• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peh Cun dan kesadaran multikultural.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peh Cun dan kesadaran multikultural."

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

Peh

CundanKmadaranMultilillturail

DUAN

Wu Jie at4u yang dalam

masyarakat Tion-ehoa

di

Indonesia

disebut Peh Cun diperingati setiap tanggal 5 bulan 5 (Go Gwee) menurut kalender hnlek. Tahun 2014 ini, Peh Cun

jatuh

pada Senin

2 lunt

2Ol4 atau 5 Go Gwee 2565. Ada banyak

versi

mengenai asal usul Perayaan Peh Cun. Salah satunya yang paling terkenal

yaitu

untuk memperingati suatu kisah patriotisme pada zaman

Tiongkok

kuno.

Dalam

buku

sejarah

Shi

Ji,

di-kisahkan ada seorang pujangga yang

menjadi pejabat

tinggi

di

Kerajaan Chu yang letaknya

di

daerah selatan

sekitar tahun 475-22I

SM

bemama

Qu Yuan. Tiongkok saat

itu

terbagi

menjadi tujuh kerajaan yang saling berperang. Kerajaan Qin di barat laut

kedudukannya semakin

kuat

dan

mengancam keamanan.

kerajaan-kerajaan lainnya. Qu Yuan kemudian mengusulkan pada Raja

Chu

agar bersekutu dengan Kerajaan Qi untuk bersama-sama memerbngi Kerajaan

Qin.

Akan tetapi keluarga raja dan beberapa pejabat lain yang memihak Kerajaan

Qin

menjadi tidak senang

dengan

Qu Yuan dan

berusaha menyingkirkannya.

Upaya penyingkiran itu berhasil.

Qu

Yuan

dipecat

dari

jabatannya dan hidup dalam pengasingan. Pada tahun 278 SM, Kerajaan Chu

akhir-nya ditaklukkan oleh Kerajaan Qin.

Qu Yuan sangat sedih dan terpukul. Kekecewaannya yang mendalam

ini

membuat

Qu

Yuan bunuh

diri

de-ngan terjun ke sungai

Mi

Luo pada

tanggal

5

Go

Gwee tahun

itu.

Se-belum bunuh

diri,

Qu Yuan sempat

menulis

sebuah

puisi

yang

berisi

ungkapan kecemasannya terhadap

bahaya

peperangan

yang

terjadi.

Qu Yuan khawatir akan keselamatan

Oleh:

Hendra Kurniawan

ras,

bentuk diskriminasi. Dengan adany

gender,

dan

segala

macar

pengakuan,

maka

setiap

individ

merasa

dihargai sekalilus

meras bertang-eung

jawab untuk

hidu

bersama komunitasnya yang plura Masyarakat Indonesia memilil

keanekaragaman yang

tinggi,

bai

dalarn

hal

ras, suku, agama, ada

maupun budaya.

Meskipun

demi

kian

jika

kembali pada kesadara

sejarah bahwa

bangsa Indonesi sejak masa lampau sangat terbuk dan

memiliki

kenlampuan local gc

nius

dalatn menerima

berbaga pengaruh budaya asing yang nras-u}

maka

keanekaragaman

yang

ad

dalam masyarakat Indonesia sebe

narnya

telah

lama disadari buka seba-eai

potensi

pemecbh, namu

justru

mernperkuat pondasi hidu

bermasyarakat.

Keanekaragaman

yang

tida

dikelola dengan baik akan rnenjac

ledakan

destruktif

yang menghan

curkan struktur dan pilar-pila

kebangsaan (disintegraSi). Prinsi

dasar seperti perhatian, empari papa (rnenempatkan sesuatu pada tempar

nya), toleransi, dan keselarasan hi

dup menjadi sendi-sendi kehidupa

yang diperlukan dalam masyarakz

multikultural. Berbagai hal tersebr sangat diperlukan dalam menyikatr

perbedaan

untuk

menghindar terjadinya

konflik

sosial. Alangka indahnya apabila di tengah keaneka

ragamarl yang ada, termasuk di tahu po,litik yang rentan konflik ini, setia

individu

senantiasa mengupayaka

hidup

berdampingan,

penuh

ke damaian tanpa kekerasan. +*{<

Hendra Kurniawan MPd,

Dose

Pendidikan Sejarah

Universita

Sanata

Dharma

Yogyakarta.

WACANA

BERNAS

JOGJA

[o

162

Tll

ls.6r

Kamis

Kliwon,

5

Juni

201,

HALAMAN.

rakyat dan

merasa geram dengan para penguasa kerajaan yang hanya memikirkan dirinya sendiri.

Rakyat yang bersimpati dan me-rasa kehilan-ean kemudian mencari jenazah Qu Yuan

di

sungai tersebut.

Mereka melernparkan nasi dan ma-kanan lainnya ke dalam sungai agar

ikan

dan udang

tidak

mengganggu

jenazah

Qu

Yuan.

Untuk

menjaga supaya makanan

itu

tidak dimakan

naga, maka dibungkuslah dengan daun bambu yang banyak tumbuh di

Tiongkok. Makanan

itu

dikenal

de-ngan

sebutan bakcang, Sekarang umumnya bakcang terbuat dari beras

ketan berisi daging maupun tanpa isi

yang

dimakan dengan cairan gula dan dibungkus dengan daun bambu berbentuk prisma segitiga.

Selain bakcang, perayaan Peh Cun

juga

dirneriahkan

dengan lomba

perahu naga (Dragon Boat Festival). Perahu haga

ini

biasanya didayung

seiara beregu yang

jumlahnya

disesuaikan dengan panjang perahu.

Konon festival

perahu naga

ini

dilatarbelakangi kisah para penduduk sekitar Sungai Mi Luo yang berusaha

mencari jenazah

Qu

Yuan. Lambat

laun ke-eiatan itujustru menjadi tradisi

penduduk setempat

yang

setiap

tanggal

5

Go

Gwee mengadakan

lomba dayung untuk memperingati

wafatnya

Qu

Yuan sebagai bagian

dari perayaan Peh Cun.

Kesadaran

multikultural

Perayaan Peh

Cun 2014

yang diselenggarakan

di

Laguna Depok

dan Pantai Parangtritis, Bantul, Yog-yakarta pada

awal bulan Juni ini

merupakan

yang ke-14

kalinya.

Berbagai kegiatan seperti

lomba

perahu naga, barongsai, dan

me-lukis

berhasil menarik antusiasme pengunjung. Puncak acara Peh Cun

diisi

dengan doa keselamatan untuk bangsa dilanjutkan tradisi

mendiri-kan telur.

Pada puncak Peh Cun,

posisi

matahari,

bumi, dan

bulan sejajar, sehingga

te{adi

daya tarik-menarik yang dapat membuat telur

berdiri

tegak bertumpu pada

bulat-annya.

Kegiatan

semacam

.ini

bukan

saja

positif

bagi dunia

pariwisata namun

juga

bermanfaat'bagi

pen-didikan

multikultural

masyarakat.

Perayaan

Peh

Cun

sebagai aset budaya Tionghoa telah menjadi

ba-gian

dari

kebhinekaan

bangsa Indonesia. Pelestarian budaya bu-kanlah suatu eksklusivisme

kesuku-an

atau

lokalitas

tertentu, namun

justru

menghadirkan

kenyataan

multikultural yang ada guna

mem-pererat integrasi bangsa.

Secara etimologis,

multikultural-isme dibentuk

dari

kata multi

(banyak), kultur (budaya), dan isme (aliran atau paham). Choirul Mahfud

(2011)

mengungkapkan

bahw.a secara

hakiki

dalam

multikultural-isme

terkandung pengakuan akan martabat manusia yang hidup dalam komunitasnya dengan budaya ma-sing-masing. Pengakuan akan ada-nya berbagai hal yang berjenis-jenis

ini memiliki implikasi politis, sosial, dan ekonorni. Multikultural menj adi

realita

keunikan karakteristik dari berbagai budaya, teristimeura dalam

hubungannya

satu

sama

lain

Referensi

Dokumen terkait

Pemerintah berpendapat bahwa dengan ketentuan yang diatur dalam Pasal 36B undang-undang a quo yang menyatakan, “Pemasukkan ternak dan produk hewan dari luar

• Menjalankan tugas lain yang diarahkan oleh Pengetua / PK HEM dari semasa ke semasa.. J AWATANKUASA BIMBINGAN DAN KAUNSELING

Dari hasil perhitungan dengan menggunakan formula yang sudah ditentukan sebelumnya di dapat kenyataan bahwa, tingkat kompetensi kepribadian guru memiliki pengaruh

Data primer diperoleh dari observasi dan wawancara dengan quisioner terstruktur sementara data sekunder didapat dari arsip perusahaan berupa catatan biaya – biaya yang

Hal ini sesuai dengan pendapat Wellek &amp; Warren (2004: 34) yang menyatakan bahwa sastra adalah suatu kegiatan kreatif sebuah karya seni. Dari pernyataan tersebut, sudah se-

Berdasarkan latar belakang tersebut maka akan dilakukan penelitian untuk mengetahui efek infusa bunga rosella terhadap penurunan kadar Serum Glutamate Piruvat

Kemudian untuk menyesuaikan dengan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran, Radio Khusus Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Magetan dirubah statusnya menjadi

Bab keempat Analisis akad Ija&lt;rah terhadap prosess pendapatan penayangan dalam video di akun Youtube Karin Novilda dan UU Nomor 44 Tahun 2008 terhadap proses