• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TINGKAT KESEGARAN JASMANI PADA USIA TAHUN DI SMP NEGERI 1 BANJAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TINGKAT KESEGARAN JASMANI PADA USIA TAHUN DI SMP NEGERI 1 BANJAR"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

JURNAL KESEHATAN MANDIR I AKTIF STIKes BINA PUTERA BANJAR, Vol 1, 2018 ISSN: 2620-5955

23

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TINGKAT KESEGARAN JASMANI PADA USIA 12-14 TAHUN DI SMP NEGERI 1 BANJAR

Oleh

Muntiati Sri Handani

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Putera Banjar

Abstrak. Kesegaran jasmani sangat bermanfaat bagi anak untuk menunjang kapasitas kerja fisik dan meningkatkan daya tahan kardiovaskuler, yang salah satunya dipengaruhi oleh komposisi tubuh. Saat ini prevalensi obesitas meningkat tajam di seluruh dunia seiring dengan menurunnya aktivitas fisik. Di Indonesia belum banyak penelitian yang menghubungkan Tingkat Kesegaran jasmani (TKJ) dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian cross sectional dilakukan pada 80 anak SMP Negeri 1 Banjar. TKJ dinilai menggunakan ACSPFT ( Asian Committee on the Standardization of Physical Fitness Test ) dan dikategorikan menjadi baik sekali, baik, sedang, kurang, kurang sekali. Dilakukan pengukuran antropometri, kadar hemoglobin dan pengisian kuesioner aktivitas fisik APAQ. Analisis menggunakan uji korelasi Spearman. Dari 80 subyek penelitian yang terdiri dari 46 anak laki -laki dan 34 anak perempuan, didapatkan TKJ baik 1,2%, sedang 13,8%, kurang 25%, dan kurang sekali 60%. Tak seorang pun anak obesitas yang memiliki tingkat kesegaran jasmani baik atau sedang. Didapatkan hubungan negatif antara IMT dengan TKJ baik pada anak laki-laki ( r = - 0,666 ; p = 0,000 ) maupun pada anak perempuan (r = - 0,442 ; p=0,009).

Kata kunci: Tingkat Kesegaran Jasmani, Indeks Massa Tubuh, Obesitas

Pendahuluan

Kesegaran jasmani adalah suatu keadaan yang dimiliki atau dicapai seseorang dalam kaitannya dengan kemampuan untuk melakukan aktivitas fisik. Kesegaran jasmani berkaitan dengan kesehatan ketika aktivitas fisik dapat dilakukan tanpa kelelahan berlebihan, terpelihara seumur hidup dan sebagai konsekuensinya memiliki risiko lebih rendah untuk terjadinya penyakit kronik lebih awal. Seseorang yang secara fisik bugar dapat melakukan aktivitas fisik sehari-harinya dengan giat, memiliki risiko rendah dalam masalah kesehatan dan dapat menikmati olahraga serta berbagai aktivitas lainnya.

Pada anak kesegaran jasmani ini seringkali terlupakan. Padahal kesegaran jasmani ini sangat bermanfaat untuk menunjang kapasitas kerja fisik anak yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan prestasinya. Daya tahan kardiovaskuler yang baik akan meningkatkan kemampuan kerja anak dengan intensitas lebih besar dan waktu yang lebih lama tanpa kelelahan. Daya tahan otot akan memungkinkan anak membangun ketahanan yang lebih besar terhadap kelelahan otot sehingga mereka bisa belajar dan bermain untuk jangka waktu lebih lama. Terlebih lagi kesegaran jasmani yang rendah diduga merupakan prekursor terhadap mortalitas pada orang dewasa, sedangkan tingkat kesegaran jasmani sedang memperlihatkan efek protektif terhadap beberapa prediktor mortalitas seperti merokok, hipertensi dan hiperkolesterolemia.

Masa remaja merupakan masa pertumbuhan cepat dan terjadi perubahan dramatis pada komposisi tubuh yang mempengaruhi aktivitas fisik dan respon terhadap latihan.

Terdapat peningkatan pada ukuran tulang dan massa otot serta terjadi perubahan pada ukuran dan distribusi dari penyimpanan lemak tubuh.

Salah satu cara penentuan obesitas adalah dengan menggunakan Indeks Massa

Tubuh (IMT). IMT bisa menggambarkan lemak tubuh yang berlebihan, sederhana dan

bisa digunakan dalam penelitian populasi berskala besar.

(2)

JURNAL KESEHATAN MANDIR I AKTIF STIKes BINA PUTERA BANJAR, Vol 1, 2018 ISSN: 2620-5955

24

Pengukurannya hanya membutuhkan 2 hal yakni berat badan dan tinggi badan, yang keduanya dapat dilakukan secara akurat oleh seseorang dengan sedikit latihan.

Mengingat pentingnya kesegaran jasmani pada anak dan kecenderungan peningkatan prevalensi obesitas di Indonesia perlu penelitian-penelitian tentang hubungan obesitas dengan tingkat kesegaran jasmani pada anak di Indonesia. Hal ini tampaknya belum banyak dilakukan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan Indeks Massa Tubuh dengan tingkat kesegaran jasmani beserta komponen-komponennya.

Tinjauan Pustaka

A. Indeks Massa Tubuh (IMT)

The World Health Organization (WHO) pada tahun 1997, The National Institute of Health (NIH) pada tahun 1998 dan The Expert Committee on Clinical Guidelines for Overweight in Adolescent Preventive Services telah merekomendasikan Body Mass Index (BMI) atau Indeks Massa.Tubuh (IMT) sebagai baku pengukuran obesitas pada anak dan remaja di atas usia 2 tahun. IMT merupakan petunjuk untuk menentukan kelebihan berat badan berdasarkan Indeks Quatelet (berat badan dalam kilogram dibagi dengan kuadrat tinggi badan dalam meter(kg/m

2

)). Interpretasi IMT tergantung pada umur dan jenis kelamin anak, karena anak lelaki dan perempuan memiliki lemak tubuh yang berbeda.

18

Berbeda dengan orang dewasa, IMT pada anak berubah sesuai umur dan sesuai dengan peningkatan panjang dan berat badan. Baru-baru ini The Centers for Disease Control (CDC) mempublikasikan kurva IMT. IMT dapat diplotkan sesuai jenis kelamin pada kurva pertumbuhan CDC untuk anak berusia 2-20 tahun.

IMT adalah cara termudah untuk memperkirakan obesitas serta berkorelasi tinggi dengan massa lemak tubuh, selain itu juga penting untuk mengidentifikasi pasien obesitas yang mempunyai risiko mendapat komplikasi medis. IMT mempunyai keunggulan utama yakni menggambarkan lemak tubuh yang berlebihan, sederhana dan bisa digunakan dalam penelitian populasi berskala besar.

47,50

Pengukurannya hanya membutuhkan 2 hal yakni berat badan dan tinggi badan, yang keduanya dapat dilakukan secara akurat oleh seseorang dengan sedikit latihan. Keterbatasannya adalah membutuhkan penilaian lain bila dipergunakan secara individual.

B. Kesegaran Jasmani

Kesegaran jasmani didefinisikan oleh beberapa organisasi sebagai suatu keadaan yang dimiliki atau dicapai seseorang dalam kaitannya dengan kemampuan untuk melakukan aktivitas fisik. Istilah kesegaran jasmani juga meliputi kemampuan untuk melakukan kegiatan atau pekerjaan sehari-hari dan adaptasi terhadap pembebanan fisik tanpa menimbulkan kelelahan berlebih dan masih mempunyai cadangan tenaga untuk menikmati waktu senggang maupun pekerjaan yang mendadak serta bebas dari penyakit.

C. Aktivitas Fisik

Aktivitas fisik didefinisikan sebagai setiap gerakan tubuh yang dihasilkan oleh

otot-otot skeletal dan menghasilkan peningkatan resting energy expenditure yang

bermakna. Aktivitas fisik juga dapat didefinisikan sebagai suatu gerakan fisik yang

menyebabkan terjadinya kontraksi otot. Aktivitas fisik di luar sekolah termasuk aktivitas

fisik di waktu luang, dimana aktivitas dilakukan pada saat yang bebas dan dipilih

berdasarkan kebutuhan dan ketertarikan masing-masing individu. Hal ini termasuk

latihan dan olah raga. Latihan merupakan bagian dari aktivitas fisik yang terencana,

terstruktur, berulang dan bertujuan untuk meningkatkan atau menjaga kesegaran

jasmani, sedangkan olahraga termasuk sebuah bentuk aktivitas fisik yang melibatkan

kompetisi.

(3)

JURNAL KESEHATAN MANDIR I AKTIF STIKes BINA PUTERA BANJAR, Vol 1, 2018 ISSN: 2620-5955

25

Aktivitas fisik pada anak dan remaja dipengaruhi oleh berbagai hal, diantaranya adalah faktor fisiologis/perkembangan (misalnya pertumbuhan, kesegaran jasmani, keterbatasan fisik), lingkungan (fasilitas, musim, keamanan) dan faktor psikologis, sosial dan demografi (pengetahuan, sikap, pengaruh orang tua, teman sebaya, status ekonomi, jenis kelamin, usia).

Metode

Penelitian cross sectional dilakukan pada 80 anak SMP Negeri 1 Banjar. TKJ dinilai menggunakan ACSPFT ( Asian Committee on the Standardization of Physical Fitness Test ) dan dikategorikan menjadi baik sekali, baik, sedang, kurang, kurang sekali.

Dilakukan pengukuran antropometri, kadar hemoglobin dan pengisian kuesioner aktivitas fisik APAQ. Analisis menggunakan uji korelasi Spearman.

Pembahasan

Gambar 1. Hubungan IMT dengan Tingkat Kesegaran Jasmani pada anak laki-laki

Gambar 2. Hubungan IMT dengan Tingkat Kesegaran Jasmani pada anak perempuan

Didapatkan korelasi negatif antara IMT dengan tingkat kesegaran jasmani

yang

menunjukkan bahwa semakin tinggi IMT semakin rendah tingkat kesegaran jasmaninya.

(4)

JURNAL KESEHATAN MANDIR I AKTIF STIKes BINA PUTERA BANJAR, Vol 1, 2018 ISSN: 2620-5955

26

Pada anak laki-laki didapatkan nilai korelasi (r=-0,666) lebih kuat dibandingkan anak perempuan (r=-0,442).

Kesimpulan

Hasil penelitian didapatkan korelasi negatif antara IMT dengan tingkat kesegaran jasmani

yang

menunjukkan bahwa semakin tinggi IMT semakin rendah tingkat kesegaran jasmaninya. Pada anak laki-laki didapatkan nilai korelasi (r=-0,666) lebih kuat dibandingkan anak perempuan (r=-0,442).

Daftar Pustaka

Andri. (2012). Aspek Psikososial Pasien Gagal Ginjal. [internet]. Tersedia dalam http://kesehatan.kompasiana.com/kejiwaan/2012/07/08/3/476262/aspek-psikososial- pasien-gagal-ginjal.html. [Diakses 3 Mei 2014].

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek (Edisi Revisi VII).

Cetakan Kesepuluh. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

__________. (2010). Manajemen Penelitian. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Baradero, dkk. (2008). Seri Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Ginjal. Jakarta : EGC BLUD RSU Kota Banjar. (2013). Profil Rumah Sakit Umum Daerah Kota Banjar. Banjar:

RSU Kota Banjar.

_________________. (2014). Rekapitulasi Kegiatan Haemodialisa. Banjar: RSU Kota Banjar.

Brooker, Christine. (2007). Kamus Saku Keperawatan. Jakarta: EGC

Caplan, H.I & Sadock, B.J. (2004). Ilmu Kedokteran Jiwa Darurat. Jakarta: Widya Medika.

Carpenito, Lynda Juall (2009). Rencana Asuhan Keperawatan dan Dokumentasi Keperawatan. Jakarta. EGC

Dahlan. (2011). Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan. Penerbit : Salemba Medika.

Friedman. (2004). Keperawatan Keluarga Teori dan Praktik. Jakarta: EGC

Havens & Terra. (2005). Hemodialysis. [internet]. Tersedia dalam http://www.kidneyatlas.org [diakses 7 Mei 2014].

Hidayat, A. A. A. (2007). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data.

Cetakan Pertama. Jakarta : Salemba Medika.

Hudak & Gallo. (2004). Keperawatan Kritis Pendekatan Holistik. Jakarta. EGC.

Keliat, B. A. (2006). Penatalaksaan Stres. Jakarta: EGC.

Kemenkes RI. (2012). Petunjuk Teknis Pengendalian Penyakit Ginjal Kronik. Jakarta:

Bakti Husada.

Kowalak, dkk. (2011). Buku Ajar Patofisiologi. Jakarta: EGC.

Lumenta. (2006). Kenali Jenis Penyakit dan Cara Penyembuhannya. Jakarta: Gramedia.

Mariana. (2013). Pengaruh Strategi Koping dalam ASKEP terhadap Respon Psikologis Penderita HIV-AIDS. Surabaya.PSIK, Unair.

Muktadin. (2004). Konsep Koping dalam Pelayanan Keperawatan. Jakarta: EGC Niven, N. (2004). Psikologi Kesehatan. Jakarta. EGC.

Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Novalia. B. E. (2010). Koping Pasien Gagal Ginjal Kronis Yang Menjalani Hemodialisa Di Rumah Sakit Umum Pusat H.Adam Malik Medan. [internet]. Tersedia dalam http://www.repositori.usu.ac.id.[diakses 7 Mei 2014]

Nurmalika, A. (2010). Hubungan Antara Self Control Dengan Kecemasan Pasien Gagal Ginjal Kronik Di Yayasan Ginjal Diantrans Indonesia. Skripsi (tidak diterbitkan) Nursalam. (2013). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan :

Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

(5)

JURNAL KESEHATAN MANDIR I AKTIF STIKes BINA PUTERA BANJAR, Vol 1, 2018 ISSN: 2620-5955

27

O’Callaghan, C. (2007). Et A Glance Sistem Ginjal. Jakarta: Erlangga.

Perhimpunan Nefrologi Indonesia. (2013). Pasien Gagal Ginjal Diprediksi Capai 100 Ribu. Jakarta: Pernefri.

Potter & Perry. (2005). Fundamental Keperawatan Konsep, Proses dan Praktek. Jakarta.

EGC.

Price & Wilson. (2005). Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-proses Penyakit (edisi 6, vol 2). Jakarta: EGC.

Purnawinadi, I Gede. (2009). Kemampuan Koping Terhadap Tingkat Kecemasan pada Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisa. [internet].Tersedia dalam http://grahacendikia.wordpress.com/2009/12/19/ kemampuan-koping-terhadap- tingkat-kecemasan-pada-pasien-gagal-ginjal-kronik-yang-menjalani-hemodialisa.

[diakses 2 Februari 2014].

Rasmun. (2004). Stres, Koping dan Adaptasi: Teori dan pohon Masalah Keperawatan (edisi 1). Jakarta : Sagung Seto.

Smeltzer & Bare. (2010). Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta. EGC.

STIKes Bina Putera Banjar. (2014). Panduan Penyusunan dan Penulisan Skripsi dan KTI 2013/2014. Banjar : STIKes

Stuart & Sundeen. (2004). Keperawatan Jiwa. Jakarta. EGC

Stuart, Gail W. (2006). Buku Saku Keperawatan Jiwa, Edisi 5. Jakarta: EGC

Sudoyo, A.W. (2006). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Departemen Ilmu Penyakit Dalam.

Sugiyono. (2012). Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta.

Suharyanto, Toto. (2009). Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Sistem Perkemihan. Jakarta: Trans Info Me.

Suliswati, dkk. (2005). Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta. EGC Suparman. (2010). Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: FKUI.

Vitahealth. (2008). Gagal ginjal. Jakarta: Gramedia Pustaka.

Yayasan Ginjal Diatrans Indonesia. (2012). Emosi Labil Pada Pasien Gagal Ginjal,

Dialife. [internet]. Tersedia dalam http://www.statmyweb .com/s/yayasan-kesehatan-

ginjal.html.[diakses 2 Februari 2014].

Gambar

Gambar 1. Hubungan IMT dengan Tingkat Kesegaran Jasmani pada anak laki-laki

Referensi

Dokumen terkait

助詞 mempunyai peranan yang sangat penting dalam bahasa Jepang, karena 助詞 berfungsi sebagai penanda fungsi sintaksis seperti subjek, objek dan lain-lain, dan juga berfungsi

Alhamdulillah puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmat iman, kesehatan, ilmu dan waktu sehingga penulis mampu menyelesaikan penyusunan skripsi

Pada penelitian ini “Infeksi virus dengue” didefinisikan sebagai keberadaan virus dengue berdasarkan hasil uji imuno- logi dengan hasil positif; “tanpa gejala”

[r]

Salah satu gaya dalam olahraga tolak peluru adalah.... Posisi jari-jari tangan saat memegang

Untuk menganalisa sebuah website agar dapat menjadi media jual beli online pada UD.Salak Pondoh Super diperlukan analisis terhadap system lama dengan analisis sistem baru yang

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4416) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2007 tentang

sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan.. Jurnal el-Hikmah Fakultas Tarbiyah UIN Malang 267 yang lain. Kata ini sepadan dengan tabiat