan Tenaga Kerja (Y) sebagai variabel terikat.

Variabel-variabel bebasnya adalah Fasilitas Hotel(X).

Analisis ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel Fasilitas Hotel berpengaruh terhadapPenyerapan tenaga Kerja di hotel kecamatan Pacet. Pengujian dilakukan dengan bantuan tabel penolong.

Dari persamaan regresi linier sederhana dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Konstanta (a) : nilai a = 5,58 menunjukkan besarnya variabel terikat penyerapan tenaga kerja Yang tidak dipengaruhioleh variabel bebas.

b= 0,71 : artinya apabila faktor fasilitas hotel (X) mengalami peningkatan sebesar satu satuan nilai maka akan menaikkan Penyerapan tenaga kerja sebesar 0,71 satuan nilai dengan asumsi variabel bebas lain dalam keadaan konstan. Maksudnya adalah fator fasilitas hotel (X)mengalami peningkatan sebesar 0,71 maka akan menaikkan penyerapan tenaga kerja (Y) sebesar 0,71.

menghitung korelasi antara fasilitas hotel dengan penyerapan tenaga kerja.

Pembuktian hipotesis regresi secara parsial (uji t) ditunjukkan untuk mengetahui pengaruh masing- masing variabel bebas yaitu fasilitas hotel secara parsial terhadap variabel terikat yaitu penyerapan tenaga kerja.

Berdasarkan hasil analisis regresi linear sederhana dengan menggunakan . disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, hal ini karena t hitung 9,93>t tabel1,697 dan nilai signifikansi t yang lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05). Berdasarkan hasil penelitian ini, maka Fasilitas hotel mempunyai pengaruh positif terhadap penyerapan tenaga kerja hotel di kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto.

Berdasarkan pengelolaan data pada penelitian ini kepada semua karyawan hotel di kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto,maka diperoleh korelasi fasilitas hotel terhadap penyerapan tenaga kerja hotel sebesar

(5)

0,77 yang menunjukkan hubungan yang kuat diantara kedua variabel tersebut.sedangkan untuk mengetahui signifikasi dari hubungan antara fasilitas hotel terhadap penyerapan tenaga kerja hotel dilakukan dengan menggunakan uji t. fasilitas Hotel mempunyai pengaruh positif terhadap penyerapan tenaga kerja hotel.Hasil penelitian ini menunjukkan t hitung (9,93) > t tabel (1,697) pada taraf signifikansi 5%.

KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN

Dari hasil uji regresi linier sederhana didapatkan persamaan Y= 5,58 + 0,71 X. nilai a = 5,58 menunjukkan besarnya variabel terikat penyerapan tenaga kerja Yang tidak dipengaruhioleh variabel bebas.

b= 0,71 : artinya apabila faktor fasilitas hotel (X) mengalami peningkatan sebesar satu satuan nilai maka akan menaikkan Penyerapan tenaga kerja sebesar 0,71 satuan nilai dengan asumsi variabel bebas lain dalam keadaan konstan. Maksudnya adalah faktor fasilitas hotel (X)mengalami peningkatan sebesar 0,71 maka akan menaikkan penyerapan tenaga kerja (Y) sebesar 0,712.

Koefisien determinasinya r² = (0,77²) = 0,593. Hal ini berarti nilai fasilitas hotel sebesar 59 % ditentukan oleh nilai penyerapan tenaga kerja yang diberikan,melalui persamaan regresi Y = 5,58 + 0,77X. sisanya 41%

dipengaruhi factor lain.

Pengujian hipotesis dilakukan dengan teknik statistik uji t (parsial) . Berdasarkan perhitungan diperoleh t hitung sebesar 9,93 lebih besar dari t tabel1,697. Fasilitas Hotelmempunyai pengaruh positif terhadap penyerapan tenaga kerja hotel.Hasil penelitian ini menunjukkan t hitung (9,93) > t tabel (1,697) pada taraf signifikansi 5%.

SARAN

Dengan berbagai potensi pariwisata yang dimiliki, pemerintah Kabupaten Mojokerto diharapkan lebih memperhatikan dan meningkatkan fasilitas di berbagai objek wisata khususnya usaha akomodasi sektor hotel dan restoran dalam rangka menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat Kabupaten Mojokerto pada umumnya Dalam pembangunan dan pengembangan sektor pariwisata, sebaiknya pemerintah Kabupaten Mojokerto tidak hanya melihat dari potensi penciptaan penerimaan daerah saja. Tetapi juga dari sisi penyerapan tenaga kerja. Oleh karena itu perlu disusun suatu kebijakan ketenagakerjaan pada sektor hotel, agar mampu

menciptakan penyerapan tenaga kerja yang lebih banyak. Misalnya melalui pendidikan dan pelatihan kemampuan sumber daya manusia yang sesuai dengan kebutuhan usaha perhotelan.Untuk penelitian selanjutnya penulis menyarankan adanya penggunaan sampel dalam jumlah yang lebih besar agar mampu memberikan hasil yang lebih maksimal tentang pengaruh fasilitas hotel terhadap penyerapan tenaga kerja.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Mojokerto2011.Kabupaten Mojokerto dalam Angka 2011, Mojokerto.

2012.Kabupaten Mojokerto dalam Angka 2012,Mojokerto.

2012.Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Mojokerto Tahun 2010- 2011,Mojokerto.

Badan Pusat Statistik (BPS)2012.Statistik Kesejahteraan Rakyat 2012,Jawa Timur.

Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (DISPORABUDPAR) Kabupaten Mojokerto 2012.Kondisi Ketenagakerjaan Kabupaten Mojokerto tahun2011,Mojokerto.

Dumairy, R 2000. “Perekenomian Indonesia“,Jakarta : Erlangga.

Fortanier & Van Wijk. 2009.“Sustainable tourism industry development in sub-Saharan Africa : Consequences of foreign hotels for local employment ”.(online) Jurnal Homepage : www.elsevier.com.

Glasson,J &Paul Sitohang

(Penerjemah)2007.”Pengantar Perencanaan Regional ”,Jakarta:Program Perencanaan Nasional. Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia.

Hartono, Hari 2008.”Perkembangan Pariwisata Kesempatan Kerja Dan

Permasalahannya”,Jakarta:Prisma asli-daerah-dari- industri.html.

Heriawan, R. 2004.”Peranandan Dampak Pariwisata pada Perekonomian Indonesia : Suatu Pendekatan Model I-O dan SAM” . Disertai Sekolah Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

(6)

Mbaiwa, Joseph E. 2011. Hotel Companies, Proverty And Sustainable Tourism In The Okavango Delta, Botswana.World Journal of Enterprenuership, Management and Sustainable Development, Vol. 7m No. 1.2011

Kartawan. 2008. “ Menumbuhkan Perekonomian

Melalui Pembangunan

Pariwisata”.\http://budaya-indonesiasekarang .blogspot.com/2010/02/menumbuhkan-

perekonomian-melalui.html. diakses pada 02 Mei 2012.

Mangkuwerdoyo S. 1999.”Pengantar Industri Akomodasi & Restoran Jilid I”.Jakarta : Fakultas Ekonomi Unversitas Indonesia.

Merpaung, H. 2002.” Pengetahuan Kepariwisataan

”.Bandung:Alfabeta

Moleong, Lexy J.2010. “ Metode Penelitian Kualitatif

”. Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta:PT. Rajawali Pers.

Mulyadi. 2008.”Ekonomi Sumber Daya Manusia Dalam Perspektif Pembangunan”.

Jakarta:Rajawali Pers.

Munavist. 2010. “ Pengertian dan Klasifikasi Rumah Makan atau Restoran”.http://pariwisata dan teknologi. Blogspot.com/2010/06/pengertian-dan- klasifikasi-rumah-makan.html. diakses pada 11 Mei 2012.

Munoto, dkk. 2006. Panduan Penulisan dan Penilaian Skripsi.Surabaya:Unesa University Press.

Nazir, Mohammad. 2003. “ Metodologi Penelitian ”.

Jakarta: Ghalia Indonesia.

Prinsiska, Sari Dewi. 2010. Peranan Sektor Pariwisata Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Di Kabupaten Jember Tahun 2001-2006.Surabaya: Tesis Pasca Sarjana University Airlangga.

Sihite, R.2009. Tourism Industri

(kepariwisataan).Surabaya :SIC

Simanjuntak, P. 1998. “ Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia ”.Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Soekresno, E.2000. “ Manajemen Food & Beverage Service Hotel : Buku PanduanSekolah Tinggi Pariwisata Restaurant Supervisor & Manager ”.

Jakarta:PT. Gramedia Pustaka Utama.

Soekadijo, R. G. 2000.”Anatomi Pariwisata”.Jakarta :PT Gramedia Pustaka Utama.

Sugiarto, E dan Sri Sulartiningrum2001. “ Pengantar Akomodasi dan Restoran”. Jakarta:PT.

Gramedia Pustaka Utama.

Sugiyono, 2008.” Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D”. Bandung : Alfabeta

Sulatiyono, Agus 2007.Teknik dan Prosedur Divisi Kamar pada Bidang Hotel. Bandung :Alfabeta.

Sutopo, 2006.“ Metodologi Penelitian Kualitatif“.Dasar teori dan Terapannya dalam Penelitian, Surakarta : Universitas Sebelas Maret.

Tjiptoherijanto, Prijono 2000.“ Buku Materi Pokok 6 Ketenaga Kerjaan Dan Berbagai ” Aspeknya.

Jakarta : Karunika Universitas Terbuka.

Wijaya, Adi 2011. “ Fungsi dan Peranan Hotel ”,http://

menejemen

perhotelan.blogspot.com/2011/04/fungsi-hotel.html .

(7)

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil survey yang penulis lakukan pada Angkutan Kota Tanjung Karang -Teluk Betung dari Rumah Makan Garuda di ruas Jalan Cut Nyak Dien sampai Terminal

penawaran yang memenuhi syarat adalah penawaran yang sesuai dengan ketentuan antara lain disampaikan oleh penawar yang berhak,pada waktu yang telah ditentukan,

Penelitian mengenai makrofungi telah dilakukan di pulau Lombok yaitu di Taman Nasional Gunung Rinjani yang memperoleh 147 spesies (Rianto et al., 2011) dan di Taman Wisata

Mengacu pada subjudul buku itu - Hegemoni &amp; Resistensi dalam Sastra Indonesia - tidak dimasukkannya karya tetralogi Pramoedya Ananta Toer sebagai obyek

Perumusan dan penetapan kebijakan di bidang penyelenggaraan pemantapan kawasan hutan dan lingkungan hidup secara berkelanjutan, pengelolaan konservasi sumber daya alam

Peneliti tertarik untuk mengangkat keduanya sebagai obyek penelitian karena alasan; pertama, keduanya tidak menggunakan tema olahraga seperti iklan produk perawatan tubuh lain,

Program utama dari aplikasi pengujian ini terdiri dari 1 buah form dengan 5 modul, yaitu modul Input Anggota Himpunan, modul Input Hasil Operasi Biner, modul Uji Struktur Aljabar

62 Yamauchi M, amaguchi T, Nawata K, Takaoka S, Sugimoto T.: Relationships between undercarboxylated osteocalcin and vitamin K intakes, bone turnover, and bone mineral density