• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK SURAKARTA 2021

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK SURAKARTA 2021"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

JURNAL SKRIPSI

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN COKRO GROUP DI MASA PANDEMI

(Studi Kualitatif tentang Strategi Komunikasi Pemasaran Cokro Group dengan Pendekatan SOSTAC dalam Mempertahankan Omzet Penjualan di Masa Pandemi

Covid-19)

Disusun Oleh:

Nafido Hatmaja Saktry D1219031

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

SURAKARTA 2021

(2)

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN COKRO GROUP DI MASA PANDEMI

(Studi Kualitatif tentang Strategi Komunikasi Pemasaran Cokro Group dengan Pendekatan SOSTAC dalam Mempertahankan Omzet Penjualan di Masa Pandemi

Covid-19)

Nafido Hatmaja Saktry

Deniawan Tommy Chandra W S.Sos, M.I.Kom.

Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret

ABSTRACT

Cokro Group is the one of many company who plays in food and beverages field that produce many products, and one of the product is Bluder Cokro, also knows as typical food from Madiun. The purpose of this research is to know how marketing communication strategy from Cokro Group in maintain sales turnover in the midst of the pandemic. As one of the companies affected by pandemic, Cokro Group still able to maintain its existence in the eyes of society, especially from Madiun society.

This research used SOSTAC theory as a tool in digging information about how Cokro Group do marketing communication in the midst of the pandemic. SOSTAC consist of five elements, such as situation, objective, strategy, tactics, action and control. The method used in this research is qualitative study, by collecting data and information through interview, observation and documentation. Whereas the sampling technique used purposive sampling. Futhermore data were analyzed using data reduction analysis, data presentation and drawing conclusions.

This result of this research is marketing communication strategy from Cokro Group can attrack consumers, even thought consumers from side city (foreigner).

Futhermore, to develop their business, Cokro Group also collaborate with many partners, and one of these is reseller. Despite of there are many challanging, different selling method from offline to online because of this pandemic, does not reduce the persistence to continue their business so as to maintain sales turnover, especially during the Covid-19 pandemic.

Keyword: Marketing communication strategy, SOSTAC, Offline and online marketing, Cokro Group, Covid-19 pandemic.

(3)

PENDAHULUAN

Negara Indonesia dipenuhi dengan segala keanekaragaman yang nyata, dan salah satu keunggulan keanekaragaman yang dimiliki Indonesia adalah mengenai keanekaragaman budaya. Salah satu keanekaragaman budaya yang patut diperjuangkan adalah makanan khas daerah. Berfokus pada makanan khas daerah, Indonesia memiliki banyak sekali perbedaan makanan khas.

Sebagai contoh, makanan khas daerah Jawa Timur lebih cenderung pedas dibandingkan dengan makanan khas daerah Jawa Tengah yang cenderung lebih manis.

Berbicara lebih lanjut mengenai makanan khas daerah, Madiun sebagai salah satu kota yang ada di Jawa Timur mempunyai makanan yang berbentuk roti yang disebut sebagai Bluder Cokro yang dijadikan sebagai oleh-oleh khas dari Kota Madiun. Bluder Cokro yang termasuk ke dalam salah satu produk dari Cokro Group menjadi oleh-oleh favorit yang sampai saat ini sangat digemari oleh masyarakat luas.

Keberadaan Cokro Group sebagai badan usaha yang bergerak dalam bidang food and beverages yang terbilang eksis menjadi hal yang patut dipelajari oleh para UMKM untuk mengembangkan usahanya menjadi lebih baik dan berkualitas, terlebih pada saat ini masih berada di masa pandemi Covid-19.

Pandemi Covid-19 yang mulai muncul dari tahun 2019 hingga saat ini tentu sangat berdampak di segala sektor, dan utamanya adalah dari sektor perekonomian. Banyak sekali para UMKM, pelaku usaha yang bergerak dalam bidang jasa, dan bahkan

beberapa industri yang sangat terdampak dari segi pendapatan karena adanya Covid-19.

Cokro Group yang mulai berdiri pada tahun 1989 dan saat ini sudah dikenal sebagai badan usaha yang berkembang dan maju, selayaknya menjadi contoh bagi para UMKM yang khususnya bergerak dalam bidang FnB demi mempertahankan omzet penjualan yang sudah ditargetkan. Lalu yang menjadi pertanyaan adalah, bagaimana strategi komunikasi pemasaran yang harus dilakukan agar dapat mempertahankan omzet penjualan khususnya pada masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini?

Kebijakan PPKM yang diberlakukan oleh pemerintah tentunya akan membuat para pelaku usaha, tidak terkecuali Cokro Group, akan lebih memutar otak supaya para konsumen (pelanggan) tetap ingin membeli produk yang diperdagangkan. Pandemi Covid-19 yang masih terjadi membuat segala kegiatan harus dibatasi, sehingga bentuk interaksi yang dilakukan oleh masyarakat juga berkurang. Melihat hal tersebut, Cokro Group mengambil tindakan untuk lebih memaksimalkan pemasaran dengan menggunakan teknologi komunikasi digital, dengan yang paling baru ini adalah membuat aplikasi khusus yang bernama Cokro Channel. Dilansir dari surabaya.tribunnews.com, Hary Sasono selaku owner Bluder Cokro memberikan pernyataan bahwasanya aplikasi Cokro Channel ditujukan untuk membantu para reseller untuk melihat livestock seluruh produk dari Bluder Cokro. Melihat dari pernyataan tersebut, dapat dipahami bahwa Cokro Group ingin proses komunikasi yang

(4)

terjadi antar reseller dapat berjalan dengan baik dan menjadi lebih efektif dan efisien.

Kota Madiun sebagi pusat pabrik dari Cokro Group dalam memproduksi dan menjual produk-produk dagangnya juga semaksimal mungkin membuat para konsumennya menjadi nyaman ketika berbelanja di gerai yang dimiliki.

Tempat yang luas, sejuk, bersih serta lahan parkir yang luas membuat para konsumen betah untuk berlama-lama ketika memilih produk yang akan dibelinya. Distribusi pemasaran ke kota-kota besar di Indonesia juga sudah dilakukan sebagai upaya memperluas jaringan pasar. Lebih dari pada itu, pemasangan baliho dengan ukuran besar sebagai strategi pengiklanan produk juga dilakukan. Strategi pemasaran yang dapat dikatakan umum tersebut menjadi daya tarik tersendiri dari Cokro Group. Berbagai bentuk strategi marketing yang telah dilakukan nyatanya sudah mampu memikat hati para konsumen untuk menjadi langganan disetiap ingin membeli oleh- oleh khas Kota Madiun tersebut.

Kemasan yang dirancang dengan baik dapat membangun ekuitas merek serta mendorong penjualan. Membuat sebuah kemasan yang menarik, juga merupakan salah satu strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Cokro Group. Dalam hal ini, Cokro Group ingin menciptakan model kemasan baru yang berbeda dengan produsen lain yang memproduksi produk-produk sejenis dalam pasar yang sama. Selain dari pada itu, menciptakan banyak inovasi demi mendukung kreatifitas pemasaran juga menjadi hal yang penting untuk dilakukan.

Pada penelitian ini, akan dilakukan dengan menggunakan pendekatan SOSTAC (Situation analysis, Objectives, Strategy, Tactics, Action, Control). Pendekatan SOSTAC awal mulanya dikembangkan oleh Paul R. Smith pada tahun 1990-an yang tujuannya dapat digunakan untuk perencanaan pemasaran agar efektif khususnya dalam penerapan digital marketing perusahaan dalam memasarkan produknya. SOSTAC juga dapat digunakan sebagai kerangka perencanaan untuk mengidentifikasi masalah marketing pada suatu pemasaran produk.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka rumusan masalah yang dapat dituliskan adalah

“Bagaimana strategi komunikasi pemasaran Cokro Group berdasarkan

analisis SOSTAC dalam

mempertahankan omzet penjualan di masa pandemi Covid-19?”

TINJAUAN PUSTAKA Komunikasi

Hovland dalam Ruliana (2014: 3) menjelaskan bahwa komunikasi adalah upaya untuk merumuskan asas-asas penyampaian informasi dan pembentukan pendapat serta sikap.

Dalam proses komunikasi terdapat sebuah sistem yang kompleks, sehingga untuk menjelaskannya diperlukan sebuah model komunikasi.

Salah satu model komunikasi dikemukakan oleh David Kenneth Berlo pada tahun 1960 yang diperkenalkan dengan istilah SMCR sebagai penggambaran model komunikasi linear. SMCR tersebut terdiri dari source, message, channel

(5)

dan receiver. Kaitannya dalam kegiatan komunikasi, tentu juga diharapkan terjadinya sebuah komunikasi yang efektif, yakni ketika komunikan mampu memahami isi pesan yang disampaikan oleh komunikator.

Komunikasi Pemasaran

Komunikasi pemasaran merupakan perpindahan informasi antara pihak yang terlibat dalam kegiatan pemasaran. Konsep umum mengenai komunikasi pemasaran dijelaskan oleh Setiadi dalam Skripsi Fuady (2017: 9-10) menerangkan bahwa komunikasi pemasaran merupakan usaha penyampaian pesan kepada publik untuk memberitahu keberadaan suatu produk di pasar.

Sedangkan tujuan produsen dalam komunikasi pemasaran menurut Shimp dalam Skirpsi Loudoe (2019: 11) adalah (1) menciptakan kesadaran mereka, (2) mendorong sikap positif terhadap produk dan mempengaruhi niat, (3) membangkitkan keinginan akan suatu kategori produk dan (4) memfasilitasi pembelian.

Pentingnya komunikasi dalam kegiatan pemasaran perlu diperhatikan secara khusus. Pemasar diwajibkan mempunyai komunikasi yang baik dalam menyampaikan produknya kepada calon konsumen agar saling berkesesuaian. Paling tidak pemasar menyampaikan pesan tentang produk dan penawaran dengan menggunakan bahasa yang dapat dimengerti oleh konsumen. Termasuk dalam menggunakan etika yang lazim, dan juga bahasa nonverbal yang tidak asing bagi konsumen. Pada era persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan harus berusaha keras untuk tidak tenggelam karena terkalahkan oleh

produk sejenis, baik produk baru maupun lama yang terlah bertahan membentuk brand image.

Strategi Komunikasi Pemasaran Komunikasi pemasaran melaksanakanKomunikasi pemasaran melaksanakan fungsinya untuk memperlihatkan seputar bagaimana produk digunakan, siapa target atau segmentasi pasarannya, dimana dan kapan produk dapat diperoleh. Strategi pemasaran berfokus pada tujuan jangka panjang perusahaan yang melibatkan perencanaan program-program pemasaran untuk mewujudkan tujuan perusahaan. Perusahaan bergantung pada strategi pemasaran untuk menetapkan produk dan jasanya kepada calon konsumen. Strategi pemasaran yang direncakan perusahaan sejalan dengan visi dari perusahaan itu sendri.

Tahap-tahap strategi komunikasi pemasaran seperti penetapan segmentasi pasar, penetapan target dan positioning dijadikan sebagai dasar perencanaan pemasaran (Hermawan dalam Skripsi Rismayanti, 2017: 14).

Pada pelaksanaan strategi komunikasi pemasaran terdapat tim MPK (Marketing Public Relation) yang menjalankan fungsinya, yakni: (1) push strategy, (2) pull strategy dan (3) pass strategy. Lebih lanjut, strategi komunikasi pemasaran memiliki tujuan yang terbagi menjadi tiga tahapan menurut Kennedy & Soemanagara dalam Skripsi Loudoe (2019: 17) yang diantaranya adalah:

1) Menciptakan kesadaran

Strategi yang dijalankan adalah menciptakan kesadaran kepada para konsumen, dengan tujuan agar konsumen mengenal produk yang dipasarkan.

(6)

2) Perubahan sikap

Pada tahap ini, konsumen yang awalnya hanya mengenal produk, kini sudah mulai diberi informasi mengenai manfaat dan kegunaan produk tersebut.

3) Perubahan perilaku

Adanya tahap ini bertujuan agar konsumen tidak beralih pada produk lain dan terbiasa menggunakan produk tersebut.

Pendekatan SOSTAC

Pendekatan SOSTAC

merupakan alat analisis yang dipakai untuk menggali strategi komunikasi pemasaran dari Cokro Group. Berikut unsur dari SOSTAC:

1) Situation, berfungsi untuk mengetahui bagaimana kondisi dan situasi lingkungan yang sedang berlangsung.

2) Objective, dapat disebut juga sebagai tujuan, yang merupakan strategi dan taktik untu membantu dalam mengkomunikasikan tujuan.

3) Strategy, merupakan langkah- langkah yang dilakukan supaya mendapatkan tujuan perusahaan.

4) Tactics, merupakan rincian dari strategi yang telah ditetapkan oleh perusahaan yang dapat dikembangkan setelah tahap strategi disepakati.

5) Action, mencakup langkah yang diperlukan dalam menempatkan sarana ke dalam pelaksanaan serta kegiatan perusahaan, kaitannya untuk mendukung hubungan penyampaian komunikasi

6) Control, untuk memonitor dan megevaluasi secara berkala apakah strategi pemasaran yang dijalankan sudah sesuai target.

Produk

Produk menjadi salah satu komponen utama dalam kegiatan usaha perdagangan. Sebuah produk yang dihasilkan apabila ingin diminati secara tinggi oleh masyarakat haruslah yang mempunyai kualitas yang tinggi.

Kualitas produk sendiri menurut Kotler dalam Jurnal Riyono dan Budiharja (2016: 98-99) adalah produk yang mampu mencerminkan kemampuan untuk menjalankan tugasnya yang mencakup daya tahan, kehandalan, kekuatan, kemajuan dan kemudahan dalam pengemasan.

METODE PENELITIAN

Penelitian yang dilakukan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan lokasi penelitian berada di Gerai Bluder Cokro dan Kantor Div. Pemasaran Bluder Cokro Kota Madiun. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling.

Terdapat dua jenis data dan sumber data yang didapatkan penulis, yakni data primer dan data sekunder.

Data primer diambil dari kegiatan wawancara mendalam, sedangkan data sekunder diambil dari dokumentasi, berita dan studi literatur yang terkait dengan topik penelitian. Teknik pengumpulan data menggunakan dua cara, yakni (1) wawancara dan (2) dokumentasi.

Uji validitas data menggunakan teknik triangulasi sumber. Pawito (2007: 99) menyatakan, dalam tringualasi sumber, peneliti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu yang berbeda (tidak bersamaan). Tujuan

(7)

menggunakan teknik tringualasi sumber adalah sebagai upaya yang dilakukan untuk membandingkan hasil- hasil wawancara antara satu informan dengan informan yang lain. Sedangkan teknik analisis data yang dilakukan dengan tiga tahapan, yakni (1) reduksi data, (2) penyajian data dan (3) menarik kesimpulan.

PEMBAHASAN Situation

Pada awalnya Bluder Cokro tidak diniatkan untuk dijadikan sebagai makanan khas/oleh-oleh khas Madiun, namun karena banyak yang mengamini maka dengan sendirinya Bluder Cokro dianggap sebagai oleh-oleh.

Perbedaan situasi pada saat before and after pandemi dapat dilihat ketika komunikator berusaha untuk tetap memberikan pesan yang bersifat mengajak kepada komunikan untuk membeli produk, namun, komunikan tidak bisa berbuat banyak karena adanya situasi pandemi. Dalam hal ini, pandemi dianggap sebagai hambatan dalam proses komunikasi. Sehingga feedback yang diterima oleh komunikan tidak dapat dilaksanakan secara maksimal karena terbatasnya mobilitas.

Objective

Tujuan perusahaan yang utama adalah untuk terus maju dan mengembangkan usahanya. Pada masa awal berkembang, perusahaan menyampaikan pesan-pesannya dilalui dengan saluran/media yang dapat dibilang masih sederhana. Adapun juga yang tanpa media, yakni dengan cara mulut ke mulut. Tujuan juga dibagi menjadi tiga, yakni jangka pendek, menengah dan jangka panjang. Jangka

pendek dan menengah lebih kepada bagaimana agar perusahaan dapat menyesuaikan dengan situasi pandemi, dan tujuan jangka panjang adalah go nasional.

Unsur objective dari perusahaan masih dikatakan dalam proses apabila kaitannya dengan tujuan jangka panjang. Feedback atau hasil yang ingin diraih oleh komunikator tentu saja ingin sesuai dengan harapan, namun saat ini masih belum tercapai dan masih dalam tahap proses.

Strategy

Salah satu bentuk pengemasan strategi yang dilakukan oleh komunikator adalah dengan mengambil sikap untuk terus mempertahankan produknya agar tetap otentik meskipun sudah berjalan 32 tahun lamanya.

Unsur ini cenderung bagaimana cara komunikator dalam mengemas pesan yang disampaikan agar lebih menarik dan berdaya jual tinggi. Dalam kaitannya dengan unsur strategi, dapat dibedakan menjadi dua, yakni:

Pull Strategy, (1) memberikan pelayanan yang maksimal terhadap konsumen baik secara langsung maupun lewat digital. (2) mempertahankan sisi historical dengan menggunakan slogan “Bluder Cokro Oleh-oleh Khas Madiun Sejak 1989”.

Pemilihan kata dalam slogan menjadi penting untuk dilakukan karena dijadikan sebagai sebuah pesan agar diterima oleh komunikan sehingga dengan harapan komunikan menjadi terpengaruh.

Push Strategy, (1) bekerjasama dengan awak media eastjavatrip.id dan juga perusahaan lain seperti maskapai Garuda Indonesia. (2) memberikan fasilitas factory visit package kepada

(8)

masyarakat untuk datang langsung ke perusahaan untuk melihat proses pembuatan dan pengemasan. Pemilihan media harus tepat agar target (komunikan) yang dituju dapat menerima pesan tersebut sekaligus menarik target konsumen.

Pemasaran online, dilakukan dengan memakai internet sebagai saluran dalam menyampaikan pesan.

Media sosial dipakai sebagai wadah untuk menyampaikan promosi dan berbagai informasi tentang perusahaan.

Pemasaran offline, dilakukan secara langsung tanpa melalui media/saluran. Hal yang dilakukan adalah dengan mendirikan baliho di jalan besar dan memberikan desain pada kemasan yang menarik dan sesuai dengan hari-hari besar di Indonesia.

Tactics

Unsur tactics dalam penelitian ini menggunakan bauran pemasaran 4P, yakni product, place, price dan promotion. Bauran pemasaran sendiri menurut Kotler dalam Jurnal Humaniora Resmawa (2017: 69) adalah sejumlah alat-alat pemasaran yang digunakan perusahaan dengan tujuan untuk meyakinkan konsumen.

Product, unsur ini menjadi hal terpenting, karena tanpa adanya sebuah produk maka tidak ada kegiatan penjualan. Produk Cokro Group terbagi menjadi dua jenis, yakni produk utama dan produk pendukung. Produk utama meliputi berbagai jenis bluder, dan produk pendukung meliputi kue spiku, kue taro, kue brownis dan kue kopi.

Place, gerai utama Bluder Cokro berada di Jalan Hayam Wuruk No.53.

Unsur place termasuk poin penting dalam pemasaran karena sebagai tempat berlangsungnya transaksi antara

konsumen dengan produses. Tempat yang baik adalah yang mampu diakses dengan mudah dan lancar.

Price, merupakan sejumlah uang yang harus dibayarkan konsumen kepada produsen. Cokro Group membrandol untuk 1 pcs roti bluder dengan harga Rp 9.000. Penentuan harga tersebut atas dasar analisis pasar dan dilakukan atas dasar tingkat perekonomian masyarakat.

Promotion, bentuk promosi yang paling besar yang pernah dilakukan oleh perusahaan adalah dengan berpindahnya gerai utama dari Jl.

Cokroaminoto ke Jl. Hayam Wuruk.

Berpindahnya tempat tersebut juga dibarengi dengan pembentukan logo baru. Dengan berpindahnya dan munculnya logo baru, terjadi peningkatan secara signifikan jumlah pelanggan.

Action

Unsur action dilakukan perusahaan dengan cara langsung terjun ke lapangan dan menyelesaikan permasalah dengan menghadirkan sebuah solusi. Terdapat beberapa hal yang dilakukan perusahaan dalam usahanya melaksanakan manajemen resiko. Pertama, bagaimana pelayanan yang diberikan oleh perusahaan kepada konsumen ketika melayani pesanan via digital.Seperti yang sudah disinggung di awal, kegiatan pelayanan berarti bentuk interaksi antara komunikator dengan komunikan. Komunikator memberikan pesan yang diterima oleh komunikan. Dalam kaitannya dengan pelayanan, peluang terjadinya hambatan dan permasalahan tentu akan terjadi. Terjadi perbedaan pelayanan yang didapatkan oleh konsumen ketika hendak order melalui digital.

(9)

Konsumen mengeluhkan tentang bagaimana lambatnya respon (feedback) yang diberikan, yang mana hal tersebut berbeda ketika melakukan pembelian secara langsung.

Respon/tanggapan yang lambat yang diberikan oleh komunikator atas pertanyaan yang diberikan oleh komunikan menjadi penghambat terjadinya proses komunikasi di kegiatan transaksi online. Sehingga langkah yang dilakukan oleh pihak perusahaan adalah dengan memperbanyak lowongan pekerjaan seiring makin berkembangnya usaha yang dijalankan. Dapat dilihat dari Instagram @hrdbludercokro banyaknya lowongan pekerjaan yang dibuka untuk posisi tertentu yang dibutuhkan.

Kedua, permasalahan sering terjadinya miss komunikasi antara reseller dengan sales distribusi karena ketersediaan jumlah produk yang diminta tidak tersedia pada hari-hari besar. Oleh karena hal tersebut, pihak perusahaan membuat sebuah aplikasi Cokro Channel untuk memudahkan reseller dalam memesan produk melalui online, yang sebelumnya pemesanan harus datang langsung ke gerai.

Ketiga, ketika perusahaan mendapatkan kritikan tentang cup roti bluder yang dirasa membuat kurang nyaman ketika hendak dikonsumsi.

Langkah yang dilakukan perusahaan adalah dengan mengganti cup bluder tersebut. Mendengarkan kritikan berarti sama saja dengan menerima pesan yang disampaikan pelanggan agar menuju ke arah yang lebih baik.

Pihak perusahaan menyatakan bahwa selalu menerima pesan-pesan yang

diberikan dan berusaha dengan cepat untuk merespon atas pesan kritikan yang diterima. Hal ini terlihat jelas bahwa proses komunikasi antar perusahaan dengan konsumen berjalan dengan semestinya. Kedua pihak saling menerima feedback atas pesan-pesan yang diberikan.

Control

Control atau evaluasi yang dilakukan perusahaan melalui dua cara, yakni dengan melihat aktivitas netizen melalui media sosial, dan juga membagikan form kuesioner kepuasan pelanggan terhadap para konsumen.

Dari dua cara tersebut, mayoritas yang dipakai adalah melalui aktivitas netizen (konsumen) terhadap media sosial yang perusahaan miliki.

Melalui media sosial, perusahaan menggunakan google analytic untuk mendapatkan data-data yang diperlukan, yang mana data tersebut diolah sedemikian rupa sehingga menggambarkan sebuah kondisi. Data- data di sini dalam proses komunikasi berperan sebagai pesan yang diberikan komunikan kepada komunikator, sebagai effect yang dihasilkan atas pesan yang sudah diberikan sebelumnya. Semakin banyak data yang masuk ke perusahaan, menunjukkan feedback yang didapat juga semakin baik. Hal ini menandakan bahwa informasi yang diterima oleh komunikan dapat dipahami secara seksama. Dari kondisi yang sudah dijelaskan, perusahaan akan mengambil sebuah kebijakan.

Kebijakan baru tersebut nantinya akan disampaikan kepada konsumen melalui media-media yang perusahaan miliki.

Peran komunikasi dalam unsur control menjadi penting dalam hal ini.

(10)

Hal tersebut dikarenakan ketika hasil evaluasi yang terjadi menunjukkan hasil yang negatif, maka perusahaan akan berpikir tentang bagaimana memberikan pesan-pesan kepada komunikan (konsumen) menjadi lebih baik dan lebih efektif. Seperti misalnya menggunakan saluran/media yang berbeda dari sebelumnya, atau pemakaian kalimat yang lebih persuasif dalam kegiatan promosi yang dilakukan.

KESIMPULAN

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan, maka kesimpulan yang dapat diambil pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaiamana strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Cokro Group selama masa pandemi.

2) Kelima unsur dalam pendekatan SOSTAC digunakan sebagai pisau analisis untuk mengetahui bagaimana hasil yang didapatkan, apakah sesuai dengan rumusan masalah atau tidak.

3) Hasil yang didapat adalah Cokro Group mampu beradaptasi dengan masa pandemi meskipun tidak dapat dipungkiri juga terkena dampak dari pandemi itu sendiri berupa turunnya omzet penjualan, meskipun sekarang sudah mulai kembali stabil.

DAFTAR PUSTAKA Buku & Jurnal:

Ruliana, Poppy. 2014. Komunikasi Organisasi: Teori dan Studi Kasus. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Pawito. 2007. Penelitian Komunikasi Kualitatif. Bantul: PT LkiS Pelangi Aksara Yogyakarta.

Resmawa, I.N. 2017. Strategi Komunikasi Pemasaran dalam Memasarkan Produk Cemilan Kerupuk Singkong Samiler

"Samijali" di UKM Eks Lokalisasi Dolly. Jurnal Ikraith-Humaniora.

Vol. 1. No. 2 (68-75).

Skripsi:

Fuady, M.R. 2017. Strategi Komunikasi Bauran Pemasaran Kelompok Pengrajin Sangkar Burung (Studi Tentang Strategi Komunikasi Bauran Pemasaran Kelompok Solo Sangkar Craft dalam Meningkatkan Penjualan Sangkar Burung di Mojosongo, Surakarta Tahun 2017. (Skripsi, Universitas Sebelas Maret, 2017).

Loudoe, M.F. 2019. Strategi Komunikasi Pemasaran PT. Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta.

(Skripsi, Universitas Sebelas Maret, 2019).

Rismayanti, Puji. 2017. Strategi Komunikasi Pemasaran dalam Meningkatkan Penjualan (Studi Deskriptif Kualitatif Aktivitas Promosi pada Akun Instagram

@kedai_digital). (Skrispi, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2017).

Website:

Bagus, Rahadian.

Surabayatribunnews.com. 2021.

Diakses pada tanggal 7 September 2021, pukul 20.02 WIB. Dari https://surabaya.tribunnews.com/2 021/04/21/bluder-cokro-melawan- pandemi-mulai-buat-aplikasi- khusus-sampai-melawan-arus- pasar.

Referensi

Dokumen terkait

Penggunaan algoritma SIFT untuk melakukan pencocokan citra terpolarisasi yang cenderung memiliki perbedaan iluminasi yang tinggi dan terdapatnya gangguan noise dapat mencapai titik

Selain Facebook, Twitter dapat dimanfaatkan sebagai sebuah media untuk komunikasi, menjaring teman, dan yang paling potensial adalah dapat digunakan untuk memasarkan

Studi yang dilakukan oleh Studdert 10 , dengan mengevaluasi penyelesaian kasus malpraktik melalui jalur hukum di.. pengadilan Amerika didapatkan bahwa rata-rata waktu

Simulasi game pembelajaran ini diharapkan dapat dimanfaatkan bagi siswa SD kelas VI untuk lebih memahami materi tata surya dengan game – game serta animasi – animasi yang

Berdasarkan latar belakang proyek dan permasalahan yang ditulis oleh penulis, yaitu diperlukan lokasi / tempat yang masih memiliki potensi kualitas udara yang

Diharapkan hakim dalam mengadili kasus kematian akibat minuman keras oplosan tidak hanya terpaku pada Kitab Undang-Undang Hukum Pidana saja, melainkan juga dapat

Contoh penggunaan teknik maserasi dan sokletasi dalam ekstraksi fitokimia telah dilakukan antara lain adalah penelitian yang dilakukan Asih (2009), Isolasi dan Identifikasi

Pada jenjang Magister (S2), seorang mahasiswa harus menyelesaikan beban studi sekurang-kurangnya 36 (tiga puluh enam) SKS dan sebanyak-banyaknya 50 (lima puluh) SKS yang