• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Laporan Kinerja Biro Perencanaan Settama BNN Tahun 2020

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang selanjutnya disingkat SAKIP adalah rangkaian sistematik dari berbagai aktivitas, alat, dan prosedur yang dirancang untuk tujuan penetapan dan pengukuran, pengumpulan data, pengklasifikasian, pengikhtisaran, dan pelaporan kinerja pada instansi pemerintah, dalam rangka pertanggungjawaban dan peningkatan kinerja instansi pemerintahan yang akuntabel, dibangun sistem akuntabilitas pemerintahan yang mencakup akuntabailitas keuangan dan kinerja yang diformulasi dalam sejumlah regulasi atau peraturan perundang-undangan.

Mengenai manajemen akuntabilitasi kinerja, diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Dimana didalamnya mengatur kewajiban melaksanakan aspek- aspek akuntabilitas kinerja oleh seluruh instansi pemerintah, baik Kementerian/Lembaga maupun pemerintah daerah mulai dari tahapan perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, evaluasi kinerja, pelaporan kinerja, dan pencapaian kinerja.

Lebih lanjut, secara teknis operasional pelaksanaan sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah diatur dalam Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Dalam Permen PAN dan RB tersebut diantaranya mengamanatkan bukan hanya pada tingkat Kementerian/Lembaga yang menyusun Laporan Kinerja namun juga pada seluruh unit kerja di suatu Kementerian/Lembaga baik Unit Kerja Eselon I, Eselon II, Unit Kerja Mandiri maupun Unit Kerja Vertikal.

Dalam hal ini, Biro Perencanaan Sekertariat Utama BNN yang merupakan unit kerja eselon II BNN berkewajiban menyusun laporan kinerja tahunan.

Laporan kinerja ini sebagai gambaran pertanggungjawaban atas manajemen

kinerja Biro Perencanaan dalam melaksanakan tugas dan fungsi yang

(3)

Laporan Kinerja Biro Perencanaan Settama BNN Tahun 2020

2 diembannya, sekaligus perkembangan atas upaya-upaya yang dilakukan dalam memperbaiki kinerja.

Khusus pada tahun 2020 merupakan tahun transisi perencanaan, dimana rencana program kerja (Renja) tahun 2020 dirumuskan dan disusun pada tahun 2019. Sementara dokumen Renstra 2020-2024 yang notabe sebagai rujukan penyusunan Renja ditetapkan pada triwulan pertama tahun 2020 setelah pengesahan RPJMN 2020-2024. Oleh karena itu, terkait sasaran dan indikator kinerja Biro Perencanaan dalam Renja 2020 masih menyesuaikan dengan dokumen Renstra BNN 2015-2019.

Terkait dengan masa transisi perencanaan tersebut, penyusunan laporan kinerja Biro Perencanaan tahun 2020 ini juga akan menyajikan capaian atas kinerja Biro Perencanaan sebagaimana yang diperjanjikan dalam dokumen perjanjian kinerja tahun 2020 yang menyesuaikan dengan dokumen Rencana Kerja tahun 2020.

B. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Pemerintahan yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme.

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.

4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.

5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2014 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara

7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.

8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2008 tentang

Sistem Pengendalian Intern Pemerintah.

(4)

Laporan Kinerja Biro Perencanaan Settama BNN Tahun 2020

3 9. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

10. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2010 tentang Badan Narkotika Nasional.

11. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 214 tahun 2017 tentang Pengukuran dan Evaluasi Kinerja atas Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga.

12. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

13. Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan dan Penelaahan Rencana Strategis Kementerian/Lembaga 2015–2019.

14. Peraturan Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2020 tentang Organisasi Tata Kerja Badan Narkotika Nasional.

15. Peraturan Kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2018 tentang Reviu Rencana Strategis BNN Tahun 2015-2019 . 16. Peraturan Kepala BNN Nomor 6 Tahun 2020 tentang Renstra BNN Tahun

2020-2024

17. Peraturan Kepala BNN Nomor 8 Tahun 2020 tentang Pedoman Pelaksanaan SAKIP di lingkungan BNN

18. Keputusan Kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia Nomor KEP/388/XII/2015/BNN tahun 2015 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Laporan Kinerja di Lingkungan BNN, BNNP, dan BNNK/Kota.

19. Keputusan Kepala Badan Narkotika Nasional Nomor

KEP/79/I/KA/OT/00/2019/BNN Tahun 2019 tentang Pembentukan Tim

Reformasi Birokrasi Badan Narkotika Nasional.

(5)

Laporan Kinerja Biro Perencanaan Settama BNN Tahun 2020

4 C. Tugas dan Fungsi Biro Perencanaan

1. Tugas

Berdasarkan Peraturan Badan Narkotika Nasional Nomor 5 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Narkotika Nasional, Biro Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan nasional di bidang P4GN dan strategi BNN, dan sinkronisasi dan integrasi penyusunan program dan anggaran, serta evaluasi dan penyusunan laporan.

2. Fungsi

Dalam melaksanakan tugas, Biro Perencanaan menyelenggarakan fungsi : a) Penyusunan kebijakan nasional di bidang P4GN dan strategi BNN;

b) Sinkronisasi dan integrasi penyusunan program dan anggaran;

c) Pelaksanaan penyusunan rencana program dan anggaran di lingkungan BNN; dan

d) Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan.

D. Peran Strategis Biro Perencanaan

Berdasarkan tugas dan fungsi sebagaimana diatur dalam Perka BNN Nomor 5 Tahun 2020, Biro Perencanaan memiliki peranan yang sangat strategis terkait manajemen kinerja sektor publik di lingkungan BNN, baik pada tahapan perumusan strategi, penyusunan program, penyusunan anggaran, pengukuran kinerja, implementasi, monitoring, pencapaian hasil, pelaporan kinerja, hasil penilaian kinerja dan evaluasi kinerja.

Adapun beberapa peran strategis Biro Perencanaan BNN berdasarkan tugas dan fungsi dalam mendukung upaya pelaksanaan P4GN dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Fasilitator Pengkolaborasian Rencana Program Kerja P4GN lintas K/L

Sebagaimana tugas dan fungsi Biro Perencanaan BNN diantaranya adalah

menyusun kebijakan nasional P4GN. Dalam hal ini penyusunan kebijakan

nasional P4GN melibatkan seluruh Kementerian/Lembaga dengan

mengidentifikasi berbagai bentuk program kerja yang dapat beririsan atau

berkontribusi dalam P4GN.

(6)

Laporan Kinerja Biro Perencanaan Settama BNN Tahun 2020

5 Dalam hal ini, posisi BNN sebagai leading sector penanganan permasalahan narkoba yang dapat mendorong dan menggerakan Kementerian/Lembaga merupakan salah satu tugas dan tanggungjawab yang diemban Biro Perencanaan BNN. Dalam hal ini Biro Perencanaan dapat memetakan dan mengidentifikasi berbagai potensi rencana program kerja di berbagai Kementerian/Lembaga untuk dikolaborasikan atau dikanalisasi dalam program P4GN. Terlebih telah diterbitkan Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2020 tentang Rencana Aksi P4GN 2020-2024.

2. Fasilitator Pengembangan Manajemen Kinerja BNN

Secara internal, peran dan tugas Biro Perencanaan juga membangun sistem manajemen kinerja supaya dapat berjalan dengan baik dan berkualitas di lingkungan BNN. Dalam membangun manajemen kinerja yang lebih baik, Biro Perencanaan mengawali dengan merancang atau menyusun beberapa dokumen perencanaan, baik rencana jangka menengah (Rencana Strategis) dan rencana jangka pendek atau tahunan (Rencana Kerja) dengan menyajikan berbagai informasi kinerja pada berbagai unit kerja baik pusat dan unit vertikal, termasuk penggunaan model cascading kinerja. Selain itu, mengidentifikasi klasifikasi prioritas program kerja dan mengidentifikasi kebutuhan pendanaannya.

Terkait pengembangan manajemen kinerja, Biro Perencanaan juga melakukan tugas pengendalian kinerja untuk memastikan bahwa program kerja dilaksanakan dengan baik oleh unit kerja, dan melakukan penyusunan pelaporan kinerja BNN sebagai instrument pertanggungjawaban publik atas kinerja BNN.

Peran lain yang cukup strategis adalah melakukan pendampingan dan pembinaan kepada seluruh unit kerja baik pusat dan daerah terkait perbaikan manajemen kinerja di tingkat unit kerja. Terkait peran pendampingan dan pembinaan ini meniscayakan penguasaan atas pengetahuan dan wawasan terkait manajemen kinerja.

3. Fasilitator Manajemen Penganggaran BNN

Peran lain adalah memfasilitasi tata kelola anggaran yang efektif dan efisien

di lingkungan BNN sebagai sumberdaya organisasi. Terkait upaya

perwujudan efektifitas dan efisiensi pengelolaan anggaran diperlukan

(7)

Laporan Kinerja Biro Perencanaan Settama BNN Tahun 2020

6 berbagai instrument, standar dan ukuran terkait penggunaan atau pengalokasian anggaran.

Selain itu, peran dalam manajemen pengangaran adalah untuk meningkatkan kualitas administrasi penganggaran dengan mengikuti dan mematuhi kaidah- kaidah penganggaran yang berlaku di pemerintah.

E. Struktur Organisasi

STRUKTUR ORGANISASI BIRO PERENCANAAN BERDASARKAN PERBADAN 03 TAHUN 2015

F. Sistematika

Laporan Akuntabilitas Kinerja Biro Perencanaan ini disusun dengan sistematika sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan terdiri dari: Latar Belakang, Dasar Hukum, Tugas dan Fungsi, Peran Strategis, Struktur Organisasi, dan Sistematika.

Bagian Penyiapan Koordinasi Kebijakan

Nasional P4GN

BIRO PERENCANAAN

Bagian Penyiapan Koordinasi Strategi

BNN

Bagian Program dan

Anggaran

Subbag Inventaris

Bahan

Subbag Analisis

Bahan

Subbag Inventaris

Bahan

Subbag Analisis Bahan

Subbag Program

Subbag Anggaran

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

Bagian Pelaporan

Subbag Pelaporan Kebijakan dan Strategi

BNN

Subbag Pelaporan Renproggar

dan

Anggaran

(8)

Laporan Kinerja Biro Perencanaan Settama BNN Tahun 2020

7 Bab II Perencanaan Kinerja terdiri dari: Rencana Strategis (Renstra) Settama

BNN Tahun 2015-2019, Penetapan Kinerja Tahun 2020.

Bab III Akuntabilitas Kinerja Biro Perencanaan: Capaian kinerja Biro Perencanaan Tahun 2020, Evaluasi capaian kinerja Tahun 2020, Akuntabilitas Anggaran Biro Perencanaan Tahun 2020.

Bab IV Penutup.

(9)

Laporan Kinerja Biro Perencanaan Settama BNN Tahun 2020

8

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

A. Rencana Strategis (Renstra) Settama BNN

Rencana Strategis Sekretariat Utama BNN tahun 2015-2019 merupakan rencana tindakan dan kegiatan jangka menengah lima tahunan yang dirumuskan oleh Sekretaris Utama BNN untuk diimplementasikan seluruh jajaran dalam rangka pencapaian misi dan tujuan organisasi, serta memaksimalkan keunggulan kompetitif (competitive advantages) dan meminimalkan kelemahan kompetitif (competitive disadvantages) untuk mengatasi persoalan yang dihadapi organisasi saat ini.

Biro Perencanaan sebagai salah satu unit kerja di lingkungan Settama BNN merupakan unsur pendukung unit kerja lain yang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya mengacu pada Renstra Settama BNN Tahun 2015-2019. Sebagaimana disebutkan dalam dokumen Renstra Settama Tahun 2015-2019 disebutkan bahwa kinerja yang dimandatkan kepada Biro Perencanaan adalah meningkatkan kualitas manajemen kinerja secara efektif dan efisen di lingkungan BNN. Terkait dengan kinerja tersebut dirumuskan indikator kinerja:

1. Indeks kemudahan pelaksanaan perencanaan program kerja dan anggaran.

Target kinerja yang ditetapkan sebesar 60 pada tahun 2017 (berdasarkan hasil reviu renstra dilakukan penambahan indicator kinerja) dan menjadi 70 pada tahun 2019.

2. Persentase unit kerja yang memperoleh nilai kinerja anggaran kategori “baik”.

Target kinerja yang ditetapkan selama 5 (lima) tahun adalah 75% pada tahun 2015 menjadi 86% pada tahun 2019.

Tahun 2020 merupakan tahun transisi perencanaan, dimana rencana program kerja

(Renja) tahun 2020 dirumuskan dan disusun pada tahun 2019. Sementara dokumen

Renstra 2020-2024 yang notabe sebagai rujukan penyusunan Renja ditetapkan pada

triwulan pertama tahun 2020 setelah pengesahan RPJMN 2020-2024. Oleh karena itu,

terkait sasaran dan indikator kinerja Biro Perencanaan dalam Renja 2020 masih

menyesuaikan dengan dokumen Renstra BNN 2015-2019.

(10)

Laporan Kinerja Biro Perencanaan Settama BNN Tahun 2020

9 B. Perjanjian Kinerja Tahun 2020

Berdasarkan hasil perumusan rencana kinerja tahun 2020, Kepala Biro Perencanaan selaku pimpinan unit kerja menyepakati perjanjian kinerja dengan Sekretaris Utama BNN sebagai berikut:

No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target

1. Terselenggaranya proses manajemen kinerja yang efektif dan efisien.

Indeks kemudahan pelaksanaan perencanaan program kerja dan anggaran

75

Persentase unit kerja yang memperoleh nilai kinerja anggaran kategori baik

86%

(Baik)

(11)

Laporan Kinerja Biro Perencanaan Settama BNN Tahun 2020

10

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA BIRO PERENCANAAN

A. Capaian Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2020

Dalam dokumen Perjanjian Kinerja Kepala Biro Perencanaan Tahun 2020 dinyatakan komitmen sasaran yang hendak diwujudkan Biro Perencanaan adalah terselenggaranya proses manajemen kinerja yang efektif dan efisien di lingkungan BNN. Terkait manajemen kinerja yang efektif dan efisien dimaknai sebagai bentuk pengelolaan kinerja dan anggaran yang mampu memberikan kontribusi dalam upaya pencapaian target-target kinerja berupa output dan outcome yang berkualitas dengan sumberdaya yang terbatas pada unit kerja BNN.

Adapun pencapaian kinerja Biro Perencanaan Tahun 2020 adalah sebagai berikut:

NO. INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI % 1. Indeks kemudahan pelaksanaan

perencanaan program kerja dan anggaran.

75 69,92 93,23

2. Persentase unit kerja yang memperoleh nilai kinerja anggaran kategori “baik”

86%

(Baik)

88,27%

(Baik)

102,63

%

Berdasarkan data capaian realisasi target kinerja sebagaimana tersebut dapat dideskripsikan sebagai berikut:

1. Indikator kinerja “Indeks kemudahan pelaksanaan perencanaan program kerja dan anggaran” merupakan indikator terkait penilaian internal unit kerja vertikal BNN terkait pelayanan yang diselenggarakan Biro Perencanaan BNN.

Pengukuran indikator tersebut dilakukan melalui survei persepsi kualitas pelayanan kepada Kabag Umum, Kasubag Umum, Fungsional Perencana dan para pelaksana bidang perencanaan di lingkungan BNN.

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja diperoleh data bahwa realisasi capaian

kinerja “Indeks kemudahan pelaksanaan perencanaan program kerja dan

anggaran” tahun 2020 sebesar 69,92 dari target 75 atau persentase

(12)

Laporan Kinerja Biro Perencanaan Settama BNN Tahun 2020

11 ketercapaian target sebesar 93,23%. Pencapaian realisasi target kinerja tahun 2020 mengalami peningkatan dibandingkan realisasi target kinerja tahun 2019 sebesar 68,21 dari target 70, meskipun secara persentase ketercapaian target kinerja tahun 2020 sebesar 93,23% lebih rendah dibandingkan tahun 2019 sebesar 97,44%.

Perbandingan capaian Indeks kemudahan pelaksanaan perencanaan program kerja dan anggaran Tahun 2020 jika dibandingkan dari tahun 2018 tahun 2015 tidak dapat dibandingkan karena perbedaan indikator kinerja, tergambar capaian IKM dalam grafik berikut ini :

2. Indikator kinerja “Persentase unit kerja yang memperoleh nilai kinerja anggaran kategori “baik” merupakan indikator yang menggambarkan kinerja atas penggunaan anggaran oleh unit kerja di lingkungan BNN yang tertuang dalam dokumen anggaran baik terkait aspek Implementasi, manfaat dan konteks sebagaimana yang diatur dalam PMK Nomor 214/PMK.02/2017 tentang Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Anggaran atas pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga.

Dalam pengukuran nilai kinerja anggaran, telah tersedia sistem aplikasi berbasis web atau yang dikenal dengan Aplikasi “SMART” yang dikembangkan oleh Kementerian Keuangan. Melalui aplikasi SMART ini

2020 2019 2018

Target 75 70 70

Capaian 69,92 68,21 68,52

% 93,23 97,44 97,89

75 69,92 70 68,21 70 68,52

93,23 97,44 97,89

I N D E KS K E M U DA H A N P E L A KSA N A A N P E R E N C A N A A N P RO G . K E R JA & A N G G A R A N

Target Capaian %

(13)

Laporan Kinerja Biro Perencanaan Settama BNN Tahun 2020

12 seluruh unit kerja dapat melaporkan perkembangan kinerja anggarannya sehingga diketahui nilai masing-masing unit kerja.

Berdasarkan pengukuran kinerja “Persentase unit kerja yang memperoleh nilai kinerja anggaran kategori “baik” berdasarkan data aplikasi SMART diketahui realisasi capaian kinerja tahun 2020 sebesar 88,27% dari target 86% atau sebesar 102,63%. Capaian target ini tentunya melebihi ekspektasi target kinerja yang direncanakan.

B. Evaluasi Capaian Kinerja Tahun 2020

Dalam kurun waktu tahun 2015-2019, Biro Perencanaan telah melakukan berbagai upaya peningkatan kualitas akuntabilitas kinerja di lingkungan BNN, termasuk peningkatan sistem perencanaan kinerja dan anggaran, sistem monitoring dan evaluasi kinerja dan penganggaran yang berbasis web database, maka dilakukan pengukuran terhadap hasil pelaksanaan kegiatan dan pencapaian sasaran dengan menggunakan format Perjanjian Kinerja.

Terkait dengan proses peningkatan kualitas kinerja banyak faktor yang mempengaruhinya, faktor-faktor tersebut popular dengan istilah 5 M (Man, Money, Material, Methode, dan Machine) yang notabene merupakan sumber daya organisasi. Dalam hal pengelolaan berbagai sumber daya untuk peningkatan kualitas kinerja di lingkungan BNN.

Untuk mencapai proses manajemen kinerja yang efektif dan efisien

digambarkan dengan organisasi yang tepat fungsi dan ukuran Indeks

kemudahan pelaksanaan perencanaan program kerja dan anggaran. Biro

Perencanaan berdasarkan tugas dan fungsinya yaitu melaksanakan penyusunan

kebijakan nasional di bidang P4GN dan strategi BNN, sinkronisasi dan integrasi

penyusunan program dan anggaran, serta evaluasi dan penyusunan laporan,

dengan mengoordinasikan proses perencanaan program dan kegiatan di

lingkungan BNN, melakukan identifikasi dan analisa ketersediaan sumber daya

dalam pengelolaan program kegiatan, agar tidak terjadi kesalahan tata kelola

pada program kerja dan anggaran, sekaligus sumber daya yang ada dapat

terkelola secara efektif dan efisien atau berdayaguna untuk mewujudkan mandat

BNN.

(14)

Laporan Kinerja Biro Perencanaan Settama BNN Tahun 2020

13 C. Akuntabilitas Anggaran Tahun 2020

Dalam rangka mendukung upaya peningkatan kualitas manajemen kinerja dan penganggaran di lingkungan BNN, Biro Perencanaan diberikan alokasi anggaran pada tahun 2020 sebesar Rp. 8.973.530.000,- (delapan miliar sembilan ratus tujuh puluh tiga juta lima ratus tiga puluh ribu rupiah). Sementara realisasi anggaran sebesar Rp. 8.752.404.802,- (delapan miliar tujuh ratus lima puluh dua juta empat ratus empat ribu delapan ratus dua rupiah) atau persentase realisasi penyerapan anggaran sebesar 97,54% sisa anggaran yang tidak terserap sebesar 2,46% merupakan optimalisasi dari kegiatan yang telah dilaksanakan. Dengan rincian pagu anggaran dan realisasi anggaran Tahun Anggaran 2020 sebagai berikut:

Output Jenis Belanja Pagu Realisasi % Sisa %

3238.952 Layanan Perencanaan 52 BELANJA BARANG 6.314.875.000 6.136.090.795 97,17% 178.784.205 2,83%

3238.953 Layanan Pemantauan dan Evaluasi 52 BELANJA BARANG 2.576.655.000 2.534.727.607 98,37% 41.927.393 1,63%

3238.953 Layanan Pemantauan dan Evaluasi 53 BELANJA MODAL 82.000.000 81.586.400 99,50% 413.600 0,50%

8.973.530.000 8.752.404.802 97,54% 221.125.198 2,46%

Total

(15)

Laporan Kinerja Biro Perencanaan Settama BNN Tahun 2020

14

BAB IV P E N U T U P

A. Kesimpulan

Berbagai upaya yang dilakukan Biro Perencanaan dalam rangka peningkatan manajemen kinerja dan penganggaran di lingkungan BNN telah memberikan hasil sebagaimana yang diharapkan. Perbaikan tersebut dapat dilihat pada tatakelola sistem perencanaan program kerja dan anggaran yang dinilai semakin membaik sebagaimana pendapat atau pandangan dari para stakeholder perencanaan program di unit kerja lingkungan BNN. Hal ini terkonfirmasi pada data capaian kinerja tiga tahun terakhir, yakni 68,52 (2018), 68,21 (2019), dan 69,92 (2020).

Selain itu, komitmen jajaran unit kerja di lingkungan BNN dalam pengelolaan anggaran untuk melaksanakan kebijakan dan program kerja BNN juga semakin membaik. Hal ini terlihat dari data unit kerja pengelola program kegiatan dan anggaran yang memperoleh nilai kinerja anggaran kategori baik, sebanyak 88,27% (2020).

Terkait realisasi penyerapan anggaran Biro Perencanaan tahun 2020 sebesar 13.450.128.744 atau 95,56%. Sisa anggaran yang tidak terserap sebesar 4,44% ini merupakan sisa anggaran dari kegiatan yang telah dilaksanakan.

B. Langkah-langkah perbaikan

Dalam rangka meningkatkan kinerja Biro Perencanaan Settama BNN sesuai hasil evaluasi pelaksanaan tugas dan fungsi tahun 2020 serta masukan dari berbagai pihak, perlu dilakukan upaya-upaya perbaikan, yaitu:

1) Peningkatan kapasitas aparatur bidang perencanan terkait substansi konsep

manajemen kinerja dan manajemen penganggaran secara komprehensif

sehingga aparatur di Biro Perencanaan dapat melaksanakan tugas dengan

lebih baik dalam hal merumuskan perencanaan program kerja yang efektif dan

efisien dengan standar ukuran yang rasional dan obyektif serta mampu menjadi

agen perubahan pada aspek perencanaan program kerja dan penganggaran.

(16)

Laporan Kinerja Biro Perencanaan Settama BNN Tahun 2020

15 2) Peningkatan mutu produk kebijakan sebagai instrumen peningkatan kualitas manajemen kinerja dan penganggaran yang lebih sederhana dan fungsional.

3) Pembangunan sistem kinerja yang terintegrasi antara kinerja organisasi dan individu sebagai upaya perbaikan manajemen kinerja.

4) Pembinaan dan pendampingan yang terpadu, sistematis dan terstruktur. Hal ini untuk mewujudkan upaya transfer of knowledge kepada jajaran unit kerja terkait dan pembinaan tersebut dapat berlangsung lebih efektif dan efisien.

Jakarta, Februari 2021

Kepala Biro Perencanaan Settama BNN

Mardiharto Tjokrowasito, SH, LLM

(17)

Laporan Kinerja Biro Perencanaan Settama BNN Tahun 2020

16

(18)

Laporan Kinerja Biro Perencanaan Settama BNN Tahun 2020

17

Matriks Renstra 2015 -–2019 (Pasca Reviu)

Lampiran 1

(19)

Laporan Kinerja Biro Perencanaan Settama BNN Tahun 2020

18

Perjanjian Kinerja Kepala Biro Perencanaan Tahun 2020

Lampiran 2

(20)

Laporan Kinerja Biro Perencanaan Settama BNN Tahun 2020

19

(21)

Laporan Kinerja Biro Perencanaan Settama BNN Tahun 2020

20

Lampiran 3

Segmen Pengukuran dan Bobot Dimensi Indeks Kemudahan

Hasil olah data kuesioner indeks kemudahan pelaksanaan perencanaan program kerja dan anggaran tahun 2020 menunjukkan nilai 69,92 atau sekitar 93,23% dari nilai target yang telah ditetapkan Tahun 2020 yaitu 75,00. Adapun faktor yang mempengaruhi pencapaian target adalah sebagai berikut :

1) Adanya cascading kinerja dari BNN kepada Satuan Kerja Vertikal;

2) Kecepatan dan ketepatan pelayanan perencanaan;

No. Segmen Pengukuran Skor

Segmen

Skor Dimensi

Bobot Dimensi

Nilai Akhir Dimensi 1 Tingkat pengetahuan Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria

(NSPK) perencanaan program kerja dan anggaran di lingkungan BNN.

66,5

2 Tingkat pemahaman isi dan maksud NSPK perencanaan program kerja dan anggaran di lingkungan BNN. 64,0 3 Tingkat kesesuaian proses penyusunan rencana program kerja

dan anggaran di unit kerja mengikuti ketentuan-ketentuan sebagaimana diatur dalam NSPK.

69,1

4 Tingkat kecepatan keberadaan teknologi informasi perencanaan program kerja dan anggaran yang ada saat ini mempercepat pekerjaan perencanaan program kerja dan penganggaran.

73,0

5 Tingkat keperbantuan penggunaan teknologi informasi dalam proses perencanaan program kerja dan penganggaran dapat mengakurasi data.

75,0

6 Tingkat kepraktisan teknologi informasi perencanaan dan penganggaran yang telah ada di BNN sangat praktis/mudah pengoperasiannya.

65,6

7 Tingkat kejelasan informasi yang diberikan para pelaksana perencanaan mengenai prosedur perencanaan program kerja dan anggaran di unit kerja.

68,3

8 Tingkat kecakapan para pelaksana perencana cakap (terampil) dalam memfasilitasi proses perencanaan program kerja dan anggaran di unit kerja.

71,3

9 Tingkat ketanggapan para pelaksana perencanaan tanggap (responsif) dalam memberikan pelayanan perencanaan program kerja dan anggaran di unit kerja.

72,4

10 Tingkat kecepatan para pelaksana perencanaan memberikan pelayanan perencanaan program kerja dan anggaran secara cepat dan tepat.

71,8

69,6

INDEKS KEMUDAHAN PELAKSANAAN PERENCANAAN PROGRAM KERJA DAN ANGGARAN BIRO PERENCANAAN SEKRETARIAT UTAMA

BADAN NARKOTIKA NASIONAL TAHUN 2020

66,5 25% 16,6

71,2 30% 21,4

71,0 45% 31,9

Rata-Rata Skor Dimensi

100% 69,92

Total Bobot Dimensi

Nilai indeks kemudahan pelaksanaan perencanaan program kerja dan anggaran

(22)

Laporan Kinerja Biro Perencanaan Settama BNN Tahun 2020

21 3) Pelaporan kinerja secara elektronik semakin optimal melalui aplikasi berbasis

web database;

4) Adanya evaluasi dan monitoring dari pusat ke satuan kerja (satker) daerah;

5) Adanya komunikasi yang efektif melalui media sosial.

Langkah-langkah perbaikan yang telah dilaksanakan untuk meningkatkan akuntabilitas kinerja seluruh Satker dilingkungan BNN, Biro Perencanaan BNN dituntut untuk memberikan pelayanan prima atas pelaksanaan perencanaan program kerja dan anggaran. Bentuk pelayanan dari Biro Perencanaan meliputi:

1. Biro Perencanaan telah menyusun Satuan Biaya dan Standar Komponen TA.

2021 sebagai instrumen yang dapat membantu dalam proses penganggaran dan penyusunan RKAKL TA. 2021 agar biaya dan struktur anggaran per komponen pada setiap satker vertikal bisa terstandar, karena proses perencanaan dari satker vertikal belum sepenuhnya menggunakan mekanisme buttom up (proses perencanaan masih minim dalam melibatkan satker dikewilayahan);

2. Biro Perencanaan telah memberikan layanan perencanaan program dan anggaran satker di lingkungan BNN (revisi anggaran, Satuan Biaya dan Standar Komponen TA. 2021, Standar Biaya Keluaran Khusus TA. 2021, dan lain-lain);

3. Biro Perencanaan memberikan layanan atas penyusunan laporan Kinerja;

4. Biro Perencanaan melakukan agenda kegiatan terprogram dan terencana yang diimplementasikan melalui langkah koordinasi dan sinkronisasi kepada seluruh Satker. Koordinasi dan sinkronisasi yang dilakukan yaitu dengan penyelarasan kegiatan diantaranya melalui pelaksanaan :

- Rapat Pimpinan Nasional BNN, - Musyawarah Perencanaan BNN,

- Penyusunan Kebijakan Nasional P4GN, - Penyusunan Anggaran Satker,

- Penyusunan Rencana Kerja (Renja, Renstra dan Perjanjian Kinerja);

- Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Eselon I dan II;

(23)

Laporan Kinerja Biro Perencanaan Settama BNN Tahun 2020

22 - Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi dan rapat pembinaan yang dilakukan secara rutin dan berkala atas aplikasi eksternal dan internal lembaga BNN (e-Monev Bappenas PP 39 Tahun 2006, SMART Kementerian Keuangan RI, Sistem Monitoring Evaluasi Kinerja dan Angggaran BNN, BNN Kendali dan Sistem Monitoring Evaluasi Rencana Aksi Nasional P4GN).

5. Biro Perencanaan telah melakukan berbagai kajian akademik yang menjadi landasan berfikir tata kelola program dan kegiatan BNN baik yang bersifat makro maupun sektoral, perumusan kebijakan-kebijakan tata kelola sumber daya anggaran sebagai instrument rentang kendali tata kelola anggaran BNN, dan perumusan kebijakan-kebijakan pengendalian dan evaluasi pelaksanaan program kegiatan sebagai instrument penilaian terkait efektifitas pengelolaan sumberdaya program dan kegiatan di lingkungan BNN.

Dalam meningkatkan akuntabilitas kinerja seluruh Satker di lingkungan BNN untuk perbaikan dimasa yang akan datang, antara lain :

1) Proses sebaran anggaran perlu untuk dikaji dan dievaluasi untuk dibandingkan dari hasil target dan capaian kinerja tahun-tahun sebelumnya agar target kinerja tepat sasaran dan tercapai. Mengingat proses perencanaan dari satker vertikal masih minim menggunakan mekanisme bottom up;

2) Terkait dengan upaya peningkatan peranan dan kinerja Biro Perencanaan dalam mendukung tugas fungsi BNN, satu hal yang paling penting dalam kondisi organisasi saat ini adalah perlunya upaya pemenuhan kebutuhan sumber daya aparatur perencanaan terutama aparatur yang berwawasan luas, memiliki kemampuan analisa mendalam dan sistematis serta kemampuan menulis naskah-naskah rekomendasi atau rancangan kebijakan secara terstruktur. Dengan ketersediaan sumber daya aparatur yang potensial tersebut, Biro Perencanaan dapat melaksanakan tugas dengan cermat, substantif dan tidak hanya bersifat prosedural.

3) Dalam rangka menambah ketersediaan data dukung atau referensi akademik

dalam rangka peningkatan kualitas perencanaan program kerja P4GN, Biro

Perencanaan perlu meningkatkan kegiatan kajian lintas disiplin sebagai basis

(24)

Laporan Kinerja Biro Perencanaan Settama BNN Tahun 2020

23 formulasi kebijakan strategis maupun kebijakan operasional P4GN berbasis evidence based. Sehingga konsepsi kebijakan yang diambil BNN merupakan hasil kajian yang mendalam dan memiliki landasan akademik yang kokoh sehingga keseluruhan program P4GN dapat dipertanggungjawabkan sesuai kaidah dan prosedur yang memadai.

Kendala:

Biro Perencanaan telah menyusun standar biaya masukan dan standar aktivitas

sebagai instrumen yang dapat membantu dalam proses penganggaran dan

penyusunan RKAKL sehingga biaya per output pada setiap setiap satker vertikal

bisa terstandar. Karena proses perencanaan dari satker vertikal belum

sepenuhnya menggunakan mekanisme buttom up (proses perencanaan masih

minim dalam melibatkan satker dikewilayahan) sehingga dengan ada nya standar

komponen bagi satuan kerja dikewilayahan jadi mengikat;

(25)

Laporan Kinerja Biro Perencanaan Settama BNN Tahun 2020

24

Lampiran 4.a

Pertanyaan Kuesioner Indeks Kemudahan Pelaksanaan Perencanaan Program Kerja Dan Anggaran

Sasaran No. Pertanyaan Segmen Pengukuran

Kabag Umum, Kasubag Umum, Jabatan Fungsional Perencana dan para Pelaksana Bidang Perencanaan.

1 Menurut Anda, apakah Anda mengetahui Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK) perencanaan program kerja dan anggaran di lingkungan BNN?

Tingkat pengetahuan Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK) perencanaan program kerja dan anggaran di lingkungan BNN.

2 Menurut Anda, apakah Anda telah memahmi isi dan maksud NSPK perencanaan program kerja dan anggaran di lingkungan BNN?

Tingkat pemahaman isi dan maksud NSPK perencanaan program kerja dan anggaran di lingkungan BNN.

3 Menurut Anda, apakah proses penyusunan rencana program kerja dan anggaran di unit kerja mengikuti ketentuan-ketentuan sebagaimana diatur dalam NSPK?

Tingkat kesesuaian proses penyusunan rencana program kerja dan anggaran di unit kerja mengikuti ketentuan-ketentuan sebagaimana diatur dalam NSPK.

Kabag Umum, Kasubag Umum, Jabatan Fungsional Perencana dan para Pelaksana Bidang Perencanaan.

4 Menurut Anda, apakah keberadaan teknologi informasi perencanaan program kerja dan anggaran yang ada saat ini mempercepat pekerjaan perencanaan program kerja dan penganggaran?

Tingkat kecepatan keberadaan teknologi informasi perencanaan program kerja dan anggaran yang ada saat ini mempercepat pekerjaan perencanaan program kerja dan penganggaran.

5 Menurut Anda, apakah penggunaan teknologi informasi dalam proses perencanaan program kerja dan penganggaran dapat mengakurasi data?

Tingkat keperbantuan penggunaan teknologi informasi dalam proses perencanaan program kerja dan penganggaran dapat mengakurasi data.

6 Menurut Anda, apakah teknologi informasi perencanaan dan penganggaran yang telah ada di BNN sangat praktis/mudah pengoperasiannya?

Tingkat kepraktisan teknologi informasi perencanaan dan penganggaran yang telah ada di BNN sangat praktis/mudah pengoperasiannya.

Para Kabag Umum dan Kasubag Umum

(Non Fungsional Perencana dan para Pelaksana)

7 Menurut Anda, apakah informasi yang diberikan para pelaksana perencanaan mengenai prosedur perencanaan program kerja dan anggaran di unit kerja sudah jelas?

Tingkat kejelasan informasi yang diberikan para

pelaksana perencanaan mengenai prosedur

perencanaan program kerja dan anggaran di unit kerja.

(26)

Laporan Kinerja Biro Perencanaan Settama BNN Tahun 2020

25 8 Menurut Anda, apakah para pelaksana perencana cakap

(terampil) dalam memfasilitasi proses perencanaan program kerja dan anggaran di unit kerja Anda?

Tingkat kecakapan para pelaksana perencana cakap (terampil) dalam memfasilitasi proses perencanaan program kerja dan anggaran di unit kerja.

9 Menurut Anda, apakah para pelaksana perencanaan tanggap (responsif) dalam memberikan pelayanan perencanaan program kerja dan anggaran di unit kerja Anda?

Tingkat ketanggapan para pelaksana perencanaan tanggap (responsif) dalam memberikan pelayanan perencanaan program kerja dan anggaran di unit kerja.

10 Menurut Anda, apakah para pelaksana perencanaan memberikan pelayanan perencanaan program kerja dan anggaran secara cepat dan tepat?

Tingkat kecepatan para pelaksana perencanaan

memberikan pelayanan perencanaan program kerja dan

anggaran secara cepat dan tepat.

(27)

Laporan Kinerja Biro Perencanaan Settama BNN Tahun 2020

26

Lampiran 4.b

Hasil Rekapitulasi Kuesioner Indeks Kemudahan Pelaksanaan Perencanaan Program Kerja Dan Anggaran

1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1

3 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1

4 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1

5 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1

6 1 1 1 1 1 1 6 1 1 1 1

7 1 1 1 1 1 1 7 1 1 1 1

8 1 1 1 1 1 1 8 1 1 1 1

9 1 1 1 1 1 1 9 1 1 1 1

10 1 1 1 1 1 1 10 1 1 1 1

11 1 1 1 1 1 1 11 1 1 1 1

12 1 1 1 1 1 1 12 1 1 1 1

13 1 1 1 1 1 1 13 1 1 1 1

14 1 1 1 1 1 1 14 1 1 1 1

15 1 1 1 1 1 1 15 1 1 1 1

16 1 1 1 1 1 1 16 1 1 1 1

17 1 1 1 1 1 1 17 1 1 1 1

18 1 1 1 1 1 1 18 1 1 1 1

19 1 1 1 1 1 1 19 1 1 1 1

20 1 1 1 1 1 1 20 1 1 1 1

21 1 1 1 1 1 1 21 1 1 1 1

22 1 1 1 1 1 1 22 1 1 1 1

23 1 1 1 1 1 1 23 1 1 1 1

24 1 1 1 1 1 1 24 1 1 1 1

25 1 1 1 1 1 1 25 1 1 1 1

26 1 1 1 1 1 1 26 1 1 1 1

27 1 1 1 1 1 1 27 1 1 1 1

28 1 1 1 1 1 1 28 1 1 1 1

29 1 1 1 1 1 1 29 1 1 1 1

30 1 1 1 1 1 1 30 1 1 1 1

Res 1 2 3 4 5 6 10

Res 7 8 9

(28)

Laporan Kinerja Biro Perencanaan Settama BNN Tahun 2020

27

(29)

Laporan Kinerja Biro Perencanaan Settama BNN Tahun 2020

28

(30)

Laporan Kinerja Biro Perencanaan Settama BNN Tahun 2020

29

(31)

Laporan Kinerja Biro Perencanaan Settama BNN Tahun 2020

30

(32)

Laporan Kinerja Biro Perencanaan Settama BNN Tahun 2020

31

(33)

Laporan Kinerja Biro Perencanaan Settama BNN Tahun 2020

32

(34)

Laporan Kinerja Biro Perencanaan Settama BNN Tahun 2020

33

Lampiran 5.a

Nilai Persentase Unit Kerja Yang Memperoleh Nilai Kinerja Anggaran Kategori Baik NO. INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %

2. Persentase unit kerja yang memperoleh nilai kinerja anggaran kategori baik.

86%

(Baik)

88,27%

(Baik)

102,63%

Menteri Keuangan telah menetapkan PMK Nomor 214/PMK.02/2017 tentang Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Anggaran atas pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga. Merujuk pada PMK tersebut, BNN memperoleh nilai kinerja anggaran kategori baik, yang diambil dari aplikasi SMART Kementerian Keuangan Tahun 2020 tingkat Kementerian/Lembaga dengan nilai 88,27% (Baik) atau 102,63% dari target sebesar 86% (Baik). Adapun nilai tersebut didapatkan dari aspek tingkatannya Evaluasi Kinerja Anggaran tingkat :

1. Kementerian / Lembaga;

2. Eselon I / Program; dan 3. Satuan Kerja / Kegiatan.

Evaluasi kinerja anggaran regular yang terdiri dari evaluasi kinerja anggaran atas aspek implementasi, evaluasi kinerja anggaran atas aspek manfaat, dan evaluasi kinerja anggaran atas aspek konteks, dengan rincian sebagai berikut : 1. Evaluasi Kinerja Anggaran atas Aspek Implementasi;

a. Capaian Keluaran (output) Program dan Capaian Keluaran (output) Kegiatan;

b. Penyerapan Anggaran, diukur dengan membandingkan antara realisasi anggaran dengan pagu anggaran;

c. Efisiensi Keluaran (output) Program dan Efisiensi Keluaran (output) Kegiatan;

d. Konsistensi penyerapan anggaran terhadap perencanaan, yang diukur dengan memperhitungkan deviasi antara realisasi anggaran dengan rencana penarikan dana setiap bulan.

2. Evaluasi Kinerja Anggaran atas Aspek Manfaat;

Metode pengukuran yang digunakan dalam pelaksanaan evaluasi kinerja dan

anggaran atas aspek manfaat tingkat kementerian/lembaga adalah dengan

(35)

Laporan Kinerja Biro Perencanaan Settama BNN Tahun 2020

34 melakukan pengukuran terhadap capaian sasaran strategis kementerian/lembaga. Sedangkan metode pengukuran untuk evaluasi kinerja anggaran atas aspek manfaat tingkat unit Eselon I/program adalah dengan pengukuran terhadap capaian sasaran program.

3. Evaluasi Kinerja Anggaran atas Aspek Konteks;

Evaluasi Kinerja Anggaran atas Aspek konteks merupakan evaluasi kinerja anggaran yang dilakukan untuk menghasilkan informasi mengenai kualitas informasi kinerja yang tertuang dalam dokumen rencana kerja dan anggaran Kementerian/Lembaga termasuk relevansinya dengan dinamika perkembangan keadaan, termasuk perubahan kebijakan pemerintah.

4. Penilaian Kinerja Anggaran;

Penilaian kinerja anggaran merupakan proses untuk menghasilkan nilai kinerja anggaran. Penilaian kinerja anggaran dilakukan terhadap setiap tingkat Evaluasi Kinerja Anggaran, yang meliputi : nilai kinerja anggaran tingkat kementerian/lembaga, nilai kinerja anggaran tingkat eselon I/program dan nilai kinerja anggaran tingkat satuan kerja/kegiatan.

Gambar 3.3. Penilaian Kinerja Anggaran Tingkat Kementerian/Lembaga

Gambar 3.4. Penilaian Kinerja Anggaran Tingkat Unit Eselon I/Program

(36)

Laporan Kinerja Biro Perencanaan Settama BNN Tahun 2020

35

Lampiran 5.b

Nilai Persentase Unit Kerja Yang Memperoleh Nilai Kinerja Anggaran Kategori Baik.

Dashboard Kinerja Anggaran Tahun 2020 dari Aplikasi SMART Kementerian Keuangan

Data terlampir diiunduh dari aplikasi SMART Kementerian Keuangan RI, dengan tautan

akses sebagai berikut http://monev.anggaran.kemenkeu.go.id/2020 pada tanggal 15

Februari 2021.

(37)

Laporan Kinerja Biro Perencanaan Settama BNN Tahun 2020

36

Lampiran 5.c

Rekapitulasi Monitoring Nilai Kinerja Anggaran Satker Tahun 2020

Data terlampir diiunduh dari http://monev.anggaran.kemenkeu.go.id/2020 pada tanggal 15 Februari 2021.

(38)

Laporan Kinerja Biro Perencanaan Settama BNN Tahun 2020

37

(39)

Laporan Kinerja Biro Perencanaan Settama BNN Tahun 2020

38

(40)

Laporan Kinerja Biro Perencanaan Settama BNN Tahun 2020

39

(41)

Laporan Kinerja Biro Perencanaan Settama BNN Tahun 2020

40

(42)

Laporan Kinerja Biro Perencanaan Settama BNN Tahun 2020

41

(43)

Laporan Kinerja Biro Perencanaan Settama BNN Tahun 2020

42

(44)

Laporan Kinerja Biro Perencanaan Settama BNN Tahun 2020

43

(45)

Laporan Kinerja Biro Perencanaan Settama BNN Tahun 2020

44

(46)

Laporan Kinerja Biro Perencanaan Settama BNN Tahun 2020

45

(47)

Laporan Kinerja Biro Perencanaan Settama BNN Tahun 2020

46

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian ini telah berhasil dilakukan issolasi protoplas dari jaringan daun dan kalus, induksi fusi menggunakan PEG, kultur protoplas dan regenerasi hasil fusi

Memperhatikan dan mengacu pada Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Menteri

LKjIP ini disusun dengan memperhatikan Pasal 2 Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

Sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara

(Response Surface Methode). Konsentrasi ragi pada media stater dan waktu fermentasi memiliki pengaruh nyata terhadap perolehan bioetanol yang dihasilkan. Dari analisa

1. Apabila ada yang perlu dikomentari, tulislah pada lembar catatan/revisi instrumen. Kesesuaian soal dengan kompetensi dasar dan indikator. Soal tidak membuat

Memperhatikan dan mengacu pada Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan

Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan setiap instansi pemerintah