• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI OLEH NURUL ATIKAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SKRIPSI OLEH NURUL ATIKAH"

Copied!
95
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPATU ADIDAS

PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

OLEH NURUL ATIKAH

150521037

PROGRAM STUDI STRATA 1 MANAJEMEN EKSTENSI DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2018

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPATU ADIDAS

PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Kualitas Produk, Harga, dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Sepatu Adidas Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Penelitian ini adalah penelitian asosiatif. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa fakultas ekonomi dan bisnis universitas sumatera utara yang jumlahnya tidak diketahui, dengan jumlah sampel sebanyak 81 orang responden yang diambil dengan menggunakan teknik Accidental Sampling. Pengumpulan data primer menggunakan kuesioner dan pengumpulan data sekunder menggunakan analisis jalur dengan nilai signifikan a = 5% (0,005). Dalam penelitian ini menggunakan SPSS, hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Kualitas Produk, Harga, dan Promosi memiliki pengaruh secara signifikan positif terhadap Keputusan Pembelian.

Kata Kunci: Kualitas Produk, Harga, Promosi, Keputusan Pembelian

(6)

ABSTRACT

EFFECT OF PRODUCT QUALITY, PRICE, AND PROMOTION ON THE DECISION OF PURCHASE OF ADIDAS SHOES ON FACULTY

OF ECONOMIC STUDENTS AND BUSINESS UNIVERSITY OF NORTH SUMATERA

The purpose of this study is to determine the Influence of Product Quality, Price, and Promotion of Adidas Shoe Purchase Decision At Student Faculty of Economics and Business University of North Sumatra. This research is associative research.

The population in this study are students of faculty of economics and business of north sumatera university which number is unknown, with number of sampel counted 81 respondents taken by using technique of Accidental Sampling. Primary data collection using questionnaire and secondary data collection using path analysis with significant value a = 5% (0,005). In this study using SPSS, the results of this study indicate that Product Quality, Price, and Promotion have a significantly positive influence on Purchase Decision.

Keywords: Product Quality, Price, Promotion, Purchase Decision

(7)

KATA PENGANTAR

Alhamdullilah puji dan syukur Peneliti panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya kepada Peneliti sehingga dapat menyelesaikan perkuliahan dan penelitian skripsi ini, dengan judul “ Pengaruh Kualitas Produk, Harga, dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Sepatu Adidas Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara ". guna memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Peneliti mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tua Peneliti, yakni Bapak Abdul Akhir Nst dan Ibu Alm. Rosidah Lubis yang telah membesarkan peneliti dengan segala kekuatan luar biasa serta bimbingan dan nasihat yang tak dapat terbalaskan. Pada kesempatan ini Peneliti juga mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ramli, SE, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Dr. Amlys Syahputra Silalahi, M.Si dan Bapak Doli Muhammad Jafar Dalimunthe, SE, M.Si, selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi S-1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Marhayanie, M.Si, selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan koreksi dan masukan dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak Liasta Ginting, SE, M.Si, dan Bapak Fadli, SE, M.Si, selaku Dosen Penguji yang banyak membantu dan membimbing dalam menyelesaikan

(8)

skripsi ini.

5. Untuk teman-teman di Program Studi Manajemen Ekstensi stambuk 2015 yang memberikan semangat dalam mengerjakan skripsi ini.

Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala dapat memberikan balasan atas kebaikan-kebaikan yang telah diberikan kepada Peneliti baik di dunia maupun di akhirat kelak. Sebuah kebahagian bagi Peneliti karena telah menyelesaikan skripsi ini, kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala Peneliti mohon ampun atas segala kekhilafan yang dilakukan selama proses penyusunan skripsi ini. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu Peneliti mengharapkan saran dan kritikan yang membangun dari pembaca untuk perbaikan- perbaikan di masa yang akan datang. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membutuhkan.

Medan, April 2018 Peneliti,

Nurul Atikah 150521037

(9)

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

2.1 Penghargaan ... 8

2.1.1 Pengertian Penghargaan ... 8

2.2 Kualitas Produk ... 9

2.2.1 Pengertian Kualitas Produk ... 9

2.2.2 Dimensi Kualitas Produk ... 13

2.3 Harga ... 17

2.3.1 Pengertian Harga ... 17

2.3.2 Tujuan Penetapan Harga ... 18

2.4 Promosi ... 21

2.4.1 Pengertian Promosi ... 21

2.4.2 Bauran Promosi ... 22

2.4.3 Tujun Promosi ... 23

2.5 Keputusan Pembelian ... 24

2.5.1 Pengertian Keputusan Pembelian ... 24

2.5.2 Pengaruh Penghargaan Ekstrinsik terhadap Motivasi Kerja ... 27

2.5.3 Proses Keputusan Pembelian Konsumen ... 27

2.5 Hipotesis ... 19

2.6 Penelitian Terdahulu ... 29

2.7 Kerangka Konseptual ... 30

2.8 Hipotesis ... 33

BAB III METODE PENELITIAN ... 35

3.1 Jenis Penelitian ... 35

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 35

3.3 Batasan Operasional ... 35

3.4 Defenisi Operasional ... 35

3.5 Skala Pengukuran Variabel ... 37

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian ... 38

(10)

3.7 Jenis Data ... 40

3.8 Metode Pengumpulan Data ... 40

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 41

3.9.1 Uji Validitas ... 41

3.9.2 Uji Asumsi Klasik ... 42

3.10 Teknik Analisis Data ... 43

3.10.1 Analisis Deskriptif ... 43

3.10.2 Analisis Linear Berganda ... 43

3.10.3 Analisis Regresi Linear Berganda ... 45

3.10.4 Pengujian Hipotesis ... 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 48

4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 48

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 48

4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 50

4.1.3 Produk yang ditawarkan ... 51

4.2 Hasil Penelitian ... 52

4.2.1 Analisis Deskriptif Responden ... 52

4.2.2 Karakteristik Responden ... 52

4.2.3 Frekuensi Jawaban Responden ... 53

4.3 Uji Asumsi Klasik ... 58

4.3.1 Uji Normalitas ... 58

4.3.2 Uji Heteroskedastisitas ... 61

4.3.3 Uji Multikolinearitas ... 62

4.4 Analisis Regresi Linier Berganda ... 63

4.5 Uji Hipotesis ... 64

4.5.1 Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ... 64

4.5.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji t) ... 65

4.5.3 Pengujian Koefisien Determinan (R2) ... 67

4.6 Pembahasan ... 68

4.6.1 Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian ... 69

4.6.2 Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian ... 69

4.6.3 Pengaruh Promosi Terhadap Keputusan Pembelian ... 70

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 71

5.1 Kesimpulan ... 71

5.2 Saran ... 71

DAFTAR PUSTAKA ... 73

LAMPIRAN ... 75

(11)

No. Tabel Judul Halaman

1.1 Daftar Sepatu yang Masuk Top Brand ... 4

1.2 Perbandingan Harga ... 5

2.1 Penelitian Terdahulu ... 29

3.1 Operasionalisasi Variabel... 37

3.2 Skala Likert ... 37

3.3 Uji Validitas ... 42

3.4 Uji Reliabilitas ... 43

4.1 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin.. 53

4.2 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 53

4.3 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Kualitas Produk (X1) .. 54

4.4 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Harga... 55

4.5 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Promosi ... 56

4.6 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Keputusan Pembelian . 57 4.7 Uji Normalitas ... 60

4.8 Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Glejser... 62

4.9 Uji Multikolinearitas ... 62

4.10 Uji Regresi Linear Berganda ... 63

4.11 Analisis Uji Signifikan Simultan (Uji F) ... 65

4.12 Uji Signifikansi Pengaruh Parsial (Uji t) ... 65

4.13 Koefisien Determinasi ... 67

(12)

No. Gambar Judul Halaman

2.1 Kerangka Konseptual ... 33

4.1 Logo Sepatu Adidas Lama ... 48

4.2 Logo Sepatu Adidas Baru ... 49

4.3 Produk Adidas ... 51

4.4 Uji Normalitas dengan Histogram ... 59

4.5 Uji Normalitas dengan Normal P-P Plot of Regression Standarizied ... 60

4.6 Uji Heteroskedastisitas dengan Scattter Plot... 61

(13)

No. Lampiran Judul Halaman

1. Kuesioner Penelitian ... 75

2. Uji Validitas ... 77

3. Uji Reliabilitas ... 77

4. Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin . 77 5. Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 78

6. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Kualitas Produk (X1) .. 78

7. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Harga... 78

8. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Promosi ... 78

9. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Keputusan Pembelian . 79 10. Uji Normalitas dengan Histogram ... 79

11. Uji Normalitas dengan Normal P-P Plot of Regression Standarizied ... 79

12. Uji Normalitas ... 80

13. Uji Heteroskedastisitas dengan Scattter Plot... 80

14. Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Glejser... 80

15. Uji Multikolinearitas ... 81

16. Uji Regresi Linear Berganda ... 81

17. Analisis Uji Signifikan Simultan (Uji F) ... 81

18. Uji Signifikansi Pengaruh Parsial (Uji t) ... 81

19. Koefisien Determinasi ... 82

(14)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada era globalisasi sekarang ini, para pelaku bisnis tidak hanya beroperasi dalam negeri namun sudah memasuki perekonomian global, perubahan dan perkembangan perekonomian global terus bergerak dalam jangka waktu yang sangat cepat. Produsen dituntut untuk lebih peka, kritis dan reaktif terhadap perubahan yang ada, baik politik, sosial budaya, dan ekonomi. Strategi merupakan formula yang memiliki basis sangat luas mengenai bagaimana bisnis dijalankan untuk bersaing, guna mencapai suatu tujuan.

Perkembangan teknologi yang semakin cepat dan canggih pun menjadi tantangan para pelaku bisnis dan mendorong pelaku bisnis untuk mampu menguasai teknologi, selain itu para pelaku bisnis juga harus mampu menyesuaikan diri dengan selera konsumen, karena dalam pemasaran konsumenlah yang memegang peran.

Perusahaan harus mampu mengembangkan suatu strategi jangka panjang untuk menghadapi kondisi kompleksitas perubahan lingkungan yang berubah dalam waktu yang singkat. Di dalam dunia pemasaran seperti halnya sebuah kompetisi, setiap perusahaan berlomba dan bersaing untuk memasarkan produknya.

Hal ini menjadi perhatian berbagai macam industri, salah satunya adalah industri sepatu. Meningkatnya kebutuhan dan kesadaran konsumen dalam memlilih sepatu yang sesuai dengan perkembangan style dan kebutuhan membuat perusahaan yang membuat merek seperti adidas, converse, nike, puma dan reebook selalu bersaing untuk mendapatkan selera konsumen agar membeli produk mereka.

(15)

Persaingan dalam industri sepatu saat ini semakin ketat. Para produsen sepatu berlomba-lomba menciptakan berbagai inovasi dalam memasarkan produk sepatu mereka. Saat ini para produsen sepatu harus bisa menemukan celah-celah di mana mereka bisa masuk dan mengerti keinginan konsumen agar bisa berhasil dalam persaingan industri yang sangat ketat.

Para produsen sepatu saat ini harus mengerti keinginan dan kebutuhan dari konsumen sebagai syarat utama sebelum meluncurkan produk baru. Inovasi dan kreativitas sangat dibutuhkan agar bisa bersaing dengan produk pesaing dan menarik minat konsumen. Menjadi pionir dalam pasar industri bukanlah sebuah jaminan, produsen sepatu harus mencari cara-cara baru dalam mempertahankan pelanggan atau mencari pembeli-pembeli baru.

Secara umum dapat kita lihat persaingan sepatu adidas dengan produk sepatu lainnya yaitu nike, puma, converse all star, reebok terus mengalami persaingan yang sangat ketat, namun hal ini tetap saja sepatu adidas dituntut dapat menguasai pasar karena dalam pemasaran konsumenlah yang memegang peran.

Keputusan pembelian (purchase decision) konsumen adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli dimana konsumen benar-benar membeli produk ( Kotler dan Armstrong, 2008:226).

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen terhadap suatu produk, diantaranya adalah kualitas produk, harga, promosi dan distribusi atau yang dikenal dengan bauran pemasaran. Bauran pemasaran adalah proses penggabungan dalam strategi pemasaran yang disesuaikan dengan kondisi masing-masing perusahaan yang terstandarisasi dengan produk, harga yang rendah,

(16)

promosi dan saluran distribusi.

Kualitas produk mempunyai nilai jual lebih yang tidak dimiliki oleh produk pesaing. Kualitas harus diukur melalui sudut pandang konsumen terhadap kualitas produk itu sendiri, sehingga selera konsumen disini sangat menentukan. Jadi dalam mengelola kualitas suatu produk harus sesuai dengan kegunaan yang diinginkan oleh konsumen (Kotler dan Armstrong, 2008:354). Kualitas produk yang baik dapat membantu mahasiswa dalam membuat keputusan pembelian, sehingga mahasiswa dapat tertarik terhadap suatu produk yang diproduksi suatu perusahaan dan akan mendorong mahasiswa untuk melakukan pembelian terhadap produk tersebut dengan kualitas yang ditawarkan.

Menurut Laksana (2008:105) Harga adalah jumlah uang yang diperlukan sebagai penukar berbagai kombinasi produk dan jasa, dengan demikian maka suatu harga haruslah dihubungkan dengan bermacam-macam barang dan/ atau pelayanan yang akhirnya akan sama dengan sesuatu yaitu produk dan jasa. Banyak hal yang berkaitan dengan harga yang melatarbelakangi mengapa mahasiswa memilih suatu produk untuk dimilikinya.

Promosi adalah seni untuk merayu pelanggan dan calon konsumen untuk membeli lebih banyak produk perusahaan (Kotler & Keller, 2009:172). Promosi salah satu variabel di dalam bauran pemasaran yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam pemasaran produk atau jasanya. Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Betapapun berkualitasnya suatu produk, bila konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk itu akan berguna bagi mereka, maka mereka tidak akan pernah

(17)

membelinya. Keunggulan-keunggulan dari produk dapat diketahui oleh mahasiswa dan bisa membuat mereka tertarik untuk mencoba dan kemudian akan mengambil keputusan untuk membeli suatu produk tersebut. Jadi promosi merupakan salah satu aspek yang penting dalam manajemen pemasaran karena dengan promosi bisa membuat konsumen yang semula tidak tertarik terhadap suatu produk bisa berubah fikiran dan menjadi tertarik pada produk tersebut.

Adidas-Salomon AG yang memproduksi sepatu Adidas merupakan salah

satu perusahaan produsen sepatu dan beberapa perlengkapan olahraga lainnya berpusat di Jerman yang didirikan pada tahun 1949 oleh Adolf (Adi) Dassler.

Menurut hasil survei yang dilakukan oleh Topbrands-award.com, selama tiga tahun terakhir Adidas tidak berhasil menduduki peringkat pertama Top Brand.

Hal ini dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut ini:

Tabel.1.1

Daftar Sepatu yang Masuk Top Brand

Merek 2014 2015 2016

Tbi Top Tbi Top Tbi Top

Nike 14,6% Top 35,2% Top 31,6% Top

Adidas 7,0% - 6,0% 9,0%

Converse All Stars 6,6% - 5,0% - -

Bata 5,2% - 4,1% - 7,0%

Tomkins 5,0% - 3,8% - -

Reebok 3,9% - - - -

Sumber: http://www.topbrand-award.com

Dari tahun 2014-2016 dapat kita lihat pada Tabel 1.1 bahwa sepatu adidas tidak pernah menduduki posisi sebagai top brand, ini dikarenakan banyaknya pesaing yang muncul, sehingga sepatu adidas dituntut menjadi sepatu yang banyak diminati oleh para konsumen. Oleh sebab itu, tuntutan untuk selalu menjadi yang terbaik harus menjadi komitmen organisasi agar para pengguna sepatu adidas tetap setia untuk selalu menggunakan sepatu adidas tersebut.

(18)

Banyak hal yang berkaitan dengan harga yang melatarbelakangi mengapa mahasiswa memilih suatu produk untuk dimilikinya. Mahasiswa memilih suatu produk tersebut karena benar-benar ingin merasakan nilai dan manfaat dari produk tersebut, karena melihat kesempatan memiliki produk tersebut dengan harga yang lebih murah dari biasanya sehingga lebih ekonomis.

Di bawah ini telah terlampir daftar tabel perbandingan beberapa harga sepatu adidas dengan sepatu pesaing lainnya.

Tabel 1.2 Perbandingan Harga

No Merek Harga

1 Adidas Rp 380.000-Rp1.999.999 2 Converse all star Rp379.000-Rp1.800.000 3 Nike Rp 590.000 –Rp 2.180.000

4 Bata Rp380.000- Rp 2.000.000

5 Reebook Rp500.000-Rp 2.500.000 Sumber: Dessy (2017)

Dari segi promosi, sepatu adidas menggunakan seluruh media untuk iklannya, TV, koran, dan majalah , papan reklame dan sepatu adidas secara aktif mendukung penyelenggaraan atletik internasional seperti pada jalur dan lapangan, mendaki gunung, angkat berat serta yang paling banyak diketahui digunkan untuk bermain bola basket.

Sepatu adidas juga diminati oleh berbagai kalangan, seperti halnya pada mahasiswa di Fakultas Ekonomi Sumatera Utara. Kebutuhan mahasiswa akan sepatu adidas juga meningkat seiring dengan menigkatnya kebutuhan mahasiswa akan kebutuhan fashion yang terus berkembang.

Berdasarkan fenomena-fenomena tersebut bahwa kualitas produk, harga, promosi menjadi faktor yang sangat penting terhadap keputusan pembelian. Hal ini

(19)

membuat penarik tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Pengaruh Kualitas Produk, Harga dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Sepatu Adidas Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah Kualitas Produk, Harga, dan Promosi secara bersama – sama berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian Sepatu Adidas Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Apakah Kualitas Produk berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian Sepatu Adidas Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Apakah Harga berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian Sepatu Adidas Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

4. Apakah Promosi berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian Sepatu Adidas Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kualitas produk, harga, dan promosi secara bersama – sama terhadap keputusan pembelian sepatu adidas pada mahasiswa fakultas ekonomi dan bisnis universitas sumatera utara.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kualitas produk terhadap

(20)

keputusan pembelian sepatu adidas pada mahasiswa fakultas ekonomi dan bisnis universitas sumatera utara.

3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh harga terhadap keputusan pembelian sepatu adidas pada mahasiswa fakultas ekonomi dan bisnis universitas sumatera utara.

4. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian sepatu adidas pada mahasiswa fakultas ekonomi dan bisnis universitas sumatera utara.

1.4 Manfaat Penelitian

Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat dan kegunaan sebagai berikut:

1. Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pengusaha bahwa kualitas produk, harga, dan promosi mempuyai pengaruh terhadap keputusan pembelian, yang akan akan menjadi penentu kelangsungan hidup usaha tersebut.

2. Bagi peneliti, sebagai sarana untuk menambah pengetahuan teoritis dan menambah wawasan tentang harga, produk, promosi, dan keputusan pembelian.

3. Bagi pihak lain, sebagai referensi yang dapat dijadikan bahan perbandingan bagi peneliti lain yang melakukan penelitian berkaitan dengan harga, produk, promosi dan keputusan pembelian terhada suatu produk.

(21)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pemasaran

2.1.1 Pengertian Pemasaran

Kegiatan pemasaran selalu ada dalam setiap usaha, baik usaha yang berorientasi profit maupun usaha – usaha sosial. Hanya saja sebagian pelaku pemasaran tidak atau belum mengerti ilmu pemasaran tetapi sebenarnya mereka telah melakukan usaha – usaha pemasaran. Hal ini terjadi karena pelaku pemasaran belum pernah belajar atau bahkan belum pernah mendengar kata-kata pemasaran.

Justru kejadian seperti ini banyak terjadi di kehidupan masyarakat.

Pentingnya pemasaran dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat akan suatu produk atau jasa. Pemasaran menjadi semakin penting dengan semakin meningkatnya pengetahuan masyarakat. Pemasaran juga dapat dilakukan dalam rangka menghadapi persaingan yang dari waktu ke waktu semakin meningkat. Para pesaing justru semakin gencar melakukan usaha pemasaran dalam rangka memasarkan produknya.

Menurut Kotler & Amstrong (2008:6) pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain. Sunyoto (2014:18) pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dengan mana seseorang atau kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk dan nilai.

Dari berbagai definisi mengenai pemasaran di atas, pada dasarnya

(22)

mempunyai tujuan dan persepsi yang sama dan dapat disimpulkan bahwa pemasaran merupakan suatu rangkaian aktifitas atau kegiatan dimana individu atau suatu kelompok dapat membuat gagasan dan ide yang bernilai, proses komunikasi, dan menyampaikan nilai melalui proses pertukaran barang dan jasa yang bernilai membangun hubungan dengan pihak lain yang kuat untuk kepentingan organisasi dan stakeholder dengan tujuan untuk dapat mengidentifikasi, mengantisipasi, dan memenuhi kebutuhan sosial dan keinginan manusia.

2.2 Kualitas Produk

2.2.1 Pengertian Kualitas Produk

Menurut Kotler dan Armstrong (2008:347) Kualitas merupakan keadaan produk yang berhubungan dengan barang maupun jasa yang meliputi kinerja, keandalan, keistimewaan, keawetan, dan keindahan yang memenuhi bahkan melebihi harapan seseorang. Secara umum kualitas produk merupakan salah satu cara bagi perusahaan untuk menguasai pasar. Sedangkan bagi masyarakat kualitas adalah alat ukur sekaligus cara seseorang dalam mencapai kepuasan.

Sedangkan produk merupakan merupakan salah satu dari empat variabel bauran pemasaran, disamping harga, distribusi, dan promosi yang keberadaannya sangat penting, karena produk merupakan sesuatu atau obyek yang ditawarkan kepasar untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan. Tidak akan ada harga yang dapat ditawarkan, distribusi yang menjadi perantara, dan promosi sebagai media komunikasi tanpa adanya suatu produk.

Menurut Kotler & Keller (2009 : 54), “Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke dalam pasar untuk diperhatikan, dimiliki, dipakai atau dikonsumsi

(23)

sehingga dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan”. Produk yang dihasilkan perusahaan tersebut agar laku dijual, maka harus ditawarkan ke pasar. Di pasar produk akan diperhatikan ,dibeli dipakai atau dikonsumsi oleh konsumen. Produk yang dibeli oleh konsumen adalah tentu produk yang menarik selera konsumen, terutama untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Produk yang dihasilkan suatu perusahaan dapat terdiri dari tiga komponen, yaitu barang (goods), jasa (services) dan ide (ideas).

Dalam usaha menarik minat beli pelanggan potensial, maka produk harus dibuat berkualitas, terutama dalam memenuhi harapan konsumen agar menjadi puas dan loyal pada perusahaan. Menurut Kotler dan Armstrong (2008:330), kualitas produk merupakan keseluruhan ciri atau sifat barang dan jasa yang berpengaruh pada kemampuannya dalam memenuhi kebutuhan yang dinyatakan maupun yang tersirat.

Kualitas produk adalah kemampuan suatu produk untuk melaksanakan fungsinya, meliputi daya tahan, keandalan, ketepatan, kemudahaan operasi dan perbaikan, serta atribut bernilai lainnya (Kotler dan Armstrong, 2008:354).

Sedangkan Prawirosentono (2004:6) menyatakan bahwa kualitas produk adalah keadaan fisik, fungsi dan sifat produk bersangkutan yang dapat memenuhi selera dan kebutuhan konsumen dengan memuaskan sesuai nilai uang yang telah dikeluarkan.

Salah satu keunggulan dalam persaingan ini terutama adalah kualitas produk yang dapat memenuhi keinginan konsumen. Bila tidak sesuai dengan spesifikasi maka produk akan ditolak. Sekalipun produk tersebut masih dalam batas toleransi yang telah ditentukan maka produk tersebut sebaiknya perlu menjadi catatan untuk menghindari terjadinya kesalahan yang lebih besar diwaktu yang akan datang.

(24)

Demikian juga konsumen dalam dalam membeli suatu produk konsumen selalu berharap agar barang yang dibelinya dapat memuaskan segala keinginan dan kebutuhannya. Untuk itu perusahaan harus dapat memahami keinginan konsumen, sehingga perusahaan dapat menciptakan produk yang sesuai dengan harapan konsumen. Kualitas produk yang baik merupakan harapan konsumen yang harus dipenuhi oleh perusahaan, karena kualitas produk yang baik merupakan kunci perkembangan produktivitas perusahaan.

Kualitas produk merupakan hal penting yang harus diusahakan oleh setiap perusahaan apabila menginginkan produk yang dihasilkan dapat bersaing di pasar.

Dewasa ini, dikarenakan kemampuan ekonomi dan tingkat pendidikan masyarakat cenderung meningkat, sebagian masyarakat semakin kritis dalam mengkonsumsi suatu produk. Konsumen selalu ingin mendapatkan produk yang berkualitas sesuai dengan harga yang dibayar, walaupun terdapat sebagian masyarakat yang berpendapat bahwa, produk yang mahal adalah produk yang berkualitas.

Menurut Assauri (2004:206) faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas produk adalah sebagai berikut:

1. Fungsi suatu produk

Suatu produk yang dihasilkan hendaknya memperhatikan fungsi untuk apa produk tersebut digunakan sehingga produk yang dihasilkan harus dapat benar- benar memenuhi fungsi tersebut. Oleh karena pemenuhan fungsi tersebut mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli. Sedangkan tingkat keputusan tertinggi tidak selamanya terpenuhi atau tercapai, maka tingkat kualitas suatu produk tergantung pada tingkat pemenuhan fungsi keputusan

(25)

pengguna yang dapat dicapai.

2. Wujud luar produk

Salah satu faktor yang penting dan sering dipergunakan oleh konsumen dalam melihat produk pertama kalinya untuk menentukan kualitas produk tersebut adalah wujud luar produk. Walaupun produk yang dihasilkan secara teknis atau mekanis telah maju tetapi tidak bila wujud luarnya kurang menarik akan sulit diterima, maka hal ini dapat menyebabkan produk tersebut tidak disenangi konsumen.

3. Biaya produk tersebut.

Umumnya biaya dan harga suatu produk akan dapat menentukan kualitas produk tersebut. Hal ini terlihat dari produk yang mempunyai biaya atau harga yang mahal menunjukkan bahwa kualitas produk tersebut relatif lebih baik.

Demikian sebaliknya produk yang mempunyai harga yang murah dapat menunjukkan bahwa kualitas produk tersebut relatif lebih murah.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa kualitas produk merupakan elemen yang terpenting dari sebuah pemasaran dengan upaya untuk memuaskan para konsumen atas keinginan dan kebutuhannya.

2.2.2 Dimensi Kualitas Produk

Dimensi kualitas merupakan syarat agar suatu nilai dari produk memungkinkan untuk bisa memuaskan pelanggan sesuai harapan. Adapun dimensi kualitas produk meliputi kinerja, estetika, keistimewaan, kehandalan, dan juga kesesuaian.

Dimensi kualitas produk menurut Tjiptono (2008:25) mengemukakan,

(26)

bahwa kualitas produk memiliki beberapa dimensi antara lain:

1. Performance atau kinerja. Hal ini berkaitan dengan aspek fungsional suatu barang dan merupakan karakterisitik utamapertimbangan pelanggan dalam membeli barang tersebut, dalam hal ini nyaman dipakai.

2. Features atau fitur yaitu aspek aspek performansi yang berguna untuk menambah fungsi dasar atau model.

3. Reliability atau kehandalan yaitu hal yang berkaitan dengan probabilitas atau kemungkinan suatu barang berhasil menjalankan fungsinya setiap kali digunakan dalam periode waktu tertentu dalam kondisi tertentu pula.

4. Confermace atau kesesuaian hal ini berkaitan dengan tingkat kesesuaian terhadap tingkat spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan pada keinginan pelanggan.

5. Durability atau daya tahan yaitu refleksi umur ekonomis berupa ukuran atau daya tahan masa pakai barang.

6. Service Ability kemudahan perbaikan yaitu karakteristik yang berkaitan dengan kecepatan, kompetensi, kemudahan, dan akurasi dalam memberikan layanan untuk perbaikan barang.

7. Aesthetics atau keindahan merupakan karakteristik yang bersifat subjektif mengenai nilai-nilai estetika yang berkaitan dengan pertimbangan pribadi dan refleksi dari preferensi individual.

8. Fit and Finish atau sifat subjektif yang berkaitan dengan kepuasan pelanggan mengenai keberadaan produk sebagai produk yang berkualitas

Kualitas produk secara langsung dipengaruhi oleh 9 bidang dasar atau 9M.

(27)

Pada masa sekarang ini industri disetiap bidang bergantung pada sejumlah besasr kondisi yang membebani produksi melalui suatu cara yang tidak pernah dialami dalam periode sebelumnya. (Feigenbaum,2000) :

1. Market (Pasar)

Jumlah produk baru dan baik yang ditawarkan di pasar terus bertumbuh pada laju yang eksplosif. Konsumen diarahkan untuk mempercayai bahwa ada sebuah produk yang dapat memenuhi hampir setiap kebutuhan. Pada masa sekarang konsumen meminta dan memperoleh produk yang lebih baik memenuhi ini. Pasar menjadi lebih besar ruang lingkupnya dan secara fungsional lebih terspesialisasi di dalam barang yang ditawarkan. Dengan bertambahnya perusahaan, pasar menjadi bersifat internasional dan mendunia.

Akhirnya bisnis harus lebih fleksibel dan mampu berubah arah dengan cepat.

2. Money (Uang)

Meningkatnya persaingan dalam banyak bidang bersamaan dengan fluktuasi ekonomi dunia telah menurunkan batas (marjin) laba. Pada waktu yang bersamaan, kebutuhan akan otomatisasi dan pemekanisanmendorong pengeluaran mendorong pengeluaran biaya yang besar untuk proses dan perlengkapan yang baru. Penambahan investasi pabrik, harus dibayar melalui naiknya produktivitas, menimbulkan kerugian yang besar dalam memproduksi disebabkan oleh barang afkiran dan pengulangkerjaan yang sangat serius.

Kenyataan ini memfokuskan perhatian pada manajer pada bidang biaya kualitas sebagai salah satu dari “titik lunak” tempat biaya operasi dan kerugian dapat diturunkan untuk memperbaiki laba.

(28)

3. Management (Manajemen).

Tanggung jawab kualitas telah didistribusikan antara beberapa kelompok khusus. Sekarang bagian pemasaran melalui fungsi perencanaan produknya, harus membuat persyaratan produk. Bagian perancangan bertanggung jawab merancang produk yang akan memenuhi persyaratan itu. Bagian produksi mengembangkan dan memperbaiki kembali proses untuk memberikan kemampuan yang cukup dalam membuat produk sesuai dengan spesifikasi rancangan. Bagian pengendalian kualitas merencanakan pengukuran kualitas pada seluruh aliran proses yang menjamin bahwa hasil akhir memenuhi persyaratan kualitas dan kualitas pelayanan, setelah produk sampai pada konsumen menjadi bagian yang penting dari paket produk total. Hal ini telah menambah beban manajemen puncak khususnya bertambahnya kesulitan dalam mengalokasikan tanggung jawab yang tepat untuk mengoreksi penyimpangan dari standar kualitas.

4. Men (Manusia).

Pertumbuhan yang cepat dalam pengetahuan teknis dan penciptaan seluruh bidang baru seperti elektronika komputer menciptakan suatu permintaan yang besar akan pekerja dengan pengetahuan khusus. Pada waktu yang sama situasi ini menciptakan permintaan akan ahli teknik sistem yang akan mengajak semua bidang spesialisasi untuk bersama merencanakan, menciptakan dan mengoperasikan berbagai sistem yang akan menjamin suatu hasil yang diinginkan.

5. Motivation (Motivasi).

(29)

Penelitian tentang motivasi manusia menunjukkan bahwa sebagai hadiah tambahan uang, para pekerja masa kini memerlukan sesuatu yang memperkuat rasa keberhasilan di dalam pekerjaan mereka dan pengakuan bahwa mereka secara pribadi memerlukan sumbangan atas tercapainya sumbangan atas tercapainya tujuan perusahaan. Hal ini membimbing ke arah kebutuhan yang tidak ada sebelumnya yaitu pendidikan kualitas dan

komunikasi yang lebih baik tentang kesadaran kualitas.

6. Material (Bahan)

Disebabkan oleh biaya produksi dan persyaratan kualitas, para ahli teknik memilih bahan dengan batasan yang lebih ketat dari pada sebelumnya.

Akibatnya spesifikasi bahan menjadi lebih ketat dan keanekaragaman bahan menjadi lebih besar.

7. Machine and Mecanization (Mesin dan Mekanik)

Permintaan perusahaan untuk mencapai penurunan biaya dan volume produksi untuk memuaskan pelanggan telah terdorong penggunaan perlengkapan pabrik yang menjadi lebih rumit dan tergantung pada kualitas bahan yang dimasukkan ke dalam mesin tersebut. Kualitas yang baik menjadi faktor yang kritis dalam memelihara waktu kerja mesin agar fasilitasnya dapat digunakan sepenuhnya.

8. Modern Information Metode (Metode Informasi Modern)

Evolusi teknologi komputer membuka kemungkinan untuk mengumpulkan, menyimpan, mengambil kembali, memanipulasi informasi pada skala yang tidak terbayangkan sebelumnya. Teknologi informasi yang baru ini menyediakan cara untuk mengendalikan mesin dan proses selama proses

(30)

produksi dan mengendalikan produk bahkan setelah produk sampai ke konsumen. Metode pemprosesan data yang baru dan konstan memberikan kemampuan untuk memanajemeni informasi yang bermanfaat, akurat, tepat waktu dan bersifat ramalan mendasari keputusan yang membimbing masa depan bisnis.

9. Mounting Product Requirement (Persyaratan Proses Produksi)

Kemajuan yang pesat dalam perancangan produk, memerlukan pengendalian yang lebih ketat pada seluruh proses pembuatan produk. Meningkatnya persyaratan prestasi yang lebih tinggi bagi produk menekankan pentingnya keamanan dan kehandalan produk.

2.3 Harga

2.3.1 Pengertian Harga

Menurut Laksana (2008:105) Harga adalah jumlah uang yang diperlukan sebagai penukar berbagai kombinasi produk dan jasa, dengan demikian maka suatu harga haruslah dihubungkan dengan bermacam-macam barang dan/ atau pelayanan yang akhirnya akan sama dengan sesuatu yaitu produk dan jasa.

Berdasarkan definisi tersebut maka dapat diambil kesimpulan bahwa harga merupakan jumlah uang yang diperlukan sebagai penukar berbagai kombinasi produk dan jasa, karena suatu harga haruslah dihubungkan dengan bermacam–

macam barang atau pelayanan, yang akhirnya akan sama dengan sesuatu yaitu produk dan jasa, harga juga harus sesuai dengan manfaat dan kualitas produk.

Harga menurut Kotler dan Amstrong (2008:26) adalah sejumlah uang yang ditukarkan untuk sebuah produk atau jasa. Lebih jauh lagi, harga adalah sejumlah

(31)

nilai yang konsumen tukarkan untuk jumlah manfaat dengan memiliki atau menggunakan suatu barang atau jasa. Harga merupakan hal yang diperhatikankonsumen saat melakukan pembelian. Sebagian konsumen bahkan mengidentifikasikan harga dengan nilai. Harga merupakan sejumlah uang (ditambah beberapa barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan

sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya.

Harga merupakan salah satu atribut penting yang dievaluasi oleh konsumen sehingga manajer perusahaan perlu benar-benar memahami peran tersebut dalam mempengaruhi sikap konsumen. Harga sebagai atribut dapat diartikan bahwa harga merupakan konsep keanekaragaman yang memiliki arti berbeda bagi tiap konsumen, tergantung karakteristik konsumen, situasi dan produk (Mowen dan Minor, 2002). Dengan kata lain, pada tingkat harga tertentu yang telah dikeluarkan, konsumen dapat merasakan manfaat dari produk yang telah dibelinya. Dan konsumen akan merasa puas apabila manfaat yang mereka dapatkan sebanding atau bahkan lebih tinggi dari nominal uang yang mereka keluarkan.

2.3.2 Tujuan Penetapan Harga

Keputusan penetapan harga haruslah dihubungkan dengan tujuan yang menyeluruh dari perusahaan dan strategi pemasaran untuk mencapai tujuan ini.

Tujuan penetapan harga merupakan dasar bagi perusahaan dalam menjalankan kebijaksanaan harga. Semakin jelas tujuan penetapan harga, semakin mudah harga ditetapkan.

Menurut Tjiptono (2008:152), tujuan penetapan harga pada dasarnya terdapat lima jenis tujuan penetapan harga, yaitu :

(32)

1. Tujuan Berorientasi Laba

Tujuan ini mengandung makna bahwa perusahaan akan mengabaikan harga para pesaing. Pilihan ini cocok dalam tiga kondisi yaitu, tidak ada pesaing, perusahaan beroperasi pada kapasitas maksimum, harga bukanlah merupakan atribut yang penting bagi pembeli.

2. Tujuan Berorientasi Volume

Tujuan ini dilandaskan pada strategi mengalahkan atau mengalahkan persaingan. Pada tujuan ini perusahaan akan melihat harga yang bawahnya.

3. Tujuan Berorientasi Pada Citra

Dalam tujuan ini, perusahaan berusaha menghindari persaingan dengan jalan melakukan differensiasi produk atau melayani segmen pasar khusus.

4. Tujuan Stabilisasi Harga

Tujuan ini dilakukan dengan jalan menetapkan harga untuk mempertahankan hubungan yang stabil antara harga satu perusahaan dan harga pemimpin industri.

5. Tujuan-Tujuan Lainnya

Harga dapat pula ditetapkan dengan tujuan mencegah masuknya pesaing, mempertahankan loyalitas pelanggan, mendukung penjualan atau menghindari campur tangan pemerintah.

Menurut Kotler dan Armstrong (2008:20), dalam menetapkan harga suatu produk atau jasa suatu perusahaan dapat dilandasi oleh faktor-faktor berikut:

1. Penetapan Harga Berdasarkan Nilai

Penetapan harga berdasarkan nilai (value-based pricing) menggunakan

(33)

persepsi nilai dari pembeli, bukan dari biaya penjual, sebagai kunci penetapan harga.Penetapan harga berdasarkan nilai berarti bahwa pemasar tidak dapat mendesain suatu produk atau program pemasaran dan kemudian menetapkan harga. Harga dihitung bersama-sama dengan variable bauran pemasaran lainnya sebelum program pemasaran ditetapkan.

2. Penetapan Harga Berdasarkan Biaya

Penetapan harga berdasarkan biaya (cost-based pricing) melibatkan penetapan harga berdasarkan biaya memproduksi, distribusi dan penjualan produk beserta tingkat pengembalian yang wajar bagi usaha dan resiko. Perusahaan dengan biaya rendah dapat menetapkan harga yang lebih rendah yang menghasilkan penjualan dan laba yang lebih besar.

Biaya perusahaan sendiri terdiri dari dua bentuk, tetap dan variabel. Biaya tetap (fixed cost) merupakan biaya yang tidak bervariasi sesuai dengan produksi atau tingkat penjualan. Biaya variabel (variable cost) merupakan biaya yang berubah secara langsung sesuai dengan tingkatan produksi.

3. Pertimbangan Internal dan Eksternal Lainnya

Persepsi pelanggan terhadap harga menetapkan batas atas bagi harga, dan biaya menetapkan batas bawah. Namun, dalam menetapkan harga diantara kedua batas ini, perusahaan harus mempertimbangkan sejumlah faktor internal dan eksternal lainnya. Faktor-faktor internal yang mempengaruhi harga mencakup keseluruhan strategi pemasaran perusahaan, tujuan perusahaan, dan bauran pemasaran. Faktor-faktor eksternal termasuk kondisi alamiah pasar dan permintaan, strategi dan harga pesaing, serta faktor lingkungan.Promosi

(34)

2.4.1 Pengertian Promosi

Dalam mengelola suatu sistem komunikasi pemasaran memerlukan suatu rancangan strategi dan program-program penjualan yang efektif dan efisien.

Promosi penjualan merupakan unsur kunci dalam kampanye perusahaan dan promosi yang paling baik adalah promosi yang dilakukan oleh pelanggan yang puas. Dengan demikian, promosi perlu ditangani secara cermat karena masalahnya bukan hanya menyangkut pada bagaimana berkomunikasi dengan pelanggan akan tetapi juga menyangkut seberapa besar biaya yang dikeluarkan untuk biaya ini yang tentunya harus disesuaikan pada kondisi dan kemampuan perusahan.

Promosi merupakan salah satu variabel di dalam marketing mix yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam pemasaran produk atau jasanya.

Menurut Bell (2008:349) promosi adalah semua jenis kegiatan pemasaran yang ditujukan untuk mendorong permintaan. Promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran.

Promosi adalah suatu komunikasi dari penjual dan pembeli yang berasal dari informasi yang tepat yang bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku pembeli, yang tadinya tidak mengenal menjadi mengenal sehingga menjadi pembeli dan tetap mengingat produk tersebut, Laksana (2008:133).

Promosi merupakan alat komunikasi dan penyampaian pesan bersifat memberitahukan, membujuk, mengingatkan kembali kepada konsumen, para perantara atau kombinasi keduanya. Dalam promosi terdapat beberapa unsur yang mendukung jalannya sebuah promosi tersebut yang biasa disebut bauran promosi.

(35)

2.4.2 Bauran Promosi

Adapun bauran promosi menurut Kotler & Keller (2009:179) adalah sebagai berikut :

1. Periklanan (Advertising)

Periklanan adalah semua bentuk penyajian nonpersonal, promosi ide-ide, promosi barang atau jasa yang dilakukan oleh sponsor yang dibayar.

2. Promosi Penjualan (Sales Promotion)

Promosi penjualan adalah variasi insentif jangka pendek untuk merangsang pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa.

3. Hubungan masyarakat dan Publisitas (Public Relation and Publicity)

Hubungan masyarakat adalah suatu usaha (variasi) dari rancangan program guna memperbaiki, mempertahankan, atau melindungi perusahaan atau citra produk.

4. Penjualan Personal (Personal Selling)

Penjualan pribadi atau tatap muka adalah penyajian lisan dalam suatu pembicaraan dengan satu atau beberapa pembeli potensial dengan tujuan untuk melakukan penjualan.

5. Pemasaran Langsung (Direct Marketing)

Komunikasi secara langsung yang digunakan dari mail, telepon, fax, e-mail, atau internet untuk mendapatkan tanggapan langsung dari konsumen secara jelas.

Dalam melakukan promosi diperlukan suatu anggaran khusus untuk promosi. Penentuan anggaran promosi dapat dilakukan dengan beberapa metode sebagai berikut:

(36)

1. Metode Semampunya, yaitu: berdasarkan perkiraan mengenai kemampuan dari mereka .

2. Metode Persentase Penjualan, yaitu: berdasarkan persentase tertentu dari penjualan (terakhir atau yang diharapkan) atau dari persentase harga jualnya.

3. Metode Sejajar dengan Pesaing, yaitu: berdasarkan biaya promosi yang sesuai dengan biaya yang dikeluarkan pesaing.

4. Metode Tugas dan Sasaran, yaitu: dengan cara menentukan sasaran-sasaran khusus mereka, menentukan tugas-tugas yang harus dilakukan untuk mencapai sasaran tersebut, dan menghitung berapa biayanya.

2.4.3 Tujuan Promosi

Menurut Simamora (2001:754) ada beberapan alasan para pemasar melakukan promosi:

1. Menyediakan informasi

Pembeli dan penjual mendapat manfaat dari fungsi informasional yang sanggup dilakukan oleh promosi. Para pembeli menemukan program baru yang dapat membantunya dan para penjual dapat menginformasikan kepada calon pelanggan tentang barang dan jasa.

2. Merangsang permintaan

Para pemasar menginginkan konsumen membeli produknya dan mereka menggunakan promosi untuk membuat konsumen melakukan permintaan.

(37)

3. Membedakan produk

Organisasi-organisasi mencoba membedakan mereka dan produknya melalui penggunaan promosi, khususnya produk yang tidak banyak berbeda dari para pesaingnya.

4. Mengingatkan para pelanggan saat ini

Mengingatkan para pelanggan akan manfaat dari produk perusahaan bisa mencegah mereka berpaling kepada pesaing pada saat mereka memutuskan untuk mengganti atau memutakhirkan produknya.

5. Menghadang pesaing

Promosi dapat digunakan untuk menghadapi upaya pemasaran dari pesaing untuk melawan kampanye periklanannya.

6. Menjawab berita negatif

Kadangkala kompetisi bukanlah penjualan produk serupa dan perusahaan lainnya. Seringkali perusahaan menjadi korban publisitas dan pemalsuan.

7. Memuluskan fluktuasi-fluktuasi permintaan

Perusahaan banyak mengalami tantangan-tantangan permintaan musiman, dimana para pelanggan membeli lebih banyak selama beberapa bulan tertentu dan berkurang pada bulan-bulan lainnya. Promosi membantu mengisi kesenjangan yang ada diantara kepincangan-kepincangan permintaan musiman tersebut.

2.5 Keputusan Pembelian

2.5.1 Pengertian Keputusan Pembelian

Perilaku pembelian tidak pernah sederhana tetapi memahaminya merupakan

(38)

tugas yang sangat penting bagi manajemen pemasaran. Perilaku pembelian konsumen mengacu pada perilaku pembelian akhir perorangan dan rumah tangga yang membeli barang dan jasa untuk dikonsumsi (Kotler dan Amstrong, 2008 : 158).

Keputusan pembelian (purchase decision) konsumen adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli dimana konsumen benar-benar membeli produk ( Kotler dan Armstrong, 2009:226).

Berdasarkan tujuan pembelian, konsumen dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok, yaitu konsumen akhir (individual) dan konsumen organisasional.

Konsumen akhir terdiri atas individu dan rumah tangga yang tujuan akhirnya adalah untuk memenuhi kebutuhan sendiri atau untuk dikonsumsi. Sedangkan konsumen organisasional terdiri atas organisasi, pemakai industri, pedagang, dan lembaga non profit yang tujuan pembeliannya adalah untuk keperluan bisnis (memperoleh laba) atau meningkatkan kesejahteraan anggotanya.

Kotler & Keller (2009:262) mengungkapkan bahwa seseorang mungkin dapat memiliki peranan yang berbeda-beda dalam setiap keputusan pembelian.

Berbagai peranan yang mungkin terjadi antara lain:

1. Pemrakarsa (initiator), yaitu orang yang pertama kali menyadari adanya keinginan adanya keinginan atau kebutuhan yang belum terpenuhi dan mengusulkan ide untuk membeli suatu barang atau jasa tertentu.

2. Pemberi pengaruh (influencer), yaitu orang yang pandangan, nasihat, atau pendapatnya mempengaruhi kaputusan pembelian.

3. Pengambil keputusan (decider), yaitu orang yang menentukan keputusan pembelian, misalnya apakah jadi membeli, apa yang dibeli, bagaimana cara

(39)

membeli, atau dimana membelinya.

4. Pembeli (buyer), yakni orang yang melakukan pembelian aktual.

5. Pemakai (user), yaitu orang yang mengkonsumsi atau menggunakan barang atau jasa yang dibeli.

2.5.2 Tahap - Tahap Proses Pengambilan Keputusan Pembelian

Pengambilan keputusan konsumen adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif dan memilih salah satu diantaranya.

Menurut Kotler & Keller (2009:234) proses pengambilan keputusan pembelian ada lima tahap, yaitu sebagai berikut:

1. Pengenalan masalah

Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenali sebuah masalah atau kebutuhan. Kebutuhan tersebut terbagi dua, yaitu kebutuhan internal dan eksternal. Dalam kebutuhan internal adalah kebutuhan umum seseorang seperti lapar, haus dan sebagainya. Sedangkan kebutuhan eksternal adalah kebutuhan sekunder seperti mobil, televisi dan sebagainya.

2. Pencarian Informasi

Pencarian informasi dimulai ketika konsumen memandang bahwa kebutuhan bisa dipenuhi dengan membeli dan mengkonsumsi suatu produk.

Kotler & Keller (2009:235) berpendapat bahwa sumber informasi konsumen digolongkan dalam empat kelompok, yaitu:

a. Sumber pribadi : keluarga, teman, tetangga, kenalan.

b. Sumber komersial : iklan, wiraniaga, penyalur, kemasan, pajangan ditoko.

(40)

c. Sumber pabrik : media massa, organisasi penentu peringkat konsumen.

d. Sumber pengalaman : penanganan, pengkajian dan pemakaian produk.

3. Evaluasi Alternatif

Yaitu proses mengevaluasi pilihan produk dan merek serta memilih sesuai dengan apa yang diinginkan konsumen. Dalam proses evaluasi alternatif konsumen membandingkan berbagai pilihan yang dapat memecahkan masalah yang dihadapinya.

4. Keputusan Pembelian

Dalam niat pembelian, konsumen dapat membuat suatu keputusan pembelian yaitu : keputusan merek, pemasok, kuantitas, waktu dan metode pembayaran.

5. Perilaku Pasca Pembelian

Setelah membeli produk, konsumen akan mengalami level kepuasan atau ketidakpuasan tertentu. Dan para pemasar harus memantau kepuasan pasca pembelian, tindakan pasca pembelian dan pemakaian produk pasca pembelian.

2.5.3 Proses Keputusan Pembelian Konsumen

Zaman dulu, proses pembelian konsumen ada 4A yaitu, Aware, Attitude, Act, Act Again. Sekarang karena konektivitas yang kuat proses berubah menjadi 5A.

Menurut Kartajaya dan Bayu (2014:10) Ada 5A proses pembelian konsumen, yaitu : 1. Aware, konsumen mulai mengenal perusahaan pemberi layanan. Merupakan tahap pertama dalam customer path.Pada tahap ini, konsumen pertama kali tahu tentang merek perusahaan.Akan sangat bagus sekali bila mereka sudah mengetahui dengan lengkap, tapi sering kali konsumen hanya mengetahui sebagian informasi mengenai produk. Agar konsumen mengenal produk anda

(41)

yaitu : dari pengalaman konsumen sendiri, dari promosi yang anda upyakan sendiri, dari pengalaman orng- orang sekitar konsumen.

2. Appeal, dikepalanya konsumen merasa tertarik dengan perusahaan tersebut.

Tetapi, pelanggan belum yakin. Ketertarikan karena ingatan jangka pendek dalah ketertarika yang diakibatkan oleh pesan atau rangsangan dari luar yang didapatkan saat itu juga. Rangsangan ini begitu menarik sehingga dapat membuat konsumen mau tau lebih jauh lagi megenai produk anda.

3. Ask, karena pelanggan belum yakin, konsumen mulai bertanya-tanya kepada teman atau keluarga untuk meyakinkan dirinya. Konsumen sudah tertarik pada suatu merek, tetapi mereka ingin mencari informasi lebih dalam lagi sebelum memutuskan untuk membeli. Tujuannya agar konsumen semakin yakin akan pelayanan anda. Ada dua cara untuk mencari informasi yang digunakan oleh konsumen, yaitu secara langsung dan tidak langsung.

4. Act, jika teman dan keluarga bilang bagus, barulah konsumen memutuskan untuk menggunakan pelayanan tadi. Tahap ini dimana saat konsumen memutuskan untuk membeli dan menggunakan produk. Ditahap ini, interaksi paling intensif terjadi antara konsumen dan perusahaan.

5. Advocate, jika puas, konsumen akan merekomendasikan pelayanan tersebut kepada teman-teman dan keluarganya. Bila pelayanan yang diberikan sangat baik dan membuat konsumen terkesan, mereka pasti akan merekomendasikan pelayanan perusahaan kepada pihak lain. Lebih jauh lagi, konsumen juga tidak akan segan-segan membela produk perusahaan apabila ada yang menjelek- jelekkan. Langkah terakhir ini sering dilupakan tenaga pelayanan, tapi

(42)

sebenarnya sangat penting. Terutama karena langkah ini bisa mendorong terjadinya langkah pertama “aware”. Konsumen yang puas dapat membuat teman-teman dan keluarganya bisa mengetahui merek produk. Hal ini karena konsumen antusias akan bercerita tentang pelayanan hebat yang mereka dapatkan dari perusahaan.

2.6 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Nama

Peneliti Judul Penelitian Variabel Penelitian

Metode

Analisis Hasil Penelitian 1 Onigbind

e Isaac Oladepo (2015)

The Influence of Brand Image and Promotional Mix on Consumer Buying Decision- A Study of Beverage Consumers in Lagos State, Nigeria

Independen:

1. Citra merek 2. Periklanan 3. Promosi 4. Penjualn personal Dependen

1. Keputusan Pembelian

Analisisi Regresi Berganda

Promosi penjualan memiliki pengaruh hasil besar terhadap keputusan pembelian.

2 Juhari (2015)

Analis Kualitas Produk, Harga dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Sepatu Convers All Star

Independen:

1. Kualitas Produk 2. Harga 3. Promosi Dependen:

1. Keputusan Pembelian

Analisis Regresi Berganda

Hasil pengujian menunjukkan kualitas produk, harga, dan promosi masing- masing mempunyai pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian sepatu bola merek Adidas.

3 Mohama d Yusuf Farhan (2015)

Analisis Pengaruh Citra Merek, Desain Produk, Dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Sepatu Nike

Independen:

1. Citra merek 2. Desain produk 3. Kualitas

Produk Dependen:

1. Keputusan Pembelian

Analisis Regresi Berganda

Hasil pengujian menunjukkan citra merek, desain produk, dan kualitas produk masing-masing mempunyai pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian 4 Azhar

Ahmad (2014)

Factors Influencing Consumers’Purchase Decision of Private Label Brand Product

Independen:

1. Kualitas 2. Harga 3. Citra merek 4. Promosi Dependen:

1. Keputusan Pembelian

Analisis Regresi Berganda

Harga memiliki pengaruh paling besar terhadap keputusan pembelian

dibandingkan dengan variabel lainnya.

(43)

Lanjutan Tabel 2.1

No Nama

Peneliti Judul Penelitian Variabel Penelitian

Metode

Analisis Hasil Penelitian 5 Owusu

Alferd (2013)

Influences of Price and Quality on Consumer Purchase of Mobile Phone in The Kumasi Metropolis in Ghana A Comparative Study

Independen:

1. Harga 2. Kualitas

produk Dependen:

1. Keputusan Pembelian

Analisis Regresi Berganda

Harga dan kualitas produk memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen.

Sumber: Onigbinde Isaac Oladepo (2015) Juhari (2015),Mohamad Yusuf Farhan (2015) Azhar ahmad (2014) dan Owusu Alferd (2013).

2.7 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual merupakan sintesa tentang hubungan antar variable yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan. Sugiyono (2012:89).

Penelitian ini menggunakan tiga variabel independen, yaitu Kualitas Produk, Citra Merek, dan Promosi serta satu variable dependen yaitu Keputusan Pembelian.

Adapun uraian variabel independen dan dependen:

1. Hubungan kualitas produk terhadap keputusan pembelian

Kualitas produk mempunyai nilai jual lebih yang tidak dimiliki oleh produk pesaing. Kualitas harus diukur melalui sudut pandang konsumen terhadap kualitas produk itu sendiri, sehingga selera konsumen disini sangat menentukan. Jadi dalam mengelola kualitas suatu produk harus sesuai dengan kegunaan yang diinginkan oleh konsumen (Kotler dan Armstrong, 2008:354) Semakin tinggi tingkat kualitas produk menyebabkan semakin tingginya tingkat kepercayaan konsumen terhadap produk tersebut. Dengan tingkat kepercayaan yang tinggi akan kualitas produk tersebut kemungkinan konsumen akan memilih dan melakukan keputusan pembelian pada produk tersebut, karena kualitas produk yang tinggi akan memberikan tingkat

(44)

kepuasan kepada konsumen. Kepuasan atau ketidakpuasan dengan produk mempengaruhi prilaku konsumen selanjutnya.

2. Hubungan harga terhadap keputusan pembelian

Penetapan harga merupakan salah satu keptusan penting dalam pemasaran.

Harga memainkan peran strategik dalam pemasaran. Bila harga yang ditetapkan terlalu mahal, maka produk yang bersangkutan tidak akan terjangkau oleh pasar sasaran dan minat beli konsumen terhadap produk tersebut akan rendah. Harga yang dipilih akan berpengaruh langsung terhadap tingkat permintaan dan menentukan tingkat aktivitas pembelian serta harga juga akan mampu mendorong penjualan dan pangsa pasar (Tjiptono, 2015:291).

3. Hubungan promosi terhadap keputusan pembelian

Strategi pemasaran banyak berkaitan dengan komunikasi. Promosi merupakan salah satu bentuk khusus komunikasi untuk memenuhi fungsi pemasaran.

Promosi harus mampu membujuk khalayak ramai agar mampu tertarik terhadap suatu produk yang dipromosikan dan berprilaku sedemikian rupa sesaui dengan strategi pemasaran untuk mencetak penjaulan dan keuntungan. Melalui kegiatan promosi mampu menarik perhatian konsumen agar tertarik untuk membeli produk, serta mampu memberi respon pembeli yang kuat, mendramatisasi penawaran produk dan mendongkrak penjualan dalam jangka pendek (Tjiptono, 2015:393). Dengan kegiatan promosi masyarakat dapat melakukan keputusan pembelian suatu produk dalam hal ini adalah sepatu adidas.

Produk adalah segala sesuatu baik yang bersifat fisik maupun non fisik yang

(45)

dapat ditawarkan kepada konsumen untuk memenuhi keinginan dan kebutuhannya.

Kualitas produk merupakan keseluruhan ciri atau sifat barang dan jasa yang berpengaruh pada kemampuannya dalam memenuhi kebutuhan yang dinyatakan maupun yang tersirat. Kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian sebagai alasan apakah kualitas produk tersebut memenuhi keinginan ataupun kebutuhan konsumen. Jika produk tersebut sudah sesuai dengan harapan konsumen, maka secara tidak langsung berpengaruh juga terhadap kepuasan pelanggan.

Harga merupakan jumlah uang yang diperlukan sebagai penukar berbagai kombinasi produk dan jasa. Harga mempengaruhi keputusan pembelian barang, dimana secara tidak langsung berpengaruh pula terhadap kepuasan pelanggan.

Promosi adalah suatu komunikasi dari penjual dan pembeli yang berasal dari informasi yang tepat yang bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku pembeli, yang tadinya tidak mengenal menjadi mengenal sehingga menjadi pembeli dan tetap mengingat produk tesebut. Dengan adanya promosi, perusahaan dapat menarik pelanggan sehingga berpengaruh terhadap keputusan pembelian dan kepuasan pelanggan terhadap produk tersebut.

Berdasarkan pada rumusan masalah dan tinjauan pustaka yang telah diuraikan oleh Kotler dan Amstrong (2008:181) mengenai variabel kualitas produk, harga dan promosi serta pengaruhnya terhadap keputusan pembelian, maka kerangka konseptual yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

(46)

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

2.8 Hipotesis

Hipotesis menurut Sugiyono (2012 : 93) adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan. Hipotesis juga dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik. Berdasarkan kerangka konseptual yang telah diuraikan, dapat dirumuskan hipotesis sementara sebagai berikut :

1. Kualitas Produk berpengaruh positif ssdan signifikan terhadap Keputusan Pembelian Sepatu Adidas Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian Sepatu Adidas Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian Sepatu Adidas Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Kualitas Produk

Keputusan Pembelian Harga

Promosi

(47)

4. Kualitas produk, harga dan promosi secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian Sepatu Adidas Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

(48)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Adapun jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian asosiatif.

Penelitian asosiatif merupakan suatu jenis penelitian yang memiliki variabel ganda, objek tunggal, dan pola hubungan atau pengaruh. Dalam penelitian ini terdiri atas empat variabel yaitu: kualitas produk (X1), harga (X2) dan promosi (X3) serta keputusan pembelian (Y); sedangkan untuk objek penelitian yaitu Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dan untuk pola yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pola pengaruh antar variabel.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara pada bulan November 2017 sampai dengan Desember 2017.

3.3 Batasan Operasional

1. Variabel Independen (X) yaitu kualitas produk (X1), harga (X2) dan promosi (X3)

2. Variabel Dependen (Y) yaitu keputusan pembelian.

3.4 Definisi Operasional

Defenisi Operasional Variabel bertujuan untuk melihat sejauh mana variael- variabel suatu faktor berkaitan dengan faktor lainnya. Defenisi Variabel memberikan dan menuntun arah peneliti bagaimana cara mengukur suatu variabel

(49)

semua variabel yang termasuk dalam hipotesis yang telah dirumuskan.

Dalam penelitian ini, variabel yang diteliti dibagi menjadi 2 kelompok besar, yaitu: variabel bebas (Independent Variable) dan variabel terikat (Dependent Variable). Jadi, untuk menjelaskan dan memberikan gambaran yang jelas dan

memudahkan penelitian pada masing-masing variabel yang dimaksudkan dalam penelitian ini, maka perlu defenisi operasioanal dari masing-masing variabel tersebut, yaitu sebagai berikut:

1. Variabel Bebas (Independent Variable)

Merupakan variabel yang nilainya tidak tergantung pada variabel lain. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah berupa:

a. Kualitas Produk (X1), yaitu kemampuan suatu produk untuk melaksanakan fungsinya, meliputi daya tahan, keandalan, ketepatan, kemudahaan operasi dan perbaikan, serta atribut bernilai lainnya.

b. Citra merek (X2), yaitu perbandingan antara manfaat yang diterima dengan pengorbanan harus dikeluarkan oleh pelanggan untuk menggunakan sepatu adidas.

c. Promosi (X3), yaitu suatu komunikasi dari penjual dan pembeli yang berasal dari informasi yang tepat yang bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku pembeli, yang tadinya tidak mengenal menjadi mengenal sehingga menjadi pembeli dan tetap mengingat produk tersebut.

2. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain atau variabel terikat.

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Keputusan Pembelian (Y) yaitu

Gambar

Tabel 1.2  Perbandingan Harga
Tabel 2.1  Penelitian Terdahulu
Gambar 2.1   Kerangka Konseptual
Tabel 3.2  Skala Likert  No  Skala  Skor  1  Sangat Setuju  5  2  Setuju  4  3  Ragu – Ragu  3  4  Tidak Setuju  2
+4

Referensi

Dokumen terkait

Bantuan : usaha perbaikan cara belajar, cara mengajar, penyesuaian materi dengan peserta dididk, usaha mengatasi permasalahan...

Pada saat mulai berlakunya Peraturan Gubernur ini, Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 25 Tahun 2011 tentang Standar Harga Barang dan Jasa (Berita

59 Karena pada kenyataannya subjek berhasil menemukan cara baru setelah berhasil menyelesaikan soal yang sudah disajikan. dengan lebih kompleks dengan mengkombinasikan

Kegiatan Lomba Penulisan Kisah dan Photo Inspiratif Madrasah tahun 2013 (LPKPIM 2013) yang diadakan oleh Unit Pelaksana Program Akreditasi Madrasah (UPPAM) yang mengambil

Chip ini diproduksi oleh National Semikonduktor dan mempunyai 10 pin output, dimana setiap pin output menyatakan kebisingan suara sebesar 3 dB (dB adalah satuan untuk intensitas

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa: 1) tahap memahami masalah dapat mengidentifikasi hal-hal yang diketahui dan

bahwa Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Probolinggo Tahun 2013- 2018 telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten

RENCANA STRATEGIS KECAMATAN LECES. TAHUN 2013