PERKEMBANGAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI
(2004-2013)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
OLEH :
FITRIA NINGSIH 309121023
JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i ABSTRAK
Fitria Ningsih. NIM : 309121023. Perkembangan Kabupaten Serdang Bedagai (2004-2013). Jurusan Pendidikan Sejarah. Fakultas Ilmu Sosial.
Universitas Negeri Medan.2013
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejarah terbentuknya Kabupaten Serdang Bedagai, kemudian setelah terbentuknya Kabupaten maka penelitian ini bertujuan juga untuk mengetahui perkembangan Kabupaten Serdang Bedagai (2004-2013) berdasarkan sector SDM, ekonomi, pariwisata, pendidikan, serta kesehatan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah melakukan wawancara kepada PNS, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda dan masyarakat setempat serta mendokumentasikannya, penelitian lapangan (Field Research) atau observasi, dan study literatur (library research).
Serdang Bedagai sebelum menjadi sebuah Kabupaten, masih sebagai kecamatan dalam pemerintahan administrasi Kabupaten Deli Serdang. Serdang Bedagai terletak di kawasan Pantai Timur Sumatera Utara. Karena wilayah Deli Serdang memiliki potensi alam yang sangat kaya serta memilki luas wiayah dan jumlah penduduk yang begitu besar untuk satu Kabupaten, maka dimekarkanlah wilayah Deli Serdang menjadi Kabupaten Serdang Bedagai. Adapun Potensi sumber daya alam di Kabupaten Serdang Bedagai seperti keindahan alamnya, hasil pertanian yang beraneka ragam dan melimpah, perkebunan dan perikanan.
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirrahim, Assalamu Alaikum Wr. Wb,
Alhamdulillah, puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas
berkat rahmat dan hidayah-NYA sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan judul “Perkembangan Kabupaten Serdang Bedagai (2004-2013)”.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan bagi mahasiswa jenjang S1 pada program Studi Pendidikan
Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini, banyak mengalami
hambatan dan kesulitan yang dihadapi, namun dengan adanya bimbingan,
bantuan, saran, serta kerjasama dari berbagai pihak, sehingga skripsi ini dapat
diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis menyampaikan ucapan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si. Selaku Rektor Universitas
Negeri Medan.
2. Bapak Dr. H. Restu, MS. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial.
3. Bapak dan Ibu pembantu Dekan Fakultas Ilmu Sosial.
4. Ibu Dra. Lukitaningsih, M.Hum selaku Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah
UNIMED dan sekaligus dosen pembimbing skripsi yang telah
memberikan bimbingan, dukungan, motivasi, serta meluangkan waktu
ii
5. Ibu Dra. Hafnita Sari Dewi Lubis ,MSi, selaku sekertaris Jurusan
Pendidikan Sejarah dan pembimbing akademik penulis, saya meminta
maaf atas kelakuan saya yang kurang berkenan di hati ibu.
6. Ibu Dra. Hafnita Sari Dewi Lubis, MSi, Bapak Dr. Phil Ichwan Azhari,
MS, dan Bapak Tappil Rambe selaku penguji yang telah banyak
memberikan masukan maupun saran kepada penulis selama penyusunan
skripsi.
7. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Sejarah, terima kasih atas didikan dan
ilmu yang diberikan kepada penulis.
8. Ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada orang tua tercinta
Ayahanda Saiman dan Ibunda Manisem, atas didikan, dukungan, curahan
kasih sayang yang tak terputus dan tak terhingga kepada saya, dan tempat
saya berkeluh kesah selama ini, semoga senantiasa dalam lindungan Allah
Swt.
9. Buat keluargaku, kakak dan adik penulis serta keluarga besar yang telah
memberikan dukungan, semangat, dan doa kepada penulis.
10.Terimaksih buat orang yang special Edi Syahputra, yang telah mengisi
hari-hari saya, memberikan kasih sayang, dukungan, dan motivasi hingga
terselesainya tugas akhir ini.
11.Terimakasih kepada sahabat dan teman-temanku seperjuangan kelas
B-Reguler 2009 dan tentunya pasukan AHH (Anti Huru Hara): Warzukni,
Miladila jayanti , Felira ,Nurhayati, Madi , Komting Arif, Fandi, Abdul ,
Wibi, Vina, Mei, Dian, Hotnida, Melda, Heri, dan lainnya yang tidak bisa
ii
12.Buat anak kost al’kintifun, kak nisa, rimbi, timeh, har, ema, vivi, dan
adik-adik kos terimakash buat kebersamaannya, motivasi dan semangat yang
diberikan kepada penulis.
13.Terimakasih juga kepada teman-teman PPLT AKP Galang, Ema, Hida,
Madam, Melti, Meli, Bas, dan Amin yang telah berbagi suka dan duka
selama PPL.
Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Apabila terdapat
kesalahan dan kekhilafan dalam bentuk bahasa penyampaian, teknik penulisan
dan masih kurang ilmiah, hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan
kemampuan penulis. Oleh karena itu, besar harapan penulis agar para pembaca
memberikan masukan berupa kritik dan saran yang bertujuan membangun
kesempurnaan skripsi ini guna meningkatkan mutu pendidikan bangsa kita
kedepan.
Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis
sendiri dan bagi pembaca pada umumnya.
Akhirulkalam Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Medan, 20 Juli 2013 Penulis
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah ... 1
1.2Identifikasi Masalah ... 4
1.3Batasan Masalah ... 5
1.4Rumusan Masalah ... 5
1.5TujuanPenelitian ... 5
1.6ManfaatPenelitian ... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1LandasanTeori ... 7
2.1.1 Desentralisasi ... 7
2.1.2 Otonomi Daerah ... 9
2.1.3 Perkembangan Kota ... 11
2.2KerangkaBerpikir ... 14
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1MetodePenelitian ... 16
3.2SumberData ... 17
3.3TeknikPengumpulan Data ... 18
BAB IV PEMBAHASAN
4.1SejarahTerbentuknyaKabupatenSerdangBedagai ... 20
4.1.1 KondisiSerdangBedagaiSebelumdanSesudahTerpisahdari KabupatenDeli Serdang ... 20
4.1.2 TerbentunyaKabupatenSerdangBedagai ... 34
4.2PerkembanganKabupatenSerdangBedagai ... 40
4.2.1 Social ... 41
4.2.2 Ekonomi ... 48
4.2.3 SumberDayaManusia ... 56
4.2.4 Pariwisata ... 57
BAB V KESIMPULAN 5.1Kesimpulan ... 65
5.2Saran ... 66
DAFTAR PUSTAKA……… 67
v
DAFTAR TABEL
Tabel1. ProfilKabupatenSerdangBedagai ... 23
Tabel 2. KecamatandanDesa di KabupatenSerdangBedagai ... 23
Tabel3. Jumlahpendudukmenurutjeniskelamin ... 30
Tabel4. JumlahPendudukdanKepadatanPendudukMenurutKecamatan... 31
Tabel 5. JumlahSekolahDasar (SD) tahun 2006-2012 ... 40
Tabel6. JumlahSekolahMenengahPertama (SMP) ... 41
Tabel7. JumlahSekolahMenengahAtas ... 42
Tabel8. Fasilitaskesehatan di KabupatenSerdangBedagai 2007-2011... 44
Tabel 9. FasilitaskesehatanmenurutKecamatantahun 2012 ... 45
Table 10. ProduksiPertanianKabupatenSerdangBedagai ... 48
Tabel 11. ProduksiTanamanPangan ... 50
Tabel12. ProduksiPerikananmenurut Daerah TangkapanKabupaten SerdangBedagai (Ton) ... 53
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Berdasarkan pada masa reformasi penyelenggaraan pemerintahan
didorong oleh otonomi daerah.Hal yang terpenting Republik Indonesia masa
reformasi, penyelenggaraan pemerintahan daerah dilakukan melalui UU No. 22
tahun 1999. Dalam UU No. 22 tahun 1999 disebutkan penyelenggaraan otonomi
daerah dilaksanakan dengan memperhatikan aspek demokrasi, keadilan,
pemerataan serta potensi dan keanekaragaman daerah, sehingga seluruh
kewenangan sudah berada pada daerah kabupaten dan daerah kota. Sejak di
berlakukannya Undang No. 22, kemudian direvisi menjadi
Undang-undang No 32 Tahun 2004 tentang pemerintahandaerah dan diubah dengan
Undang-undang No 12 Tahun 2008 tentang perubahan kedua atasUndang-undang
No 32 Tahun 2004, maka telah di limpahkannya kewenangan kepada daerahsecara
luas, nyata dan bertanggungjawab. Dengan adanya kebijakan tentang Otonomi
Daerah, makadaerah akan mampu mengalami proses pemberdayaan dan mampu
membangun kemandiriandaerah secara signifikan.
Menurut Widjaja (2002:13) mengemukakan Undang-Undang Nomor 22
Tahun 1999 tentang pemerintahan daerah telah mengubah paradigma sentralisasi
pemerintah ke arah desentralisasi dengan pemberian otonomi daerah yang nyata,
luas, dan bertanggung jawab kepada daerah. Perubahan paradigma diatas
membuktikan kesanggupannya dalam melaksanakan urusan-urusan pemerintahan
local sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masyarakat local.
Pelaksanaan desentralisasi atau otonomi daerah dapat dilihat dari banyak
hal. Namun demikian, secara umum ada dua prasyarat utama yang dapat
digunakan sebagai tolak ukur pengembangan cirri desentralisasi dan otonomi
daerah. Menurut Sayekti (2008:12) dua prasyarat tersebut adalah pemberian
kewenangan untuk mengambil keputusan terhadap urusan yang menyangkut
daerahnya, dan pemberian kebebasan untuk penguasaan dan pengalihan terhadap
berbagai sumber potensi daerah yag bersangkutan.
Widjaja (2009:2) mengemukakan inti dari konsep otonomi daerah adalah
upaya memaksimalkan hasil yang akan dicapai sekaligus menghindari kerumitan
dan hal-hal yang menghambat pelaksanaan otonomi daerah. Dengan demikian
tuntutan masyarakat dapat diwujudkan secara nyata dengan penerapan otonomi
daerah luas dan kelangsungan pelayanan umum tidak diabaikan.
Setelah konsep otonomi daerah diberlakukan, maka daerah-daerah yang
merasa pembangunan didaerahnya masih tertinggal, menginginkan adanya
pemekaran daerah.Pemekaran daerah dimaksudkan untuk meningkatkan
keejahteraan masyarakat. Pemekaran akan mempersingkat rentang kendali antara
pemerintah dan masyarakat, khususnya pada wilayah-wilayah yang belum
terjangkau oleh fasilitas pemerintahan. Pemekaran daerah juga diaspirasikan
untuk memperbaiki pemerataan pembangunan, dimana terjadi
semua wilayah, sementara potensi wilayah memungkinkan untuk dikembangkan
atau digali sebagai sumber-sumber penghasilan pembangunan.
Dengan bergulirnya reformasi politik sebagai dampak dari krisis moneter,
tuntutan terhadap pemekaran di lingkungan propinsi Sumatera Utara juga
demikian marak sebagaimana propinsi-propinsi lain di Indonesia.
Tuntutan-tuntutan pemekaran yang dilakukan masyarakat ternyata membuahkan pemekaran
yang relatif pesat. Salah satu daerah yang menuntut pelaksanaan pemekaran
wilayah adalah kabupaten Serdang Bedagai yang dimekarkan dari kabupaten Deli
Serdang.Dasarpertimbangan untuk dilakukannya pemekaran adalah luas wilayah
dan jumlah penduduk yang begitu besar untuk satu Kabupaten.Dan Deli Serdang
termasuk Kabupaten dengan luas wilayah dan jumlah penduduk yang begitu
besar.
Terbentuknya Kabupaten Serdang Bedagai berdasarkan UU RI Nomor 36
Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang
Bedagai pada 18 Desember 2003yang disahkan Presiden Megawati Soekarnoputri
pada masa pemerintahannya, yang merupakan hasil dari pemekaran Kabupaten
Deli Serdang yang beribukota di Sei Rampah dan diresmikan Mentri Dalam
Negeri pada tanggal 7 Januari 2004. Terbentuknya Kabupaten ini sebagai wujud
akan dapat mendorong peningkatan pelayanan di bidang pemerintahan,
pembangunan dan kemasyarakatan, serta memberikan kemampuan dalam
pemanfaatan potensi daerah sehingga menjamin perkembangan dan kemajuan di
Sejak terbentuknya kabupaten serdang bedagai Bupati dan aparatur
pemerintahan melakukan pembangunan di berbagai sector dan ingin jadikan
serdang bedagai menjadi salah satu kabupaten terbaik di Indonesia. Dengan
memanfaatkan sumber daya alam di Kabupaten Serdang Bedagai yang paling
menonjol diantaranya: sektor pertanian, perkebunan dan perikanan serta sektor
pariwisata. Perkembangan Kabupaten Serdang Bedagai dapat dilihat berdasarkan
bidang SDM dan SDA, ekonomi, pemerintahan, pendidikan, kesehatan, dan
infrastruktur.
Berdasarkan latar belakang diatas peneliti tertarik untuk mengetahui
bagaimana perkembangan Kabupaten Serdang Bedagai yang merupakan hasil dari
pemekaran Kabupaten Deli Serdang propinsi Sumatera Utara. Proses ini diawali
pada awal terbentuknya Kabupaten Serdang Bedagai di tahun 2004 hingga
perkembangan kabupaten ini pada tahun 2013.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka masalah yang dapat
diidentifikasi
adalah sebagai berikut:
1. Sejarah singkat Serdang Bedagai
2. Kebijakan pemerintah dalam pemekaran daerah di Indonesia
1.3 Pembatasan Masalah
Untuk menjaga focus masalah yang dikaji dalam penelitian ini, maka
masalah-masalah di kaji tersebut dibatasi pada perkembangan Kabupeten Serdang
Bedagai (2004-2013).
1.4 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang menjadi fokus kajian ini adalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana sejarah terbentuknya Kabupaten Serdang Bedagai?
2. Bagaimana perkembangan Kabupaten Serdang Bedagai (2004-2013)
berdasarkan sector SDM, ekonomi, sosial, dan pariwisata.
1.5 Tujuan Penelitian
Pada umumnya sebuah kegiatan penelitian berorientasi kepada tujuan
tertentu, dalam kaitan ini maka tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini
adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana sejarah terbentuknya Kabupaten Serdang
Bedagai.
2. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan Kabupaten Serdang Bedagai
(2004-2013) berdasarkan sector SDM, ekonomi, sosial, dan pariwisata.
1.6 Manfaat Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat member manfaat sebagai
berikut:
2. Memberi informasi dan data-data kepada masyarakat luas tentang sejarah
pembentukan Kabupaten Serdang Bedagai.
3. Memberi informasi kepada pemerintah setempat dan masyarakat tentang
perkembangan Kabupaten Serdang Bedagai
4. Sebagai bahan masukan bagi mahasiswa, khususnya mahaiswa Jurusan
Pendidikan Sejarah yang ingin melakukan penelitian lanjutan tentang
Kabupaten Serdang Bedagai.
5. Menambah sumber dan bahan pembelajaran mahasiswa Jurusan Pendidikan
1 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 1.1Kesimpulan
Setelah penulis mempelajari dan meneliti tentang Perkembangan
Kabupaten Serdang Bedagai (2004-2013) melalui wawancara, observasi, dan studi
literature maka dapat diambil kesimpulan dari penelitian ini yaitu :
1. Serdang Bedagai sebelum menjadi sebuah Kabupaten, masih sebagai
kecamatan dalam pemerintahan administrasi Kabupaten Deli Serdang.
Serdang Bedagai terletak di kawasan Pantai Timur Sumatera Utara. Karena
wilayah Deli Serdang memiliki potensi alam yang sangat kaya serta memilki
luas wiayah dan jumlah penduduk yang begitu besar untuk satu Kabupaten,
maka dimekarkanlah wilayah Deli Serdang menjadi Kabupaten Serdang
Bedagai sesuai dengan Undang-Undang No. 22 tahun 1999 tentang otonomi
daaerah. Adapun Potensi sumber daya alam di Kabupaten Serdang Bedagai
seperti keindahan alamnya, hasil pertanian yang beraneka ragam dan
melimpah, perkebunan dan perikanan.
2. Kabupaten Serdang Bedagai mengalami perkembangan dari mulai
terbentuknya Kabupaten hingga sekarang (2004-2013). Sesuai dengan yang
telah diteliti penulis perkembangan itu meliputi perkembangan bidang
ekonomi dimana dilihat dari beberapa sector yaitu pertanian, perkebunan,
peternakan serta perikanan yang hasil produksinya semakin meningkat tiap
tahunnya. Dalam bidang social perkembangan itu dilihat dari pendidikan dan
2
daya manusia pemerintah melakukan peningkatan kualitas sumber daya
manusia melalui pendidikan. Pariwisata di Kabupaten Serdang Bedagai
dikenal dengan wisata bahari karena keindahan lautnya. Pemerintah
Kabupaten terus mengadakan perbaikan-perbaikan setiap tahunnya untuk
mengembangkan wisata tersebut.
1.2SARAN
1. Untuk pemerintah agar terus melakukan pembangunan dalam berbagai bidang
baik bidang ekonomi, sosial dan budaya serta lainnya agar tercipta Kabupaten
Serdang Bedagai yang semakin nyaman dan sejahtera.
2. Untuk masyarakat dibutuhkan partisipasi serta kerjasamanya untuk
mendukung seluruh program pemerintah dalam memajukan Kabupaten
Serdang Bedagai , serta memanfaatkan dengan baik seluruh sarana dan
prasarana yang disediakan pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan
DAFTAR PUSTAKA
Bintarto, R. 1983. InteraksiDesa-Kota danPermasalahannya.Jakarta :Ghalia Indonesia.
Kuntowijoyo. 2003. MetodologiSejarah. Yogyakarta : Tiara WacanaYogya.
Menno,S. 1992. AntropologiPerkotaan. Jakarta : Raja GrafindoPersada.
Monks, F.J, dkk. 2006. PsikologiPerkembangan. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.
Otoda 2004-2010. 2010. Bandung : Citra Umbara.
Pide, AndiMustari. 1999. Otonomi Daerah danKepala Daerah Memasuki Abad XXI.Jakarta : Gaya Media Pertama.
Sayekti,RoffiAdji. 2008. PeranMasyarakatdalamOtonomi Daerah.CempakaPutih.
Soekanto, Soerjono. 2012. SosiologiSuatuPengantar. Jakarta :Rajawali Press.
Sjamsuddin, Helius. 2007. MetodologiSejarah. Yogyakarta :Ombak.
Sujamto.1983. Otonomi Daerah yang NyatadanBertanggungjawab.Jakarta :Ghalia Indonesia.
Widjaja, HAW. 2002. Otonomi Daerah dan Daerah Otonom.Jakarta : Raja GrafindoPersada.
Widjaja, A.W. 1992. TitikBeratOtonomipada Daerah Tingkat II.Jakarta : Raja GrafindoPersada.