• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 Lampiran Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Kesadaran Multikultural Mahasiswa Bimbingan dan Konseling FKIP UKSW Angkatan 2013 Melalui Paket Kesadaran Multikultural

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1 Lampiran Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Kesadaran Multikultural Mahasiswa Bimbingan dan Konseling FKIP UKSW Angkatan 2013 Melalui Paket Kesadaran Multikultural"

Copied!
74
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

Lampiran 2

MULTICULTURAL AWARENESS, KNOWLEDGE, SKILL SURVEY COUNSELOR EDITION REVISED (MAKSS-CE-R)

PETUNJUK PENGISIAN

Berilan tanda centang (  ) pada pertanyaan dibawah ini sesuai dengan diri anda masing-masing, untuk mengetahui berapa tinggi tingkat kesadaran , pengetahuan dan keterampilan multikultural anda sebagai calon guru BK lulusan FKIP UKSW.

Nama : Suku :

TTL : HP :

No Sub Skala Kesadaran Sangat tidak

1. Mendorong pengertian seorang klien tentang kebebasan psikologis yang biasanya merupakan usaha untuk mencapai tujuan yang tepat dalam kebanyakan situasi konseling

2. Dalam situasi konseling multikultural, konsep dasar yang harus dipatuhi seperti

“keadilan” dan “kesehatan” tidaklah sulit

untuk dipahami

3. Secara umum, pelayanan konseling harus diarahkan untuk mendampingi klien menyesuaikan diri dengan situasi lingkungan yang penuh tekanan

4. Saat dukungan dasar seseorang (seperti keluarga, teman, dll) memainkan peran penting dalam sebuah periode krisis kepribadian, pelayanan konseling formal cenderung memberikan hasil yang lebih membangun

5. Profesi melayani kemanusiaan, terutama konseling dan psikiater, telah gagal untuk memenuhi kebutuhan kesehatan mental dari suku/etnis minoritas

6. Efektifitas dan pengukuhan dari profesi konseling akan meningkat Jika kesadaran konselor didukung definisi umum tentang normalitas

7. Orang-orang dari ras dan suku minoritas telah terwakili dalam klinik dan konseling psikologi

(4)

dan sebagian penemuan diri adalah tindakan paling penting dalam sesi konseling

10. Kesulitan dalam konsep “penggabungan” adalah prasangka yang harus dipatuhi dalam mendukung budaya dominan

Bagaimana pemahamanmu tentang istilah berikut !!!

Sub Skala Pengetahuan Sangat terbatas

Terbatas Baik Sangat baik 11. Etnik

12. Budaya

13. Multikultural (keberagaman budaya) 14. Prasangka

15. Diskriminasi (warna kulit/bahasa/budaya) 16. Transkultural/lintas budaya

17. Kemajemukan/ beragam pemahaman 18. Kebiasaan

19. Enkapsulasi budaya/ bias budaya 20. Hipotesis kontak

21. Dalam hidupmu kini, seberapa baik pemahamanmu dalam menilai latar belakang budaya dapat mempengaruhi caramu berfikir dan bertindak ?

22. seberapa baikkah penilaianmu dalam memahami dampak dari cara berfikir dan perilakumu ketika berinteraksi dengan sesorang dari latar belakang budaya yang berbeda ?

23. Seberapa baik cara berfikirmu dalam membedakan kesengajaan dari ketidak sengajaan sinyal komunikasi dalam situasi konseling multikultural ?

Sub Skala Keterampilan Sangat terbatas

Terbatas Baik Sangat baik 24. Bagaimana kamu menilai kemampuanmu

untuk konsultasi yang efektif dengan psikiater professional berkenaan kebutuhan kesehatan mental seorang klien dari latar belakang yang berbeda secara signifikan denganmu?

25. Seberapa baik pemahamanmu dalam menilai ketepatan kebutuhan kesehatan mental perempuan?

(5)

dibutuhkan oleh orang yang lebih tua ? 27. Seberapa baik pemahamanmu dalam

menilai ketepatan kebutuhan kesehatan mental laki-laki gay ?

28. Seberapa baik pemahamanmu dalam menilai ketepatan kebutuhan kesehatan mental seseorang dari latar belakang sosial ekonomi yang sangat miskin ? 29. Seberapa baik pemahamanmu dalam

mengidentifikasi kelebihan dan kelemahan tes psikologi dari latar belakang budaya /etnik/ras yang berbeda ?

30. Seberapa baik pemahamanmu dalam menilai kebutuhan kesehatan mental laki-laki?

31. Seberapa baik pemahamanmu dalam menilai kebutuhan kesehatan mental orang berkebutuhan khusus ?

32. Seberapa efektifkah kamu dalam menjaga informasi dan sumber daya untuk melayani klien dari kebudayaan yang berbeda ?

(6)
(7)

Uji Reabilitas

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items

(8)

Lampiran 4

TABEL INDUK PRE TEST MAKSS CE R

(9)

24. 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 81

25. 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 1 2 3 2 2 1 2 2 3 77

26. 2 2 2 1 1 2 2 1 3 1 2 1 1 2 2 1 3 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 2 1 3 2 1 56

27. 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 1 1 3 2 3 2 1 2 2 2 81

28. 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 3 1 2 3 3 73

29. 2 2 2 2 1 2 3 2 2 3 2 2 1 2 3 2 2 3 3 2 2 1 2 1 1 1 2 2 2 1 2 2 2 64

(10)

Lampiran 5

TABEL INDUK POST TEST MAKSS CE R

MAHASISWA BIMBINGAN KONSELING FKIP UKSW ANGKATAN 2013

(11)

25

responden

26 2 3 4 1 1 2 2 2 3 3 4 3 4 4 2 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2

responden

27 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 1 1 3 2 3 2 1 2 2

responden

28 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 3 1 2 3

responden

29 2 2 2 2 1 2 3 2 2 3 2 2 4 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 1 2 2

responden

(12)

LAMPIRAN 6

(13)

KATA PENGANTAR

Paket kesadaran multikultural yang penulis kembangkan secara umum terdiri dari dua sub tema dengan, tiga kali pertemuan untuk tiap sub temanya. Tujuan penulisan paket kesadaran multikultural ini adalah untuk membantu mahasiswa dalam meningkatkan kesadaran multikultural dalam dirinya. Dalam Paket ini terdiri dari enam sub topik yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran multikultural mahasiswa BK FKIP UKSW angkatan 2013.

Penulis berharap paket kesadaran multikultural ini menjadi sarana yang berguna bagi mahasiswa Bimbingan dan Konseling sebagai calon konselor. Untuk memahami dirinya sendiri serta memahamai orang lain. Dengan demikian diharapkan mahasiswa BK angkatan 2013 akan memiliki kesadaran multikultural yang akan memudahkan dalam menghadapi konseli dari berbagai latar belakang budaya yang berbeda.

(14)
(15)

PENDAHULUAN

Paket kesadaran multikultural ini memuat dua topik yaitu topik menyadari budaya diri sendiri dan orang lain.

Topik menyadari budaya diri sendiri untuk mahasiswa memuat 3 sub topik yaitu : 1. Mengetahui budaya diri sendiri

2. Memahami budaya diri sendiri 3. Menyadari budaya diri sendiri

Topik menyadari budaya lain, memuat 3 sub topik yaitu : 1. Mengetahui budaya lain/ konseli

2. Memahami budaya lain/ konseli 3. Menyadari budaya konseli A. Kompetensi Yang Ingin Dicapai

Untuk dapat diangkat menjadi konselor, seseorang wajib memenuhi standar kualifikasi akademik dan kompetensi konselor yang berlaku secara Nasional dalam Permendiknas No 27 tahun 2008. Mencakup Kompetensi Pedagogik dan Kompetensi Profesional

B. Prasyarat

(16)

TOPIK :MENYADARI BUDAYA DIRI SENDIRI

SUB TOPIK 1 :PENGETAHUAN TENTANG BUDAYA DIRI SENDIRI (1.1, 2.3)

TINGKAT :MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING

(17)

PENGETAHUAN TENTANG BUDAYA DIRI SENDIRI

Gambar 1.1 tahu budaya sendiri

Baca dan pahamilah materi di bawah ini (10 menit)

KEBUDAYAAN A. Kebudayaan

Apabila ditinjau dari asal katanya, maka “Kebudayaan‟ berasal dari bahasa Sanskerta yaitu “Budhayah‟, yang merupakan bentuk jamak dari “Budhi‟ yang berarti Budi atau Akal. Dalam hal ini,‟Kebudayaan‟

dapat diartikan sebagai Hal-hal yang bersangkutan dengan budi atau akal. Karena itu mereka membedakan budaya dari kebudayaan. Budaya adalah daya dari budi yang berupa cipta , rasa dan karsa.

Koentjaraningrat (1981)

mengatakan bahwa “kebudayaan

adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam

kehidupan masyarakat”. Sedangkan menurut Ilmu Antropologi,

Tujuan

(18)

“Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya

manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar (Koentjaraningrat, 1990: 180). Jadi yang dimaksud dengan kebudayaan adalah hasil dari pemikiran manusia yang dapat berbentuk abstrak maupun konkrit yang merupakan kreatifitas manusia sebagai anggota masyarakat.

B. Unsur-unsur Kebudayaan

Kluckhohn,1953 (Koentjaraningrat :1962) terdapat tujuh unsur kebudayaan yaitu sebagai berikut:

a. Peralatan dan perlengkapan hidup manusia (pakaian,rumah, alat-alat rumah tangga, senjata, dsb.

b. Mata pencaharian hidup dan sistim-sistim ekonomi (pertanian, peternakan, sistim produksi, distribusi, dsb)

c. Sistim kemasyarakatan (sistim kekerabatan, organisasi, politik, hukum, perkawinan.

d. Bahasa (lisan maupun tertulis.

e. Kesenian (seni rupa, seni suara, seni gerak, dsb) f. Sistim pengetahuan

g. Religi

C. Level Kebudayaan

Menurut Pedersen, 1980 (Jumarin;2002) mengemukakan bahwa terdapat tiga level analisis dalam mempelajari kebudayaan yaitu tingkat Internasional, atau bangsa tingkat etnis dan tingkat dalam etnis.

a. Kebudayaan tingkat Internasional

(19)

kelompok peradaban yaitu Barat (Amerika-Eropa), Cina (konfusius), Islam, hindu, Slav/Ortodoks dan Amerika Latin, Afrika.

b. Kebudayaan tingkat kelompok etnis

Yaitu perbedaan kebudayaan yang ada dalam satu kelompok etnis kebudayaan , seperti kebudayaan Indonesia, di dalamnya terdapat budaya Jawa, Minang, Bugis, Batak, Irian dan sebagainya.

c. Kebudayaan dalam suatu etnis yang lebih halus Adalah kebudayaan yang membedakan antar kelompok masyarakat dalam satu etnis/suku, seperti pada kebudayaan Jawa dijumpai Jawa Kraton, Jawa pesisir, Jawa Pedalaman dan sebagainya.

Setelah membaca materi diatas, jawablah pertanyaan di bawah ini secara singkat dan jelas. Dalam waktu 10 menit

1. Jelaskan pengertian dari Kebudayaan Jawab :

……… ……… ………

2. Sebutkan apa saja unsur-unsur dari kebudayaan? Jawab :

……… ……… ………

3. Sebutkan 3 level kebudayaan menurut Pedersen Jawab :

……… ……… ………

(20)

Silahkan kerjakan soal di bawah ini sesuai dengan budaya yang anda miliki. (30 menit)

Nama :

Alamat asal : Suku/etnik :

Budaya :

a. Apa nama rumah adat dalam budaya anda? b. Apa saja mata pencaharian dalam budaya anda? c. Sistem kemasyarakat yang dianut dalam budaya anda! d. Bahasa yang dipakai sehari-hari adalah

e. Kesenian khas dalam budaya anda

f. Religi atau kepercayaan dalam budaya mu

(21)

g. Sistem kekerabatan apa yang dianut dalam budaya anda? Lalu kerjakan pada lembar kerja di bawah ini

Jawab :

……… ……… ………

Setelah kamu selesai mengerjakan tugas diatas, silahkan kamu jawab beberapa pertanyaan berikut (dalam waktu 10 menit)

a. Berasal dari budaya mana kah anda? b. Berasal dari suku manakah anda? c. sebutkan unsur-unsur budaya anda! Jawab :

……… ………

(22)

TOPIK :MENYADARI BUDAYA DIRI SENDIRI

SUB TOPIK 2 :MEMAHAMI BUDAYA YANG DIMILIKI (6.3)

TINGKAT :MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING

(23)

MEMAHAMI BUDAYA YANG DIMILIKI

Gambar 1.2 Upacara ngaben

Bacalah materi di bawah ini selama (5 menit)

Di setiap daerah terdapat beberapa upacara adat yang masih dilakukan secara turun temurun, salah satunya adalah sebagai berikut:

1. Upacara Kenduren

Dalam upacara adat yang pertama adalah kenduren atau selametan. Upacara ini telah dilakukan secara turun temurun dalam bentuk doa bersama yang dipimpin oleh tetua adat atau tokoh agama. Dengan adanya akulturalsi budaya islam dan Jawa Pada abad ke 16 Masehi menjadikan upacara selametan ini mengalami perubahan besar. Karena selain doa-doa yang dipanjatkan Hindu/Budha yang awalnya digunakan lalu diganti dengan doa islam, sesaji dan persembahan sudah tidak dipergunakan lagi. Berdasarkan tujuannya ada beberapa upacara adat di Jawa, salah satunya adalah Kenduren wetonan (wedalan) adalah upacara kenduren yang

Tujuan

(24)

digelar pada hari lahir seseorang (weton) dilakukan sebagai sarana untuk memanjatkan doa panjang umur secara bersama-sama.

2. Upacara Ruwatan

Adalah upacara yang dilakukan dengan tujuan untuk meruwat atau menyucikan seseorang dari segala kesialan, nasib buruk dan memberikan keselamatan dalam menjalani hidup. Contoh upacara ruwatan misalnya yang dilakukan di dataran tinggi Dieng. Anak- anak berambut gimbal yang dianggap sebagai keturunan buto atau raksasa harus dapat segera di ruwat agar segera terbebas dari marabahaya.

3. Upacara Ngaben

Upacara ngaben adalah upacara kematian atau pembakaran mayat. Bila ada seseorang yang

meninggal dunia, maka jenazahnya untuk sementara waktu ditanam/dikubur dalam tanah. Dengan tujuan untuk menunggu terkumpulnya biaya. Karena untuk melakukan sebuah upacara ngaben, diperlukan biaya yang banyak sekali. Untuk

kalangan bangsawan, raja, pembakaran jenazah dapat diadakan secara besar-besaran. Untuk menempatkan jenazah yang hendak dibakar itu disebut wadah. Wadah yang berwujud sebuah menara tinggi bersusun-susun. Untuk sampai diatas, orang harus naik tangga, yang disebut dengan

(25)

Budaya dan Etnik/ suku apa saja yang ada di daerah anda? Sebutkan dan jelaskan (10 menit)

Jawab :

……… ……… ………

Di setiap wilayah Indonesia terdapat beberapa daerah yang masih memegang teguh warisan nenek moyang yaitu dengan menyelenggarakan sebuah upacara adat. Apakah sajakan nama- nama upacara adat di daerahmu? Sebutkan dan jelaskan. (contoh upacara pembakaran mayat (ngaben) di Bali, dll). (10 menit)

Jawab :

……… ……… ………

1. Setelah membaca materi di atas, apa sajakah upacara adat yang

pernah kamu ikuti/berpartisipasi di dalamnya? (10 menit) Jawab :

……… ……… ………

Tugas 1

Tugas 2

(26)

2. Apakah makna dari upacara adat yang pernah anda ikuti? Jawab:

……… ……… ………

3. Bagaimana perasaan anda saat mengikuti/berpartisipasi dalam upacara adat tersebut?

Jawab :

……… ………

………

Menurut anda, apa sajakah manfaat dari memahami budaya diri sendiri? (5 menit)

Jawab :

……… ……… ………

Setelah kamu selesai mengerjakan tugas 1-4 diatas, silahkan jawab beberapa pertanyaan berikut (dalam waktu 10 menit)

a. Dapatkan anda menjelaskan secara singkat tentang budaya dan suku/etnik anda!

b. Sebutkan dan jelaskan secara singkat makna tentang berbagai upacara adat yang ada di daerah tempat tinggalmu !

c. Apa saja upacara adat yang pernah anda ikuti! d. Apakah manfaat dari memahami budaya sendiri!

Tugas 4

(27)

Jawab :

(28)

TOPIK : MENYADARI BUDAYA DIRI SENDIRI SUB TOPIK 3 :MENYADARI BUDAYA YANG DIMILIKI (6.3)

TINGKAT :MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING

(29)

MENYADARI BUDAYA YANG DIMILIKI

Gambar 1.3 kenduren

Bacalah materi di bawah ini selama 5 menit Landasan Dasar Konselor Harus Memiliki Kesadaran Multikultural

Permendiknas No 27 tahun 2008, kompetensi Profesional No 16, menyatakan bahwa konselor dituntut untuk memiliki kesadaran dan komitmen terhadap profesi. Kesadaran dalam memberikan layanan kepada klien berasal dari latar belakang yang berbeda dan professional dalam memberikan layanan, sehingga konselor dituntut untuk

mengesampingkan kepentingan pribadi di atas kepentingan konseli. Dan dalam kompetensi Kepribadian Nomor 6.3, bahwa seorang konselor juga

Tujuan

Setelah mempelajari sub topik menyadari budaya yang dimiliki diharapkan:

a. Mahasiswa mampu menjelaskan landasan dasar konselor multikultural

b. Mahasiswa mampu memberikan contoh dari kegiatan sadar budaya dalam

kehidupan sehari-hari

(30)

dituntut untuk peka, bersikap empati, serta menghormati keragaman budaya dan perubahan.

Bila konselor kurang memiliki kesadaran mengenai beragam budaya yang ada di Indonesia, maka akan mengakibatkan suatu hambatan dalam berkomunikasi dengan konseli, hal ini telah diulas oleh Pedersen, dkk (Prayitno & Erman, 2009) yang menyatakan bahwa ada lima macam sumber hambatan yang mungkin timbul dalam komunikasi dan penyesuaian diri antarbudaya, yaitu sumber – sumber berkenaan dengan perbedaan bahasa, komunikasi non verbal, stereotip, kecenderungan menilai dan kecemasan. Sedangkan sue (1981:28) mencatat tiga hal yang menjadi sumber hambatan atau kegagalan dalam layanan konseling lintas budaya yaitu : hambatan bahasa, dimana sering terdapat perbedaan bahasa (verbal non verbal) antara bahasa konselor dan konseli, hambatan perbedaan kelas, status antara konselor dengan konseli, misalnya konselor berasal dari kasta atas dan konseli dari kasta bawah, hambatan perbedaan nilai budaya antara konselor dengan konseli

1. Menurut anda, mengapa seorang guru BK/ Konselor harus memiliki kesadaran budaya ? (10 Menit)

Jawab :

……… ……… ………

2. Apakah ada landasan dasar yang mengatur mengenai kewajiban seorang Konselor/Guru BK harus memiliki kesadaran multikultural? Sebutkan !

Jawab :

(31)

……… ……… ………

3. Berikan 3 contoh kegiatan yang menunjukkan sadar budaya dalam kehidupan sehari-hari

Jawab :

……… ……… ………

Menurut anda, apakah ada manfaat dari menyadari budaya yang dimiliki? Sebutkan! (10 menit)

Jawab :

……… ……… ………

Keragaman budaya yang dimiliki oleh konseli seperti yang dikemukakan sue (1991) yang terdiri dari aspek agama, etnis, gender, latar belakang budaya, geografi, ras, abilitas/ disabilitas, usia saling berinteraksi dalam komunitas sekolah dan hal tersebut juga berpotensi terjadinya suatu konflik, sehingga diperlukan adanya kesadaran multikultural. Sebutkan 3 akibat yang dapat ditimbulkan bila seorang Guru BK/Konselor tidak memiliki kesadaran multikultural? (15 Menit)

(32)

Setelah kamu selesai mengerjakan tugas 1-3 diatas, silahkan kamu jawab beberapa pertanyaan berikut (dalam waktu 10 menit)

a. Sebutkan landasan dasar konselor multikultural

b. Berikan contoh dari kegiatan sadar budaya dalam kehidupan sehari-hari!

c. Apa akibat yang ditimbulkan bila tidak memiliki kesadaran multikultural

Jawab :

……… ……… ………

(33)

TOPIK : MENYADARI BUDAYA LAIN

SUB TOPIK 3 :MENGETAHUI BUDAYA LAIN (1.3, 2.2) TINGKAT :MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING

(34)

PENGETAHUAN TENTANG BUDAYA LAIN

Bacalah materi di bawah ini di bawah ini tentang berbagai budaya yang ada di Indonesia salah satunya adalah Jawa, Batak dan Bali selama 35 menit.

1. BUDAYA JAWA

Kebudayaan Jawa menurut Kodiran (dalam Koentjaraningrat,1970) 1.1Identifikasi

Suku jawa mendiami seluruh Jawa Tengah, Timur dan Jawa Barat. Bahasa yang dipakai adalah bahasa Jawa, dan setiap daerah memiliki dialek yang berbeda-beda. Suku Jawa termasuk suku bangsa yang telah menerima pengaruh dari berbagai macam kebudayaan seperti, Hindu, Budha,Islam dan Eropa.

Hal ini dapat dilihat dari berbagai bangunan candi-candi, masjid, gereja serta bangunan-bangunan yang lain. Terdapat pula berbagai seni yang maju seperti, tulisan, kesusteraan, wayang, batik, seni tari, gamelan dan masih banyak lagi. Suku Jawa memiliki perilaku yang taat kepada Tujuan

Setelah mempelajari sub topik Mengetahui budaya lain diharapkan:

a. Mahasiswa mengidentifikasi budaya yang dimiliki oleh peserta lain

(35)

pimpinan dan orang tua, menjunjung tinggi adat dan tatakrama serta hidup gotong royong.

Kebudayaan Jawa meliputi seluruh bagian tengah dan timur dari pulau jawa. Terdapat daerah-daerah yang disebut dengan daerah Kejawen, sebelum terjadi perubahan daerah itu adalah Banyumas, Kedu Yogyakarta, Surakarta, Madiun, Malang dan Kediri. Sedangkan daerah di Luar itu

dinamakan dengan daerah

Pesisir atau Ujung Timur.

Dalam

pergaulan sehari- hari

biasanya menggunakan

bahasa Jawa, namun

dalam mengucapkan

bahasa daerah ini seseorang harus memperhatikan dengan siapa yang menjadi lawan bicara baik dari segi usia maupun status sosialnya. Karena pada prinsipnya terdapat dua macam bahasa yaitu Bahasa Jawa Ngoko dan Krama.

Bahasa Jawa Ngoko biasanya dipakai untuk orang yang sudah dikenal akrab dan terhadap orang yang lebih muda usianya atau lebih rendah derajadnya. Sebaliknya, untuk bahasa Jawa Krama, digunakan untuk bicara dengan orang yang belum dikenal akrab, tetapi sebaya dalam segi umur, derajat dan juga lebih tinggi umur serta status sosialnya.

1.2 Bentuk Desa/peralatan yang dipakai

(36)

Adapun mengenai bentuk rumah itu yang dientukan oleh bangun atap, ada yang dinamakan rumah limasanm rumah serotong, rumah joglo, rumah panggangepe, rumah daragepak, rumah macan njerum dan rumah sinom.

1.3 Mata pencaharian

Mata pencaharian sebagian besar masyarakat orang Jawa di desa- desa adalah kepegawaian, pertukangan, dan perdagangan.

1.4 Sistem kekerabatan

Sistem kekerabatan orang Jawa adalah berdasarkan prinsip Bilateral. Istilah kekerabatan menunjukkan klasifikasi smenurut angkatan- angkatan. Semua kakak laki-laki serta kakak wanita ayah dan ibu. Beserta isteri-istri

maupun suami- suami

masing masing

diklasifikasikan ke dalam

dua golongan yang dibedakan menurut jenis kelamin menjadi paman bagi para adik laki-laki dan bibi bagi para adik wanita.

Di Jawa memiliki beberapa tradisi, salah satunya adalah Tradisi Ngruwat dan Tradisi Pernikahan.

1.4.1 Tradisi Ngruwat

Tradisi ini dilakukan untuk melepaskan dari bahaya yang selalu mengancam anak tunggal dari Bathara kala. Untuk itu, orang harus mengadakan pertunjukan wayang dengan Murwokolo.

(37)

ki dalang secara simbolis menyelamatkan orang tersebut dari ancaman Bhatara Kala.

1.4.2 Tradisi Perkawinan

Bila sudah ada kesepakatan antara kedua belah pihak maka dilanjutkan dengan acara pinangan disertai dengan pengikat (tanda pengikat). Perkawinan pada umumnya dilaksanakan pada hari dan bulan yang baik, setelah enam bualn acara pemberian peningset dilanjutkan dengan akad nikah dan resepsi. Lima hari setelah perkawinan, pasangan

“temanten” laki-laki dan perempuan pulang ke rumah temanten laki-laki disertai dengan upacara boyongan.

1.5 Sistem kemasyarakatan

Orang Jawa masih membeda-bedakan antar arang priyayi yang terdiri dari pegawai negeri dan kaum terpelajar, sedangkan yang disebut dengan orang cilik seperti petani-petani, tukang dan pekerja kasar.

Menurut kriteria pemeluk agamanya, orang Jawa biasanya membedakan orang santri dengan orang agama kejawen.

Kesatuan hukum paling kecil adalah desa atau kelurahan. Hubungan antara penduduk desa erat sekali, sampai- sampai desa yang masih murni sifatnya, sungguh- sungguh dirasakan satu keluarga yang besar yang berlaku.sedangkan pemerintahan desa atau pamong desa terdiri dari Kepala desa (lurah), kamituram carik, kabayan, modin dan ulu-ulu (jaga tirta),dll.

1) Lurah, merupakan kepala desa yang bertugas untuk mengatur dan mengawasi jalannya pemerintahan desa dibantu orang punggawa desa.

2) Kawituwa, merupakan orang yang dituakan dalam suatu desa

3) Carik, adalah penulis desa yang bertugas untuk mengerjakan semua administrasi desa (tulis menulis ) pajak, jual beli danlain sebagainya. 4) Kabayan, bertugas untuk membawa surat-surat dan laporan ke atasan

(38)

5) Jagabaya, bertugas untuk mengatur keamanan desa.

6) Modin, semacam penghulu desa. Yang bertugas bila ada kematian, mengantarkan yang akan amenikah, talak, rujuk dan lain sebagainya. 7) Ulu-ulu, bertugas untuk mengurusi pengairan selokan di sawah. 1.6 Religi

Agama islam umumnya berkembang baik di kalangan masyarakat orang Jawa. Hal itu dapat dilihat dari bangunan-bangunan khusus untuk tempat beribadah orang- orang yag beragama islam. Menurut kriterianya, agama islam dibagi menjadi dua, yaitu agama islam santri dan agama

islam kejawen. Selain itu, ada juga beberapa yang memeluk agama nasrani atau agama besar lainnya.

Adapun golongan orang islam kejawen, walaupun tidak menjalankan salat, puasa serta tidak bercita-cita haji namun mereka masih percaya kepada ajaran keimanan agama islam. Tuhan, mereka sebut Gusti

Allah dan Nabi Muhammad adalah Kanjeng Nabi. Kebanyakan orang jawa

percaya bahwa hidup di dunia ini sudah ada yang mengatur, sehingga tidak sedikit orang yang bersikap narima, yaitu menyerahkan diri kepada takdir

1.7 Kesenian

(Diadaptasi dari : Manusia dan Kebudayaan di Indonesia, oleh Koentjaraingrat,1990).

Seni sastra Jawa banyak mendapat pengaruh dari luar, terutama dari agama dan budaya Hindu dan Islam. Seperti halnya wayang. Wayang pada zama dahulu memiliki maksud tertentu yaitu “ Pemujaan terhadap roh-roh nenk moyang”. Upacara pemujaan ini dipimpin oleh seorang dalang, dalam merupakan orang yang paham benar tentang adat istiadat.dan dalang dahulu juga dianggap sebagai orang suci dan dapat menjadi medium (perantara) antara roh-roh nenek moyang dengan orang-orang yang masih hidup.

(39)

Indonesia merupakan Negara yang multikultural, terdiri dari beribu-ribu pulau, suku, budaya, adat dll. Salah satunya adalah suku di Jawa. Dalam teori Geertz (2013) menjelaskan bahwa di Jawa terdapat beberapa varian suku, antara lain sebagai berikut : suku jawa varian Abangan, Santri dan Priyayi.

2. BUDAYA BALI

I Gusti Ngurah Bagus (dalam Koentjaraningrat,1970) menjelaskan bahwa: 2.1 Identifikasi

Bali biasa di sebut dengan nama Pulau Dewata yang merupakan bagian dari gugusan kepulauan Nusa Tenggara. Kebudayaan Bali masih banyak mengandung sifat Hindu-Jawa. Hal ini disebabkan karena Jatuhnya Kerajaan Majapahit sebagai pusat budaya di Jawa Timur pada kurang lebih 1500 M, dan banyak diantara penduduknya yang tidak suka memeluk islam, mencari tempat- tempat di mana agama dan budaya Hindu –Budha bertahan.

Sampai sekarang orang Bali keturunan Wong mojopahit dan menyebut/ memuliakan leluhurnya sebagai Bhatara Maospati. Sedangkan, penduduk asli yang tidak bercampur dengan orang-orang Majapahit, menyingkir dan bermukim di daerah –daerah pegunungan, dan mereka disebut sebagai golongan Bali Aga (Bali Asli) yang menempati Tengahan hingga Pengrisingan. Religi mereka animismme. Seiring berjalannya waktu, agama yang di bawa oleh orang- orang Jawa Timur bercampur dengan budaya asli Bali.

(40)

Bali biasa di sebut dengan nama Pulau Dewata yang merupakan bagian dari gugusan kepulauan Nusa Tenggara. Bali, memiliki empat sistem kekerabatan yaitu Kasta Brahmana, Ksatria, Waisya dan Sudra. Susunan keluarga di Bali adalah Parental. Parental yaitu kekeluargaan yang dihitung dari garis ayah dan garis biru. Selain itu di Bali juga terdapat pula Upacara pembakaran mayat atau biasa disebut dengan Upacara ngaben. Bila ada seseorang yang meninggal dunia, maka jenazahnya untuk sementara waktu ditanam/dikubur dalam tanah. Dengan tujuan untuk menunggu terkumpulnya biaya.

2.2 Angka dan fakta demografis

Luas wilayah pulau bali adalah 5.636,66 KM² dengan jumlah penduduk pada tahun 2016 adalah 4.125.800 jiwa. Wilayah bali terbagi menjadi 6 wilayah daratan (pulau) yaitu Pulau Bali sebagi pulau terbesar Pulau Nusa Penida, Pulau Nusa Ceningan, Pulau Nusa Lembongan , Pulau Serangan dan Pulau Menjangan. Provinsi Bali dibagi menjadi 8 Kabupaten dan 1 kota dibagi menjadi 57

Kecamatan.

2.3 Bentuk Desa/ peralatan yang dipakai

Masyarakat hukum terkecil adalah desa. Tiap desa memiliki kuil sendiri sebagai temat orang memuja Dewa-dewa. Atau biasa disebut dengan Pura.

Di bali terdapat beberapa

macam pura, ada pura desa, pura subak, pura segara, pura dalem dan lain sebagainya. Semua pura tersebut digunakan untuk memuliakan dewa Siwa, Wisnu, Brahma dan lain sebagainya.

(41)

Desa kuno oleh suatu dewan yang disebut Sekaha Desa. Desa ini terdiri dari orang – orang pendiri desa dan keturunanya.

2.3.2 Desa baru

Di desa baru tidak terdapat dewan desa dan pemerintahan yang dijalankan hampir sama dengan desa yang terdapat di Jawa. Pimpinan atau kepala desa disebut juga dengan Klian dan penulisnya disebut Penyarikan. 2.4 Mata pencaharian

Mata pencaharian pokok orang bali adalah bercocok tanam. Dapat dikatakan bahwa 70 % pendapatan mereka dari bertani. Sedangkan 30% hidup dari peternakan, berdagang, menjadi buruh, pegawai atau lainnya. 2.5 Sistem kekerabatan

Banjar. Sistem kekerabatan patrilineal yang mengikat orang Bali berdasarkan prinsip keturunan, ada pula bentuk kesatuan- kesatuan sosial yang didasarkan atas kesatuan wilayah, ialah desa.

Banjar dikepalai oleh seorang kepala yang disebut klian banjar (kliang). Tugasnya tidak hanya menyangkut segala urusan dalam lapangan kehidupan sosial dari banjar sebaai suatu komuniti, tetapi juga lapangan kehidupan keagamaan.

Subak. Memiliki kepala sendiri ialah kliang banjar yang bertanggung jawab kepada seorang kepala adat yang ada diatasnya, ialah

sedahan agung. Warga subak adalah para pemilik atau penggarap sawah-

sawah yang menerima air irigasinya dari bendungan- bendungan yang diurus oleh suatu subak.

(42)

Gotong Royong. Dalam kehidupan sehari- hari terdapat dua sistim gotong royong, ialah antara individu dan individu atau antara keluarga dan keluarga.

Susunan keluarga di bali,parental, yaitu kekeluargaan yang dihitung dari garis ayah dan garis biru. Di bali umumnya masih menaruh percaya

a) Kasta Brahmana : merupakan kasta yang memiliki derajat tinggi dan terdiri dari golongan pendeta. Ida untuk laki-laki idayu untuk perempuan.

b) Kasta Ksatria

Kasta Ksatria merupakan golongan raja-raja dan para bangsawan pada umumnya mereka memakai sebutan (gelar) Dewa untuk laki-laki dan

Dewayu untuk perempuan.

c) Kasta Waisya

Kasta Waisya merupakan golongan kaum petani, pedagang, saudagar dan masih sebagainya. Kebanyakan mereka memakai sebutan (gelar)

Gusti untuk laki-laki dan Gusti Ayu untuk perempuan. d) Kasta Sudra

Kasta sudra merupakan kasta terendah yang terdiri dari orang- orang yang tidak sempurna dan sebagai rakyat kecil. Masyarakat yang tidak memiliki gelat hanya dengan panggilan : I

2.6 Sistem Kepercayaan atau Religi

(43)

diselenggarakan oleh orang Bali.

Di bali terdapat tiga dewa utama yaitu Brahma, Siwa dan Wisnu

a. Upacara Ngaben Upacara ngaben adalah upacara kematian atau pembakaran mayat. Bila ada seseorang yang meninggal dunia, maka jenazahnya untuk sementara waktu di tanam/dikubur dalam tanah. Dengan tujuan untuk menunggu terkumpulnya biaya. Karena untuk melakukan sebuah upacara ngaben, diperlukan biaya yang banyak sekali. Untuk kalangan bangsawan, raja, pembakaran jenazah dapat diadakan secara besar-besaran. Untuk menempatkan jenazah yang hendak dibakar itu disebut wadah. Wadah yang berwujud sebuah menara tinggi bersusun-susun. Untuk sampai diatas, orang harus naik tangga, yag disebut dengan tragtag, sedangkan wadah (menara) disebut meru.yang biasanya bertingkat ganjil, yaitu : 3,5,7,9 dan yang paling tinggi 11 tingkat. Karena makin tinggi derajad orang yang meninggal, makin tinggi pula merunya.

2.7 Jenis kebudayaan

Kebudayaa suku bali tergolong kebudayaan yang sangat tinggi mutunya, sehingga banyak turis dari dalam dan luar negri yang berkunjung ke bali.

Adapun beberapa tari-tarian yang terdapat di Bali adalah: a. Tari janger

Adalah tarian yang dilakukan oleh pemuda-pemudi dan berjejer dengan rapi serta berhadap-hadapan satu sama lain.

(44)

Yang memegang peran dalam pertunjukan ini adalag seorang janda yang berwujud seorang wanita raksasa terkenal sebagai juru tenung yang dapat mendatangkan malapetaka bagi manusia.

c. Tari legong

Yaitu tarian yang dipersembahkan untuk menghormati dewa-dewa. Seperti tarian Kecak, tari Gambuh dan sebagainya.

3. BUDAYA BATAK Suku batak dibagi menjadi enam sub-suku, yaitu Toba, Angkola, Mandailing, Simelungun, Dairi (Pak-pak Dairi) dan Karo. Setiap suku di

Batak memiliki dialek sendiri- sendiri. Seluruh dialek dapat dibagi menjadi dua dialek utama ; Toba (termasuk angkola, mandailing) 2. Dairi (karo). Suku batak di Sumatra adalah satu golongan ethnis yang dikatakan bahwa wilayah Tapanuli serta sebagian besar sumatera timur masuk di dalamnya. Luas tanah batak ±50.000 KM².

(45)

Suku batak di Sumatra adalah satu golongan ethnis yang merupakan bagian dari satu ras yang besar. Bahasa yang dipakai adalah Austronesia.

3.2 Sejarah

Semenjak purbakala, nama Naros sebuah kota pelabuhan di Tapanuli sudah terkenal didunia sampai Eropa. Yang menjadikannya terkenal ialah kamfer (kapur barus) dan kemenyan yang diexport melalui kota itu.

Rakyat dan raja-raja di Batak tetap animis dan system pemerintahnya tetap sebagai hasil aslinya bersifat republic dan demokratis

Raja itu merupakan penghulu yang memimpin permusyawaratan dan usaha-usaha gotong royong. Dan mau bergotong royong dengan rakyat umu. Bahkan kekayaannya pun tidak berbeda banyak dengan penduduk biasa.

Tanah batak dapat disebut sebagai suatu Negara yang merupakan gabungan republik-republik dengan Singamangaradja sebagai lambang persatuan.

3.3 Pengaruh kebudayaan.

1) Tulisan batak itu adalah tulisan india (mungkin langsung ditiru dari India di Baros, tapi mungkin juga dari tulisan Dawa Kuno di Tapanuli Selatan dan tulisan Jawa Kuno sendiri

2) Astrologi

3) Beberapa alat yang berguna dalam pertanian, pertemuan, kesenian dan sebagainya.

4) Permainan catur

(46)

3.4 Sistem Kemasyarakatan

Susunan masyarakat di Indonesia ada yang menuruti garis bapa salah satu contohnya adalah di Batak. Sedangkan yang menganut garis ibu (matrilineal adalah Minangkabau). Ada juga yang menganut dua-duanya yaitu di Jawa.Tiap orang di tanah batak memiliki marga. Baik itu anak laki-laki maupun anak perempuan mempunyai marga ayahnya.

Dalam suatu kampung terdapat marga yang menjadi inti dari kampung tersebut dan biasa disebut dengan Marga-tanah. Marga tanah penghuni kampung atau kompleks adalah ahli waris dari leluhur (laki-laki) yang mendirikan kampung dan memiliki tanah-tanah disekitarnya.

Terdapat satu ciri khusus dalam seluruh masyarakat Batak, baik itu Toba, Angkola, Mandailing, Simelungun Karo maupun Dairi yang tidak dimiliki suku bangsa lain di Indonesia, yaitu pembagian masyarakat atas tiga fungsional, yaitu sebagai berikut :

a. Golongan Pertama adalah para turunan lelaki dari satu leluhur

Dalam istilah latinnya adalah agnati. Terdapat beberapa istilah, dalam bahasa Toba dongan-sabutuha (lahir dari perut yang sama ; istilah Dairi dengan sebeltek dan Karo sembujak membujak arti yang sama), di Angkolan dan Mandailing kahanggi (artinya abang-adik). Di Karo disebut juga Senina (simelungun : Sanina). Semua istilah Batak ini setara kiasan menyatakan dekatnya hubungan kekeluargaan (menurut garis bapa).

b. Golongan kedua ialah Boru (Karo: anak beru) artinya anak perempuan, Angkola, Mandailing, Simelungun : anak boru dan istilah Dairi : berru

(47)

3.5 Mata Pencaharian

Terdapat beragam mata pencaharian suku batak seperti bertani, berdagang, berternak kerbau, menempah besi, emas dan perak, nelayan serta menenun.

3.6 Sistem kepercayaan atau Religi

Bagian dari kepercayaan suku Batak adalah Animisme yang telah dipengaruhi oleh agama Budaya dan Hindu Siwa dari India Selatan. Hanya saja pengaruhnya tidak begitu kental. Di Batak juga terdapat tradisi pembakaran mayat, namun tanpa di kubur atau di tanam terlebih dahulu.

Di daerah Toba berkembang pengaruh agama Kristen, sedangkan bagian selatan dominan islam yang disebarkan oleh orang- orang Aceh dan Gayo. Dan orang batak yang mendiami selatan danau toba memlik agama Kristen. Beberapa suku-suku yang lain masih tetap animisme. 3.7 Seni Tarian Batak

Suku Batak memiliki dua macam tarian yaitu :

a. Tarian perseorangan, yaitu misalnya uang berhubungan dengan ritus. Contohnya : Tarian Tunggal Panaluan

b. Tarian Bersama, dalam upacara adat dinamai dengan tarian Dalihan Na Tolu

3.8 Orkes Batak

(48)

A. Setelah materi diatas, kerjakan soal di bawah ini selama 60 menit. Berilah tanda silang (x) huruf a,b,c atau d pada jawaban yang paling benar.

1. Negara mana yang tidak memberikan pengaruh

2. Kesatuan hukum paling kecil

adalah……

a. Presiden b. Kelurahan c. Walikota d. DPRD

3. Apa tugas dari carik …… a. mengatur dan mengawasi

jalannya pemerintahan desa dibantu orang punggawa desa.

b. Orang yang dituakan dalam suatu desa.

c. mengatur keamanan desa. d. mengerjakan semua administrasi desa (tulis

menulis) pajak, jual beli danlain sebagainya.

4. Apa nama tradisi yang dipakai untuk melepaskan bahaya yang mengancam? 6. Jawa Varian apa, yang

percaya dengan tradisi

7. terdapat berapa macamkah suku batak?

a.Dua b. Empat c. Enam d. Delapan

8. Dalam suku Batak, garis apa yang dianut?

a.Garis Ibu (Matrilineal)

(49)

b. Garis Bapa (Patrilineal) c. Keduanya

d. Salah Semua

9. Manakah yang bukan termasuk mata pencaharian dari masyarakat batak?

10. dalam musik batak, memiliki berapa nada?

disebut dengan “Pulau

dewata”?

a. batak b. Sumatra c. Papua d. Bali

12. Orang bali asli, biasa disebut dengan apa? golongan di Bali adalah a.Brahmana

b. Waisya c. Ksatrian d. Sudra

14.Upacara adat yang biasa disebut sebagai upacara pembakaran mayat adalah a. upacara adat

Gambar diatas merupakan gambar Rumah adat darimana?

(50)

17.wayang merupakan salah satu yang menghuni kampung disebut?

a. marga Sitanggang b. Marga Tanah c. marga Bumi d. marga Hasibu

Isilah uraian di bawah ini

1. Menurut anda, apakah manfaat dari mengetahui budaya lain? Jawab :

……… ……… ………

2. Sebutkan dan jelaskan mengenai sistem kekerabatan dalam budaya Jawa!

Jawab :

……… ……… ………

(51)

Jawab :

……… ……… ………

4. Sebutkan 5 suku yang ada di Indonesia Jawab :

……… ……… ………

5. Sebutkan macam-macam varian dalam suku Batak Jawab :

(52)

Buatlah sebuah mind map tentang materi (suku Jawa, Bali, Batak) di atas! Dalam lembar kerja di bawah ini. (30 menit)

(53)

Buatlah sebuah kelompok yang terdiri dari 5 orang. Selanjutnya setiap peserta/anggota kelompok secara bergantian mempelajari budaya yang dimiliki oleh peserta lain. Dilanjutkan dengan mengisi kolom di bawah ini! (30 menit).

Contoh : pertama membahas mengenai budaya Jawa, dilanjutkan dengan kegiatan Tanya jawab. Setelah itu, dilanjutkan mempelajari budaya peserta lain.

No Nama anggota kelompok

Alamat asal Alamat sekarang

Budaya yang dimiliki

Suku/etnik

(54)

Setelah selesai mempelajari berbagai budaya silahkan anda menuliskan berbagai pertanyaan yang di ajukan kepada anda (15 menit)

1. 2. 3.

Dan diakhir kegiatan, mahasiswa diminta untuk merefleksi kegiatan dengan mengikuti panduan di bawah ini! (30 menit)

a) Apakah budaya yang anda miliki?

b) Jelaskan secara singkat mengenai “sukuJawa, Batak dan Bali”?

c) Setelah mengetahui beberapa budaya yang dimiliki peserta lain, bagaimana anda menyikapi keberagaman dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam lingkungan perkuliahan.

d) Ada berapa macam budaya yang dimiliki oleh anggota kelompok? Sebutkan!

e) Menurut anda, apakah manfaat dari mengetahui budaya lain? Jawab :

……… ……… ………

TUGAS 4

(55)

TOPIK : MENYADARI BUDAYA LAIN

(56)

MEMAHAMI BUDAYA LAIN

Buatlah sebuah kelompok yang terdiri dari 8 orang peserta. Lalu tiap peserta diminta untuk menyebutkan serta menjelaskan secara singkat makna dari 3 upacara adat yang ada dalam budaya masing- masing. Lalu tulislah pada lembar kerja di bawah ini! (60 menit)

Jawab :

No Nama upacara adat Penjelasan singkat 1.

2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Tujuan

Setelah mempelajari sub topik memahami budaya lain diharapkan:

A. Mahasiswa mampu menyebutkan upacara adat budaya lain B. menjelaskan mengenai makna upacara adat budaya lain

C. Mahasiswa mampu menguraikan dampak positif dan negative memahami budaya konseli

(57)

Untuk peserta lain boleh mengajukan berbagai pertanyaan mengenai upacara adat yang disampaikan oleh peserta lain. Lalu tulislah daftar pertanyaan dan jawaban dari hasil diskusi diatas!

Jawab :

……… ……… ………

Buatlah sebuah kelompok yang terdiri dari 5-8 orang. Diskusikan dengan kelompok mengenai apa saja manfaat dari memahami budaya lain (30 menit)

Jawab :

……… ……… ………

Setelah selesai mengerjakan tugas 1-2 diatas, dilanjutkan dengan Refleksi dengan mengikuti panduan di bawah ini! (10 menit)

1. Apa saja upacara adat yang dimiliki oleh peserta lain?

2. Jelaskan secara singkat makna berbagai upacara adat yang telah disebutkan oleh peserta lain

3. Setelah peserta lain menjelaskan mengenai upacara daerah di daerah masing- masing, apa manfaat yang dapat diperoleh dari kegiatan tersebut ?

(58)

TOPIK : MENYADARI BUDAYA LAIN

(59)

MENYADARI BUDAYA KLIEN/ KESADARAN MULTIBUDAYA

Gambar orang dari beragam budaya

Bacalah materi di bawah ini dengan cermat dengan waktu selama 15 menit

Kesadaran Multikultural

Pedersen (2000) Kesadaran budaya didefinisikan sebagai kemampuan untuk memahami konteks budaya dari sudut pandang budaya sendiri serta orang lain. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan multikultural sangat bermanfaat dalam membangun kepercayaan dan hubungan yang positif. Pedersen juga mencatat bahwa kesadaran konselor multikultural melalui pemahaman budaya dapat memperkuat antara ikatan konselor dan konseli.

Sedangkan menurut pendapat Sue et al (1990) yang mengemukakan bahwa menyadari dan memiliki kepekaan terhadap budaya yang dimiliki diri sendiri, pemahaman tentang ras dan warisan budaya serta bagaimana hal tersebut secara personal dan professional mempengaruhi pengertian dan bias yang akan terjadi dalam proses konseling memiliki pengetahuan tentang pengaruh sosial terhadap orang lain. Sue (Patterson, 2004) menyatakan bahwa pemahaman terhadap perbedaan budaya baik secara verbal maupun nonverbal akan sangat membantu dalam proses konseling. Karena dengan adanya Keragaman pada diri konseli seperti yang dikemukakan sue

Tujuan

Setelah mempelajari sub topik menyadari budaya lain diharapkan:

A. Mahasiswa mampu menjelaskan seberapa penting menyadari budaya lain

B. Mahasiswa mampu menjelaskan akibat yang dapat ditimbulkan bila seorang guru BK tidak memiliki kesadaran budaya

(60)

ras, abilitas/ disabilitas, usia saling berinteraksi dalam komunitas sekolah dan hal tersebut juga berpotensi terjadinya suatu konflik, sehingga diperlukan adanya pemahaman terhadap keberagaman budaya yang ada di Indonesia.

Berdasarkan pendapat Sue,et al (1990) dan Pedersen (1991), dapat disimpulkan bahwa dalam melayani konseli yang memiliki latarbelakang budaya (ras, etnis, kelas sosial, bahasa) yang berbeda dengan konselor, kesadaran dan kepekaan terhadap budaya sangat diperlukan supaya tidak terjadi persepsi yang salah/ bias kesalahan pemahaman dari konselor dan konseli.

Selanjutnya Ivey dkk, 1993 (Jumarin,2002) mencatat adanya dua kecenderungan dalam bidang konseling lintas budaya, yaitu pendekatan Universal (the universal approach) dan pendekatan secara khusus (the focused culture specific approach).

a. Pendekatan universal mensyaratkan bahwa dalam setiap proses konseling terkait dengan budaya dan harus mempertimbangkan budaya, konselor dituntut untuk memiliki kesadaran budaya.

b. Pendekatan khusus memfokuskan pada suatu budaya kelompok tertentu yaitu melihat individu dan sebagai anggota suatu kelompok budaya seperti konseling kepada keturunan suku jawa, batak, komunitas homoseksual/lesbian, wanita dan sebagainya.

Pendekatan khusus (etik) melibatkan peneliti dari budaya tertentu sedangkan Pendekatan universal (emik) mengacu pada pandangan bahwa data penelitian konseling lintas budaya harus dilihat dari sudut pandang budaya subyek yang diteliti atau indigenneous (budaya asli)

Dalam Kode Etik Konseling Amerika dirumuskan bahwa kompetensi multikultural

sebagai “kapasitas konselor yang memiliki kesadaran dan pengetahuan tentang keberagaman budaya pada diri sendiri dan orang lain, dan bagaimana kesadaran dan pengetahuan tersebut diterapkan secara efektif dalam praktik terhadap konseli dan

kelompok konseli” (American Psichologycal Association, 2006). Tuntutan mengenai kesadaran multikultural tersebut dijelaskan pula dalam Kode etik ABKIN pada Bab II.A konselor harus secara aktif untuk memahami perbedaan latar belakang budaya yang dimiliki konseli. Dari kedua kode etik di atas dapat disimpulkan bahwa seorang konselor dituntut untuk memiliki kesadaran dan pengetahuan mengenai keberagaman budaya yang ada pada dirinya maupun diri konseli.

Syarat Kompetensi Konselor

(61)

Republik Indonesia Nomor 27 tahun 2008, pasal I ayat 1 menyatakan bahwa untuk dapat diangkat sebagai konselor, seseorag wajib memenuhi standar kualifikasi akademik dan kompetesi konselor yang berlaku secara nasional. Dan dijelaskan pula bahwa kompetensi konselor mencakup: kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan professional yang berkualitas akademik minimal Sarjana Pendidikan (S-1) dan Pendidikan Profesi. Penjelasan dari syarat kompetensi konselor adalah sebagai berikut :

a. Kompetensi Pedagodik adalah kemampuan dalam mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

b. Kompetensi Kepribadian merupakan sebuah kepribadian yang harus melekat pada pendidik yang meliputi pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, berwibawa, berakhlak serta dapat dijadikan teladan bagi peserta didik.

c. Kompetensi Sosial adalah kemampuan berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali, serta masyarakat sekitar.

d. Kompetensi Professional adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam standar nasional.

(62)

Konseling. Sedangkan dalam Permendikbud 111 tahun 2014, kompetensi Profesional sub kompetensi no 16, menyatakan bahwa konselor dituntut untuk memiliki kesadaran dan komitmen terhadap profesi. Kesadaran dalam memberikan layanan kepada klien berasal dari latar belakang yang berbeda dan professional dalam memberikan layanan, sehingga konselor dituntut untuk mengesampingkan kepentingan pribadi di atas kepentingan konseli. Dan dalam kompetensi Kepribadian, indikator no 6.3, bahwa seorang konselor juga dituntut untuk peka, bersikap empati, serta menghormati keragaman budaya dan perubahan.

(63)

Bagaimana pendapat anda tentang gambar dibawah ini. (10 menit)

Jawab :

……… ……… ………..

(64)

1.Apa yang menjadi dasar konselor/guru bk harus memiliki kesadaran multikultural? (30 menit)

Jawab :

……… ……… ………

2. Apa manfaat memiliki kesadaran multikultural Jawab :

……… ……… ………

3. Apakah akibat yang ditimbulkan bila Guru BK/ konselor tidak memiliki kesadaran budaya

jawab :

……… ……… ………

Apa pendapat anda, setelah mengetahui bahwa terdapat berbagai budaya yang dimiliki oleh peserta lain? (10 menit)

Jawab :

……… ……… ………

TUGAS 2

(65)

Setelah selesai mengerjakan tugas diatas, silahkan anda mengisi hasil refleksi di bawah ini! (15 menit)

a. Menurut anda seberapa pentingkah menyadari budaya lain? Jelaskan

b. Apa sajakah akibat yang dapat ditimbulkan bila seorang guru BK tidak memiliki kesadaran budaya?

c. Apakah kamu sadar bahwa klien tidak hanya berasal dari latar belakang budaya yang sama denganmu ?

JAWAB :

……… ……… ………

(66)

DAFTAR PUSTAKA

Geerts,C. (2013) Agama Jawa : Abangan, Santri, Priyayi. Bandung: Pustaka Bambu

Jumarin. 2002. Dasar- dasar Konseling Lintas Budaya.Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Koentjaraningrat.1970. Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Djambatan. Jakarta

N.Siahaan B.A. Suatu Studi Tentang “Sedjarah Kebudajaan Batak”. Cv.Napitupulu & Sons.Medan.

Widiarto.Tri. 2007. Psikologi Lintas Budaya Indonesia. Widya sari: Salatiga.

Data penduduk Bali

(http://www.bappeda.baliprov.go.id/files/subdomain/bappeda/Foto%20dan%20 berita%20Web%20terbaru/DATA%20MAKRO%20BULAN%20APRIL%2020 16.pdf,

(67)

LAMPIRAN 7

LAPORAN EVALUASI PAKET KESADARAN MULTIKULTURAL

A. Evaluasi pelaksanaan

Treatment diberikan dengan memberikan paket kesadaran multikultural

kelompok eksperiman sesuai rancangan program yang sudah dibuat oleh peneliti sebanyak 6 topik dengan total 14x50 menit. Layanan ini dikatakan berhasil apabila kelompok eksperiman setelah post test menunjukkan peningkatan kesadaran multikultural dan hasilnya lebih tinggi dari kelompok kontrol.

B. Laporan Pelaksanaan

Penelitian ini dilakukan kurang lebih selama sepuluh bulan. Sebelum peneliti melaksanakan penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan pra penelitian untuk mengetahui kesadaran multikultural mahasiswa Bimbingan dan Konseling angkatan 2013. Setelah diketahui bahwa mahasiswa Bimbingan dan Konseling angkatan 2013 memiliki kesadaran multikultural dalam kategori terbatas dan sangat terbatas yaitu sebanyak 3 % untuk kategori sangat terbatas dan 57 % kategori terbatas. Terdapat 18 mahasiswa BK FKIP UKSW angkatan 2013 yang memiliki kesadaran multikultural dalam kategori terbatas dan sangat terbatas. Dari 18 mahasiswa tersebut dibagi menjadi dua kelompok yang terdiri dari kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yang masing-masing kelompok berjumlah 9 orang. Paket kesadaran multikultural ini terdiri dari 14 sesi x 50 menit. Di bawah ini merupakan laporan pelaksanaan dari paket kesadaran multikultural yang sudah dikerjakan oleh mahasiswa. Yaitu sebagai berikut:

(68)

Pada pertemuan I membahas tentang mengetahui budaya diri sendiri. Topik ini terdiri diri dari 3 tugas individu, mahasiswa diminta untuk menjelaskan mengenai budaya serta unsur budaya diri sendiri. Kegiatan ini bertujuan untuk melihat seberapa tingkat pengetahuan mahasiswa tentang budaya diri sendiri dengan mengidentifikasi budaya yang dimiliki serta mampu menyebutkan tujuh unsur budaya dalam budaya diri sendiri.

Penilain terhadap kegiatan yang sudah dilakukan adalah rata-rata mahasiswa telah mengetahui budaya yang dimilikinya serta mampu menjelaskan budaya yang dimiliki diri sendiri beserta unsur-unsur budaya dan manfaat yang diperoleh setelah mengerjakan tugas 1 dan 2.

4.2.2.2Pertemuan II (memahami budaya diri sendiri)

Pada pertemuan kedua ini membahas mengenai topik memahami budaya diri sendiri. Topik ini terdiri dari 5 tugas individu. Pada topik ini mahasiswa secara individu diminta untuk menyebutkan mengenai upacara adat dalam budaya diri sendiri, menyebutkan serta menjelaskan nama-nama upacara adat dalam budaya sendiri, menyebutkan upacara adat yang pernah diikuti serta makna yang terkandung, menyebutkan manfaat dari memahami budaya sendiri.

Dan pada tugas terakhir, terdapat penilain terhadap kegiatan yang sudah dilakukan adalah rata-rata mahasiswa mampu menyebutkan serta menjelaskan berbagai upacara adat yang ada dalam budaya masing-masing.

(69)

Pada pertemuan III membahas tentang menyadari budaya diri sendiri. Topik ini terdiri diri dari 4 tugas individu. Kegiatan ini bertujuan untuk melihat kesadaran budaya yang dimiliki oleh mahasiswa. Pada topik ini Mahasiswa diminta untuk menjelaskan landasan dasar konselor multikultural, memberikan contoh dari kegiatan sadar budaya dalam kehidupan sehari-hari, menyebutkan akibat yang ditimbulkan bila tidak memiliki kesadaran mengenai budaya yang dimiliki diri sendiri sehingga mahasiswa BK FKIP UKSW mampu menyadari budaya yang dimiliki orang lain. Pada pertemuan ke 3 terdiri dari 4 tugas individu, yaitu Mahasiswa diminta untuk menyebutkan landasan dasar serta menjelaskan mengenai tuntutan konselor harus memiliki kesadaran multikultural. Penilain terhadap kegiatan yang sudah dilakukan adalah rata-rata mahasiswa telah menyadari pentingnya memiliki kesadaran multikultural. karena mengingat bahwa sebelum menyadari budaya orang lain, seorang guru BK atau Konselor harus menyadari budaya yang dimiliki terlebih dahulu.

4.3.2.3Pertemuan IV (Pengetahuan budaya lain/konseli)

Pada pertemuan keempat, terdapat 5 tugas yang terdiri dari tugas individu dan kelompok. Pertemuan ke IV bertujuan supaya mahasiswa mampu mengidentifikasi budaya yang dimiliki oleh peserta lain serta mampu menyebutkan beberapa aspek dalam budaya yang dimiliki peserta lain

(70)

mempelajari materi yang telah disajikan, serta dapat sebagai bahan ukur dalam mengetahui tentang budaya lain. Merupakan tugas untuk membuat mind map. Pembuatan mind map bertujuan untuk membantu mahasiswa BK FKIP UKSW angkatan 2013 dalam memahami ketiga budaya yang didiskusikan. Pada tugas ini, mahasiswa BK FKIP UKSW angkatan 2013 diminta untuk membentuk sebuah kelompok yang terdiri dari 5-9 mahasiswa, selanjutnya tiap peserta menjelaskan mengenai budaya yang dimilikinya, secara bergantian dan dilanjutkan dengan Tanya jawab. Kegiatan ini bertujuan untuk menambah wawasan dari tiap peserta mengenai berbagai budaya yang dimiliki peserta lain.

Penilain terhadap kegiatan yang sudah dilakukan adalah pada topik ini terdapat tugas kelompok, yang mengharuskan peserta untuk saling berinteraksi dengan mahasiswa lain. Pada sub topik pengetahuan multikultural, rata-rata mahasiswa mengungkapkan bahwa setelah membaca serta mengerjakan tugas 1-4 topik pengetahuan budaya lain dapat menambah wawasan mengenai berbagai budaya lain serta menyadarkan mahasiswa mengenai berbagai budaya yang dimiliki oleh peserta lain.

4.3.2.4Pertemuan V (Memahami budaya lain/konseli)

(71)

Mahasiswa diminta untuk membentuk sebuah kelompok yang terdiri dari 5-9 orang. Selanjutnya peserta diminta untuk menyebutkan serta menjelaskan 3 upacara adat dalam budaya masing-masing. Setelah selesai, peserta lain boleh memberikan pertanyaan kepada peserta lain mengenai apa yang telah disampaikan. Selanjutnya, peserta diminta untuk mendiskusikan manfaat dari memahami budaya lain, lalu menuliskan pada lembar kerja yang telah disediakan.

Penilaian terhadap kegiatan yang sudah dilakukan

Rata-rata mahasiswa telah memahami berbagai upacara adat dari berbagai budaya yang dimiliki oleh peserta lain.

4.3.2.5Pertemuan VI (menyadari budaya lain/ konseli)

(72)

Mengungkapkan pendapat mengenai berbagai budaya yang dimiliki oleh peserta lain.

Penilain terhadap kegiatan yang sudah dilakukan adalah Rata-rata mahasiswa telah menyadari pentingnya memiliki kesadaran multikultural. Karena mengingat konseli berasal dari berbagai budaya yang berbeda-beda.

Setelah selesai mengerjakan paket kesadaran multikultural, dilakukan post test dan melakukan observasi untuk melihat tingkat keberhasilan dari treatment

(73)
(74)

LAMPIRAN 8

Gambar

TABEL INDUK PRE TEST MAKSS CE R MAHASISWA BIMBINGAN KONSELING FKIP UKSW ANGKATAN 2013
TABEL INDUK POST TEST MAKSS CE R MAHASISWA BIMBINGAN KONSELING FKIP UKSW ANGKATAN 2013
Gambar 1.1 tahu budaya sendiri
Gambar 1.2 Upacara ngaben
+4

Referensi

Dokumen terkait

Imagiers version 4 berdasarkan unsur gramatika/ contenus grammaticaux. Selanjutnya, data yang diperoleh akan dianalisis dan dideskripsikan, kemudian disimpulkan

HUBUNGAN ANTARA UNSUR HARA TANAH DAN STRUKTUR VEGETASI TUMBUHAN BAWAH PADA TEGAKAN HUTAN JATI. (Tectona grandis L. f.) DI KPH

Bentuk grafik pola distribusi fluks neutron dalam penelitian ini sesuai dengan pola distribusi Poisson yang sesuai dengan statistik Maxwell Boltzmann. Keterbatasan memori komputer

Rumusan masalah dalam penulisan skripsi ini adalah (1) bagaimana hasil belajar matematika menggunakan strategi pembelajaran aktif Questions Students Have?, (2) bagaimana

Perkembangan Ilmu pada Masa Bani Umayyah Meskipun masa kepemimpinan bani Umayyah sarat dengan intrik politik internal maupun eksternal yang kemudian menghasilkan perluasan

Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah memprediksi harga minyak dunia yaitu minyak bumi jenis WTI menggunakan metode Box-Jenkins untuk pemodelan ARIMA non

Berdasarkan hasil penelitian dan kenyataan yang ada di lapangan, diperoleh kesimpulan bahwa metode pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME) berbantuan alat peraga

Penaklukan atas wilayah Afrika Utara itu dari pertama kali dikalahkan sampai menjadi salah satu provinsi dari Khalifah Bani Umayah memakan waktu selama 53 tahun, yaitu mulai tahun 30