• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Antara Kecerdasan Emosional dengan Kebutuhan Berprestasi Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Angkatan 2012 UKSW T1 132009009 BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Antara Kecerdasan Emosional dengan Kebutuhan Berprestasi Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Angkatan 2012 UKSW T1 132009009 BAB I"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap manusia diciptakan pastilah mempunyai kelebihan dan kekurangan.

Di antara kelebihan itu manusia mempunyai kecerdasan. Tetapi antara manusia

satu dan lainnya berbeda-beda. Menurut Baselo (2008) kecerdasan menurut ilmu

psikologi ada bermacam-macam yaitu kecerdasan otak (intelegent), kecerdasan

emosi (emotional quotient), kecerdasan sosial dan kecerdasan spiritual. Manusia

dianugerahi kecerdasan atau intelligency yang mana setiap kecerdasan yang

di-miliki individu itu beranekaragam. Jika ditinjau dari segi akademik, mahasiswa

dengan indeks prestasi cumlaude tidak selamanya ditakdirkan untuk terus

mene-rus menjadi juara bertahan. Hal ini bisa dilihat pada orang-orang yang sukses

belum tentu memiliki taraf IQ yang tinggi akan tetapi lebih mengarah pada EQ

(kecerdasan emosional) yang tinggi. Orang yang memiliki EQ yang tinggi pada

umumnya dapat mempertahankan seluruh kecerdasan dan akal sehatnya, misalnya

mempunyai kemampuan yang bagus dalam mengelola setiap emosinya.

Kecerdasan emosional biasanya disebut sebagai street smarts (jalan

pintar), atau kemampuan khusus yang disebut akal sehat, terkait dengan

kemampuan membaca lingkungan politik dan sosial, dan menatanya kembali,

kemampuan memahami dengan spontan apa yang diinginkan dan dibutuhkan

(2)

berpengaruh oleh tekanan, dan kemampuan untuk menjadi orang yang

menyenangkan, yang kehadirannya didambakan orang lain (Stein & Book, 2002).

Istilah kecerdasan emosional pertama kali dilontarkan pada tahun 1990

oleh psikolog Peter Salovey dari Harvard University dan John Mayer dari

University of New Hampshire untuk menerangkan kualitas-kualitas emosional

yang tampaknya penting bagi keberhasilan (dalam Amalia, 2004). Menurut

Goleman (2001) kecerdasan emosional adalah kemampuan mengenali perasaan

diri sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri, dan

kemampuan mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan dalam hubungan

dengan orang lain.

Salovey & Mayer (dalam Stein & Book, 2002) mengemukakan kecerdasan

emosional adalah kualitas emosi untuk meraih sukses, yaitu empati,

mengungkapkan dan memahami perasaan, mengendalikan amarah, kemandirian,

menyesuaikan diri, berdiskusi, memecahkan masalah antar pribadi, tekun, setia

kawan, sikap hormat. Sebuah model pelopor lain tentang kecerdasan emosional

diajukan oleh Bar-on seorang ahli psikologi Israel, yang mendefinisikan

kecerdasan emosional sebagai serangkaian kemampuan pribadi, emosi dan sosial

yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berhasil dalam mengatasi

tuntutan dan tekanan lingkungan (dalam Urni Babys, 2010).

Untuk bisa berprestasi dalam setiap bidang digeluti, seseorang dituntut

memiliki kebutuhan berprestasi. Kebutuhan berprestasi sering disebut dengan

need for achievement dan mendorong individu untuk melakukan perbuatan sebaik

(3)

kebutuhan untuk berprestasi sebaik mungkin dalam mencapai tujuan. Dapat

dikatakan menurut McClelland (Suyanto, 1987) menyatakan kebutuhan

berprestasi adalah individu yang bila dihadapkan pada tugas-tugas yang kompleks

cenderung melakukannya dengan baik, tampak antusias untuk menyelesaikan

tugas-tugas dengan baik, akan banyak melahirkan kegiatan kreatifitas dan

memperoleh kepuasan prestasi tanpa harus memikirkan imbalan yang tidak terkait

dengan prestasi itu sendiri.

Sedangkan menurut Murray (dalam Mulyani, 2010) kebutuhan berprestasi

adalah kebutuhan individu untuk berusaha menyelesaikan tugas-tugas yang sulit,

mempertahankan standar yang tinggi, dan mau bekerja mencapai sasaran,

merespon kompetisi secara positif, mau terus berusaha mencapai hasil yang

sangat baik.

Masalah kecerdasan emosional dalam kaitannya dengan kebutuhan

berprestasi merupakan masalah yang menarik sehingga banyak penelitian yang

muncul. Penelitian yang dilakukan oleh Nurfaizin (2007) yang dilakukan pada

mahasiswa psikologi UIN Malang yang berjumlah 60 menunjukkan bahwa

sebagian besar mahasiswa memiliki kecerdasan emosi dan motivasi berprestasi

menengah (sedang). Korelasi dua variabel r xy = 0,847 yang berarti terdapat

hubungan yang positif antara kecedasan emosi dan motivasi berprestasi.

Sedangkan penelitian yang dilakukan Jati (2010) dengan judul hubungan

antara kecerdasan emosional dengan motivasi berprestasi pada mahasiswa

Fakultas Kedokteran UMS 2007 yang berjumlah 78 orang. Hasil penelitian

(4)

emosional dengan motivasi berprestasi pada mahasiswa Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Surakarta Angkatan 2007, karena didapatkan

koefi-sien korelasi sebesar 0,501 dan untuk signifikansinya didapatkan angka

proba-bilitas sebesar 0,000.

Penulis memilih mahasiswa sebagai subjek penelitian . Dalam hal ini

penulis menunjuk mahasiswa baru atau mahasiswa Bimbingan dan Konseling

angkatan 2012 UKSW sejumlah 58 mahasiswa karena menurut Hurlock (1999)

bahwa mahasiswa termasuk ke dalam akhir masa remaja dimana tugas

perkembangan pada masa remaja ini individu mencapai kemandirian emosional

dari orang tua dan orang-orang dewasa lainnya. Mahasiswa baru merupakan masa

peralihan antara masa remaja akhir menuju masa dewasa awal, yang mana pada

masa ini emosionalnya tergolong masih labil. Hal ini dapat dilihat pada absensi

mahasiswa pada matakuliah pemahaman individu teknik non tes:

Tabel 1.1 Presensi Mahasiswa BK angkatan 2012

Kehadiran Jumlah Mahasiswa Prosentase (%)

1-2 kali tidak hadir 26 44,8

3-5 kali tidak hadir 7 12,7

6-8 kali tidak hadir 1 1,7

9-11 kali tidak hadir 2 3,4

12-14 kali tidak hadir 1 1,7

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 37 mahasiswa yang

kehadiran dalam perkuliahannya masih kurang, akan tetapi pada kolom pertama

(5)

kampus yang diberikan kepada mahasiswa untuk mendapatkan kesempatan ijin

dalam perkuliahan hanya diperbolehkan 1 sampai 2 kali tidak hadir saja. Hal ini

menunjukkan bahwa tingkat kecerdasan emosional mahasiswa BK angkatan 2012

masih tergolong kurang memperhatikan tanggung jawab diri sendiri.

Dari hasil wawancara dengan dosen pengajar diketahui bahwa mahasiswa

Bimbingan dan Konseling angkatan 2012 cenderung kurang memperhatikan

setiap mata kuliah dan tugas-tugas yang diberikan oleh dosen. Hal ini dapat

terbukti dari sebagian besar mahasiswa masih ada yang terlambat dalam

pengumpulan tugas, apabila ada tugas secara berkelompok cenderung hanya satu

atau dua mahasiswa yang mengerjakan sedangkan yang lainnya hanya

menumpang nama saja. Selain itu menurut dosen pengajar ketika ada sesi

presentasi dapat terlihat yang aktif dalam mengutarakan pendapat hanya beberapa

mahasiswa saja. Dari hasil presensi mahasiswa masih ada tiga sampai lima orang

yang membolos mata kuliah tertentu. Hal ini dapat dikatakan bahwa masih

kurangnya rasa tanggung jawab mahasiswa dalam memperhatikan prestasinya.

Sesuai dengan uraian pada latar belakang di atas maka penulis tertarik

meneliti tentang “Hubungan antara Kecerdasan Emosional dengan Kebutuhan

Berprestasi Mahasiswa Bimbingan dan Konseling angkatan 2012 UKSW”.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah

(6)

kecerdasan emosional dengan kebutuhan berprestasi pada mahasiswa Bimbingan

dan Konseling angkatan 2012?”

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui signifikansi hubungan antara

kecerdasan emosional dengan kebutuhan berprestasi mahasiswa Bimbingan dan

Konseling angkatan 2012 UKSW.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Dapat dijadikan sebagai bahan kajian bagi peneliti selanjutnya yang

berhubungan dengan penelitian kuantitatif ini tentang hubungan kecerdasan

emosional dengan kebutuhan berprestasi, sehingga hasilnya akan luas dan

mendalam.

1.4.2 Manfaat Praktis

Bagi dosen, hasil penelitian ini bermanfaat sebagai bahan informasi dalam

upaya membimbing dan memotivasi mahasiswa untuk menggali kecerdasan

emosional yang dimilikinya. Sedangkan bagi mahasiswa, hasil penelitian ini dapat

dijadikan landasan untuk mengembangkan kebutuhan berprestasi melalui

(7)

1.5Sistematika Penulisan

Dalam upaya menyelesaikan laporan ini. Penulis menggunakan sistematia

sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini meliputi uraian mengenai latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Bab ini menjelaskan tentang landasan teori mengenai kecerdasan emosi

dan kebutuhan berprestasi, kajian yang relevan, serta hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini menguraikan jenis penelitian, subjek penelitian, definisi

operasional, variabel penelitian, teknik pengumpulan data, uji coba alat ukur, dan

teknik analisis data.

BAB IV HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN

Bab ini berisi Izin Penelitian, Pengumpulan Data, Analisis Data, Uji

Hipotesis dan Pembahasan Hasil Penelitian.

BAB V PENUTUP

Gambar

Tabel 1.1 Presensi Mahasiswa BK angkatan 2012

Referensi

Dokumen terkait

ada pengaruh yang signifikan kecerdasan emosional terhadap agresi. Berdasarkan analisis data diketahui tingkat kecerdasan emosional siswa

Dari hasil analisis yang telah dilakukan bahwa terdapat hubungan yang. signifikan antara motivasi berprestasi dengan tindakan prokrastinasi

Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui signifikansi hubungan antara Motivasi Berprestasi dengan Tindakan

faktor tersebut dapat memengaruhi kinerja guru, perlu dilakukan penelitian dengan judul “ Pengaruh Iklim Organisasi, Kecerdasan Emosional, dan Motivasi Berprestasi

sangat signifikan kecerdasan emosional dengan motivasi belajar siswa. kelas 8 SMP N

Penelitian ini adalab penelitian kuantitatif, yang dirancang untuk mengetahui hubungan antara motivasi berprestasi dan kecerdasan emosional dengan prestasi pada

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kecerdasan emosional dengan kemandirian belajar pada mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Kristen Satya

Persiapan yang hendaknya ada bagi perguruan tinggi berkaitan dengan pelayanan bimbingan dan konseling untuk meningkatkan kecerdasan emosional mahasiswa seperti: