• Tidak ada hasil yang ditemukan

Quality Management Center

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Quality Management Center"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Pembaca yang terhormat,

Tanpa terasa kita sudah memasuki pertengahan

tahun 2008, tentunya banyak hal yang telah

jadi. Kita mungkin perlu melakukan evaluasi

ter-hadap rencana-rencana yang sudah kita tetapkan

di awal.

Edisi kali ini memuat artikel yang terkait dengan

pentingnya sebuah kerjasama tim dan artikel

lan-jutan mengenai kategori Leadership dan

Perenca-naan Strategis pada Kriteria Malcolm Baldrige,

serta informasi mengenai Kunjungan SGS (Badan

Sertifikasi ISO 9001:2000) untuk memastikan

apakah BINUS UNIVERSITY masih menerapkan

sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 secara

konsisten atau tidak.

Selamat membaca, semoga dapat memberikan

manfaat bagi kita semua.

Redaksi

Sekapur Sirih

Quality Management Center

BINUS UNIVERSITY

Newsletter

EDISI 12 / IV / JULI / 2008

Penanggung Jawab : Rinda Hedwig Pemimpin Redaksi : Rudi

Redaksi : Doni Barata Quality Management Center BINUS UNIVERSITY

Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Jakarta Barat 11530 Phone : (6221) 53696917, Fax : (6221) 5300244 quality_network@yahoogroups.com

“What gets measured gets managed and What gets managed gets accomplished”.

(anonymous)

DAFTAR ISI

Sekapur Sirih 1 Headline SGS Surveillance Visit 2008.1 di BINUS UNIVERSITY 2

Quality Management Article

Mencapai Kesuksesan dengan Kerjasama Team

3

Quality Tools Article

Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence Part 2 : Leadership and Strategic Planning

4-6

Serba Serbi

Evolusi Perkembangan BSC dan Benchmarking

7

Total Quality Management Glosarry

8 Berita terkini

ISO 9001:2008

(2)

Headline

H A L A M A N 2

SGS Surveillance Visit

2008

.1 di BINUS UNIERSITY

S

ebagai perguruan tinggi yang pertama kali mendapatkan sertifikat ISO, BINUS UNIVERSITY setiap tahunnya mendapat kunjungan rutin dari SGS (Surveillance Visit). Pada bulan Juni tepatnya tanggal 19 dan 20 Juni 2008 BINUS UNIVERSITY mendapat kunjungan Audit Eksternal oleh SGS (Badan Sertifikasi ISO 9001:2000).

Oleh karena itu BINUS UNIVERSITY melaku-kan persiapan yang matang menjelang audit ekter-nal tersebut. Quality Management Center (QMC) sebagai unit yang bertugas untuk menjaga mutu BINUS UNIVERSITY memberikan informasi kun-jungan SGS pada saat Rapat Pembukaan AMI

2008.1 pada tanggal 14 Februari 2008. Area yang Diaudit

Adapun Unit-unit yang di audit pada periode 2008.1 meliputi area WR I yaitu Lecturer Resource

Center (LRC), Instructional Developmet Center (IDC)

dan Research & Community Service Center(RCSC). Untuk Area WR II yaitu Academic Operation

Cen-ter (AOC), Student Registration And Service CenCen-ter

(SRSC) , Student Advisory Center (SAC) dan Software

Laboratory Center (SLC). Sedangkan untuk area WR III yaitu Binus Career, Student Creativity Devel-opment Center (SCDC), Binus Collaboration Center

(BCC), Binus Alumni Center (BAC) dan Binus

Entre-preunership Center (BEC).

Ditambahkan untuk Supporting Unit yaitu

General Facility, Corporate Marketing Officer , Corpo-rate Finance Officer dan Quality Management Center.

Selain dari area WR I, WR II , WR III dan Sup-porting Unit. Audit juga dilakukan pada 3 Jurusan yaitu Psikologi, DKV dan Marketing Communication.

Tujuan Kunjungan SGS

SGS Surveillance Visit bertujuan untuk

me-mastikan apakah pada periode 2008.I BINUS UNIVERSITY masih menerapkan Proses Mutu : ISO 9001:2000 secara konsisten atau tidak.

ISO 9001 mempersyaratkan bahwa or-ganisasi/Perusahaan memiliki sistem manajemen mutu yang terdokumentasi. Dokumen bisa berupa media kertas ataupun File di Komputer.

Tentu saja dokumentasi yang ada harus

me-menuhi persyaratan ISO 9001.

Dokumen Mutu

Sebelum menghadapi audit eksternal, setiap unit harus memasitkan kelengkapan dokumen mutu seperti : Catatan Mutu, Prosedur mutu, Instruksi Kerja, Rencana Mutudll. (DB)

(3)

Mencapai Kesuksesan dengan Kerjasama Team

team yang sebenarnya.

• Adanya kemungkinan keberhasi-lan, Team harus percaya bahwa tujuan tersebut dapat dicapai dan merupakan hal yang tepat untuk dilakukan.

Cara Membangun Team yang Solid :

• Pahami terlebih dahulu personal-ity anggota team yang ada. • Organisasi team seperti apa yang

ingin anda bangun

• Hasil kerja seperti apa yang di-harapkan oleh anggota team kompensasi apa yang dapat diberikan

• Menjaga dan membangun sebuah sistem dan prosedur pengawasan yang andal

Team Kerja

Membentuk team kerja bertu-juan untuk mempermudah

proses kerja dan meningkatkan kualitas hasil kerja. Kekuatan sebuah

team sangat bergantung pada

ren-cana yang mampu menciptakan em-pati para anggota dalam satu per-sepsi tentang misi, visi dan nilai-nilai tujuan team.

Pemimpin yang cerdik akan membentuk team kerja sebagai alat/ kendaraan yang mampu melewati semua hambatan dan merawatnya dengan nilai-nilai kebaikan untuk sebuah keberhasilan.

Team kerja yang sehat akan memiliki rencana dan tindakan yang berdasarkan informasi kebu-tuhan team.

Team kerja harus memiliki bu-daya dan etika untuk tidak ter-goda oleh keinginan pribadi yang dapat merusak kekompakkan team.

Team yang harmonis terbentuk dari sikap bijak pemimpin untuk mau bekerja sama dalam sebuah team yang kuat dan kemudian membiarkan semua anggota team untuk mengembangkan bakat dan potensi setiap anggotanya.

Sumber : 1. http://elqorni.wordpress. com/2008/06/03/kerjasama- team 2. http://djajendra.blog.co.uk 3. http://punyalea.blogspot.com 4. Ringkasan dari buku “ Making

Teams Work by Michael Maginn”

T

eam adalah sekelompok

orang dengan kemampuan, tal-enta, pengalaman dan latar be-lakang yang berbeda yang berkum-pul secara bersama-sama untuk mencapai satu tujuan. Meskipun ada perbedaan diantara mereka, namun tujuan bersama merupakan penghubung yang menyatukan mereka sebagai team. Dalam se-buah organisasi, kerja team menen-tukan output kerja yang dihasilkan. Karakteristik Team

• Memiliki tujuan bersama yang jelas. Apapun bentuk tujuannya, usaha untuk mencapai tu-juannya, usaha untuk mencapai tujuan tersebut merupakan alasan keberadaan suatu team • Adanya kerjasama untuk

men-capai tujuan.

Ciri-Ciri Team yang Solid:

• Menciptakan hasil dengan cepat • Bijaksana

• Positif • Konsisten Tujuan Team

Agar seluruh anggota

menge-tahui tujuan team maka:

• Jadikan tujuan yang singkat, padat, jelas, pasti dan berorien-tasi pada tindakan

• Seluruh anggota team harus mengetahui arti dan tujuan

(4)

H A L A M A N 4

K

riteria Malcolm Baldrige atau yang dikenal dengan MBCfPE (Malcolm Baldrige Criteria for

Perform-ance Excellence) dibangun

berdasar-kan 11 nilai inti berikut:

1. Kepemimpinan visioner (Visionary

Leadership)

2. Keunggulan yang dikendalikan pelanggan (Customer - driven

excel-lence)

3. Pembelajaran organisasi dan pri-badi (organizational and personal

learning)

4. Menghargai karyawan dan mitra

kerja (Valuing employees and

part-ners) 5. K e t a n g k a s a n (agility) 6. Berfokus masa depan (focus on the future) 7. Mengelola untuk i n o v a s i (managing for innovation) 8. Manajemen ber-dasarkan fakta (management by fact) 9. Tanggung jawab

sosial (Social responsibility)

10. Berfokus pada hasil-hasil dan

pen-ciptaan nilai (focus on results and

creating value)

11.Perspektif sistem (Systems per-spective)

Dari 11 kriteria diatas kemudian diintegrasikan ke dalam 7 Kategori yang dapat diterapkan di bidang

manufaktur, jasa dan usaha kecil, yaitu :

1. Kepemimpinan (120 poin) 2. Perencanaan Strategis (85

poin)

3. Fokus pasar dan pelanggan (85 poin)

4. Pengukuran, analisis dan manajemen pengetahuan (90

poin)

5. Fokus sumber daya manusia (85 poin)

6. Manajemen proses (85 poin) dan

7. Hasil - hasil (450 poin)

KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP) Kriteria kepemimpinan dalam Malcolm Baldrige terdiri dari 2 item, yaitu :

1. Kepemimpinan Senior

Agar memperoleh skor mak-simum dalam memenuhi per-syaratan Item Kepemimpinan Sen-ior, manajemen organisasi harus memperhatikan pendekatan ADLI

(Aprroach, Deployment, Learning, Integration)

beri-kut :

a. Efektif, pendekatan sistema-tis, responsif (tanggap) secara penuh terhadap semua per-syaratan dari item Kepemim-pinan Senior (A)

b. Pendekatan disebarluaskan secara penuh tanpa kele-mahan-kelemahan atau ke-senjangan dalam setiap area atau unit-unit kerja (D) c. Evaluasi sistematis dan

pen-ingkatan kinerja berdasarkan fakta, pembelajaran organisasi

merupakan alat-alat kunci mana-jemen lingkup organisasi; perbai-kan dan inovasi yang didukung oleh keunggulan analisis dan saling berbagi (sharing) ke seluruh or-ganisasi (L)

d. P e n d e k a t a n terintegrasi secara baik dengan kebu-tuhan organisasi yang diidentifikasi dalam menanggapi item-item kriteria yang lain (I)

Berdasarkan pendekatan

ADLI diatas,

pemimpin-pemimpin senior organisasi ha-rus :

− Menetapkan VISI dan Nilai-Nilai Organisasi

− Menyebarluaskan VISI dan Nilai-Nilai organisasi itu

me-Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence

Part 2 : Leadership and Strategic Planning

(5)

arah di seluruh organisasi

− Ikut berpartisipasi aktif dalam program - program balas jasa dan penghargaan (reward and

recognition programs) untuk

menguatkan pencapaian kinerja tinggi serta tetap berfokus pada bisnis dan pelanggan

− Memfokuskan perhatian pada

tindakan-tindakan untuk mencapai

− Menciptakan organisasi yang berkelanjutan melalui peningka-tan kinerja Organisasi, Penca-paian MISI dan Tujuan-Tujuan Strategis, Inovasi, Model peran kepemimpi-nan Kinerja dan Ketang-kasan Or-ganisasi − Menciptakan l i n g k u n g a n yang merang-sang pembela-jaran kary-awan − Ikut berpar-tisipasi aktif dalam peren-canaan suks e suks i k e -pemimpinan di masa men-datang me-lalui kader-isasi pemim-pin organisasi masa depan − Menciptakan k o m u n i k a s i dua arah di seluruh or-ganisasi − Ikut berpar-tisipasi aktif dalam prog r a m -program balas j a s a d a n

penghargaan (reward and

recog-nition programs) untuk

menguat-kan pencapaian kinerja tinggi serta tetap berfokus pada bisnis dan pelanggan

− Menciptakan komunikasi dua

tujuan-tujuan organisasi, mening-katkan kinerja dan mencapai visi

− Meninjau ulang secara periodik terhadap Ukuran - Ukuran

Kinerja serta men-y e b a r l u a s k a n Ukuran - Ukuran Kinerja serta men-yebarluaskan ukuran -ukuran ini ke selu-ruh organisasi ter-masuk tindakan - tindakan yang harus dilakukan untuk mencapai target-target dari setiap kinerja itu

− Menciptakan dan menyeimbangkan Nilai untuk Pelang-gan dan Stakeholder yang lain untuk me-menuhi ekspektasi KINERJA Organisasi 2. Pengelolaan dan Tanggung Jawab Sosial Agar mem-peroleh skor

mak-simum dalam

me-menuhi persyaratan Item Pengelolaan dan Tanggung Jawab Sosial, Pemimpin-Pemimpin Senior Organisasi Harus : - Menciptakan sis-tem pengelolaan perusahaan yang baik (Good Coorporate Governance) yang menjamin pertanggunjawa-ban terhadap setiap tindakan manajemen yang dilakukan,

(6)

H A L A M A N 6

keterbukaan dan penyebarlua-san informasi dalam proses-proses operasional dan melindungi kepentingan semua Stakeholder perusahaan

− Mengevaluasi Kinerja dari pemimpin-pemimpin senior,

Chief Executive Officer (CEO),

dan anggota direksi perusa-haan

− Menetapkan sistem audit manajemen kinerja yang dila-kukan secara reguler oleh auditor internal maupun ek-sternal yang independent − Memerhatikan dampak

nega-tive terhadap masyarakat yang ditimbulkan oleh produk, Pe-layanan dan proses opera-sional dari organisasi

− Menjamin Praktik-praktik bis-nis yang beretika dalam semua bentuk transaksi

− Mendukung dan memperkuat pengembangan masyarakat dalam bentuk tanggung jawab sosial dari perusahaan (Corporate Social Responbility -

CSR)

PERENCANAAN STRATEGIS

Kriteria perencanaan strate-gis dalam Malcolm Baldrige terdiri dari dua item yaitu :

1. Pengembangan Strategi

Malcolm Baldrige Criteria for P e r f o r m a n c e E x c e l l e n c e

(MBCfPE) memberikan

per-syaratan kepada manajemen

organisasi untuk melakukan

Pengembangan Strategi,

melalui :

• Memahami kebutuhan dari stakeholder (pelanggan,

pe-masok, mitra kerja, pemegang saham, karyawan, masyarakat, pemerintah, dll.). Sebagai input atau masukan untuk menetapkan arah, sasaran dan tujuan strategis organisasi

• Menetapkan proses-proses bisnis kunci, partisipan yang terlibat dan mengidentifikasikan titik-titik dalam proses yang berpotensi memiliki kelemahan atau area potensial yang memiliki kelemahan atau area potensial yang memiliki kesempatan untuk diperbaiki atau di tingkatkan kinerjanya

• Melakukan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses,

Opportuni-ties and Threats) terhadap

proses-proses bisnis kunci atau unit-unit bisnis strategis yang mencakup keadaan organissasi baik internal maupun eksternal

• Menetapkan sasaran-sasaran yang penting, tujuan-tujuan strategis, ukuran-ukuran kinerja (Key

Per-formance Indicators - KPIs), batas

waktu untuk mencapai sasaran-sasaran dan tujuan-tujuan strategis itu, serta mekanisme penilaian atau peninjauan ulang.

• Melakukan analisis tentang ke-mampuan untuk melaksanakan rencana-rencana strategis.

• Menjamin bahwa program-program peningkatan keunggulan kinerja yang akan dilaksanakan itu terintegrasi atau selaras dengan arah, sasaran dan tujuan strategis organisasi yang telah ditetapkan untuk memenuhi kebutuhan

stake-holders (Pelanggan, pemasok,

mi-tra kerja, pemegang saham, kary-awan, masyarakat dan pemerin-tah).

2. Penyebarluasan Strategi

Manajemen organisasi dapat melakukan penyebarluasan strategi, melalui :

• Menerjemahkan rencana-rencana strategis ke dalam rencana-rencana tindakan (action plans) • Menyelaraskan dan

menyebar-luaskan rencana-rencana tinda-kan ke seluruh unit-unit bisnis strategis atau tim-tim peningka-tan proses bisnis kunci (process improvement teams)

• Mendefinisikan ukuran-ukuran kinerja (key performance

indica-tors-KPIs) untuk menelusuri

ke-majuan dari implementasi ren-cana-rencana tindakan telah ter-integrasi ke seluruh organisasi • Memantau dan meninjau ulang

kinerja secara periodik, termasuk membandingkan hasil-hasil kinerja itu dengan kinerja masa lalu, pesaing-pesaing, rata-rata industry, atau ukuran-ukuran benchmarking lainnya

Referensi Artikel :

1. GE Way and Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excel-lence (Vincent Gaspersz)

Quality Tools Article

(7)

1990 - 1991 Digunakan sebagai alat pengukuran oleh

pimpinan berdasarkan 4 perspektif : Keuan-gan, PelangKeuan-gan, Proses, dan Pertumbuhan dan pembelajaran

1993 BSC sebagai alat ukur yang dapat

men-dorong kinerja suatu perusahaan

1993 - 1995 Uji coba BSC sebagai strategi perusahaan

dalam menjalankan manajemennya

1996 BSC menjadi bagian dari Sistem Manajemen

Strategi

1997 - 2000 Penggunaan BSC untuk memfokuskan

strategi

2004 Di tambahkan Pemetaan Strategi dalam menggunakanan BSC

2007 BSC sebagai dasar dalam Sistem

Pengu-kuran Kinerja Manajemen yang terintegrasi

1950 - 1975 Digunakan oleh pemerintahan jepang dengan mengadopsi dari bisnis yang digunakan oleh Negara Amerika

1975 Implementasi konsep Benchmarking oleh perusahaan Xerox

1983 Didirikan Jaringan Bencmarking oleh

General Electric(GE) dan Hewlett Pack-ard (HP)

1992 Didirikan Lembaga yang menangani

Bencmarking secara spesifik yaitu Beck-ley and Quirini Tax and Accounting (BNQA)

1994 - Present Adanya jaringan yang menangani Benchmarking secara Global yaitu

International Benchmarking Network (IBNET)

Evolusi perkembangan

Balanced Score Card (BSC) dan Benchmarking

Benchmarking

HOW TO SAVE YOUR JOB IN AN ORGANI-ZATION IN WHICH THERE IS NO

PERFORM-ANCE MANAGEMENT SYSTEM?

Sumber gambar : http://www.plymouth.gov.uk/management-framework.jpg

Sumber : Modul pelatihan Performance Management and Bencmarking in Integrated water Resource Management (IWRM)

(8)

lating process of organization’s mission, vision, goals, core beliefs, Core value and strategies.

Six Sigma is a methodology for systematic or structured (Quality) Continous improvement , Either for profit or non profit organiza-tion. Six sigma goal is the near elimination of “defects” (or waste) from any process, product, or ser-vice.

Strategy Map is defined as Dia-gram of the cause and effect rela-tionships between strategic objec-tives.

Benchmarking is a systematic process for securing continual improvement through compari-son with relevant and achiev-able internal or external norm and standard.

Key Performace Indicator (KPI) is a key of measurable objective, which is made up of a direction, benchmark, target and tme frame.

Performance Management is defined as the success of or-ganization in achieving its stra-tegic objectives and those ob-jectives are the result of

trans-Total Quality Management Glossary

ISO 9001:2008

versi ke-2 pada tahun 1994, se-dangkan versi ke-3 diterbitkan pada tahun 2000, yang merupakan revisi secara menyeluruh termasuk di dalamnya mengenai persyaratan baru, yang lebih memfokuskan pada pelanggan serta merefleksikan pengembangan dalam manajemen mutu.

Bila dibandingkan dengan versi 2000, ISO 9001:2008 merupakan penyesuaian terhadap standar yang ada dan bukan perbaikan menyelu-ruh. Versi 2008 ini juga mengklari-fikasi persyaratan yang ada dalam

ISO 9001:2000 berdasarkan pengalaman perusahaan yang mengadopsi standar ini selama 8 tahun terakhir. Perubahan tersebut juga dimaksudkan un-tuk menyesuaikan dengan stan-d a r I S O 1 4 0 0 1 : 2 0 0 4

(environmental management sys-tems). Jadi, kita tunggu saja

pe-luncuran versi terbaru ISO 9001:2008 ini di bulan Oktober 2008 nanti.

h t t p : / / w w w . i s o . o r g / i s o / p r e s s r e l e a s e . h t m ? refid=Ref1138

I

SO 9001 yang merupakan standar sistem manajemen mutu yang paling banyak digunakan di dunia, versi ter-baru dari ISO 9001, yaitu versi 2008 masih dalam proses revisi yang nantinya akan digunakan sebagai draft final standar inter-nasional oleh keanggotan ISO, versi ini rencananya akan

diter-bitkan antara bulan Oktober –

November 2008.

ISO 9001:2008 merupakan versi ke-4, yang mana versi ke-1 diterbitkan pada tahun 1987,

Berita Terkini

H A L A M A N 8

Improvement!!

Kirimkan Saran dan Masukan

Anda di sini

Bagi saudara/i yang ingin memberikan artikel untuk

buletin ini dapat men-girimkan artikel melalui

email ( rudi@binus.edu )

Referensi

Dokumen terkait

Karena itu Semiotika komunikasi adalah suatu pendekatan dan metode analisis yang digunakan untuk memahami tanda-tanda dalam proses komunikasi, yang meliputi enam unsur

Data yang dikumpulkan adalah data kursus yang dianjurkan oleh mana-mana pihak yang melibatkan guru-guru di sekolah dan kursus untuk Pegawai Perkhidmatan Pendidikan bukan guru

Hasil ini sesuai dengan penelitian Manopo (2013) mengenai Faktor – faktor yang mempengaruhi struktur modal perbankan yang go publick di BEI tahun 2008-2010

ditangani dibagi Jumlah Pengaduan yang masuk x t00yo DPA Inspektorat 20t9 Laporan Hasil Pengawasan yang ditindaklanjuti Jumlah rekomendasi. pengawasan yang

Tujuan dari pembelajaran kooperatif dengan tipe Make A Match adalah untuk membantu Siswa dapat berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran dengan saling

y Subsidi energi tidak tepat sasaran, sehingga akan dialihkan untuk membiayai hal-hal yang produktif sehingga mendorong. b h k d k

satu contoh obat yang tergolong biguanid adalah metformin dengan berbagai karakteristik sebagai berikut: (a) menurunkan kadar glukosa darah dengan memperbaiki transport glukosa

Secara umum, daerah penelitian merupakan morfologi gunungapi aktif. Puncak gunungapi terletak di utara daerah penelitian dalam hal ini Gunungapi Slamet. Puncak