• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROPOSAL KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PROPOSAL KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL KEGIATAN

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

EVALUASI KINERJA TERMAL OF MUSEUM BAHARI DI KECAMATAN PENJARINGAN JAKARTA UTARA

TIM PELAKSANA:

Prof. Ir. Bambang Heryanto, MSc., PhD. NIDN : 8865560018 Dr. Ir. M. Syarif Hidayat, M. Arch, NIDN : 0304126205

Endah Mustikowati, ST, MT. NIDN 0329068703

BIDANG ILMU ARSITEKTUR UNIVERSITAS MERCU BUANA

2021

(2)

HALAMAN PENGESAHAN

1. a. Judul Proposal PPM : Evaluasi kinerja termal Museum Bahari di Penjaringan Jakarta Utara

b. Judul Penelitian Terdahulu : - The Evaluation of water supply in Kampung Melayu settlement in the East of Jakarta

2. Ketua Pelaksana

a. Nama Lengkap : Prof. Ir. Bambang Heryanto, MSc. PhD.

b. NIDN : 8865560018

c. Jabatan Fungsional : Profesor

d. Fakultas/Program Studi : Teknik / Arsitektur

e. Nomor HP : 081219751292

F. Alamat surel (e-mail) : [email protected]

3. Anggota Tim Pelaksana Dosen

a. Jumlah Anggota : Dr. Ir. M. Syarif Hidayat, M. Arch

b. Nama Anggota : Endah Mustikowati ST, MT.

c. NIDN : 0329068703

4. Anggota Tim Pelaksana Mahasiswa

a. Jumlah Mahasiswa : Dua orang

b. Nama Mahasiswa I : Adi Prasetyo (41217010060)

c. Nama Mahasiswa II : Anggi Wahyu Saputro (41217010063)

5. Lokasi kegiatan

a. Wilayah kegiatan (Desa/Kecamatan) : Kecamatan Kemanggisan

b. Kabupaten/Kota : Jakarta Barat

c. Propinsi : DKI Jakarta

d. Jarak ke lokasi kegiatan (Km) : 10 km

6. Nama Mitra : Uniiversitas Pancasila Jakarta

7. Luaran yang dihasilkan : Sosialisasi

7. Jangka Waktu : Dscember 2021 – April 2022 (4 bulan)

8. Biaya yang diperlukan

a. Source from UMB : Rp. 4.000.000,-

b. Source from Partner (In Kind) : Rp. 1.500.000,-

Jakarta, 12 Desember 2021 Mengetahui ,

Ketua Program Studi Arsitektur Ketua Pelaksana

Dr. Ir. Joni Hardi, MT. Prof. Ir. Bambang Heryanto, MSc. PhD

NIP/NIK: 193620102 NIP/NIK: 193620102

Approved by , Head of Bureau of

Research, Community Service and Publication

Dr. Ir. Sawarni Hasibuan , MT NIP/NIK: 114670407

(3)

TABLE OF CONTENTS

ATTACHMENT 1.1 ... ...ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.

VALIDITY SHEET ... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.

CHAPTER I ... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.

INTRODUCTION ... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.

CHAPTER II ... 10 SOLUTION AND TARGET OUTPUT ... 10 CHAPTER III ... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.

IMPLEMENTATION METHODS ... 15 CHAPTER IV ... 18 BUDGET AND SCHEDULE ... 18 REFERENCES ... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.

(4)

SUMMARY

Museum adalah lembaga tetap yang melayani kepentingan masyarakat dan kemajuannya, terbuka untuk umum, bukan untuk mencari keuntungan, yang memelihara, meneliti, memamerkan, dan mengkomunikasikan benda-benda bukti kebendaan manusia di lingkungannya untuk tujuan studi, pendidikan. , dan rekreasi. Museum juga dikenal sebagai pusat pelestarian budaya, fungsi ini sangat penting tidak hanya dalam membina perkembangan budaya, tetapi juga sebagai sarana pembentukan manusia seutuhnya. Manusia seutuhnya adalah manusia yang memiliki masa lalu, masa kini, dan masa depan. Masa lalu merupakan langkah dasar untuk memahami masa kini dan berkembang di masa depan.

Salah satu fenomena yang terjadi di museum adalah minimnya pengunjung museum yang ada. “Fenomena menurunnya jumlah pengunjung museum, salah satunya karena kurangnya daya tarik bangunan”. Fenomena ini terlihat dari banyaknya kunjungan pengunjung ke museum-museum yang ada di kawasan Kota Tua. Menurut hasil penelitian komunitas jelajah tahun 2011 (Penelitian Museum di Mata Pengunjung) di Museum di kawasan Kota Tua, hanya 3 persen masyarakat ibu kota yang mengunjungi kawasan ini, masyarakat ibu kota Jakarta juga hanya tahu museum yang populer di kalangan masyarakat.

(5)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Analisis situasi

Evolusi turisme telah terjadi yang didasarkan pada bentuk produk turisme, yaitu dimulai dari traditional tourism, leisure tourism, thematic tourism, dan terakhir in-depth tourism.

(Chen, Chen, Ho, dan Lee, 2009) Pada masa yang akan datang, in-depth tourism banyak dikembangkan di mana menekankan pada: individual traveling, produk traveling individual yang memberikan manfaat dari banyak dimensi, pendidikan/pembelajaran, kualitas dan pengalaman.

Museum merupakan bagian dari sebuah lingkungan hiburan dan budaya yang lebih luas, yang dikuasai oleh pengunjung yang memiliki tuntutan tinggi, yang mencari pengalaman mendalam (edutainment) dan pengaturan yang hemat waktu (Komarac, 2014). Museum dalam perjalanannya telah berjuang untuk mengatasi tantangan modern.

Fungsi museum telah berkembang dengan waktu di mana menjadi lebih beragam sebagai konsekuensi dari perannya yang meningkat bagi masyarakat (Harison, 2002 dalam Carvalho, Costa, dan Carvalho, 2014). Museum saat ini lebih berorientasi pada publik daripada di masa lalu, ketika museum terlihat sebagai tempat belajar dan pelestarian budaya dan sejarah. Museum saat ini juga menyediakan hiburan kepada pengunjung (Travers, 2006 dalam Carvalho et al., 2014). Museum berperan menyediakan pekerjaan, menarik turis, menghasilkan aktivitas di banyak sektor, berkontribusi bagi regenerasi perkotaan, dan mendukung pertumbuhan industri kreatif dan persaingan kota (Carvalho et al., 2014).

Jakarta mempunyai berbagai macam tempat hiburan untuk mengisi waktu, salah satunya adalah museum. Jakarta mempunyai 66 museum yang tersebar diberbagai wilayah ibukota (Asosiasi Museum Indonesia). Dimulai dari museum bahari yang terletak di pesisir pantai jakarta, museum sejarah Jakarta di kawasan Kota Tua, museum yang berisi ciri khas dari daerah di Indonesia yang berada di kawasan Taman Mini Indonesia Indah, hingga museum tentang ilmu pengetahuan atau sains di Indonesia. Destinasi tujuan wisata masyarakat ibukota menjadi banyak dan bervariasi. Di mulai dari pusat perbelanjaan modern, tempat wisata tematik, hingga ruang hijau yang makin banyak di jumpai di

(6)

ibukota. Bertambahnya lokasi wisata di ibukota membuat warga kota melupakan keberadaan museum yang memberikan nilai edukasi.

Ironisnya, studi-studi sebelumnya menemukan berbagai permasalahan terkait layanan museum. Ardley, Taylor, McLintock, Martin, dan Leonard (2012), misalnya, mengungkapkan tiga masalah dalam layanan, yaitu kekeliruan petunjuk, lingkungan yang tidak sesuai harapan, dan lemahnya interaksi dengan pengunjung. Demikian pula, Kim dan Lehto (2012) menjelaskan tiga dimensi kegagalan layanan, yaitu: kegagalan penyampaian layanan, tidak terpenuhinya permintaan khusus, dan tingkah laku karyawan yang tidak diharapkan.

Pada masa pandemic Covid 19, terjadi penutupan museum. Penutupan ini tak lain merupakan upaya pembatasan kunjungan yang harus dilakukan dalam rangka kesiapsiagaan menghadapi ancaman penyakit (Ramadhian, 2020). Padahal sebelum corona terjadi, Indonesia memiliki potensi pariwisata yang bersaing apabila dibandingkan dengan negara lain di bidang industri pariwisata. Kekuatan pariwisata Indonesia terdapat pada tiga unsur yakni 60% wisata alam, 35% wisata heritage, dan 5% adalah wisata man- made seperti wisata kuliner, wisata belanja, serta wisata buatan lainya (Kementerian Pariwisata, 2017).

1.2.Permasalahan Mitra

Museum Bahari Jakarta adalah museum yang menyimpan koleksi yang berkaitan dengan kelautan dan masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Merauke yang terletak di seberang pelabuhan Sunda Kelapa.

Figure 3.1 : Façade of Museum Bahari

(7)

Source : http://www.gedoor.com/assets/img/news/67museum_bahari01.jpg

Museum Bahari Jakarta tidak hanya memberikan pengetahuan tentang sejarah, budaya dan perkembangan maritim Indonesia, tetapi juga sebagai museum untuk memberikan pengetahuan tentang keanekaragaman hayati laut Indonesia. Pasalnya, Indonesia juga dikenal sebagai negara yang memiliki keanekaragaman hayati laut tertinggi di dunia.

Namun apresiasi pengunjung terhadap museum masih dirasa sangat kurang, kemungkinan tingkat pemahaman masyarakat tentang museum masih sempit. Tak jarang mereka melihat bahwa museum adalah sebuah bangunan yang menyimpan benda-benda kuno yang tidak berguna. Namun jika ditelaah lebih dalam, museum cukup signifikan dalam mengembangkan wawasan dan pengetahuan tentang museum itu sendiri, misalnya Museum Bahari Jakarta.

Museum Bahari terletak di kawasan Sunda Kelapa lama di Kecamatan Penjaringan, Jakarta. Dulunya merupakan bangunan gudang milik Hindia Belanda. Museum Bahari memberikan edukasi dan informasi tentang sejarah dunia maritim dan dampaknya bagi perekonomian Indonesia. Mulai dari zaman kerajaan, zaman perkembangan Islam, zaman penjajahan hingga zaman sekarang.

Koleksi Museum Bahari mencapai 126 yang meliputi 19 perahu asli dan 107 miniatur biota laut dan beberapa foto. Meski memiliki banyak koleksi bahari, Museum Bahari kurang peminat. Meski tak berminat, setidaknya Museum Bahari tetap mendapat pemasukan dari orang-orang yang mengambil foto prewedding atau membuat video klip di tempat ini.

Kondisi dan keadaan museum bahari yang ada saat ini di Jakarta, ditinjau dari persyaratan museum (persyaratan lokasi museum, persyaratan bangunan, persyaratan peralatan museum, persyaratan organisasi dan personel) tidak memenuhi persyaratan untuk sebuah museum.

1.3 Problem Identification and Formulation

Salah satu fenomena yang terjadi di museum adalah minimnya pengunjung museum yang ada. Wasiska (2009) mengatakan “Fenomena penurunan jumlah pengunjung museum salah satunya disebabkan oleh kurangnya daya tarik bangunan”. Fenomena ini terlihat dari banyaknya kunjungan pengunjung ke museum-museum yang ada di kawasan Kota Tua.

(8)

Menurut hasil penelitian komunitas jelajah tahun 2011 (Penelitian Museum di Mata Pengunjung) di Museum di kawasan Kota Tua, hanya 3 persen masyarakat ibu kota yang mengunjungi kawasan ini, masyarakat ibu kota Jakarta juga hanya tahu museum yang populer di kalangan masyarakat. Hasil penelitian menyatakan 120 responden mengetahui museum hanya dari lingkungan terdekatnya, diikuti 20 responden melalui media elektronik dan media sosial, dan sisanya melalui media cetak, promosi, buku, dan lain- lain.

Figure 3.2 : Floor of Museum Bahari

Source : http://infojakarta.net/wp-content/uploads/2015/12/Museum-Bahari.jpg Hasil penelitian menyimpulkan bahwa mereka mendapat informasi tentang keberadaan museum lain di Jakarta. Berdasarkan penelitian, usia pengunjung didominasi oleh orang berusia 17-25 tahun. Dalam riset Profil Pengguna Internet Indonesia 2012 yang dilakukan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJJI), disebutkan di DKI Jakarta, 76 persen adalah pengguna smartphone, dan 36,7 persen pengguna internet berusia 16-29 tahun adalah digital native.

Pengguna internet yang berusia di bawah 34 tahun disebut sebagai Digital Native, yaitu generasi yang lahir dan hidup di era internet yang serba digital dan terkoneksi, orang- orang ini cenderung membentuk tren di dunia maya (Indonesia Internet Profile 2012:18).

Dari data tersebut dapat disimpulkan oleh International Council of Museums (2004), bahwa aspek penting yang perlu diperhatikan dalam upaya meningkatkan daya tarik pengunjung adalah penyediaan informasi yang lengkap merupakan hal utama yang didapatkan pengunjung dalam mengapresiasi sebuah museum.

(9)

1.4 The Purpose of public service

1. Menjelaskan peran dan fungsi museum bagi masyarakat pada umumnya dan siswa sekolah umum pada umumnya

2. Memberikan pemahaman tentang peran dan fungsi museum 3. Peran museum bahari bagi ilmu pengetahuan

4. Kondisi termal museum maritim 1.5 The significance of the activities

1. Menjelaskan peran dan fungsi museum bagi masyarakat pada umumnya dan siswa sekolah umum pada umumnya

2. Memberikan pemahaman tentang peran dan fungsi museum 3. Peran museum bahari bagi ilmu pengetahuan

4. Kondisi termal museum maritim

(10)

CHAPTER II

SOLUTION AND TARGET OUTPUT

2.1 Literature review

Perhatian khusus pada pelestarian dan konservasi lingkungan bersejarah berbeda dari satu negara ke negara lain, tetapi beberapa prinsip yang mendasari pentingnya menjaga aset kota atau negara diringkas sebagai berikut:

1. Identitas dan Rasa Tempat‟: Warisan sejarah adalah satu-satunya hal yang menghubungkan ke masa lalu, menghubungkan kita dengan tempat tertentu, dan membedakan kita dari yang lain.

2. Nilai Sejarah: Dalam perjalanan sejarah bangsa, terdapat peristiwa-peristiwa yang penting untuk diingat, dihormati, dan dipahami oleh masyarakat. Melestarikan lingkungan dan bangunan yang memiliki nilai sejarah menunjukkan rasa hormat kita terhadap masa lalu, yang merupakan bagian dari keberadaan masa lalu.

3. Nilai Arsitektural: Salah satu alasan untuk melestarikan lingkungan dan bangunan bersejarah adalah karena nilai intrinsiknya sebagai karya seni, yang dapat berupa prestasi tinggi, contoh yang mewakili gaya seni/sekolah tertentu atau sebagai landmark.

4. Manfaat ekonomi: Bangunan yang ada seringkali memiliki keunggulan ekonomi tertentu. Bukti empiris menunjukkan bahwa penggunaan gedung yang sudah ada seringkali lebih murah daripada membangun gedung baru. Di negara-negara maju, proyek konservasi telah berhasil memicu revitalisasi lingkungan perkotaan yang telah menurun kualitasnya, melalui program pembaruan perkotaan dan penggunaan adaptif.

5. Wisata dan Rekreasi: Keunikan atau nilai sejarah suatu tempat telah terbukti menjadi daya tarik yang membawa wisatawan ke tempat tersebut.

6. Sumber Inspirasi: Banyak tempat dan bangunan bersejarah yang berhubungan dengan patriotisme, gerakan sosial, dan orang-orang dan peristiwa penting di masa lalu.

7. Pendidikan: Lingkungan, bangunan dan artefak sejarah melengkapi dokumen tertulis tentang masa lalu. Melalui ruang dan benda tiga dimensi sebagai laboratorium, manusia dapat mempelajari dan memahami kehidupan dan periode waktu yang melibatkan peristiwa, komunitas, atau individu tertentu, serta lebih menghargai lingkungan alam.

(11)

Prinsip Konservasi Menurut Piagam Burra

1. Tujuan akhir konservasi adalah untuk mempertahankan 'makna budaya' (nilai estetika, sejarah, ilmiah dan sosial) dari 'tempat' dan harus mencakup faktor-faktor untuk perlindungan, pemeliharaan, dan nasibnya di masa depan.

2. Konservasi didasarkan pada penghormatan terhadap keadaan awal bahan fisik dan sebaiknya dengan intervensi sesedikit mungkin. Menelusuri penambahan, perbaikan, dan perlakuan sebelumnya terhadap materi fisik 'tempat' adalah bukti sejarah dan penggunaannya.

3. Konservasi harus melibatkan semua disiplin ilmu yang dapat berkontribusi pada studi dan penyelamatan 'tempat' tersebut.

4. Konservasi 'tempat' harus mempertimbangkan semua aspek 'makna budaya'nya tanpa mengutamakan satu aspek pun.

5. Konservasi harus dilakukan melalui investigasi menyeluruh yang diakhiri dengan laporan yang berisi 'pernyataan signifikansi budaya', yang merupakan prasyarat penting untuk menetapkan kebijakan konservasi.

6. Kebijakan konservasi akan menentukan pemanfaatan yang paling tepat.

7. Konservasi membutuhkan pemeliharaan 'pengaturan visual' yang tepat, misalnya:

bentuk, skala, warna, tekstur dan material. Perkembangan baru, penunjukan, atau perubahan yang merusak 'pengaturan' tidak diperbolehkan. Perkembangan baru, termasuk penyisipan dan penambahan dapat diterima, asalkan tidak mengurangi atau merusak 'tempat signifikansi budaya'.

8. Sebuah bangunan atau karya harus ditinggalkan di lokasi bersejarahnya. Pemindahan seluruh atau sebagian bangunan atau pekerjaan tidak dapat diterima kecuali jika ini adalah satu-satunya cara yang layak untuk menyelamatkannya.

9. Pengalihan konten yang merupakan bagian dari 'makna budaya' dari sebuah 'tempat' tidak dapat diterima, kecuali jika ini adalah satu-satunya cara untuk memastikan keamanan dan pelestariannya.

2.2 The condition of the museum

(12)

Museum adalah lembaga permanen, nirlaba, melayani kebutuhan masyarakat, yang bersifat terbuka, dengan cara mengumpulkan, melestarikan, meneliti, mengomunikasikan, dan memamerkan benda-benda nyata kepada publik untuk tujuan studi, pendidikan, dan kenikmatan.

Konservasi sendiri merupakan kegiatan untuk melestarikan suatu bangunan, kegiatan ini dilakukan agar suatu bangunan dapat terpelihara dalam jangka waktu yang lama. Dalam hal ini diambil dari Museum Bahari yang dulunya merupakan gudang rempah-rempah yang dibangun pada tahun 1652 dimana saat itu rempah-rempah dari Indonesia dikirim ke berbagai daerah di Eropa.

Museum Bahari terletak di kawasan Sunda Kelapa dimana kawasan tersebut merupakan kawasan komersial tersibuk, ramai dan dijaga ketat oleh tentara Belanda. Kapal-kapal besar yang mengangkut berbagai jenis rempah-rempah bersandar di galangan kapal VOC di kawasan Sunda Kelapa.

Museum Bahari menyimpan 126 koleksi benda-benda sejarah kelautan. Terutama kapal dan perahu dagang tradisional. Di antara puluhan miniatur yang dipamerkan, terdapat 19 koleksi perahu asli dan 107 miniatur, foto dan biota laut lainnya. Namun akhir-akhir ini Museum Bahari terkesan sepi dan terkesan angker karena kurangnya minat wisatawan lokal untuk datang, oleh karena itu penulisan ini dibuat dalam rangka mengenalkan sejarah bahari, Museum Bahari ini harus dilestarikan.

2. Interior

Tata letak gedung yang dulunya gudang rempah-rempah dan kini telah diubah menjadi museum oleh Pemprov DKI Jakarta ini jauh lebih tertata, setiap ruangan memiliki koleksi yang berbeda-beda sesuai dengan kehidupan bahari dan pelayanan masyarakat Indonesia.

Memiliki koleksi sekitar 1.835 buah, termasuk pembagian ruang:

sebuah. Ruang Komunitas Nelayan Indonesia

Koleksi yang dipamerkan: miniatur kapal dan peralatan memancing.

B. Ruang Teknologi Memancing

Koleksi yang dipamerkan: pancing, bubu, dan jaring.

C. Ruang Teknologi Pembuatan Kapal Tradisional

Koleksi yang dipamerkan: teknologi dan pusat pembuatan kapal.

D. Ruang Biota Laut

Koleksi yang dipamerkan: berbagai jenis ikan, kerang, tumbuhan laut, dan duyung.

(13)

e. Ruang Pelabuhan Jakarta 1800-2000 (World Trade Center)

Koleksi yang dipamerkan: artefak yang berkaitan dengan sejarah pelabuhan di Jakarta pada masa itu, antara lain meriam, keramik, dan benteng.

F. Ruang Navigasi

Koleksi yang dipamerkan: kompas, teleskop, dan sejumlah alat bantu navigasi.

G. Pesiar Kapal Uap Indonesia-Eropa

Koleksi yang dipamerkan: foto-foto dokumentasi perjalanan kapal uap pertama dari Eropa ke Asia.

2.3 Current Target

1. Sasaran kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah Museum Bahari Jakarta. dengan rincian sebagai berikut:

2. Lingkungan depan, belakang dan samping 3. Data kondisi iklim

4. Kondisi bangunan dan tapak di sekitar bangunan 5. Dinding luar, atap dan lantai bangunan

6. Dinding, langit-langit, atap dan lantai di dalam gedung 7. Pintu, jendela dan ventilasi.

8. Finishing furniture dan peralatan di gedung showroom.

2.4 Activity Target

1. Pengamatan lingkungan depan, belakang dan samping 2. Pengamatan kondisi iklim

3. Observasi kondisi bangunan dan tapak di sekitar bangunan 4. Pengamatan dinding luar, atap dan lantai bangunan

5. Pengamatan dinding, langit-langit, atap dan lantai di dalam gedung 6. Pengamatan pintu, jendela dan ventilasi.

7. Pengamatan finishing furniture dan peralatan di gedung showroom.

2.4 Outcomes

Table 1. List of outcomes for Community Service activities

(14)

No. Outcomes Achievement Indicator 1. Scientific publications in ISSN journals / proceedings 1) Available 2. Publication in print / online media / PT repository 6) Nothing 2. Increased competitiveness (increased quality, quantity, and added

value of goods, services, product diversification or other resources) 4)

Nothing

3. Increasing the application of science and technology in society (mechanization, IT, and management) 4)

Nothing 4. Improvement of community values (cultural, social, political,

security, peace, education, health) 2)

Nothing

5 Publications in international journals 1) Nothing

6 Services, social engineering, methods or systems, products / goods 5) Nothing

7 New Innovation Appropriate Technology 5) Nothing

8 Intellectual property rights (Patents, Simple Patents, Copyrights, Trademarks, Trade secrets, Industrial Product Design, Plant Variety Protection, Protection of Integrated Circuit Topographic Designs) 3)

Nothing

9. Book with ISBN 6) Nothing

(15)

CHAPTER III

IMPLEMENTATION METHODS

3.1 Implementation team

Kegiatan ini akan melibatkan dosen dari Jurusan Arsitektur yang akan bertindak sebagai fasilitator kegiatan penjernihan air ini. Pihak lain yang juga akan terlibat dalam kegiatan ini adalah mahasiswa jurusan Teknik Arsitektur. Para siswa ini akan bertanggung jawab untuk mengatur dan melaksanakan kegiatan.

Ketua : Prof. Ir. Bambang Heryanto, MSc. PhD.

Anggota : Dr. Ir. M. Syarif Hidayat,M.Arch Anggota : Endah Mustikowati, S. ST, MT . Anggota: Adi Prasetyo NIM 41220010039

Anggota: Anggi Wahyu Saputro NIM 41220010040

3.2 Implementation target

Sasaran utama dari pengabdian ini adalah pendataan fisik dan peralatan museum bahari di Jakarta Utara. Selain data sekunder yang diperoleh, juga akan dilakukan pengukuran fisik lapangan terkait dengan ruang, suhu udara dan kecepatan aliran udara di dalam ruangan. Data dan fasilitas yang terdapat di museum ini juga akan dikumpulkan. Webinar

Pembicara utama : Dr.Ir. Muhamad Syarif Hidayat Tema : Museum now and future

Audience : - Lecturer - Students - Public Free entry

Certificate free Date

Venue : online 3.3 Methods of Approach

Kegiatan ini dilakukan dengan survey lapangan penelitian Maritim di beberapa titik.

1. Lokasi Penelitian: Museum Bahari, Penjaringan, Jakarta Utara

(16)

2. Populasi dan Sampel Museum Bahari Penjaringan Jakarta Utara 3. Alat yang digunakan:

a. Thermometer , b. Hyrgrometer , c. Anemometer ,

d. Infrared thermometer e. Metering

f. Questionnaire

4. Data collection techniques

• Secondary data : History of Musem Bahari 3.4 Activity Plan

Rencana kegiatan akan disusun sebagai berikut:

Fase persiapan

1. Penyusunan proposal kegiatan pengabdian kepada masyarakat 2. Rencana kerja evaluasi sumber daya air dengan pihak terkait;

3. Pelaksanaan koordinasi dengan pihak terkait;

4. Persiapan bahan dan alat;

5. Penentuan waktu dan tempat Fase implementasi

1. Mengadakan diskusi dengan pimpinan lembaga 2. Penjelasan kepada Komunitas

3. Melakukan survei lapangan

4. Kunjungan lapangan dan investigasi kondisi museum 5. Pengukuran dan pengumpulan data di nuseum

6. Komunikasikan hasil tim

7. Memilih dan menganalisis data serta menyiapkan laporan 8. Evaluasi pelaksanaan kegiatan

Fase Pelaporan

1. Hasil diskusi dengan pimpinan lembaga atau pengawas 2. Hasil kondisi museum

3. Pemilihan data dan analisis

(17)

4. Pelaksanaan pelaporan 5. Penyusunan laporan akhir

Table 1. Plan of activities of the public service in Maritime Museum area

No. Activity Output Indicator

1. Communication with region head Dinas Museum DKI jakarta

Licensing from related parties Permit is available from related parties 2. Communication with

region head Dinas Museum DKI jakarta

Licensing from related parties Permit is available from related parties 3. Site visit

2. Discussion with the small museum head

Licensing from the surroun ding community

Permit is available 2. Discussion with the head

community

Licensing from the surroun ding community

Permit is available 3. Conduct a field visit (to a

to museum

Data relating to the museum Museum data available 4. Museum site visit Museum room and exhibit

data

Museum room and exhibit data is available

5 Measurement and documentation

Floor plan data and documentation

Floor plan data and documentation is available

6 Room and appliances Mapping

Room Mapping data Room mapping data is available

7 Webminar Webminar activities Web Seminar

activities carried out

8 Evaluation Evaluation data Evaluation data

available

9. Activity report Activity report data Activity report data available

3.5 Evaluation Plan

Rencana evaluasi perlu dilakukan untuk berbagai kegiatan, termasuk kegiatan sosialisasi ini. Evaluasi akan dilakukan untuk hal-hal sebagai berikut:

1. Evaluasi pelaksanaan koordinasi dengan pihak terkait;

2. Evaluasi pelaksanaan pekerjaan;

3. Evaluasi aspek administrasi dan hal-hal lainnya.

(18)

CHAPTER IV

BUDGET AND SCHEDULE

Anggaran dan jadwal pelayanan publik ini adalah sebagai berikut:

4.1 KLN public service budget - UMB public service budget

No Components Proposed budget

1. Proposal preparation Rp. 200.000,- 2. Internal coordination (meeting etc) Rp. 200.000,- 3. External coordination Rp. 200.000,-

4. Transport local Rp. 1.000.000,-

5. Execution of public services Rp. 1.800.000,- 6. Materials for public services Rp. 300.000,-

7. Reporting Rp. 300.000,-

Total Rp. 4.000.000,-

- Partner public service budget

No Component Proposed budget

1. Accommodation Rp. 500.000,-

2. Transport Rp. 1.000.000,-

Total Rp. 1.500.000,-

4.2 Schedule

The following is the schedule of the public service program

No. Activity/ week January February March. April 1 Licensing = =

2 Coordination = = = 3 Preparation

4 Data collection 5 Measurement 6 Drawing 7 Mapping 8 Discussion 9 Evaluation 10 Reporting

(19)

Referemces

Achyarsyah, Mochamad, Rizki Adriansyah Rubini2 , Heny Hendrayati3 , Nurul Laelia (2020). STRATEGI PENINGKATAN KUNJUNGAN MUSEUM DI ERA COVID19 MELALUI VIRTUAL MUSEUM NASIONAL INDONESIA. Journal IMAGE | Volume 9, Number 1, April 2020, page 20-33 20

Angela U. Paramitasari (2015). Studi Persepsi Masyarakat tentang Museum Ideal. TEMU ILMIAH IPLBI 2015

Ardley, B., Taylor, N., McLintock, E., Martin, F., dan Leonard, G. (2012), “Marketing a memory of the world: Magna Carta and the experiential servicescape”, Marketing Intelligence & Planning, Vol. 30 No. 6, pp. 653- 665.

Calum Storrie (2006): The Delirious Museum. A Journey from the Louvre to Las Vegas.

New York: 2.

Carol S. Jeffers (2003): Museum as process. Journal of Aesthetic Education, Vol. 37, No.

1, pp. 107-119. Unesco. (1975). Museum. Switzerland: Centrales S.A., Lausanne.

Chen, Y.G., Chen, Z-H., Ho, J.C., dan Lee, C-S. (2009), “In-depth tourism’s influences on service innovation”, International Journal of Culture, Tourism, and Hospitality Research, Vol. 3 No. 4, pp. 326-336.

Kim, S.E. dan Lehto, X.Y. (2012), “The voice of tourists with mobility disabilities: insights from online customer complaint websites”, International Journal of Contemporary Hospitality Management, Vol. 24 No. 3, pp. 451-476.

Komarac, T. (2014), “A New World for Museum Marketing? Facing the Old Dilemmas while Challenging New Market Opportunities”, Trziste, Vol. 26 No. 2, pp. 199-214 Tobing, S. (2020). Virus Corona Tekan Ekonomi Tiongkok, Dunia Waspadai Perlambatan

Global. Retrieved from katadata.co.id: https://katadata.co.id/telaah/2020/02/

05/virus-corona-tekan-ekonomitiongkok-dunia-waspadaiperlambatan-global.

(20)

Wibowo, Alexander Joseph Ibnu, (2015). PERSEPSI KUALITAS LAYANAN MUSEUM DI INDONESIA: SEBUAH STUDI OBSERVASI. Jurnal Manajemen, Vol.15, No.1, November 2015

Badan Pusat Statistik. (2016). BPS Provinsi DKI Jakarta. Retrieved from jumlah Kunjungan Wisatawan ke Objek Wisata Unggulan Menurut Lokasi Pariwisata di Provinsi DKI Jakarta: https://jakarta.bps.go.id/linkTabelStat is/view/id/67

Cameron, & Lynch. (2008). Museum websites and museum visitors: Digital museum resources and their use. Museum Management and curatorship, 23(1), 81-99.

doi:https://doi.org/10.1080/09647770 701865410

Suminar, A (2020). Ratusan Museum di Indonesia Ditutup Sementara Akibat Corona.

Suara Surabaya. Diakses dari https://www.suarasurabaya.net/kelan akota/2020/ratusan- museum-diindonesia-ditutup-sementara-akibatcorona/

Ramadhian,N (2020). 34 Museum tutup untuk cegah virus corona, kemendikbud tawarkan layanan museum digital. Kompas.com. Diakses dari https://travel.kompas.com/read/2020/ 03/17/213300327/34-museum- tutupuntuk-cegah-virus-coronakemendikbud-tawarkan-layananmuseum?page=all Kementerian Pariwisata. (2017). KEMENPAR. Retrieved november 28, 2017, from Dialog Gastronomi Nasional ke-2 dan Promosi Kuliner Wakatobi:

http://www.kemenpar.go.id/asp/detil. asp?id=3528

https://www.researchgate.net/publication/328900513_What_Indonesia's_Museum_Vi sitor_Needs_in_Digital_Era

https://www.researchgate.net/publication/328900513_What_Indonesia's_Museum_Vi sitor_Needs_in_Digital_Era

https://www.kompasiana.com/pristia33460/5c89327e0b531c53317ae55f/alasan- mengapa-museum-indonesia-sepi-pengunjung

https://www.researchgate.net/publication/328900513_What_Indonesia's_Museum_Vi sitor_Needs_in_Digital_Era

https://repository.telkomuniversity.ac.id › bab 1

(21)

LAMPIRAN

Appendix 1. Chief Biodata and dan member which already signed Biodata ketua dan anggota

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap (dengan gelar) Dr.Ir. M. Syarif Hidayat, M.Arch.

2 Jenis Kelamin Laki-laki

3 Jabatan Fungsional Lektor 4 NIP/NIK/Identitas lainnya 193620102

5 NIDN 03041262205

6 Tempat dan Tanggal Lahir Cianjur, 4 Desember 1962

7 E-mail [email protected]

8 Nomor Telepon/HP 0877 8262 6747

9 Alamat Kantor Sekolah Tinggi Teknik Sapta Taruna

Jl. Raya Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta Barat

10 Nomor Telepon/Faks 0877-8262-6747

11 Lulusan yang Telah Dihasilkan S-1 = 74 orang; S-2 = - orang; S-3 = - orang

12 Mata Kuliah yg Diampu

1. Fisika Bangunan 2. Arsitektur Tropis 3. Arsitektur Islam

B. Riwayat Pendidikan

S-1 S-2 S-3

Nama Perguruan Tinggi Institut Teknologi Bandung

Universiti Teknologi Malaysia

Universiti Teknologi Malaysia

Bidang Ilmu Arsitektur Arsitektur Arsitektur

Tahun Masuk-Lulus 1982-1988 1996 - 1998 1999 - 2004 Judul

Skripsi/Tesis/Disertasi

Pusat Ekshibisi Penerbangan Antariksa di Jakarta

Arsitektur Rumah Tradisional Masya rakat Kanekes di Jawa Barat

Pembangunan Pro gram Tropic Untuk Simulasi Pemboleh Ubah Bumbung Terhadap Kesele saan dalaman di Malaysia Nama

Pembimbing/Promotor

1. Ir. Basauli Umar Lubis, MSA

2. Prof. Ir. Her man D. Sudjo no, M. Arch.

1. Prof Madya Kamarudin B..

Mohd. Ali

Prof. Madya. Dr.

Mohd. Hamdan Bin Ahmad

(22)

C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun (Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi)

No Tahun Judul Penelitian Pendanaan

Sumber* Jml (Juta Rp) 2020 Optimisasi penggunaan of venetian

blind dalam mengurangi cahaya alami untuk mencapai

kenyamanan visual (Kerjasama Dalam Negeri)

UMB Jakarta dan Univ Budi Luhur Jakarta

Rp. 10 juta

2020 The evaluation of air movement through perforated walls and its effect on thermal comfort (Kerjasama Luar Negeri)

UMB Jakarta dan UTHM Malaysia

Rp. 20 juta

2019 Pengaruh selubung bangunan dan material terhadap kenyamanan termal pada masjid vernakular

UMB Jakarta dan Univ Budi Luhur Jakarta

Rp. 10 juta

2019 The evaluation of building envelope in campus building (Kerjasama Luar Negeri)

UMB Jakarta dan UTHM Malaysia

Rp. 19. juta

2019 Building envelope analysis using OTTV method: Comparative study in campus building

UMB Jakarta dan UTHM Malaysia

Rp. 19, juta

2019 Analisis bangunan hijau pada bangunan kampus: Tinjauan dari parameter tepat guna lahan

UMB Jakarta dan Universitas Pancasila Jakarta

Rp. 9 juta

1 2017 Analisis kinerja termal selubung bangunan menggunakan OTTV:

Studi kasus bangunan tower kampus Universitas Mercu Buana, Jakarta

Pusat Peneli tian Univ Mercubuana

5

2 2017 Studi peluang penghematan konsumsi energi listrik. Studi kasus bangunan tower kampus Universitas Mercu Buana , Jakarta

Pusat Peneli tian Univ Mercubuana

5

3 2016 Evaluasi selubung bangunan gedung menggunakan OTTV: Studi Kasus kampus Universitas Mercu Buana.

Jakarta

Pusat Peneli tian Univ Mercubuana

5

4 2016 Evaluasi penggunaan energi pada : kampus Universitas Mercu Buana.

Jakarta

Pusat Peneli tian Univ Mercubuana

5

(23)

5 2015 Studi Penerapan Konsep bangunan Hijau pada Bangunan Umum. Studi Kasus kampus Universitas Mercu Buana. Jakarta

LPPM Univ Mercubuana

3,5

6 2015 Studi mengenai Karakteristik Perencanaan Tuang Terbuka Hijau di Lima Wilayah Kota DKI Jakarta

LPPM Univ Mercubuana

3,5

*Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema penelitian DIKTI maupun dari sumber lainnya.

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir

No Tahun Judul Pengabdian Pada Masyarakat

Pendanaan

Sumber* Jml

(Juta Rp) 1 2015 Evaluasi perencanaan, perancangan,

pelaksanaan pembangunan bangun an container kapal serta kenyaman an termal fasilitas komersial salon hewan di Jakarta Barat

LPPM Univ Mercubuana

3,5

2 2014 Evaluasi kenyamanan Termal dan Penggunaan Energi pada SMP Negeri 206 Meruya Selatan Kembangan Jakarta Barat

LPPM Univ Mercubuana

3,5

3 2014 Penyuluhan Bangunan Hijau pada Guru SD

LPPM Univ Mercubuana

3,5 4 2013 Evaluasi Kenyamanan Termal dan

Penggunaan Energi pada SD Negeri 01 Meruya Selatan Kembangan Jakarta Barat

LPPM Univ Mercubuana

3,5

5 2012 Evaluasi kenyamanan termal pada SD 01 Meruya Selatan Kembangan Jakarta Barat

LPPM Univ Mercubuana

3,5

6 2012 The study of energy conservation in commercial building, case study The Plaza Indonesia Superblocks.

LPPM Univ Mercubuana

3,5

7 2011 Thermal comfort evaluation in elementary classroom

LPPM Univ Mercubuana

3,5

* Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema pengabdian kepada masyarakat DIKTI maupun dari sumber lainnya.

E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal alam 5 Tahun Terakhir No. Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/

Nomor/Tahun

(24)

1 Kenyamanan Termal pada Ruang Terbuka Hijau di Jakarta Pusat

Vitruvian, Prodi Arsitek tur UMB

Vol. 6/ No.1/

2016 2 Studi Kenyamanan Termal Ruang Kelas

Sekolah Dasar (SD) Negeri Joglo 08 Pagi Jakarta Barat

Vitruvian, Prodi Arsitek tur UMB

Vol. 4/ No.3/

2015 3 Pengaruh Ventilasi terhadap Suhu dan

Kelembaban Udara Ruang Rumah Tinggal

Vitruvian, Prodi Arsitek tur UMB

Vol. 3/ No.2/

2014 4 Kenyamanan Termal pada Bangunan

Sekolah Dasar di Jakarta Barat

Vitruvian, Prodi Arsitek tur UMB

Vol. 3/ No.1/

2013 5 Studi Penghematan Energi pada

Bangunan Kampus: Studi Kasus Kampus Universitas Mercu Buans, Jakarta.

Vitruvian, Prodi Arsitek tur UMB

Vol. 3/ No.1/

2013 6 Kenyamanan Thermal pada Bangunan

Kampus, Studi Kasus Pada Kampus Universitas Mercubuana

Pasti, Prodi Teknik Indus tri UMB

Vol. 5/ No.3/

2012

F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir

No. Nama Pertemuan Ilmiah / Seminar

Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat

1 Environmental Technology and Management Conference

Ecological Evaluation of Several Green Open Spaces in Jakarta .

23-24 Novem ber 2015, ITB Bandung

2 International conference on Indonesian Architec ture and Planning

Implementation of Green Building Concept in Comme rcial Buildings:

Malls and Trade centers in Jakarta.

21th – 22nd 2014, Univ Gadjah Mada, Yogjakarta 3 UIBL 2012 International

Conference

The Research in Green Building : Challenges for the future

22-23 Februari 2012, Mercu Buana

University 4 SENVAR Sustainable

Environment and

Architecture

Prospect and Challenges of the Regulation on Green Building in Indonesia

10-11

November 2011, Brawijaya University 5 Environmental Technology

and Management Conference

The Characteristics of Ur ban Park and Urban Forest:

Strategy to Mitigate Urban Heat Island.

3-4 November 2011, ITB Bandung

6 Toward A Better Living an International Conference

The Implementation of Green Building in Indonesia

9 March 2011, Mercu Buana University

(25)

7 International Conference QIR (Quality in Research)

Reorientation of architect tural education in Indone sia: Integration of Building Physics courses in architect tural design process

4-7 July 2011, Bali

G. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya dalam 5 Tahun Terakhir

No Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial Lainnya yang Telah Diterapkan

Tahun Tempat Penerapan

Respon Masyarakat 1 Penyusunan Perencanaan Penerapan

Green Building

2010 DKI Jakarta

H. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)

No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan

Tahun 1 Pembahas pada Sidang Kemaju

an Penelitian (SKP) tahap 2 ma hasiswa S3 bidang Arsitektur Universitas Katolik Parahyangan Bandung

Universitas Katolik Parahyangan Bandung

2017

2 Pembahas pada Sidang Kemaju an Penelitian (SKP) tahap 1 ma hasiswa S3 bidang Arsitektur Universitas Katolik Parahyangan Bandung

Universitas Katolik Parahyangan Bandung

2017

3 Perhargaan pengabdian 25 tahun sebagai Dosen

Sekolah Tinggi Teknik Sapta Taruna

2013 4 Reviewer Dalam Rangka

Pelaksanaan Program Penelitian Internal

Sekolah Tinggi Teknik Sapta Taruna

2012

5 Reviewer Dalam Rangka Pelaksanaan Program Pengab dian kepada Masyarakat

Sekolah Tinggi Teknik Sapta Taruna

2012

All data that I fill in and include in this biodata is true and legally accountable. When it was later found to be inconsistent with the statement, I was willing to accept the sanctions.

Thus, I created this biodata in order to meet one of the requirements in submitting the Community Service 2021/ 2022 proposal. .

Jakarta, 16 DEcember 2020 Pengusul,

(26)

(Dr.Ir. M. Syarif Hidayat, M.Arch.)

Appendices 2. Gambaran Ipteks yang ditransfer kepada khalayak sasaran.

Tabel 1. The list of activities of public service in Kampung Melayu area

No. Activity Output Indicator

1. Communication with region head

Licensing from related parties Permit is available from related parties

2. Discussion with the small region head

Licensing from the surroun ding community

Permit is available 2. Discussion with the head

community

Licensing from the surroun ding community

Permit is available 3. Conduct a field visit to

museum

Data relating to museum. Required data available 4. Museum site visit Clean water data Clean water data is

available 5 Measurement and

documentation

Distance data and documen tation

Distance data and docu mentation is available 6 Museum source Mapping Museum source Mapping data Museum source

Mapping data is available

7 Web Seminar Web Seminar activities Web Seminar activities carried out

8 Evaluation Evaluation data Evaluation data

available

9. Activity report Activity report data Activity report data available

APPENDIX 3. Curriculum Vitae

(27)

CURICULUM VITAE MEMBER RESEARCHER A. Personal identity

1 Full name (include the title) Endah Mustikowati, S. T., M. T.

2 Gender Female

3 Functional Position Member Researcher

4 NIP/NIK 616870096

5 NIDN 0329068703

6 Place, Date of Birth Semarang, 29th June 1987

7 E-mail [email protected]

9 Phone Number 081291109903

10 Office Address

Office phone number/ fax o.

12 Graduates numbers S-1 = … students; S-2 = … students; S-3 = 13

Subject Taught

1.

2.

3.

Dst.

B. Education History

S1 S2 S3

Name of University Diponegoro University

Diponegoro University

-

Major of study Architecture Architecture -

Length of Study 4 years 4 years -

Title of Thesis / Desertation Faculty of Political Science

Diponegoro University at Tembalang Campus

The Factors Causing The Emergence of Activity Support in The Area of Public Space Bundaran Hotel Indonesia in Jakarta

-

Name of Advisor/ Promotor Prof. Dr. Ir. H.

Bambang Setioko, M. Eng.

-

C. Research experience within 5 years (exclude thesis and desertation)

No. Year Title of research

Funding

Funder* Amount

(28)

1 2014 The Factors Causing The

Emergence of Activity Support in The Area of Public Space Bundaran Hotel Indonesia in Jakarta

- -

2

2020 Optimization of Natural Lighting on

Office Work Space in Shop Home Building

Through The Utilization of Light Shelves

(Case Study of The Ketira Engineering Office at Central Jakarta)

Mercu Buana University

IDR 4,500,000

(29)

I hereby certify that the above information is true and correct to propose the International Research Funding in Mercu Buana University. I agree that any misinterpretation made in this statement for the purpose of maintaining the rules and ethical conduct shall be grounds for any consequences.

Jakarta, 20th December 2021 Member Researcher,

Endah Mustikowati, S. T., M. T.

NIDN. 0329068703

Referensi

Dokumen terkait

Melalui hasil perhitungan yang telah dilakukan didapat nilai t hitung sebesar 34,25 dengan taraf signifikansi hitung sebesar 0,009 tersebut lebih kecil dari 0,05, yang

Pengujian cut off USB bertujuan untuk mengetahui Arduino Promicro dapat di- shutdown perangkat PC yang terhubung dengan terminal PATEN dengan cara ketika kapasitas

Setelah mengamati gambar tentang penggunaan teknologi saat menangkap ikan, siswa mampu membandingkan dampak penggunaan teknologi tradisional dan modern bagi keberadaan sumber

Yang dimaksud dengan perilaku merokok dalam penelitian ini adalah kegiatan membakar rokok yang terbuat dari daun tembakau yang dibungkus kertas kemudian menghisap

Hannif al-fatta (2007, p9) Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai yang nyata yang dapat

Dari uraian keseluruhan yang telah dikemukakan mulai dari proses analisis hingga implementasi system dapat diambil kesimpulan yaitu Aplikasi Monitoring Bimbingan

untuk mencampuri perikehidupan masyarakat, baik sebagai negara kekuasaan atau negara kesejahteraan. Menurut paham negara kekuasaan, ikut campurnya negara atau

Perhitungan perubahan garis pantai di Kabupaten Karawang menggunakan aplikasi DSAS dengan metode Net Shoreline Movement (NSM) yang mengukur jarak perubahan garis