• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Kesadaran Multikultural Mahasiswa Bimbingan dan Konseling FKIP UKSW Angkatan 2013 Melalui Paket Kesadaran Multikultural T1 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Kesadaran Multikultural Mahasiswa Bimbingan dan Konseling FKIP UKSW Angkatan 2013 Melalui Paket Kesadaran Multikultural T1 BAB III"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

23 BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian eksperimen yang digunakan adalah eksperimen semu. Menurut Azwar (2000) penelitian eksperimental ini meniru kondisi penelitian eksperimental murni semirip mungkin, akan tetapi tidak semua variabel yang relevan dapat dikendalikan dan dimanipulasi

3.2 Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain Pretest- Posttest Control Group Design (Sugiono, 2010)

Desain penelitian Pretest- Posttest Control Group Design dengan Pre test- Post test Control Design sebagai berikut :

Grup Pretest Treatment Posttest

Eksperimen R1 O1 X O3

Kontrol R2 O2 - O4

Keterangan :

R1 dan R2 :Kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang dipilih secara random dari hasil penyebaran Multicultural Awareness, Knowledge, Skill Survey Counselor Edition Revised (MAKSS-CE-R)

O1 dan O2 :Kelompok ekperimen dan kelompok kontrol yang memiliki kesadaran multikultural dalam kategori Terbatas.

O3 :Kelompok eksperimen yang diberikan treatment dan post

test

O4 :Kelompok kontrol yang diberikan post test tanpa treatment X :Treatment dengan menggunakan Paket Kesadaran

Multikultural.

(2)

24 dibandingkan hasil dari subjek eksperimen dan subjek kontrol untuk memperoleh hasil; apakah yang diajukan bahwa paket kesadaran multikultural dapat digunakan untuk meningkatkan kesadaran multikultural dapat dibuktikan kebenarannya dengan pengumpulan data.

3.3 Subyek Penelitian

(3)

25 dijadikan subjek penelitian dengan kelompok kontrol sebagai pembanding untuk mengetahui peningkatan secara signifikan kesadaran multikultural kelompok eksperimen melalui paket kesadaran multikultural.

3.4 Variabel Penelitian

Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Menurut Sugiono (2012) variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam metode eksperimen, variabel yang digunakan adalah variabel bebas dan terikat. Sugiono (2012) Variabel Independen (variabel bebas) adalah merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat), sedangkan variabel Dependen (variabel terikat) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.

Adapun variabel yang dipakai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Variabel bebas : Paket Kesadaran Multikultural

b. Variabel terikat : Kesadaran multikultural

3.5 Teknik Pengumpulan Data

(4)

26 adalah instrumen yang telah direvisi dan difokuskan untuk mengukur kesadaran multikultural konselor. MAKSS-CE-R terdapat tiga sub-skala yaitu Kesadaran Multikultural, Pengetahuan Multikultural dan Keterampilan Multikultural. MAKSS-CE-R terdiri dari 33 item pernyataan. 7 item unfavorable dan 26 item favorable dengan empat kategori jawaban dan skoring yang sesuai dengan pilihan jawaban. Kriteria penskoran instrument kesadaran multikultural dapat dilihat pada tabel 3.1 di bawah ini.

Tabel 3.1 Kriteria Penskoran Instrument Kesadaran Multikultural

Jawaban Favourable Unfavorable

Sangat Terbatas/ Sangat Tidak Setuju

1 4

Terbatas/Tidak Setuju 2 3

Baik /Setuju/ Menyadari 3 2

Sangat Baik/ Sangat Menyadari/ Sangat Setuju

4 1

(5)

27 Terbatas/ Sangat Tidak Setuju dengan skor 1, Terbatas/Tidak Setuju dengan skor 2, Baik /Setuju/ Menyadari dengan skor 3 dan Sangat Baik/ Sangat Menyadari/ Sangat Setuju dengan skor 4. Sedangkan untuk butir pernyataan yang unfavorable jawaban Sangat Baik/ Sangat Menyadari/ Sangat Setuju dengan skor 1, Baik /Setuju/ Menyadari dengan skor 2, Terbatas/Tidak Setuju dengan skor 3, dan Sangat Terbatas/ Sangat Tidak Setuju dengan skor 4.

Untuk mengukur tinggi rendahnya skor instrumen kesadarn multikultural digunakan rumus interval sebagai berikut :

Skor tertinggi adalah 4 dan skor terendah adalah 1. Untuk mengukur tinggi rendahnya skor instrumen kesadaran multikultural dibagi menjadi 4 kategori yaitu Sangat Terbatas, Terbatas, Menyadari dan Sangat Menyadari. Jumlah item instrumen kesadaran multikultural adalah 33 item, sehingga skor maksimal yang diperoleh adalah 4 x 33 = 132 dan skor minimal 1 x 33 = 33, sehingga diperoleh interval sebagai berikut :

i = 132 - 33 = 24,75 4

= 25

3.6 Kisi – Kisi Instrumen

Tabel 3.2 Kisi – Kisi Instrumen the Multicultural Awareness, Knowledge, and

Skills Survey Counselor Edition Revised (MAKSS-CE-R)

Variabel Aspek Favorabel Unfavorabel

the Multicultural

Awareness, Knowledge, and Skills Survey Counselor Edition Revised

Kesadaran Multikultural

A 5,7,10

1,2,3,4,6,8,9 i = Skor tertinggi – skor terendah

(6)

28 Pengetahuan

Multikultural

B 11,12,13,14,1

5,16,17, 18,19,20,21,2

2,23

-

Keterampilan Multikultural

C 24,25,26,27, 28,29,30,31,3

2,33

-

(7)

29 Tabel 3.3 penjelasan kisi – kisi (the Multicultural Awareness, Knowledge, and Skills Survey Counselor Edition Revised)

Variabel Aspek Favorabel Unfavorabel

The Multicultural

5. Profesi melayani manusia, terutama konseling dan psikologi klinik, telah gagal untuk memenuhi kebutuhan kesehatan mental dari suku/etnis minoritas

7. Orang-orang dalam ras dan suku kelompok minoritas kurang terwakili di dalam klinik & psikologi konseling.

10.Kesulitan dengan konsep “integritas” bias implisit mendukung budaya yang dominan

1. Mendorong kebebasan psikologis seorang klien merupakan tujuan yang aman untuk menuntut lebih dalam situasi konseling

2. Dalam situasi konseling multikultural, implikasi dasar seperti “keadilan” dan “kesehatan”, tidak sulit untuk dipahami.

3. Secara umum, pelayanan konseling harus diarahkan untuk

mendampingi klien

menyesuaikan diri dengan situasi lingkungan stress

4. Sementara sistem pendukung dasar seseorang (seperti keluarga, teman, dll) memainkan sebuah peran penting selama periode krisis perorangan, pelayanan konseling resmi cenderung untuk hasil yang lebih konstruktif

6. Efektifitas dan

(8)

30

didukung definisi

(universal,semesta, dunia, sejagat, sedunia bersama) (normalitas/keadaan yang biasa) 8. Dalam konseling, klien dari latar

belakang suku/budaya yang berbeda harus diberi perlakuan yang sama.

9. Kriteria dari kesadaran diri, pemenuhan dan sebagian penemuan diri adalah tindakan paling penting dalam sesi konseling

Pengetahuan Multikultural

(KM)

11.Etik 12.Budaya

13.Multikultural (keberagaman budaya) 14.Prasangka

15.Diskriminasi (warna kulit/ bahasa/ budaya)

16.Transkultural/ lintas budaya

17.Kemajemukan/ beragam pemahaman 18.Kebiasaan

19.Enkapsulasi budaya/ bias budaya 20.Hipotesis kontak.

(9)

31 21.Dalam hidupmu kini, seberapa baik

pemahamnmu dalam menilai latar belakang budaya dapat mempengaruhi caramu berfikir dan bertindak.

22.Seberapa baikkah penilaianmu dalam memahami dampak dari cara berfikir dan perilakumu ketika berinteraksi dengan sesorang dari latar belakang budaya yang berbeda 23.Seberapa baik kemampuanmu dalam

membedakan “kesengajaan” atau “tidak sengajaan” sinyal komunikasi dalam situasi konseling multikultular Keterampilan

Multikultural (MS)

24.Bagaimanakah kemampuanmu dalam konsultasi dengan profesional tentang kesehatan mental lain kebutuhan kesehatan mental seorang klien dari latar belakang adalah berbeda secara signifikan dengan dirimu.

25.Bagaimanakah kemampuanmu dalam konsultasi dengan profesional tentang kesehatan mental lain kebutuhan kesehatan mental seorang klien dari latar belakang adalah berbeda secara signifikan dengan dirimu.

26.Seberapa baik pemahamanmu dalam menilai kebutuhan kesehatan mental

(10)

32 perempuan

27.Seberapa baik pemahamanmu dalam menilai kesehatan mental yang dibutuhkan oleh orang tua.

28.Seberapa baik pemahamanmu dalam menilai kebutuhan kesehatan mental laki-laki gay

29.Seberapa baik pemahamanmu dalam menilai kesehatan mental seseorang yang datang dari latar belakang sosial ekonomi sangat miskin

30.Seberapa baik pemahamanmu dalam mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan tes psikologi dari latar belakang budaya /etnik/ras yang berbeda

31.Seberapa baik pemahamanmu dalam menilai kebutuhan kesehatan mental laki-laki

32.Seberapa baik pemahamanmu dalam menilai kebutuhan kesehatan mental orang cacat

33.Seberapa efektifkah kamu dalam menjaga informasi dan sumber daya untuk melayani klien dari kebudayaan yang berbeda

(11)

33 3.7 Uji Coba Instrumen

Pada tanggal 11-13 Mei 2016, penulis melakukan uji coba instrumen kepada 30 mahasiswa Bimbingan dan Konseling angkatan 2013. Untuk mengetahui validitas item dan reliabilitas instrumen yang digunakan, sehingga hasil yang diperoleh dapat langsung dipertanggungjawabkan.

3.7.1 Analisis Validitas

Kriteria yang digunakan penulis untuk menentukan tingkat validitas instrumen the Multicultural Awareness, Knowledge, and Skills Survey-Counselors Edition- Revised (MAKSS-CE-R) mahasiswa menggunakan kriteria yang dikemukakan oleh Azwar (2007) yaitu suatu item dikatakan valid apabila r  0,30. Namun apabila jumlah item valid ternyata masih tidak mencukupi jumlah yang diinginkan, maka dapat menurunkan sedikit kriteria dari 0,30 menjadi 0,25 atau 0,20.

Tabel 3.4 Uji Validitas instrumen the Multicultural Awareness, Knowledge,

and Skills Survey-Counselors Edition- Revised (MAKSS-CE-R)

Item-Total Statistics

(12)

34 VAR00014 80.8333 161.316 .535 .934

VAR00015 80.7333 163.237 .434 .935 VAR00016 80.6000 163.766 .400 .935 VAR00017 80.6667 160.230 .588 .934 VAR00018 80.7000 164.355 .412 .935 VAR00019 80.7333 163.237 .434 .935 VAR00020 80.9667 161.413 .642 .933 VAR00021 80.9333 160.133 .658 .933 VAR00022 81.0333 159.344 .574 .934 VAR00023 81.0000 162.000 .498 .934 VAR00024 81.0667 157.720 .593 .933 VAR00025 81.0000 155.034 .651 .933 VAR00026 80.9000 159.610 .634 .933 VAR00027 80.8000 161.545 .575 .934 VAR00028 80.9000 160.576 .629 .933 VAR00029 80.8667 163.154 .464 .935 VAR00030 81.0667 154.961 .634 .933 VAR00031 81.1333 165.568 .306 .936 VAR00032 80.7667 156.944 .703 .932 VAR00033 80.8667 158.809 .558 .934

Dari tabel 3.4 menunjukkan bahwa dari 33 item pertanyaan semua item menunjukkan corrected to total correlation  0,30. Item- item tersebut memiliki koefisien to total correlation terendah 0,306 dan tertinggi 0,703.

3.7.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas dapat diartikan dengan sejauh mana instrumen pengukuran dapat diandalkan (Azwar ,2000). Uji reliabilitas dalam penelitian menggunakan standart reliabilitas yang dikemukakan Azwar (2000) yaitu :

R < 0,7 : Tidak Reliabel 0,7 < r < 0,8 : Cukup Reliabel 0,8 < r < 0,9 : Baik

0,9 < r < 1,0 : Sangat Reliabel

(13)

35 diperoleh angka koefisien Alpha = 0,936, ini menunjukkan bahwa the Multicultural Awareness, Knowledge, and Skills Survey Counselor Edition Revised (MAKSS-CE-R) sangat reliabel. Rincian hasilnya dapat dilihat pada tabel 3.5

Tabel 3.5 Rekapitulasi Hasil Analisis Reliabilitas the Multicultural Awareness,

Knowledge, and Skills Survey (MAKSS-CE-R)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.936 33

3.8 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Deskriptive dan Uji Mann Whitney yaitu untuk melihat perbedaan nilai kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pada (post test). Uji Mann Whitney mensyaratkan skala data ordinal dalam pengujiannya (Sugiono, 2012) dan skala yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah skala ordinal.

Gambar

tabel 3.1 di bawah ini.
Tabel 3.2 Kisi – Kisi Instrumen the Multicultural Awareness, Knowledge, and  Skills Survey Counselor Edition Revised (MAKSS-CE-R) Variabel Aspek Favorabel Unfavorabel
Tabel 3.3 penjelasan kisi – kisi (the Multicultural Awareness, Knowledge, and Skills Survey Counselor Edition Revised) Variabel Aspek Favorabel Unfavorabel
Tabel 3.4 Uji Validitas instrumen the Multicultural Awareness, Knowledge, and Skills Survey-Counselors Edition- Revised (MAKSS-CE-R)
+2

Referensi

Dokumen terkait

http://digilib.unej.ac.id http://digilib.unej.ac.id http://digilib.unej.ac.id http://digilib.unej.ac.id http://digilib.unej.ac.id.. The consideration and adopting of proposals

HUBUNGAN ANTARA UNSUR HARA TANAH DAN STRUKTUR VEGETASI TUMBUHAN BAWAH PADA TEGAKAN HUTAN JATI. (Tectona grandis L. f.) DI KPH

Bentuk grafik pola distribusi fluks neutron dalam penelitian ini sesuai dengan pola distribusi Poisson yang sesuai dengan statistik Maxwell Boltzmann. Keterbatasan memori komputer

Rumusan masalah dalam penulisan skripsi ini adalah (1) bagaimana hasil belajar matematika menggunakan strategi pembelajaran aktif Questions Students Have?, (2) bagaimana

UPAYA MENINGKATKAN BELAJAR SISWA DENGAN PENDEKATAN OPEN ENDED PADA MATERI KUBUS DAN BALOK PADA SISWA KELAS VIII SMPN 5 TULUNGAGUNG.. TAHUN

Perkembangan Ilmu pada Masa Bani Umayyah Meskipun masa kepemimpinan bani Umayyah sarat dengan intrik politik internal maupun eksternal yang kemudian menghasilkan perluasan

Berdasarkan hasil penelitian dan kenyataan yang ada di lapangan, diperoleh kesimpulan bahwa metode pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME) berbantuan alat peraga

Penaklukan atas wilayah Afrika Utara itu dari pertama kali dikalahkan sampai menjadi salah satu provinsi dari Khalifah Bani Umayah memakan waktu selama 53 tahun, yaitu mulai tahun 30