Departemen Surveilans Sistem Keuangan
2019
PEDOMAN PENERAPAN APU DAN PPT PADA
PENERBIT ALAT PEMBAYARAN MENGGUNAKAN
KARTU, PENERBIT UANG ELEKTRONIK, DAN
PENYELENGGARA DOMPET ELEKTRONIK SELAIN
BANK
•••••
•
...
... 1 ... 1 ... 2 ... 3 ... 3 ... 5 ... 9 ... 15 ... 15
DAFTAR ISi
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar BelakangB. Tujuan Pedoman Penerapan Program APU dan PPT Berbasis Risiko BAB II. PENERAPAN PROGRAM APU DAN PPT BERBASIS RISIKO
A. Tugas dan Tanggung Jawab Direksi dan Pengawasan Aktif Dewan Komisaris B. Kebijakan dan Prosedur Tertulis
C. Proses Manajemen Risiko D. Manajemen SDM
E. Pengendalian Intern
LAMPIRAN
1. Form Penilaian Risiko 2. Form Self Assesment
A.
Latar Belakang
BAB I. PENDAHULUAN
Perkembangan inovasi teknologi yang mendorong perkembangan produk dan jasa keuangan menjadi lebih maju dan kompleks. serta kemajuan teknologi informasi yang menghilangkan batas negara telah mengakibatkan kejahatan terorganisasi (organized crime) semakin mudah dilakukan secara lintas batas (transnational crime) sehingga meningkatkan risiko pencucian uang dan pendanaan terorisme (PU/PT) yang dihadapi seluruh negara di dunia. Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dan Tindak Pidana Pendanaan Terorisme (TPPT) merupakan extraordinary crime yang dapat mengancam stabilitas perekonomian dan integritas sistem keuangan, serta dapat membahayakan sendi-sendi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Mencermati perkembangan-perkembangan tersebut, Penyelenggara Jasa Keuangan (PJK) yang berada di bawah kewenangan Bank Indonesia, antara lain Penerbit Alat Pembayaran dengan Menggunakan Kartu (APMK), Penerbit Uang Elektronik (UE), dan Penyelenggara Dompet Elektronik (DE) dalam hal ini yang tergolong Lembaga Selain Bank (LSB), perlu meningkatkan kualitas penerapan Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU dan PPT) berbasis risiko. Mengacu pada Peraturan Bank Indonesia No.19/10/PBl/2017 tentang Penerapan Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme bagi Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) Selain Bank dan Penyelenggara Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing (KUPVA) Bukan Bank serta mengacu pada rekomendasi dan guidelines yang diberikan oleh lembaga internasional Financial Action Task Force on Money Laundering (FATF), diharapkan menjadi bagian dari upaya PJSP dan KUPVA BB dalam mencegah institusinya digunakan sebagai sarana PU/PT.
Rekomendasi No. 1 FATF menegaskan bahwa Penyelenggara wajib mengidentifikasi, menilai, dan memahami risiko PU/PT terkait dengan nasabah, negara/area geografis/yurisdiksi, produk, jasa, transaksi atau jaringan distribusi (delivery channels).
Seiring dengan upaya dalam melakukan pencegahan dan pemberantasan TPPU dan TPPT di Indonesia dan memenuhi komitmen Indonesia terhadap implementasi Rekomendasi No.1 FATF tersebut, pada tahun 2015 PPATK bersama stakeholders APU dan PPT lainnya telah melaksanakan penilaian risiko Indonesia terhadap TPPU dan TPPT dalam bentuk National Risk Assessment (NRA) dan telah dikinikan pada tahun 2019. Menindaklanjuti hasil NRA tersebut, Bank Indonesia telah melakukan pengkinian penilaian tingkat risiko secara sektoral (Sectoral
Risk Assessment/SRA) khususnya pada sektor PTD BB dan KUPVA BB yang diselesaikan pada bulan Mei 2017.
Selanjutnya, untuk memastikan bahwa risiko yang ditimbulkan oleh tindak pidana yang terjadi tetap terkini, PPATK bersama stakeholders APU dan PPT terkait lainnya telah melaksanakan pengkinian penilaian risiko Indonesia terhadap TPPU dan TPPT dalam bentuk NRA 2015 Updated. Menindaklanjuti pengkinian hasil NRA tersebut, Bank Indonesia telah melakukan pengkinian terhadap tingkat risiko secara sektoral (Sectoral Risk Assessment/SRA) pada beberapa sektor yang diawasi, termasuk menyusun SRA untuk Penerbit APMK serta Penerbit UE dan/atau Penyelenggara DE.
NRA dan SRA tersebut dijadikan acuan dalam penerapan APU dan PPT berbasis risiko (Risk Based Approach!RBA) oleh Pengawas dan Penyelenggara. Pengkinian NRA dan SRA akan dilakukan secara berkala dan disosialisasikan oleh Lembaga Pengawas dan Pengatur (LPP) yang berwenang.
NRA SRA Based Approach Penerapan
Risk
B. Tujuan Pedoman Penerapan Program APU dan PPT Berbasis Risiko
Tujuan Pedoman Penerapan Program APU dan PPT Berbasis Risiko bagi Penerbit APMK, Penerbit UE, dan Penyelenggara DE adalah:
1. Sebagai pedoman untuk mengidentifikasi, memahami dan melakukan langkah-langkah mitigasi risiko PU/PT dan pendanaan proliferasi senjata pemusnah massal; dan
2. Sebagai panduan teknis dalam kegiatan bisnis Penerbit APMK, Penerbit UE, dan Penyelenggara DE.
Sesuai dengan Pasal 7 ayat 5 PBI No.19/1 0/PBl/2017 tentang Penerapan Anti Pencucian Uang Dan Pencegahan Pendanaan Terorisme Bagi Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran Selain Bank Dan Penyelenggara Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing Bukan Bank (PBI APU dan PPT). penerapan manajemen risiko sebagaimana didasarkan pada karakteristik, skala, dan kompleksitas kegiatan usaha Penyelenggara, serta eksposur risiko yang relevan yang terlebih dahulu dikonsultasikan atau ditentukan oleh pengawas Bank Indonesia.
BAB II. PENERAPAN PROGRAM APU DAN PPT BERBASIS RISIKO
Penerapan program APU dan PPT berbasis risiko oleh Penerbit APMK, Penerbit UE, dan Penyelenggara DE secara umum mengacu pada proses manajemen risiko dan secara khusus mengacu pada guideline FATF terkait Risk Based Approach. Proses dimaksud dimulai dari pemantauan, penilaian dan monitoring yang mencakup lima aspek penting dari sebuah operasional usaha yaitu adanya i) peran aktif dewan direksi dan komisaris, ii) kebijakan dan prosedur tertulis sebagai pedoman internal. iii) proses manajemen risiko itu sendiri, iv) manajemen SDM yang menjamin kualitas pelaksanaan dan v) pengendalian intern sebagai proses kontrol.
A.
Tugas dan Tanggung Jawab Direksi dan Pengawasan Aktif Dewan KomisarisDalam melakukan penerapan program APU dan PPT, Direksi Penerbit APMK, Penerbit UE, dan Penyelenggara DE bertanggung jawab untuk:
1. Menetapkan kebijakan dan prosedur tertulis penerapan program APU dan PPT berdasarkan persetujuan Dewan Komisaris.
Penerbit/Penyelenggara agar melengkapi kebijakan dan prosedur tertulis dengan pengesahan tertulis dari Direksi. Adapun cakupan dari kebijakan dan prosedur tertulis selanjutnya akan dijelaskan lebih rinci di bagian B.
2. Memastikan penerapan program APU dan PPT dilaksanakan sesuai dengan kebijakan dan prosedur tertulis yang telah ditetapkan.
Direksi perlu memastikan bahwa penerapan dari kebijakan dan prosedur tertulis yang telah ditetapkan terlaksana secara efektif. Salah satu cara untuk memastikan efektivitas penerapan program APU dan PPT adalah dengan menerapkan mekanisme pelaporan terkait APU dan PPT dari unit kerja/Direksi/Pejabat Eksekutif yang bertanggung jawab terhadap penerapan program APU & PPT kepada Direksi. Berdasarkan laporan yang disampaikan, Direksi dapat menilai apakah penerapan program APU dan PPT telah sesuai dengan kebijakan dan prosedur tertulis.
3. Melakukan penyesuaian kebijakan dan prosedur tertulis mengenai program APU dan PPT sejalan dengan perubahan dan pengembangan produk, jasa, teknologi, modus PU/PT serta ketentuan yang berlaku terkait dengan APU dan PPT.
Penyelenggara perlu memastikan bahwa kebijakan dan prosedur tertulis sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan kondisi usaha terkini. Penyesuaian kebijakan dan prosedur tertulis terutama perlu dilakukan ketika terdapat perubahan pada kegiatan usaha dan skala usaha, sebagai contoh, pada saat Penyelenggara memasarkan produk atau jasa baru. Penerbit APMK, Penerbit UE, dan Penyelenggara DE juga perlu melakukan
penyesuaian terhadap kebijakan dan prosedur tertulis setiap terdapat perubahan ketentuan oleh otoritas yang berwenang. Untuk itu, evaluasi terhadap kebijakan dan prosedur tertulis perlu dilakukan secara berkala. Penyelenggara wajib menyampaikan penyesuaian terhadap kebijakan dan prosedur tertulis paling lam bat 10 (sepuluh) hari kerja setelah penyesuaian dilakukan kepada Bank Indonesia.
4. Melakukan analisis Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan (LTKM), Transaksi Keuangan Tunai (LTKT) untuk transaksi tunai di atas Rp500juta, Transaksi dari/ke luar negeri (LTKL) dan melaporkan laporan-laporan tersebut kepada PPATK.
Direksi bertanggungjawab untuk memastikan bahwa laporan-laporan dimaksud telah disampaikan secara tertib kepada PPATK sesuai dengan ketentuan. Informasi mengenai penyampaian laporan-laporan tersebut agar turut dilaporkan dalam laporan dari unit kerja/Pejabat Eksekutif yang bertanggung jawab terhadap penerapan program APU dan PPT kepada Direksi.
5. Memastikan pelaksanaan pemblokiran serta merta dan menyampaikan laporan pembekuan transaksi, pemblokiran transaksi dan/atau penolakan transaksi terhadap Daftar Terduga Teroris dan Organisasi Teroris (DTTOT) dan daftar pendanaan proliferasi senjata pemusnah massal.
Berdasarkan informasi DTTOT dan daftar pendanaan proliferasi senjata pemusnah massal yang diterima, Penyelenggara wajib melaksanakan pemblokiran serta merta atas aset: a. Terduga teroris dan/atau organisasi teroris yang tercantum dalam DTTOT.
sebagaimana dikeluarkan oleh Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia atas referensi dari United Nations Security Council Resolutions (UNSCRs).
b. Pendanaan proliferasi senjata pemusnah massal.
Selanjutnya, Penyelenggara menyampaikan laporan pembekuan transaksi, pemblokiran transaksi, dan/atau penolakan transaksi atas aset yang tercantum dalam:
a. DTTOT; kepada Kepala Densus 88 AT dengan tembusan kepada Bank Indonesia, b. Daftar pendanaan proliferasi senjata pemusnah massal; kepada Kepala PPATK dengan
tembusan kepada Bank Indonesia.
6. Memastikan bahwa seluruh Pegawai telah memperoleh pengetahuan dan/atau pelatihan mengenai penerapan program APU dan PPT.
Penerapan program APU dan PPT yang efektif perlu ditunjang oleh pemahaman yang baik mengenai urgensi dari program APU dan PPT oleh Pegawai. Untuk itu, Direksi bertanggungjawab untuk memastikan bahwa pemberian pengetahuan dan/atau
pelatihan mengenai APU dan PPT kepada Pegawai dilakukan secara berkala dan berkesinambungan.
7. Melakukan pengkinian profil Pengguna Jasa dan profil transaksi Pengguna Jasa.
Penyelenggara harus mempunyai mekanisme dan tools untuk pencatatan profil dan transaksi Pengguna Jasa. Penyelenggara dapat menggunakan sekurangnya aplikasi pengolah data (spreadsheet) sebagai tools dalam memelihara dan mengkinikan profil Pengguna Jasa beserta transaksinya. Apabila berdasarkan pemantauan ditemukan transaksi yang tidak wajar atau tidak sesuai profil Pengguna Jasa, Penyelenggara melakukan verifikasi profil Pengguna Jasa. Mekanisme pemantauan dan pengkinian profil Pengguna Jasa beserta transaksinya hendaknya termasuk dalam cakupan kebijakan dan prosedur tertulis.
Dewan Komisaris melakukan pengawasan aktif terhadap penerapan program APU dan PPT, meliputi:
1. Pemberian persetujuan atas kebijakan dan prosedur tertulis terhadap penerapan program APU dan PPT.
Penerbit APMK, Penerbit UE, dan Penyelenggara DE agar melengkapi kebijakan dan prosedur tertulis penerapan program APU dan PPT dengan lembar persetujuan dari Dewan Komisaris.
2. Pengawasan terhadap pelaksanaan tanggung jawab Direksi terhadap penerapan program APU dan PPT.
Dewan Komisaris dapat memastikan bahwa Direksi telah melaksanakan tanggung jawab penerapan program APU dan PPT antara lain melalui risalah rapat, apabila laporan disampaikan di dalam rapat, atau laporan tertulis dari Direksi kepada Dewan Komisaris.
B.
Kebijakan dan Prosedur TertulisAgar penerapan program APU dan PPT oleh Penyelenggara dapat terlaksana dengan efektif, dibutuhkan kebijakan dan prosedur tertulis yang ditetapkan oleh Direksi berdasarkan persetujuan Dewan Komisaris sebagai acuan. Cakupan kebijakan dan prosedur tertulis antara lain adalah sebagaimana berikut:
1. Customer Due Diligence (CDD)
Terhadap Pengguna Jasa yang memiliki hubungan usaha dengan Penerbit APMK, Penerbit UE, dan Penyelenggara DE, dilakukan dengan mewajibkan penyampaian data dan informasi yang sekurang-kurangnya mencakup:
Nasabah Perorangan Nasabah Korporasi Nasabah lainnya Nama lengkap termasuk Nama korporasi Nama
alias apabila ada
Nomor dokumen identitas Bentuk badan hukum Nomor izin dari instansi atau badan usaha berwenang (apabila ada) Alamat tempat tinggal Tempat dan tanggal Alamat kedudukan sesuai dokumen identitas pendirian
dan alamat tempat tinggal lain apabila ada
Tempat dan tanggal lahir Nomor izin usaha Bentuk perikatan Kewarganegaraan Alamat tempat Data dan informasi
kedudukan identitas perseorangan yang diberi kuasa
bertindak untuk dan atas nama perikatan lainnya Nomor Telepon Nomor telepon -
Pekerjaan Jenis bidang usaha atau - kegiatan
Jenis kelamin Nama Pengurus dan
-
pemegang saham
Tanda tangan atau data Data dan informasi - biometrik identitas orang
perseorangan yang diberi kuasa bertindak untuk dan atas nama Korporasi
Untuk mengidentifikasi Pengguna Jasa di atas, Penerbit/Penyelenggara wajib meminta Pengguna Jasa menyampaikan dokumen identitas berupa (pilih salah satu):
Nasabah Perorangan Nasabah Korporasi Nasabah lainnya KTP Akta pendirian dan/atau Bukti pendaftaran pada
anggaran dasar dan instansi berwenang rumah tangga
SIM lzin usaha atau izin Akta pendirian dan/atau lainnya dari otoritas anggaran dasar dan berwenang rumah tangga
Paspor NPWP bagi yang Dokumen identitas orang diwajibkan NPWP sesuai perseorangan (sesuai PBI UU Perpajakan APU dan PPT)
Nasabah Perorangan Nasabah Korporasi Nasabah lainnya Dokumen lainnya yang
dikeluarkan instansi pemerintah
Dokumen identitas orang perseorangan yang diberi kuasa bertindak untuk dan atas nama Korporasi
Apabila berdasarkan analisis dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti pekerjaan/profesi, kewarganegaraan. perilaku, pola transaksi dan sebagainya Penerbit/Penyelenggara menyimpulkan bahwa suatu Pengguna Jasa termasuk berisiko tinggi, maka Penerbit/Penyelenggara perlu:
a. memperoleh informasi tambahan tentang profil Pengguna Jasa; b. melakukan pengkinian data identitas secara lebih rutin;
c.
memperoleh informasi tambahan mengenai maksud dan tujuan hubungan usaha atau transaksi;d. memperoleh informasi tambahan mengenai sumber dana dan sumber kekayaan; atau
e. melakukan pemantauan secara lebih ketat terhadap hubungan usaha atau transaksi termasuk menentukan kriteria transaksi yang perlu dianalisis lebih lanjut.
Apabila Penerbit/Penyelenggara mencurigai Pengguna Jasa melakukan transaksi yang terkait PU/PT yang apabila dilakukan CDD dapat menyebabkan Pengguna Jasa tersebut menyadari bahwa Penyelenggara telah mencurigai Pengguna Jasa tersebut, maka Penerbit/Penyelenggara dapat menghentikan proses CDD, menyelesaikan transaksi dan wajib melaporkan transaksi tersebut sebagai TKM kepada PPATK.
2. Enhanced Due Diligence (EDD)
EDD wajib dilakukan pada pengguna jasa berisiko tinggi yaitu
a. Pengguna jasa/BO berisiko tinggi (PEP atau keluarganya atau pihak yang terkait, bidang usaha risiko tinggi, menunjuk pihak ketiga untuk melakukan transaksi, tercantum dalam DTTOT dan/atau pendanaan proliferasi senjata pemusnah massal); b. Negara berisiko tinggi (dalam daftar NRA/SRA, maupun FATF, World Bank, OECD,
dan lembaga internasional kredibel lainnya);
c.
Produk/jasa berisiko tinggi (nasabah prioritas, anonymous transaction, dll); d. Jalur distribusi (transaksi dalam jumlah besar, jalur distribusi dalam NRA/SRA); Dalam melakukan EDD, penyelenggara meminta informasi tambahan berupa sumber dana, dan tujuan transaksi.3. Penolakan transaksi
Penyelenggara menolak/membatalkan transaksi nasabah, apabila a. Nasabah tidak memberikan data identitas.
b. Nasabah menggunakan nama fiktif/anonim.
c.
Penyelenggara meragukan kebenaran identitas nasabah.Kewenangan Penerbit/Penyelenggara untuk menolak, membatalkan, dan/atau menutup hubungan usaha dengan Pengguna Jasa, wajib dicantumkan dalam perjanjian pembukaan rekening atau account (terms and conditions) dan diberitahukan kepada Pengguna Jasa.
4. Anti Tipping-off.
Penerbit/Penyelenggara dilarang memberitahukan kepada Pengguna Jasa atau pihak lain manapun, baik secara langsung maupun tidak langsung, dengan cara apapun mengenai laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan yang sedang disusun atau telah disampaikan kepada PPATK.
5. Pengelolaan data, informasi, dan dokumen
Penerbit/Penyelenggara wajib menyimpan dokumen yang terkait dengan data nasabah paling singkat 5 (lima) tahun dan dokumen yang terkait dengan transaksi nasabah selama 10 (sepuluh) tahun. Dokumen yang terkait dengan data nasabah meliputi: a. ldentitas Pengguna Jasa termasuk dokumen pendukungnya.
b. Bukti verifikasi data Pengguna Jasa;
c.
Hasil pemantauan dan analisis yang telah dilakukan; d. Korespondensi dengan Pengguna Jasa; dane. Dokumen yang terkait dengan pelaporan Transaksi Keuangan Mencurigakan. f. Terkait Pendanaan Terorisme dan Pendanaan Proliferasi Senjata Pemusnah Massal,
Penyelenggara wajib menatausahakan salinan Berita Acara yang disampaikan, daftar terduga teroris dan organisasi teroris, dan daftar pendanaan proliferasi senjata pemusnah massal, serta menggunakan daftar hasil penatausahaan tersebut dalam melakukan pengecekan kesesuaian data nasabah.
6. Pelaporan
Penyelenggara wajib menyampaikan laporan penerapan APU dan PPT secara tahunan kepada Bank Indonesia paling lambat pada bulan Januari tahun berikutnya, dan laporan lain yang diatur di dalam ketentuan.
c.
Proses Manajemen RisikoDalam melakukan manajemen risiko, penyelenggara harus melakukan 5 (lima) langkah, yaitu: 1. ldentifikasi risiko
Dalam melakukan identifikasi risiko, penyelenggara harus mempertimbangkan risiko yang disebabkan oleh pengguna jasa, negara/wilayah, produk atau jasa, dan jaringan transaksi. Secara detil, dapat dideskripsikan sebagai berikut:
a. Risiko pengguna jasa
Penilaian terhadap Risiko Pengguna Jasa dilakukan dengan membandingkan jumlah Pengguna Jasa yang mempunyai profesi berisiko tinggi mengacu pada SRA dan Pengguna Jasa yang merupakan warga negara berisiko tinggi (high risk countries)
yang mengacu dari NRA dengan total Pengguna Jasa. Adapun data yang harus disiapkan oleh penyelenggara berupa:
Penerbit UE dan/atau Parameter Penerbit APMK
Penyelenggara DE Komposisi profesi pengguna jasa Komposisi kewarganegaraan pengguna jasa
Total pengguna jasa per profesi
Jumlah pengguna jasa pegawai swasta, wiraswasta, profesional, pegawai bank, dan profesi lainnya
Total pengguna jasa per negara
Jumlah pengguna jasa WNI, Korea Utara, Iran, Suriah, Tunisia, Yaman, Bahamas, Botswana, Kamboja, Ethiopia, Ghana. Pakistan. Serbia, Sri Lanka. Trinidad Tobago, dan WNA lainnya.
b. Risiko negara atau wilayah geografis
Lokasi tempat Penyelenggara beroperasi berpotensi memiliki risiko tinggi untuk kegiatan pencucian uang dan/atau pendanaan terorisme. Wilayah yang diketahui memiliki tingkat kejahatan yang tinggi dan/atau berlokasi di daerah perbatasan antar negara berpotensi memiliki risiko PU/PT yang lebih tinggi. Negara dan wilayah geografis juga merupakan salah satu parameter dalam SRA, sehingga hasil SRA merupakan acuan utama dalam menentukan parameter penilaian tingkat risiko geografis suatu Penyelenggara sebagai berikut:
p. »te Pe bit APMK Penerbit UE dan/atau
arame er ener I
Penyelenggara DE Lokasi
nasabah
domisili Jumlah nasabah yang Jumlah lokasi usaha di berdomisili di di wilayah DKI wilayah DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat,
P. »te Pe bit APMK Penerbit UE dan/atau
arame er ener I
Penyelenggara DE Jakarta, Banten, Jawa Barat, Sumut, Bengkulu, Bali, dan lainnya. Kepri, dan lainnya.
c.
Risiko produk/jasaProduk dan/atau Jasa yang ditawarkan Penyelenggara memiliki potensi untuk dimanfaatkan dalam kegiatan pencucian uang atau pendanaan terorisme. Penilaian risiko produk dan/atau jasa dilakukan dengan menggunakan parameter mekanisme, nilai, volume, dan jenis transaksi. Adapun data yang harus disiapkan oleh penyelenggara berupa:
Parameter Penerbit APMK
Metode pembayaran Nominal pembayaran tunai di luar bank atau penerbit
Nominal pembayaran transfer melalui bank Batas cash advance Persentase cash advance terhadap limit yang
diberikan kepada Pengguna.
Jumlah kartu Jumlah kartu kredit berdasarkan limit kartu kredit yang diterbitkan
Jumlah nasabah yang Jumlah nasabah debet (memiliki saldo overpayment debet/utang)
Jumlah nasabah kredit (memiliki saldo kredit/piutan) yang melakukan overpayment berdasarkan limit kartu
Nominal transkasi Nominal transaksi domestik per kategori (belanja atau cash advance).
Nominal transaksi luar negeri per kategori (belanja atau cash advance).
Parameter Penerbit UE dan/atau Penyelenggara DE Nominal Top Up Nominal top up tunai
Nominal top up non tunai
Nominal Transaksi Nominal transaksi berdasarkan ketegori top up,
transfer to account. transfer antara UE, belanja,
tarik tunai, dan redeem.
Volume atau Frekuensi Volume atau frekuensi transaksi berdasarkan Transaksi ketegori top up, transfer to account. transfer antara UE, belanja, tarik tunai, dan redeem. Fitur Transaksi Cross Keberadaan fitur transaksi cross border Border
Nominal transaksi DE Nominal transaksi DE untuk kartu kredit, kartu debet, UE penerbit lain, UE produk sendiri,
virtual account, dan lainnya.
Volume atau Frekuensi Volume atau frekuensi DE untuk kartu kredit, transaksi DE kartu debet, UE penerbit lain, UE produk sendiri,
virtual account, dan lainnya.
d. Jalur Distribusi
Jaringan transaksi merupakan media pelaksanaan transaksi dari suatu produk atau jasa. Risiko tinggi melekat pada jaringan distribusi yang memungkinkan terjadinya transaksi tanpa melalui proses CDD yang memadai, misalnya transaksi yang sepenuhnya di offline merchant. Risiko ini juga mungkin timbul dari jumlah titik layanan cash out, serta jumlah prinsipal pada APMK. Semakin banyak jumlah titik layanan cash out dan jumlah prinsipal, akan meningkatkan tingkat risiko karena terdapat risiko meningkatnya ketidakpatuhan terhadap ketentuan APU dan PPT, dan meningkatnya kebutuhan kontrol penyelenggara terhadap titik layanan dan/ atau mitra. Adapun data yang harus disiapkan oleh penyelenggara berupa:
Parameter Penerbit APMK
Metode distribusi atau Jumlah penerbit dan pihak ke-3 yang menjadi pemasaran perantara dalam pemasaran APMK, UE,
dan/atau DE
Nominal transaksi Jumlah offline merchant Jumlah online merchant
Jumlah prinsipal Nama prinsipal
Parameter Penerbit UE dan/atau Penyelenggara DE Jumlah merchant Jumlah offline merchant
Jumlah online merchant
Jumlah channel cash out Jumlah channel cash out milik Penerbit
Jumlah channel cash out di luar Penerbit
Nominal dan frekuensi Nominal dan frekuensi transaksi pada offline transaksi pada merchant merchant
Nominal dan frekuensi transaksi pada jumlah
online merchant
e. Politically Exposed Person
(PEP)
Orang yang Populer Secara Politis atau PEP meliputi:
(1)
PEP asing yaitu orang yang diberi kewenangan untuk melakukan fungsi penting(prominent function) oleh negara lain;
(2) PEP Domestik yaitu orang yang diberi kewenangan untuk melakukan fungsi penting (prominent function) oleh negara; dan
(3) orang yang diberi kewenangan untuk melakukan fungsi penting (prominent
function) oleh organisasi internasional.
Adanya PEP akan meningkatkan tingkat risiko karena terdapat risiko digunakannya produk Penerbit/Penyelenggara oleh PEP untuk melakukan TPPU/TPPT. Adapun data yang harus disiapkan oleh penyelenggara berupa:
PEP Jumlah PEP
ESE
Setelah mengumpulkan data, penyelenggara harus menghitung nilai risiko inheren yang dimilikinya dengan cara memasukkan data pada
tool
RBA yang telah disiapkan oleh Bank Indonesia (Lampiran 1 Form Penilaian Risiko) Nilai risiko dibedakan menjadi 3, yaitu rendah, menengah, dan tinggi.Rendah Menengah Tinggi
Deskripsi:
Penerbit/Penyelenggara terpapar risiko TPPU & TPPT namun tergolong rendah. Tindakan:
Penerbit/Penyelenggara
Deskripsi: Deskripsi:
Penerbit/Penyelenggara Penerbit/Penyelenggara terpapar risiko TPPU & terpapar risiko TPPU & TPPT TPPT skala menengah. skala tinggi.
Tindakan: Tindakan:
Penerbit/Penyelenggara Penerbit/Penyelenggara menjalankan PBI APU & PPT melakukan upaya melakukan upaya khusus serta pemantauan yang pemantauan dan upaya dan maksimal untuk memadai. untuk mencegah menerapkan mitigasi risiko peningkatan risiko. yang lebih ketat dalam Contoh: sosialisasi rangka menekan risiko pegawat regular terse but.
mengenan pedoman Contoh: penerapan limit penerapan APU & PPT. transaksi pada transaksi cash
out.
2. Asesmen
Selanjutnya Penerbit/Penyelenggara melakukan self-assesment terhadap penerapan program APU & PPT untuk menilai kesesuaian dengan ketentuan yang berlaku dengan cara menjawab kuesioner pada form Self Assesment yang diberikan oleh Bl (Lampiran 2 Form Self Assesment)
Penilaian adalah berdasarkan kepatuhan penyelenggara pada aspek: (a) Pengawasan aktif Direksi dan Dewan Komisaris; (b) Kebijakan dan Prosedur tertulis; (c) Manajemen Risiko; (d) Sumber Daya Manusia; (e) Pengendalian Intern.
Adapun kriteria peniliaiannya adalah sebagai berikut: NILAI AKHIR PREDIKAT
1-1,8 Strong >1,8-2,6 Satisfactory >2,6- 3,4 Fair >3,4-4,2 Marginal >4,2-5 Unsatisfactory 3. Pengendalian
Tahap pengendalian merupakan tahap untuk melakukan perbaikan terhadap hasil self assesment. Penerbit/Penyelenggara harus menutup kekurangan pada kelima aspek kepatuhan di atas. Misalnya apabila Penerbit/Penyelenggara belum memberikan pelatihan APU & PPT kepada pegawai, maka Penerbit/Penyelenggara harus segera memberikan pelatihan kepada pegawai. Apabila Direksi belum memberikan persetujuan pada SOP penerapan APU & PPT, maka direksi harus segera menetapkan SOP terkini serta membubuhkan tanda tangan bersama dengan komisaris.
4. Mitigasi Risiko
a. Perencanaan dan implementasi mitigasi risiko
Pada tahap identifikasi risiko, Penerbit/Penyelenggara dapat menilai risiko-risiko yang melekat pada usahanya. Oleh karena itu, penyelenggara harus menentukan dan melaksanakan langkah-langkah untuk menghadapi risiko dimaksud, misalnya:
Penerbit/Penyelenggara tidak memberikan batasan cash out di offline merchant. Oleh karena itu Penerbit/Penyelenggara harus menerapkan pembatasan maksimum transaksi sebesar Rp1 0Juta/orang/hari.
Untuk memastikan seluruh pegawai memahami dan dapat menerapkan SOP secara benar, maka penyelenggara melakukan refreshment pengetahuan pegawai 3 bulan sekali. Unit kerja APU & PPT di kantor pusat melaksanakan pemantauan terhadap kebenaran input data pengguna jasa yang dilakukan pegawai di seluruh titik layanan secara teratur.
Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan penerapan pendekatan berbasis risiko. Penerbit/Penyelenggara harus memantau penerapan pendekatan berbasis risiko dalam pelaksanaan program APU dan PPT Penerbit/Penyelenggara. Pemantauan penerapan manajemen risiko dilakukan oleh unit kerja yang bertanggung jawab
dalam penerapan program APU & PPT. Selanjutnya hasil pemantauan dimaksud harus dilaporkan kepada Direksi dan Komisaris sehingga dapat melaksanakan tugasnya untuk mengawasi penerapan program APU & PPT. Penerbit/Penyelenggara harus melakukan evaluasi kembali terhadap identifikasi risiko, mitigasi, kebijakan prosedur, dan Pengendalian internal apabila terdapat perubahan struktur dan skala kegiatan usaha maupun adanya pengembangan produk baru.
D.
Manajemen SDMManajemen sumber daya manusia, paling sedikit meliputi:
1. Penyaringan dalam rangka penerimaan pegawai (pre-employee screening);
Penerbit/Penyelenggara wajib melakukan screening calon pegawai antara lain memastikan bahwa calon pegawai tidak pernah terlibat dalam kegiatan PU/PT dan dengan membandingkan identitas yang dimiliki dengan DTTOT.
2. Pemantauan profil pegawai:
Penerbit/Penyelenggara wajib senantiasa melakukan pemantauan atas profil pegawai termasuk profiling data identitas serta kompetensi pegawai.
3. Program pelatihan dan peningkatan pemahaman (awareness) pegawai secara berkesinambungan.
Terdapat beberapa metode untuk meningkatkan pengetahuan APU dan PPT kepada Pegawai, misalnya melalui diskusi, workshop, pelatihan, self-learning, e-learning dan sebagainya. Sebagai contoh, Pegawai dapat memperoleh pengetahuan mengenai APU dan PPT melalui website PPATK dan/atau Bank Indonesia. Program pelatihan dan peningkatan pemahaman wajib dilaksanakan secara teratur yang dibuktikan dengan berita acara/program kerja, dokumentasi berupa foto, daftar hadir yang ditandatangani oleh pegawai yang telah mengikuti pelatihan/sharing knowledge.
E.
Pengendalian nternSistem pengendalian internal, paling sedikit meliputi:
1. Penerbit/Penyelenggara wajib mempunyai fungsi yang bertanggung jawab untuk penerapan APU dan PPT. Fungsi yang ditunjuk hendaknya disesuaikan dengan skala usaha Penerbit/Penyelenggara, yang dapat berbentuk unit kerja atau dengan menunjuk direksi/pejabat eksekutif untuk menjadi penanggung jawab pelaksanaan program APU dan PPT. Pembentukan/penunjukkan penanggung jawab APU & PPT diikuti dengan
dokumen tertulis, antara lain Surat Keputusan Direksi yang menunjuk nama dan uraian tugas petugas APU PPT; pencantuman nama petugas APU dan PPT pada SOP APU PPT; pencantuman nama penanggungjawab, penghubung, dan pelapor pada registrasi GRIPS-PPATK
2.Fungsi audit di Penerbit/Penyelenggara harus terdapat pemisahan tugas dan wewenang yang jelas antara unit yang berfungsi sebagai audit internal dengan unit-unit bisnis Penyelenggara yang melakukan kegiatan operasional.
3. Penyelenggara secara berkala wajib diaudit oleh pihak independen (pihak eksternal atau pihak independen di dalam perusahaan) disesuaikan dengan skala usaha penyelenggara. 4. Pelaporan
Penerbit/Penyelenggara wajib memenuhi pelaporan rutin sesuai ketentuan dan sesuai jadwal yang sudah ditentukan, baik laporan rutin maupun insidentil yang diminta
regulator.
a. Laporan kepada Bl:
1) Laporan perubahan kebijakan dan prosedur tertulis penerapan APU & PPT disampaikan paling lam bat 10 hari sejak perubahan.
2) Laporan tahunan penerapan APU & PPT dilaporkan paling lambat Januari tahun berikutnya. BI menyediakan format laporan pada Lampiran 3 (Laporan Tahunan Penerapan Program APU & PPT).
3) Laporan pembekuan transaksi, pembekuan rekening, dan/atau penolakan transaksi terkait DTTOT dan daftar pendanaan proliferasi senjata pemusnah massal disampaikan paling lam bat 10 hari sejak tindakan dimaksud.
4) Laporan lainnya. b. Laporan kepada PPATK:
proses RBA, Penerbit/Penyelenggara membutuhkan aplikasi khusus untuk dapat melakukan pemantauan terutama bagi penyelenggara yang memiliki skala usaha yang kompleks (a.l ditunjukkan dari jumlah titik layanan
cash out,
jenis transaksi, pengguna jasa, jumlah produk, jenis mata uang, wilayah geografis yang
16 1 ) LTKM 2) LTKT 3) LTKL 4) SIPESAT
5)
Laporan lainnya5 Sistem lnformasi dan data Mengingat cukup kompleknya
luas). Untuk memudahkan pengolahan data Penerbit/Penyelenggara yang saat ini belum mempunyai aplikasi khusus. Bl menyediakan format spreadsheet. Penyelenggara harus disiplin untuk dapat mengimplementasikannya secara efektif.
December 7
th, 2020
Dear Bu Michelle,
To answer the letter you proposed earlier, below is our new proposal:
QUOTA 10,000 30,000 50,000 100,000
Basic 1,800 1,500 1,000 Professional 7,000 5,500 3,000 Individual NPWP 13,000 11,000 7,500 5,000 Company NPWP 13,000 11,000 7,500 5,000 Mother's Maiden Name 1,800 1,500 1,000 500 Phone Number 1,800 1,500 1,000 500 Phone Number + Activation Date 3,500 2,750 2,000 1,000 Phone Number + How many phone numbers 3,500 2,750 2,000 1,000
Note:
1. This is an API-based Call.
2. The price above is the price/call at respective volume.
3. Payment is pre-paid. The total volume being bought has no expiration date.
4. Prices above exclude VAT 10%.
I look forward to speaking with you soon.
Regards,
Cristian Selawa
General Manager Sales and Operation
P :
+ 62 811-7799-888
A B C D E F
1 dia VERIFICATION SPEC 10,000 30,000 50,000 100,000 2 Basic Dukcapil Verification 2,750 2,000 1,350 3 New Price 1,800 1,500 1,000 4 Professional Dukcapil + Face Verification 8,750 7,500 6,000 5 New Price 7,000 5,500 3,000 6 Add-On Terrorist Record 10,000 5,000 3,000 1,000 7 Criminal Record 10,000 5,000 3,000 1,000 8 Narcotics Record 10,000 5,000 3,000 1,000 9 Individual NPWP & Income Range Name, Address, Birthdate, No 18,000 15,000 12,000 8,000
10 New Price 13,000 11,000 7,500 5,000 11 Company's NPWP & Income Range 18,000 15,000 12,000 8,000 12 New Price 13,000 11,000 7,500 5,000 13 Mother's Maiden Name 2,500 2,000 1,500 1,000 14 New Price 1,800 1,500 1,000 500
15
Phone Number Number of phones attached to 1 NIK; Phone Number vs NIK registered (Yes or No) 2,500 2,000 1,500 1,000 16 New Price 1,800 1,500 1,000 500 17 Phone Number + Activation Date Duration (Months / Years) 5,000 4,000 3,000 2,000 18 New Price 3,500 2,750 2,000 1,000
19 Phone Number + How Many Phone Numbers 5,000 4,000 3,000 2,000
20 New Price 3,500 2,750 2,000 1,000 21 Frequent Location Check Office or Domicile Address 14,000 10,000 5,000 2,000
22
Vehicle Information Owner's Name, NIK of the Owner, Vehicle Type, Brand, Year, Colour, BPKP, Chassis, Machine
32,500 25,000 18,000 12,500
INTELLIGENT
EKYC
SERVICE
PROPOSAL
pr
AsllRancangan Indonesia
Sonayan Business Center
Jt. Senay an N.39 Jakarta Selatan 12180
el +62 212277 5752 www.asiri.id 0@:r
0@.
DIGITAL
,
ONBOARDIN
$g==@@
d6.a
r
a
PP
Z
arr==d
Gt'a;
Intelligent Biometric eKYC Verification
Digital Onboarding
Liveness Detection
Customer Automated Acquisition System
FIDO2 Biometric Authentication
Fraud Detection Artificial Intelligence System
AL.a-
I
PT Asli Rancangan lnclonniaSeneryan Business Center
JI Senaryan No.39 Jakarta Setartan 12180
ID CARD VERIFICATION
Verify identity through his/her ID Card. There are two packages available
to choose from:
BASIC or PROFESSIONAL (with Selfie Verification).
Verification Result
BASIC VERIFICATION
PROFESSIONAL (with selfie) VERIFICATION
0l pp0putt
IDCARD
VERIFICATION %DATA APPLICANT
3404011310750000 FANNI WIRAWAN 10-07-1992 Nara Temp.at LahirVERIFICATION RESULT
NOT VERIFIED vERIEDFOTO SELFIE DATA APPLICANT
Alamat
JL'NM'L"IN 1
VERIFICATION RESULT
3404011310750000 NI
fA4I WA\WAN W No wove#e
86.2%
I
PT Asli Rancangan lnclonni•Seneryan Business Center
JI Senaryan No.39 Jakarta Setartan 12180
*Terms and Conditions Apply
Price Professional (Selfie) Verification
I
PT Asli Ranc■ng■
n lnclonni■Seneryan Business Center
JI Senaryan No.39 Jakarta Setartan 12180
Telp.+62 21 2277 5752
0@:a 0
@:at
www.asliri.id
≤ 10.000 calls
30.000 calls
100.000 calls
300.000 calls
Rp. 7.000,-/call Rp. 5.500,-/call Rp. 3.000,-/call Rp. 1.500,-/call
PERSONAL INCOME VERIFICATION
Verify Monthly Income, NPWP Validity and its details.
Verification Result
Price
< 10.000 calls
< 30.0000 calls
< 50.000 calls
*Terms and Conditions Apply
00 99o0cf
PERSONAL INCOME
VERIFICATION.%
DATA APPLICANT VERIFICATION RESULT
3404011310750000 801770686008000 Rp.
25.000.000,
FAHMI WIRAWAN W 10-071992 NIK NPWNWP Terdaftar dengan NIK
Pendapatan Bulanan
Temnpat Lahir
Berdasarkan Nyp
VERIFIED VERIFIED VERIFIED ABOVE NOT VERIFIED VERIFIED
vERIED
I
PT Asli Rancangan lnclonni•Seneryan Business Center
JI Senaryan No.39 Jakarta Setartan 12180
Telp.+62 21 2277 5752
0@:a 0
@:at
www.asliri.id
Rp. 13.000,-/
call
Rp. 11.000,-/
call
Rp. 7.500,-/
call
COMPANY ANNUAL INCOME VERIFICATION
Verify company's annual income and NPWP Validity.
Verification Result
Price
< 10.000 calls
30.0000 calls
50.000 calls
*Terms and Conditions Apply
COMPANY
ANNUAL INCOME
VERIFICATION • .%DATA APPLICANT
026562397515000 p.5.000 000.000,- NP/p endapatan Tahunan • .%VERIFICATION RESULT
VERIFIED AMIDSTI
PT Asli Aancangan lnclonni•Seneryan Business Center
JI Senaryan No.39 Jakarta Setartan 12180
Telp.+62 21 2277 5752
0@
:a
0
@
:atwww.asliri.id
Rp. 13.000,-/
call
Rp. 11.000,-/
call
Rp. 7.500,-/
call
COMPANY SHAREHOLDER VERIFICATION
Verify shareholder of the company.
Verification Result
Price
< 10.000 calls
30.0000 calls
50.000 calls
*Terms and Conditions Apply
COMPANY
SHAREHOLDER
VERIFICATION•
DATA APPLICANT 11224813641000 NWP PerusahaanUNGGUIL INDO MODERN SEJAHTERA Nama Persahaan 3578062112450004 NIK Pemegang Saharn
DARMAWAN SJARF Nara Pemegang Saham
VERIFICATION RESULT
VERIFIED VERIFIED VERIFIED VERIFIED
I
PT Asli Rancangan lnclonni•Seneryan Business Center
JI Senaryan No.39 Jakarta Setartan 12180
Telp.+62 21 2277 5752
0@:a 0
@:at
www.asliri.id
Rp.
13.000,-/
call
Rp.
11.000,-/
call
Rp.
7.500,-/
call
WORKPLACE VERIFICATION
Verify Person's last (current) Workplace.
Verification Result
Price
< 10.000 calls
30.0000 calls
50.000 calls
*Terms and Conditions Apply
0u pp0Duct
WORKPLACE
VERIFICATION• • • •
DATA APPLICANT FAHM! WIRAWAN WSUKSES MAKMUR JAYA
021885 1661 VERIFICATION RESULT VRIED NOT VERIFIED NOT VERIFIED BZZC'MM'RC'
I
PT Asli Rancangan lnclonni•Seneryan Business Center
JI Senaryan No.39 Jakarta Setartan 12180
Telp.+62 21 2277 5752
0@:a 0
@:at
www.asliri.id
Rp.
7.500,-/
call
Rp.
5.000,-/
call
Rp.
2.000,-/
call
MOTHER’S MAIDEN NAME VERIFICATION
Verify person mother’s name.
Verification Result
Price
< 10.000 calls
30.0000 calls
50.000 calls
*Terms and Conditions Apply
00 990Duct
FAMILY INFO
VERIFICATION•
•
• •
DATA APPLICANT 3404011310750000JENNIFER LOPEZ Nama lbu Kandung
VERIFICATION RESULT
VERIFIED
NOT VERIFIED
DHWDYN
I
PT Asli Rancangan lnclonni•Seneryan Business Center
JI Senaryan No.39 Jakarta Setartan 12180
Telp.+62 21 2277 5752
0@:a 0
@:at
www.asliri.id
Rp. 1.800,-/
call
Rp.
1.500,-/
call
Rp.
1.000,-/
call
A. PHONE NUMBER VERIFICATION
Verify the phone number’s owner (based on registered NIK).
Verification Result
Price
< 10.000 calls
30.0000 calls
50.000 calls
*Terms and Conditions Apply
0u ppoouc
PHONE NUMBER
VERIFICATION %DATA APPLICANT
3404011310750000 6282212341234•••
VERIFICATION RESULT
VERIFIEDI
PT Asli Rancangan lnclonni•Seneryan Business Center
JI Senaryan No.39 Jakarta Setartan 12180
Telp.+62 21 2277 5752
0@:a 0
@:at
www.asliri.id
Rp. 1.800,-/
call
Rp.
1.500,-/
call
Rp.
1.000,-/
call
Verification Result
Price
< 10.000 calls
30.0000 calls
50.000 calls
*Terms and Conditions Apply
DATA APPLICANT
3404011310750000 6282212341234
Total Nomor land,phone
VERIFICATION RESULT
VERIFIED 3
I
PT Asli Rancangan lnclonni•Seneryan Business Center
JI Senaryan No.39 Jakarta Setartan 12180
Telp.+62 21 2277 5752
0@:a 0
@:at
www.asliri.id
Verification Result
Price
< 10.000 calls
30.0000 calls
50.000 calls
*Terms and Conditions Apply
Notes:
Age = null, means wrong phone number / not activated. Age = 1, means phone number registered below 3 months
Age = 2, means phone number registered between 3 – 6 months. Age = 3, means phone number registered between 6 – 12 months. Age = 4, means phone number registered more than 1 year.
Age indicates the durations of number activation
DATA APPLICANT
3404011310750000 628221234 1234
Usia Aktitas/ Nomor Hand,phone
VERIFICATION RESULT
VERIFIED
•
I
PT Asli Rancangan lnclonni•Seneryan Business Center
JI Senaryan No.39 Jakarta Setartan 12180
Telp.+62 21 2277 5752
0@:a 0
@:at
www.asliri.id
Rp.
3.500,-/
call
Rp. 2.750,-/
call
Rp.
2.000,-/
call
PROPERTY VERIFICATION
Verify property details based on its NOP (Nilai Objek Pajak).
Verification Result
Price
< 10.000 calls
30.0000 calls
50.000 calls
*Terms and Conditions Appl
PROPERTY
VERIFICATION
• •
•
•
DATA APPLICANT VERIFICATION RESULT
340406000500900000 f%mi4away 3404011310750000 fahi lawn W 13040105110291 01/12/17
Nomor Obiek Pajak (NOP') Namna terdafar di NOP
Estira N NOP ER#to BEL0w KD'NTRH'NG GMPNG VERE.D KD'NTRHNGG' G'MPNG
I
PT Asli Rancangan lnclonni•Seneryan Business Center
JI Senaryan No.39 Jakarta Setartan 12180
Telp.+62 21 2277 5752
0@:a 0
@:at
www.asliri.id
DIGITAL ONBOARDING
Onboard clients digitally using an integrated white-label services
application containing OCR, Liveness Detection and Biometric e-KYC
Verification solution.
Price
< 10.000 calls
30.0000 calls
50.000 calls
This price includes OCR, Liveness Detection and Professional Verification.
*Terms and Conditions Apply
Oun no0ucr
DIGITAL
ONBOARDING
•
• • •
I
PT Asli Rancangan lnclonni•Seneryan Business Center
JI Senaryan No.39 Jakarta Setartan 12180
Telp.+62 21 2277 5752
0@:a 0
@:at
www.asliri.id
Rp. 20.000,-/
call
Rp.
15.000,-/
call
Rp.
10.000,-/
call
LIVENESS DETECTION
Pinpointing facial landmarks and head movement, optical flow and texture
analysis to determine it is a live individual behind the camera by using
randomize gestures (single or in a group of 2, 3 or 4) to follow.
Download Liveness Detection Demo Apps on
https://bit.ly/liveness-test
*Terms and Conditions Apply
LIVENESS DETECTION,
OCR & AUTO FACE
CROP
VERIFICATION
%
-
lieel
I
PT Asli Rancangan lnclonni•Seneryan Business Center
JI Senaryan No.39 Jakarta Setartan 12180
Telp.+62 21 2277 5752
0@:a 0
@:at
www.asliri.id
Price
< 10.000 calls
30.0000 calls
50.000 calls
Using our AI and Machine Learning technology, our OCR can differentiate
real or fake ID based on the scanned image immediately.
Price OCR
< 10.000 calls
30.0000 calls
50.000 calls
*Terms and Conditions Apply
Price Auto Face Crop
< 10.000 calls
30.0000 calls
50.000 calls
*Terms and Conditions Apply
Price KTP Authenticity Check
< 10.000 calls
30.0000 calls
50.000 calls
*Terms and Conditions Apply
REAL FAKE
•
z _
.
-
-
.
--
- -
AUTO FACE CROP
OCR
I
PT Asli Rancangan lnclonni•Seneryan Business Center
JI Senaryan No.39 Jakarta Setartan 12180
Telp.+62 21 2277 5752
0@:a 0
@:at
www.asliri.id
Rp.
350,-/
call
Rp.
200,-/
call
Rp.
100,-/
call
Rp.
350,-/
call
Rp.
200,-/
call
Rp.
100,-/
call
HOME/WORK LOCATION VERIFICATION
Verify person home/work location based on Phone Number.
Verification Result
Price
< 10.000 calls
30.0000 calls
50.000 calls
*Terms and Conditions Apply
00 99opucr
GEO LOCATION
VERIFICATION % DATA APPLICANT 6281332280002 11.8817 VERIFICATION RESULT VERIFIED VERIFIEDI
PT Asli Rancangan lnclonni•Seneryan Business Center
JI Senaryan No.39 Jakarta Setartan 12180
Telp.+62 21 2277 5752
0@:a 0
@:at
www.asliri.id
Rp.
17.000,-/
call
Rp. 10.000,-/
call
Rp.
5.000,-/
call
NEGATIVE RECORD VERIFICATION
Screening users for any negative record.
Negative Record Verification Result
0on PRODUCT
NEGATIVE RECORD
VERIFICATION roeHOLDA
•
DATA APPLICANT
HAVE EGATIN RECORD__
,,
NIK Nama Tempat Lahir Tanggal Lahir• 3404011310750000
FAHMI WIRAWAN W : JAKARTA• 10-07-1992
VERIFICATION RESULT
Negative RecordI
PT Asli Rancangan lnclonni•Seneryan Business Center
JI Senaryan No.39 Jakarta Setartan 12180
Telp.+62 21 2277 5752
HAVE RECORD
0@
:a
0
@
:atwww.asliri.id
ProPrice for Negative Record Verification
< 10.000 calls
30.0000 calls
50.000 calls
Customer Automated Acquisition System (CAAS) is a web-based solution that
generates predictive grade recommendation which is a statistical number that
evaluates consumer's creditworthiness based on related credit history from
SLIK, income, Debt to Income Ratio, assets, collaterals and others.
The end result of CAAS is a predictive model based on Machine Learning
prediction on Default Rate %. Financial institutions can use CAAS as one of the
many modules/models on top of whatever they already have, to help them
evaluating the probability of the ability for an individual to pay the potential
incurred debts.
Price
< 10.000 calls
30.0000 calls
50.000 calls
CUSTOMER AUTOMATED
ACQUISITION SYSTEM
% %% « %o
e
-
0A0Mt 00»4+0e'er��"
0et to4 .NI
PT Asli Rancangan lnclonni•Seneryan Business Center
JI Senaryan No.39 Jakarta Setartan 12180
Telp.+62 21 2277 5752
@:
www.asliri.id
Rp.
19.000,-/
call
Rp.
15.000,-/
call
Rp.
10.000,-/
call
SLIK Result in JSON
CLICKABLEt
•
..
••
•
I
Tsli Rancangan IndonesiaSeneryan Business Center
JI Senaryan No.39 Jakarta Setartan 12180
Telp.+62 21 2277 5752
.,
•
/4-.
r
•..
-.
--
....
,.
@:
www.asliri.id
The end result of CAAS is a
comprehensive
one-page
dashboard that contains all
the necessary information
regarding the user, including
the calculated predictive
grade recommendation.
The
greater
the
grade
obtained, the lower the
probability of default rate.
..41..
, 4..
..
..
•
••
444. %%----
•
•
•
en
d4«•
-
0.
SCORE RANGE DEFAULT RATE 100.250
...
251 .300...
301 -350 0,69 351.400 0,45 401-450 0,33 451-500 0.23 501.550 0.09 554-600 0,05 601-650 0,04 651.700 0,03 701.800 0,01 801-1000 0,01I
PT Asli Rancangan lnclonni•Seneryan Business Center
JI Senaryan No.39 Jakarta Setartan 12180
3. For CAAS, is a web-based services.
4. For Digital onboarding, it is an apps and API based services.
5. All payment is pre-paid.
6. Purchased API calls have no expiration date.
7. Prices above exclude VAT 10%.
8. Prices may be changed at any time without further notice.
9. 24/7 Technical and Customer Support is available at
support@asliri.id
10. These terms and conditions are governed by and construed in
accordance with the laws of Indonesia.
I
PT Asli Ranc■ng■
n lnclonni■Seneryan Business Center
JI Senaryan No.39 Jakarta Setartan 12180
I
PT A.111:t.nungen llldo.,..ia
enary6us.lines CenterJM Seney No.399 Jakarta Selat 12180
A former member of the Special Economic Investigation Unit of
Bareskrim Polri and Deputy of BNPT for Enforcement and Capacity
Building, a retired Two Stars General.
An-over-30-years experienced professional in the banking Industry
(Credit Card and Risk).
Technical teams with years of experiences and significant
milestones at Microsoft, Motorola, EMC, Analogic, Kaskus,
Indomog, and Amazon.
Technical teams with years of experience in constructing,
developing, and implementing big-data-driven systems for
government such as NASA, National Space Biomedical Research
Institute (NSBRI), Texas Department of Transport (TxDOT), Shell,
BP (British Petroleum), and others.
100
INDONESIA/
I
PT Asli Ranc■ng■
n lnclonni■Seneryan Business Center
JI Senaryan No.39 Jakarta Setartan 12180
OF GOVERNMENT DATA
I
PT Atll R•nung•n llldo.,..ia
enary6us.lines CenterJM Seney No.399 Jakarta Selat 12180
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementrian Dalam Negeri
Republik
Indonesia
tanggal 21 April 2020,
tentang
Pemanfaatan Nomor Induk Kependudukan Dan Data
Kependudukan Dalam Layanan Verifikasi Customer Due
Diligence (CDD) PT Asli Rancangan Indonesia.
Nomor: 119/4402/2020.
Indonesian National Police (POLRI)
Nomor: SUC/39/III/LIT./2019/PUSLITBANG
“Lulus dan Layak Pakai”
which means that ASLI RI’s Biometric
Verification System is compatible to the Polri’s biometric
database for eKYC verification system after a long, complex
and thorough audit by Polri.
Indonesian State Intelligence Agency
(Badan Intelijen Negara)
Perjanjian Kerjasama antara Badan Intelijen Negara Republik
Indonesia dengan PT Asli Rancangan Indonesia tentang
Pemanfaatan Data Verifikasi Biometrik.
Nomor: PK07/V/2019.
Indonesian Narcotic National Agency
(Badan Narkotika Nasional)
Perjanjian Kerjasama tentang Membangun Sistem Catatan
Narkotika bersama BNN dengan menggunakan Teknologi
Biometrik pada 27 Februari 2019.
Nomor: NK/14/II/KA/HK/2019/BNN.
0....40..
e..0
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIAI
PT Asli Rancangan lnclonni•Seneryan Business Center
JI Senaryan No.39 Jakarta Setartan 12180
Registered as
Penyelenggara Sistem
Elektronik in Kominfo
Certification from Puslitbang Polri
As a Speaker in the implementation of
Biometric Verification in Indonesia –
Hosted by Indonesia Financial Service
Authority (OJK)
Listed on Indonesia’s Financial
Services Authority as Digital Financial
Services Innovation Provider Nomor
S-130/MS.72/2020
-
=±-°
•
OTORITAS
JASA
KEUANGAN
•
•
,,._.,
-···-··-"~�•.
82a1a
.2
�·----·
€
...
----
----
.z
.•.
z±e-
·-·-··
�
ten
woe
··-
•
···-··-·
.%
�---�--··
5EE,ts7w.5re8.Ere.see
db
a840i
I
prAlRare
ga lndore.laSryan Ctr
Senaryan No.3 Jlrta Selet 12180
ISO 27001:2013
Certification from BPPT on Peraturan
Menteri Dalam Negeri No 34 tahun 2014 untuk Spesifikasi Teknis
Perangkat Pembaca eKTP
Working Together with APPI, AFPI & AFSI
--
---
�---
Leo•
APPLE=
-$.
ASLI RANCANGAN INDONESIA
1331/45$0C/KT/VII/19
LArP
CERTIFICATE OF
ASSOCIATE MEMB R HIP
ASL+ANCANGAN NOON SA 00$6/0 4 CERTIFICATE OF MEMBERSHIP 00/A./4
..l..e4
...44
..±
I
PT Asli Rancangan lnclonniaSeneryan Business Center
JI Senaryan No.39 Jakarta Setartan 12180
I
PTWRanceno,,nlndo,1111•
Serr Bu.ls CenterJM Sen@yen No.39 Jal.rt.a Selat 12180
Kristiyana as Chief Executive of OJK Banking Supervisor, Hendrikus Passagi as
Director of Regulation, Licensing and Supervision of the Fintech Financial Services
Authority,
Slamet Edy Purnomo as Deputy Commissioner for Banking Supervision
IV,
Robert Rompas as Commissioner of PT Asli Rancangan Indonesia, and Irjen Pol
(Purn) Arief Dharmawan as CEO of PT Asli Rancangan Indonesia
System Verifikasi eKYC Biometrik Catatan BNN Dukung Program P4GN
(HARI ANTI NARKOBA NASIONAL)
ASLI RI Biometric Technology in identification and verification has been implemented
in Indonesian National Police, Indonesian National Counter Terrorism Agency and
Indonesian National Narcotics Agency. Furthermore, ASLI RI Biometric Technology
has also been implemented overseas such as in Mexican Federal Police, Spanish
National Police, Dutch Police, Guardia Civil, West Midlands Police, Baltimore Police,
and many more.
26 June 2019
I
PT Asli Rancangan lnclonniaSeneryan Business Center
JI Senaryan No.39 Jakarta Setartan 12180
PT Asli Rancangan Indonesia (ASLI RI) mengumumkan bahwa perusahaan tersebut
telah tercatat di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai penyedia teknologi Inovasi
Digital
Keuangan
(IKD)
per
18
Maret
2020,
dengan
nomor
Surat
No S-130/MS.72/2020.
Berdasarkan Surat Keputusan OJK tertanggal 18 Maret 2020, ASLI RI dinilai telah
memenuhi semua ketentuan dalam Peraturan OJK No 13/2018 dan hukum yang
berlaku.
https://money.kompas.com/read/2020/03/20/234602326/resmi-tercatat-di-ojk-perusahaan-fintech-ini-siap-jalin-kerja-sama-bisnis.
PT Asli Rancangan Indonesia (ASLI RI), perusahaan yang bergerak di bidang
industri
Biometric Security, menjalin kerja sama dengan LoginID, sebuah
perusahaan yang memiliki platform bersertifikasi FIDO2 Server asal Silicon Valley,
Amerika Serikat (AS) dalam meluncurkan AsliLoginID.
AsliLoginID merupakan sebuah solusi
Biometric-Authentication-as-a-Service yang
menggantikan penggunaan kata sandi atau
password dengan data biometrik diri
untuk meningkatkan keamanan akun
online konsumen.
https://www.beritasatu.com/digital/603317-asli-ri-gandeng-login-id-kenalkan-solusi-keamanan-biometrik
ASLI
I
Kint
Resmi Tercatat
dan Diawasi oleh OJK
I
PT Asli Rancangan lnclonniaSeneryan Business Center
JI Senaryan No.39 Jakarta Setartan 12180