• Tidak ada hasil yang ditemukan

POTENSI KOMUNITAS FITOPLANKTON DALAM MENDUKUNG KOMUNITAS NEKTON DI PERAIRAN LAUT PERCUT KECAMATAN PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "POTENSI KOMUNITAS FITOPLANKTON DALAM MENDUKUNG KOMUNITAS NEKTON DI PERAIRAN LAUT PERCUT KECAMATAN PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

POTENSI KOMUNITAS FITOPLANKTON DALAM

MENDUKUNG KOMUNITAS NEKTON DI

PERAIRAN LAUT PERCUT KECAMATAN

PERCUT SEI TUAN KABUPATEN

DELI SERDANG

Oleh :

Riris S Simbolon NIM 409220039 Program Studi Biologi

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas

berkat dan rahmat Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Adapun skripsi ini berjudul “ Potensi Komunitas Fitoplankton Dalam Mendukung Komunitas Nekton di Perairan Laut Percut Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang”.

Dalam Kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada Bapak

Drs. H. Triharsono, M.Si selaku ketua jurusan Biologi dan Dosen Pembimbing

Akademik, serta Bapak Drs. Lazuardi, M.Si selaku sekretaris jurusan Biologi. Selain

itu penulis juga menyampaikan terimakasih kepada Bapak Drs. Tonggo Sinaga, M.S

sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan

motivasi pada penulis selama penulisan skripsi ini. Serta kepada Bapak Drs. H. Tri

Harsono, M.Si , Bapak Drs. Lazuardi, M.Si , dan Ibu Dra. Mariati Sipayung, M.Si

selaku dosen penguji yang telah memberikan banyak kritik dan saran yang berguna

untuk penyusunan skripsi ini. Juga kepada ibu Dra. Uswatun Hasanah, M.Si sebagai

kepala laboratorium yang telah memberikan izin untuk menggunakan laboratorium

ekologi selama penelitian berlangsung. Tidak lupa juga penulis mengucapkan

terimakasih kepada Bang Iqbal, Bang Domu, dan Bang Agus yang telah membantu

penulis dalam menyediakan alat-alat yang dibutuhkan selama penelitian.

Teristimewa ucapan terimakasih dan sayang penulis kepada kedua orang Tua

tercinta, Ayahanda M. Simbolon dan Ibunda D. Marbun buat setiap doa, nasehat,

kasih sayang yang begitu berarti serta dukungan yang diberikan baik material maupun

spiritual. Juga kepada kakak – kakak tersayang ( K’ Hotma, K’ Risma, K’ Tio ) ,

adik – adik terkasih ( Anugrah, Julis, dan Febry ), ponakan tercinta ( Adiel Mariano

Napitupulu, Ghisella Kaziano Napitupulu dan Evano Christian Malau ) dan kepada

abang ipar bahkan seluruh keluarga besar. Trimakasih buat semua dukungan,

semangat, kasih sayang, dan doa – doanya.

Terimakasih buat K’Tiur dan bg safri yang sudah seperti pembimbing kedua.

(4)

vi

hamid, dan mahadi). Kepada KTB Eklesia be Anugerah ( ka herlina, bg heri , eriana,

hethy ,mellisa), juga kepada adik - adik kelompok ( ita, nelly,nobel,novia,yoana) ,dan

kepada pengurus wonder woman mipa yang banyak memberikan motivasi, dorongan

bahkan Doa yang luar biasa. Kepada teman 1 kos, kos opung dan RUMKIBER (bg

joen, bg lucker, bg cardy, bg sudy, ka ria, ka duma, ka enda, ka enyus, ka qicel, putri,

nelson, rio, febry, edo, lewi) yang menjadi keluarga kedua. Terimakasih dan salam

persahabatan juga kepada teman-teman seperjuangan di Biologi Nondik 2009,

semoga persahabatan kita akan terjalin selamanya. Dan untuk semua pihak yang tidak

dapat penulis sebutkan satu persatu dan telah banyak membantu, penulis

mengucapkan terimakasih dan Tuhan memberkati.

Penulis menyadari masih banyak kelemahan dari segi isi maupun tata bahasa,

untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari

pembaca untuk kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat memberikan

inspirasi bagi pembaca baik hanya sebagai bahan bacaan atau referensi untuk

penelitian lanjutan dan bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkannya.

Medan, Juni 2013

Penulis

(5)

iii

POTENSI KOMUNITAS FITOPLANKTON DALAM

MENDUKUNG KOMUNITAS NEKTON DI

PERAIRAN LAUT PERCUT KECAMATAN

PERCUT SEI TUAN KABUPATEN

DELI SERDANG

Riris S Simbolon (NIM 409220039)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keadaan fisika kimia, mengetahui kelimpahan, keanekaragaman,keseragaman, serta dominansi, dan pada akhirnya mengetahui potensi komunitas fitoplankton dalam mendukung komunitas nekton di Perairan Laut Percut Kecamatan Percut Sei Tuan Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi karena data diperoleh dari hasil pengamatan secara langsung. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan sejak bulan april sampai juni 2013, dengan pengambilan sampel pada empat stasiun. Stasiun I di daerah pemukiman penduduk, stasiun II di daerah tempat penampungan ikan (TPI), stasiun III di daerah hutan mangrove, dan stasiun IV di daerah laut lepas. Sampel adalah fitoplankton yang berhasil dijaring dengan menggunakan Net Plankton sebanyak tiga kali pengambilan dari tepi kanan, tengah dan tepi kiri.

Hasil pengukuran faktor fisika kimia pada Perairan Laut Percut untuk

Suhu tertinggi pada stasiun IV (30 0C) dan terendah pada stasiun II (280C),

intensitas cahaya tertinggi diperoleh dari stasiun IV (1121 lux) dan terendah pada stasiun II (828 lux), kecerahan paling tinggi terdapat pada stasiun IV (33.6 cm) dan terendah yaitu pada stasiun II (9.2 cm), pH air tertinggi pada stasiun IV ( 7.2) dan terendah pada stasiun I (6.8), oksigen terlarut (DO) tertinggi pada stasiun III (5.6 mg/l) dan terendah pada stasiun I (3.2 mg/l), serta kadar BOD tertinggi stasiun II (4.9 mg/l), dan terendah pada stasiun IV ( 4.2 mg/l). Hasil penelitian menunjukkan bahwa organisme fitoplankton yang ditemukan sebanyak 17 genus yang tergolong kedalam 4 kelas. Total kelimpahan berkisar antara 11 - 152.97

ind/L. Indeks keanekaragaman berkisar antara 1.39 – 2.88. Indeks keseragaman

berkisar antara 0.86 – 1.04. Indeks dominansi berkisar antara 0.1 - 0.28 dan

tergolong pada dominansi yang rendah. Dari hasil penelitian didapat bahwa pada stasiun IV keanekaragaman dan kelimpahan fitoplankton lebih tinggi dan memiliki sifat fisika-kimia yang lebih mendukung kehidupan fitoplankton jika dibandingkan dengan stasiun lainnya. Dengan beragamnya jenis-jenis fitoplankton dan kelimpahannya yang stabil pada stasiun IV, maka fitoplankton yang terdapat di stasiun IV sesuai pernyataan Barnes dalam Amin (2007) mempunyai potensi untuk mendukung komunitas nekton diperairan Laut Percut.

(6)

iv

POTENTIAL OF PHYTOPLANKTON COMMUNITY IN SUPPORT NEKTON COMMUNITY IN PERCUT SEA WATER, PERCUT

SEI TUAN DISTRICT, DELI SERDANG REGENCY

Riris S Simbolon (NIM 409220039)

ABSTRACT

The goal of this research was to determine the chemical physics condition, know the abundance, diversity, uniformity, and dominance, and finally determine the potential of the phytoplankton community in supporting nekton communities in the Percut Sea waters, District Percut Sei Tuan. Data collection techniques using observation techniques because the data obtained from direct observation. The research was conducted for 3 months from April to June, 2013, the sampling were at four stations. I stations was in residential areas, station II was in the fish shelters (TPI), III station was in the mangrove forest area, and the fourth station was in the high seas. Phytoplankton samples were successfully captured by using Net Plankton in three times taking from the right edge, the center and the left edge.

The measurement results of chemical physics factor in Percut Sea waters were: for the highest temperature was at station IV (30 0C) and the lowest was at station II (28 0C), the highest light intensity obtained from station IV (1121 lux) and the lowest was at station II (828 lux), the highest brightness was at station IV (33.6 cm) and the lowest was at station II (9.2 cm), the highest water pH was at station IV (7.2) and the lowest was at station I (6.8), the highest dissolved oxygen (DO) was at station III (5.6 mg / l) and the lowest was at station I (3.2 mg / l), and the highest levels of BOD was at station II (4.9 mg / l), and the lowest was at station IV (4.2 mg / l). The results showed that the phytoplankton organisms was found in 17 genus that are classified into 4 classes. Total abundance ranged between 11 - 152.97 ind / L. Diversity index ranged between 1:39 - 2.88. Uniformity index ranged between 0.86 - 1:04. Dominance index ranged between 0.1 - 0:28 and classified into low dominancy. From the results obtained that the IV station diversity and phytoplankton abundance was higher and have physico-chemical characteristics that support phytoplankton life when compared to other stations. With the variety of phytoplankton species and abundance were stable at station IV, the phytoplankton contained in station IV corresponding statement Barnes In Amin (2007) has the potential to support the nekton community in Percut Sea waters.

(7)

vii

2.1. Karakteristik Lingkungan Laut 5

2.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Lingkungan Laut 6

2.2.1. Faktor-faktor abiotik 7

2.2.2. Faktor Biotik 10

2.3. Plankton 11

2.4. Fitoplankton 11

2.5.Plankton Sebagai Bioindikator Kualitas Perairan 16

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 17

3.2. Populasi dan Sampel 17

3.2.1. Populasi 17

3.2.2. Sampel 17

3.3. Alat dan Bahan 17

3.3.1. Alat-alat Penelitian 17

3.3.2. Bahan Penelitian 18

3.4. Teknik Sampling Penelitian 18

3.5. Prosedur Kerja Penelitian 20

3.5.1. Prosedur Kerja di Lapangan 20

3.5.2. Prosedur Kerja di Laboratorium 21

3.6.Teknik Analisis Data 22

3.6.1. Kelimpahan Fitoplankton 22

3.6.2. Indeks Keanekaragaman Fitoplankton 22

3.6.3. Indeks Keseragaman Fitoplankton 24

3.6.4. Indeks Dominansi 25

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian 26

(8)

viii

4.1.2. Organisme Fitoplankton 27

4.2. Pembahasan 29

4.2.1. Faktor Fisika Kimia Perairan Laut Percut Kabupaten

Deli Serdang 29

4.2.2. Kelimpahan, Keanekaragaman, Keseragaman, dan

Dominansi Fitoplankton 36

4.2.3. Potensi Komunitas Fitoplankton 39

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 41

5.2. Saran 42

(9)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Beberapa contoh jenis fitoplankton 12

Gambar 2.2. Beberapa genera diatom 14

Gambar 2.3. Beberapa genera dinoflagellata 15

Gambar 3.1. Peta Lokasi Penelitian 19

Gambar 4.1. Grafik gradien hasil pengukuran suhu di Perairan Laut Percut 30

Gambar 4.2. Grafik hasil pengukuran intensitas cahaya di Perairan Laut

Percut 31

Gambar 4.3. Grafik hasil pengukuran kecerahan di Perairan Laut Percut 32

Gambar 4.4. Grafik hasil pengukuran derajat keasaman (pH) di Perairan

Laut Percut 33

Gambar 4.5. Grafik hasil pengukuran Oksigen Terlarut (DO) di Perairan

Laut Percut 35

Gambar 4.6. Grafik hasil pengukuran Biological Oxigen Demand (BOD5)

(10)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Data rata-rata individu fitoplankton dan indeks

kelimpahannya pada 1000 kotak pengamatan 45

Lampiran 2. Data pengamatan fitoplankton dan hasil analisis kelimpahan, keanekaragaman,keseragaman,

serta dominansi fitoplankton 49

Lampiran 3. Perhitungan rumus kelimpahan, keanekaragaman,

keseragaman, dan dominansi fitoplankton 50

Lampiran 4. Gambar Fitoplankton Yang Didapat Dari Penelitian 56

Lampiran 5. Daerah Setiap Stasiun Penelitian 59

(11)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Lebih kurang 71persen permukaan planet bumi ditutupi oleh air asin. Air

laut adalah air murni yang di dalamnya terlarut berbagai zat padat dan gas. Zat

terlarut meliputi garam-garam anorganik, senyawa-senyawa organik yang berasal

dari organism hidup dan gas-gas tersebut. Wilayah laut dihuni oleh biota-biota

laut seperti tumbuh-tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme hidup. Biota laut

menghuni hampir semua bagian laut, mulai dari pantai, permukaan laut, sampai

dasar laut sekalipun. Biota laut mempunyai manfaat yang besar bagi manusia,

karena itu keberdaan biota laut sangat menarik perhatian.

Perairan Laut Percut terletak di Desa Bagan Percut Kecamatan Percut Sei

Tuan Kabupaten Deli Serdang, lebih kurang 25 km dari Medan. Desa itu tepat

berada di tepi Sungai Tuan, yang alirannya bermuara ke Selat Malaka. Mayoritas

penduduk desa bagan percut hidup dan tergantung dari hasil Laut. Walaupun desa

bagan percut terletak disekitar pinggiran kota Medan, akan tetapi tempat ini telah

menjadi objek wisata bagi wisatawan lokal setiap minggunya.

Masyarakat yang bermukim di daerah muara cenderung memanfaatkan

laut untuk mendukung kehidupan. Daerah ini memberi kemudahan yang relatif

murah bagi kegiatan pemukiman, industri, dan kegiatan lainnya. Misalnya sebagai

media transportasi, tempat pembuangan limbah, tempat rekreasi (objek wisata),

bahan baku air pendingin, karena memiliki keindahan panorama baik laut maupun

dunia bawah air .

Pemukiman penduduk di kawasan muara dan rumah makan terapung yang

dibangun di wilayah sekitar laut dapat mengakibatkan terjadi pencemaran dengan

limbah-limbah yang dihasilkan oleh warga ataupun rumah makan itu sendiri.

Keberadaan kapal-kapal yang berlabuh diperairan juga berdampak pada

lingkungan perairan karena bahan bakar dari kapal-kapal yang tumpah dapat

mencemari perairan. Akibatnya apabila terjadi perubahan ekologis yang

mendasar, maka kerugian ekologi yang ditimbulkan akan sangat besar. Tidak

(12)

2

semakin meningkat kemungkinan resiko pencemaran yang ditimbulkan, dan

berpengaruh pada komunitas perairan itu sendiri.

Hal ini juga memungkinkan terjadinya perubahan kualitas perairan yang

selanjutnya berdampak pada kehidupan komponen biotik . Komponen biotik dapat

memberikan gambaran mengenai kondisi fisik, kimia dan biologi suatu perairan .

Salah satu biota yang dapat digunakan sebagai parameter biologi dalam

menentukan kondisi perairan adalah Fitoplankton.

Menurut Barnes dan Mann dalam Amin (2007), fitoplankton merupakan

pakan alami terpenting di ekosistem perairan, dimana tingkat produksi

fitoplankton dapat digunakan untuk menduga potensi produksi ikan yang mampu

dihasilkan di suatu perairan. Praseno dalam Amin (2007) menyatakan bahwa

salah satu cara untuk mengetahui kesuburan perairan antara lain dengan

mengetahui kelimpahan fitoplankton di perairan tersebut. Apabila populasi

plankton disuatu perairan lewat jenuh (blooming) dapat dijadikan sebagai

indikator pencemaran biologi

Menurut Fachrul (2007), kelimpahan fitoplankton yang terkandung di

dalam air laut akan menentukan kesuburan suatu perairan. Oleh karena itu,

fitoplankton dapat digunakan sebagai jenis bio-indikator dari kondisi lingkungan

perairan. Penggunaan fitoplankton sebagai indikator kualitas lingkungan perairan

dapat dipakai dengan mengetahui keseragaman jenisnya yang disebut juga

keheterogenan jenis. Komunitas dikatakan mempunyai keseragaman jenis tinggi

jika kelimpahan masing-masing jenis tinggi. Sebaliknya keanekaragaman jenis

rendah jika hanya terdapat beberapa jenis yang melimpah.

Fungsi fitoplankton di perairan sebagai makanan bagi zooplankton dan

beberapa jenis ikan serta larva biota yang masih muda. Oleh karena itu,

keberadaan fitoplankton di suatu perairan sangat berpengaruh terhadap

kelangsungan hidup ikan-ikan di perairan tersebut, terutama bagi ikan-ikan pada

taraf perkembangan awal.

Dari paparan di atas penulis tertarik untuk mengetahui kondisi Perairan

Laut Percut Kabupaten Deli Serdang melalui penelitian menggunakan

bioindikator fitoplankton untuk menduga potensi produksi ikan dan faktor fisika

(13)

3

Laut Percut juga menjadi alasan peneliti mengadakan penelitian di sana. Informasi

ini nantinya dapat digunakan sebagai acuan atau referensi dalam rangka

pengawasan keadaan lingkungan Perairan Laut Percut Kabupaten Deli Serdang.

Adapun alasan penulis menetapkan pantai Desa Bagan Percut Kecamatan

Percut Sei Tuan dijadikan lokasi penelitian adalah karena informasi tentang aspek

biologi dan ekologi dari komunitas fitoplankton yang hidup di dalamnya belum

pernah dilaporkan dan pemukiman penduduk di kawasan pesisir pantai dan rumah

makan terapung yang dibangun di wilayah sekitar laut yang dapat mengakibatkan

terjadi pencemaran dengan limbah-limbah menjadi alasan penulis memilih tempat

ini. Disamping itu laut percut memiliki potensi sebagai tempat wisata yang

menarik dan sebagai sarana studi untuk mengetahui keanekaragaman makhluk

hidup, baik itu tumbuhan mangrove, dan hewan makro maupun tumbuhan dan

hewan mikro.

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Potensi Komunitas Fitoplankton Dalam Mendukung Komunitas Nekton Di Perairan Laut Percut Kecamatan

Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang”

1.2. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini, ruang lingkup permasalahan dibatasi pada

pengamatan Fitoplankton yang diamati dari keanekaragaman, kelimpahan,

keseragaman, dominansi fitoplankton serta pengukuran beberapa sifat fisika-kimia

(14)

4

1.3. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas yang menjadi rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.Bagaimana keanekaragaman dan kelimpahan Fitoplankton pada Perairan

Laut Percut, Kabupaten Deli Serdang?

2.Bagaimana indeks keseragaman dan indeks dominansi Fitoplankton?

3.Bagaimana hubungan keadaan fisika kimia dengan keberadaan Fitoplankton

di perairan Laut Percut Kabupaten Deli Serdang?

4.Bagaimana Potensi Fitoplankton dalam mendukung komunitas Nekton?

1.4. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan diatas maka penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui keanekaragaman dan kelimpahan Fitoplankton pada Perairan

Laut Percut, Kabupaten Deli Serdang.

2. Mengetahui indeks keseragaman, dan indeks dominansi Fitoplankton pada

perairan Laut Percut, Kabupaten Deli Serdang.

3. Mengetahui hubungan keadaan fisika kimia dengan keberadaan

Fitoplankton di perairan Laut Percut, Kabupaten Deli Serdang.

4. Mengetahui potensi Fitoplankton dalam mendukung komunitas Nekton.

1.5. Manfaat Penelitian

Dari hasil yang diperoleh dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan

manfaat sebagai berikut:

1. Sebagai sumber informasi mengenai kondisi lingkungan perairan agar

masyarakat dapat memelihara dan melestarikannya dalam rangka

pengawasan keadaan lingkungan di Perairan Laut Percut.

2. Memberi masukan bagi pemerintah daerah setempat, khususnya dinas

perikanan dan pariwisata dalam pengembangan dan pemeliharaan Laut.

3. Sebagai sumber informasi bagi masyarakat atau peneliti lain yang ingin

melakukan penelitian di tempat yang sama sehingga data yang diperoleh

(15)

26

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil beberapa

kesimpulan sebagai berikut :

keseragaman yang tinggi. Dan Indeks dominansi berkisar antara 0.1 – 0.28

dan tergolong kedalam dominansi yang rendah atau tidak ada spesies yang

mendominasi.

3. Dari hasil pengukuran parameter fisika-kimia perairan diketahui bahwa

pada stasiun pengamatan nilai beberapa parameter telah berada pada nilai

ambang batas ideal bagi biota laut seperti intensitas cahaya, kecerahan,

DO pada beberapa stasiun pengamatan. Keadaan fisika kimia stasiun I

dan II pun kurang memungkinkan untuk mendukung pertumbuhan

fitoplankton.

4. Dengan beragamnya jenis-jenis fitoplankton, kelimpahannya yang stabil

dan pola penyebaran yang merata pada stasiun IV maka dapat di duga

bahwa keberadaan fitoplankton di stasiun ini dapat menunjang komunitas

nekton diperairan Laut Percut, atau dengan kata lain komunitas

fitoplankton yang ada di stasiun IV berpotensi dalam mendukung

komunitas nekton di Perairan Laut Percut terkhusus pada stasiun IV. Dari

hasil perhitungan fitoplankton didapat bahwa hanya pada stasiun III dan

IV jumlah fitoplankton yang paling banyak dan beranekaragam, sedangkan

pada stasiun I dan II hasil yang didapat jauh berbeda, terbukti bahwa para

nelayan hanya pada stasiun III dan IV menangkap ikan tidak pada stasiun I

(16)

27

5.2. Saran

Adapun saran yang dapat dikemukakan dari hasil penelitian ini adalah :

1. Perlu dilakukan penelitian lanjutan mengenai kelimpahan dan

keanekaragaman fitoplankton dan Nekton di Perairan Laut Percut

Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang agar data yang

didapat semakin baik lagi.

2. Hendaknya penelitian ini dapat menjadi bahan informasi kepada warga

Percut mengenai keberadaan fitoplankton di Laut Percut sehingga dapat

menjaga kestabilan ekosistem daerah ini dan tingkat keanekaragaman

fitoplankton kedepannya bisa dipertahankan, juga dapat menjaga

kebersihan lingkungan perairan agar mendukung keberadaan komunitas

(17)

43

DAFTAR PUSTAKA

Anonim,(2009), contoh-contoh Fitoplankton. http://pobersonaibaho.wordpress. com/2011/02/14/contoh-contoh-fitoplankton/. Diakses tanggal 26 Februari 2013

Anonim, (2009), Karekteristik Biologi dan Peranan Plankton http://pustaka. unpad.ac.id/wpcontent/uploads/2009/12/karakteristik_biologi_dan_peranan _plankton.pdf. Diakses tanggal 26 Februari 2013

Anonim,(2011), Klasifikasi Fitoplankton. http://ewinasis.blogspot.com /2011/08/ klasifikasi-plankton.html. Diakses tanggal 20 juni 2013

Amin, M., dan Utojo., (2007), Komposisi dan Keragaman Jenis Plankton Di

Perairan Teluk Kupang Propinsi Nusa Tenggara Timur, Jurnal Ilmu

Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin 18: 0853 – 4489.

Brahmana, P., (2001), Ekologi Laut, Penerbit Universitas Terbuka, Jakarta.

Barus, T.A., (2001). Pengantar Limnologi Studi Tentang Ekosistem Sungai dan

Danau, Program Studi Biologi USU FMIPA, Medan.

Caronika, T., (2011), Analisis Kualitas Perairan Danau Toba Ditinjau Dari

Komunitas Fitoplankton Di Kecamatan Bakti Raja Kabupaten Humbang Hasundutan, Skripsi, Sarjana Biologi, FMIPA, Unimed, Medan.

Edmondson, W.T., Fresh-Water Biology Second Edition, Profesor of Zoology, University of Washington, Scattle

Fachrul, M.F., (2007), Metode Sampling Bioekologi, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Ginting, F., (2010), Studi Kelimpahan dan Keanekaragaman Nekton pada

Perairan Laut Tanjung Tiram Kabupaten Batubara, Skripsi, Sarjana

Biologi, FMIPA, Unimed, Medan.

Lubis, S.R., (2010), Studi Kelimpahan dan Keanekaragaman Organisme

Fitoplankton pada perairan laut tanjung tiram kecamatan tanjung tiram kabupaten batubara sumatera utara, Skripsi, Sarjana Biologi, FMIPA,

Unimed, Medan.

Odum, P., (1994), Dasar-dasar Ekologi umum Terjemahan, FMIPA Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Michael, P., (1995), Metode Ekologi Untuk Penyelidikan Lading dan

Laboratorium, Diterjemahkan : Sahati Suharto. Penerbit Universitas

(18)

44

M.S Wibisono., (2011), Pengantar Ilmu kelautan Edisi 2, Universitas Indonesia Press, Jakarta

Nybakken, J.W., (1988), Suatu Pendekatan Ekologis, PT Gramedia, Jakarta.

Nontji, A., (2007) Laut Nusantara Edisi Revisi, Penerbit Djambatan, Jakarta.

Praseno,D.P., (1976), Kesuburan Perairan Indonesia, Pewarta Ocean. LON-LIPI Jakarta, Tahun3, No.3. Hal : 7-12

Rahayu,S., Widiyati,A., dan Hotimah, L., (2007), Kelimpahan dan

Keanekaragaman Jenis Plankton Secara Stratifikasi di Perairan Keramba Jaring Apung, Waduk Cirata, Jurnal Ekologi 7: 9-18.

Romimohtarto, K., dan Juwana, S., (2001), Biologi Laut, Penerbit Djambatan, Malang.

Sembiring, H., (2008), Keanekaragaman dan Distribusi Udang Serta Kaitannya

dengan Faktor Fisik Kimia di Perairan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang, Tesis, Pasca Sarjana, FMIPA, USU, Medan.

Sinaga, A., dan Riwayati., (2009), Ekologi Perairan, Buku Pegangan Kuliah Mahasiswa (BPKM). FMIPA, Unimed, Medan.

Gambar

Gambar 2.1. Beberapa contoh jenis fitoplankton

Referensi

Dokumen terkait

Dari sepuluh nilai dasar di atas, poin 1, 3, 4, dan 5 perlu mendapat perhatian khusus dalam perumusan tujuan pendidikan Islam di Indonesia. Keempat poin ini menjadi penting, karena

[r]

[r]

Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa dengan menggunakan metode pembelajaran tipe NHT (Numbered Head Together) dapat meningkatkan hasil belajar

Selanjutnya, bab ini juga akan membahas mengenai pelaksanaan bimbingan rohani Islam di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang yang meliputi, tujuan bimbingan rohani

Fakultas Pertanian Jurusan Teknologi Pertanian Universitas Sumatera Utara,Medan. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian

baik untuk pelaksaanan kegiatan yang sesuai dengan sasaran ataupun tujuan

(3) Besar uang yang perlu disiapkan sebagai modal usaha untuk jenis barang dagangan tertentu, modal usaha yang dimiliki atau didapat dari “induk semang” sangat