• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGETAHUAN TENTANG BUDAYA LAIN

2. BUDAYA BAL

I Gusti Ngurah Bagus (dalam Koentjaraningrat,1970) menjelaskan bahwa: 2.1 Identifikasi

Bali biasa di sebut dengan nama Pulau Dewata yang merupakan bagian dari gugusan kepulauan Nusa Tenggara. Kebudayaan Bali masih banyak mengandung sifat Hindu-Jawa. Hal ini disebabkan karena Jatuhnya Kerajaan Majapahit sebagai pusat budaya di Jawa Timur pada kurang lebih 1500 M, dan banyak diantara penduduknya yang tidak suka memeluk islam, mencari tempat- tempat di mana agama dan budaya Hindu –Budha bertahan.

Sampai sekarang orang Bali keturunan Wong mojopahit dan menyebut/ memuliakan leluhurnya sebagai Bhatara Maospati. Sedangkan, penduduk asli yang tidak bercampur dengan orang-orang Majapahit, menyingkir dan bermukim di daerah –daerah pegunungan, dan mereka disebut sebagai golongan Bali Aga (Bali Asli) yang menempati Tengahan hingga Pengrisingan. Religi mereka animismme. Seiring berjalannya waktu, agama yang di bawa oleh orang- orang Jawa Timur bercampur dengan budaya asli Bali.

Golongan yang memeluk agama islam, di Bali sangat kecil. Dan golongan yang memeluk agama islam yang disebut dengan Bali Selam.

Bali biasa di sebut dengan nama Pulau Dewata yang merupakan bagian dari gugusan kepulauan Nusa Tenggara. Bali, memiliki empat sistem kekerabatan yaitu Kasta Brahmana, Ksatria, Waisya dan Sudra. Susunan keluarga di Bali adalah Parental. Parental yaitu kekeluargaan yang dihitung dari garis ayah dan garis biru. Selain itu di Bali juga terdapat pula Upacara pembakaran mayat atau biasa disebut dengan Upacara ngaben. Bila ada seseorang yang meninggal dunia, maka jenazahnya untuk sementara waktu ditanam/dikubur dalam tanah. Dengan tujuan untuk menunggu terkumpulnya biaya.

2.2 Angka dan fakta demografis

Luas wilayah pulau bali adalah 5.636,66 KM² dengan jumlah penduduk pada tahun 2016 adalah 4.125.800 jiwa. Wilayah bali terbagi menjadi 6 wilayah daratan (pulau) yaitu Pulau Bali sebagi pulau terbesar Pulau Nusa Penida, Pulau Nusa Ceningan, Pulau Nusa Lembongan , Pulau Serangan dan Pulau Menjangan. Provinsi Bali dibagi menjadi 8 Kabupaten dan 1 kota dibagi menjadi 57

Kecamatan.

2.3 Bentuk Desa/ peralatan yang dipakai

Masyarakat hukum terkecil adalah desa. Tiap desa memiliki kuil sendiri sebagai temat orang memuja Dewa-dewa. Atau biasa disebut dengan Pura.

Di bali terdapat beberapa

macam pura, ada pura desa, pura subak, pura segara, pura dalem dan lain sebagainya. Semua pura tersebut digunakan untuk memuliakan dewa Siwa, Wisnu, Brahma dan lain sebagainya.

Terdapat dua jenis desa di bali, yaitu 2.3.1 Desa Kuno (lama)

Desa kuno oleh suatu dewan yang disebut Sekaha Desa. Desa ini terdiri dari orang – orang pendiri desa dan keturunanya.

2.3.2 Desa baru

Di desa baru tidak terdapat dewan desa dan pemerintahan yang dijalankan hampir sama dengan desa yang terdapat di Jawa. Pimpinan atau kepala desa disebut juga dengan Klian dan penulisnya disebut Penyarikan. 2.4 Mata pencaharian

Mata pencaharian pokok orang bali adalah bercocok tanam. Dapat dikatakan bahwa 70 % pendapatan mereka dari bertani. Sedangkan 30% hidup dari peternakan, berdagang, menjadi buruh, pegawai atau lainnya. 2.5 Sistem kekerabatan

Banjar. Sistem kekerabatan patrilineal yang mengikat orang Bali berdasarkan prinsip keturunan, ada pula bentuk kesatuan- kesatuan sosial yang didasarkan atas kesatuan wilayah, ialah desa.

Banjar dikepalai oleh seorang kepala yang disebut klian banjar (kliang). Tugasnya tidak hanya menyangkut segala urusan dalam lapangan kehidupan sosial dari banjar sebaai suatu komuniti, tetapi juga lapangan kehidupan keagamaan.

Subak. Memiliki kepala sendiri ialah kliang banjar yang bertanggung jawab kepada seorang kepala adat yang ada diatasnya, ialah

sedahan agung. Warga subak adalah para pemilik atau penggarap sawah-

sawah yang menerima air irigasinya dari bendungan- bendungan yang diurus oleh suatu subak.

Seka. Dalam kehidupan masyarakat di bali ada organisasi- organisasi yang bergerak dalam lapangan hidup yang khusus, ialah organisasi seka

Gotong Royong. Dalam kehidupan sehari- hari terdapat dua sistim gotong royong, ialah antara individu dan individu atau antara keluarga dan keluarga.

Susunan keluarga di bali,parental, yaitu kekeluargaan yang dihitung dari garis ayah dan garis biru. Di bali umumnya masih menaruh percaya

a) Kasta Brahmana : merupakan kasta yang memiliki derajat tinggi dan terdiri dari golongan pendeta. Ida untuk laki-laki idayu untuk perempuan.

b) Kasta Ksatria

Kasta Ksatria merupakan golongan raja-raja dan para bangsawan pada umumnya mereka memakai sebutan (gelar) Dewa untuk laki-laki dan

Dewayu untuk perempuan.

c) Kasta Waisya

Kasta Waisya merupakan golongan kaum petani, pedagang, saudagar dan masih sebagainya. Kebanyakan mereka memakai sebutan (gelar)

Gusti untuk laki-laki dan Gusti Ayu untuk perempuan. d) Kasta Sudra

Kasta sudra merupakan kasta terendah yang terdiri dari orang- orang yang tidak sempurna dan sebagai rakyat kecil. Masyarakat yang tidak memiliki gelat hanya dengan panggilan : I

2.6 Sistem Kepercayaan atau Religi

Pada umumnya kepercayaan orang Bali adalah Hindu. Namun seiring berjalannya waktu selain agama Hindu, terdapat pula orang yang memeluk agama lain, seperti islam dan Kristen. Selain orang Bali asli, tidak boleh mengikuti upacara- upacara keagamaan yang

diselenggarakan oleh orang Bali.

Di bali terdapat tiga dewa utama yaitu Brahma, Siwa dan Wisnu

a. Upacara Ngaben Upacara ngaben adalah upacara kematian atau pembakaran mayat. Bila ada seseorang yang meninggal dunia, maka jenazahnya untuk sementara waktu di tanam/dikubur dalam tanah. Dengan tujuan untuk menunggu terkumpulnya biaya. Karena untuk melakukan sebuah upacara ngaben, diperlukan biaya yang banyak sekali. Untuk kalangan bangsawan, raja, pembakaran jenazah dapat diadakan secara besar-besaran. Untuk menempatkan jenazah yang hendak dibakar itu disebut wadah. Wadah yang berwujud sebuah menara tinggi bersusun-susun. Untuk sampai diatas, orang harus naik tangga, yag disebut dengan tragtag, sedangkan wadah (menara) disebut meru.yang biasanya bertingkat ganjil, yaitu : 3,5,7,9 dan yang paling tinggi 11 tingkat. Karena makin tinggi derajad orang yang meninggal, makin tinggi pula merunya.

2.7 Jenis kebudayaan

Kebudayaa suku bali tergolong kebudayaan yang sangat tinggi mutunya, sehingga banyak turis dari dalam dan luar negri yang berkunjung ke bali.

Adapun beberapa tari-tarian yang terdapat di Bali adalah: a. Tari janger

Adalah tarian yang dilakukan oleh pemuda-pemudi dan berjejer dengan rapi serta berhadap-hadapan satu sama lain.

Yang memegang peran dalam pertunjukan ini adalag seorang janda yang berwujud seorang wanita raksasa terkenal sebagai juru tenung yang dapat mendatangkan malapetaka bagi manusia.

c. Tari legong

Yaitu tarian yang dipersembahkan untuk menghormati dewa-dewa. Seperti tarian Kecak, tari Gambuh dan sebagainya.

3. BUDAYA BATAK

Dokumen terkait