• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Diklat dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Guru (Studi Pada Guru SMPN di Kecamatan Pangkalan Banteng)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Pengaruh Diklat dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Guru (Studi Pada Guru SMPN di Kecamatan Pangkalan Banteng)"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

JSM (Jurnal Sains Manajemen) ISSN : 2302-1411 Program Magister Sains Manajemen UNPAR Volume III, Nomor 2, September 2014

Pengaruh Diklat dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Guru (Studi Pada Guru SMPN di Kecamatan Pangkalan Banteng)

SUTOPO

Magister Sains Manajemen Unpar

ABSTRACT, This research studies the effect of Job Training and Education and getting achievement motivation on teacher’s work performance. It involves the teachers of SMPN in Pangkalan Banteng District.This research employs quantitative research method. For getting the data, the researcher uses technique of Survey. The population is the teachers of SMPN in Pangkalan Banteng District. There are 75 teachers to be the respondents.The research result indicates that the effect of JobTraining and Education and the motivation in getting achievement can improve teacher’s work performance.

Keywords : Job Training and Education, Motivation in getting achievement, Work Performance

PENDAHULUAN

Mutu pendidikan suatu sekolah dipengaruhi oleh mutu pendidik (guru). Kualitas guru dalam pembelajaran dapat dilihat dari kemampuannya dalam menjalankan tugas dan perannya sebagai seorang guru di depan kelas. Menurut Mulyasa (2009; 37), untuk menjadi guru professional terdapat 19 peran seorang guru yakni guru sebagai seorang pendidik, pengajar, pembimbing, pelatih, penasehat, pembaharu, model dan teladan, pribadi, peneliti, pendorong kreativitas, pembangkit pandangan, pekerja rutin, pemindah kemah, pembawa cerita, aktor, emansipator, evaluator, pengawet dan sebagai kulminator.

Pengembangan dan peningkatan kinerja guru yang tercermin dalam kualitas guru dalam pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks dan melibatkan berbagai faktor yang saling terkait. Menurut Mahmudi (2007;20) faktor – faktor yang mempengaruhi kinerja adalah meliputi : pengetahuan, ketrampilan (skill), kemampuan, kepercayaan diri, motivasi, dan komitmen yang dimiliki oleh setiap individu, sistem kerja dan fasilitas kerja.

Berbagai upaya telah dilaksanakan baik pemerintah pusat maupun daerah untuk meningkatkan profesionalisme guru melalui program – program pengembangan keprofesionalan berkelanjutan guru, diantaranya melaksanakan pendidikan dan pelatihan profesi. Pendidikan dan pelatihan profesi diarahkan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan guru dalam menunaikan tugas dan fungsinya yang mencakup kegiatan pokok yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, membimbing dan melatih peserta didik, serta melaksanakan tugas tambahan.

Motivasi berprestasi seorang guru menjadi modal utama yang mendorong guru tersebut menghasilkan prestasi yang lebih baik dari orang lain. Motivasi untuk menghasilkan prestasi dari seorang guru harus dijaga dan ditingkatkan. Berbagai upaya yang telah dilakukan oleh sekolah, dinas pendidikan dan LPMP memotivasi guru untuk berkarya lebih melalui berbagai kegiatan, antara lain pemilihan guru berprestasi, lomba olimpiade guru, dan pemberian penghargaan profesi melalui sertifikasi pendidikan, manajemen qolbu dan sebagainya.

(2)

JSM (Jurnal Sains Manajemen) ISSN : 2302-1411 Program Magister Sains Manajemen UNPAR Volume III, Nomor 2, September 2014

Kajian Empiris

Penelitian Terdahulu, Dalam penelitian (Tesis) Riduan Syahrani, 2008 yang berjudul “Analisis Pengaruh Motivasi Berprestasi dan Iklim Kerja terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi Kalimantan Tengah di Palangka Raya” menyimpulkan bahwa motivasi berprestasi dan iklim kerja memiliki pengaruh nyata terhadap kinerja pegawai di lingkungan kantor wilayah Departemen Agama di Palangka Raya. Variabel motivasi berprestasi pengaruhnya lebih dominan dibandingkan dengan iklim kerja terhadap kinerja pegawai pada kantor wilayah Departemen Agama Propinsi Kalimantan Tengah di Palangka Raya.

Nani Setiawati (2007) dalam tesisnya yang berjudul Korelasi Antara Motivasi Berprestasi, Kesiapan Menerima Perubahan dan Pemberian Kompensasi kepada Pegawai terhadap Kinerja Pegawai di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Kalimantan Tengah di Palangka Raya menyimpulkan bahwa terdapat korelasi positif antara pemberian kompensasi kepada pegawai dengan kinerja pegawai dengan tingkat korelasi sebesar 0,714 serta korelasi positif antara motivasi berprestasi dengan kinerja pegawai di LPMP propinsi Kalimantan Tengah sebesar 0,683

Ferly Zulkarnaen (2008) dalam tesisnya yang berjudul Analisis Pengaruh Komponen Kompensasi Terhadap Motivasi Kerja dan Komitmen Organisasi Karyawan Hotel Pangrango 2 Bogor pada hasil penelitiannya menunjukan bahwa variabel bebas finansial dan non finansial sebagai variabel pembentuk kompensasi berpengaruh signifikan terhadap variabel endogen (variabel terikat) motivasi kerja dan komitmen organisasi karena memiliki nilai gamma (γ) di atas 1,96 yang merupakan ketentuan minimum pada tingkat kepercayaan 95 % dengan pengelolaan data dengan bantuan program LISREL )

Musafir (2008) dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Pelatihan dan Motivasi terhadap Kinerja Pegawai Pelabuhan Indonesia IV Gorontalo menghasilkan kesimpulan bahwa pelatihan memiliki pengaruh total terhadap kinerja sebesar 37,79 % yang berada pada kategori rendah dan motivasi memiliki pengaruh total terhadap kinerja sebesar 42,40 % atau berada pada kategori sedang. Sedangkan besarnya kontribusi variabel pelatihan dan motivasi terhadap kinerja adalah sebesar 80,19 % atau 19,81% ditentukan variabel lain.

Rahmad Trisdijanto (2011) dalam tesisnya yang berjudul Pengaruh Pemberian Kompensasi, Komitmen dan Motivasi Berprestasi terhadap Kinerja Guru SMA Negeri di Kota Pangkalan Bun menyimpulkan bahwa pengaruh langsung variabel exogenous motivasi berprestasi memberikan kontribusi yang cukup terhadap kinerja guru sebesar 55,9 % dengan signifikansi 0.000. Variabel motivasi berprestasi berpengaruh langsung dan signifikan pada peningkatan kinerja guru di 3 (tiga) SMA Negeri yang ada di Pangkalan Bun Kabupaten Kotawaringin Barat.

Kerangka Konseptual

Berdasarkan hasil kajian teori dan penelitian terdahulu menemukan bahwa Diklat dan motivasi berprestasi berpengaruh terhadap kinerja guru. Semakin meningkatnya diklat dan motivasi berprestasi akan berdampak positif terhadap kinerja guru. Secara konseptual kinerja guru akan meningkat jika diklat dan motivasi berprestasi ditingkatkan. Hal ini dapat digambarkan dalam kerangka pemikiran berikut:

X1

X2

Y

Keterangan:

X1 : Diklat

X2 : Motivasi berprestasi Y : Kinerja guru

(3)

JSM (Jurnal Sains Manajemen) ISSN : 2302-1411 Program Magister Sains Manajemen UNPAR Volume III, Nomor 2, September 2014

METODE PENELITIAN

Penelitian dilaksanakan dengan mengambil tempat di SMP Negeri se Kecamatan Pangkalan Banteng yakni SMPN 1 Pangkalan Banteng, SMPN 2 Pangkalan Banteng, SMPN 3 Pangkalan Banteng, SMPN 4 Pangkalan Banteng, SMPN 5 Pangkalan Banteng dan SMPN Satu Atap Pangkalan Banteng.

Dalam penelitian ini penulis mengambil keseluruhan populasi 75 orang sebagai responden, sehingga penelitian ini adalah penelitian sensus. Untuk memahami berapa banyak varians dalam variabel terikat yang dijelaskan oleh sekelompok prediktor atau untuk mengetahui pengaruh dari variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y), baik secara simultan maupun parsial digunakan persamaan Regresi Linier Berganda.

Variabel Penelitian.

Pada penelitian ini yang menjadi variabel bebas ada dua yaitu Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) (X1) , Motivasi Berprestasi (X2) sedangkan variabel tergantung adalah Kinerja Guru (Y).

Pendidikan dan pelatihan pegawai adalah suatu persyaratan pekerjaan yang dapat ditentukan dalam hubungannya dengan keterampilan dan pengetahuan berdasarkan aktivitas yang sesungguhnya dilaksanakan pada pekerjaan. Indikator dari variabel ini terdiri dari materi Diklat yang proporsional, pengembangan ketrampilan, sikap, kerjasama, pengetahuan, semangat pengabdian, kemampuan untuk dipromosikan, peningkatan kompetensi teknis dan manajerial, ketrampilan di kelas/luar kelas, dan agar memenuhi persyaratan jabatan.

Motivasi Berprestasi adalah suatu dorongan dalam diri seseorang untuk melakukan atau mengerjakan suatu kegiatan atau tugas dengan sebaik-baiknya agar mencapai prestasi dengan predikat terpuji. Indikator dari variabel ini terdiri dari berusaha bekerja dengan baik, menyukai pekerjaan dengan tanggung jawab, menerima umpan balik dengan resiko tingkat sedang, rasional dalam mencapai keberhasilan, dan bersedia melakukan kompetisi

Kinerja Guru adalah prestasi dari keberhasilan yang dicapai oleh seorang guru dalam melaksanakan tugas. Prestasi guru dapat dilihat dari kemampuannya dalam menjalankan fungsi dan peranannya.

Indikator variabel ini terdiri dari persiapan pembelajaran, kegiatan pembelajaran, tugas tambahan, pengembangan diri.

Analisis Data dan Hasil Penelitian

Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Suatu Instrumen dikatakan valid dalam penelitian ini, dengan kriteria pengujian menggunakan korelasi product moment. Bila nilai korelasinya positif dan besarnya lebih dari 0,3 (r > 0,3) maka instrumen dikatakan valid. Sedangkan reliabilitas instrumen akan diuji dengan menggunakan formula koefisien Alpha Cronbach.

Variabel Indikator/Item Koefisien Keterangan

Pendidikan dan Pelatihan

X1.1 0,730 Valid

X1.2 0,699 Valid

X1.3 0,668 Valid

X1.4 0,733 Valid

X1.5 0,744 Valid

X1.6 0,737 Valid

X1.7 0,636 Valid

X1.8 0,686 Valid

X1.9 0,684 Valid

(4)

JSM (Jurnal Sains Manajemen) ISSN : 2302-1411 Program Magister Sains Manajemen UNPAR Volume III, Nomor 2, September 2014

X1.10 0,657 Valid

Motivasi Berprestasi

X2.1 0,649 Valid

X2.2 0,771 Valid

X2.3 0,640 Valid

X2.4 0,631 Valid

X2.5 0,744 Valid

Kinerja Guru

Y1 0,555 Valid

Y2 0,545 Valid

Y3 0,462 Valid

Y4 0,633 Valid

Sumber : Data Primer yang diolah 2014

Uji validitas instrumen seperti yang ditampilkan di atas menunjukkan bahwa keseluruhan item variabel adalah valid. Seluruh nilai korelasi ( r ) item variabel lebih besar dari 0,3 (r > 0,3), sesuai dengan yang disyaratkan.

Variabel Alpha Keterangan

Pendidikan dan Pelatihan 0,883 Reliabel

Motivasi Berprestasi 0,921 Reliabel

Kinerja Guru 0,712 Reliabel

Sumber : Data Primer yang diolah 2014

Berdasarkan pada hasil uji reliabilitas di atas maka seluruh variabel/sub variabel dalam instrumen penelitian ini dinyatakan reliabel. Hal ini sesuai dengan kriteria yang telah diajukan, dimana nilai koefisien alpha cronbach yang dihasilkan oleh masing-masing variabel/sub variabel lebih besar dari 0,6, maka hasilnya reliable.

Hasil Pengujian Hipotesis

Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan dinyatakan signifikan.

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji t (t-test) pada pengaruh antara variabel dependen dengan variabel independen. Hasil pengujian hipotesis tersebut ditunjukkan pada Tabel ini.

Koefisien regresi t-Statistic Sig. Keterangan

X1 -> Y .193 2.369 .021 Signifikan

X2 -> Y .412 4.924 .000 Signifikan

Sumber: Lampiran

Hipotesis 1 : Pendidikan dan pelatihan (Diklat) berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru.

Koefisien dari variabel Pendidikan dan Pelatihan (X1) adalah signifikan pada α = 0,05, nilai sig.

0,021 < 0,05. Artinya pengaruh variabel Pendidikan dan Pelatihan terhadap Kinerja Guru adalah

(5)

JSM (Jurnal Sains Manajemen) ISSN : 2302-1411 Program Magister Sains Manajemen UNPAR Volume III, Nomor 2, September 2014

signifikan. Berarti hipotesis yang menyatakan bahwa Pendidikan dan Pelatihan berpengaruh terhadap kinerja Guru bisa diterima. Mengingat koefisien bertanda positif dan signifikan dapat disimpulkan bahwa hubungan antara keduanya adalah searah. Artinya, semakin meningkat pendidikan dan pelatihan maka semakin meningkatkan kinerja guru.

Hipotesis 2 : motivasi berprestasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru.

Koefisien dari variabel motivasi berprestasi (X2) adalah signifikan pada α = 0,05, karena nilai sig.

0,00 < 0,05. Artinya pengaruh variabel motivasi berprestasi terhadap kinerja Guru adalah signifikan.

Berarti hipotesis yang menyatakan bahwa motivasi berprestasi berpengaruh terhadap kinerja Guru bisa diterima. Karena koefisien bertanda positif dan signifikan dapat disimpulkan bahwa hubungan antara keduanya adalah searah. Artinya, semakin meningkat motivasi berprestasi maka semakin meningkatkan kinerja guru.

Pembahasan Hasil Penelitian

Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) terhadap kinerja guru : Hasil pengujian tentang Pendidikan dan pelatihan (Diklat) ditunjukkan oleh materi Diklat yang proporsional, pengembangan ketrampilan, sikap, kerjasama, pengetahuan, semangat pengabdian, kemampuan untuk dipromosikan, peningkatan kompetensi teknis dan manajerial, ketrampilan di kelas/luar kelas, dan agar memenuhi persyaratan jabatan. Semua indikator tersebut terbukti mampu meningkatkan kinerja Guru SMPN di Kecamatan Pangkalan Banteng. Pendidikan dan pelatihan (Diklat) yang diikuti oleh guru-guru SMPN di Kecamatan Lapangan Banteng didominasi oleh guru-guru perempuan dengan masa kerja antara 5 sampai 8 tahun dan golongan/pangkat terbanyak adalah golongan III.

Indikator yang paling besar dalam menggambarkan Pendidikan dan pelatihan (Diklat) adalah bahwa Diklat yang diikuti selama ini sudah mencapai tujuan dan harapan. Sedangkan indikator terendah adalah bahwa Diklat diperlukan karena biasanya kemampuan seseorang yang akan dipromosikan untuk menduduki jabatan tertentu masih belum cukup.

Persepsi responden terhadap variabel Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) adalah setuju, yaitu rata-rata 3,88. Pernyataan responden bahwa Diklat yang diikuti selama ini sudah mencapai tujuan dan harapan menjadi pembentuk variabel Diklat paling besar.

Pengaruh Motivasi Berprestasi terhadap kinerja guru : Hasil pengujian tentang motivasi berprestasi ditunjukkan dengan berusaha bekerja dengan baik, menyukai pekerjaan dengan tanggung jawab, menerima umpan balik dengan risiko tingkat sedang, rasional dalam mencapai keberhasilan, dan bersedia melakukan kompetisi. Semua indikator tersebut terbukti mampu meningkatkan kinerja Guru SMPN di Kecamatan Pangkalan Banteng. Motivasi berprestasi yang dimiliki oleh guru-guru SMPN di Kecamatan Lapangan Banteng didominasi oleh guru-guru perempuan dengan masa kerja antara 5 sampai 8 tahun dan golongan/pangkat terbanyak adalah golongan III.

Indikator yang paling besar dalam menggambarkan motivasi berprestasi ada dua indikator yaitu yang pertama adalah menyukai pekerjaan dengan tanggung jawab terutama pada item bersemangat bekerja dengan kepercayaan yang diberikan, yang kedua adalah bersedia melakukan kompetisi terutama pada item berusaha bekerja keras untuk mendukung prestasi kerja yang ditunjukkan dengan nilai rata-rata indikator sebesar 3,91. Sedangkan indikator terendah dengan nilai rata-rata sebesar 3,91 adalah berusaha bekerja dengan baik terutama pada item memperbaiki kinerja untuk masa mendatang.

(6)

JSM (Jurnal Sains Manajemen) ISSN : 2302-1411 Program Magister Sains Manajemen UNPAR Volume III, Nomor 2, September 2014

Persepsi responden terhadap variabel motivasi berprestasi adalah setuju, yaitu rata-rata 3,87.

Pernyataan responden bahwa menyukai pekerjaan dengan tanggung jawab dan bersedia melakukan kompetisi menjadi pembentuk variabel motivasi berprestasi paling besar.

IMPLIKASI PENELITIAN

Dari hasil uji hipotesis di atas terbukti kinerja Guru dipengaruhi oleh variabel Pendidikan dan pelatihan (Diklat), dan motivasi berprestasi. Hal ini sesuai dengan teori McClealland (dalam Mangkunegara, 2006) bahwa ada hubungan positif antara motivasi berprestasi dengan kinerja.

Artinya seseorang yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi cenderung mempunyai kinerja yang tinggi, dan sebaliknya mereka yang kinerjanya rendah disebabkan karena motivasi berprestasinya rendah. Seseorang yang mempunyai motivasi berprestasi yang tinggi akan memiliki tanggung jawab pribadi yang tinggi, memiliki program kerja berdasarkan rencana dan tujuan yang realistik, memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan dan berani mengambil risiko, melakukan pekerjaan yang berarti dan menyelesaikannya dengan hasil yang memuaskan, dan mempunyai keinginan menjadi orang terkemuka yang menguasai bidang tertentu.

Pendidikan dan pelatihan yang efektif dapat meningkatkan kinerja, memperbaiki moral, dan meningkatkan suatu potensi organisasi.

KETERBATASAN PENELITIAN

Penelitian ini sudah diusahakan dengan sebaik-baiknya agar mendapatkan hasil yang maksimal, namun tidak dapat dipungkiri bahwa dalam penelitian ini masih ada keterbatasan- keterbatasan tersebut seperti lamanya waktu yang dibutuhkan ketika pengambilan data penelitian, hal ini disebabkan ada sebagian guru yang terlambat mengisi angket yang telah diberikan, karena guru tersebut ada yang mengikuti penataran dan sertifikasi, serta jadwal mengajar yang hanya seminggu sekali untuk guru honorer. Sehingga peneliti harus berulangkali untuk mendatangi guru yang bersangkutan agar data bisa terkumpul. Hasil penelitian ini hanya berlaku untuk populasi yang karakteristiknya serupa dengan populasi penelitian ini yaitu para guru.

KESIMPULAN

Pendidikan dan pelatihan (Diklat) yang ditunjukkan dengan materi Diklat yang proporsional, pengembangan ketrampilan, sikap, kerjasama, pengetahuan, semangat pengabdian, kemampuan untuk dipromosikan, peningkatan kompetensi teknis dan manajerial, ketrampilan di kelas/luar kelas, dan agar memenuhi persyaratan jabatan berpengaruh signifikan terhadap kinerja Guru SMPN di Kecamatan Pangkalan Banteng.

Motivasi berprestasi ditunjukkan dengan berusaha bekerja dengan baik, menyukai pekerjaan dengan tanggung jawab, menerima umpan balik dengan risiko tingkat sedang, rasional dalam mencapai keberhasilan, dan bersedia melakukan kompetisi berpengaruh signifikan terhadap kinerja Guru SMPN di Kecamatan Pangkalan Banteng.

SARAN

Berdasarkan kesimpulan diatas maka dapat dikemukakan beberapa saran-saran bagi pimpinan SMPN di Kecamatan Pangkalan Banteng agar dapat mendorong tercapainya kinerja guru dengan meningkatkan pendidikan dan pelatihan (Diklat), dan motivasi berprestasi.

Diharapkan pada penelitian selanjutnya dapat mengembangkan hasil penelitian ini dengan mengembangkan variabel yang berbeda dalam meningkatkan kinerja guru dilihat dari kompensasi, komitmen organisasi, dukungan organisasi, lingkungan kerja dan lain sebagainya.

(7)

JSM (Jurnal Sains Manajemen) ISSN : 2302-1411 Program Magister Sains Manajemen UNPAR Volume III, Nomor 2, September 2014

DAFTAR RUJUKAN

Mahmudi. 2007. Manajemen Kinerja Sektor Publik, Edisi 2, UPP STIM YKPN. Yogyakarta.

Mangkunegara, A. A. Anwar Prabu, 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.

Musafir, (2008). Pengaruh Pelatihan dan Motivasi terhadap Kinerja Pegawai Pelabuhan Indonesia IV Gorontalo. Diambil dari Jurnal Ichsan Gorontalo, volume 4. No.2. edisi Mei – Juli 2009.

Sekaran, Uma, 2006. Metodologi Penelitian untuk Bisnis, Edisi Pertama, Salemba Empat, Jakarta Setiawati, Nani. 2007. Korelasi Antara Motivasi Berprestasi, Kesiapan Menerima Perubahan, dan

Pemberian Kompensasi kepada Pegawai terhadap Kinerja Pegawai di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Kalimantan Tengah di Palangka Raya, (Tesis) MSDM, Program Magister Sains Manajemen FE Universitas Palangka Raya. Palangka Raya.

Syahrani, Riduan. 2008. Analisis pengaruh motivasi berprestasi dan iklim kerja terhadap kinerja pegawai pada kantor wilayah Departemen Agama Propinsi Kalimantan Tengah di Palangka Raya, Tesis MSM, Program Pasca Sarjana Universitas Palangka Raya. Palangka Raya.

Trisdijanto, Rahmad. 2011. Pengaruh Pemberian Kompensasi, Komitmen dan Motivasi Berprestasi terhadap Kinerja Guru SMA Negeri di Kota Pangkalan Bun. Tesis MSM, Program Pasca Sarjana Universitas Palangka Raya. Palangka Raya.

Referensi

Dokumen terkait

067 = Latihan menebak kata kerja tidak beraturan 068 = Belajar bahasa Inggris melalui video. 069 = Reading Comprehension (Latihan) 070 = Reading Comprehension (Latihan) 071 =

[r]

Pada bidang yang dibentuk dari 16 persegi satuan di bawah, luas bidang datar yang diarsir adalah.. Bilangan ABCD

Berdasarkan hasil pengujian persepsi yang tertera pada tabel 24, gaya kepemimpinan yang berpengaruh positif dan siginikan ialah kepemimpinan yang partisipatif dan

The forest management plan shall specify measures for protection of rare and endangered species and their habitats, prevention of fire, as well as include the

Tesis ini disusun sebagai salah satu tanggung jawab akademik dalam rangka penyelesaian program Magister Manajemen Pendidikan di Program Pascasarjana Universitas

PERKEMBANGAN KEMAMPUAN MENELITI PESERTA PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG) BIOLOGI.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Multimedia yang digunakan adalah Flash 5.0 yang merupakan salah satu software multimedia keluaran Macromedia yang dapat menggabungkan suara, animasi grafik, dan video, sehingga