• Tidak ada hasil yang ditemukan

MEMAHAMI HAKEKAT DAN ASPEK-ASPEK DALAM READING (MEMBACA)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MEMAHAMI HAKEKAT DAN ASPEK-ASPEK DALAM READING (MEMBACA)"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

MEMAHAMI HAKEKAT DAN ASPEK-ASPEK DALAM READING (MEMBACA)

Riska Aulia Sartika. Pendidikan Bahasa dan Sastra Inggris. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Makassar.

riskaauliasartika66@gmail.com.

ABSTRAK

Kemampuan membaca adalah kemampuan seseorang dalam merekonstruksi pesan yang terdapat dalam teks yang dibaca dengan menghubungkan pengetahuan-pengetahuan yang dimiliki untuk mengerti ide pokok, detail penting, dan seluruh pengertian serta mengingat bahan yang dibacanya (Masruro, 2016). Kemampuan memahami hakikat dan aspek-aspek dalam membaca menentukan keberhasilan dalam proses kegiatan membaca itu sendiri. Aspek mekanis dan aspek yang bersifat pemahaman sendiri menjadi gambaran umum dari aspek-aspek dalam kegiatan membaca. Jenis penulisan yang digunakan dalam penulisan karya tulis ilmiah ini yaitu penelitian pustaka (Library Researc) dengan objek tulisan yaitu hakekat dan aspek membaca. Data didaptkan dari berbagai literatur dengan teknik analisis diawali dengan pengumpulan, menyaring, menganalisis, kemudian menyimpulkan. Hakikat membaca pada dasarnya adalah proses bagaimana untuk mengetahui makna atau tujuan dari apa yang dibaca. Dalam kegiatan membaca tidak terlepas juga dengan aspek-aspek yang menjadi poin penting untuk diketahui oleh pembaca dengan tujuan untuk mencapai titik keberhasilan dalam memperoleh strategi untuk menarik sebuah informasi atau ilmu baru yang ditemukan dari apa yang telah dibaca.

Kata Kunci : Membaca, Aspek Mekanis, dan Aspek Pemahaman

(2)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Memahami isi, ide atau gagasan baik yang tersurat maupun tersirat dalam bahan bacaan diartikan sebagai suatu kegiatan membaca yang dapat membantu dalam peningkatan pengetahuan atau informasi-informasi yang belum diketahui oleh pembaca itu sendiri. Ada tiga istilah yang digunakan dalam proses membaca, yaitu recording, decoding, dan meaning. Recording mengacu pada kalimat, kemudian mengasosiasikannya dengan bunyi-bunyi sesuai dengan system tulisan yang digunakan, proses decoding merujuk pada proses penerjemahan rangakaian grafis kedalam kata-kata, sedangkan meaning adalah proses memahami makna dalam sebuah bacaan atau teks yang berlangsung dari tingkat pemahaman, pemahaman interpretatif, kreatif, dan evaluatif ( Susanti, 2014). Kegiatan membaca tidak lepas dari kehidupan kita sehari-hari yang membedakan kita adalah kepandaian dalam memilih bacaan, tingkatan informasi yang kita terima dari hasil bacaan tiap harinya dan kemampuan membaca.

Kemampuan membaca adalah kemampuan seseorang dalam merekonstruksi pesan yang terdapat dalam teks yang dibaca dengan menghubungkan pengetahuan-pengetahuan yang dimiliki untuk mengerti ide pokok, detail penting, dan seluruh pengertian serta mengingat bahan yang dibacanya (Masruro, 2016). Seseorang dikatakan memahami suatu bacaan apabila memiliki kemampuan yaitu kemampuan menangkap arti atau kata yang digunakan dalam bacaan, mampu melihat atau menemukan makna tersurat maupun tersirat dalam bacaan serta mampu menarik sebuah kesimpulan dari apa yang telah dibacanya. Sesuai hakekatnya bahwa membaca merupakan kegiatan mengamati tulisan secara visual sebagai proses mekanisme yang kemudian berlanjut kepada proses psikologis berupa kegiatan berpikir dalam mengelolah informasi, mengidentifikasi, menguraikan dan memberi makna terhadap bacaan (Riadi, 2014).

(3)

Selain memahami dan mengetahui tujuan dari membaca, di perlukan juga pengetahuan mengenai aspek-aspek penting yang terdapat dalam kegiatan membaca. Kemampuan memahami aspek-aspek dalam membaca menentukan keberhasilan dalam proses kegiatan membaca itu sendiri.

Aspek membaca sendiri merupakan teknik-teknik atau kiat-kiat yang perlu dipahami dan di implementasikan dalam kegiatan membaca itu sendiri.

Untuk lebih memahami bacaan maka penulis bermaksud menjelaskan pentingnya mengetahui aspek-aspek dalam kegiatan membaca (Reading).

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari karya ini yaitu a. Bagaimana hakikat dalam membaca ?

b. Aspek-aspek apa saja yang terkandung dalam kegiatan membaca ?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan yang harus dicapai dalam karya tulis ini yaitu a. Untuk memahami hakekat dalam membaca

b. Untuk mengatahui aspek-aspek yang terkadung dalam kegiatan membaca.

D. Manfaat Penulisan

a. Membantu penulis meningkatkan kreativitas dan khazanah ilmu dalam penulisan.

b. Membantu pembaca memperoleh referensi untuk menambah ilmu pengetahuan mengenai materi yang dibahas.

(4)

BAB II

TELAAH PUSTAKA

A. Membaca

Nuriadi dalam Ayu (2012) mengatakan bahwa membaca adalah proses yang melibatkan aktivitas fisik dan mental. Salah satu aktivitas fisik dalam membaca adalah saat pembaca menggerakkan mata sepanjang baris-baris tulisan dalam sebuah teks bacaan. Membaca melibatkan aktivitas mental yang dapat menjamin pemerolehan pemahaman menjadi maksimal. Membaca bukan hanya sekadar menggerakkan bola mata dari margin kiri ke kanan tetapi jauh dari itu, yakni aktivitas berpikir untuk memahami tulisan demi tulisan.

Munaf dalam Arisma (2012) Membaca mempunyai peranan sosial yang amat penting dalam kehidupan manusia sepanjang masa karena pertama, membaca itu merupakan satu alat komunikasi yang amat diperlukan dalam suatu masyarakat berbudaya, kedua bahwa bahan bacaan yang dihasilkan dalam setiap kurun waktu zaman dalam sejarah sebahagian besar dipengaruhi oleh latar belakang sosial tempatnya berkembang, dan ketiga bahwa sepanjang masa sejarah terekam. Oleh karena itu, dengan membaca dapat diketahui sejarah suatu bangsa, kejadian-kejadian atau peristiwa-peristiwa waktu lampau, maupun waktu sekarang di tempat lain, atau berbagai cerita yang menarik tentang masalah kehidupan di dunia ini.

Perlu diketahui juga jenis-jenis membaca yaitu membaca nyaring, dalam proses membaca nyaring sering dipakai oleh seseorang untuk menyampaikan suatu gagasan terhadap orang lain dengan cara membaca teks. Membaca nyaring adalah sebuah kegiatan membaca yang dilakukan dengan teknis atau cara membaca keras-keras didepan umum. Membaca dalam hati, membaca dalam hati merupakan sebuah kegiatan membaca dengan seksama yang dilakukan utnuk dapat mengerti dan juga memahamu maksud serta tujuan dari penulis dalam media tulis. Membaca dalam hati meliputi dua aspek yaitu, membaca ekstensif adalah tahapan awal dimana pembaca dituntut untuk bisa menyurvei atau menilai dengan membaca secara sekilas mau pun membaca dangkal.

Sedangkan membaca intensif merupakan tahapan lanjutan untuk dapat

(5)

memahami isi dan memahami konteks bahasa dalam yang digunakan dalam penulisan ( Kurniawan, 2016).

(6)

BAB III

METODE PENULISAN

A. Jenis Tulisan

Jenis penulisan yang digunakan dalam penulisan karya tulis ilmiah ini yaitu penelitian pustaka (Library Research) yang bertujuan untuk mengumpulkan data dan informasi dengan bantuan-bantuan material dari berbagai literatur yang ditulis secara deskribtif.

B. Objek Tulisan

Objek dari karya tulis ini adalah “Hakikat dan Aspek-Aspek dalam Reading (Membaca)”

-

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah data-data yang diperoleh dari berbagai sumber untuk mendapatkan kerangka teoritis mengenai masalah yang dibahas. Informasi yang diperoleh dari data berupa e-jurnal, artikel, dan internet.

D. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan diawali dengan pengumpulan data yang dilanjutkan dengan menyaring berbagai informasi yang sesuai dengan masalah yang dikaji yang kemudian dianalisis. Penyajian materi dilakukan secara deskriptif, yaitu menggambarkan hakikat dan aspek-aspek dalam Reading (membaca).

(7)

BAB IV PEMBAHASAN

A. Hakikat Membaca

Menurut Santosa dalam Ismail (2013) Pada hakekatnya aktivitas membaca terdiri dari dua bagian, adapun bagian itu diantaranya adalah membaca sebagai proses dan membaca sebagai produk. Membaca sebagai proses mengacu pada aktivitas fisik dan mental. Sedangkan membaca sebagai produk mengacu pada konsekuensi dari aktivitas yang dilakukan pada saat membaca. Para pakar yang menganalisis membaca sebagai suatu keterampilan, memandang hakikat membaca itu sebagai suatu proses atau kegiatan yang menerapkan seperangkat keterampilan dalam mengolah hal-hal yang dibaca untuk menangkap makna. Para pakar yang mengutamakan psikolinguistik, menyikap membaca itu sebagai proses merekonstruksi informasi yang terdapat dalam bacaan atau sebagai suatu upaya untuk mengolah informasi dengan menggunakan pengalaman atau kemampuan pembaca dan kompetensi bahasa yang dimilikinya secara kritis. Dari kedua pendapat itu maka diperoleh kesimpulan bahwa 11 membaca adalah suatu aktivitas untuk menangkap intonasi bacaan baik yang tersurat maupun tersirat dalam bentuk pemahaman bacaan secara literal, inferensial, evaluatif, kreatif dan apresiasi dengan memanfaatkan pengalaman belajar membaca ( Istarocha, 2012).

Pada hakikatnya membaca adalah sebuah proses menemukan sebuah pesan atau makna dari sebuah tulisan sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman yang tealh kita miliki. Menurut Drs. Kholid A. Haraz dalam Modul hakikat dan proses membaca mengungkapkan hal-hal yang terkait dengan proses membaca yaitu membaca sebagai proses psikologi, membaca sebagai proses sensori, membaca sebagai proses perseptual, membaca sebagai proses perkembangan, dan membaca sebagai proses perkembangan keterampilan.

1. Proses Psikologi

Kehidupan dan pertumbuhan kita senantiasa dipengaruhi dengan kegiatan belajar, karenanya banyak hal yang kita kuasai diperoleh melalui proses belajar. Begitu pula halnya dengan kemampuan membaca. Ada hal- hal yang mendasar yang perlu mendapat perhatian karena mempunyai kaitan dengan proses membaca.

(8)

2. Proses Sensori

Proses sensori merupakan proses membaca yang dimulai dengan melihat. Stimulus masuk lewat indra penglihatan mata. Fase tingkat awal anak menunjukkan kemampuan yang secara umum disebut membaca. Pada saat permulaan itu anak mulai sadar bahwa tanda dan lambang-lambang tentu menunjukkan nama dari benda. Kemudian mereka belajar bahwa jika lambang-lambang itu dirangkai. Akan tersusunlah pembicaraan.

3. Proses perseptual

Proses perseptual mempunyai kaitan erat dengan proses sensoris.

Seperti dalam proses sensoris, secara umum persepsi dimulai dengan melihat, mendengar, mencium, mengecap, dan meraba. Tetapi dalam kegiatan membaca cukup memperhatikan kedua hal, yaitu melihat dan mendengar.

4. Proses Perkembangan

Membaca merupakan suatu proses yang akan terus berkembang.

Meski membaca itu merupakan proses perkembangan, geraknya tidak berada dalam jarak-jarak yang beraturan dan tidak tertentu waktunya.

5. Proses Pengembangan Keterampilan

Proses membaca sebagai perkembangan keterampilan mengandung arti membaca merupakan sebuah keterampilan berbahasa (language skills) yang sifatnya objektif, bertahap, bisa digeneralisasikan, merupakan perkembangan konsep, pengenalan dan identifikasi, serta merupakan interpretasi mengenai informasi.

B. Aspek-Aspek dalam Membaca

Membaca merupakan suatu keterampilan yang komplek yang melibatkan serangkaian keterampilan yang lebih kecil. Menurut Tarigan dalam Sumo (2013) ada dua aspek di dalam membaca yaitu :

1. Keterampilan yang Bersifat Mekanis.

Keterampilan yang bersifat mekanis (mechanical skills) yang dapat dianggap berada pada urutan yang lebih rendah (lower order) aspek ini mencakup :

a. Pengenalan bentuk huruf.

(9)

b. Pengenalan unsur-unsur linguistik (fonem, kata, frase, klausa, dan lain- lain).

c. Pengenalan hubungan pola ejaan dan bunyi.

d. Kecepatan membaca taraf lambat.

2. Keterampilan yang Bersifat Pemahaman

Keterampilan yang bersifat pemahaman (comprehension skills) yang dapat dianggap berada pada urutan yang lebih tinggi (higher order).

aspek ini mencakup :

a. Memahami pengertian sederhana (leksikal, gramatikal, retorika).

b. Memahami signifikasi makna, maksud, tujuan pengarang, relevansi kebudayaan, dan reaksi pembaca.

c. Evaluasi atau penilaian (isi, bentuk).

d. Kecepatan membaca dengan fleksibel yang mudah disesuaikan dengan keadaan.

Untuk mencapai aspek-aspek dalam kegiatan membaca diperlukan tehnik membaca yang berbeda agar keterampilan yang bersifat pemahaman dapat diperoleh maka aktivitas membaca yang tepat yaitu membaca dalam hati, sedangkan untuk dapat memperoleh keterampilan yang bersifat mekanis maka aktivitas yang perlu dikembangkan adalah membaca nyaring. Kegiatan membaca dapat kita bagi menjadi dua tehnik yaitu yang pertama membaca ekstensif. Membaca ekstensif ini mencakup membaca survey, membaca sekilas, dan membaca dangkal. Kemudian yang kedua yaitu membaca intensif.

Membaca intensif dibagi membaca telaah isi yang mencakup membaca teliti, membaca pemahaman, membaca kritis, dan membaca ide. Bagian yang kedua dari membaca intensif yaitu membaca telaah bahasa, mencakup membaca bahasa asing dan membaca sastra Tarigan dalam Amalina (2012).

(10)

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Hakikat membaca sebuah proses menemukan sebuah pesan atau makna dari sebuah tulisan sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah kita miliki. Adapun proses yang terkait dalam kegiatan membaca yaitu membaca sebagai proses psikologi, membaca sebagai proses sensori, membaca sebagai proses perseptual, membaca sebagai proses perkembangan, dan membaca sebagai proses perkembangan keterampilan.

2. Aspek-aspek dalam membaca merupakan bagian-bagian penting yang perlu diketahui dalam keberhasilan dalam kegiatan membaca itu sendiri . dalam kegiatan membaca secara umum ada dua aspek yang perlu dipahami yaitu aspek bersifat mekanis dan aspek yang bersifat pemahaman. Setiap aspek tentunya memiliki teknik-teknik dalam mengimplementasikannya. Seperti teknik membaca dalam hati dan teknik membaca nyaring serta membaca ekstensif dan intensif.

B. Saran

Bagi pembaca disarankan agar menambah informasi-informasi atau ilmu pengetahuan mengenai membaca agar lebih mudah mengetahui strategi membaca untuk mencapai tingkat keberhasilan dalam memahami tujuan, arti atau makna dari sebuah kegiatan membaca.

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Amalina, H. 2012. Pengertian Membaca. eprints.uny.ac.id/8609/3/bab%202%20-

%2008108244123.pdf. Diakses 05 Februari 2017.

Arisma, Olynda Ode. 2012. Peningkatan Minat dan Kemampuan Membaca . jurnal- online.um.ac.id. Diakses 05 Februari 2017.

Ayu, W. 2012. BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teoretis Hakikat Membaca.

eprints.uny.ac.id/8168/3/BAB%202-08201244032.pdf. Diakses 06 Februari 2017.

Harras, Kholid A. Hakikat dan Proses Membaca - Universitas Terbuka Repository.

repository.ut.ac.id/4744/1/PBIN4108-M1.pdf. Diakses 05 Februari 2017.

Ismail, Roys. 2013. JURNAL PENELITIAN MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MEMBACA PUISI.

kim.ung.ac.id/index.php/KIMFIP/article/viewFile/4259/4235. Diakses 05 Februari 2017.

Istirocha, K. 2012. BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakikat Membaca Permulaan.

eprints.uny.ac.id/7906/3/bab2%20-%2008108244028.pdf. Diakses 05 Februari 2017

Kurniawan, Aris. 2016. Pengertian Membaca Menurut para Ahli Beserta Jenis- Jenisnya.

http://www.gurupendidikan.com/12-pengertian-membaca-menurut-para- ahli-beserta-manfaat-dan-jenisnya-lengkap/. Diakses 05 Februari 2017.

Masrur, M. 2016. Pengertian Membaca. digilib.uinsby.ac.id/3999/4/Bab%202.pdf.

Diakses 06 Februari 2017.

(12)

Riadi, Muchlisin. 2014. Pengertian dan Hakikat Membaca.

www.kajianpustaka.com. Diakses 05 Februari 2017.

Sumo, W. 2013.BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Membaca Membaca.

digilib.unila.ac.id/1016/12/BAB%20II.pdf. Diakses 06 Februari 2017.

Susanti, Rini Dwi. 2014. Analisis Kemampuan Memca Peserta Didik.

journal.stainkudus.ac.id/index.php/elementary/article/view/.../286.

Diakses 05 Februari 2017

Referensi

Dokumen terkait

KARAKTERISASI FAS ITAS IRADIASI DENGAN SELEKTOR NEUTRON (CHOPPER) Cd Fe AI. Telah dilakukan rhitungan dan pengukuran finks neutron di fasilitas iradiasi pada berbagai

Pada zaman sekarang ini, kata hijrah adalah sebuah kata yang sangat ngetren dan bahkan tergolong populer, dimana banyak kita lihat dalam

Prinsip koperasi merupakan pedoman pokok yang menjiwai setiap gerak langkah koperasi. Selain berperan dalam membedakan pola pengelolaan organisasi koperasi, prinsip koperasi

We proposed an iris database for helping medical doc- tors in detecting colon disorder using image processing, however this database still need to be improved since the

ini membuktikan tantangan yang umumnya hanya dapat dilalui oleh orang khususnya wanita yang memiliki keseimbangan tubuh yang baik, gesit dan sehat, serta memiliki tulang dan

Berdasarkan pada uraian hasil pembahasan siklus I dan siklus II terbukti bahwa penggunaan workshop dengan pendekatan direktif dapat meningkatkan perilaku kerja dan

 Mengukuhkan jual beli dengan persaksian atau catatan (dokumentasi), karena Allah Subhanahu wa Ta'ala telah berfirman yang artinya: “Dan persaksikanlah apabila kamu berjual

Untuk semangkuk bakmi dari orang yang baru kukenal aku begitu berterima kasih, tetapi terhadap ibuku yang memasak untukku selama bertahun-tahun, aku bahkan tidak peduli.. Anak