• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI KEBIJAKAN, DAN SARAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI KEBIJAKAN, DAN SARAN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, dapat diambil beberapa kesimpulan, antara lain:

1. Program parenting education yang dilaksanakan dalam rangka pengembangan anak usia dini holistik integratif, merupakan integrasi dari posyandu, BKB dan PAUD. Penanggungjawab di tingkat pusat oleh Kementerian Pendidikan Nasional, Kementerian Kesehatan, serta Kantor BKKBN. Pada tingkat daerah dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan dan Olahraga, serta kantor BP3AKB. Sebagai penanggung jawab operasional dilaksanakan oleh PLKB, bidan desa, dan pendidik PAUD serta kader. Namun, secara kelembagaan dan manajerial program ini belum menunjukkan integrasinya.

Implementasi program parenting education belum diformat sebagai sebuah kebijakan publik lintas sektor. Proses parenting education masih berjalan sendiri-sendiri baik di posyandu, BKB dan PAUD. Pelaksanaannya lebih banyak dilaksanakan oleh kader. Dengan keterbatasan kader, akibatnya, materi yang disampaikan juga belum mencakup indikator pengembangan anak usia dini holistik integratif dan belum terintegrasi. Metode dan media yang digunakan belum tepat. Berdasarkan temuan lapangan dan analisis deskriptif yang telah dilakukan, dapat dikatakan bahwa proses promosi kesehatan melaui parenting education belum berjalan secara optimal. Di samping itu, orangtua belum menunjukkan partisipasi yang bagus karena masih banyak orangtua yang belum menyadari pentingnya parenting education dalam mendukung pola asuh yang dijalankan orangtua.

2. Partisipasi ibu sebagai orangtua dalam parenting education dipengaruhi oleh faktor motivasi ibu sebagai orangtua, akses terhadap sumber informasi, peran bidan desa, peran pendidik PAUD dan peran PLKB. Faktor persepsi ibu sebagai orangtua dan peran kader tidak berkontribusi terhadap partisipasi ibu sebagai orangtua dalam parenting education. Peran bidan desa dan akses

(2)

terhadap sumber informasi berpengaruh relatif besar terhadap partisipasi ibu sebagai orangtua dalam parenting education.

3. Proses promosi kesehatan melalui parenting education dipengaruhi oleh faktor persepsi ibu sebagai orangtua, motivasi ibu sebagai orangtua, akses terhadap sumber informasi, peran bidan desa, peran kader, peran pendidik PAUD, peran PLKB, partisipasi ibu sebagai orangtua dalam parenting education. Faktor peran pendidik PAUD dan partisipasi ibu sebagai orangtua berpengaruh relatif besar terhadap terhadap proses parenting education. Pendidik PAUD dapat dijadikan ujung tombak dalam pelaksanaan program parenting education.

4. Secara bersama-sama (simultan) faktor persepsi ibu sebagai orangtua, motivasi ibu sebagai orangtua, akses terhadap sumber informasi, peran bidan desa, peran kader, peran pendidik PAUD, peran PLKB, partisipasi ibu sebagai orangtua dalam parenting education, proses promosi kesehatan melalui parenting education, berpengaruh signifikan baik langsung maupun tidak langsung terhadap pola asuh holistik. Hanya faktor peran bidan desa yang tidak mempunyai pengaruh lansgung terhadap pola asuh holistik.

5. Model pola asuh holistik yang baik dirancang dengan meningkatkan partisipasi ibu sebagai orangtua dalam parenting education dan memperbaiki proses promosi kesehatan melalui parenting education. Partisipasi ibu sebagai orangtua dalam parenting education dapat ditingkatkan melalui peningkatan motivasi ibu sebagai orangtua, memperbanyak akses terhadap sumber informasi, serta meningkatkan peran bidan desa, pendidik PAUD dan PLKB.

Proses promosi kesehatan melalui parenting education dapat diperbaiki dengan proses peningkatan kompetensi pemateri, penggunaan metode dan media yang tepat, peningkatan persepsi ibu sebagai orangtua, motivasi ibu sebagai orangtua, akses terhadap sumber informasi, peran bidan desa, peran kader, peran pendidik PAUD, peran PLKB, dan partisipasi ibu sebagai orangtua dalam parenting education.

(3)

B. Implikasi 1. Implikasi praktis

Strategi promosi kesehatan melalui parenting education yang tepat adalah dilaksanakan dengan meningkatkan partisipasi ibu sebagai orangtua dalam parenting education dan memperbaiki proses promosi kesehatan melalui parenting education. Hal tersebut dapat dilaksanakan dengan peningkatan persepsi ibu sebagai orangtua, motivasi ibu sebagai orangtua, akses terhadap sumber informasi, peran bidan desa, peran kader, peran pendidik PAUD, peran PLKB. Peningkatan kerjasama lintas sektor sangat penting dilaksanakan, yaitu antara Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan dan Olahraga serta kantor BP3AKB. Sebagai penanggung jawab operasional dilaksanakan oleh petugas PLKB, bidan desa, serta pendidik PAUD. Lembaga-lembaga ini perlu menyusun sebuah kebijakan publik bersama tentang parenting education yang komprehensif, sehingga program pelembagaan promosi kesehatan melalui parenting education holistik integratif memiliki basis kebijakan publik yang kuat dan lembaga penanggung jawab dapat menjalankan tugas atau fungsinya dengan landasan yang lebih pasti. Dalam hubungan ini maka, pengembangan kurikulum/modul yang terintegrasi sangat diperlukan.

2. Implikasi teoritis

Hasil disertasi ini menguatkan model tumbuh kembang anak dari Unicef (1990) bahwa determinan utama pola asuh adalah gisi, kesehatan dan psikososial. Dikembangkan oleh Engle dan Lhotska (1997) menjadi The Ekstended Model of Care. Model tersebut menjelaskan bahwa determinan pola asuh yaitu asuhan bagi ibu, penyusuan dan pemberian makanan bagi bayi dan anak, asuhan psikososial, penjagaan kebersihan dan pemeliharaan kesehatan rumah. Disertasi ini menjelaskan tumbuh kembang yang optimal yang dipengaruhi oleh pola asuh holistik. Pola asuh holistik tersebut dijabarkan ke dalam enam determinan utama beserta indikator-indikatornya, yaitu kemampuan pemenuhan gizi, perawatan anak, pemeliharaan kesehatan, mendidik anak, mengasuh anak, perlindungan kepada anak. The Ekstended Model of Care pada penjelasannya belum melibatkan kontribusi pemberdayaan keluarga melalui parenting education serta peran stakeholder lintas sektor

(4)

dalam mendukung proses parenting education. Stakeholder terkait proses parenting education memiliki peranan penting untuk dapat meningkatkan pola asuh holistik sehingga tercapai tumbuh kembang yang optimal.

3. Implikasi metodologis

Pelaksanaan promosi kesehatan melalui parenting education sebagai upaya peningkatan pola asuh holistik perlu mengedepankan partisipasi orangtua. Persepsi, motivasi, akses informasi, peran bidan desa, kader, pendidik PAUD dan PLKB sangat penting untuk mencapai hal tersebut.

Penelitian ini yaitu menggunakan metode survei dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian hanya ibu sebagai orangtua, karena pada awal penelitian sampel adalah orangtua dominan namun pada kenyataannya adalah ibu sebagai orangtua.

Secara metodologis diperkirakan ada variabel yang dapat mendukung pelaksanaan parenting education sebagai upaya peningkatan pola asuh holistik penting untuk dikaji lebih lanjut baik secara kuantitatif maupun kualitatif, seperti: peran bapak sebagai orangtua, pengalaman pola asuh sebelumnya, akses terhadap modal sosial, peran pemerintahan desa, dan kepemimpinan kepala desa.

C. Saran

Berdasarkan temuan dan implikasi penelitian, maka disarankan beberapa hal sebagai berikut:

1. Bagi orangtua

a. Motivasi orangtua penting untuk dipertahankan agar tidak menurun, dengan cara meningkatkan penyadaran orangtua akan pentingnya katerampilan pola asuh dan harapan kepada anak/masa depan anak. Hal tersebut dapat dilaksanakan dengan pelatihan pengembangan anak usia dini holistik integratif kepada orangtua.

b. Perlu peningkatan beberapa hal yang berkaitan dengan akses terhadap sumber informasi seperti penyediaan buku bacaan bagi orangtua, memfasilitasi pertemuan orangtua agar terjadi interaksi antar orangtua sehingga orangtua lebih sering bertukar informasi di antara sesamanya.

Sesuai dengan karakteristik wilayah penelitian, pengadaan koran lokal dari,

(5)

oleh, dan untuk ibu dapat dilaksanakan. Selain itu, getok tular pada kegiatan arisan, dasawisma, PKK juga dapat dilaksanakan.

c. Partisipasi orangtua perlu ditingkatkan dalam hal perencanaan dan evaluasi hasil, seperti: mengikutsertakan orangtua dalam menyusun kegiatan bersama, perencanaan bentuk-bentuk kegiatan parenting education, menilai kegiatan yang telah dilaksanakan dan pembiayaan, sehingga timbul rasa memiliki program dari orangtua.

2. Bagi pengelola

a. Peningkatan kompetensi pemateri dengan pelatihan pengembangan anak usia dini holistik integratif secara komprehensif, meliputi: penguasaan materi, kemampuan berkomunikasi, sikap terhadap sasaran. Perbaikan pendekatan yang tepat sesuai dengan karakteristik sasaran, meliputi:

kesesuaian informasi, ketepatan metode, penggunaan berbagai teknik penyuluhan, dan penggunaan media yang tepat.

b. Penyediaan tempat kegiatan, penyediaan sarana dan prasarana pertemuan sesuai kondisi dan kebutuhan orangtua, seperti: APE, alat peraga penyuluhan sesuai topik materi.

3. Bagi pemerintah

a. Program parenting education yang dilaksanakan merupakan kerja sama lintas lembaga yang sudah berjalan seperti Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan Nasional, dan Kantor BKKBN. Pada tingkat daerah dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan dan Olahraga, serta kantor BP3AKB. Sebagai penanggung jawab operasional, dilaksanakan oleh petugas PLKB, bidan desa, serta pendidik PAUD.

Lembaga-lembaga ini perlu menyusun sebuah kebijakan publik bersama tentang parenting education yang holistik integratif sesuai dengan kewenangan dan kompetensinya.

b. Mengatur mekanisme koordinasi, tugas pokok, dan fungsi serta bentuk kemitraan masing-masing lintas sektor. Selain itu, juga meningkatkan pengintegrasian kerja sama mulai perencanaan, persiapan, pelaksanaan, pemantauan hingga evaluasi secara kesinambungan.

(6)

c. Kegiatan disinergikan supaya kegiatan tersebut saling mendukung dan menunjang satu sama lain, bukan hanya menyangkut waktu, tempat, dan sarana pelaksanaannya, namun lebih penting adalah materi yang diberikan.

Untuk mendukung kesiapan orangtua dalam menerapkan pola asuh holistik, materi dapat disampaikan pada saat kehamilan dengan menggabungkan dengan kegiatan kelas ibu hamil pada posyandu.

d. Untuk menindaklanjuti peraturan nasional tentang parenting education diharapkan masing-masing propinsi mempunyai payung hukum dalam bentuk Pergub, di kabupaten/kota dalam bentuk Perbup/Perwali, sehingga program pelembagaan parenting education holistik integratif memiliki basis kebijakan publik yang kuat dan lembaga penanggunjawab dapat menjalankan tugas atau fungsinya dengan landasan yang lebih pasti. Selain itu, meningkatkan penguatan kelembagaan dengan sistem yang integratif dan upaya penyusunan aspek legitimasi seperti SK, pedoman pelaksanaan, petunjuk teknis, dan sebagainya.

4. Bagi peneliti selanjutnya

Longitudinal research sangat dibutuhkan untuk memastikan kebenaran dampak promosi kesehatan melalui parenting education terhadap peningkatan pola asuh holistik dan dampaknya terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak serta pengembangan karakter anak dari model yang telah dirumuskan pada penelitian ini dengan pendekatan case control dan cohort.

(7)

Referensi

Dokumen terkait

8.4 Menyedari kepentingan pemeliharaan dan pemuliharaan alam sekitar daripada pencemaran bahan sisa

Banyak perusahaan saat ini yang menggunakan teknologi informasi untuk mengembangkan sistem lintas fungsi perusahaan yang terintegrasi, yang melintasi berbagai batas

Widayat (2006: 58), menyatakan bahwa cerita wayang banyak ditulis dalam lakon-lakon, dan bila muncul cerita-cerita baru atau cerita yang menyimpang jauh dari sumbernya,

(permeabilitas) masih baik sehingga bisa menaikkan laju infiltrasi air dan didukung oleh tekstur tanah di bawah tegakan eboni yang lempung tekstur ini adalah

Bank Mega,Tbk Cabang Setia Budi Medan berusaha memberikan kepuasan terhadap fasilitas pelayanan yang terbaik seperti memberikan kemudahan dalam pembuatan kartu kredit,

Waktu pencampuran, suhu, jenis PP yang digunakan, dan perbandingan campuran PP dengan MEJPE berpengaruh terhadap kuat tarik, elastisitas dan elongasi produk yang

Dalam pencapaian tujuan, perusahaan haruslah dapat menjaga motivasi dan etos kerja karyawan agar tetap baik.Sehingga secara parsial kinerja karyawan dapat meningkat ke

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa/Ida Sang Hyang Widhi Wasa karena atas asung kerta wara nugraha-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi