• Tidak ada hasil yang ditemukan

VI. KARAKTERISTIK RESPONDEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "VI. KARAKTERISTIK RESPONDEN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

VI. KARAKTERISTIK RESPONDEN 6.1. Karakteristik Pengunjung

Responden dalam penelitian ini adalah pengunjung aktual, yakni pengunjung yang ditemui secara langsung di kawasan Wana Wisata curug Nangka (WWCN). Jumlah pengunjung Wana Wisata Curug Nangka (WWCN) yang dijadikan sebagai responden adalah sebanyak 80 orang, terdiri dari 47 orang responden pria (58,75 %) dan 33 orang responden perempuan (42,25%).

Karakteristik sosial ekonomi pengunjung dapat dilihat dari segi usia, tingkat pendidikan terakhir, pekerjaan, tingkat pendapatan, jumlah tanggungan keluarga, daerah asal, jenis kendaraan yang digunakan, frekuensi kunjungan, jumlah rombongan, dan biaya perjalanan.

6.1.1. Umur Responden

Umur responden dalam penelitian ini dibatasi, dimana pengunjung yang dijadikan responden adalah berusia minimal 15 tahun. Hal ini dikarenakan pada batas usia tersebut, mereka dianggap telah mampu untuk menentukan pengambilan keputusan dalam memilih tempat berwisata. Pengunjung WWCN memiliki keragaman usia mengingat WWCN merupakan suatu tempat wisata alam yang menawarkan keindahan alam dan kesejukan udaranya. Tidak adanya batasan umur bagi pengunjung menjadikan WWCN ini dapat dikunjungi oleh pengunjung berusia berapa pun.

Jumlah responden yang paling banyak melakukan kunjungan wisata yaitu kelompok usia 15-24 tahun sebanyak 46 orang (57,5%). Kelompok usia ini

(2)

termasuk usia remaja dan pemuda sehingga kebanyakan sebagian responden belum berkeluarga, dan kebanyakan dari mereka datang bersama pacar maupun teman untuk bermain dan bersenang-senang.

Jumlah responden berdasarkan kelompok usia pengunjung lainnya yang berkunjung ke WWCN yaitu kelompok usia 25-34 tahun sebanyak 17 orang (21,25%). Kelompok usia 35-44 tahun sebanyak 13 orang (16,25%), dan kelompok usia 45-54 tahun sebanyak empat orang (5%). Adapaun sebaran kelompok usia dengan jumlah responden dapat dilihat pada Tabel 5 berikut.

Tabel 5. Sebaran Kelompok Usia Responden Berdasarkan Umur

Kelopok Usia (Tahun) Jumlah Responden (Orang) Persentase (%)

15 - 24 46 57,50

25 - 34 17 21,25

35 - 44 13 16,25

45 – 44 4 5,00

Sumber : Hasil Survey, diolah tahun 2010

6.1.2. Tingkat Pendidikan

Pengunjung yang datang ke WWCN memiliki keragaman latar belakang tingkat pendidikan akhir, dari mulai lulusan Sekolah dasar (SD) hingga lulusan Pasca sarjana (S2). Sebagian besar jumlah responden yang berkunjung ke WWCN memiliki latar belakang pendidikan terakhirnya adalah tingkat Sekolah Menengah Atas atau Kejuruan (SMA/SMK). Jumlah responden yang tingkat pendidikan akhirnya SMA/SMK adalah sebanyak 44 orang (55%). Responden yang tingkat pendidikan akhiryanya hanya Sekolah Dasar (SD) sebanyak delapan orang (10%).

(3)

responden yang tingkat pendidikan akhirnya S2. Adapun persentase banyaknya jumlah responden berdasarkan tingkat pendidikan akhirnya dapat dilihat pada Tabel 6 berikut.

Tabel 6. Persentase Jumlah Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Akhir

Tingkat Pendidikan Akhir Jumlah Responden

(Orang) Persentase (%)

SD 8 10,00

SMP 15 18,75

SMA 44 55,00

S1 12 15,00

S2 1 1,25

Sumber : Hasil survey ,diolah tahun 2010

6.1.3. Pekerjaan Utama

Responden yang berkunjung ke WWCN sebagian besar telah bekerja.

Kebanyakan pekerjaan utama responden yang berkujung ke WWCN antara lain pegawai swasta, PNS, buruh, wiraswasta, mahasiswa, pelajar, dan lain-lain.

Jumlah responden yang memiliki pekerjaan sebagai pegawai swasta sebanyak 16 orang (20 %). Responden yang bekerja sebagai wiraswasta adalah sebanyak 13 orang (16,25%). Responden yang bekerja sebagai buruh adalah sebanyak 16 orang (20%). Responden yang bekerja sebagai PNS adalah sebanyak empat orang (5%).

Sebelas orang (15%) responden memiliki pekerjaan lain selain yang disebutkan diatas. Pekerjaan lain tersebut diantaranya adalah guru, SPG, ibu rumah tangga, tukang las, kurir, sopir, dan bidan. Sebanyak dua orang responden (2,5%) tidak memiliki pekerjaan atau pengangguran. Adapun responden yang masih berstatus sebagai mahasiswa sebanyak 12 orang (15%) dan pelajar sebanyak enam orang (7,5%). Persentase jumlah responden berdasarkan pekerjaannya dapat dilihat pada Tabel 7 berikut.

(4)

Tabel 7. Persentase Jumlah Responden Berdasarkan Pekerjaan

Pekerjaan Jumlah Responden (orang) Persentase (%)

Wiraswasta 13 16,25

Peg. Swasta 16 20,00

PNS 4 5,00

Buruh 16 20,00

Mahasiswa 12 15,00

Pelajar 6 7,50

Lain-lain 11 13,75

Pengangguran 2 2,50

Sumber : Hasil survey, diolah tahun 2010

6.1.4. Tingkat Pendapatan

Beragamnya pekerjaan yang dimilki oleh responden menyebabkan tingkat pendapatan responden pun beragam. Pendapatan yang dimaksud dalam penelitian adalah pendapatan bersih responden selama satu bulan. Sedangkan untuk responden yang berstatus pelajar dan mahasiswa pendapatan bersihnya dilihat dari jumlah uang saku yang diterimanya.

Responden yang mempunyai pendapatan bersih kurang dari Rp 1.000.000 sebanyak 27 orang (33,75%). Responden yang mempunyai pendapatan bersih dengan interval Rp 1.000.000 – Rp 2.000.000 ada sebanyak 31 orang (38,75%).

Pendapatan bersih dengan interval Rp 2.000.001 – Rp 3.000.000 ada sebanyak 14 orang (17,5%). Responden yang mempunyai pendapatan bersih dengan interval Rp 3.000.001 – Rp 4.000.000 sebanyak enam orang (7,5%). Responden yang mempunyai pendapatan bersih dengan interval Rp 4.000.001 – Rp 5.000.000 sebanyak dua orang (2,5%). Persentase banyaknya jumlah responden berdasarkan tingkat pendapatannya dapat dilihat pada Tabel 8 berikut.

(5)

Tabel 8. Persentase Jumlah Responden Berdasarkan Tingkat Pendapatan Tingkat Pendapatan (Rp) Jumlah Responden (Orang) Persentase

(%)

> 1.000.000 27 33,75

1.000.000 - 2.000.000 31 38,75

2.000.001 - 3.000.000 14 17,50

3.000.001 - 4.000.000 6 7,50

4.000.001 - 5.000.000 2 2,50

Sumber : Data primer, diolah tahun 2010

6.1.5. Daerah Asal

Letak WWCN yang dekat dengan pusat Kota Bogor menjadikan tempat ini mudah diakses dari manapun. Kebanyakan pengunjung yang datang adalah pengunjung lokal dan hampir semua responden berasal dari daerah JABODETABEK. Keberadaan WWCN yang ada di wilayah Bogor menjadikan responden yang berasal dari Bogor yang paling banyak dijumpai. Sebanyak 46 orang responden (57,5%) berasal dari Bogor baik yang berasal dari Kota Bogor maupun Kabupaten Bogor. Responden yang berasal dari Jakarta sebanyak 16 orang responden (20%). Berasal dari Depok sebanyak tujuh orang responden (8,75%). Bekasi sebanyak enam orang responden (7,5%), dan Tanggerang sebanyak tiga orang responden (3,75%). Sedangkan responden yang berasal dari luar JABODETABEK sebanyak dua orang (2,5%). Masing-masing responden tersebut berasal dari daerah Bandung dan Cianjur. Persentase banyaknya jumlah responden berdasarkan daerah asal dapat dilihat pada Tabel 9 berikut.

(6)

Tabel 9. Persentase Jumlah Responden Berdasarkan Daerah Asal

Daerah Asal Jumlah Responden (Orang) Persentase (%)

Bogor 46 57,50

Jakarta 16 20,00

Depok 7 8,75

Bekasi 6 7,50

Tanggerang 3 3,75

Bandung 1 1,25

Cianjur 1 1,25

Sumber : Hasil survey, diolah tahun 2010

6.1.6. Jenis Kendaraan

Kualitas jalan yang cukup bagus untuk menuju lokasi tempat wisata ini menjadikan, tempat wisata ini dapat dilalui oleh berbagai jenis kendaraan baik kendaraan pribadi maupun umum. Kebanyakan responden datang ke WWCN menggunakan sepeda motor yaitu sebanyak 53 orang ( 66,25%) hal ini di karenakan, menurut mereka menggunakan sepedah motor dapat lebih hemat dan cepat sampai ke tempat tujuan. Tujuh belas orang responden (21,25%) datang ke WWCN dengan menggunakan angkutan umum. Responden yang menggunakan mobil pribadi ada sebanyak sembilan orang (11,25%), biasanya pengunjung yang menggunakan mobil pribadi kebanyakan berasal dari daerah luar Bogor. Adapun satu orang responden (1,25%) bersama rombonganya menggunakan bus sewaan untuk datang ke WWCN. Persentase banyaknya jumlah responden berdasarkan kendaraan yang digunakan untuk menuju tempat wisata ini dapat dilihat pada Tabel 10 berikut.

(7)

Tabel 10. Persentase Jumlah Responden Berdasarkan Kendaraan yang Digunakan

Jenis Kendaraan Jumlah Responden (orang) Persentase (%)

Motor 53 66,25

Mobil Pribadi 9 11,25

Angkutan Umum 17 21,25

Bus 1 1,25

Sumber : Hasil Survey, diolah tahun 2010

6.1.7. Frekuensi Kunjungan

Jumlah frekuensi kunjungan responden ke WWCN selama lima tahun terakhir cukup beragam tetapi kebayakan responden yang ditemui baru pertama kali datang ke tempat wisata ini. Sebanyak 45 orang responden (56,25%) menyatakan bahwa mereka baru pertama kali datang ke WWCN. Pada umumnya mereka mengetahui informasi mengenai keberadaan tempat wisata ini dari teman atau saudaranya. Responden yang menyatakan datang untuk ke dua kalinya ke tempat wisata ini berjumlah 15 orang (18,75%). Sebanyak delapan orang responden (10%) menyatakan bahwa kunjungan mereka kali ini untuk yang ke tiga kalinya. Dua orang responden (2,5%) menyatakan sudah empat kali berkunjung ke tempat wisata ini. Sisa responden lainya yaitu sepuluh orang (12,5%) menyatakan bahwa mereka sudah lebih dari empat kali berkunjung ke WWCN. Bahkan ada responden yang sudah berkunjung ke WWCN selama lima tahun terakhir ini lebih dari 20 kali, hal ini dikarenakan tempat tinggal responden tersebut sangat dekat dengan tempat wisata ini. Persentase banyaknya jumlah responden berdasarkan frekuensi jumlah kunjungan dapat dilihat pada Tabel 11 berikut.

(8)

Tabel 11.Persentase Jumlah Responden Berdasarkan Frekuensi Kunjungan Jumlah Kunjungan Jumlah Responden (orang) Persentase (%)

1 kali 45 56,25

2 kali 15 18,75

3 kali 8 10,00

4 kali 2 2,50

>4kali 10 12,50

Sumber : Hasil survey, diolah tahun 2010

6.1.8. Biaya Perjalanan

Setiap yang melakukan perjalanan wisata pasti akan ada biaya yang dikeluarkan selama perjalanan. Jumlah biaya perjalanan yang dikeluarkan setiap pengunjung tentunya akan berbeda-beda. Dari penelitian ini didapat bahwa responden yang mengeluarkan biaya perjalanan dengan interval Rp 0 – Rp 50.000 yaitu sebanyak 47 orang (58,75%) hal ini dikarenakan kebanyakan responden berasal dari Bogor, sehingga uang yang dikeluarkan untuk berwisata tidak terlalu banyak. Sedangakan responden yang mengeluarkan biaya perjalanan dengan interval Rp 50.001 – Rp100.000 sebanyak 23 orang (28,75%). Responden yang mengeluarkan biaya perjalanan dengan interval Rp 100.001 – Rp 150.000 adalah sebanyak enam orang (7,5%). Responden yang mengeluarkan biaya perjalanan dengan interval Rp 150.001 – Rp 200.000 adalah sebanyak tiga orang (3,75%).

Hanya ada satu orang responden (1,25%) yang mengeluarkan biaya perjalanan lebih dari Rp 200.000. Persentase banyaknya jumlah responden berdasarkan jumlah biaya perjalanan dapat dilihat pada Tabel 12 berikut.

(9)

Tabel 12. Persentase Jumlah Responden Berdasarkan Biaya Perjalanan Biaya Perjalanan (Rp) Jumlah Responden (orang) Persentase (%)

0 - 50.000 47 58,75

50.001 - 100.000 23 28,75

100.001- 150.000 6 7,50

150.001 - 200.000 3 3,75

≥ 200.000 1 1,25

Sumber : Hasil survey, diolah tahun 2010

6.2. Penilaian Responden Terhadap Kondisi WWCN

Kunjungan seorang wisatawan terhadap suatu tempat wisata alam tentu akan dipengaruhi oleh bagaimana kondisi tempat wisata tersebut. Baik dari segi keindahan objek wisata, fasilitas-fasilitas penunjang, kebersihan maupun keamanan tempat wisata tersebut. Semua hal tersebut akan berpengaruh terhadap kenyamanan pengunjung dalam berwisata serta keinganan pengunjung untuk kembali lagi ke tempat wisata tersebut.

Dalam penelitian ini, pengunjung juga ditanyai mengenai persepsi mereka terhadap kondisi di WWCN. setiap pengunjung memiliki penilaian yang berbeda- beda terhadap kondisi disana. Adapun penilaian pengunjung terhadap keindahan objek wisata, kebersihan, kemudahan mencapai lokasi, keberadaan fasilitas penunjang serta keamanan lokasi dapat dipaparkan sebagai berikut.

6.2.1. Keindahan Objek Wisata

Keindahan alam berupa air terjun, sungai yang mengalir serta hutan yang mengelilingi tempat wisata ini menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung yang datang. Persepsi pengunjung terhadap keindahan objek wisata cukup beragam.

Sebanyak 58 orang responden (72,5%) yang mengatakan objek wisata Curug

(10)

Nangka indah. Responden yang mengatakan keindahan objek wisata curug Nangka sedang atau biasa saja adalah sebanyak 21 orang (26,25%). Hanya satu orang responden (1,25%) yang menyatakan objek wisata ini tidak indah.

Persentase persepsi responden mengenai keindahan wisata dapat dilihat pada Tabel 13 berikut.

Tabel 13. Persepsi Responden Terhadap Keindahan Lokasi

Keindahan lokasi Jumlah Responden (orang) Persentase (%)

Indah 58 72,50

Sedang 21 26,25

Tidak indah 1 1,25

Sumber : Hasil Survey , diolah tahun 2010

6.2.2. Kemudahan Mencapai Lokasi

Letak objek wisata WWCN yang cukup strategis yaitu dekat dengan pusat kota Bogor menjadikan bagi sebagian orang cukup mudah untuk diakses. Dari keseluruhan jumlah responden, responden yang menyatakan bahwa akses menuju lokasi ini mudah dicapai adalah sebanyak 55 orang (68,75%). Sedangkan sisanya yaitu sebanyak 25 orang responden (31,25%) mengatakan bahwa akses menuju tempat wisata ini cukup sulit. Kebanyakan responden yang mengatakan sulit untuk mencapai tempat wisata ini adalah responden yang berasal dari luar Bogor dan menggunakan kendaraan umum untuk menuju lokasi ini.

6.2.3. Kebersihan Lokasi

Kebersihan lokasi merupakan salah satu faktor yang menunjang kenyamanan bagi pengunjung dalam berwisata. Penilaian pengunjung akan

(11)

mengatakan demikian dan sebanyak tiga orang responden (3,75%) mengatakan bahwa tempat wisata ini sangat kotor. Adapula responden yang menilai untuk kebersihan di lokasi wisata sudah bersih dan sedang, dengan jumlah masing- masing responden yang menyatakan demikian sebanyak 18 orang (22,5%) dan 28 orang (35%). Mereka yang menilai kebersihan di lokasi wisata kurang bersih dikarenakan mereka melihat banyak sampah yang berserakan disekitar lokasi. Hal ini dikarenakan kurangnya fasilitas tempat sampah yang disedikan oleh pengelola serta kurangnya kesadaran pengunjung akan menjaga kebersihan di tempat lokasi.

Persentase persepsi responden mengenai kebersihaan lokasi dapat dilihat pada Tabel 14 berikut.

Tabel 14. Persepsi Responden Terhadap Kebersihan Lokasi

Kebersihan Lokasi Jumlah Responden (orang) Persentase (%)

Bersih 18 22,50

Sedang 28 35,00

Kotor 31 38,75

Sangat kotor 3 3,75

Sumber : Hasil Survey, diolah tahun 2010

6.2.4. Fasilitas yang Menunjang

Pengelola menyediakan beberapa fasilitas penunjang untuk menunjang kenyamanan pengunjung dalam berwisata. Fasilitas tersebut antara lain kamar mandi, mushola, tempat parkir, tempat sampah, dan warung makan. Pengungjung menilai untuk kondisi kualitas dari fasilitas penunjang di WWCN sudah cukup memadai, namun dari segi jumlah fasilitas yang ada dinilai cukup kurang.

Sebanyak 46 orang responden (57,5%) mengatakan fasilitas di WWCN kurang banyak, 27 orang responden (33,75%) mengatakan fasilitas di WWCN cukup banyak dan tujuh responden (8,75%) mengatakan fasilitas di WWCN banyak.

(12)

Persentase persepsi responden mengenai fasilitas penunjang wisata dapat dilihat pada Tabel 15 berikut.

Tabel 15. Persepsi Responden Terhadap Jumlah Fasilitas Penunjang Jumlah Fasilitas Jumlah Responden (orang) Persentase (%)

Kurang banyak 46 57,50

Cukup banyak 27 33,75

Banyak 7 8,75

Sumber : Hasil survey, diolah tahun 2010

6.2.5. Keamanan Lokasi

Sebanyak 32 orang responden (40%) merasa bahwa lokasi wisata ini kurang aman dan tujuh orang responden (8,75%) mengatakan tidak aman untuk dikunjungi. Hal ini dikarenakan lokasi wisata yang dikelilingi oleh tebing-tebing ini membuat responden takut akan terjadinya longsor. Tidak adanya pos pengamanan diberbagai titik lokasi membuat pengunjung kurang merasa aman.

Sedangkan 25 orang responden (31,25%) mengatakan tempat lokasi ini cukup aman dan 16 orang responden (20%) merasa tempat wisata ini aman untuk dikunjungi. Persentase persepsi responden mengenai keamanan lokasi dapat dilihat pada Tabel 16.

Tabel 16. Persepsi Responden Terhadap Keamanan Lokasi

Keamanan Lokasi Jumlah Responden (orang) Perentase (%)

Aman 16 20,00

Cukup Aman 25 31,25

Kurang Aman 32 40,00

Tidak Aman 7 8,75

Sumber : Hasil survey, diolah tahun 2010

Referensi

Dokumen terkait

Pada proses pencampuran partikel keramik ke dalam matrik cair, partikel keramik SiC biasanya tidak terbasahi permukaannya oleh matrik cair atau wettability yang kurang, dan

Alat- dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah bubuk temulawak instan, gula halus, soda kue, asam sitrat, kandang ayam, sekam, sekat, feeder, drinker, brooder,

(2) Pelayanan pendidikan dan pelatihan sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) dilaksanakan dalam bentuk pemberian pendidikan dan pelatihan baik formal maupun non

Sedangkan tujuannya ialah menda- patkan strategi pemanfaatan model hidraulis, dengan harapan bermanfaat untuk mempermudah dalam men- dapatkan dimensi sistem distribusi

Kotler dan Keller (2009: 5) menyatakan bahwa manajemen pemasaran sebagai ilmu dan seni memilih pasar sasaran dan meraih, mempertahankan, serta menumbuhkan

terkejut lagi ketika beberapa bulan setelah kejadian tersebut ada beberapa orang yang datang ke pasar simo untuk menawarkan penukaran uang logam tersebut dengan harga seratus

Dalam tahapan studi literatur ini dilakukan dengan mengumpulkan data dan informasi yang bersifat teori dari jurnal lokal dan internasional, buku pengantar terkait dengan

Intermedia Capital (MDIA) berencana untuk melakukan penerbitan obligasi global dimana sebagian besar dana hasil penerbitan surat utang tersebut akan dialokasikan untuk melakukan