Oleh:
Mulyadi
Universitas Gadjah Mada
mulyadiugm@gmail.com
1.
Opening remark
2.
Why quantum leap
?3.
Problem solving mindset
4. Konsep
opportunity mindset
5. Beda karakteristik orang yang didominasi oleh
problem solving mindset dengan orang yang didominasi oleh opportunity mindset
6.
Building blocks of opportunity mindset
7. Bagaimana membangun
opportunity mindset
Some men see things as they are
and say why. I dream of things that
never were and say why not.
Continuous improvement is exactly
the right idea if you are the world
leader in everything you do.
It is a terrible idea if you are lagging in
the world leadership benchmark.
It is probably a disastrous idea if your
are far behind the world standard ....
we need rapid, quantum-leap
Many of today’s management
systems were designed to meet
the needs of the stable industrial
organization
The Vision Barrier
The People Barrier The Learning Barrier
The Operation Barrier Hanya 5% personel memahami strategi 85% tim eksekutif menggunakan kurang dari satu
jam per bulan untuk membahas strategi 60% organisasi tidak mengkaitkan anggaran dengan strategi Hanya 25% manajer memperoleh insentif yang dikaitkan dengan strategi 9 dari 10 perusahaan gagal dalam melaksanakan strategi
PENGHAMBAT PEMECAH HAMBATAN
The Vision Barrier Implementasi BSC sebagai alat penerjemah misi, visi, keyakinan dasar, nilai dasar, dan strategi
The People Barrier Internalisasi opportunity mindset
Mengikut sertakan seluruh personel dalam cascading
company scorecard ke dalam business unit dan service center scorecard
The Operation Barrier Mengaitkan tindakan
operasional dengan strategi melalui penyusunan anggaran berbasis BSC
Misi, Visi, Tujuan, Keyakinan Dasar, Nilai Dasar, dan Strategi
COMPANY SCORECARD
KEUANGAN CUSTOMER PROSES & PERTUMBUHANPEMBELAJARAN S U T I S U T I S U T I S U T I
TEAM AND PERSONAL SCORECARD
BUSINESS UNIT SCORECARD
KEUANGAN CUSTOMER PROSES & PERTUMBUHANPEMBELAJARAN S U T I S U T I S U T I S U T I
SERVICE UNIT SCORECARD
KEUANGAN CUSTOMER PROSES & PERTUMBUHANPEMBELAJARAN S U T I S U T I S U T I S U T I
Companies should spend less time protecting
financial data from employees and more time
teaching them to analyze and act on it.
Bill Gates, Chairman, Microsoft
Problem adalah kesenjangan antara kondisi
yang dihadapi dengan kondisi yang diharapkan.
Problem solving adalah pencarian alternatif
tindakan untuk menghilangkan kesenjangan antara kondisi yang ada dengan kondisi yang diharapkan.
Problem solving mindset
adalah sikap mentalmapan yang senantiasa memandang bahwa kesenjangan antara kondisi yang dihadapi sekarang dengan kondisi yang diharapkan
adalah suatu problem, dan mencari serangkaian tindakan untuk memecahkan kesenjangan
KONDISI YANG ADA SEKARANG
KONDISI YANG DIHARAPKAN Kesenjangan
Problem solving merupakan
usaha untuk mengurangi atau meniadakan
kesenjangan
Kondisi yang diharapkan merupakan kondisi yang telah diketahui atau dikenal
Mindset
yang melandasi:
◦ Pemasok adalah autonomous independent company
◦ Oleh karena itu transaksi antara perusahaan dengan pemasok
dilaksanakan at arm’s length transaction
◦ Pemasok harus bersaing untuk
memperebutkan order dari perusahaan; pemenangnya dipilih sebagai pemasok
◦ Distrust-based relationship dipakai
sebagai basis untuk mendesain sistem pembelian tender.
Nomor KOMPONEN PROBLEM SOLVING UNSUR DALAM CONTOH NO. 1
1 Kondisi yang ada sekarang
2 Kondisi yang diharapkan
4 Kesenjangan
5 Problem solving
Frekuensi kegagalan pemasok dalam memenuhi kuantitas dan kualitas
sebagaimana tercantum dalam perjanjian lebih dari 25% dari transaksi pembelian selama setahun.
Frekuensi kegagalan pemasok dalam memenuhi kuantitas dan kualitas sebagaimana tercantum dalam
perjanjian adalah maksismum 25% dari transaksi pembelian selama setahun. Kegagalan pemasok dalam menyerahkan kuantitas dan kualitas bahan sesuai dengan perjanjian.
Pencarian cara untuk meningkatkan
kepatuhan pemasok terhadap syarat yang tercantum dalam perjanjian pembelian.
KONSEP OPPORTUNITY
MINDSET
Peluang (opportunity) adalah kondisi yang terbuka
di masa depan yang belum pernah dialami
seseorang atau organisasi, yang berbeda dengan yang pernah atau yang sedang dialami, dan yang mengandung ketidakpastian.
Peluang hanya dapat diidentifikasi jika orang
memandang masa depan dari
platform
yangberbeda dengan
platform
yang kini dipakai sebagai tempat berpijak.
Opportunity exploitation adalah pencarian alternatif
tindakan untuk menghilangkan kesenjangan antara kondisi yang ada sekarang berdasarkan
platform
baru dengan kondisi yang diharapkan di masa depan berdasarkan
platform
baru tersebut.
Opportunity mindset
adalah sikap mental
mapan yang senantiasa menggunakan
kondisi masa depan atau kondisi yang belum
diketahui sebelumnya sebagai suatu kondisi
yang diharapkan untuk mengevaluasi
kondisi yang dihadapi kini.
Di dalam
eksploitasi peluang terjadi
pergeseran
platform
berpikir sebagai
landasan baru untuk memperkirakan kondisi
yang diharapkan di masa depan.
Kesenjangan
Opportunity exploitation merupakan
usaha sekarang untuk mewujudkan kondisi masa depan yang diperkirakan
akan terjadi
Kondisi masa depan yang diperkirakan akan terjadi merupakan kondisi yang
belum pernah dialami
(unknown condition) Pergeseran KONDISI SEKARANG BERDASARKAN PLATFORM BARU KONDISI SEKARANG BERDASARKAN PLATFORM LAMA KONDISI MASA DEPAN YANG DIPRAKIRAKAN
KOMPONEN OPPORTUNITY
EXPLOITATION UNSUR DALAM CONTOH NO. 3
Kondisi sekarang
berdasarkan platform lama
Pembelian bahan dari pemasok dilaksanakan dengan sistem lelang tahunan.
Kondisi sekarang
berdasarkan platform baru
Pembelian bahan dari pemasok
berlandaskan pada hubungan berbasis ketidakpercayaan (distrust).
Kesenjangan Perusahaan dengan pemasok belum membangun trust-based relationship dalam transaksi pembelian.
Opportunity exploitation Merancang dan mengimplementasikan
just-in-time purchasing berlandaskan
pada trust-based relationship dengan pemasok. No. 1 2 3 4
Kondisi yang diharapkan berdasarkan platform baru
Pembelian bahan dari pemasok
berlandaskan trust-based relationship dalam transaksi pembelian.
Masataka Fujisaki dengan AUCNET-nya
Pasific Pride dengan
unattended
NO KOMPONEN
OPPORTUNITY MINDSET
UNSUR DALAM CONTOH AUCNET MASATAKA FUJISAKI
1 Kondisi sekarang dengan
platform lama Penjualan lelang mobil bekas melalui pasar fisik yang di dalamnya pembeli mendasarkan informasi yang mereka kumpulkan secara fisik 2 Kondisi sekarang dengan
platform baru Penjualan lelang mobil bekas yang di dalamnya pembeli mendasarkan informasi terpercaya yang mereka peroleh tanpa hambatan jarak dan waktu
3 Kondisi yang diharapkan berdasarkan platform baru
Penjualan lelang mobil bekas yang di dalamnya penjual dan pembeli mendasarkan pada
informasi terpercaya (trustworthy information) 4 Kesenjangan Belum tersedianya trustworthy information
bagi pihak pihak yang bertransaksi yang dapat diakses tanpa kendala jarak dan waktu
5 Opportunity exploitation Penyediaan trustworthy information bagi pihak
yang bertransaksi dalam lelang mobil bekas, tanpa kendala jarak dan waktu
BEDA KARAKTERISTIK ORANG YANG DIDOMINASI OLEH OPPORTUNITY MINDSET DENGAN ORANG
YANG DIDOMINASI OLEH PROBLEM SOLVING MINDSET
BUTIR PERBEDAAN
KARAKTERISTIK ORANG YANG MEMILIKI PROBLEM
SOLVING MINDSET
KARAKTERISTIK ORANG YANG MEMILIKI
OPPORTUNITY MINDSET
NO.
Pemicu tindakan Penyimpangan kondisi sekarang dari kondisi normal Peluang bisnis masa depan
Dasar untuk
membentuk masa depan
Creating the future from the past
Creating the future from the future
Respon terhadap
pemicu Reaktif Proaktif Sikap terhadap
risiko Menghindari risiko Menantang risiko Sikap terhadap
aturan yang berlaku
Mempertahankan aturan yang
sudah ada (rule keeper) Mendobrak aturan yang sudah ada (rule breaker) 1
2
3
4
BUILDING BLOCKS OF
OPPORTUNITY MINDSET
Memahami
building blocks
untuk membangun
opportunity mindset
Mengubah
mindset
anggota tim ke
opportunity
mindset
Menanamkan
courage
and
risk taking
melalui
pelatihan
Melatih kemampuan tim untuk
trendwatching
Melatih kemampuan anggota tim untuk
Pengetahuan Manajemen
KEYAKINAN DASAR
(1) Hasil dan sumber daya berada di luar bisnis, (2) Hasil diperoleh dengan
pengeksploitasian peluang, bukan dengan penyelesaian masalah, (3) Hasil
ekonomis hanya diperoleh melalui keunggulan, (4) Setiap keunggulan
bersifat sementara. NILAI DASAR (1) Keberanian, (2) keterbukaan, (3) ketidakpuasan kreatif Paradigma Peluang Opportunity Mindset Tampak Luar
Hasil (
results
) dan sumber daya
(
resources
) tidak berada di dalam bisnis.
Keduanya berada di luar bisnis.
Hasil (
results
) dan sumber daya (resources
)tidak berada di dalam bisnis. Keduanya berada di luar bisnis.
Sumber Daya (Resources)
Usaha
(Efforts) (Results)Hasil BISNIS
Hasil ekonomi (economic result) diperoleh organisasi dari
pengeksploitasian peluang, bukan dari pemecahan masalah. Hasil diperoleh organisasi karena produk dan jasa yang dihasilkan oleh organisasi memiliki value bagi customers.
Customers-lah yang memutuskan apakah suatu hasil mempunyai
value bagi mereka. Suatu hasil mempunyai value bagi customer jika hasil tersebut unggul (distinct) dibandingkan dengan hasil yang
diproduksi oleh organisasi lain. Suatu hasil berbeda (distinct) dari hasil yang lain jika memiliki keunggulan atau leadership.
Suatu hasil yang mediocre tidak akan mempunyai value bagi
customers, dan oleh karena itu tidak dibeli oleh mereka. Hasil
tergantung pada seseorang yang berada di luar bisnis yang berada di luar kendali bisnis—customer yang berada di dalam pasar
ekonomi atau pihak pemegang kekuasaan di dalam ekonomi yang dikendalikan oleh pemerintah.
Dengan demikian untuk menentukan apakah usaha yang dilakukan
di dalam bisnis memproduksi hasil ekonomi atau merupakan pemborosan ditentukan oleh orang yang berada di luar bisnis.
Hasil diperoleh dengan mengeksploitasi
peluang, bukan dari pemecahan
Orang seringkali salah mengira bahwa untuk
mendapatkan hasil diperlukan pemecahan masalah agar keadaan kembali ke normal.
Menurut jalan pikiran ini, hasil akan dapat
diperoleh jika orang dapat menghapuskan hambatan terhadap kapasitas bisnis dalam memproduksi hasil.
Namun sebenarnya, hasil hanya dapat diperoleh
dari eksploitasi peluang, bukan dari pemecahan masalah. Kekayaan mengalir secara langsung ke dalam organisasi dari inovasi, bukan dari
optimalisasi.
Wealth is not gained by perfecting the known, but
Hasil ekonomi hanya diperoleh melalui
kepemimpinan (
leadership
) bukan hanya
Suatu perusahaan yang menginginkan hasil
ekonomis harus memimpin dalam sesuatu yang benar-benar memiliki
value
bagicustomer
atau pasar. Kepemimpinan ini dapat berupa satu aspek sempit
dalam keluarga produknya, dapat dalam jasa yang berkaitan dengan produknya, dapat dalam bidang distribusi, atau kecepatan pengubahan ide menjadi produk inovatif dengan biaya rendah.
Jika tidak mampu menduduki posisi kepemimpinan,
suatu bisnis, produk, atau jasa akan menjadi marjinal (pinggiran), dan pada posisi marjinal,
bisnis atau produk tidak akan memiliki kemampuan untuk bertahan dalam jangka panjang, apalagi
Setiap posisi kepemimpinan hanya bersifat
transisi dan oleh karena itu bersifat jangka
Tidak ada bisnis yang aman pada posisi
kepemimpinan. Pasar tempat beradanya hasil dan pengetahuan sebagai sumber daya bisnis dapat diakses oleh siapa saja.
Posisi kepemimpinan tidak akan lebih dari
posisi keberuntungan yang sifatnya sementara.
Di dalam bisnis (begitu pula dalam sistem
fisika) energi selalu cenderung menyebar dan akhirnya kehilangan kekuatan. Bisnis
mempunyai kecenderungan untuk berjalan dari kepemimpinan menuju ke arah kualitas rendah (
mediocre), d
an kualitas rendah berdekatan Apa yang ada sekarang merupakan produk masa lalu.
Bisnis sendiri—sumberdayanya, usaha dan alokasinya,
organisasi dan produknya, pasar dan customer-nya
merupakan hasil keputusan dan tindakan masa lalu.
Orang-orang dalam bisnis sebagian besar tumbuh
dalam lingkungan bisnis masa lalu. Sikap, harapan, dan nilai-nilai mereka dibentuk di masa lalu dan mereka
memiliki kecenderungan untuk menerapkan apa yang dipelajari di masa lalu ke dalam bisnis sekarang.
Orang cenderung menganggap apa yang terjadi di
masa lalu merupakan hal yang normal, dan mempunyai kecenderungan kuat untuk menolak setiap
ketidaknormalan—sesuatu yang tidak pas dengan pola yang telah dikenal sebelumnya.
Setiap keputusan atau tindakan manusia mulai
menjadi tua pada saat keputusan atau tindakan tersebut diambil
Tugas eksekutif bukan menerapkan sesuatu yang
normal ke dalam dunia sekarang yang telah berubah. Tugas eksekutif adalah mengubah bisnis, perilaku, sikap, harapan—termasuk
produk, pasar, dan saluran distribusi—agar pas dengan realitas baru.
Improvement
berkelanjutan merupakan usahauntuk melawan kecenderungan personel dalam memandang kondisi masa lalu sebagai kondisi yang normal untuk acuan penilaian terhadap kondisi sekarang dan masa yang akan datang.
Keberanian
Keterbukaan
The land of excellent is safely guarded
from unworthy intruder. At the gates stand
two fearsome sentries—risk and
learning.The key to entrance are faith and
courage. (Quinn)
Keterbukaan terhadap sesuatu yang baru
merupakan kemampuan untuk menerima,
memahami, menafsirkan setiap
trend
perubahan yang terjadi dalam lingkungan
Keterbukaan terhadap sesuatu yang baru
adalah kemampuan untuk menggeser
paradigma, jika kondisi lingkungan
memerlukan penggeseran tersebut.
Keterbukaan terhadap sesuatu yang baru
dilandasi oleh kejujuran dalam melihat
kenyataan, keberanian, kerendahan hati,
mental berlimpah, dan luasnya wawasan
mereka.
Creative discontent adalah perasaan positif seseorang dalam
menghadapi keadaan tidak terpenuhi keinginannya.
Creative discontent juga berarti ketidakpuasan terhadap
sesuatu yang telah berjalan dengan baik, yang dilandasi oleh keyakinan bahwa “selalu ada cara yang lebih baik.”
Ketidakpuasan kreatif merupakan ketidakpuasan yang
produktif dan dihasilkan oleh orang yang memiliki rasa tanggung jawab tinggi dalam dirinya.
Ketidakpuasan kreatif merupakan nilai yang perlu dijunjung
tinggi oleh tim penyusun rencana strategik, yang perlu diwujudkan dalam:
◦ (1) kegigihan mereka untuk mencapai kesempurnaan dan
BAGAIMANA MEMBANGUN
Rekruitmen