• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR ISI. PENGANTAR... I. PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Ruang Lingkup.. 2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAFTAR ISI. PENGANTAR... I. PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Ruang Lingkup.. 2"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

1

(2)

2

KATA PENGANTAR

Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian c.q Pusat Pelatihan Pertanian pada Tahun 2015 mengalokasikan dana penyelenggaraan diklat teknis mendukung Program Peningkatan Produksi Padi, Jagung dan Kedelai serta Sertifikasi Kompetensi Tenaga Kerja Pertanian. Ruang lingkup kegiatan diklat dimaksud meliputi penyusunan Petunjuk Pelaksanaan Diklat, Penyusunan Bahan Ajar/Modul, pelaksanaan Diklat Teknis Mendukung Peningkatan Produksi Padi, Jagung dan Kedelai bagi Penyuluh pertanian dan Babinsa, Diklat Metodologi Penyuluhan dan Penyuluh Swadaya, Diklat Bagi Instruktur, Diklat Sertifikasi Kompetensi Bidang Pertanian, Supervisi, Monitoring dan Evaluasi serta Penguatan Kelembagaan P4S.

Sejalan dengan hal tersebut, telah dialokasikan anggaran pada satker Dinas Pertanian Provinsi. Mengingat alokasi anggaran yang berada di Dinas Pertanian sementara kegiatan Diklat dan Penguatan Kelembagaan P4S dilaksanakan oleh UPT Pelatihan Pusat/Daerah dan lembaga diklat yang memenuhi persyaratan, maka diperlukan koordinasi dan sinergitas yang intens dari unit kerja yang terlibat.

Untuk memfasilitasi baik anggaran maupun pelaksanaan, maka diterbitkan Pedoman

Tata Laksana Penyelenggaraan Diklat Pertanian APBN-P Tahun 2015 sebagai

acuan pelaksanaan diklat pertanian di provinsi.

(3)

3

DAFTAR ISI

PENGANTAR ...………..…….. i

I. PENDAHULUAN ………...………… 1

1. Latar Belakang ………... 1

2. Tujuan ………….………... 2

3. Ruang Lingkup ……….. 2

II. KEGIATAN, TARGET DAN INDIKATOR ……… ……... 3

1. APBN-P Badan Penyuluhan dan Pengemnangan SDM Pertanian …… 3

2. APBN-P Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Ditjen PSP) ………..……….. ……… 22

III. PENGELOLA ANGGARAN KINERJA PEMANTAPAN SISTEM PELATIHAN PERTANIAN APBNP 2015 ………..……… .. 6

1. Pengelola APBN-P BPPSDMP di Pusat……… 6

2. Pengelola APBN-P Ditjen PSP di Daerah……… 6

3. Pelaporan ……… 6

IV. PELAKSANAAN KEGIATAN PELATIHAN PERTANIAN ……… 7

1. Kegiatan APBN-P BPPSDMP……… 7

a. Pengawalan dan Supervisi ……… 8

b. Penyusunan Juklak dan Modul Diklat ……… 9

c. Apresiasi Penyelenggaraan Diklat dan Pembinaan P4S ……… 9

d. Supervisi dan Monitoring diklat Teknis Mendukung Padi, Jagung dan kedelai ……… 10

e. Penyusunan Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) Penyiapan SDM Pertanian Mendukung Sertifikasi Kompetensi ………... 11

f. Penyusunan Modul Diklat Sertifikasi ……… 12

g. Pelatihan bagi Instruktur ……… 12

h. Diklat Berbasis Kompetensi ……… 13

2. Kegiatan APBN-P Ditjen PSP ……… 14

a. Diklat Metodologi Penyuluhan Pertanian bagi Penyuluh Pertanian Swadaya ……… 14

b. Diklat Teknis Padi, Jagung dan kedelai bagi penyuluh pertanian ….. 16

c. Diklat Teknis Padi, Jagung dan kedelai bagi Babinsa ...……… 17

d. Diklat Fungsional RIHP (Penyuluh Pertanian, POPT dan PBT) ……… 18

VI. PELAPORAN ………... 23

(4)

4 BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Dalam rangka pencapaian swasembada berkelanjutan Padi, Jagung serta swasembada Kedelai tahun 2017, strategi peningkatan produksi Padi, jagung dan Kedelai dilaksanakan melalui peningkatan Indeks Pertanaman (IP) dan Peningkatan Produktivitas. Peningkatan IP dan peningkatan produktivitas dicapai melalui Program pengembangan Jaringan Irigasi, Optimasi Lahan, Pengembangan System Rice Intensification (SRI), Gerakan Penerapan - Pengelolaan Tanaman Terpadu (GP-PTT) Padi, GP-PTT Jagung dan GP- PTT Kedelai, Optimasi Perluasan Areal Tanam Kedelai melalui Peningkatan Indeksi Pertanaman (PAT) Jagung, Penyediaan Sarana dan Prasarana Pertanian (benih pupuk, pestisida, alat dan mesin pertanian), Pengendalian OPT dan Dampak Perubahan Iklim serta Pengawalan dan Pendampingan Penyuluhan Pertanian. Untuk itu, perlu disiapkan SDM Pertanian yang akan melaksanakan pengawalan dan pemdampingan kegiatan tersebut.

Untuk pelaksanaan kegiatan pengawalan dan pendampingan, telah dialokasikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara-Perubahan (APBN-P) Tahun 2015, yang berada di Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian serta Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Ditjen PSP) Kementerian Pertanian.

Terkait dengan hal tersebut diatas, Pusat Pelatihan Pertanian yang memiliki tugas dan fungsi melaksanakan peningkatan kompetensi aparatur dan non aparatur melalui pelatihan, merancang kegiatan Diklat Teknis Mendukung Peningkatan Produksi Padi, Jagung dan Kedelai bagi Penyuluh dan Babinsa, Diklat Metodologi Penyuluhan Pertanian bagi Penyuluh Swadaya serta Penguatan Kapasitas Kelembagaan Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S).

Disamping kegiatan tersebut, dalam rangka penciptaan tenaga kerja baru dan peningkatan kesenjangan pendapatan, Pusat Pelatihan Pertanian mendapat tugas untuk menyelenggarakan Diklat bagi Instruktur dan Diklat Berbasis Kompetensi.

Dalam rangka meningkatkan peran UPT Pelatihan Pertanian dan P4S dalam transfer teknologi dibidang pertanian bagi masyarakat pertanian, maka tahun 2015 dilaksanakan pengembangan Agro Techno Park di 3 (tiga) UPT Pelatihan Pertanian Pusat dan 5 (lima) P4S.

2. Tujuan

Pedoman ini diterbitkan sebagai acuan dalam:

a. Pelaksanaan kegiatan diklat, penguatan kapasitas P4S dan pengembangan Agro Techno Park bagi pejabat/petugas/ pelaksana kegiatan dengan anggaran kegiatan bersumber dari APBN-P Kementerian Pertanian tahun 2015.

b. Pelaksanaan Kegiatan Diklat Bagi Instruktur dan Diklat Berbasis Kompetensi bagi pejabat/petugas/pelaksana kegiatan dengan anggaran kegiatan bersumber dari APBN-P Kementerian Pertanian tahun 2015.

(5)

5 3. Ruang lingkup

Ruang lingkup Pedoman ini meliputi:

a. Kegiatan, Target Dan Indikator b. Pengelola Anggaran Kinerja

c. Pemantapan Sistem Pelatihan Pertanian APBN-P 2015 d. Pelaksanaan Kegiatan Pelatihan Pertanian

e. Pelaporan

(6)

6 BAB II

KEGIATAN, TARGET DAN INDIKATOR

1. APBN-P Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian a. Kegiatan Pusat Pelatihan Pertanian terdiri dari:

Diklat Pertanian Mendukung Program Peningkatan Produksi Padi, Jagung dan Kedelai Tahun 2015:

1) Pengawalan dan Supervisi

2) Penyusunan Juklak dan Modul Diklat

3) Apresiasi Penyelenggaraan Diklat dan Pembinaan P4S

4) Supervisi dan Monitoring Diklat Teknis Mendukung Padi, Jagung dan Kedelai Diklat mendukung Sertifikasi Kompetensi Tenaga Kerja Pertanian

1) Penyusunan Juklak Penyiapan SDM Mendukung Sertifikasi Kompetensi 2) Penyusunan Modul Diklat Sertifikasi

3) Diklat Instruktur bagi 800 orang peserta

4) Diklat Berbasis Kompetensi dalam rangka sertifikasi dan pelatihan tenaga kerja pertanian bagi 3.000 orang peserta.

b. Target dan Indikator

Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) digunakan sebagai acuan ukuran kinerja yang digunakan oleh Pusat Pelatihan Pertanian dengan tujuan untuk (1) menetapkan Rencana Kinerja Tahunan; (2) menyampaikan rencana kerja dan anggaran: (3) menyusun dokumen penetapan kinerja; (4) menyusun laporan akuntabilitas kinerja; dan (5) melakukan evaluasi pencapaian kinerja.

Secara rinci target IKK Pemantapan Sistem Pelatihan Pertanian APBNP 2015 meliputi:

1) Jumlah Dokumen Pengawalan dan Supervisi mendukung UPSUS sebanyak 1 dokumen;

2) Jumlah Dokumen Supervisi dan Monitoring Diklat Teknis Mendukung Padi, Jagung dan Kedelai sebanyak 1 Dokumen;

3) Jumlah Dokumen Penyusunan Juklak dan Modul Diklat sebanyak 1 dokumen;

4) Jumlah Dokumen Apresiasi Penyelenggaraan Diklat dan Pembinaan P4S sebanyak 3 dokumen;

5) Jumlah Dokumen Penyelenggaraan Diklat Berbasis Kompetensi sebanyak 1 dokumen;

6) Jumlah Dokumen Modul Diklat Sertifikasi sebanyak 1 dokumen;

(7)

7

7) Aparatur yang meningkat kompetensinya melalui diklat Instruktur sebanyak 800 orang;

8) Aparatur dan non aparatur yang meningkat kompetensinya melalui Diklat Berbasis Kompetensi sebanyak 3.000 orang.

2. APBN-P Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Ditjen PSP) a. Kegiatan

1) Diklat Metodologi Penyuluhan Pertanian bagi Penyuluh Swadaya;

2) Diklat Teknis Padi, Jagung dan Kedelai bagi Penyuluh Pertanian;

3) Diklat Teknis Padi, Jagung dan Kedelai bagi Bintara Pembina Desa (Babinsa);

4) Diklat Fungsional Rumpun Ilmu Hayat Pertanian (RIHP) bagi Penyuluh Pertanian, Pengamat Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) dan Pengawas Benih Tanaman (PBT);

5) Penguatan Kapasitas Kelembagaan P4S;

6) Pengembangan Agribisnis Terpadu.

b. Target dan Indikator

1) Penyuluh Swadaya yang meningkat kompetensinya melalui Diklat Metodologi Penyuluhan Pertanian sebanyak 10.000 orang;

2) Penyuluh Pertanian yang meningkat kompetensinya melalui Diklat Teknis Padi, Jagung dan Kedelai sebanyak 10.000 orang;

3) Aparatur (Babinsa) yang meningkat kompetensinya melalui Diklat Teknis Padi, Jagung dan Kedelai sebanyak 10.000 orang;

4) Aparatur Fungsional RIHP yang meningkat kompetensinya melalui Diklat Dasar Fungsional (Penyuluh Pertanian, POPT dan PBT) sebanyak 810 orang;

5) Kelembagaan P4S yang meningkat kapasitasnya sebanyak 300 unit;

6) Kelembagaan diklat yang meningkat kapasitasnya melalui Pengembangan Agro Techno Park sebanyak 8 unit (3 UPT Pelatihan Pertanian Pusat dan 5 P4S).

(8)

8 BAB III

PENGELOLA ANGGARAN KINERJA

PEMANTAPAN SISTEM PELATIHAN PERTANIAN APBNP 2015

1. Pengelola APBN-P BPPSDMP di Pusat

Pada pelaksanaan kegiatan, pengelola anggaran di tingkat pusat dilaksanakan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) yang telah ditunjuk oleh Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) pada pelaksanaan APBN Tahun 2015 yang bertugas dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan dan anggaran kinerja Pusat Pelatihan Pertanian.

2. Pengelola APBN-P Ditjen PSP di Daerah

Penggelola APBN-P Ditjen PSP untuk kegiatan pelatihan di daerah adalah PPK yang akan ditetapkan oleh KPA Satker Ditjen PSP di daerah yaitu Dinas Pertanian Provinsi untuk mengelola pelaksanaan kegiatan APBNP Tahun 2015. PPK tersebut dibantu oleh PUMK yang bertugas dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan dengan dana APBN-P Tahun 2015.

PPK di setiap propinsi, diwajibkan berkoordinasi dengan UPT Pelatihan Pusat dan Daerah untuk pelaksanaan diklat.

3. Pelaporan

Pelaporan tertulis dilaporkan secara berjenjang, mulai dari pelaksana kegiatan, dinas atau badan, serta pusat (Kementan).

(9)

9 BAB IV

PELAKSANAAN KEGIATAN PELATIHAN PERTANIAN

Pelaksanaan kegiatan pelatihan pertanian mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pedoman Diklat Aparatur bagi PNS dan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 49/Permentan/OT.140/9/2011 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Aparatur dan Non Aparatur.

Kurikulum diklat mendukung peningkatan produksi Padi, Jagung dan Kedelai dirancang berdasarkan pada hasil Identifikasi Kebutuhan Diklat (IKD) di lapangan.

Metode diklat yang dipergunakan dapat berupa pola pembekalan, pemantapan dan pendalaman; pola diklat ditempat kerja (on the job training), atau diklat keliling berdasarkan anggaran yang tersedia.

Calon Peserta dan Calon Lokasi (CP/CL) Diklat Teknis Bagi Penyuluh Pertanian, Diklat Metodologi Bagi Penyuluh Swadaya ditetapkan oleh Bakorluh mengacu pada persyaratan peserta yang ditetapkan. Calon peserta Diklat Teknis bagi Babinsa ditetapkan oleh Asisten Teritorial TNI AD. Apabila peserta dimaksud tidak dapat mengikuti diklat karena sesuatu hal maka akan digantikan oleh peserta lain sesuai kriteria yang telah ditetapkan.

Untuk menjamin kualitas penyelenggaraan Diklat APBNP 2015, ditetapkan 6 (enam) UPT Pelatihan Pertanian Pusat sebagai penjamin mutu kegiatan Diklat APBNP 2015 sebagai berikut:

UPT Pelatihan Wilayah Kerja Penjamin Mutu

1. BBPP Lembang Provinsi: (1) DKI Jakarta, (2) Jawa Barat, (3) Banten, 2. BBPP Ketindan Provinsi: (1) Jawa Timur, (2) Jawa Tengah, (3) DI

Yogyakarta, (4) Nusa Tenggara Barat, (5) Bali, (6) NTT

3. BBPP Batangkaluku Provinsi: (1) Sulawesi Selatan, (2) Sulawesi Barat, (3) Sulawesi Tengah, (4) Sulawesi Tenggara, (5) Sulawesi Utara, (6) Gorontalo, (7) Maluku, (8) Maluku Utara, (9) Papua Barat, (10) Papua

4. BBPP Binuang Provinsi (1) Kalimantan Selatan, (2) Kalimantan Tengah (3) Kalimantan Timur, (4) Kalimantan Barat 5. BPP Jambi Provinsi: (1) Jambi, (2) Sumatera Utara, (3) Sumatera

Barat, (4) Riau, (5) Kepulauan Riau, (6) Aceh

6. BPP Lampung Provinsi: (1) Bengkulu, (2) Sumatera Selatan, (3) Lampung, (4) Bangka Belitung

Tugas dan fungsi UPT Penjamin Mutu :

1. Melaksanakan koordinasi dengan Instansi terkait sesuai dengan wilayah kerja.

(10)

10

2. Melaksanakan penjaminan mutu pelaksanaan diklat sesuai dengan wilayah kerja, yaitu membimbing pelaksana diklat, melakukan monitoring dan Evaluasi serta pelaporan.

3. Menyusun laporan dan menyampaikan laporan realisasi pelaksanaan diklat mingguan kepada Puslatan

1. Kegiatan APBN-P BPPSDMP a. Pengawalan dan Supervisi

Tujuan : Melaksanakan pengawalan dan supervisi pelaksanaan kegiatan peningkatan produksi Padi, Jagung dan Kedelai terutama di Provinsi Papua.

Output : dokumen pengawalan dan supervisi.

Mekanisme : Mekanisme pelaksanaan mengacu pada peraturan dan perundangan sesuai dengan kebutuhan 2015.

Sasaran : Wilayah sentra produksi Padi, Jagung dan Kedelai terutama di Provinsi Papua.

Waktu Pelaksanaan : Maret – Desember 2015

Pelaksana/Penyelenggara : Pusat Pelatihan Pertanian.

b. Penyusunan Juklak dan Modul Diklat

Tujuan : Menyusun Petunjuk Pelaksanaan dan modul diklat teknis Padi, Jagung dan Kedelai sebagai acuan pelaksanaan diklat teknis mendukung peningkatan preningkatan poduksi Padi, Jagung dan Kedelai.

Output : 1 dokumen Juklak dan Modul Diklat teknis padi, jagung dan kedelai.

Mekanisme : Mekanisme pelaksanaan mengacu pada peraturan yang berlaku.

Sasaran : UPT Pelatihan Pertanian Pusat, UPT Pelatihan Daerah, BP3K, P4S.

Waktu Pelaksanaan: dilaksanakan 1 (satu) bulan sebelum pelaksanaan diklat.

Pelaksana: Bidang Penyelenggaraan, Pusat Pelatihan Pertanian.

c. Apresiasi Penyelenggaraan Diklat dan Pembinaan P4S

Tujuan : Mensosialisasikan dan menyebarluaskan informasi kegiatan APBNP 2015 untuk penyelenggaraan kegiatan Pelatihan Pertanian meliputi Juklak Diklat Teknis Bagi Penyuluh Pertanian dan Babinsa Tahun 2015, Tata Laksana Kegiatan dan Anggaran Pelatihan Pertanian, Pola dan Metodologi Penyelenggaraan Diklat Teknis APBNP 2015 serta Penguatan Kapasitas P4S.

Output : 1 dokumen Apresiasi Penyelenggaraan Diklat dan Pembinaan P4S Mekanisme :Mekanisme pelaksanaan mengacu pada peraturan dan perundangan yang berlaku.

(11)

11

Apresiasi dilaksanakan sebelum kegiatan Pelatihan Pertanian APBNP 2015 berjalan. Utuk efisiensi dan efektivitas pelaksanaan, maka pelaksanaan Apresiasi dibagi menjadi 3 wilayah, sebagai berikut:

a) Wilayah Barat, penanggungjawab Bidang Kelembagaan dan Ketenagaan, dilaksanakan di PPMKP Ciawi, Jawa Barat tanggal 23 – 25 Maret 2015, b) Wilayah Tengah, penanggungjawab Bidang Program dan Kerjasama,

dilaksanakan di BBPP Binuang, Kalimantan Selatan tanggal 25 – 27 Maret 2015

c) Wilayah Timur, penanggungjawab Bidang Penyelenggaraan, dilaksanakan di BBPP Batangkaluku tanggal 24 – 26 Maret 2015.

Sasaran : Dinas Pertanian Provinsi, Badan Koordinasi Penyuluhan Provinsi, UPT Pelatihan Pertanian Pusat, UPT Pelatihan Daerah, Widyaiswara dan Penyuluh.

Waktu Pelaksanaan : dilaksanakan selama 3 (tiga) hari.

Pelaksana : Pusat Pelatihan Pertanian.

Pembagian provinsi dan penanggung jawab masing-masing Wilayah disajikan pada Lampiran 1.

d. Supervisi dan Monitoring Diklat Teknis Mendukung Padi, Jagung dan Kedelai

Tujuan : untuk memonitor konsistensi pelaksanaan diklat mengacu pada Juklak yang telah ditetapkan meliputi ketepatan calon peserta diklat, waktu pelaksanaan, kurikulum, fasilitator dan anggaran yang dipergunakan.

Output : 1 dokumen Supervisi dan Monitoring Diklat Teknis Mendukung Padi, Jagung dan Kedelai

Mekanisme : Mekanisme pelaksanaan Supervisi dan Monitoring mengacu pada peraturan yag berlaku. Supervisi dan Monitoring penyelenggaraan diklat dilaksanakan secara simultan di 32 propinsi dengan penanggungjawab wilayah sebagai berikut:

a. Wilayah Barat : Kepala Bidang Kelembagaan dan Ketenagaan Pusat Pelatihan Pertanian;

b. Wilayah Tengah : Kepala Bidang Program dan Kerjasama, Pusat Pelatihan Pertanian;

c. Wilayah Timur : Kepala Bidang Penyelenggaraan, Pusat Pelatihan Pertanian.

Sasaran : UPT Pelatihan Pertanian Pusat, UPT Pelatihan Daerah, BP3K, P4S.

Waktu Pelaksanaan : Maret – Desember 2015.

Pelaksana : Pusat Pelatihan Pertanian

e. Penyusunan Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) Penyiapan SDM Pertanian Mendukung Sertifikasi Kompetensi

(12)

12

Tujuan : menyusun Petunjuk Pelaksanaan Penyiapan SDM Pertanian mendukung sertifikasi kompetensi, yang terdiri dari Juklak Diklat bagi Instruktur dan Juklak Diklat Berbasis Kompetensi meliputi kompetensi komoditas karet, kelapa sawit, kakao, kopi, Butcher, Juru Sembelih Halal dan Keurmaster, dan kompetensi bidang pertanian lainnya yang dibutuhkan oleh pasar tenaga kerja.

Output : 1 dokumen Penyusunan Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) Penyiapan SDM Pertanian Mendukung Sertifikasi Kompetensi

Mekanisme : Mekanisme pelaksanaan mengacu pada peraturan dan perundangan yang berlaku.

Sasaran : UPT Pelatihan Pertanian Pusat dan UPT Pendidikan Pertanian Pusat.

Waktu Pelaksanaan : dilaksanakan pada bulan April – Mei 2015.

Pelaksana : Bidang Penyelenggaraan - Pusat Pelatihan Pertanian.

f. Penyusunan Modul Diklat Sertifikasi

Tujuan : Menyusun Modul Diklat bagi Instruktur dan Diklat Sertifikasi Kompetensi Bagi Aparatur dan Non Aparatur;

Output : 1 Dokumen modul Diklat bagi Instruktur dan Diklat Sertifikasi Kompetensi bagi Aparatur dan Non Aparatur.

Mekanisme :Mekanisme pelaksanaan mengacu pada peraturan yang berlaku.

Sasaran : UPT Pelatihan Pertanian Pusat, UPT Pendidikan Pertanian Pusat, praktisi dan instansi terkait lainnya.

Waktu Pelaksanaan : dilaksanakan selama 2 bulan sebelum pelaksanaan diklat.

Pelaksana : Bidang Penyelenggaraan - Pusat Pelatihan Pertanian.

g. Pelatihan bagi Instruktur

Tujuan : Meningkatkan kompetensi Widyaiswara, Dosen dan Penyuluh Pertanian tentang metodologi pelatihan dan teknis pertanian.

Output : 800 orang Instruktur.

Mekanisme : Pelaksanaan diklat dimulai dengan persiapan diklat, rekruitmen peserta, pembentukan kepanitiaan, menentukan tempat pelaksanaan, proses sertifikasi, evaluasi dan pelaporan diklat. Diklat Bagi Instruktur dilaksanakan selama 12 hari (96 OJ).

Sasaran : Widyaiswara, Dosen dan Penyuluh Pertanian, Praktisi Pejabat fungsional/Pejabat struktural lain yang memenuhi persyaratan.

Waktu Pelaksanaan : Bulan Juni 2015.

IKD dan Pasca Diklat : Puslatan, Pusdikdarkasi, dan PPMKP Ciawi Pelaksana Diklat : PPMKP Ciawi.

(13)

13 h. Diklat Berbasis Kompetensi

Tujuan: Meningkatkan kompetensi kerja aparatur dan non aparatur dibidang Reproduksi Ternak Ruminansia Besar, Juru Sembelih Halal, Butcher (pemotong daging), Asisten Kebun Kelapa Sawit, Asisten Kepala Kebun Kelapa Sawit, Budidaya Krisan, Budidaya Anggrek, Produksi Benih Tanaman, Budidaya Kedelai, Fasilitator Tanaman Organik, Inspektor Tanaman Organik, Fasilitator Ternak Organik, Inspektor Ternak Organik yang dibutuhkan oleh pasar tenaga kerja.

Output: 3.000 orang aparatur dan non aparatur.

Mekanisme: Materi yang diberikan mengacu pada SKKNI. SKKNI sebagai acuan dalam pelaksanaan program pendidikan dan pelatihan diikuti dengan sertifikasi kompetensi tenaga kerja memiliki peranan besar dalam menyiapkan SDM pertanian Indonesia dalam bersaing menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

Program sertifikasi tenaga kerja dilaksanakan secara terpadu dengan sistem sertifikasi sehingga kompetensi keterampilan dan keahlian kerja yang dimiliki tenaga kerja Indonesia diakui pasar kerja di dalam dan luar negeri. Diklat Berbasis Kompetensi dilaksanakan selama 7 hari setara dengan 56 JP

Sasaran: aparatur dan non aparatur

Waktu pelaksanaan : bulan Juni s.d September 2015.

Pelaksana Diklat : 17 UPT Pelatihan dan UPT Pendidikan yang terdiri dari BBPP Lembang, BBPKH Cinagara, BBPP Ketindan, BBPP Batu, BBPP Binuang, BBPP Batangkaluku, BBPP Kupang, BPP Jambi, BPP Lampung, STPP Bogor, STPP Magelang, STPP Jurusan Penyuluhan Pertanian Jogyakarta, STPP Malang, STPP Medan, STPP Gowa, SMK PP Banjarbaru dan SMK PP Sembawa.

Koordinasi dan Pasca Diklat: Pusat Pelatihan Pertanian, Pusat Pendidikan, Standarisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian (Pusdikdarkasi) dan UPT Pelaksana Diklat.

2. Kegiatan APBN-P Ditjen PSP

a. Diklat Metodologi Penyuluhan Pertanian bagi Penyuluh Pertanian Swadaya Tujuan : Meningkatkan kompetensi Penyuluh Pertanian Swadaya dibidang metodologi penyuluhan pertanian

Output : 10.000 orang

(14)

14

Mekanisme :Diklat bagi Penyuluh Pertanian Swadaya untuk mendukung kegiatan Upaya Khusus (UPSUS) dilaksanakan selama 12 hari (setara 96 JP) mengacu pada Juklak Diklat Metodologi Penyuluhan bagi Penyuluh Pertanian Swadaya 2015.

Persyaratan peserta:

1. Belum Pernah mengikuti diklat sejenis ditahun 2015.

2. Diutamakan Penyuluh Swadaya yang yang berasal dari lokasi UPSUS dan ditugaskan dan mendapat fasilitasi untuk melaksanakan pengawalan dan pendampingan program UPSUS

3. Diutamakan Penyuluh Pertanian Swadaya di lokasi BP3K yang mendapat fasilitasi anggaran Penguatan Kapasitas BP3K

Diklat dilaksanakan oleh UPT Pelatihan Pusat/Daerah bertempat di UPT Pelatihan Pusat/UPT Pelatihan Daerah/BP3K terpilih/lembaga yang memenuhi persyaratan.

Anggaran perjalanan pembimbing dalam rangka pasca diklat (524111) diperuntukkan bagi pembimbing dari UPT Pelatihan Pertanian Pusat/UPT Daerah.

Sasaran : Penyuluh Pertanian Swadaya di 16 provinsi yaitu Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DIY, Kalimantan Selatan, NTB, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Papua.

Waktu Pelaksanaan : bulan April - Mei 2015.

Sertifikasi Diklat

Mengacu pada Peraturan Menteri Pertanian Nomor 49/Permentan/OT.140/9/2011, Peserta Diklat Non Aparatur yang telah mengikuti dan menyelesaikan seluruh proses pembelajaran dengan baik diberikan Sertifikat Telah Mengikuti Diklat (STMD) yang ditandatangani oleh Kepala UPT Pelatihan Pusat atau daerah.

b. Diklat Teknis Padi, Jagung dan Kedelai bagi Penyuluh Pertanian

Tujuan: Meningkatkan kompetensi teknis Penyuluh Pertanian dan THL-TBPP dalam mendukung peningkatan produksi padi, jagung dan kedelai.

Output: 10.000 orang Penyuluh Pertanian dan THL-TBPP di 32 provinsi.

Mekanisme: Diklat bagi Penyuluh Pertanian untuk mendukung peningkatan produksi Padi, Jagung, dan Kedelai dilaksanakan selama 7 hari (56 JP) mengacu pada Peraturan Menteri Pertanian Nomor 12/Permentan/HK.140/J/03/15 tentang Petunjuk Pelaksanaan Diklat Teknis Padi, Jagung dan Kedelai bagi Penyuluh Pertanian dan Bintara Pembina Desa Tahun 2015.

(15)

15

Penyelenggaraan Diklat diorganisasikan dan dilaksanakan oleh UPT Pelatihan Pusat/Daerah yang terakreditasi serta penyelenggara diklat lainnya yang memenuhi persyaratan.

Narasumber berasal dari UPT Pelatihan Pertanian Pusat/ Daerah/Bakorluh/Dinas Pertanian Propinsi yang berwenang dalam meningkatkan produksi padi, jagung dan kedelai. Fasilitator diklat teknis ini adalah Widyaiswara UPT Pelatihan Pertanian Pusat dan Daerah/Penyuluh Pertanian di BP4K/BP3K.

Pemanfaatan anggaran perjalanan petugas dalam rangka pengawalan (524119) dan perjalanan dalam rangka pasca diklat (524111) untuk petugas dari UPT Pelatihan Pertanian Pusat/UPT Daerah.

Sasaran: THL TBPP dan Penyuluh Pertanian PNS Persyaratan peserta:

1. Belum pernah mengikuti diklat sejenis ditahun 2015;

2. Diutamakan THL TBPP atau Penyuluh Pertanian PNS yang berasal dari lokasi UPSUS dan mendapat tugas untuk melaksanakan pengawalan dan Pendampingan;

3. Diutamakan THL TBPP dan Penyuluh Pertanian PNS yang berasal dari BP3K yang mendapat fasilitasi anggaran Penguatan BP3K.

Waktu pelaksanaan : bulan April - Mei 2015.

c. Diklat Teknis Padi, Jagung dan Kedelai bagi Babinsa

Tujuan: Meningkatkan kompetensi teknis Babinsa untuk mendukung peningkatan produksi padi, jagung dan kedelai.

Output: 10.000 orang Babinsa di 32 provinsi.

Mekanisme: Diklat Teknis mendukung peningkatan produksi Padi, Jagung dan Kedelai bagi Babinsa dilaksanakan selama 7 hari (56 JP), mengacu pada Peraturan Menteri Pertanian Nomor 12/Permentan/HK.140/J/03/15 tentang Petunjuk Pelaksanaan Diklat Teknis Padi, Jagung dan Kedelai bagi Penyuluh Pertanian dan Bintara Pembina Desa Tahun 2015.

Diklat dilaksanakan oleh UPT Pelatihan Pusat/Daerah yang terakreditasi serta penyelenggara diklat lainnya yang memenuhi persyaratan. Penjamin mutu diklat adalah UPT Pelatihan Pertanian Pusat /Daerah sesuai wilayah kerja.

Narasumber berasal dari UPT Pelatihan Pertanian Pusat /Daerah/Bakorluh/Dinas Pertanian Propinsi/Kodam yang berwenang dalam meningkatkan produksi padi, jagung dan kedelai. Fasilitator diklat teknis ini adalah Widyaiswara UPT Pelatihan

(16)

16

Pertanian Pusat dan Daerah dan /Penyuluh Pertanian di BP4K dan Alumni Diklat Babinsa Nasional.

Pemanfaatan anggaran perjalanan petugas dalam rangka pengawalan (524119) dan perjalanan dalam rangka pasca diklat (524111) untuk petugas dari UPT Pelatihan Pertanian Pusat/UPT Daerah.

Sasaran: Babinsa di 32 provinsi

Waktu pelaksanaan : bulan April-Mei 2015.

Sertifikasi Diklat

Mengacu pada Peraturan Menteri Pertanian Nomor 49/Permentan/OT.140/9/2011, Peserta Diklat Aparatur yang telah mengikuti dan menyelesaikan seluruh proses pembelajaran dengan baik diberikan Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) yang ditandatangani oleh Kepala Pusat Pelatihan Pertanian atas nama Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian.

d. Diklat Fungsional RIHP (Penyuluh Pertanian, POPT dan PBT)

Tujuan: Meningkatkan kompetensi Penyuluh dibidang metodologi penyuluhan pertanian, pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman untuk Pejabat Fungsional POPT dan pengawasan benih tanaman untuk Pejabat Fungsional PBT.

Output: 810 orang Pejabat Fungsional Penyuluh Pertanian, POPT dan PBT.

Mekanisme:

a) Diklat Fungsional Penyuluh Pertanian (PP)

Kurikulum dan metode Diklat Fungsional Bagi Pejabat Fungsional Penyuluh Pertanian mengacu pada Peraturan Menteri Pertanian nomor:

40/Permentan/OT.140/J/9/2012. Penyelenggara Diklat Fungsional Dasar Terampil bagi Penyuluh Pertanian adalah UPT Pelatihan Pusat/Daerah sedangkan Penyelenggara Diklat Fungsional Dasar Ahli atau Alih Kelompok adalah UPT Pelatihan Pertanian Pusat.

b) Diklat Bagi Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Mekanisme: Kurikulum dan metode diklat fungsional bagi pejabat fungsional Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan mengacu pada Peraturan Menteri Pertanian nomor: 41/Permentan/KP.430/J/09/2012.

Penyelenggara Diklat Dasar Fungsional PBT adalah UPT Pelatihan Pusat/Daerah sedangkan Diklat Ahli dan Alih Kelompok bagi Pejabat Fungsional PBT adalah UPT Pelatihan Pertanian Pusat.

c) Diklat Bagi Pengawas BenihTanaman (PBT)

Mekanisme: Kurikulum dan metode diklat fungsional bagi pejabat fungsional Pengawas BenihTanaman mengacu pada Peraturan Menteri Pertanian nomor: 42/Permentan/ KP.430/J/09/2012.

Penyelenggara Diklat Fungsional PBT adalah UPT Pelatihan Pusat/Daerah sedangkan Diklat Ahli adalah Pelatihan Pertanian Pusat.

(17)

17

Sasaran: Penyuluh Pertanian, POPT dan PBT.

Waktu pelaksanaan : disesuaikan jenis dan jenjang fungsional Penyuluh Pertanian, POPT dan PBT.

Penyelenggara/pelaksana : 6 UPT Pelatihan Pertanian Pusat yang peserta berasal dari di 25 propinsi.

Sertifikasi Diklat

Mengacu pada Peraturan Menteri Pertanian Nomor 49/Permentan/OT.140/9/2011, Peserta Diklat Aparatur yang telah mengikuti dan menyelesaikan seluruh proses pembelajaran dengan baik diberikan Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) yang ditandatangani oleh Kepala Pusat Pelatihan Pertanian atas nama Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian.

e. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan P4S

Tujuan: Meningkatkan kapasitas kelembagaan P4S untuk mendukung peningkatan produksi padi, jagung dan kedelai.

Output: 300 unit P4S.

Mekanisme: peningkatan kapasitas P4S sebagai lembaga masyarakat yang memiliki keahlian dalam pengembangan SDM Pertanian melalui kegiatan diklat teknis dan magang. Kegiatan diklat teknis mendukung peningkatan produksi padi, jagung dan kedelai dilaksanakan selama 5 (lima) hari.

Agar proses kegiatan berlatih berjalan dengan baik, P4S perlu ditingkatkan kelengkapan sarana prasarana diklatnya. Mekanisme, kurikulum dan metode diklat mengacu pada Permentan Nomor 49/Permentan/OT.140/9/2011, Permentan Nomor 03/Permentan/PP.140/1/2010 tentang Pedoman Pembinaan Kelembagaan Pelatihan Swadaya, Permentan Nomor dan Petunjuk Pelaksanaan Pembinaan P4S Tahun 2010. Adapun pelaksanaan diklat teknis bagi petani binaan atau petani sekitar P4S dilaksanakan oleh P4S.

Pemanfaatan anggaran perjalanan petugas dalam rangka pengawalan (524119) dan perjalanan petugas dalam rangka pasca diklat (524111) untuk petugas dari UPT Pelatihan Pertanian Pusat/UPT Daerah.

Pemanfaatan anggaran Pemenuhan Saran Diklat di P4S dapat berupa Infocus/Screen/Laptop/Kursi belajar/Flipchart/Pengeras Suara/Wireless sesuai dengan kebutuhan P4S dalam proses pembelajaran.

Sasaran: 300 P4S

Waktu pelaksanaan : 3 bulan, mulai April – Juni 2015.

Sertifikasi Diklat

(18)

18

Mengacu pada Peraturan Menteri Pertanian Nomor 49/Permentan/OT.140/9/2011, Peserta Diklat Non Aparatur yang telah mengikuti dan menyelesaikan seluruh proses pembelajaran dengan baik diberikan Sertifikat Telah Mengikuti Diklat (STMD) yang ditandatangani oleh Kepala UPT Pelatihan Pusat atau daerah.

f. Pengembangan Agro Techno Park

Tujuan: mengembangkan UPT Pelatihan Pusat dan P4S terpilih sebagai Agro Techno Park yang menerapkan teknologi di bidang pertanian, peternakan, dan pengolahan hasil/ pascapanen dalam skala ekonomi, tempat pelatihan dan pusat transfer teknologi ke masyarakat luas serta percontohan agribisnis yang unggul dan menguntungkan.

Output: 3 UPT Pelatihan Pertanian Pusat dan 5 unit P4S.

Mekanisme: Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka menumbuhkan pengusaha muda mandiri pertanian melalui pemenuhan sarana prasarana UPT Pelatihan Pertanian dan P4S sebagai unit pengembangan agribisnis terpadu dan kegiatan penumbuhan pengusaha muda mandiri pertanian melalui kegiatan permagangan dll. Keterpaduan yang diamsud adalah keterpaduan dalam pengembangan dan distribusi IPTEK, dan layanan pada masyarakat terkait pengembangan agribisnis secara terpadu. Untuk mendukung pengembangan Agro Techno Park sarana prasarana yang dikembangkan sesuai dengan kekhasan dan teknologi yang akan dikembangkan, baik di UPT Pelatihan Pertanian Pusat maupun di P4S.

Sasaran: 3 UPT Pelatihan Pertanian Pusat dan 5 unit P4S.

Waktu pelaksanaan : 8 bulan mulai April – Nopember 2015.

(19)

19 BAB VI PELAPORAN

Kegiatan Pengawalan dan Supervisi disampaikan secara periodik (mingguan) dan disampaikan disampaikan kepada sekretaris UPSUS I Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) dengan tembusan kepada Kepala BPPSDMP.

Laporan kegiatan pelaksanaan diklat disusun oleh pelaksana diklat (UPT Pelatihan Pertanian Pusat/UPT Daerah/P4S/BP3K terpilih/lembaga yang memenuhi persyaratan dan disampaikan kepada Kepala Dinas Pertanian Provinsi tembusan kepada Kepala BPPSDMP cq. Pusat Pelatihan Pertanian.

Referensi

Dokumen terkait

3 YEAR TERMS Bouchard, Ellen Kitzmann, Tricia Olson, Lindsay Read, Katherine Renshaw, Emmaly Schladetzky, Zachary Walker, Stacia Walter, Adam Jackson, Brandon. ZONING

Pulau-pulau tersebut adalah Pulau Burok, Pulau Rusa, Pulau Keuresek, Pulau Meurandeh, Pulau Bunta, Pulau Batee, Pulau Lumpat, Pulau Geupon, PulauTeunom, Pulau

“Sistem Pengendalian Intern adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai

Berdasarkan uraian tersebut, didapatkan rumusan masalah yang akan diteliti yaitu bagaimana implementasi algoritma Bee Colony Optimization untuk menyelesaikan masalah

Kenaikan kadar yang ditunjukkan oleh kelompok pembanding dan kelompok sediaan uji dosis I menunjukkan kenaikan kadar yang tidak terlalu besar bila dibandingkan

Data WAVES yang digunakan sebagai input GENESIS adalah data gelombang yang dihasilkan pada perhitungan tinggi, periode dan arah datang gelombang hasil olahan data angin

Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang 2 maupun pada masyarakat tani (non aparatur), sesuai dengan tugas yang diembannya, yaitu melaksanakan dan

Untuk mecapai tujuan pengembangan sumberdaya manusia aparatur dan non aparatur pertanian dalam mendukung pembangunan pertanian, Balai Besar Pelatihan Pertanian