• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengukuran Kecepatan dan Panjang Benda Bergerak Dengan Menggunakan Infra Merah Berbasis Mikrokontroler.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengukuran Kecepatan dan Panjang Benda Bergerak Dengan Menggunakan Infra Merah Berbasis Mikrokontroler."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

Velocity was classic problem in physics at away back and also this time.

Velocity have congeniality of distance which gone through in one set of

time.With microcontroller can be conducted calculation of time in millisecond

order and interfacing using infra red sensor. At Infra Red, to avoid distraction

from other infra red radiation sources modulation have to beforehand with carrier

frequency. A photo-detector use microcontroller in awakening signal, till

processing of accepted signal yield output in the form of on-off signal. In this final

project, hardware is made using microcontroller and infra red sensor to measure

(2)

ABSTRAK

Kecepatan merupakan masalah klasik dalam ilmu fisika pada jaman

dahulu maupun sekarang ini. Kecepatan sendiri mempunyai pengertian jarak yang

ditempuh dalam satu satuan waktu. Dengan mikrokontroler dapat dilakukan

perhitungan waktu dalam orde milidetik dan antarmuka dengan menggunakan

sensor infra merah. Pada sensor infra merah untuk menghindari infra merah dari

radiasi sumber infra merah yang lain, maka penggunaan cahaya infra merah harus

dimodulasi terlebih dahulu dengan frekuensi pembawa.. Dalam tugas akhir ini

dibuat perangkat detektor menggunakan mikrokontroler dalam membagkitkan

sinyal dan mengolah sinyal yang diterima hingga menghasilkan keluaran berupa

sinyal on-off.Dan selanjutnya perangkat ini digunakan untuk mengukur kecepatan

dan panjang benda bergerak menggunakan sensor infra merah berbasiskan

(3)

IS1U60/IS1U60L

1. 1-package design owing to adoption of OPIC 2. Compact

*1 No dew condensation is allowed. *1

*2

Supply voltage

*2 For 5 seconds

Absolute Maximum Ratings

Parameter Symbol Rating Unit

0 to 6.0 - 10 to + 60 - 20 to + 70

Soldering area Soldering area

* "OPIC" (Optical IC) is a trademark of the SHARP Corporation. An OPIC consists of a light-detecting element and signal-processing circuit integrated onto a single chip.

VCC V

Recommended Operating Conditions

Parameter Symbol operating conditionsRecommended Unit 4.7 to 5.3 Operating supply voltage

(Volume : About 1/8 compared withGP1U58X) 3. B.P.F. (Band Pass Frequency) : (TYP. 38kHz)

Sensors with 1-Package Design of Remote Control Detecting Functions owing to OPIC

3 VCC

3 VCC

data books, etc. Contact SHARP in order to obtain the latest version of the device specification sheets before using any SHARP's device.”

“In the absence of confirmation by device specification sheets, SHARP takes no responsibility for any defects that occur in equipment using any of SHARP's devices, shown in catalogs,

■ ■

(4)

IS1U60/IS1U60L

*3 The burst wave as shown in the following figure shall be transmitted. *4 Pull-up resistance : 2.2kΩ

*5 By SHARP transmitter

Transmission signal

Output

Limiter Demodulator Integrator Comparator

fo=38kHz, Duty 50%

Internal Block Diagram Electrical Characteristics

Symbol Conditions MIN. TYP. MAX.

ICC No input light - 2.8 4.5

VOH *3, Output terminal OPEN

*3, *4

High level output voltage

Low level output voltage

High level pulse width

Low level pulse width

B.P.F. center frequency

Linear ultimate distance

Linear ultimate distance θ

= ± 15˚ (φ= 0˚ ) Ee< 10 lx

φ,θ= 0˚ , Ee< 10 lx

φ= ± 30˚ (θ = 0˚ )

(5)

20cm

External disturbing light detector face illuminance : Ee

Transmitter

Reception distance : L

Using the transmitter shown in Fig. 1, the output signal of the light detecting unit is good enough to meet the following items in the standard optical system in Fig. 2. (1) Linear reception distance characteristics

When L=0.2 to 5 m, Ee < 10 lx ( *4) andφ=0˚ in Fig. 2, the output signal shall meet the electrical characteristics in the attached list. (2) Sensitivity angle reception distance characteristics

When L=0.2 to 3 m, Ee < 10 lx ( *4) andφ<= 30 ˚ in the direction X andθ =0˚ in the direction Y in Fig. 2,

the output signal shall meet the electrical characteristics in the attached list. Further, the electrical characteristics shall be met when L=0.2 to 5 m, Ee < 10 lx (*4) andφ=0˚ in the direction X andθ<= 15˚ in the direction Y.

Transmitter (GL521 used)

IS1U60/IS1U60L

*4 It refers to detector face illuminance.

In the above figure, the transmitter should be set so that the output Vout can be 40mV .

However, thePD49PI to be used here should be of the short-circuit current I =2.6µA at Ev=100 lx. (Ev is an illuminance by CIE standard light source A (tungsten lamp).)

P - P

SC

Fig. 1 Transmitter

Fig. 2 Standard optical system

(6)

Fig. 1 B.P.F. Frequency Characteristics (TYP.) Fig. 2 Sensitivity Angle (Direction X) Characteristics (TYP.) for Reference

Fig. 3 Sensitivity Angle (Direction Y) Characteristics (TYP.) for Reference

Fig. 4 Relative Reception Distance vs. Ambient Temperature (TYP.) for Reference

Relative reception distance (%)

Ambient temperature Ta (˚C)

IS1U60/IS1U60L

Relative sensitivity (2dB/div)

Fig. 5 AEHA (Japan Association of Electrical Home Appliances) Code Pulse Width Characteristics (1st Bit) (TYP.) for Reference

Carrier frequency (kHz)

Unit AEHA code generating transmitter

T=430µs

Low level pulse width

High level pulse width

- 40 - 20 0 20 40 60 80 100

Relative reception distance (%)

Angular displacementφ

Relative reception distance (%)

20 30 40 50 60

Unit SHARP

standard transmitter

Relative comparison with reception distance at V =5V,φ=0˚ , Ee <10 lx and Ta=25 ˚C taken as 100%

(7)

Precautions for Operation (1) Use the light emitting unit (remote control transmitter), in consideration of performance, characteristics, operating conditions of

light emitting device and the characteristics of the light detecting unit.

(2) Pay attention to a malfunction of the light detecting unit when the surface is stained with dust and refuse.

Care must be taken not to touch the light detector surface.

• Conduct cleaning as follows.

(3) Cleaning

Solvent dip cleaning : Solvent temperature of 45 ˚C max., dipping time : Within 3 minutes

Ultrasonic cleaning : Elements are affected differently depending on the size of cleaning bath, ultrasonic output, time,

size of PWB and mounting method of elements.

Conduct trial cleaning on actual operating conditions in advance to make sure that no problem results.

• Use the following solvents only.

Solvents : Ethyl alcohol, methyl alcohol or isopropyl alcohol

(4) To avoid the electrostatic breakdown of IC, handle the unit under the condition of grounding with human body, soldering iron, etc.

(5) Do not apply unnecessary force to the terminal.

(6) Example of recommended external circuit (mount outer mounting parts near the sensor as much as possible.)

R1

C1

R1 = 47Ω ±5%

C1 = 47µF

Fig. 6 Spectral Sensitivity for Reference

Relative sensitivity (%)

Wavelengthλ (nm)

IS1U60/IS1U60L

IS1U60

(8)

LAMPIRAN A

FOTO ALAT

FOTO ALAT KESELURUHAN

(9)

LAMPIRAN B

PC display / monitor

(10)

LAMPIRAN C

PERANGKAT LUNAK MIKROKONTROLER

org 0h

tekan: jnb p1.3,tekan

(11)
(12)

mov b,#20

(13)
(14)

clr ti ret

delay:

(15)

LAMPIRAN D

(16)

LAMPIRAN E

PROGRAM C++ UNTUK TAMPILAN PADA LAYAR

KOMPUTER

#include <bios.h> #include <conio.h> #include <dos.h> #include <stdio.h>

#define com2 0x02f8 void main( )

{ char k ; int c; char u;

int inisialisasi (void)

{ int gdriver = DETECT, gmode, errorcode; initgraph(&gdriver, &gmode, “”);

errorcode = graphresult( ); if (errorcode != grok) }

inisialisasi ( ); setcolor(13) ;

line(50, 100, 600, 100) : outtextxy(233, 110, “menu”) ; setcolor(9);

outtextxy(85, 130, “PENGUKUR KECEPATAN”); setcolor(3);

outtextxy(200, 140, “tekan 1 untuk mengukur kecepatan“);

outtextxy(200, 150, “tekan 2 untuk mengukur panjang & identifikasi”); outtextxy(200, 160, “tekan 3 untuk reset”);

setcolor(8);

outtextxy(200, 170, “tekan 4 untuk exit”); line(50, 200, 600, 200) ;

(17)

outportb(com2, 0x31); outportb(com2+1, 0X01); outportb(com2+3, 0x03); outportb(com2+2, 0x0c7);

outportb(com2+4, 0x0B); do

{

c = inportb(com2+5) ;

if (c&1) { k = inportb(com2) ;printf(“%d”, k);} if (kbhit( )){ u = getch( ) ; }

}

while(u!=27);

if(d<5){printf(“ hasil = motor”)}; if(d=10){printf(“ hasil = mobil)}; if(d>10){printf(“ hasil = truk”)};

printf(“hasil kecepatan = “); printf(“\n selesai”); getch ( );

}

reset: {outportb(com2+3, 0x00); }

(18)
(19)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kecepatan merupakan masalah klasik dalam ilmu fisika, mungkin pada

jaman dahulu sangat sulit untuk mengukur secara akurat kecepatan objek yang

bergerak. Hal ini disebabkan oleh tidak adanya sensor yang tepat, dan juga alat

ukur yang mampu menghitung dalam orde waktu yang akurat. Sensor infra merah

(infra red / IR) banyak digunakan baik sebagai pengukur, pengendali jarak dekat

(Remote Control), sistem keamanan, robotics, maupun dibidang industri. Alasan

mengapa dipilih sensor infra merah ini karena cahaya infra merah adalah

gelombang elektromagnetik yang tidak dapat diganggu oleh medan listrik dan

medan magnetik sehingga penggunaan cahaya ini sebagai transducer cukup aman

dan efektif. Di samping itu sensor infrared akan mengenali objek dalam bentuk

spektrum elektromagnetik yang dipancarkan oleh objek. Pada jaman sekarang

dimana dunia digital mulai menunjukan efisiensi dan kemudahan dalam

pengunaannya, mikrokontroler dapat melaksanakan perhitungan dalam orde

milidetik serta melakukan antarmuka dengan menggunakan sensor .

Dalam tugas akhir ini akan dirancang suatu perangakat untuk mengukur

kecepatan dan mengidentifikasi panjang benda bergerak dengan menggunakan

sinar infra merah sebagai sensor dan mikrokontroler sebagai pengendali.

1.2 Perumusan Masalah

Dengan meninjau latar belakang maka ada beberapa masalah utama yang

perlu dirumuskan, yaitu :

1. Bagaimana merancang dan merealisasikan perangkat alat untuk mengukur

(20)

2. Bagaimana memprogram mikrokontroler agar dapat bekerja sesuai dengan

yang diinginkan dalam hal ini mengukur kecepatan dan panjang benda

bergerak?

1.3 Tujuan

Tugas Akhir ini bertujuan mendesain dan membuat sebuah perangkat

detector dengan menggunakan mikrokontroler sehingga perangkat dapat berfungsi

sebagai detektor yang menghasilkan output berupa sinyal ON-OFF atau berupa

counter untuk pengukuran kecepatan benda bergerak.

1.4 Pembatasan Masalah

Dalam tugas akhir ini, di batasi hal-hal berikut :

o Alat hanya berupa prototype.

o Jarak sensor 1 dan sensor 2 sudah ditentukan terlebih dahulu sejauh

1 m.

o Asumsi Benda bergerak lurus.

1.5 Spesifikasi Alat

o Mikrokontroler AT89C52.

o Sensor infra merah dan foto elektrik detector.

o Layar komputer untuk menampilkan hasl dari perhitungan.

1.6 Sistematika Pembahasan

Tugas akhir ini disusun dalam lima bab dengan sistematika pembahasan

sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan

Membahas mengenai latar belakang masalah, tujuan, perumusan

masalah, pembatasan masalah, spesifikasi alat, serta sistematika

(21)

Bab II Landasan Teori

Pada bab ini akan dibahas teori-toeri dasar yang berhubungan

dengan: tentang cahaya infrared, pengolahan sinyal pada

komunikasi infrared, sensor penerima infrared, serta

mikrokontroler AT89C52.

Bab III Perancangan dan Pembuatan Perangkat

Membahas tentang perancangan dan pembuatan perangkat keras

(hardware) maupun perangkat lunak (software).

Bab IV Pengujian Alat dan Pengamatan

Membahas tentang kemampuan alat lewat pengujian dan

mengamati serta mengumpulkan hasil-hasil yang diperoleh.

Bab V Kesimpulan dan Saran

Memaparkan kesimpulan yang diperoleh dan saran-saran untuk

(22)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab 5 ini akan dipaparkan kesimpulan-kesimpulan yang diambil

berdasarkan hasil pengujian serta saran.

V.1 Kesimpulan

Berdasarkan percobaan dan pengamatan yang telah dilakukan dalam tugas

akhir ini dapat disimpulkan bahwa :

• Alat pengukur kecepatan dan panjang benda bergerak menggunakan

mikrokontroler dan sensor infra merah berhasil direalisasikan.

• Mikrokontroler AT89C52 sangat baik dalam menghitung waktu karena bisa dalam orde mili detik.

V.2 Saran

Untuk pengembangan selanjutnya, disarankan agar:

(23)

DAFTAR PUSTAKA

• Agfianto Eko P , “BELAJAR MIKROKONTROLLER AT89C51/52/55 TEORI DAN APLIKASI”, GAVA MEDIA, Yogyakarta, 2002.

• M Marston R, “OPTOELECTRONICS CIRCUITS MANUAL”, second edition, Newnes, 1999.

• Joseph Carr J, “SENSORS AND CIRCUITS”, Prentice-Hall, 1993.

• Budiharto, Widodo, “Interfacing Komputer dan Mikrokontroler”,

PT Elex Media Komputindo, 2004.

• http://www.innovativeelectronics.com

Gambar

Fig. 2 Standard optical system
Fig. 1 B.P.F. Frequency Characteristics (TYP.)
Fig. 6 Spectral Sensitivity for Reference

Referensi

Dokumen terkait

Banyaknya para pengendara bermotor yang melanggar batas kecepatan yang sudah ditentukan sedangkan fasilitas yang digunakan dalam penangananya masih kurang yang

Dalam perancangan sistem pengepakan benda menggunakan sensor infra merah berbasis mikrokontroler ATmega8535 yang mempunyai sistem kerja, saat sensor pertama mendeteksi adanya

Analisa data yang diperoleh dari buku-buku literatur yang menyangkut bidang yang sedang dibahas serta membandingkan dan menerapkannya pada masalah yang akan dibahas untuk

diinginkan baik itu secara manual maupun dengan memasukkan nilai kecepatan motor yang diinginkan pada tampilan program pada setiap pengujian sistem. Ucapan

Dalam hal ini, apabila kecepatan motor yang diukur lebih kecil dari set-point maka PWM akan menambah lebar pulsa, sehingga motor akan berputar lebih kencang,

Dalam hal ini, apabila kecepatan motor yang diukur lebih kecil dari set-point maka PWM akan menambah lebar pulsa, sehingga motor akan berputar lebih kencang,

Setiap kita akan menggunakan fungsi tertentu yang disimpan dalam sebuah file header , maka. kita juga harus mendaftarkan file header nya dengan menggunakan directive

diinginkan baik itu secara manual maupun dengan memasukkan nilai kecepatan motor yang diinginkan pada tampilan program pada setiap pengujian sistem. Ucapan