• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mulyadi, UniversitasGadjahMada MANAGING CHANGE. Mulyadi Universitas Gadjah Mada

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Mulyadi, UniversitasGadjahMada MANAGING CHANGE. Mulyadi Universitas Gadjah Mada"

Copied!
73
0
0

Teks penuh

(1)

1

Mulyadi, Universitas Gadjah Mada 1

Mulyadi, UniversitasGadjahMada

Mulyadi

Universitas Gadjah Mada [email protected]

MANAGING CHANGE

(2)

BUTIR-BUTIR PENTING

1. Opening remark

2. Why managing change?

3. 16 steps of cultural change 4. Siklus perubahan

5. Pengelolaansisibayanganperubahan 6. Tipping point leadership

7. Closing remarks

(3)

3

Mulyadi, Universitas Gadjah Mada 3

Mulyadi, UniversitasGadjahMada

ButirPenting Ke-1

OPENING REMARK

(4)

Pantarei—all is flux….Therefore you can not step twice into the same river.

Heraclitus

Greek Philosopher

(5)

5

Mulyadi, Universitas Gadjah Mada 5

Mulyadi, UniversitasGadjahMada

ButirPenting Ke-2

WHY MANAGING CHANGE?

(6)

CLOSING REMARK

Change is the law of life. And those who look only to the past or present are certain to miss

the future.

(J.F. Kennedy)

(7)

7 Mulyadi, Universitas Gadjah Mada

Things do not change;

we change .

Henry David Thoreau

(8)

MENGAPA DIPERLUKAN KEMAMPUAN PENGELOLAAN THD PERUBAHAN?

• Jika di masa lalu perubahan merupakan anomali, di masa sekarang ini, perubahan merupakan

suatunorma

• Perubahan telah berubahmenjadi konstan, pesat, serentak, radikal, dan pervasif. Perubahan atas

perubahan tersebut menuntut kompetensi personel dalam mengelola perubahan.

• Kemampuan personel dalam mengelola perubahan menjanjikan kemampuan perusahaan dalam

meraih peluang bahkanmenciptakan peluang.

• BSC menggeser mode pengelolaan dari plan and

control menjadi sense and respond

(9)

9 Mulyadi, Universitas Gadjah Mada

REVOLUSI MANAJEMEN (1)

LOOKING BACK (20th CENTURY)

LOOKING FORWARD (21st CENTURY)

Stability, predictability Discontinuous change

Size and scale Speed and responsiveness

Leadership from the top Leadership from everybody Organization rigidity Permanent flexibility

Control by rules and hierarchy Control by vision and values

(10)

REVOLUSI MANAJEMEN (2)

LOOKING BACK (20th CENTURY)

LOOKING FORWARD (21st CENTURY)

Need for certainty Tolerance for ambiguity Reactive; risk-averse Proactive; entrepreneurial Corporate independence Corporate interdependence Vertical integration “Virtual” integration

Focus on internal organization Focus on competitive

environment

(11)

11 Mulyadi, Universitas Gadjah Mada

CURRENT APPROACH NEW RULE

Care is based primarily on visits Care is based on continuous healing relationship

Professional autonomy drives variability Care is customized according to patient needs and values

Professional control care The patient is the source of control

Information is a record Knowledge is shared and information flows freely

Decision making is based on training and experience

Decision making is on evidence-based

Do no harm is an individual responsibility Safety is a system property

Secrecy is necessary Transparency is necessary

The system react to needs Needs are anticipated

Cost reduction is sought Waste is continually decreased Preference is given to professional roles

over the system

Cooperation among clinicians is a primary

(12)

PENERJEMAHAN MISI, VISI, TUJUAN, KEYAKINAN DASAR, NILAI DASAR, DAN STRATEGI

KE SASARAN-SASARAN STRATEGIK YANG

KOMPREHENSIF

(13)

13 Mulyadi, Universitas Gadjah Mada

TARGET

(14)

COMPANY

SCORECARD

(15)

15 Mulyadi, Universitas Gadjah Mada

ST. MARY’S DULUTH CLINIC HEALTH SYSTEM’S STRATEGY

MAP

(16)

SASARAN

STRATEGIK

GENERIK

(17)

17

Mulyadi, Universitas Gadjah Mada 17

Mulyadi, UniversitasGadjahMada

ButirPenting Ke-3

16 STEPS FOR CULTURAL CHANGE

By Sheridan, Kevin

Publication: Bank Marketing

Date: Tuesday, April 1 1997

(18)

CULTURAL GUIDELINES FOR CHANGING THE WAY YOU HANDLE CHANGE (1)

• Speed up. Do everything possible to accelerate, to create a culture of quicker reflexes.

• Stay cool. Change demands cool-headed thinking, clear focus, and well-aimed action.

• Take the initiative. Self-directed behavior is essential in today's world of accelerating change.

• Get going. You must be willing to improvise, to feel your way along.

• Try easier. Simplify . . . Look for shortcuts . . . without sacrificing high standards.

• Spend energy on solutions. Redirect grief, anger, or worry into

the passionate pursuit of results.

(19)

19 Mulyadi, Universitas Gadjah Mada

CULTURAL GUIDELINES FOR CHANGING THE WAY YOU HANDLE CHANGE (2)

• Take more risks. A culture unwilling to experiment has little chance to innovate.

• Don't let strengths become weaknesses. Adapt. Don't get locked in to set of skills . . . that could become outdated.

• Welcome destruction. The culture needs to rid itself of habits that have outlived their usefulness.

• Make more mistakes. To flourish in a rapidly changing world, you need to make more mistakes.

• Shoot for total quality . Raise your standards and pursue a

culture of total quality. Make no compromises.

(20)

CULTURAL GUIDELINES FOR CHANGING THE WAY YOU HANDLE CHANGE (3)

• Protect what can protect you. Protect the customer. That . . . protects you best in the winds of change.

• Protect aloyalty . You need to show some insensitivity to the

organization's history in order to show proper respect for its future.

• Have faith in the opportunities. Think in terms of possibilities rather than limits. Search for . . . a better future.

• Take personal responsibility for fixing things.

• Come up with constructive ideas . . . instead of waiting for somebody else to fix things.

• Act like a child. As kids we did not dread the future, even though it was unpredictable

Bn

(21)

21

Mulyadi, Universitas Gadjah Mada 21

Mulyadi, UniversitasGadjahMada

ButirPenting Ke-4

SIKLUS PERUBAHAN?

(22)

SIKLUS PERUBAHAN TRANSFORMASIONAL

(23)

23

Mulyadi, Universitas Gadjah Mada 23

Mulyadi, UniversitasGadjahMada

Tahap Pemicuan

(24)

TAHAP PEMICUAN

• Membangkitkan rasa keterdesakan (sense of urgency)

• Membentuk tim pemandu

• Merumuskan visi dan strategi

• Mengkomunikasikan visi perubahan

• Menghadapi resistensi

(25)

25 Mulyadi, Universitas Gadjah Mada

MEMBANGKITKAN RASA KETERDESAKAN

• Tahap pemicuan perubahan diawali dengan usaha untuk membangkitkan rasa

keterdesakan untuk berubah.

• Musuh utama yang harus dihadapi pada tahap ini adalah:

– ketakutan terhadap kegagalan dan

– rasa puas diri terhadap apa yang telah dicapai.

(26)

APA YANG MENJADI PENYEBAB RASA PUAS DIRI (1)

• Sifat manusia untuk menghindari masalah

• Orang tidak melihat adanya krisis

• Orang banyak melihat berlimpahnya sumber daya yang dimiliki oleh organisasi

• Standar yang dipakai sebagai tolok ukur kinerja terlalu

rendah

(27)

27 Mulyadi, Universitas Gadjah Mada

APA YANG MENJADI PENYEBAB RASA PUAS DIRI (2)

• Strukturorganisasimemfokuskanperhatianhampirsemua orangketujuansempitfungsional, bukankinerjabisnis

yang luas,

• Sistemperencanaan dan pengendalian intern

difokuskanuntukmenjadikansetiaporang dengan mudahmencapaitujuanfungsionalnya,

• Tidakadanyaumpanbalikmemadaidarisumberekstern,

• Sikapmanajer yang tidakmau menerima beritaburuk (essentially,bad news should travel faster than good news)

• Terlalubanyakpembicaraanmenyenangkandarimanajeme

n senior.

(28)

BAGAIMANA MELAWAN SIKAP PERSONEL YANG SUKA MENGHINDARI MASALAH

• Manajer mengkomunikasikan informasi berikut ini:

– Peluang yang terbuka di masa depan

– Kesejahteraan yang dapat diperoleh dengan memanfaatkan peluang tersebut

– Ketidakmampuan organisasi sekarang untuk

memanfaatkan peluang tersebut

(29)

29 Mulyadi, Universitas Gadjah Mada

BAGAIMANA MENGHADAPI ORANG YANG TIDAK MELIHAT ADANYA KRISIS?

• Manajermengkomunikasikan informasi berikut ini:

– masalah yang sudahdidepanmata – masalahpotensial, dan

– peluangpotensial.

• Kemampuanmanajer untuk meyakinkanpersonelnya tentang ketigatipemasalahtsbdi atas

akanmembangkitkan rasa keterdesakan dalam

diriparapersonel.

(30)

MEMBENTUK TIM PEMANDU

. Setiapperubahanbesarmemerlukanleadership, namuntidakdarisatuorang,

karenaperubahanbesarsangatsulituntukdilaksanakansen dirian dan memerlukanjangkawaktu lama

untukmenjalankanprosesnya.

• Perubahanbesarmemerlukankekuatan yang

luarbiasabesarnyauntukmempertahankanprosesperubah anitusendiri.

• Setelah rasa keterdesakanbangkitdikalanganpersonel, leaderperlumembentuktim yang

menjadipeloporperubahan, yang secaranyata dan

dengan mudahdapatdisaksikan oleh anggotaorganisasi yang lain, mengadopsiberbagaiperubahan yang

diciptakan.

(31)

31 Mulyadi, Universitas Gadjah Mada

SYARAT TIM PEMANDU

• Tim pemandu perlu memiliki:

– kekuasaan dari posisi yang dimilikinya – keahlian

– kredibilitas

– kemampuan leadership

– managerial skill

(32)

MERUMUSKAN VISI DAN STRATEGI

• Visi merupakan suatu gambar tentang masa depan dengan beberapa komentar, tersirat atau tersurat, tentang mengapa orang harus berusaha

menciptakan masa depan tersebut.

• Dalam proses perubahan, visi perubahan berfungsi untuk:

–Memperjelas arah perubahan yang akan dituju.

–Memotivasi orang untuk mengambil tindakan ke arah yang benar, meskipun pada langkah awal, secara pribadi menimbulkan hal

yang tidak menyenangkan.

–Membantu mengkoordinasi tindakan berbagai orang yang

berbeda, sampai beribu-ribu individu, dengan cara yang sangat

cepat dan efisien.

(33)

33 Mulyadi, Universitas Gadjah Mada

KARTU

PROGRAM

(34)

MENGOMUNIKASIKAN VISI PERUBAHAN

• sederhana,

• penggunaan kiasan, analogi, dan contoh,

• disampaikan dalam berbagai forum,

• diulang-ulang,

• leadership dengan contoh: personal dan operational behavior,

• penjelasan tentang sesuatu yang tampaknya tidak konsisten,

• memberi dan menerima.

(35)

35 Mulyadi, Universitas Gadjah Mada

HOW TO FACE RESISTENCE

• Resistance is natural and inevitable: Expect it

• Resistance doesn’t always show its face: Find it

• Resistance has many motivations: Understand it

• Deal with people’s concern rather than their arguments: Confront it

• There’s no one way to deal with resistance.Manage it

(Michael Hammer)

(36)

People don’t resist change; they resist being changed.

If it’s done to you, you’re going resist it. If it’s done by you, you won’t.

(Old saying)

(37)

37

Mulyadi, Universitas Gadjah Mada 37

Mulyadi, UniversitasGadjahMada

Tahap Ketidakpastian

(38)

TAHAP KETIDAKPASTIAN

• Mengapa perubahan memasuki tahap ketidakpastian?

– Karena perubahan transformasional berarti meninggalkan sesuatu yang telah dikenal sebelumnya untuk menuju ke kondisi yang belum pernah dialami, untuk menciptakan sesuatu yang belum pernah ada.

– Di dalam menuju ke kondisi yang belum pernah dialami inilah timbul ketidakpastian.

• Bekal yang perlu dimiliki oleh personel dalam menghadapi ketidakpasian ini adalah:

– keberanian untuk menghadapi risiko dan

– kemampuan untuk belajar.

(39)

39 Mulyadi, Universitas Gadjah Mada

BAGAIMANA MENGURANGI KETIDAKPASTIAN?

• Pemberdayaan personel untuk mewujudkan perubahan

• Penciptaan kemenangan jangka pendek.

(40)

APA YANG MENGHAMBAT KARYAWAN?

• Strukturorganisasi. Strukturorganisasi formal

menjadikankaryawanmenemuikesulitanuntukmelibatkan diridalamperubahan.

• Incompetence. Karyawantidakmemilikiketerampilan yang diperlukanuntukmelaksanakanperubahan.

• Sistem.Sistempersonel dan

sisteminformasimenjadikankaryawanmenemuikesulitanu ntukmelibatkandiridalamperubahan.

• Manajer .Manajeratasanmenghambatpelaksanaanperuba

han yang dilaksanakan oleh personel.

(41)

41 Mulyadi, Universitas Gadjah Mada

LANGKAH PEMBERDAYAAN

•Mengkomunikasikan visi kepada personel,

•Membangun struktur yang cocok dengan visi,

•Memberikan pelatihan yang diperlukan personel,

•Menyesuaikan sistem informasi dan sistem personel dengan visi,

•Melawan supervisor yang menghambat

perubahan yang diperlukan.

(42)

PERAYAAN KEMENANGAN JANGKA PENDEK

• Menyediakan bukti bahwa pengorbanan yang dilakukan oleh personel bermanfaat.

• Memberikan penghargaan kepada personel yang melaksanakan perubahan.

• Membantu menyesuaikan visi dan strategi untuk mewujudkan visi.

• Memberikan bukti bagi manajer atas bahwa

perubahan masih dalamgaris yang direncanakan.

• Membangun momentum, dengan mengubah yang netral menjadi pendukung, dan yang

menentang menjadi pembantu yang aktif.

(43)

43 Mulyadi, Universitas Gadjah Mada

DIPERLUKAN KESEIMBANGAN LEADERSHIP SKILL DAN

MANAGERSHIP SKILL

(44)

Our beliefs about what we are and what we can be precisely determine what we will be.

Anthony Robbins

(45)

45 Mulyadi, Universitas Gadjah Mada

1. Everything happens for a reason and a purpose, and it is an opportunity to learn.

2. There is no such thing as failure. There are only results.

3. I will take full responsibility for whatever happens in my world. I am at cause.

4. My thought create my reality.

5. Other people are my greatest resource. I must attract and maintain strong relationship throughout my life

6. I feel passion for my career— work is a play.

7. I must first believe it before I can see it 8. Making money is easy.

BART A. BAGGETT

(46)

1. The more value I create in the world, the more money flows to me.

2. Money works for me. I don’t works for money.

3. Money is abundant.

4. There is enough money in the world for everyone to win.

5. I am worthy of abundance.

6. When I give money away, I get beck ten-fold in return.

7. God want me to be rich.

8. I am grateful for what I have.

9. People are generous. I am generous.

10. I will always have enough money to get by.

BART A. BAGGETT

(47)

47

Mulyadi, Universitas Gadjah Mada 47

Mulyadi, UniversitasGadjahMada

Tahap Transformasional

(48)

TAHAP TRANSFORMASIONAL

• Tujuanproses perubahan tranformasional adalah terletak pada tahaptransformasi ini.

• Pada tahap ini, perubahan tranformasional yang

digambarkan dalam visi perubahan mulai berwujud.

• Dalam tahap ini manajemen melakukan konsolidasi perubahan-perubahan yang telah dicapai dan

melakukan penegasan berbagai paradigmabaru yang berhasildiwujudkan.

• Di samping itu, pada tahaptransformasi ini terjadi berbagai sinergi yang dihasilkan oleh berbagai

perubahan yang berhasildilaksanakan,

sehinggamenghasilkanlebih banyak perubahan lagi.

(49)

49

Mulyadi, Universitas Gadjah Mada 49

Mulyadi, UniversitasGadjahMada

Tahap Rutinisasi

(50)

TAHAP RUTINISASI

• Perubahan tranformasional yang berhasil diwujudkan kemudian berjalan menuju tahap rutinisasi—berbagai sistem kerja yang baru dapat dikuasai dengan baik sehingga menjadi praktik yang berterima umum dan menjadi kebiasaan baru dalam organisasi.

• Dalam tahap rutinisasi ini leader berusaha menanamkan perubahan- perubahan yang berhasil diwujudkan ke dalam kultur organisasi.

• Di samping itu, perubahan transformasional yang berhasil diwujudkan

menimbulkan core beliefs baru di kalangan personel, yang dapat digunakan untuk menggantikan atau menambah core belief lama.

• Lebih lanjut, perubahan tranformasional menimbulkan core values baru yang dapat dimasukkan ke dalam kultur organisasi.

• Leader bertanggung jawab untuk mengkomunikasikan core beliefs dan core values baru sebagaimana yang dibuktikan melalui perubahan

tranformasional kepada seluruh personel.

(51)

51 Mulyadi, Universitas Gadjah Mada

BAGAIMANA MENGHINDARI STAGNASI?

• Leader menyiapkan perubahan

transformasional lain sesuai dengan trend perubahan lingkungan bisnis.

• Leader menanamkan creative discontent

dalam diri personel yang diwujudkan dalam:

– kegigihan personel untuk mencapai kesempurnaan dan

– kekuatan jiwa personel dalam menerima kegagalan.

(52)

How to create lasting change?

1. Raise you standards

2. Change your limiting beliefs 3. Change your strategy

Anthony Robbin

(53)

53 Mulyadi, Universitas Gadjah Mada

SEVEN BELIEFS OF GREAT ACHIEVER

1. Everything happens for a reason and a purpose, and it serves us

2. There is no such thing as failure. There are only results.

3. Whatever happens, take responsibility

4. It’s not necessary to understand everything to be able to use everything

5. People are our greatest resource 6. Work is play

7. There’s no abiding success without commitment

Anthony Robbins

(54)

ButirPenting Ke-5

SISI BAYANGAN PENGELOLAAN

PERUBAHAN

(55)

55 Mulyadi, Universitas Gadjah Mada

SISI BAYANGAN SUATU PERUBAHAN

• Ketidakteraturanorganisasi

• Keanehanindividupersonel

• Sistemsosial

• Politikorganisasi

• Kulturorganisasi

(56)

POLITIK ORGANISASI

• Membuat daftar stakeholders yang terkena dampak perubahan yang direncanakan.

• Mengidentifikasi stakeholders utama dalam daftar tersebut disertai dengan kepentingan mereka masing-masing terhadap perubahan yang

direncanakan.

• Menentukan apakah setiap stakeholder merupakan kawan, penghalang, atau penentang terhadap perubahan yang direncanakan

• Mengembangkan strategi, terutama yang bersifat win-win, dalam menghadapi stakeholders utama dan kepentingan mereka.

• Memperhitungkan kepedulian stakeholder sejak dimulainya perubahan.

(57)

57

Mulyadi, Universitas Gadjah Mada 57

Mulyadi, UniversitasGadjahMada

Empat Hambatan Utama

(58)

HAMBATAN YANG BERSIFAT ORGANISASIONAL

HAMBATAN KOGNITIF Organisasi melekat pada

status quo

HAMBATAN POLITIK Perlawanan dari orang yang kepentingannnya

terganggu HAMBATAN SUMBER DAYA

Sumber daya yang terbatas

HAMBATAN YANG BERKAITAN DENGAN MOTIF

Staf tidak termotivasi

(59)

59 Mulyadi, Universitas Gadjah Mada

HAMBATAN KOGNITIF

• Personel sudah terbiasa dengan cara lama;

mereka berada di daerah nyaman

• Mengapa harus menggoyang kemapanan?

(60)

HAMBATAN SUMBER DAYA YANG TERBATAS

• Semakin besar perubahan sistem yang akan

dilakukan, dianggap semakin besar pula biaya

yang diperlukan. Padahal organisasi sedang

memangkas biaya, bukan meningkatkan biaya.

(61)

61 Mulyadi, Universitas Gadjah Mada

HAMBATAN YANG BERKAITAN DENGAN MOTIF

• Bagaimana memotivasi pemain kunci untuk bergerak cepat dan dengan kuat memecah status quo? Hal ini akan memerlukan waktu lama. Dan manager tidak memiliki waktu

selama itu.

(62)

HAMBATAN YANG BERSIFAT POLITIS

• “Dalam organisasi kami, Anda akan ditembak sebelum Anda berdiri.”

• Kepiting sindrom

(63)

63

Mulyadi, Universitas Gadjah Mada 63

Mulyadi, UniversitasGadjahMada

Gunakan “Tipping Point Leadership”

(64)

MITOS VS REALTIAS

• Semakin besar perubahan yang

direncanakan, semakin besar sumber daya yang diperlukan dan semakin banyak waktu yang dikonsumsi agar perubahan mewujudkan hasil besar

• Tipping point leadership—

menciptakan perubahan besar secara cepat dengan biaya rendah serta memenangkan dukungan karyawan untuk memecahkan status quo

MITOS REALITAS

(65)

65 Mulyadi, Universitas Gadjah Mada

Conventional Wisdom vs

Tipping Point Leadership

(66)

TIPPING POINT—HAMBATAN KOGNITIF

• Membuat orang melihat dan mengalami sendiri realitas ekstreem yang buruk

• Seeing is believing

(67)

67 Mulyadi, Universitas Gadjah Mada

TIPPING POINT—HAMBATAN SUMBER DAYA

• Fokuskan strategi ke hot spots—aktivitas yang memerlukan sumber daya rendah namun memiliki potensi untuk menghasilkan kinerja tinggi

• Distribusikan kembali sumber daya ke hot spots

• Alihkan sumber daya dari cold spots

• Lakukan horse trading—mengalihkan anggaran yang tidak digunakan secara

optimal ke lokasi yang sangat membutuhkan.

(68)

TIPPING POINT—HAMBATAN MOTIVASI

• Kingpins—strategidifokuskan ke orangutama yang memiliki pengaruh besar dalam organisasi

• Fishbowl management—menempatkankingpins menjadi pusatperhatian (fishbowlmanagement).

Transparency, inclusion, and fair process

• Atomization—

tantangandipecahsedemikianrupasehingga

menjadi atom yang ukurannya dapat diselesaikan

oleh personel

(69)

69 Mulyadi, Universitas Gadjah Mada

TIPPING POINT—HAMBATAN POLITIK

• Angkat manajer senior yang dihormati sebagai penasihat tim

• Identifikasi siapa yang menjadi setan dan

siapa yang menjadi malaikat. Bungkam setan

dan dorong malaikat.

(70)

ButirPentingKe 6

CLOSING REMARKS

(71)

71

Mulyadi, Universitas Gadjah Mada 71

Mulyadi, UniversitasGadjahMada

CLOSING REMARK

There are three kinds of companies:

those that make things happen, those who watch things happen, and the rest

who wonder what happened.

(Anonymous)

(72)

Belajar dari pemain golf

(73)

Knowing is not enough; we must apply.

Willing is not enough; we must do.

Goethe

Referensi

Dokumen terkait

Isikan Username dan Password Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan pada bagian yang tersedia, kemudian masukkan captcha berupa 3 angka sesuai gambar yang muncul lalu klik login...

Jika pencarian tidak berhasil menemukan data yang dicari, maka perlu menambahkan data tersebut ke dalam berkas yang sudah ada, dikenal dengan algoritma pencarian dan penyisipan

Pelatihan Pembelajar Sukses Mahasiswa Baru Universitas Gadjah Mada yang selanjutnya disebut PPSMB UGM adalah kegiatan pengenalan lingkungan kampus Universitas Gadjah Mada yang

Akan tetapi berhubung tidak didukung oleh ketersediaan bahan baku yang cukup banyak dan bervariasi, maka kemudian Indonesia mengambil peranan ini untuk membuat

Namun demikian, perkembangan lingkungan makro dan lingkungan pendidikan tinggi yang sangat dinamis dalam beberapa tahun terakhir ini memunculkan tantangan dan peluang baru.

Data luas kayu yang mengalami perubahan warna hasil inokulasi menggunakan inokulan tunggal .... Data Luas Kayu Yang mengalami Perubahan Warna hasil inokulasi menggunakan

Pengaruh Asimetri Informasi Terhadap Praktik Manajemen Laba pada Perusahaan Perbankan Publik yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta.. Dasar-dasar

Dalam pemilu nasional yang diselenggarakan pada bulan Februari 1913 untuk parlemen dua-kamar yang baru, Song berkampanye melawan pemerintahan Yuan dan partainya memenangkan