• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI DAN PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUIZ TEAM TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI DAN PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUIZ TEAM TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA."

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

DAN PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUIZ TEAM TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA

Oleh:

Mega Lestari NIM 408131070

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat

dan hidayah-Nya, baik itu berupa kesehatan maupun kesempatan sehingga

penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai waktu yang di

rencanakan. Skripsi ini berjudul “Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe TAI dan Pembelajaran Aktif Tipe Quiz Team Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa SMA” disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Negeri Medan.

Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak

Drs. Jamalum Purba, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kimia, Ibu Dra. Ani

Sutiani ,M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Kimia, Bapak

Dr. Zainuddin Muchtar, M.Si selaku Pembimbing skripsi yang telah memberikan

bimbingan dan pengarahan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan

dengan baik, Bapak Drs. P.M. Silitonga, M.S, Bapak Drs. Amser Simanjuntak,

M.Pd. dan Bapak Drs. Marudut Sinaga, M.Si. selaku penguji yang telah

memberikan kritik dan saran kepada penulis sehingga skripsi ini dapat

diselesaikan dengan baik, Bapak Prof. Dr. Ramlan Silaban, M.Si selaku dosen

Pembimbing Akademik (PA), Bapak/Ibu dan staf pegawai di lingkungan Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam yang membantu penulis selama

perkuliahan. Serta kepada bapak Drs. Darwin, MM selaku kepala sekolah SMA

Negeri 1 Batang kuis dan Bapak Suntoro, S.Pd selaku guru kimia serta Bapak dan

Ibu staf pegawai yang telah banyak membantu penulis selama penelitian ini.

Teristimewa ucapan terimakasih yang tak terhitung besarnya penulis

sampaikan kepada Ayahanda Alm. Bahari Effendi dan Ibunda Elseriani br.

Sinaga, kakak tersayang Elviani, AMK dan Widia Ningsih, S.Pd serta abang

tercinta Heri Ismanto,SH. Juga yang tak terlupakan keponakan tersayang Zikri

(4)

besar yang telah memberikan sumbangan moril, materil dan spritual sehingga

penulis dapat menyelesaikan studi dengan baik sampai akhir penyusunan skripsi.

Ucapan terimakasih juga penulis ucapkan kepada rekan-rekan

seperjuangan, mahasiswa/i Jurusan Kimia FMIPA Unimed stambuk 2008/A

khususnya Tiara, Nova, Ratna, Sita, Kak Koes, Iras, Juita, Rapika, Uci, Isma, dan

Kartika, serta Alumni SMANSABA terutama sahabat penulis yang tak terlupakan:

Uwi dan Tiwi terimakasih atas dukungan dan motivasinya selama penulis

menyelesaikan skripsi ini. Tak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada

teman- teman kos Kak Lisa, Nisa, Vita, Meika, dan Jenny yang telah memberikan

doa dan semangat kepada penulis. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan

satu persatu, terimakasih untuk semuanya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,

karena itu untuk kesempurnaan penulisan skripsi ini maka penulis mengharapkan

kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya

skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini memberikan manfaat

bagi kita semua dan menjadi bahan masukan bagi dunia pendidikan.

Medan, 25 Juli 2012

Penulis,

Mega Lestari

(5)

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI DAN PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUIZ TEAM TERHADAP

HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA

Mega Lestari (NIM 408131070) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan hasil belajar siswa yang diberlakukan dengan Model Pembelajaran kooperatif Team Assisted Individualization (TAI) dan pembelajaran aktif Quiz Team pada materi pokok kelarutan dan hasil kali kelarutan di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Batang Kuis Tahun Pembelajaran 2011/ 2012. Penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Batang Kuis yang terdiri dari 2 kelas.

Sampel yang digunakan adalah sampel secara sampling jenuh yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel, sehingga yang menjadi sampel adalah seluruh siswa kelas XI IPA sebanyak 85 siswa. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data berupa tes tertulis berbentuk pilihan berganda. Sebelum soal diberikan kepada siswa, terlebih dahulu di lakukan uji validitas, uji realibilitas, daya pembeda soal, dan tingkat kesukaran soal dengan rtabel = 0,316 dan taraf signifikansi  = 0,05.

(6)

THE COMPARISON OF COOPERATIVE LEARNING MODEL TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) TYPE AND ACTIVE

LEARNING QUIZ TEAM TYPE TO STUDENT LEARNING RESULT AT CLASS XI

Mega Lestari (NIM 408131070) ABSTRACT

The aim of this research is to know the comparison between students learning result which established by cooperative learning model Team Assisted Individualization (TAI) type and Student Quiz Team type in solubility and solubility product constant material at class XI SMA Negeri I Batang Kuis academic year 2011/2012. This research is experiment research. The population of this research are all student of class XI IPA SMA Negeri 1 Batang Kuis which consist of two classes.

The sample was taken by saturated sampling, it is a technique if all member of population were used to as sample, so the sample are all students of class XI IPA as much as 85 students. The instrument used to collect the data was written test that is multiple choice. Before administering the test to the students, first the feasibility should be validity test, reliability test, the power difference test and the level of test difficulty with rtable = 0,316 and significant’ level

 = 0,05.

(7)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Hasil belajar kimia terlihat menurun dalam beberapa tahun terakhir . Hal

ini dapat dilihat dari nilai ulangan harian maupun ulangan semester. Masalah ini

juga dialami oleh beberapa mata pelajaran lain dimana mata pelajaran kimia

termasuk di dalamnya. Hal tersebut penulis temukan pada saat menjalankan

program pengalaman lapangan terpadu (PPLT).

Penurunan hasil belajar ini disebabkan karena siswa kurang berminat

untuk mempelajari materi kimia karena pembelajaran kimia yang kurang menarik

dan membosankan. Guru menyajikan pelajaran dengan cara konvensional atau

ceramah, selain itu guru juga monoton dalam menyajikan materi dan guru

merupakan satu-satunya sumber belajar bagi siswa (teacher centered). Banyak

siswa yang menjadi bosan dan pada akhirnya tidak mendengarkan pelajaran yang

diberikan oleh guru.

Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Batang Kuis yang terletak di Kabupaten

Deli Serdang merupakan salah satu sekolah negeri di Batang Kuis tersebut. Pada

saat melakukan observasi, siswa di sekolah tersebut memiliki berbagai tingkatan

intelektual di dalam kelasnya. Sebagian siswa sudah memiliki pemahaman yang

baik mengenai pelajaran kimia, namun sebagian lagi tidak. Hal ini dapat dilihat

dari data hasil belajar berupa nilai ulangan dan nilai ujian yang diperoleh dari guru

yang mengajar di sekolah tersebut. Guru di sekolah juga memberikan pelajaran

dengan metode ceramah. Sehingga peneliti ingin meneliti di sekolah tersebut

bagaimana penerapan model yang bervariasi dapat meningkatkan hasil belajar

kimia siswa.

Keberhasilan belajar sangat bergantung kepada sejumlah variabel yang

saling berinteraksi dalam bentuk faktor eksternal dan internal. Menurut

(Winansih,2009) bahwa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dapat berupa:

(8)

dan rohani siswa, (2) faktor eksternal (faktor dari luar siswa) yakni kondisi

lingkungan disekitar rumah siswa, (3) faktor pendekatan belajar (approach to

learning) yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang

digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi - materi

pelajaran.

Keberhasilan berdasarkan pendekatan belajar (approach to learning)

sekarang ini sangat dibutuhkan karena pembelajaran ditumpukan berdasarkan

competence based dimana pembelajaran lebih difokuskan siswa mencari sendiri,

guru hanya sebagai fasilitator untuk keberhasilan belajar tersebut. Kemudian

dikatakan pendidikan berkualitas yaitu pendidikan yang perolehan hasil belajar

yang maksimal oleh siswa, baik itu hasil belajar dalam bentuk kognitif, afektif

maupun psikomotor. Hasil belajar siswa sangat dipengaruhi oleh kegiatan proses

belajar mengajar yang di dalamnya terdapat beberapa faktor yang merupakan

penentu lancar atau tidaknya kegiatan proses belajar mengajar. Menurut

Depdiknas (2003) metode konvensional memposisikan siswa sebagai objek

pembelajaran dan guru sebagai pusat kegiatan belajar. Siswa hanya pasif

menerima materi dari guru, bagaikan sebuah botol kosong yang siap untuk diisi

(Dalvi, 2006).

Dalam Amiroh, (2009) salah satu model pembelajaran yang dapat

mengakomodasi kepentingan untuk mengkolaborasikan pengembangan diri di

dalam proses pembelajaran adalah model pembelajaran kooperatif (cooperative

learning). Cooperative learning sebagai suatu metode instruksional yang mana

para siswa bekerja sama di dalam regu kecil untuk belajar suatu materi bahasan

yang diberikan oleh guru. Para siswa mengambil tanggung jawab untuk materi

mereka sendiri dalam kelompok. Mereka belajar manajemen kelas dengan

mengecek dan monitoring, membantu satusama lain dengan permasalahan dan

memberi harapan kepada yang memberikan harapan satusama lain untuk

mencapai suatu hasil.

Metode pengajaran TAI adalah suatu metode pengajaran yang

dikemukakan oleh Slavin, 1995. “Team Assisted Individualization” dapat

(9)

dimana ada seorang asisten yang membantu secara individual. TAI ini merupakan

teori belajar konstruktivisme dan teori belajar kognitif. Jadi, metode TAI

merupakan metode pengajaran secara kelompok dimana terdapat seorang siswa

yang lebih mampu berperan sebagai asisten yang bertugas membantu secara

individual siswa lain yang kurang mampu dalam suatu kelompok. Dalam hal ini

peran pendidik hanya sebagai fasilitator dan mediator dalam proses belajar

mengajar. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Sri Retno Dwi

Ariani (2008) yang berupa penelitian tindakan kelas pada pokok bahasan

DH-Reaksi diperoleh peningkatan hasil belajar siswa yang diberi model kooperatif

tipe TAI meningkat dari 32% menjadi 50% pada siklus I dan 66% pada siklus II.

Begitu juga pada hasil penelitian yang dilakukan oleh Devy R. Wayurman (2010)

pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi yang menggunakan

angket untuk mengetahui pendapat siswa tentang model pembelajaran TAI

sebanyak 74,1% siswa merasakan dengan belajar dalam kelompok pemahaman

mereka terhadap materi pelajaran semakin meningkat.

Belajar aktif sebagai suatu pendekatan dalam pembelajaran yang bermuara

pada pembelajaran mandiri, maka kegiatan belajar mengajar yang dirancang harus

mampu melibatkan siswa secara aktif. Belajar aktif mengakomodir perbedaan

modalitas belajar siswa, karena pembelajaran metode ceramah hanya akan

menarik bagi siswa yang bermodalitas auditori. Berdasarkan penelitian Grinder

(1991) dalam Mel Silberman menemukan dalam setiap grup yang terdiri dari 30

siswa rata-rata 22 orang dari mereka dapat belajar dengan efektif selama guru

menyediakan campuran aktifitas visual, audiotori, dan kinestetik.

Tipe Quiz Team merupakan salah satu pembelajaran aktif yang

dikembangkan oleh Mel Silberman. Pada tipe Quiz Team siswa dibagi ke dalam

tiga tim. Setiap siswa dalam tim bertanggung jawab untuk menyiapkan kuis

jawaban singkat, dan tim yang lain menggunakan waktu untuk memeriksa

catatannya. Setiap tim secara bergiliran menjadi pemandu kuis. Tim yang lain

menjawab setiap pertanyaan yang diberikan oleh tim pemandu kuis. Dengan

adanya teknik tim ini dapat meningkatkan rasa tanggung jawab siswa atas apa

(10)

membosankan (Dalvi, 2006). Pada penelitian Dalvi dengan menggunakan model

pembelajaran aktif terjadi peningkatan hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus

II. Hasil refleksi yang diperoleh pada penelitian tindakan kelas ini bahwa metode

Quiz Team dapat menghidupkan suasana dan mengaktifkan siswa untuk bertanya

dan menjawab.

Pada pembelajaran kimia khususnya pokok bahasan kelarutan dan hasil

kali kelarutan, sering ditemukan kesulitan siswa dalam memahami materi tersebut.

Hal ini disebabkan karena pada pokok bahasan kelarutan dan hasil kali kelarutan

siswa dituntut untuk menghafal teori dan juga berhitung (eksakta). Sedangkan

yang terjadi di lapangan, guru hanya menyajikan dengan cara konvensional atau

ceramah sehingga siswa tidak tertarik untuk mendengarkan dan mempelajarinya.

Mahmud Hilmi (2009) mengatakan bahwa berdasarkan hasil wawancara

yang dilakukannya, penyebab mengapa siswa memiliki pemahaman yang rendah

adalah pertama, sifat materi pada konsep ini sangat sulit karena memiliki cakupan

yang sangat luas. Kedua, terdapat hubungan antara sub konsep yang saling terkait

sehingga rendahnya pemahaman sub konsep berikutnya. Ketiga, penerapan

konsep pada analisa soal cukup sulit. Oleh sebab itu, dibutuhkan model

pembelajaran yang bervariasi dan tepat untuk mengatasi masalah tersebut. Model

pembelajaran kooperatif Team Assisted Individualization (TAI) dan model

pembelajaran kooperatif tipe Quiz Team memiliki kelebihan dan kekurangan pada

beberapa aspek, sehingga penulis ingin membandingkan kedua model tersebut.

Sesuai dengan hal di atas penulis ingin melihat bagaimana “Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI dan Pembelajaran Aktif Tipe Quiz Team Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa SMA”

1.2.Ruang Lingkup

Adapun masalah yang menjadi ruang lingkup dalam penelitian ini adalah:

1.2.1. Pemilihan strategi pembelajaran yang kurang tepat sehingga membuat

siswa kurang berminat untuk mempelajari kimia

(11)

1.2.3. Kegiatan belajar yang individual menyebabkan siswa kurang bersosialisasi

dengan sesamanya sehingga keterampilan sosial siswa kurang

berkembang.

1.3.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi rumusan

masalah dalam skripsi ini adalah apakah terdapat perbedaan peningkatan hasil

belajar siswa yang diberikan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted

individualization (TAI) dengan pembelajaran aktif tipe Quiz Team pada sub

pokok bahasan kelarutan dan hasil kali kelarutan di SMA Negeri 1 Batang Kuis ?

1.4. Batasan Masalah

Penelitian ini dibatasi hanya pada masalah perbandingan model

pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted individualization (TAI) dengan

pembelajaran aktif tipe Quiz Team terhadap hasil belajar siswa pada sub pokok

bahasan kelarutan dan hasil kali kelarutan kelas XI SMA N 1 Batang Kuis.

1.5.Tujuan Penelitian

Tujuan dari pelaksanaan penelitian ini antara lain untuk mengetahui:

1.5.1. Hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif

tipe Team Asisted Individualization (TAI) pada sub pokok bahasan

kelarutan dan hasil kali kelarutan di kelas XI SMA N 1 Batang Kuis tahun

ajaran 2011-2012

1.5.2. Hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif

tipe Quiz Team pada sub pokok bahasan kelarutan dan hasil kali kelarutan

di kelas XI SMA N 1 Batang Kuis tahun ajaran 2011-2012.

1.5.3. Perbandingan antara hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe Team Asisted Individualization (TAI)

dengan tipe Quiz Team pada sub pokok bahasan kelarutan dan hasil kali

(12)

1.6. Manfaat Penelitian

1.6.1. Bahan masukan bagi guru dalam menentukan model pembelajaran yang

akan digunakan dalam menyampaikan materi pembelajaran yang sesuai

dengan pokok bahasan.

1.6.2. Memberikan pengetahuan dan pengalaman bagi siswa tentang cara

berdiskusi khususnya dengan model pembelajaran kooperatif tipe Team

Assisted Individualization (TAI) dan pembelajaran aktif tipe Quiz Team

sehingga dapat dimanfaatkan siswa untuk menggali dan mengembangkan

pengetahuan dan keterampilan belajar untuk topik lain melalui sharing

informasi dengan teman sebaya atau orang lain.

1.6.3. Menjadi bahan perbandingan atau masukan bagi peneliti yang mau

meneliti hal yang sejalan dengan penelitian ini.

1.7. Definisi Operasional

1.7.1. Model Pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan

prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar tertentu

dan fungsi sebagai pedoman bagi para pengajar dalam merencanakan

aktivitas belajar mengajar.

1.7.2. Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang berfokus pada

penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerjasama dalam

memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar.

1.7.3. Team Assistead Individualization adalah metode pembelajaran secara

kelompok dimana terdapat seorang siswa yang lebih mampu berperan

sebagai asisten yang bertugas membantu secara individual siswa lain yang

kurang mampu dalam suatu kelompok

1.7.4. Quiz Team merupakan salah satu model pembelajaran aktif yang

dikembangkan oleh Mel Silbermen. Dalam tipe Quiz Team siswa dibagi ke

dalam tiga team. Setiap siswa dalam tim bertanggung jawab untuk

menyiapkan kuis jawaban singkat, dan tim yang lain menggunakan waktu

(13)

BAB V PENUTUP 1.1.Kesimpulan

Rata – rata nilai hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) adalah

74,1. Sedangkan rata – rata skor hasil belajar siswa yang diajarkan dengan

menggunakan model pembelajaran aktif tipe Quiz Team adalah 72,35. Persen

peningkatan hasil belajar siswa kelas Team Assisted Individualization (TAI)

sebesar 62,04% dan persen peningkatan hasil belajar siswa kelas Quiz Team

sebesar 58,62%. Sehingga terdapat perbedaan antara hasil belajar siswa dan

peningkaratan hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe TAI dengan hasil belajar siswa yang diajarkan

menggunakan model pembelajaran aktif tipe Quiz Team yaitu sebesar 1,75%

untuk hasil belajar siswa dan 3,42% untuk peningkatan hasil belajar siswa. Hal ini

menunjukkan bahwa hasil belajar siswa dan peningkatan hasil belajar siswa yang

diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI lebih tinggi

dibandingkan dengan yang menggunakan model pembelajaran aktif tipe Quiz

Team pada materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan di kelas XI SMA Negeri 1

Batang Kuis Tahun Pembelajaran 2011-2012.

1.2.Saran

1. Bagi guru kimia umumnya dan guru kimia SMA N 1 Batang Kuis

khususnya dapat mempertimbangkan penggunaan model pembelajaran

kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) sebagai model

pembelajaran pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan dan topik –

topik lain.

2. Karena populasi dalam penelitian ini sangat terbatas, maka perlu kiranya

dilakukan penelitian lanjutan dengan mengambil populasi yang lebih luas

atau dilakukan pada semua tingkatan kelas dan pada beberapa materi

(14)

RIWAYAT HIDUP

Mega Lestari dilahirkan di Besitang, pada tanggal 19 Mei 1990. Ibu

bernama Elseriani br Sinaga dan ayah bernama Alm. Bahari Effendi dan

merupakan anak ke empat dari 4 bersaudara. Pada tahun 1996 penulis masuk di

SD Negeri 050780 Besitang dan lulus pada tahun 2002. Pada tahun 2002 penulis

melanjutkan sekolah di SLTP Negeri 1 Besitang dan lulus pada tahun 2005. Pada

tahun 2005 penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Babalan dan lulus pada

tahun 2008. Kemudian pada tahun 2008 penulis diterima di Program Studi

Pendidikan Kimia Jurusan Kimia, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan

Alam Universitas Negeri Medan melalui jalur SNMPTN.

Kegiatan penulis di luar jam kuliah yakni penulis pernah terlibat dalam

organisasi kemahasiswaan yaitu organisasi HMI (Himpunan Mahasiswa Islam).

Kemudian selain berorganisasi penulis juga pernah mengajar baik di lingkup

matakuliah (PPL Terpadu) maupun di lingkup masyarakat (private less), dan juga

Referensi

Dokumen terkait

Pakan mengandung senyawa metabolit sekunder yang memiliki potensi sebagai antioksidan yang dapat mencegah reaksi oksidasi untuk menghambat radikal bebas

Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) merupakan suatu model pembelajaran yang baik karena memiliki suatu keunggulangan yang pada intinya dapat diterapkan di semua

 Peserta didik mendiskusikan dengan kelompoknya mengenai modifikasi wadah tanam yang dapat digunakan untuk menanam tanaman sayur berdasarkan pengamatan dari gambar berdasarkan

"Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Kecukupan Modal, Kualitas Aktiva Produktif (KAP), dan Likuiditas Terhadap Kinerja Keuangan (studi pada bank umum syariah di

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Program Studi Pendidikan Matematika. © Novian Nurcahyo 2014

Berdasarkan hasil penelitian, pada jarak tanam 100x50x45 cm (kontrol) dan pemberian pupuk ZA 10 gram menunjukkan hasil terbaik pada parameter tinggi tanaman, diameter batang,

Salah saru bentuk reformasi yang telah dilakukan yaitu mengesahkan sejumlah kebijakan dan peraturan yang berkaitan pengelolaan keuangan pemerintah daerah

[r]