• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA SMA MATERI ALAT-ALAT OPTIK BERBASIS MULTIMEDIA SWISHMAX 4 BERDASARKAN PENDEKATAN SAINTIFIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA SMA MATERI ALAT-ALAT OPTIK BERBASIS MULTIMEDIA SWISHMAX 4 BERDASARKAN PENDEKATAN SAINTIFIK"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA SMA MATERI ALAT-ALAT OPTIK BERBASIS MULTIMEDIA SWISHMAX 4

BERDASARKAN PENDEKATAN SAINTIFIK

Ebtiandita Mulia Putri, Winarto dan Sulur Jurusan FMIPA Universitas Negeri Malang

Email : emp_TIAN@yahoo.co.id

ABSTRAK: Tujuan dari penelitian dan pengembangan ini adalah (1) meneliti dan mengembangkan media pembelajaran menggunakan multimedia SwishMax 4 berdasarkan pendekatan saintifik pada materi Alat-alat Optik, (2) menguji kelayakan media

pembelajaran dengan multimedia Swishmax 4 berdasarkan pendekatan saintifik pada materi Alat-alat Optik. Instrumen penilaian yang digunakan berupa angket yang diberikan kepada validator ahli media dan ahli materi serta siswa. Hasil validasi diperoleh

kelayakan media dari ahli media sebesar 85,07% , kelayakan materi dari ahli materi sebesar 79,49% dan kelayakan kesesuai dengan pendekatan saintifik sebesar 76,67%.

Hasil analisis uji terbatas menunjukkan bahwa siswa lebih tertarik menggunakan media dari pada dengan pembelajaran biasa.

Kata kunci : media pembelajaran fisika, swishmax 4, pendekatan saintifik, Alat- alat Optik

Fisika merupakan salah satu mata pelajaran yang penting. Pemahaman konsep pada materi yang abstrak sering kali membuat siswa mengalami kesulitan untuk membuat gambaran pada pikiran mereka. Hal ini mendorong berbagai pihak terutama pihak-pihak yang terkait dengan pendidikan berusaha untuk

mengembangan media pembelajaran yang mampu meningkatkan presetasi siswa dalam mata pelajaran fisika.

Media pembelajaran berbasis komputer merupakan cara menyampaikan materi dalam proses belajar mengajar menggunakan komputer sebagai alat bantu.

Penggunaan multimedia komputer merupakan cara untuk membuat kegiatan pembelajaran menjadi menarik, tidak membosankan, penyajian konsep jelas, dapat diulang-ulang sendiri, dilengkapi dengan latihan soal dan pembahasan.

Berbagai sekolah di Indonesia saat ini sudah mulai menerapkan kurikulum 2013. Proses pembelajaran pada kurikulum 2013 untuk jenjang SMP dan SMA atau sederajat dilaksanakan menggunakan pendekatan pendekatan ilmiah atau scientific approach. Pendekatan saintifik memberikan kebermaknaan kepada siswa untuk mengamati kehidupan sehari-hari dan penerapan materi tersebut dalam kehidupan nyata. Pendekatan saintifik merupakan pembelajaran yang mengabdopsi langkah-langkah saintis dalam membangun pengetahuan melalui

(2)

metode ilmiah. Pembelajaran dengan kurikulum 2013 terdiri atas lima pengalaman belajar yaitu : mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan (Permendikbud, 2013).

Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dilakukan penelitian dan pengembanagan menenai “Pengembangan Media Pembelajaran Fisika SMA dengan Multimedia SwishMax 4 berdasarkan Pendekatan Saintifik pada Materi Alat-alat Optik”. Tujuan penelitian dan pengembangan ini adalah : (1) meneliti dan mengembangkan media pembelajaran menggunakan multimedia Swishmax 4 berdasarkan pendekatan saintifik pada materi Alat-alat Optik, (2) menguji

kelayakan media pembelajaran dengan multimedia Swishmax 4 berdasarkan pendekatan saintifik dikembangakan pada materi Alat-alat Optik untuk siswa SMA kelas X.

Metode Penelitian

Desain penelitian dan pengembangan menggunakan modofikasi dari langkah-langkah penelitian dan pengembangan yang dilakukan Brog dan Gall dalam Sukmadinata (2013:169). Borg dan Gall mengembangkan langkah-langkah yang lebih terperinci kemudian disusun dalam 10 langkah, yaitu “Penelitian dan pengumpulan data (research and information collecting), perencanaan (planning), pengembangan draf produk (develop preliminary from of product), uji coba lapangan awal (preliminary field testing), merevisi hasil uji coba (main product revision), uji coba lapangan (main field testing), penyempurnaan produk hasil uji lapangan (operational product revision), uji pelaksanaan lapangan (operational field testing), penyempurnaan produk akhir (final product revision), serta diseminasi dan implementasi (dissemination and implementation)”.

Dari 10 langkah pengembangan oleh Borg, W.R. dan Gall M.D peneliti mengambil 5 langkah yaitu (1) Studi Pendahuluan (Pengumpulan data), (2) perencanaan, (3) pengembangan draf produk, (4) uji coba terbatas (uji coba lapangan awal), dan (5) merevisi hasil uji coba terbatas. Hal ini dilakukan karena penelitian pengembangan yang dilakukan hanya untuk satu sekolah saja dan menyesuaikan pada karakteristik, keterbatasan waktu, tenaga serta biaya. Berikut ini adalah bagan penelitian dan pengembangan yang dilakukan.

(3)

Langkah-langkah penelian dan pengemabangan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Studi Pendahuluan (Pengumpulan Data)

Studi Pendahuluan merupakan tahapan awal untuk mengkaji pengembangan dan penelitian yang akan dilakukan, yang meliputi pengkajian pendekatan saintifik, silabus fisika SMA kurikulum 2013, materi alat-alat optik serta multimedia swishmax 4. Pada tahapan pendahuluan terdiri atas dua bagian, yaitu studi pustaka dan studi lapangan.

a. Studi pustaka dilakukan dengan mencari informasi yang berkaitan dengan penelitian dan pengembangan yang akan dilakukan melalui penelitian terdahulu maupun jurnal-jurnal.

b. Studi lapangan dilakukan pengumpulan informasi melalui wawancara dengan guru mata pelajaran fisika di SMA Negeri 8 Malang.

2. Perencanaan Produk

a. Mempelajari Kompetensi Dasar (KD) yang menjadi bidang kajian yaitu mulai menganalisis KD dari kurikulum 2013 agar memperoleh gambaran secara menyeluruh untuk mengembangkan produk.

b. Tahapan selanjutnya adalah memilih materi yang akan dikembangkan dalam multimedia Swiswmax 4.

c. Menentukan Tujuan pembelajaran 3. Pengembangan Draf Produk

Pengembangan produk awal meliputi penyusunan draf dan rancangan produk, pengembangan media pembelajaran fisika, serta validasi ahli media dan materi.

a. Penyusunan draf dan rancangan produk

Dari hasil studi pustaka dan lapangan, dibuat draf produk pengembangan media pembelajaran sebagai berikut.

1. Identifikasi program

 Nama program : media pembelajaran berbasis animasi computer

 Karakteristik : menampilkan materi dengan menggabungkan teks, gambar, animasi dan video.

 Mata pelajaran : Fisika

 Materi : Alat-alat Optik

(4)

 Kelas/semester : X/ 2

 Format program : CD (Compact Disk) 2. Navigasi Program

3. Naskah Pengembangan (Story Board) b. Pengembangan media pembelajaran fisika

Setelah melakukan perencanaan produk, langkah selanjutnya yang kita lakukan adalah melakukan pengembangan produk dengan multimedia swishmax4. Pengembangan produk yang dilakukan berdasarkan navigasi program dan story board yang telah kita buat. Produk akhir dari media

pembelajaran ini berbasis animasi komputer dengan format window projector (*exe). Media pembelajaran ini dapat dioperasikan dalam setiap komputer yang memiliki operating sistem (OS) berbasis window tanpa harus meng- install software pembuatnya.

c. Validasi ahli media dan ahli materi

Validasi dilakukan sebelum uji coba terbatas untuk melihat kelayakan (validasi) media pembelajaran yang dibuat serta sebagai dasar melakukan perbaikan produk. Kegiatan validasi melibatkan ahli media dan ahli materi.

Validasi produk dikembangkan dengan pemberian angket kepada ahli media dan ahli materi. Dalam tahapan ini apabila hasil validasi adalah tidak layak maka produk akan direvisi sesuai kritik dan saran yang diberikan oleh ahli media dan ahli materi.

4. Uji Coba Terbatas

Pada tahap uji coba terbatas, dilakukan uji coba produk kepada 13 siswa SMA Negeri 8 Malang. Pada uji coba ini diberikan angket yang berisi komentar dan saran kepada siswa agar bisa digunakan sebagai perbaikan produk.

5. Merevisi Hasil Uji Coba Terbatas

Berdasarkan uji coba terbatas kita akan mendapat komentar dan saran dari siswa sebagai bahan melakukan revisi produk. Setelah dilakukan revisi tersebut, diharapkan media pembelajaran ini dapat benar-benar layak digunakan.

(5)

Uji coba produk dilakukan agar diperoleh data yang dapat digunakan sebagai dasar menentukan tingkat kelayakan produk yang dibuat. Langkah- langkah yang dilakukan dalam uji coba produk adalah sebagai berikut.

1. Desain uji coba

Dalam desain uji coba diawali dengan penilaian kelayakan produk dari ahli media dan ahli materi. Ahli media dan materi diambil dari dua dosen fisika dan satu guru fisika. Setelah dilakukan penilaian kelayakan produk, dilakukan uji coba terbatas kepada siswa

1. Subjek coba

Subjek coba dalam penelitian ini terdiri atas validator produk dan subjek coba produk. Validator produk terdiri dua dosen fisika Universitas Negeri Malang dan satu guru SMA Negeri Malang, sebagai ahli materi dan ahli media. Subjek uji coba produk adalah 13 anak siswa SMA Negeri 8 Malang.

2. Jenis data

Data yang digunakan dalam uji coba terbatas adalah data kuantitatif dan kualitatif yang diperoleh dari angket yang diberikan kepada responden. Data kuantitatif merupakan hasil penilaian responden yang berupa angka 1,2,3,4.

Sedangkan data kualitatif berupa kritik dan saran yang diberikan validator dan subjek uji coba sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan revisi produk.

3. Instrument pengumpulan data

Instrument yang digunakan dalam mengumpulkan data kelayakan produk diperoleh adalah berupa angket. Angket ini terdiri dari dua bagian yaitu :

a. Bagian I menggunakan skala likert untuk setiap jawaban.

Tabel 3.1 Skala kriteria penilaian angket Skala Penilaian

4 3 2 1

Baik Cukup baik Kurang baik Tidak baik Menarik Cukup menarik Kurang menarik Tidak menarik

Mudah Cukup mudah Kurang mudah Tidak mudah Sesuai Cukup sesuai Kurang sesuai Tidak sesuai

layak Cukup layak Kurang layak Tidak layak b. Bagian II berisi kritik dan saran yang dapat diisi dengan bebas oleh

responden.

4. Teknik analisis data

(6)

Teknik yang digunakan dalam penelitian dan pengembangan ini adalah teknik analisis persentas. Rumus yang digunakan adalah rumus persentase menurut Sugiyono (2010:137). Adapun rumus tersebut adalah sebagai berikut.

137) : 2010 (Sugiyono,

%

100

 

xi

P x

Keterangan : P= Presentase

x1 = jumlah skor jawaban tiap responden dari tiap item

xi = jumlah total skor jawaban jika seluruh responden menjawab sama Untuk mempermudah penafsiran terhadap hasil analisis presentase digunakan klarifikasi sebagaimana pada tabel berikut :

Tabel 3.1 Kriteria Validasi Analisis Presentase

Presentase (%) Nilai rata-rata Keterangan

80-100 3,2-4,0 Baik (Tidak perlu direvisi)

60-79 2,2-3,2 Cukup baik (perlu direvisi sebagian)

50-59 1,2-2,1 Kurang baik (revisi sebagian)

0-49 0,0-1,1 Tidak baik (revisi total/diganti)

(sumber : Sugiyono, 2011)

Hasil dan Pembahasan

A. Deskripsi Pembuatan Media

Produk hasil pengembangan yang dilakukan berupa media pembelajaran fisika untuk SMA dengan memakai multimedia swishmax 4 berdasarkan pendekatan saintifik pada materi alat-alat optik. Pengembangan dilakukan berdasarkan storyboard dan navigasi yang sebelumnaya telah dibuat. Berikut beberapa tampilan yang terdapat dalam produk yang dikembangkan.

1. Animasi Pembuka

Animasi pembuka merupakan animasi yang mengantarkan siswa untuk mengerti materi yang akan dipelajarai dan cakupan dari materi tersebut. Dalam animasai pembuka juga dikenalkan tombol-tombol penting yang terdapat dalam media dan bagaimana cara menggunakan media.

2. Halaman Petunjuk

(7)

Halaman petunjuk berisi petunjuk tombol-tombol yang terdapat dalam multimedia yang akan dijalankan

3. Halaman Kompetensi Dasar dan Indikator

Halaman kompetensi dasar dan indikator berisi kompetensi dan indikator yang akan dicapai siswa setelah melakukan pembelajaran.

4. Halaman Home (menu utama)

Halaman Home berisi judul materi pokok bahasan Alat-alat Optik dan sebagai menu utama. Pada halaman ini terdapat menu utama yang akan mengarahkan pengguna menuju halaman berikutnya, yaitu : halaman konsep dasar, halaman materi Alat-alat Optik, Proyek, Soal dan Profil Penulis.

5. Halaman Materi

Halaman materi memuat menu-menu yang berkaitan dengan pembelajaran tentang materi alat-alat optik. Menu-menu yang tersedia adalah konsep dasar, alat- alat optik, project dan soal.

a. Halaman Konsep Dasar

Pada halaman konsep dasar terdapat dua pilihan, yaitu sifat-sifat cahaya dan pembentukan bayangan. Apabila sifat-sifat cahaya dipilih akan muncul penjelasan umum tentang sifat-sifat cahaya serta terdapat pilihan sifat-sifat cahaya. Pilihan sifat-sifat cahaya terdiri dari cahaya merambat lurus, cahaya dipantulkan dan cahaya dibiaskan. Apabila pembentukan cahaya dipilih akan muncul penjelasan umum tentang pembentukan cahaya serta terdapat pilihan pembentukan bayangan pada cermin datar, cermin cekung, cermin cembung, lensa cembung dan lensa cekung.

b. Halaman Alat-alat Optik

Halaman materi memiliki beberapa menu yang dapat dipilih untuk mempelajari alat optik yang diinginkan. Pilihan menu tersebut adalah mata, kamera, lup, mokroskop dan teropong. Halaman alat-alat optik disajikan dalam bentuk teks, animasi dan video yang dimulai dengan memunculkan fenomena tertentu dan pertanyaan berkaitan dengan fenomena tersebut.

c. Halaman Proyek

Halaman proyek berisi menu video, pertanyaan, perencanaan, pembuatan, dan presentasi. Menu video berisi video tentang penggunaan teropong. Menu

(8)

pertanyaan berisi beberapa pertanyaan yang mengarahkan siswa untuk membuat teropong sederhana. Menu perencanaan berisi apa saja renca yang akan dibuat oleh siswa untuk membuat teropong sederhana. Menu pembuatan berupa video pembuatan teropong sederhana. Menu presentasi berisi perintah untuk melakukan presentasi teropong sederhana yang dibuat oleh siswa.

d. Halaman Soal

Halaman soal berisi soal-soal latihan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa terhadapa materi.

6. Halaman Profil Penulis

Halaman profil penulis berisi biodata penulis.

B. Penyajian Data Uji Coba

Untuk mendapatkan data uji coba media pengembangan ini, peneliti instrumen berbentuk angket. Penelitian dan pengembangan yang dilakukan menghasilkan data berupa data hasil uji kelayakan/validasi dan data hasil uji coba terbatas yang dapat dilihat dari tabel berikut.

Tabel 1. Data Hasil Validasi Ahli Media

No. NAMA AHLI MEDIA

SKOR PERTANYAAN

1 2 3 4

a b a b c a b c a b c

1. Winarto 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4

2. Sulur 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4

3. Thomas H.K 3 3 4 4 4 3 3 4 2 2 3

Tabel 2. Data Validasi Ahli Materi

No. NAMA AHLI

MEDIA

SKOR PERNYATAAN

1 2 3 4 5 6

a b c d a b c d a b c d a b c d e 1. Winarto 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2. Sulur 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3. Thomas H.K 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

Tabel 3. Data Validasi Ahli Media

No. NAMA AHLI MEDIA

SKOR PERNYATAAN

7 8

a b c d e

1. Winarto 3 3 3 3 3 3

2. Sulur 2 4 3 4 4 3

3. Thomas H.K 2 3 3 2 2 3

Tabel 4. Komentar dan Saran Kelayakan Media oleh Ahli Media

Validator ke- Komentar dan Saran

(9)

1 - Pada lensa cembung ada tulisan R=2f ?

- Pada teropong pantul tulisan cermin parabolic seharusnya cermin cekung

2

- Mungkinkah video menggunakan bahasa Indonesia ? - Pada bagian tertentu terlalu banyak teks

- Tulisan terlalu kecil

- Jenis huruf sebaiknya disesuaikan dengan anak SMA.

- Ada animasi yang kontrasnya perlu dipertajam. Misalkan pada cermin datar, warna cahaya dan background kurang kontras.

3

- Keterangan gambar animasi tidak ada.

- Keterangan menu/navigasi tidak ada

- Suara tidak ada pada saat menjelaskan materi.

Tabel 4. Saran Ahli Materi

Validator ke- Komentar dan Saran

1 - Untuk setiap bahasan disertakan pemantapan matematis secara runtut.

- Pembentukan bayangan pada retina mengikuti kaidah sinar utama.

2

- Formulasi hukum pemantulan (i = r) dan Snellius ( n1 sin I = n2 sin r) sebaiknya ditambahkan.

- Pada lensa cekung ada kesalahan definisi lensa cekung.

- Formulasi untuk cermin dan lensa





f s s

1 ' 1

1 sebaiknya ditambahkan.

- Contoh-contoh soal dan penyelesaian perlu ditambahkan.

- Kesalahan penulisan perlu diperbaiki (seperti tau seharusnya tahu).

- Latihan soal perlu divariasi jumlah dan jenisnya.

3

- Pada pembiasan sudut datang I1, r1, I2, r3 tidak ada.

- Pada soal harus ada interaktif soal dan skor menjawab

- Siswa hendaknya diperbanyak untuk mengetahui kompetensi siswa.

- Tidak ada keterangan kompetensi siswa - Materi sudah cukup luas.

C. Analisis Data

Analisis data pada hasil pengembangan multimedia alat-alat optik

didasarkan pada hasil persentase rata-rata hasil uji coba dengan skala Likert oleh ahli media dan materi. Selain itu juga dilakukan analisis data kualitaif dari kritik dan saran validator.

0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00

1 2 3 4

Hasil Penilaian Validator ahli Materi

Aspek penilaian

Presentase Rata-rata Penilaian Ahli Materi

Series1 Series2 Series3

Gambar 1 Persentase Rata-rata Hasil Uji Coba Ahli Media

Gambar 2 Persentase Rata-rata Hasil Uji Coba Ahli Materi

Validator 1 Validator 2 Validator 3

0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00

1 2 3 4 5 6 7 8

Hasil Penialaian Validator

Aspek Penilaian

Presentase Rata-rata Penilaian Validator Ahli Media

Validator 1 Validator 2 Validator 3

(10)

0 20 40 60 80 100

aspek yang dinilai

kesesuaian dengan KD Kesesuaian dengan IK keluasan materi kebenaran materi memahami materi gambar, video dan animasi

soal evaluasi keseluruhan

Dari analisis diperoleh presentase tiap aspek seperti pada gambar 4, Gambar 5 dan Gambar 6.

Dari data diperoleh semua aspek baik untuk materi dan materi semua berada pada kategori baik sehingga tanpa revisi, kecuali pada aspek soal evaluasi perlu direvisi karena berada pada kategori cukup layak. Untuk kesesuaian dengan pendekatan saintifik, hanya aspek mengamati yang berada pada kriteria layak sedangkan aspek lain berada pada kategori cukup layak. Sehingga perlu dilakukan revisi agar produk lebih sesuai dengan pendekatan saintifik.

Revisi Produk

Berdasarkan hasil analisi data serta komentar dan kritik yang diberikan dari ahli materi dan media perlu dilakukan revisi. Terutama pada bagian yang kurang layak.

Penutup

Berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa media sudah termasuk dalam kriteria sangat valid dapat digunakan tanpa revisi, yaitu tingkat kevalidan sebesar 85, 07% untuk ahli media dan 81% untuk ahli media. Sedangkan untuk

pendekatan saintifik termasuk dalam kategori cukup layak yaitu sebesar 76,67.

70 75 80 85 90 95

aspek yang dinilai

video animasi teks fasilitas keseluruhan

70 72 74 76 78 80 82 84

aspek yang dinilai

mengamati menanya mencoba menganalisis mengkomunikasikan keseluruhan Pr

es en tas e

Pr es en tas e

Pr es en tas e

(11)

Saran yang diberikan setelah melakukan penelitian dan pengembangan media pembelajaran fisika dengan pendekatan saintifik pada materi alat-alat optik adalah :

1. Saran Pemanfaatan

Guru sebaiknya menyesuaikan penggunaan multimedia dengan waktu belajar, tujuan belajar dan model pembelajaran yang ingin diterapkan di dalam kelas. Pihak sekolah sebaiknya menyediakan komputer dan LCD untuk

menunjang pembelajaran dengan multimedia ini.

2. Saran Diseminasi

Multimedia ini dapat disebarkan dengan CD yang berisi produk yang dikembangkan. Selain itu diseminasi juga dapat dilakukan dengan bekerjasama pihak terkait, seperti forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP).

3. Saran Pengembangan Produk Lebih Lanjut

Penelitian selanjutnya sebaiknaya dilakukan dengan pengembangan ke tahap uji coba yang lebih luas dengan menganalisis uji coba hasil pretest dan posttest siswa, serta dapat menggunakan perbandingan kelompok control dan kelompok eksperimen. Video sebaiknya ditambah agar siswa lebih tertarik.

Sebaiknya video dibuat sendiri sehingga dapat sesuai dengan keinginan pengembang.

DAFTAR RUJUKAN

Ariani, N. & Haryanto D. 2010. Pembelajaran Multimedia di sekolah. Jakarta:

Prestasi Pustakarya.

Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Adegoke, Benson Adesina. 2010. Integrating animations, narrtives and textual information for improving Physics Learning. Electronic Journal of Research in Educational Physchology. 8(2). Online, (http:

//www.investigacion-psicopedagogica.org), diakses 25 Desember 2014.

Daryanto. 2013. Media pembelajaran. Yogyakarta : Gava Media.

Permendikbud. 2013. Jurnal Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. (Online), (http:

//www.vokasi.unud.ac.id), diakses 31 Agustus 2014.

(12)

Permendikbud. 2013. Lampiran IV Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A Tahun 2013 tentang

Implementasi Kurikulum Pedoman Umum Pembelajaran. (Online), (http:

//www.ikapidkijakarta.com), diakses 31 Agustus 2014.

Nurlailiyah, Siti. 2014. Pengembangan Media Pembelajaran Berbantuan Komputer dengan Pendekatan Saintifik (Saintifik Approach) pada Pokok Bahasan Fluida Statis Untuk SMA. Jurnal Universitas Negeri Malang, (Online), (http://www.um.ac.id), diakses 24 September 2014.

Sadiman, Arif. S, dkk. 2002. Media Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sudjana, N. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Offset

Sugiyono.2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D). Bandung : Alfabeta.

Sukmadina, Nana. 2013. Metode penelitian pendidikan. Bandung : P.T. Remaja rosdakarya.

Syarif, Arry Maulana. 2005. Cara Cepat Menggunakan Animasi Flash Menggunakan SwishMax. Yogyakarta: Andi.

Utomo, Hadi Priyo. 2013. Pengembangan Multimedia Pembelajaran Fisika dengan Macromedia Swishmax pada Materi Cahaya untuk Membantu Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa SMP Kelas VIII. Jurnal Universitas Negeri Malang, (Online), (http://www.um.ac.id), diakses 24 September 2014.

Vaughan, Tay. 2004. Multimedia: Making It Work. Terjemahan Theresia &

Agnes. 2006. Yogyakarta : ANDI.

Gambar

Gambar 1 Persentase Rata-rata Hasil Uji Coba                     Ahli Media

Referensi

Dokumen terkait

Untuk sistem perangkat ajar, perlu dilakukan pengembangan dalam animasi materi agar mempermudah user lebih mengerti tentang suatu materi yang diajarkan, backsound yang digunakan

Rata-rata Skor Setiap Indikator Pemecahan Masalah Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol (PM1 merujuk pada indikator mengidentifikasi unsur-unsur yang diketahui, yang ditanyakan

Penelitian ini berfokus pada bagaimana Tribun Jogja sebagai media cetak lokal terbaru dan Kedaulatan Rakyat sebagai media cetak tertua di Yogyakarta membingkai

Kekuatan ini se- harusnya bisa digunakan oleh SMA Negeri 1 Kuantan Hilir untuk bisa melaksanakan strategi- strategi organisasi yang sudah diprogramkan untuk menjadi sekolah unggulan

Hasibuan (2004 : 34) mengemukakan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja karyawan adalah bagaimana sikap kepemimpinan organisasi mempengaruhi

yang berasal dari Norwegia mengatakan bahwa bullying adalah perilaku negatif yang dilakukan oleh seseorang ataupun lebih yang dilakukan kepada individu lain atau kelompoknya

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Standar Pelayanan Kefarmasian Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 di apotek mandiri

Lower Bound Upper Bound 95% Confidence Interval.. The mean difference is significant at the