• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPERCAYAAN LOKAL DALAM KEHIDUPAN KEAGAMAAN PADA MASYARAKAT KOTAGEDE YOGYAKARTA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KEPERCAYAAN LOKAL DALAM KEHIDUPAN KEAGAMAAN PADA MASYARAKAT KOTAGEDE YOGYAKARTA."

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

SARI

Sofiyan, Diyan. 2010. Kepercayaan Lokal Dalam Kehidupan Keagamaan Pada Masyarakat Kotagede Yogyakarta. Skripsi, Jurusan Sosiologi dan Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang. Dra. Rini Iswari, M.Si, Drs. Totok Rochana, M. A. 81 h.

Kata Kunci: Kepercayaan Lokal, Islam, Kehidupan Keagamaan, Masyarakat Kotagede

Kotagede, kota tua yang memiliki nilai sejarah sebagai bekas ibu kota Kerajaan Mataram Islam, merupakan jembatan yang menghubungkan antara kepercayaan dunia spiritual masyarakat Jawa dengan agama-agama besar khususnya Islam. Masyarakat Jawa sendiri sebelum datangnya agama-agama besar, pada masyarakatnya telah memiliki pandangan hidup yang cukup mapan dalam aspek kehidupan keagamaanya. Kepercayaan terhadap dunia spritual, alam gaib telah dahulu ada dan diyakini oleh masyarakatnya. Bentuk kepercayaan masyarakat lokal berupa tradisi dan upacara keagamaan identik dengan kepercayaan animisme dan dinamisme maupun Hindhu-Budha. Islam sebagai agama yang merupakan entitas yang berbeda dengan kepercayaan lokal, pada perkembanganya menjadi agama yang dominan dianut oleh masyarakat Kotagede saat ini. Interelasi antara kedua entitas yang berbeda antara kepercayaan lokal dengan agama, selanjutnya membentuk kehidupan keagamaan yang saat ini dianut dan dijalankan oleh masyarakat Kotagede. Rumusan masalah dalam penelitian ini: (1) apa saja kepercayaan lokal yang terdapat pada masyarakat Kotagede. (2) bagaimana keberadaan kepercayaan lokal dalam kehidupan keagamaan pada masyarakat Kotagede. Tujuan penelitian guna mengetahui: (1) praktek kepercayaan lokal pada masyarakat Kotagede, (2) mengetahui keberadaan kepercayaan lokal dalam kehidupan keagamaan pada masyarakat Kotagede.

Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah masyarakat Kotagede. Informan dalam penelitian ini adalah para abdi dalem, takmir Masjid gede Mataram, dan tokoh masyarakat setempat serta masyarakat yang masih melakukan praktek-praktek kepercayaan lokal. Data yang dikumpulkan dengan menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan

menggunakan teknik triangulasi data. Analisis data melalui beberapa tahap yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, verifikasi/menarik kesimpulan.

Hasil penelitian ini menunjukan (1) masyarakat Kotagede, hingga saat ini masih meyakini berbagai kepercayaan lokal. Kepercayaan lokal tersebut

(2)

Kepercayaan ini nampak pada fenomena antara lain: a) kepercayaan terhadap roh para leluhur yang diimplementasikan ke dalam bentuk ritual ziarah Penambahan Senopati dengan seperangkat adat dan tradisi yang melekat dalam melakukan ritual ziarah, b) kepercayaan terhadap mahluk-mahluk halus seperti roh, jin dan setan yang menempati sekeliling lingkungan tempat tinggal yang

diimplementasikan dalam bentuk pengkramatan tempat-tempat sakral yang diyakini memiliki kekuatan gaib seperti ritual pada sumur sendang saliran, c) kepercayaan terhadap kekuatan besar di balik pohon yang berumur tua yang dipercaya terdapat makhluk halus seperti ritual pada pohon waringin, d) kepercayaan terhadap hal-hal gaib yang diimplementasikan dengan pemberian sesaji, sebagai bentuk penghormatan terhadap para leluhur, e) ritual keagamaan seperti kasekten, laku prihatin di areal komplek makam yang dikeramatkan pada hari-hari yang dianggap memiliki kebaikan seperti malam jum’at malam satu suro. Doa yang dilafalkan campuran antara bahasa Jawa dengan bahasa Arab. (2)

keberadaan keperacayaan lokal dalam kehidupan keagamaan masyarakat

Kotagede secara keagamaan dikategorikan sebagai golongan santri yang terbagi menjadi santri tradisionalis dan santri modernis. Pengkategorian masyarakat ke dalam golongan santri ini dapat dipahami dari aspek keyakinan dan perilaku ritual keagamaan, dari kedua kategorisasi santri, kehidupan keagamaan masyarakat Kotagede cenderung lebih dekat dengan kelompok masyarakat santri tradisional yang lebih bersifat sinkretis. Kondisi ini memberikan corak kehidupan keagamaan khususnya Islam yang tampil secara variatif dalam aspek kehidupan

keagamaannya.

Kesimpulannya, (1) keberadaan kepercayaan lokal pada masyarakat Kotagede hingga kini masih menunjukkan eksistensinya dalam perkembangan sosial budaya kekinian. Kepercayaan lokal yang telah mengalami perubahan makna dalam aspek keyakinan menjadi tradisi Islam. Kondisi ini mengokohkan eksistensi keberadaan kepercayaan lokal pada masyarakat Kotagede, (2)

keberadaan kepercayaan lokal pada masyarakat Kotagede melahirkan kehidupan keagamaan yang sinkretik pada kelompok masyarakat santri tradisionalis.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh dapat diasumsikan bahwa senyawa flavonoid dalam bentuk kuersetin yang terdapat pada daun ketepeng cina berpengaruh

&. Dalam melaksanakan tugasnya epala Unit Rekam +edis dan unit lain yang terkait dalam  pelaksanaan kegiatan rekam medis dalam rangka pembinaan dan pemberian

a.Penerapan metode segmentasi pada data ALOS AVNIR-2dengan algoritma Multiresolution Segmentation untuk klasifikasi tutupan lahan diawali dengan proses penggabungan

amino dapat terjadi pemindahan proton dari gugus karboksilat ke gugus amino sehingga terdapat gugus NH3+ dan COO– yang disebut zwitter ion/ion kembar.. Protein merupakan senyawa

pembelajaran yang ingin dicapai. 2) Guru kurang mengkondisikan siswa ketika menyampaikan hasil diskusi di depan kelas sehingga siswa hanya sekedar membaca hasil diskusi.

Penelitian ini menghasilkan suatu aplikasi e-document pada kantor kepala desa Tugu Jaya Kabupaten Ogan Komering Ilir berbasis web yang bertujuan mempermudah penyimpan,

Sistem Informasi Geografis sebagai alat bantu untuk mencari kawasan yang berpotensi minyak bumi, Sistem informasi geografis ini dapat digunakan untuk membuat suatu

Berdasarkan observasi awal yang dilakukan peneliti di SD Negeri Ngembal Rejo 5 Bae dan SD Masehi Kabupaten Kudus pada 5 Juli 2018 melalui wawancara dengan kepala