ABSTRAK
Obat anti hipertensi seringkali dihubungkan dengan gangguan kemampuan seksual pada pria. Banyak kepustakaan yang menyebutkan bahwa obat anti hipertensi golongan beta bloker dan golongan diuretik mempunyai andil dalam mempengaruhi kemampuan seksual pria.
Melalui studi pustaka ini diharapkan hal ini dapat dikupas lebih lanjut mengenai hal ini.
Dari hasil yang diperoleh pada studi pustaka ini, ternyata hampir seluruh kepustakaan yang menyetujui bahwa kedua golongan anti hipertensi ini berpengaruh pada kemampuan seksual pria. Kedua golongan ini sering menyebabkan terjadinya disfungsi ereksi ataupun ejakulasi retrogard.
Walaupun demikian, hampir se1uruh kepustakaan menyatakan bahwa mekanisme yang sebenamya yakni bagaimana dapat terjadi gangguan seksual yang disebabkan kedua golongan tersebut, masih kontroversial sampai saat ini. Bahkan dari laporan penelitian terbaru yang ada pun masih belum dapat mengupas hal ini lebih lanjut lagi.
Kesimpulan dari studi pustaka ini gangguan seksual yang terjadi ini dapat merupakan hasil dari reaksi sampingan ataupunjuga memang karena efek dari obat anti hipertensi itu sendiri. Mekanisme yang sebenarnya masih tetap kontroversial.
III
---ABSTRA CT
Each antihypertensive agent almost commonly related with male sexual
dy.sfunction. Almost all of literature said that antihypertensive agent}rom
heta h/ocker classes dan diuretic classes have a chances to evolving male sexual ability.
Hopefully, with this literature research can be known more about the
problem.
Based on the result, almost all the literature agree that both classes of
the antihypertensive agent have a chances to evolving male sexual ability.
Both of them, can cause an erectile dysfunction nor retrogard ejaculation.
However, almost all the literatur said that the exactly and the real
mechanism still controversial until know. Even the new report of the new
research still can not find the result.
The sexual dysfunction can be result }rom the adverse effect af the agents
or because of the effect of the antihypertensive agent himself but the real
menchanism still unknown.
DAFT AR ISI
Halaman
ABS TRAK ... . . III
ABSTRACT ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... IV
KAT A PENGANTAR ... ... V
DAFT AR IS I Vll
BAB I PENDAHULUAN ...
1.1. Latar Belakang Masalah . . . 1 1.2. Identifikasi Masalah ... ...
'" ... ... ... ... ... ... 3
1.3. Maksud dan Tujuan . . . 3
1.4. Kegunaan Studi Pustaka 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... ... 4
2.1. Pengaturan Tekanan Darah 4
2.2. Hipertensi 9
2.3. Golongan Beta Bloker ... ... ... ... 13
2.4. GolonganDiuretik 14
2.5. Gbat Anti Hipertensi
dan Kemampuan Seksual Pria ... ... ... ... -.. ... ... 16
2.6. Fisiologi Ereksi ... ... ... ... 17
2.7. Disfungsi Ereksi 18
BAB III KESIMPULAN 22
DAFTAR PUSTAKA 23
RIW AYAT HIDUP ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... 24
BABI
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Kemampuan seksual seorang pria banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor yang ada di sekitarnya. Mulai dari faktor fisik
psikis,lingkungan,penggunaan bahan atau zat tertentu tennasuk
penggunaan obat-obatan baik dalam rangka terapi atau memang ada unsur kesengajaan (drug abuse).
Banyak kepustakaan yang menyinggung mengenai adanya pengaruh dari obat-obatan terhadap kemampuan seksual pria. Secara teoritis, hampir semua obat dapat mempengaruhi kemampuan seksual pria baik
dikarenakan metabolismenya dalam tubuh (berkaitan dengan fungsi ginjal, hepar,pembuluh darah) ,efek sampingnya, jangka waktu penggunaan, variasi dosis yang diberikan atau karena penggunaannya yang bersamaan dengan zat lain. Semua hal tersebut diatas dapat mempengaruhi keadaan kemampuan seksual seorang pria, apakah akan mengalami penurunan atau malah mengalami peningkatan disamping faktor faktor lain, seperti yang telah disebut diatas, yang dapat turut memicu terjadinya hal tersebut.
-2
Yang akan dibahas dalam karya tuhs ilmiah ini ialah pengaruh penggunaan obat-obatan terhadap kemampuan seksual pria. Dalam kepustakaan tercatat ada beberapa golongan obat yang tercatat berpotensi besar mempengaruhi kemampuan seksual pria tetapi yang dipilih untuk dibahas dalam karya tulis ini ialah obat-obatan dari golongan beta bloker dan golongan diuretik yang pada penerapannya digunakan sebagai terapi pada hipertensi (antihipertensi).
Mengenai bagaimana kedua golongan ini dapat mempengaruhi kemampuan seksual, akan dibahas lebih lanjut dengan meninjau lebih lanjut dari berbagai kemungkinan yang berhubungan dengan obat-obatan In!.
Golongan beta blokerdipakai juga dalam terapi penyakit kardiovaskuler. Terutama dipakai sebagai antiangina. Dalam terapi hipertensi, beta bloker merupakan salah satu dari 5 golongan obat yang dipakai untuk terapi hipertensi tahap pertama selain ACE-inhibitor, Diuretik dan Calsium antagonis.
Sedangkan golongan diuretik dipakai juga pada terapi hipertensi
seperti halnya golongan beta blocker dan merupakan antagonis spesifik dari aldosteron.
I .2Jdentifikasi Masalah
Yang menjadi permasalahan ialah apa pengaruh penggunaan obat-obatan dari kedua golongan ini terhadap kemampuan seksual pria dan bagaimana mekanisme terjadinya ditinjau dari berbagai segi yang berhubungan dengan obat-obatan tersebut.
I .3.Maksud dan Tujuan
Maksud dari karya tulis ini ialah untuk mengungkapkan dan melihat sampai sejauh mana pengaruh obat-obatan tersebut terhadap kemampuan seksual pria khususnya yang mendapat terapi obat-obatan tersebut dan tujuannya ialah untuk memberikan informasi yang lebih terperinci mengenai pengaruh obat-obat tersebut terutama pengaruhnya terhadap kemampuan seksual pada pria
lA. Kegunaan studi pustaka
Diharapkan penelitian ini dapat menjadi salah satu sumber informasi yang berguna dan bermanfaat di masa yang akan datang dan dapat menjadi suatu umpan balik yang positifbagi setiap penelitian yang diadakan
22
BABIII
KESIMPULAN
3.1. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa golongan beta bloker dan diuretik dapat mempengaruhi kemampuan seksual pria dengan menyebabkan gangguan pada ereksi dan ejakulasi berupa disfungsi ereksi dan ejakulasi retrogard. Gangguan ini dapat terjadi karena adanya reaksi sampingan dari kedua golongan obat tersebut. Reaksi sampingan yang terjadi ialah karena efek sistemik dari obat yang bersangkutan. Tetapi reaksi sampingan yang terjadi ini juga dipengaruhi oleh variabilitas biologis dari setiap individu.
Tidak ada penjelasan lebih lanjut apakah hal ini berarti merupakan efek yang fisiologis.
DAFTAR PUSTAKA
Aversa,A., Rocchietti-March,M., cs. 1998. Pharmacology of male sexual dysfunction. Medscape Medline Abstract, http:/www.medscape.com Arini Setiawati., Bustami, ZA. 1995. Farmakologi dan Terapi. Edisi 4.
Jakarta: Penerbit Gaya Baru. hal 315-319, 330-331
Arini Setiawati., Sulistia Gan.1995. Farmakologi dan Terapi. Edisi 4. Jakarta: Penerbit Gaya Baru. hal 81-84
Sunaryo. 1995. Farmakologi dan Terapi. Edisi 4. Jakarta: Penerbit Gaya Barn. hal 380-381
Effendi, H dr., Jazir, J dr. 1982. Fisiologi Kardiovaskuler dan
Pathofisiologinya. Bandung: Penerbit Alumni. Hal 86-93, 129-132
Jaffe, A., Kisch, ES. 1996. Erectile dysfunction in hypertensive subjects. Assesment of potential deteminants. Medscape Medline Abstract,
http:/www.medscape.com
Keene,Le., Davies, PH. 1999. Drug - related erectile dysfunction.
Medscape Medl ine Abstract, http:/www.medscape.com
Khedun, SM., Naicker,T., Maharaj,B. 1995. Zinc, Hydrocholrothiazide and sexual dysfunction. Medscape Medline Abstract,
http:/www.medscape.com
Reuge,L., Ruedi,B., Guelpa,G. 2000. Treatment of arterial hypertension And sexual dysfunctions. Is it a certain cause of poor treatment compliance? Medscape Medline Abstract, http:/www.medscape.com Kolodny, Re., Masters, WH., Jhonson, VE., Biggs, MA. 1979. Textbook of
Human Sexuality for Nurse, Boston: Little, Brown and Company.
Hal 143-145, 221-227, 375-382
Srilatha,B., Adaikan,PG., Arulkumaran,S. 1999. Sexual dysfunction related To antihypertensive agents: result from the animal model. Medsape