• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV SIMULASI PROSES PERMESINAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB IV SIMULASI PROSES PERMESINAN"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

Setelah dilakukan penentuan dimesin cetakan, maka selanjutnya dilakukan proses permesinannya. Untuk mensimulasikan proses permesinan cetakan botol digunakan perangkat lunak Mastercam 9.

Mastercam adalah sebuah perangkat lunak komputer berbasis CAD/CAM yang sering digunakan oleh berbagai macam perusahaan manufaktur. Mastercam memiliki fasilitas-fasilitas komputer grafis yang memungkinkan penggunanya yang melakukan berbagai bentuk simulasi proses permesinan sebelum diimplementasikan pada proses permesinan yang sesungguhnya (berbasis computer numerical controlled (CNC based).

CAM merupakan istilah yang digunakan dalam menjelaskan proses manufacturing yang dikontrol oleh computer. Salah satu proses manufacturing yang sangat penting adalah pemotongan metal. Pemotongan metal bagaimanapun hanya merupakan salah satu jenis proses manufacturing yang dikontrol oleh computer.

Dalam Mastercam juga dilengkapi dengan kemampuan desain, yaitu menggambar objek 2 dimensi dan 3 dimensi. Pada program mastercam ada beberapa pilihan operasi diantaranya adalah mill, lathe, design dan wire. Dalam pemubatan cetakan botol dilakukan dengan proses milling. Sebelum dilakukan proses simulasi terlebih dahulu menentukan alur pengerjaan dalam flow chart.

80

(2)

Transfer data dari CAD ke

CAM Setup job and material stock

Toolpath operation

Roughing or finishing

Set tool and toolpath parameters

Verify & post NC file

Post processor

Seles ai

Gambar 4.1. Diagram alur simulasi mastercam

4.1 Transfer data dari Cad ke Cam

Dalam pembuatan cetakan, langkah awal yang dilakukan adalah membuat benda kerja dalam bentuk tampilan grafis dengan menggunakan perangkat lunak SolidWork. Pemilihan solidwork sebagai alat bantu dalam penggambaran desain ini karena software ini mudah penggunaannya dalam pemodelan suatu produk

(3)

untuk 2 dan 3 dimensi. Setelah desain cetakan selesai, maka gambar tersebut yang nantinya akan di transfer ke perangkat lunak mastercam. Sebelum menstransfer harus diingat terlebih dahulu pada waktu penggambaran dengan solidwork 2008 file yang akan ditransfer disimpan pada file type extension dengan IGES (*.igs)

karena type extension ini ada dalam file mastercam.

Untuk melakukan transfer gambar desain dari SolidWork ke masterCAM, langkahnya adalah sebagai berikut :

Klik File pada Main Menu yang ada pada mastercam >> dilanjutkan klik Converters, IGES >> Read File >> dan pilih file dari SolidWork yang telah disimpan >> klik Open >> IGES Read Parameter >> OK >> Delete The Current Part >> Yes

4.2 Proses Simulasi Permesinan

Pada MasterCAM, proses milling dapat disimulasikan terlebih dahulu sebelum ditransfer ke mesin milling yang sebenarnya (mesin milling berbasis CNC). Alat potong mesin milling atau yang sering disebut dengan tool membutuhkan arah dan jalur gerakan sebagai petunjuk ke mana alat tersebut harus bergerak. Jalur tersebut dalam MasterCAM disebut dengan toolpath. Ada beberapa jenis toolpath diantaranya adalah toolpath berupa contour, pocket, dan surface. Pada proses pembuatan CAM ini penulis menggunakan standar

pemakaian cutter solid carbide dengan parameter penggunaan mengacu pada catalog cutting tool sandvik. Sesuai dengan nama dari pahat tersebut, material pahat potong ini adalah solid carbide yang dilapisi TiC, N atau TiAIN. Salah satu

(4)

inti yang sangat tebal sehingga mempunyai ketahanan bengkok yang maksimum.

Hal ini cocok untuk proses permesinan pada baja yang keras, dan bisa dioperasikan pada kecepatan tinggi.

Setiap produsen produk cutting tools akan selalu mempunyai pedoman penggunaan atau standar pemakaian dari produk yang dihasilkan agar konsumen atau pemakai produk dengan mudah menggunakan produk tersebut. Begitu pula pada pahat, produsen pahat akan selalu menyertakan standar penggunaan dari pahat yang dihasilkan. Salah satu produsen cutting tools pada mesin perkakas adalah sandvik.

Pada simulasi proses permesinan dengan menggunakan perangkat lunak MasterCAM ini ada enam benda kerja yang akan dilakukan proses permesinan yaitu neck plate I dan II yang merupakan cetakan atas bagian I dan II, body plate I dan II yang merupakan cetakan tengah bagian I dan II, botton plate I dan II yang merupakan bagian cetakan bawah. Proses simulasi permesinan cetakan ini dibagi menjadi tiga jenis pengerjaan, yaitu pengerjaan kasar (roughing) dan pengerjaan Semi Finishing dan pengerjaan akhir (finishing). Pada pengerjaan kasar dikerjakan dengan toolpath rough parallel, sedangkan pengerjaan akhir dikerjakan dengan toolpath finish scallop

4.2.1. Proses simulasi permesinan pada top plate

Adapun data dalam pembuatan cetakan pada neck part dapat dilihat pada tabel.

(5)

Tabel.4.1.Data-data pada pengerjaan neck plate

Sebelum melakukan proses simulasi permesinan terlebih dahulu memberi batasan- batasan benda kerja atau stock yang dimiliki

oleh benda

kerja pada menu Job setup. Pada kotak dialog “Job setup” ada beberapa parameter yang perlu diisi, yang mana pengisian perameter tersebut bertujuan untuk menentukan luas benda kerja pada bahan awal yang sesungguhnya. Dan bagian lain adalah untuk menentukan titik koordinat pusat (0,0,0) benda kerja yang nantinya akan dijadikan titik acuan pengerjan tool pada proses permesinan.

Data Benda kerja 1 Benda kerja 2

Grs sumbu X Y Z X Y Z

Stock bahan 149.0 44.0 57.0 149.0 44.0 57.0

Stock origin -99.0352 175.140 7

-1572 -99.0352 175.140 7

-1572

Material AISI 4130, 300 BHN AISI 4130, 300 BHN Post processor KERN High Precision KERN High Precision

(6)

Gambar.4.2.Kotak dialog job setup top plate

Seperti yang telah diutarakan diatas, pengerjaan cetakan dilakukan dengan pengerjaan kasar (rough) dan pengerjaan akhir (finish)

.

4.2.2. Proses permesinan surface rough

Langkah pertama adalah proses permesinan dengan menggunakan Surface caranya : Pilih Main menu >> Toolpath >> Surface >> Rough >> Parallel >>

Boss/Cavity >>All>>surface>>done

Gambar.4.3. Kotak dialog surface rough pada body plate

Bagian dari objek yang dapat dimodifikasi terdiri dari beberapa kelas (jenis), diantaranya garis tepi (edge), muka/bidang (face), dan objek solid secara utuh (solid). Untuk memastikan bahwa bagian yang hendak dimodifikasi sesuai dengan keinginan kita, perhatikan perubahan tampilan ikon yang menyertai kursor saat memilih bagian sebuah objek.

Pilih done dan pada select drive surface kembali pilih done untuk menyelesaikan pemilihan toolpath, sekaligus memunculkan kotak dialog surface

(7)

rough parallel. Pada kotak putih, klik tombol kanan mouse dibagian yang

berwarna putih, kemudian pilih get tool from library untuk memilih jenis pahat yang akan digunakan.

Gambar.4.4. Kotak dialog pengambilan pahat

Pada kotak dialog Tool manager, pilih alat potong mill dengan jenis

endmill sphere dengan diameter 2 mm atau 235 pada tool number.

(8)

Gambar 4.5. Kotak dialog pemilihan pahat rough pada top plate Kemudian pilih ok untuk menutup kotak dialog surface rough parallel.

Pada select tool containment boundary 1, pilih done. Dan kemudian tunggu MasterCAM sedang mengatur pola gerakan tool (toolpath) sesuai dengan bentuk surface, dan hasilnya adalah seperti gambar berikut :

Gambar.4.6. Toolpath yang terbentuk pada top plate

(9)

4.2.1.2. Proses permesinan surface finish

Proses simulasi ini merupakan proses akhir dari simulasi benda kerja yang pertama (I), dan langkah pengerjaannya hampir sama dengang pengerjaan rough, hanya saja surface yang dipilih adalah finish.

Gambar.4.7. Kotak dialog surface finish

Pada kotak dialog tool manager, pilih alat potong mill dengan jenis endmill flat dengan diameter 1 mm atau 210 pada tool number.

Gambar 4.8. Kotak dialog pemilihan pahat finish pada neck plate

Pilih backup pada menu untuk kembali ke menu toolpath. Pada menu toolpath, pilih operations untuk memunculkan operations manager. Kemudian

(10)

dan surface finish.

Gambar.4.9. Kotak dialog verify pada neck plate

Pada kotak dialog manager pilih select all untuk melihat semua hasil simulasi permesinan, baik proses surface rough parallel ataupun surface finish scallop.

(11)

Gambar.4.10. Hasil akhir pada proses surface rough

Gambar.4.11.Hasil akhir proses surface finish 4.2.2. Proses simulasi permesinan pada body plate

Seperti pada proses permesinan benda kerja I, pada proses permesinan benda kerja II ini juga dilakukan dengan cara yang sama. Pada proses pengerjaan kasar dilakukan dengan toolpath surface rough parallel dan pada proses pengerjaan finishing dilakukan dengan toolpath surface finish paralel.

Adapun langkah-langkah untuk melakukan proses simulasi permesinan pada benda kerja 2 adalah sebagai berikut :

1. Pengaturan luas daerah benda kerja (Job setup)

Adapun langkah yang harus dilakukan yaitu : “Main menu” >> Tollpath

>> kemudian tekan “Job setup” kemudian isi kotak dialog dengan data-data pada tabel.

Tabel.4.2.Data-data pada pengerjaan body plate

Data Benda kerja 1 Benda kerja 2

(12)

6 Stock origin -99.0352 28.55901 -167.03 -99.0352 28.5590

1

-167.03

Material AISI 4130, 300 BHN AISI 4130, 300 BHN

Post processor KERN High Precision KERN High Precision

Keterangan :

a. Stock Origin (nilai X, Y,dan Z) menunjukan posisi sumbu X, Y, dan Z

pada bahan.

b. Nilai X, Y, dan Z pada gambar ini menunjukan panjang bahan dalam arah X, Y, dan Z, dalam hal ini (149 x 146,5816 x 50).

c. Pemberian tanda centang pada display stock dimaksudkan agar bahan ditampilkan pada layar komputer.

d. Pemberian tanda centang pada Fit screen to stock dimaksudkan agar ukuran tampilan bahan dimaksimalkan pada layar komputer.

(13)

Gambar.4.12. Kotak dialog job setup body plate

4.2.2.1. Proses permesinan surface rough

Pada dasarnya pengerjaan surface rough sama saja dengan pengerjaan kasar pada benda kerja sebelumnya. Akan tetapi ada beberapa data yang berbeda yang dapat dilihat pada Tabel 4.2. Akan tetapi langkah-langkah pengerjaannya sama. Pilih Main menu >> Toolpath >> Surface >> Rough >> Parallel >>

Boss/Cavity >>All>>surface>>done.

Pada select drive surface kembali pilih done untuk menyelesaikan pemilihan toolpath, sekaligus memunculkan kotak dialog surface finish scallop.

Pada kotak putih, klik tombol kanan mouse dibagian yang berwarna putih, kemudian pilih get tool from library untuk memilih jenis pahat yang akan digunakan. Kemudian pilih pahat yang dibutuhkan, dalam hal ini pahat yang dipilih yaitu endmil2 shpere dengan diameter 2 mm.

Gambar.4.13. Kotak dialog pemilihan pahat rough pada body plate

(14)

tunggu MasterCAM sedang mengatur pola gerakan tool (toolpath) sesuai dengan bentuk surface, dan hasilnya adalah seperti gambar 4.12.

Gambar.4.14. Toolphat yang terbentuk pada body plate 4.2.2.2. Proses permesinan surface finish

Proses simulasi ini merupakan proses akhir dari simulasi benda kerja yang pertama (I), dan langkah pengerjaannya hampir sama dengang pengerjaan rough, hanya saja surface yang dipilih adalah finish. Pada proses pertama hasilnya masih

(15)

kasar, sehingga perlu dilakukan proses permesinan lagi. Adapun cara menggunakan surface finish scallop adalah : Pilih Main menu >> Toolpath >>

Surface >> Finish >> Paralel seperti yang dapat dilihat pada gambar 4.7.

Pada select drive surface kembali pilih done untuk menyelesaikan pemilihan toolpath, sekaligus memunculkan kotak dialog surface finish scallop. Pada kotak

putih, klik tombol kanan mouse dibagian yang berwarna putih, kemudian pilih get tool from library untuk memilih jenis pahat yang akan digunakan.

Pada kotak dialog tool manager, pilih alat potong (tool) mill dengan jenis endmill 1 flat dengan diameter 1 mm atau nomor 210 pada tool number.

Gambar.4.15.Kotak dialog pemilihan pahat surface finish pada body plate Pilih backup pada menu untuk kembali ke menu toolpath. Pada menu toolpath, pilih operations untuk memunculkan operations manager. Kemudian pilih verify untuk melihat hasil simulasi proses permesinan dengan surface rough dan surface finish.

(16)

Gambar. 4.16 Kotak dialog verify pada body plate

Pada kotak dialog manager pilih select all untuk melihat semua hasil simulasi permesinan, baik proses surface rough parallel ataupun surface finish scallop.

Gambar.4.17. Hasil akhir pada proses surface rough

(17)

Gambar.4.18. Hasil akhir pengerjaan surface finish 4.2.3. Proses simulasi permesinan pada bottom plate.

Adapun data dalam pembuatan cetakan pada neck plate dapat dilihat pada tabel.

Tabel.4.3.Data-data pada pengerjaan bottom plate

Data Benda kerja 1 Benda kerja 2

Grs sumbu X Y Z X Y Z

Stock bahan 149.0 28.0 76.9693 149.0 28.0 76.9693

Stock origin -117.528 -77.4412 -77.03 -117.528 -77.4412 -77.03

Material AISI 4130, 300 BHN AISI 4130, 300 BHN

Post processor KERN High Precision KERN High Precision

Data-data yang dihasilkan pada tabel 4.3 akan menjadi acuan untuk mengisi kotak dialog pada job setup.

(18)

Gambar.4.19.Kotak dialog job setup bottom plate 4.2.3.1. Proses permesinan surface rough

Pada dasarnya pengerjaan surface rough sama saja dengan pengerjaan kasar pada benda kerja sebelumnya. Akan tetapi ada beberapa data yang berbeda yang dapat dilihat pada tabel 4.3. Akan tetapi langkah-langkah pengerjaannya sama. Pilih Main menu >> Toolpath >> Surface >> Rough >> Parallel >>

Boss/Cavity >>All>>surface>>done.

Pada select drive surface kembali pilih done untuk menyelesaikan pemilihan toolpath, sekaligus memunculkan kotak dialog surface finish scallop.

Pada kotak putih, klik tombol kanan mouse dibagian yang berwarna putih, kemudian pilih get tool from library untuk memilih jenis pahat yang akan digunakan. Kemudian pilih pahat yang dibutuhkan, dalam hal ini pahat yang dipilih yaitu endmil2 shpere dengan diameter 2 mm.

(19)

Gambar.4.20. Kotak dialog pemilihan pahat rough pada bottom plate

Pada select tool containment boundary 1, pilih done. Dan kemudian tunggu MasterCAM sedang mengatur pola gerakan tool (toolpath) sesuai dengan bentuk surface, dan hasilnya adalah seperti gambar 4.19.

Gambar.4.21. Toolpath yang terbentuk pada body plate

4.2.3.2. Proses permesinan surface finish

(20)

pertama (I), dan langkah pengerjaannya hampir sama dengang pengerjaan rough, hanya saja surface yang dipilih adalah finish.

Gambar.4.22. Kotak dialog surface finih pada bottom plate

Pada kotak dialog tool manager, pilih alat potong mill dengan jenis endmill flat dengan diameter 1 mm atau 210 pada tool number.

Gambar.4.23.Kotak dialog pemilihan pahat finih pada bottom plate

Pilih backup pada menu untuk kembali ke menu toolpath. Pada menu toolpath, pilih operations untuk memunculkan operations manager. Kemudian

(21)

pilih verify untuk melihat hasil simulasi proses permesinan dengan surface rough dan surface finish.

Gambar.4.24. Verify pada bottom plate

Pada kotak dialog manager pilih select all untuk melihat semua hasil simulasi permesinan, baik proses surface rough parallel ataupun surface finish scallop.

Gambar.4.25 Hasil akhir proses surface rough pada female plate

(22)

Gambar.4.26 Hasil akhir proses surface finish pada male plate 4.3Proses Pengerjaan Komponen Pendukung

Dalam perakitan antar neck plate, body plate, dan bottom plate diperlukan baut pengikat (inbush screw) untuk menyatukan cetakan. Adapun lokasi lubang baut pengikat adalah sebagai berikut :

a. Letak pengeboran pada neck plate I dan buttom plate II adalah sama. Dan letak inbush screw ditunjukkan oleh gambar dibawah :

Gambar 4.27. Lokasi pengeboran pada neck plate I dan II

b. Letak pengeboran pada body plate I dan II adalah sama dan letak inbush screw dapat dilihat pada gambar.

(23)

Gambar.4.28. Lokasi pengeboran pada body plate I dan II

c. Letak pengeboran pada bottom plate I dan II adalah sama dan letak inbush screw dapat dilihat pada gambar.

Gambar.4.29. Lokasi pengeboran pada bottom plate I dan II

Setelah pengerjaan komponen pendukung telah selesai maka dilanjutkan dengan proses perakitan (assembly).Buttom plate dan top plate diikat terhadap body plate dengan menggunakan baut pengikat. Bagian-bagian cetakan setelah dilakukan assembling ialah seperti gambar dibawah ini :

NECK PLATE

BODY PLATE

(24)

Gambar.4.30. Proses perakitan (assembly) BOTTOM

PLATE INBUSH

SCREW

Gambar

Gambar 4.1. Diagram alur simulasi mastercam
Gambar 4.5. Kotak dialog pemilihan pahat rough pada top plate Kemudian pilih  ok untuk menutup kotak dialog  surface rough parallel
Gambar 4.27.  Lokasi pengeboran pada neck  plate I dan II

Referensi

Dokumen terkait

Fleischer dan Sullivan telah memanfaatkan teknik animasi sell, yaitu lembaran tembus pandang dari bahan seluloid (celluloid) yang disebut ―cell‖. Pemula lainnya

Sani Widjaja, Sp.KK senin, rabu, kamis September 2 Dr..

18.750.000 Terlaksananya pemeliharaan rutin/berkala peralatan kantor dan rumah tangga pada Balai ESDM Wilayah Serayu Utara.

Beberapa persoalan yang menghadang di depan mata untuk segera memperoleh solusi secepatnya adalah pemenuhan kebutuhan sarana prasarana (belum terselesaikannya

1) AF deteksi pertama yaitu tahap dimana belum pernah terdeteksi AF sebelumnya dan baru pertama kali terdeteksi. Lebih kurang 50% atrial fibrilasi paroksimal akan kembali ke irama

Lurah Dewi juga menyampaikan apresiasi atas peran para kader se- hingga bisa mendorong masyarakat untuk selalu berperilaku hidup sehat dan bersih.. Termasuk kader Posyandi RW

Semua kelas ini dirancang untuk memberikan penjelasan lebih mendalam tentang hal-hal penting yang perlu anda pelajari dalam Kekristenan: siapa itu Tuhan Yesus, bagaimana

Tujuan dari penelitian ini adalah 1). Untuk mengetahui Bagaimana proses pengumpulan data Sistem Informasi Manajemen di SMA Semesta Kota Semarang, 2). Untuk mengetahui