• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. informasi kepada masyarakat. Informasi menjadi salah satu hal yang sangat dicari

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. informasi kepada masyarakat. Informasi menjadi salah satu hal yang sangat dicari"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Media mengalami kemajuan yang sangat pesat dalam memberikan informasi kepada masyarakat. Informasi menjadi salah satu hal yang sangat dicari oleh masyarakat untuk meningkatkan hal yang diketahui, dan salah satu wadah untuk mendapatkan informasi tersebut adalah melalui media massa. Sebagian besar masyarakat Indonesia pada saat ini menghabiskan waktunya menggali informasi melalui media yang telah mengalami banyak perkembangan, seperti media informasi melalui internet, televisi, dan media cetak seperti majalah dan juga koran.

Semua media informasi yang disebut diatas memiliki peran masing- masing yang sama untuk memberikan informasi kepada masyarakat, membentuk opini publik, hingga dapat menentukan sebuah pilihan melalui media. Semua bisa kita dapatkan melalui media baik informasi mengenai dunia hiburan, pendidikan, berita mancanegara, hingga dunia politik yang sedang berkembang di Indonesia maupun di daerah sendiri sehingga media massa memiliki tanggung jawab sosial kepada masyarakat karena telah mempengaruhi perubahan pengetahuan tertentu dari berita yang telah dikonsumsi.

(2)

Masyarakat adalah bagian yang terkena dampak pemberitaan dari media massa baik media elektronik maupun media cetak. Masyarakat sangat membutuhkan banyak informasi mengenai hal-hal yang sedang berkembang di lingkungan sosial, budaya, bahkan politik. Masyarakat membutuhkan nya dalam hal meningkatkan pengetahuan mereka tentang apa yang sedang berkembang tersebut.

Berbicara tentang media massa sudah tidak bisa dilepaskan lagi dari muatan-muatan politik dan begitu juga sebaliknya, berbicara politik tidak bisa dilepaskan dari media yang memuatnya. Masa yang semakin berkembang sekarang ini,berita politik bukan lagi menjadi sesuatu yang tabu seperti yang pernah terjadi pada masa Orde Lama dan Orde Baru, atau hanya milik orang- orang tertentu saja. Kini politik menjadi bagian dari masyarakat. Bahwa politik itu adalah masyarakat itu sendiri, artinya bahwa setiap kehidupan masyarakat tidak pernah terlepas dari politik, yang didalamnya ada kegiatan mempengaruhi, dan aturan-aturan maupun norma-norma yang mengikat setiap kegiatan dalam masyarakat.1

Antara politik dan media terjalin hubungan yang saling membutuhkan dan mempengaruhi bahkan dapat menguntungkan. Media massa mampu membentuk pendapat umum dan mampu mempengaruhi pendapat masyarakat terhadap peristiwa atau isu-isu politik yang sedang terjadi atau berkembang.

1 Ertanesia Sinaga. Pengaruh Media Massa Terhadap Pengetahuan Politik Mahasiswa (Analisis Korelasi tentang Pengaruh Berita-Berita Politik dalam Harian KOMPAS Terhadap Pengetahuan Politik Mahasiswa Teknik Mesin Universitas Sumatera Utara). Skripsi. Universitas Sumatera Utara. 2010. hlm. 9

(3)

Media massa bergantung pada sistem pers, dan sistem pers itu juga bergantung pada sistem politik yang ada atau berlaku di suatu negara. Maka dari itu media massa dalam memberikan informasi untuk masyarakat atau dalam penyampaian pesan dalam sebuah peristiwa yang terjadi, media massa dalam hal ini surat kabar harus berada dalam lingkaran regulasi atau aturan yang berlaku dan ditetapkan oleh negara yang bersangkutan.2

Masyarakat pada umumnya mengetahui perilaku politik para pemerintah dan juga mengetahui tentang peristiwa politik dari berbagai media massa yang bisa didapatkan kapan saja dan dimana saja baik dari internet, televisi, media cetak seperti majalah, koran nasional dan juga koran milik daerah. Informasi yang ditawarkan oleh media massa khususnya media cetak yaitu koran mengenai isu- isu politik yang up to date mengundang perhatian masyarakat banyak, isu-isu

Politik dapat dikatakan sebagai bagian dari media dan politik tidak dapat dipisahkan dengan media, karena media seperti yang telah dijelaskan diatas, bahwa salah satu keunggulan dari media massa yakni untuk membentuk pendapat dan pandangan umum mengenai berbagai peristiwa yang terjadi, bahkan peristiwa politik yang hangat untuk dibicarakan. Ketika pendapat dan pandangan umum tersebut bisa diatur seperti yang diinginkan media massa dalam pemberitaannya, maka disitulah hal yang menjadi acuan keberhasilan suatu media menyampaikan pesan politiknya atau informasi politiknya.

2 Johansah Nuryaman. Peran Berita Politik Dalam Surat Kabar Pikiran Rakyat Terhadap Pengetahuan Politik Mahasiswa Ilmu Sosial se-Kota Bandung. Skripsi. Unversitas Pendidikan Indonesia. 2014. Hlm. 4

(4)

yang ditawarkan oleh koran-koran yang ada pada masyarakat sangat beragam terlebih menjelang adanya sebuah peristiwa politik seperti Pemilihan Kepala Daerah.

Media massa juga memiliki kekuatan untuk membentuk opini, sikap, dan perilaku masyarakat untuk menanggapi informasi yang sedang berkembang tersebut. Bagaimana sebuah media massa secara khusus media cetak mampu memberikan informasi yang menarik sehingga membuat pembaca mampu menentukan sebuah keputusan untuk menanggapi informasi tersebut.

Cara media massa dalam menampilkan peristiwa-peristiwa politik dapat mempengaruhi pandangan masyarakat umum dan para aktor politik mengenai perkembangan politik yang terjadi. Dengan hadirnya media massa dalam mengubah pandangan terhadap politik seseorang dengan cara pembentukan pendapat umum, media massa berupaya untuk membentuk pengetahuan, sikap dan tindakan seseorang mengenai sebuah peristiwa atau masalah politik dan aktor politik yang terlibat dalam pemberitaan tersebut.3

Media mempunyai pengaruh yang sangat kuat dalam pembentukan kognisi seseorang. Media memberikan informasi dan pengetahuan yang pada akhirnya dapat membentuk persepsi. Dan persepsi mempengaruhi sikap dan

3 Ibid., hlm. 5

(5)

perilaku seseorang. Berbagai pemberitaan media memberikan masukan kepada kognisi individu, dan kognisi akan membentuk sikap4

Pemilihan Kepala Daerah dalam suatu daerah memerlukan sikap yang antusias dari masyarakat untuk melihat seberapa berhasilnya demokrasi di daerah tersebut. Pemilihan Kepala Daerah langsung berarti mengembalikan “hak- hakdasar” masyarakat di daerah dengan memberikan kewenangan yang utuh dalam rangka rekrutmen politik lokal secara demokratis.

.

Salah satu hal yang menarik ditampilkan dalam media cetak seperti yang telah disampaikan diatas adalah mengenai Pemilihan Kepala Daerah. Di Kabupaten Tapanuli Tengah yang melaksanakan Pemilihan Kepala Daerah pada 15 Februari 2017 dapat menjadi hot news yang dapat digunakan media cetak lokal seperti Harian New Tapanuli untuk memberikan informasi penting mengenai perkembangan menjelang Pemilihan Kepala Daerah. Informasi penting tersebut dapat menjadi sebuah pengetahuan politik bagi masyarakat.

5

1. Amin P Napitupulu – Ramses Hutagalung .

Kabupaten Tapanuli Tengah adalah salah satu Kabupaten yang akan mengikuti Pemilihan Kepala Daerah tahun 2017. Calon Bupati yang maju dalam Pilkada serentak tersebut adalah :

2. Buyung Sitompul – Binsar Pasaribu

4http://lukmanulhakim.multiply.com/journal/item/11diakses pada tanggal 01 Desember 2016 pukul 18.20

5Joko J Prihatmoko, Pemilhan Kepala Daerah Langsung, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2005, hlm.21

(6)

3. Bakhtiar Ahmad Sibarani – Darwin Sitompul 4. Rantinus Manalu – Sodikhin Lubis

Kabupaten Tapanuli Tengah dengan Ibukotanya terletak di Kecamatan Pandan yang memiliki 22 desa. Kecamatan Pandan memiliki desa terbanyak di Kabupaten Tapanuli Tengah dan Kecamatan Pandan merupakan Kecamatan yang memiliki masyarakat yang mempunyai hak suara terbanyak di Kabupaten Tapanuli Tengah dan hal tersebut menjadi salah satu alasan bagi peneliti untuk meneliti di Kecamatan Pandan untuk melihat bagaimana media mampu memberikan informasi penting yang menjadi pengetahuan Politik.

Berdasarkan penjelasan diatas bahwa adanya kebebasan pers, peneliti ingin meneliti bagaimana kebebasan yang digunakan oleh salah satu harian lokal yaitu Harian New Tapanuli dalam memberikan berita mengenai pemilihan kepala daerah yang akan dilaksanakan pada Februari 2017.

Peneliti memilih media harian New Tapanuli karena media tersebut banyak memuat berita-berita politik, dan mampu mengikuti perkembangan zaman serta mengalami beberapa fase perubahan politik. Harian New Tapanuli merupakan salah satu media cetak terbesar yang tersebar di daerah Tapanuli Tengah. Harian New Tapanuli memiliki kekuatan konsep pemberitaan yang dimuat dalam setiap terbitannya. Berita yang muncul dalam harian New Tapanuli mengedepankan permasalahan secara khusus yang bersifat kedaerahan disekitar Tapanuli, dengan harga yang cukup terjangkau. Itulah yang memudahkan harian

(7)

New Tapanuli dapat diterima di daerah Tapanuli khususnya dalam penelitian ini Kecamatan Pandan, kabupaten Tapanuli Tengah.

Sebagai salah satu media terbesar yang tersebar di daerah Tapanuli, harian New Tapanuli memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan media massa lainnya yaitu: bahasa yang digunakan dalam Harian New Tapanuli cukup ringan namun memiliki bobot sehingga tidak menyulitkan pembaca mendalami maksud tulisan, berita yang ditampilkan dikemas dengan bahasa yang sejuk dan tidak provokatif.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut : Bagaimana Pengaruh Harian New Tapanuli Terhadap Pengetahuan Politik Masyarakat Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah Menjelang Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2017.

1.3 Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah diperlukan sebagai upaya untuk menetapkan fokus pembahasan dalam sebuah penelitian yang bertujuan agar pembahasan tidak melebar dan menghasilkan uraian yang sistematis. Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah :

(8)

1. Penelitian ini hanya dilakukan pada masyarakat Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah, Provinsi Sumatera Utara.

2. Penelitian ini juga hanya dilakukan pada Harian New Tapanuli yang cukup banyak pembacanya, dan Harian New Tapanuli merupakan sebuah koran lokal yang tersebar di daerah Tapanuli, termasuk Kabupaten Tapanuli Tengah.

3. Pengetahuan Politik yang akan diteliti hanya menyangkut tentang Pemilihan Kepala Daerah di Kabupaten Tapanuli Tengah pada Pilkada Serentak, Februari 2017

1.4 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Peran Media Massa Harian New Tapanuli terhadap pengetahuan politik masyarakat Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah menjelang Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2017.

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:

1. Secara Subyektif, penelitian ini adalah sebuah sarana untuk melatih dan mengembangkan kemampuan berfikir ilmiah, sistematis, dan metodologis penulis dalam menyusun sebuah karya tulis ilmiah.

2. Secara Akademis, penelitian ini diharapkan mampu menambah kontribusi baik secara langsung ataupun tidak langsung kepada

(9)

Departemen Ilmu Politik khususnya, maupun kepada kalangan akademisi yang memiliki ketertarikan tentang Peran Media Massa Harian New Tapanuli terhadap pengetahuan politik masyarakat kecamatan Pandan, kabupaten Tapanuli Tengah menjelang Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2017.

3. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan data dan informasi yang dapat digunakan semua kalangan terutama mereka yang mengamati tentang Peran Media Massa Harian New Tapanuli terhadap pengetahuan politik masyarakat kecamatan Pandan, kabupaten Tapanuli Tengah menjelang Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2017.

1.6 Kerangka Teori 1.6.1 Media Massa

Dalam Teori Komunikasi, media massa seperti televisi,radio, dan surat kabar memiliki kekuatan yang sangat besar dalam mengubah image , wawasan dan persepsi penerima,.6

6 Hafied Cangara, Komunikasi Politik: Konsep, Teori dan Strategi, Denpassar : Rajawali Pers, 2009, hlm 380

Salah satu fungsi klasik media massa ialah menjadi wacana pembentukan pendapat umum. Melalui berita, komentar, editorial dan artikel yang dimuat dalam surat kabar, serta wawancara yang dilakukan dalam media televisi dan radio dapat menimbulkan berbagai macam tafsiran dan pendapat yang berbeda-beda dari kalangan pembaca dan pemirsa. Media massa dengan kemampuannya dalam membuat agenda, dapat memancing perhatian khalayaknya untuk menyatakan apakah ia setuju atau tidak terhadap gagasan yang

(10)

dilemparkan oleh media massa. Oleh sebab itu, media massa tidak hanya bisa dilihat dari aspek sebagai industri hiburan dan informasi, tetapi juga sebagai sarana pembentuk pendapat umum. 7

Terdapat empat teori untuk menjelaskan ada tidaknya pengaruh media massa, yaitu8

1. Teori Penguatan (reinforcement theory)

Teori ini berpendapat bahwa pengaruh media massa itu minimal. Apa yang dilakukan oleh media massa pada dasarnya tidak lebih dari sekadar refleksi dan penguatan opini yang terjadi didalam masyarakat. Dengan demikian, yang menciptakan opini sebenarnya bukanlah media massa, melainkan masyarakat sendiri. Dengan kata lain, kekuatan media massa terhadap kehidupan politik bergantung pada kekuatan-kekuatan yang ada di dalam masyarakat.

2. Teori setting Agenda (agenda setting)

Dalam teori ini, media massa dianggap tidak dapat menentukan apa yang kita pikirkan. Tetapi, media massa dianggap dapat dan memiliki pengaruh terhadap apa yang kita pikirkan. Didalam teori ini, media tidak hanya merefleksikan apa yang ada di dalam masyarakat. Media bisa dan memiliki agenda sendiri didalam menyajikan berita sehingga berpengaruh, baik kepada masyarakat maupun pemerintah.

7Ibid, hal 194

8Kacung Marijan, Op.Cit, hlm 282

(11)

3. Teori priming dan framing

Dalam pandangan teori priming, media dapat mempengaruhi karena lebih fokus pada isu-isu tertentu, bukan yang lain. Sementara itu, didalam teori framing, media melakukan set-up untuk mempengaruhi penafsiran pembaca, pemirsa, dan pendengar tentang suatu isu dalam makna tertentu.

4. Teori Efek Langsung (direct effects theory)

Media dipandang memiliki pengaruh langsung pada sikap dan perilaku seseorang, termasuk didalamnya adalah perilaku politik. Didalam teori ini, media massa tidak hanya seke dar sebagai institusi yang merefleksikan realitas, melainkan instituisi yang memiliki pengaruh didalam memberikan makna terhadap realitas itu.

Beberapa pakar komunikasi seperti Katz, Gurevitch, dan Hass mengidentifikasikan lima kelompok kebutuhan dalam hal penggunaan media, yaitu:9

1. kebutuhan kognitif 2. kebutuhan afektif 3. kebutuhan integratif

4. kebutuhan untuk memperkuat kontak dengan keluarga, teman dan dunia luar

9Wiryanto, Teori komunikasi massa, Jakarta: Penerbit Grasindo, 2000,hal..66.

(12)

5. kebutuhan untuk melepaskan ketegangan

Beberapa jenis fungsi media menurut Marshall Mc Luhan10

1. Penyebaran/teori persuasi dan informasi. Media massa mendifusikan informasi dan mempersuasi. Dalam teori informasi, komunikasi massa terdiri dari serangkaian sistem yang menyampaikan informasi dengan cara bersambung dan berurutan.

:

2. Teori permainan. Politik dari titik pandang publik dilihat sebagai permainan. Ilmuan Politik Murray Edelman, dalam membedakan informasi mengemukakan bahwa akibat komunikasi politik massa terutama permainan, informasi politik semantikdirancang untuk memajukan suatu kepentingan agar seorang kandidat terpilih, untuk mencapai tujuan kebijakan.

3. Teori parasosial. Komunikasi berfungsi memenuhi kebutuhan manusia akan interaksi sosial. Hal ini tercapai jika media massa memberi peluang bagi hubungan parasosial.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa khlayak mengkonsumsi media massa untuk memenuhi kebutuhannya sendiri, dengan kata lain bahwa ketika seseorang memutuskan untuk mengkonsumsi media massa baik cetak maupun elektronik, tidak terlepas dari tujuan-tujuan yang dicapainya, yakni berupa kebutuhan-kebutuhan yang disebutkan diatas.

10Dan Nimmo, Komunikasi Politik : Komunikator, Pesan dan Media, Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2005, hlm 170

(13)

1.6.1.1 Berita

Berita adalah dasar dari begitu banyak informasi politik yang diterima orang.11 Pendekatan lain mendefinisikan bahwa berita hanyalah apa yang oleh pers terbitkan, pancarkan, atau sebarkan dengan cara lain. 12 Menurut Dr. Willard G. Bleyer mendefinisikan berita adalah : “Segala sesuatu yang hangat dan menarik perhatian sejumlah pembaca,dan berita yang terbaik ialah berita yang paling menarik perhatian bagi jumlah pembaca yang paling besar.” Untuk menyajikan berita yang bernilai tinggi dan dapat merangsang bangkitnya perhatian orang banyak,terdapat empat faktor utama13

1. Ketepatan waktu (tim eliness)

:

2. Kedekatan tempat kejadian (proximity) 3. Besarnya (size)

4. Kepentingan (im portance)

1.6.1.2 Pers

Istilah pers berasal dari bahasa Belanda yang dalam bahasa Inggris nya disebut press. Dalam bahasa Indonesia jika kita terjemahkan secara hurufiah maka pers berarti mesin cetak. Akan tetapi pemakaian istilah pers ini sudah lama dan

11Ibid, hlm214.

12Ibid, hal 215

13http://lukmanulhakim.multiply.com/journal/item/11 . diakses pada tgl 01 Desembel 18.15

(14)

merata ditengah-tengah masyarakat, sehingga bila kita menyebut pers, ingatan kita lantas lari kepada surat kabar. 14

Siebert, Peterson, dan Schramm mengelompokkan pers ke dalam empat sistem. Pengelompokan ini didasarkan pada corak sistem politik yang melingkupinya, yaitu 15

1. Sistem pers otoriter.

Pers semacam ini muncul pada abad kelima belas sampai keenam belas, ketika banyak negara yang masih menganut pemeritahan kerajaan yang bercorak otoriter. Media, dalam sistem pers demikian, berfungsi menunjang negara.

Konsekuensinya pemerintah secara langsung menguasai dan mengawasi berbagai kegiatan media massa.

2. Sistem pers liberal

Sistem pers ini mulai berkembang pada abad ketujuh belas dan kedelapan belas. Didalam bingkai sistem pers liberal, pers harus diberi kebebasan yang seluas-luasnya, sebagai arena untuk mencari kebenaran. Disini, kebenaran itu tidak mutlak dan dikendalikan oleh kelompok tertentu saja, melainkan ada pada berbagai kelompok yang ada di dalam masyarakat.

3. Pers Komunis

14Nurhaina Burhan, Media Komunikasi Massa dan Peranannya Dalam Pembentukan Publik Opini, Medan, Fakultas Hukum USU, 1978, hlm3

15Kacung Marijan, Op.Cit hlm 284

(15)

Sistem pers demikian berkembang di negara-negara yang dikuasai oleh rezim komunis. Didalam sistem ini, media massa merupakan alat pemerintah atau partai komunis yang berkuasa, dan merupakan bagian integral dari negara.

4. Pers tanggung jawab sosial

Sistem ini muncul pada abad kedua puluh, sebagai reaksi terhadap sistem-sistem sebelumnya, khususnya kepada sistem liberal. Dalam pandangan sistem ini, pers memang memiliki kebebasan. Tetapi, kebebasannya tidak mutlak karena pers dituntut memiliki tanggung jawab sosial kepada masyarakat.

1.6.2 Pengetahuan Politik

Sebelum menjelaskan apa itu pengetahuan politik, ada baiknya terlebih dahulu dipaparkan tentang pengetahuan dan politik. Pengetahuan, kata dasarnya

‘tahu’, mendapat awalan dan akhiran pe dan an. Imbuhan ‘pe-an’ disini menunjukkan adanya proses mengetahui.16

16Suparlan Suhartono, Filsafat Ilmu Pengetahuan, Yogyakarta: Ar-ruzz,2005, hal.63.

Objek pengetahuan bisa berupa benda mati, seperti media massa cetak, bisa makluk hidup seperi manusia, binatang dan tumbuhan, dan bisa juga Sang Pencipta sendiri.

(16)

Keingintahuan ditentukan oleh dua faktor, yaitu ; 17

1. Faktor internal, yaitu dari dalam diri manusia. Ingin tahu mengenai segala hal dalam taraf yang bagaimanapun secara benar dan berlangsung terus-menerus sampai mendapatkan kepuasan.

2. Faktor eksternal, yaitu dari dorongan dari luar diri manusia. Berupa tuntutan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan kehidupan.

Bagi manusia, pengetahuan yang bernilai benar, dan baik sangat perlu.

Hanya dengan pengetahuan demikian manusia bisa mendapatkan kemampuan untuk mempertahankan dan mengembangkan hidup dan kehidupannya demi tercapainya tujuan hidup.

Ada beberapa sumber-sumber pengetahuan:18

1. Kepercayaan berdasarkan tradisi, dan agama 2. Kesaksian otoritas orang lain.

3. Pengalaman inderawi. Melalui sumber inilah yang akan dilihat dalam penelitian yakni dengan penglihatan, dan pengamatan, terhadap media massa cetak.

4. Akal pikiran. Melalui penginderaan tadi kemudian ditransformasikan ke otak atau akal pikiran. Dari proses tersebut dihasilkan berbagai

17Ibid, hlm 66

18Ibid, hlm 68

(17)

kesimpulan. Ini jugalah yang akan dilihat pada penelitian yang hendak dilakukan.

5. Intuisi, gerak hati yang paling dalam.

Dalam memahami suatu peristiwa, faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan dalam diri seseorang, yaitu:19

Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan dimana diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya. Namun perlu ditekankan bahwa seorang yang berpendidikan rendah tidak berarti mutlak berpengetahuan rendah pula. Peningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh di pendidikan formal, akan tetapi juga dapat diperoleh pada pendidikan non formal. Pengetahuan seseorang tentang sesuatu

1. Pendidikan

Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup.

Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seeorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Dengan pendidikan tinggi maka seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun dari media massa. Semakin banyak informasi yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang didapat tentang kesehatan.

19http://duniabaca.com/definisi-pengetahuan-serta-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-pengetahuan.html diakses pada 20 Januari 2017 pukul 17.01

(18)

obyek juga mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan negatif. Kedua aspek inilah yang akhirnya akan menentukan sikap seseorang terhadap obyektertentu.

Semakin banyak aspek positif dari obyek yang diketahui, akan menumbuhkan sikap makin positif terhadap obyek tersebut.

2. Informasi / Media Massa

Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate impact)sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan. Majunya teknologi akan tersedia bermacam-macam media massa yang dapat mempengaruhi pengetahuan masyarakat tentang inovasi baru. Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan kepercayan orang. Dalam penyampaian informasi sebagai tugas pokoknya, media massa membawa pula pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang.

3. Sosial budaya dan ekonomi

Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan demikian seseorang akan bertambah pengetahuannya walaupun tidak melakukan. Status ekonomi seseorang juga akan menentukan tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk

(19)

kegiatan tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan seseorang.

4. Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam individu yang berada dalam lingkungan tersebut. Hal ini terjadi karena adanya interaksi timbal balik ataupun tidak yang akan direspon sebagai pengetahuan oleh setiap individu.

5. Pengalaman

Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi masa lalu. Pengalaman belajar dalam bekerja yang dikembangkan memberikan pengetahuan dan keterampilan professional serta pengalaman belajar selama bekerja akan dapat mengembangkan kemampuan mengambil keputusan yang merupakan manifestasi dari keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik yang bertolak dari masalah nyata dalam bidang kerjanya.

6. Usia

Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang.

Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola

(20)

pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik. Pada usia madya, individu akan lebih berperan aktif dalam masyarakat dan kehidupan sosial serta lebih banyak melakukan persiapan demi suksesnya upaya menyesuaikan diri menuju usia tua, selain itu orang usia madya akan lebih banyak menggunakan banyak waktu untuk membaca. Kemampuan intelektual, pemecahan masalah, dan kemampuan verbal dilaporkan hampir tidak ada penurunan pada usia ini. Dua sikap tradisional mengenai jalannya perkembangan selama hidup. Semakin tua semakin bijaksana, semakin banyak informasi yang dijumpai dan semakin banyak hal yang dikerjakan sehingga menambah pengetahuannya.

Setelah memaparkan tentang pengetahuan, maka selanjutnya adalah politik. Pemikiran mengenai politik (politics)di dunia barat banyak dipengaruhi oleh filsuf Yunani Kuno abad ke-5 SM. Filsuf seperti Plato dan Aristoteles menganggap politics sebagai suatu usaha untuk mencapai masyarakat politik (polity) yang terbaik. Dialam polity semacam itu manusia akan hidup bahagia karena memiliki peluang untuk mengembangkan bakat, bergaul dengan rasa kemasyarakatan yang akrab, dan hidup dalam suasana moralitas yang tinggi.

Pandangan normatif ini berlangsung sampai abad ke-19. 20

1. Menurut Rod Hague et al : “politik adalah kegiatan yang menyangkut cara bagaimana kelompok-kelompok mencapai keputusan-keputusan Ada dua sarjana yang menguraikan definisi politik, yaitu :

20Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008, hlm 14

(21)

yang bersifat kolektif dan mengikat melalui usaha untuk mendamaikan oerbedaan-perbedaan di antara anggota-anggotanya (Politics is the activity by which groups reach binding collective decisions through attempting to reconcile differences among their members.)21

2. Menurut Andrew Heywood: “Politik adalah kegiatan suatu bangsa yang bertujuan untuk membuat, mempertahankan, dan mengamandemen peraturan-peraturan umum yang mengatur kehidupannya, yang berarti tidak dapat terlepas dari gejala konflik dan kerja sama (Politics is the activity through which a people make, preserve and amend yhe general rules under which they live and as such is inextricaly linked to the phenomen of conflict and cooperation)22

Bagi penulis sendiri yang dimaksud dengan politik adalah segala sesuatu yang diperoleh manusia melalui kemampuan dalam pikiran, perasaan, pengamatan, pengalaman, dan instituisi, yang berkaitan atau berkenaan dengan kekuasaan pengaruh, kewenangan pengaturan, dan ketaatan atau ketertiban, pengambilan keputusan, kebijaksanaan, alokasi nilai dalam ini tentu saja kdalam konsep penyelenggaraan pemerintah, negara, dan masyarakat.

Setelah melihat pengertian dari pengetahuan dan politik maka dapat disimpulkan bahwa pengetahuan politik adalah respon dari segenap apa yang

21Rod Hague et al, Comparative Governmentand Politics, London:Macmillan Press, 1998 hlm 3 dalam Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik, Jakarta: PT Gramedia Pustaka, 2008, hlm 16

22Andrew Heywood, Politic, London: Macmillan Press, 1998 hlm 3 dalam Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik, jakarta: PT Gramedia Pustaka, 2008, hlm 16

(22)

diketahui mengenai cara atau usaha dalam menggapai kehidupan yang lebih baik.

Pemahaman dan pengetahuan politik tumbuh sejalan dengan bertumbuhnya pengalaman, sehingga diperlukan informasi yang bermakna untuk menggali pemikiran dalam menghadapi realitas dimana seseorang itu hidup, dan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: pendidikan, informasi,sosial budaya dan ekonomi, lingkungan, pengalaman dan usia.

1.7 Metodologi Penelitian 1.7.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif 23deskriptif.24

1.7.2 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dalam penelitian ini dilakukan pada 22 desa di Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah

1.7.3 Populasi Penelitian

Populasi didefinisikan sebagai kelompok subjek yang hendak dikenai generalisasi hasil penelitian. 25

23Bambang Prasetyo, Metode Penelitian Kuantatif: Teori dan Aplikasi, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005,hal.33. Bambang menjelaskan bahwa penelitian kuantitatif dilihat dari berbagai asumsi sebagai berikut:

Rasional, bebas nilai, objektif, ilmu adalah cara terbaik memperoleh pengetahuan, deduktif, menemukan hukum universal dan mencari penjelasan.

24J. Supranto, Metode Riset: Aplikasinya Dalam Pemasaran, Jakarta : PT Rineka Cipta, 2007, hal. 57 J. Supranto menjelaskan bahwa studi deskriptif bertujuan untuk menguraikan tentang sifat-sifat (karakteristik) suatu keadaan.

25Saifuddin Azwar, Metode Penelitian, Yogyakarta : Pustaka Belajar, 1997, hal 77

Populasi dalam penelitian ini adalah Masyarakat di

(23)

Kecamatan Pandan yang terdiri dari 22 desa/kelurahan. Populasi dalam penelitian ini terdapat 33.947 masyarakat yang memiliki hak suara.26

1.7.4 Sampel Penelitian

Sampel merupakan bagian terkecil dari populasi yang menjadi contoh ataupun yang dapat mewakili keseluruhan populasi.Oleh karena itu,sampel harus dilihat sebagai suatu pendugaan terhadap populasi dan bukan populasi itu sendiri.Dalam penelitian ini pengambilan sampel menggunakan metode penarikan sampel stratified random sampling atau metode acak terlapis, untuk menentukan jumlah responden pada 22 desa yang tersebar di kecamatan Pandan, kemudian akan dilakukan teknik Quota samplinguntuk memilih sampel dari masing-masing kecamatan, teknik sampel quota ini adalah teknik yang sama dengan stratifiedrandom samplinghanya saja bedanya penarikan sampel secara yangberartisampeldapat terpilih karena berada pada waktu, situasi dan tempat yang tepat, dalam arti siapa saja yang kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel bila dipandang orang yang ditemui itu cocok sebagai sumber data. 27

Banyak metode yang dapat digunakan untuk menghitung besarnya sampel, dalam artikel ini akan dibahas cara menghitung besar sampel dengan metode yang

26Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Tapanuli Tengah, Rekapitulasi Jumlah Daftar Pemilih Tetap per TPS, Desa/Kelurahan, dan Kecamatan, Se-Kabupaten Tapanuli Tengah, Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Tahun 2017

27Bambang Prasetyo & Lina Miftahul Jannah. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif.Jakarta:PT RajaGrafindo Persada Hal. 135.

(24)

dikembangkan oleh Isaac dan Michael. Metode yang dikembangkan oleh Isaac dan Michael adalah cara untuk menentukan jumlah sampel yang memenuhi syarat berikut:

(1) diketahui jumlah populasinya;

(2) pada taraf kesalahan (significance level) 1%, 5% dan 10%; dan

(3) cara ini khusus digunakan untuk sampel yang berdistribusi normal, sehingga cara ini tidak dapat digunakan untuk sampel yang tidak berdistribusi normal, seperti sampel yang homogen.

Cara menggunakan metode ini sangat praktis, cukup dengan mencocokkan jumlah populasi dengan taraf kesalahan (significance level) yang dikehendaki.28

28https://freelearningji.wordpress.com/2013/03/20/88/ diakses pada 14 Desember 2016 pukul 16.50

(25)

Tabel 1.1

Penentuan jumlah sampel dari populasi tertentu oleh Isaac dan Michael Dengan taraf kesalahan, 1%, 5%, dan 10 %

Dikarenakan jumlah populasinya adalah 33.947 maka sampel yang diambil adalah sebanyak 269 orang ( dengan tingkat kesalahan sebesar 10% dan tingkat kepercayaan adalah 90 %.)

(26)

Dari hasil perhitungan dengan menggunakan rumus table Isaac dan Michaelmaka diperoleh sampel sebanyak 269 orang. Tetapi karena kecamatan Pandan yang populasinya 33.947 orang terdiri dari 22 desa, maka dilakukan lagi penentuan jumlah sampel pada tiap-tiap desa/kelurahan. Penentuan jumlah sampel ini menggunakan teknik stratified random sampling atau metode acak terlapis ini disebabkan populasi yang hendak diteliti bersifat heterogen atau bervariasi.

1.7.4.1 Langkah – langkah Pengambilan Sampel

Ada beberapa langkah-langkah pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini, langkah-langkah yang diambil adalah sebagai berikut:

1.7.4.1.1 Sampel Acak Terlapis Berimbang (Proporsional Stratified Random Sampling)

Seringkali sebelum kita mengambil sampel, biasanya populasi yang sangat heterogen/bervariasi kita bagi-bagi dahulu menjdi beberapa populasi dengan jumlah elemen yang lebih kecil. 29 Teknik pengambilan sampel ini digunakan karena populasi yang akan diteliti heterogen, terdiri dari 22 desa/kelurahan di Kecamatan Pandan30

1. Pandan = 3.163 , yakni :

2. Aek Tolang = 1.885 3. Lubuk Tukko = 1744

29J Supranto, Op.cit hal.77

30Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Tapanuli Tengah, Loc.cit

(27)

4. Sibuluan Indah = 2807 5. Sibuluan Nauli = 1.678 6. Aek Sitiotio = 1.644 7. Sibuluan Raya = 1.438 8. Kalangan = 2.955 9. Hajoran = 2.120 10. Aek Garut = 357 11. Budi Luhur = 1.771 12. Aek Sitio-tio Hilir = 733 13. Hajoran Indah = 848 14. Kalangan Indah = 750 15. Lubuk Tukko Baru = 2.270 16. Mangga Dua = 1.438 17. Muara Nibung = 1.312 18. Pandan Wangi = 1.437 19. Pasar Baru = 1.099 20. Sibuluan Baru = 1.300 21. Siharopas Nauli = 419 22. Sibuluan Terpadu = 779

Total keseluruhan masyarakat Kecamatan Pandan Kabupaten tapanuli Tengah yang memiliki hak suara adalah 33.947 orang. Dari jumlah tersebut, maka

(28)

akan diperoleh responden dari masing-masing desa, dengan menggunakan rumus31

Sampel1

Populasi

= x Total sampel

1

Total populasi

1. Di desa Pandan sebanyak

s =3163 x 269 33.947

= 25,063 atau 25 orang

2. Di desa Aek Tolang sebanyak

s =1885 x 269 33.947

= 14,936 atau 15 orang 3. Di desa Lubuk Tukko sebanyak

s =1744 x 269 33.947

= 13,819 atau 14 orang

4. Di desa Sibuluan Indah sebanyak

31Bambang Prasetyo, op.cit hal 129

(29)

s =2807 x 269 33.947

= 22,242 atau 22 orang 5. Di desa Sibuluan Nauli sebanyak

s =1678 x 269 33.947

= 13,296 atau 13 orang 6. Di desa Aek Sitio-tio sebanyak

s =1644 x 269 33.947

= 13,027 atau 13 orang 7. Di desa Sibuluan Raya sebanyak

s =1438 x 269 33.947

= 11,394 atau 11 orang 8. Di desa Kalangan sebanyak

s =2955 x 269 33.947

= 23,415 atau 23 orang 9. Di desa Hajoran sebanyak

s =2120 x 269 33.947

= 16,799 atau 17 orang 10. Di desa Aek Garut sebanyak

s =357 x 269 33.947

(30)

= 2,828 atau 3 orang 11. Di desa Budi Luhur sebanyak

s =1771 x 269 33.947

= 14,033 atau 14 orang 12. Di desa Aek Sitio-tio Hilir sebanyak

s =733 x 269 33.947

= 5,808 atau 6 orang 13. Di desa Hajoran Indah sebanyak

s =848 x 269 33.947

= 6,719 atau 7 orang 14. Di desa Kalangan Indah sebanyak

s =750 x 269 33.947

= 5,943 atau 6 orang 15. Di desa Lubuk Takko Baru sebanyak

s =2270 x 269 33.947

= 17,987 atau 18 orang 16. Di desa Mangga Dua sebanyak

s =1438 x 269 33.947

= 11,394 atau 11 orang

(31)

17. Di desa Muara Nibung sebanyak

s =1312 x 269 33.947

= 10,396 atau 10 orang 18. Di desa Pandan Wangi sebanyak

s =1437 x 269 33.947

= 11,386 atau 11 orang 19. Di desa Pasar Baru sebanyak

s =1099 x 269 33.947

= 8,708 atau 9 orang 20. Di desa Sibuluan Baru sebanyak

s =1300 x 269 33.947

= 10,301 atau 10 orang 21. Di desa Siharopas Nauli sebanyak

s =419 x 269 33.947

= 3,320 atau 3 orang 22. Di desa Sibuluan Terpadu sebanyak

s =779 x 269 33.947

= 6,172 atau 6 orang

(32)

Jadi jumlah seluruh sampel yang diperoleh setelah pembulatan adalah 98 orang. Dapat juga dilihat dalam tabel 1.2 berikut :

Tabel 1.2 Populasi dan Sampel

No Nama Desa Populasi Sampel

1 Pandan 3163 25

2 Aek Tolang 1885 15

3 Lubuk Tukko 1744 14

4 Sibuluan Indah 2807 22

5 Sibuluan Nauli 1678 13

6 Aek Sitio-tio 1644 13

7 Sibuluan Raya 1438 11

8 Kalangan 2955 23

9 Hajoran 2120 17

10 Aek Garut 357 3

11 Budi Luhur 1771 14

12 Aek Sitio-tio Hilir 733 6

(33)

13 Hajoran Indah 848 7

14 Kalangan Indah 750 6

15 Lubuk Tukko Baru 2270 18

16 Mangga Dua 1438 11

17 Muara Nibung 1312 10

18 Pandan Wangi 1437 11

19 Pasar Baru 1099 9

20 Sibuluan Baru 1300 10

21 Siharopas Nauli 419 3

22 Sibuluan Terpadu 779 6

Total 33.947 267

Kemudian, setelah besaran sampel diperoleh dengan menggunakan teknik proporsional stratified random sampling peneliti melanjutkan langkah berikutnya yakni quota sampling.

(34)

1.7.4.1.2 Sampel Kuota (Quota Sampling)

Penarikan sampel dengan teknik ini lebih mementingkan tujuan penelitian, dimana sampel penelitian adalah unit populasi yang ditentukan lebih dahulu32

1.7.5 Teknik Pengumpulan Data

. Masing-masing masyarakat dari setiap desa di Kecamatan Pandan dijatah jumlah besarnya masyarakat yang dijadikan sampel. Kemudian semua masyarakat setiap desa yang terkena jatah sampel diminta untuk mengisi kuesioner.

Menurut Webster’s New World Dictionary, data adalah things known or assumed, yang berarti bahwa data itu sesuatu yang diketahui atau dianggap.

Diketahui, artinya sesuatu yang sudah terjadi merupakan fakta (bukti). Dan dianggap mempunyai dua arti yaitu pernyataan tentang sesuatu yang sudah terjadi tetapi belum diketahui (belum dilaporkan), sering disebut hipotesis dan yang kedua adalah pernyataan tentang sesuatu yang belum terjadi, bisa terjadi bisa juga tidak, disebut ramalan. 33

32Burhan Bungin, Op.cit., hal.119.

33J Supranto, Op.Cit hal 15

(35)

1.7.5.1 Penelitian Lapangan (Field Research)

Peneliti melakukan penyebaran kuesioner dengan jenis pertanyaan tertutup34

1.7.5.2 Penelitian Kepustakaan (Library Research)

terhadap masyarakat disetiap desa Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah. Metode angket, disebut juga metode kuesioner yang merupakan rangkaian atau kumpulan pertanyaan yang disusun secara sistematis dalam sebuah daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden untuk diisi.

Library Researchatau studi pustaka adalah pengumpulan data dengan cara menghimpun buku-buku, makalah-makalah, dan dokumen-dokumen serta sarana informasi lainnya yang berhubungan dengan masalah penelitian. Kegiatan penelitian ini dilakukan dengan menghimpun data dari berbagai literatur. berupa buku bacaan, artikel, makalah, jurnal, majalah/surat kabar serta website yang berkaitan dengan penelitian.35

34http://pokoe-mimpiku.blogspot.co.ic/2013/05/teknik-pengumpulan-data-angket-atau.html?m=1 Angket tertutup adalah angket yang jawabannya telah disediakan, responden tinggal memilih jawaban yang sesuai.

Diakses pada tanggal 01 Desember 2016 pukul 16.45

35Ertanesia Sinaga, Op.Cit hal 29

(36)

1.7.6 Defenisi Konsep

Konsep adalah istilah yang bisa digunakan untuk menggambaran secara abstrak dari suatu objek untuk tujuan mengklasifikasikan ataupun mengkategorikan suatu kelompok dari suatu benda serta gagasan ataupun peristiwa. Konsep juga dapat menyatukan sejumlah benda seperti gagasan, peristiwa maupun fenomena menjadi satu kesatuan. Sehingga dengan sebuah konsep bisa menyebutkan beberapa benda, gagasan, serta peristiwa ataupun fenomena dengan lebih simpel.36

1. Variabel Bebas/ Variabel Indepenen (x)

Untuk mendapatkan batasan yang jelas dari masing-masing konsep yang diteliti, maka dalam hal ini peneliti mengemukakan defenisi konsep pada penelitian ini :

Media massa adalah sarana yang digunakan oleh manusia dalam menyampaikan pesan, ataupun mencari informasi baik mengenai informasi sehari-hari ataupun politik. Media massa memiliki kekuatan dalam komunikasi politik dalam mempengaruhi khalayak. Dalam menyampaikan informasi kepada khalayak, media massa harus intens dalam menyampaikan hal-hal yang sedang berkembang serta memiliki kualitas penyampaian informasi yang baik. Variabel bebas/variabel independen dalam penelitian ini adalah Harian New Tapanuli.

36http://www.seputarpengetahuan.com/2016/09/pengertian-konsep-dan-ciri-ciri-konsep-beserta- fungsinya.html diakses pada 31 Mei 2017 pukul 01.32

(37)

2. Variabel Terikat/ Variabel Dependen (y)

Pengetahuan politik masyarakat adalah segala sesuatu yang diperoleh masyarakat melalui kemampuan berpikir, perasaan, penagamatan yang berkaitan dengan kekuasaan, pengaruh, pemerintahan, negara dan masyarakat. Pengetahuan politik masyarakat dapat berupa pengetahuan masyarakat mengenai Pemilihan Kepala Daerah, Calon Bupati/Wakil Bupati, Partai Politik, dll. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pengetahuan politik masyarakat.

1.7.7 Defenisi Operasional

Defenisi operasional berfungsi untuk memudahkan kerangka konsep dalam melakukan penelitian. Defenisi operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana cara mengukur suatu variabel. Dengan kata lain, defenisi operasional adalah semacam petunjuk pelaksanaan bagaimana caranya untuk mengukur suaru variabel.37

1. Intensitas

Variabel operasional dalam penelitian ini adalah :

Seberapa sering Harian New Tapanuli memuat berita-berita mengenai politik khususnya mengenai pemilihan kepala daerah kabupaten Tapanuli Tengah, Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD), Partai Politik, dan Calon Bupati dan Wakil Bupati kabupaten Tapanuli Tengah

37 Masri Singarimbun, Metode Penelitian Survei, LP3ES, Jakarta, 1995, hlm 46

(38)

2. Kualitas

Bagaimana Harian New Tapanuli dalam penyampaian berita, keaktulan dan kualitas bahasa dapat mempengaruhi masyarakat cepat atau tidak mengerti penyampaian berita melalui Harian New Tapanuli

3. Pemilihan Kepala Daerah

Pemilihan Kepala Daerah yang dilakukan di Tapanuli Tengah adalah Pemilihan Kepala Daerah Serentak 15 Februari 2017 yang diikuti oleh Kabupaten Tapanuli Tengah dan Kota Tebing Tinggi dari Provinsi Sumatera Utara. Dalam Pemilihan Kepala Daerah, Komisi Pemilihan Umum Daerah merupakan badan yang bertugas sebagai penyelenggara yang bekerjasama dengan Panitia Pengawas (Panwas) untuk mensukseskan Pemilihan Kepala Daerah begitu juga dengan Kabupaten Tapanuli Tengah dalam Pemilihan Kepala Daerah. Kabupaten Tapanuli Tengah memiliki 4 Daerah Pemilihan (dapil). Pada pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Tapanuli Tengah tahun 2017 ini, diikuti oleh 4 pasang calon Bupati dan Wakil Bupati yaitu :

1. Amin P Napitupulu – Ramses Hutagalung 2. Buyung Sitompul – Binsar Pasaribu

3. Bakhtiar Ahmad Sibarani – Darwin Sitompul 4. Rantinus Manalu – Sodikhin Lubis

(39)

4. Partai Politik

Partai Politik yang dimaksud disini adalah untuk melihat apakah masyarakat Kabupaten Tapanuli Tengah mengetahui partai politik pengusung calon Kepala Daerah

5. Calon Bupati dan Wakil Bupati

Melihat bagaimana masyarakat Kecamatan Pandan mengetahui jumlah pasangan yang maju dalam pemilihan kepala daerah kabupaten Tapanuli Tengah

1.8 Teknik Analisis Data

Analisis Data pada dasarnya dapat diartikan sebagai berikut38

1. Membangdingkan dua hal atau dua nilai variabel untuk mengetahui selisihnya atau rasionya kemudian diambil kesimpulannya. (X-Y adalah selisih, X/Y adalah rasio).

:

2. Menguraikan atau memecacahkan suatu keseluruhan (totally) menjadi bagian-bagian atau komponen yang lebih kecil.

3. Memperkirakan atau memperhitungkan besarnya pengaruh secara kuantitatif dari perubahan suatu (beberapa) kejadian terhadap suatu (beberapa) kejadian lainnya serta memperkirakan /meramalkan kejadian

38J.Supranto, Op.Cit hal 154

(40)

lainnya. Kejadian (event) dapat dinyatakan sebagai perubahan nilai variabel.

Data penelitian digolongkan sebagai data primer dan data sekunder. Data primer atau data tangan pertama adalah data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian dengan mengenakan alat pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subjek sebagai sumber informasi yang dicari. Data sekunder atau data tangan kedua adalah data yang diperoleh lewat pihak lai, tidak langsung diperoleh dari subjek penelitian. Data sekunder biasanyaberwujud dokumentasi atau data laporan yang tersedia. 39

1.8.1 Analisis Data Frekuensi

Analisis tabel frekuensi merupakan suatu analisis yang dilakukan dengan membagi-bagi variabel kedalam kategori-katergori yang dilakukan atas dasar frekensi. Tabel-tabel frekuensi merupakan langkah awal atau bahan dasar untuk analisis selanjutnya. Tabel frekuensi biasanya memuat dua kolom, terdiri dari frekuensi dan presentase untuk setiap kategori.40

39Saifuddin Azwar, Op.Cit hal 91

40Masri Singarimbun, dkk, Metode Penelitian Survai, Yogyakarta: Universitas Gajah Mada Press, 1981, hal.216

(41)

1.8.2 Analisis Tabel Silang

Analisis tabel silang (crosstabs) merupakan salah satu analisis korelasional yang digunakan untuk melihat hubungan antar variabel (minimal 2 variabel) kategori nominal atau ordinal. Dimungkinkan pula adanya penambahan variabel control.41

1.8.3 Korelasi Product Momen

Teknik korelasi product moment adalah korelasi tunggal yang digunakan untuk mencari koefisien korelasi (kekuatan hubungan linear) antara data interval dan data interval lainnya.42 Korelasi product moment adalah istilah yang menyatakan derajat hubungan linear (searah bukan timbal balik) antara dua variabel atau lebih.43

41

Untuk menyatakan ada atau tidaknya hubungan antara variabel X (Peran Media Massa New Tapanuli) dengan variabel Y (Pengetahuan Politik Masyarakat), yaitu variabel bebas dan variabel terikat yang berskala interval (SPSS menyebutnya scale).Korelasi dapat menghasilkan angka positif (+) atau negatif (-). Jika korelasi menghasilkan angka positif maka hubungan kedua variabel bersifat searah yang berarti jika variabel bebas besar maka variabel terikatnya juga besar. Jika angka negatif berarti tidak searah atau mempunyai makna jika variabel bebas besar maka variabel terikat kecil.

https://inisantoso.wordpress.com/2012/10/13/tabulasi-silang-crosstabs/ diakses pada 02 Desember 2016 pukul 18.09

42Burhan Bungin, Op.Cit hal 236

43 Nasruddin MN & Eddy Marlianto. 2008. Statistika. Medan : USU Press hal.145

(42)

1.8.4 Koefisien Determinasi

Korelasi determinasi atau digunakan untuk mengetahui koefisien korelasi determinan, yakni berapa persen (%) variabel bebas mempengaruhi variabel terikat.44 Maka rumus yang dipergunakan adalah:

KD = r 2

Dari hasil perhitungan-perhitungan tersebut, maka akan diperoleh tiga kemungkinan nilai r, yaitu:

x 100 %

KD = koefisien determinasi

r = nilai koefisien korelasi product moment

45

• jika r bernilai positif, maka kenaikan variabel X akan diikuti kenaikan variabel Y, begitu juga apabila nilai variabel X menurun, maka akan diikuti penurunan nilai variabel Y; yang artinya korelasi positif kuat.

• jika r bernilai negatif, maka kenaikan nilai variabel X akan diikuti penurunan nilai variabel Y, dan begitu juga apabila nilai variabel X turun akan diikuti kenaikan nilai variabel Y; yang artinya korelasi negatif kuat.

• jika nilai r sama dengan nol (0), hal ini berarti naik turunnya nilai satu variabel tidak mempunyai kaitan dengan naik turunnya nilai variabel

44Agus Irianto, Statistik: Konsep Dasar dan Aplikasinya, Jakarta: Prenada Media, 2004, ha.167.

45Ibid hal 141

(43)

lainnya; maka ini menunjukkan bahwa tidak adanya hubungan antara kedua variabel; tidak adanya korelasi.

Mengukur derajat hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat, maka dapat digunakan rumus skala Guilford, yang dapat dilihat dalam tabel 1.2 sebagai berikut46

Besarnya nilai r

Tabel 1.2 Tabel Interpretasi

Interpretasi

≤ 0,19 Hubungan rendah sekali, lemas sekali (tidak berkorelasi)

0,20-0,39 Hubungan rendah tapi pasti

0,40-0,70 Hubungan yang cukup berarti

0,71-0,90 Hubungan yang tinggi, kuat

≥ 0,91 Hubungan yang sangat tinggi, kuat sekali

46Ertanesia Sinaga, Op.Cit hlm 32

(44)

1.9 Hipotesis

Hipotesis adalah peryataan yang bersifat dugaan sementara atau tentative answer yang hendak dibuktikan kebenaraanya melalui suatu penelitian.47 Secara kuantitatif, hipotesis merupakan pernyataan tentang nilai suatu parameter yang untuk sementara dianggap benar. Parameter ialah data sebenarnya yang diperoleh dari hasil penelitianseluruh elemen populasi melalui kegiatan sensus.48 Agar suatu hipotesis dapat diuji dengan menggunakan metode statistik, harus dirumuskan menjadi hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha)49

Variabel X : Media Massa (Harian New Tapanuli)

. Hipotesis Nol (Ho) mengatakan bahwa tidak adanya hubungan antara variabel X dan variabel Y, sedangkan Hipotesis Alternatif (Ha) mengatakan sebaliknya bahwa ada hubungan antara variabel X dan variabel Y.

Adapun hipotesis dalam penelitian adalah :

Ha : Ada (terdapat) hubungan antara membaca berita-berita politik di Harian New Tapanuli terhadap pengetahuan politik masyarakat di Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah menjelang Pemilihan Kepala Daerah tahun 2017.

47Tonny P. Situmorang, Penelitian: Pengaruh Tingkat Ekonomi Maryarakat Terhadap Partisipasi Politik:

Studi Kasus: Maryarakat Nelayan di Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Deli Serdang, Medan,FISIP USU dalam Ertanesia Sinaga. Pengaruh Media Massa Terhadap Pengetahuan Politik Mahasiswa (Analisis Korelasi tentang Pengaruh Berita-Berita Politik dalam Harian KOMPAS Terhadap Pengetahuan Politik Mahasiswa Teknik Mesin Universitas Sumatera Utara), Skripsi, Universitas Sumatera Utara, 2010 hlm 39

48J Supranto, Opcit hlm 327

49Ibid hlm 328

(45)

Variabel Y : Pengetahuan Politik masyarakat Kecamatan Pandan.

1.10 Sistematika Penulisan

Penulis membagi penulisan skripsi ini dalam IV BAB dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I: PENDAHULUAN

Bab ini terdiri dari:

1. Latar belakang masalah.

Mengapa penulis memilih permasalahan yang akan diteliti? Ketertarikan- ketertarikan penulis memilih objek penelitian.

2. Perumusan masalah

Masalah apa yang hendak dilihat dalam penelitian yang hendak dilakukan.

3. Pembatasan masalah

Agar penelitian terfokus maka, masalah sebaiknya diberikan ruang lingkup.

4. Tujuan penelitian,

Isi daripada tujuan penelitian ini adalah untuk menjawab rumusan permasalahan secara singkat.

5. Manfaat penelitian

(46)

Apa yang menjadi kegunaan proses dan hasil penelitian ini bagi diri sendiri, disiplin ilmu dan lembaga terkait dalam penelitian.

6. Kerangka teori

Apa saja dalil-dalil yang hendak digunakan untuk menjelaskan permasalahan.

7. Metodologi penelitian

Metode-metode apa saja yang digunakan dalam penelitian.

8. Teknik analisis data

Bagaimana teknik untuk menganalisis data yang diperoleh untuk mendapatkan hasil,atau suatu kesimpulan.

9. Sistematika penulisan.

Sistematika penulisan ini berisikan kerangka format penulisan skripsi yang dimulai bab I hingga bab terakhir.

BAB II : DESKRPSI LOKASI PENELITIAN

Berisi deskripsi singkat mengenai lokasi penelitian

1. Profil singkat Kabupaten Tapanuli Tengah 2. Profil Harian New Tapanuli

BAB III : PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

(47)

Bab ini berisikan penyajian data dan analisis data-data yang diperoleh selama berlangsungnya penelitian.

1. Analisis tabel frekuensi

2. Analisis tabel silang

3. Analisis korelasi Product Moment

4. Analisis koefisien Determinasi

BAB IV : PENUTUP

Bab ini mencakup kesimpulan dan saran-saran yang diperoleh dari hasil penelitian.

1. Kesimpulan

2. Kelemahan penelitian

3. Saran

Referensi

Dokumen terkait

Begitu jualah sistem pendidikan negara kita, sekalipun ujian standard prestasi antabangsa menunjukkan negara Malaysia berada di tangga yang tercorot, maka kita hendaklah

Terkait dengan hal tersebut, Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah Provinsi Jawa Tengah sebagai lembaga kearsipan di provinsi Jawa Tengah, maka memiliki kewajiban

Teman-teman FK angkatan 2010, 2011, 2012, 2015 yang selalu memberikan motivasi dan semangat pada penulis selama menempuh studi di Fakultas Kedokteran Universitas

Berdasarkan tujuan penelitian diatas, adapun manfaat penelitian adalah : 1. Mengembangkan pengetahuan tentang cara yang berhubungan dengan metode yang dapat digunakan

Jenis pembayaran yang dikecualikan melalui Transaksi Non Tunai atas Pengeluaran Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) adalah pembayaran yang dilakukan

• Pembayaran terkait operasional kantor (antara lain: honor terkait operasional kantor, bahan makanan, penambah daya tahan tubuh (hanya diberikan kepada pegawai yang bekerja di

Tubuh terbagi atas kepala-dada (sefalotoraks) dan perut (abdomen). Pada bagian kepala-dada terdapat empat pasang kaki. Pada kepala terdapat beberapa pasang mata tunggal dan dua

Dari temuan tersebut penulis menduga menurunnya intensi konsumen untuk membeli dipengaruhi oleh kualitas service yang buruk di dalam website yang secara tidak langsung