1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kabupaten Bandung Barat adalah kabupaten baru pemekaran dari Kabupaten Bandung. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang di sebelah barat dan utara, Kabupaten Bandung dan Kota Cimahi di sebelah timur, serta Kabupaten Cianjur di sebelah barat dan timur.
Sedangkan ibu kota Kabupaten Bandung Barat berlokasi di Kecamatan Ngamprah, yang terletak di jalur Bandung-Jakarta. Undang-undang No.12 Tahun 2007 merupakan landasan dan payung hukum berdiri dan berjalannya roda pemerintahan Kabupaten Bandung Barat (KBB). Menyangkut Ibu kota Kabupaten Bandung Barat sudah jelas tercantum dalam pasal 7 Undang-undang No.12 tahun 2007 yang berbunyi: ibu kota Kabupaten Bandung Barat berkedudukan di Kecamatan Ngamprah.
Kendala yang masih dihadapi Kabupaten baru seperti Bandung Barat saat
ini antara lain masih terbatasnya sarana dan prasarana untuk kebutuhan
masyarakat yaitu terlihat pada minimnya jumlah sarana perbankan, koperasi, dan
sarana kesehatan. Selain itu, panjang jalan pun masih sedikit. Kendala tersebut
menimbulkan ongkos cukup tinggi. Alokasi biaya sebagian besar harus
diprioritaskan untuk membangun sarana dan prasarana sosial serta fisik, agar
aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan publik meningkat.
Kabupaten Bandung Barat pada tahun 2007 mewarisi sekitar 1,4 juta penduduk atau lebih tepatnya 1.357.194 dengan kepadatan 1.114,74 jiwa/km² dari 42,9% wilayah lama Kabupaten Bandung. Kapadatan penduduk suatu kabupaten ditentukan oleh berbagai faktor. Faktor-faktor tersebut meliputi kelahiran, kematian dan perpidahan (migrasi).
Kecepatan pertumbuhan penduduk menjadi ciri utama sebuah daerah berkembang. Pertumbuhan penduduk merupakan perubahan jumlah penduduk baik pertambahan dan penurunan jumlah penduduk. Besarnya pertambahan jumlah penduduk yang tidak diimbangi oleh penyediaan sarana dan prasarana akan menyebabkan kemiskinan dan kesulitan untuk berinteraksi. Untuk berinteraksi penduduk memerlukan sarana dan prasarana yang menunjang kehidupan dalam bermasyarakat antara lain berupa sarana dan prasarana pendidikan, kesehatan dan sekaligus pelatihan hidup berinteraksi yang diwujudkan melalui berbagai pembangunan sarana dan prasarana fisik seperti jalan dan alat transportasi. Pertumbuhan peduduk ini pula berpengaruh terhadap peningkatan kemiskinan, peningkatan pengangguran, peningkatan urbanisasi, Tuntutan penyediaan pangan meningkat, tuntutan penyediaan tempat tinggal meningkat, serta tuntutan penyediaan berbagai sarana dan prasarana pendidikan meningkat. Dengan jumlah penduduk yang tidak merata di Kabupaten Bandung Barat, pemerintah harus mempersiapkan berbagai sarana dan prasarana untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan penduduk Kabupaten Bandung Barat.
Kualitas penduduk merupakan komponen penting dalam setiap setiap
gerak pembangunan, sebab hanya dari penduduk berkualitas upaya pembangunan
dapat dilaksanakan dengan baik. Jumlah penduduk yang besar jika tidak diikuti dengan kualitas yang memadai hanya akan menimbulkan masalah dan menjadi beban pembangunan. Untuk mengukur tingkat kualitas penduduk dapat dilihat dari tingkat pendidikan, tingkat kesehatan serta pendapatan. Tentunya hal tersebut harus ditunjang oleh sarana dan prasarana yang memadai. Mobilitas penduduk dalam memenuhi kebutuhannya dalam berinteraksi pun sangat membutuhkan sarana dan prasarana, contohnya untuk sarana dan prasarana transportasi seperti jalan dan trayek angkutan umum. Hal tersebut sangat mempengaruhi mobilitas penduduk untuk berinteraksi dengan lingkungannya.
Jumlah penduduk yang cukup besar, pertumbuhan penduduk yang
tinggi, penyebaran penduduk yang tidak merata adalah permasalahan penduduk
yang berdampak pada kehidupan masyarakat. Dampak dari permasalahan terebut
menyentuh segala bidang. Mulai dari bidang sosial, ekonomi, keamanan,
kesehatan, hingga ketenagakerjaan. Berikut ini adalah tabel luas wilayah per
kecamatan di Kabupaten Bandung Barat :
Tabel 1.1
Luas Wilayah Per Kecamatan di Kabupaten Bandung Barat
Kecamatan
Luas
(%)
(Km2) Ha
Lembang 982654 9.826,54 7.44
Parongpong 433938 4.339,38 3.45
Cisarua 553641 5.536,41 4.24
Cikalongwetan 1120781 11.207,81 8.68 Cipeundeuy 1012466 10.124,66 7.74 Ngamprah** 360858 3.608,58 2.76 Cipatat 1254969 12.549,69 9.59 Padalarang 515763 5.157,63 3.94
Batujajar 836839 8.368,39 6.4
Cihampelas 466271 4.662,71 3.57
Cililin 815452 8.154,52 6.23
Cipongkor 761465 7.614,65 5.82
Rongga 1131200 11.312,00 8.65
Sindangkerta 1203479 12.034,79 9.2 Gununghalu* 1607962 16.079,62 12.29
Total 1.305,774 130.577,40 100,00